Category: Sindonews.com

  • Penyuapan atau Pemerasan? Bersama Abraham Silaban, Hanya di iNews

    Penyuapan atau Pemerasan? Bersama Abraham Silaban, Hanya di iNews

    loading…

    AB+ Malam Ini Kasus AKBP Bintoro: Penyuapan atau Pemerasan? Bersama Abraham Silaban, Hanya di iNews

    JAKARTA – Kasus pemerasan yang menjerat mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan kian memanas. Kasus ini tidak hanya menyeret salah satu oknum, melainkan membawa citra institusi kepolisian di khalayak luas. Kasus ini akan kembali dibahas secara tuntas malam ini di AB+ bersama Abraham Silaban .

    Nama AKBP Bintoro muncul seusai isu pemerasan sebesar Rp20 miliar terhadap dua tersangka kasus pelecehan dan pembunuhan seorang remaja putri. Bintoro disebut meminta uang kepada para tersangka guna menghentikan penyidikan. Selain itu, ia juga diduga mengambil aset mewah milik tersangka, seperti mobil Ferrari dan motor Harley Davidson. Namun, meskipun uang sudah diberikan, kasus tetap berlanjut. Merasa ditipu, pihak tersangka melayangkan gugatan perdata terhadap Bintoro pada 6 Januari 2025.

    Baca Juga: Plus Minus 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Menanggapi tudingan tersebut, AKBP Bintoro membantah keras telah melakukan pemerasan. Ia menyebut bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar dan merupakan fitnah. Menurutnya, ia tidak pernah berkomunikasi langsung dengan tersangka AN. Ia pun menyatakan siap menjalani pemeriksaan transparan oleh Propam Polda Metro Jaya. Lantas, bagaimana perkembangan penyelidikan selanjutnya?

    Saksikan selengkapnya di AB+ “Kasus AKBP Bintoro: Penyuapan atau Pemerasan?”, malam ini bersama Abraham Silaban, pukul 20.00 WIB, hanya di iNews.

    (zik)

  • Efisiensi Anggaran di Kemendagri, Ditjen Dukcapil dari Rp2,2 Triliun Menjadi Rp328 Miliar

    Efisiensi Anggaran di Kemendagri, Ditjen Dukcapil dari Rp2,2 Triliun Menjadi Rp328 Miliar

    loading…

    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Foto/Dok SindoNews

    JAKARTA – Kementerian Dalam Negeri ( Kemendagri ) melakukan efisiensi anggaran 2025 hingga mencapai 57,46 persen. Bahkan, anggaran Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kemendagri terpangkas dari Rp2,2 triliun menjadi Rp328 miliar.

    ” Dukcapil yang semula Rp2,2 triliun terutama tadi untuk penguatan infrastruktur IT untuk mendukung SPBE, Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, menjadi Rp328 miliar,” kataMenteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi II DPR RI, Senin (3/2/2025).

    Selain Ditjen Dukcapil, kata Tito, anggaran Setjen Kemendagri juga terpotong dari Rp453,5 miliar menjadi Rp279 miliar, DKPP dari Rp89 miliar menjadi Rp30 miliar, dan IPDN dari Rp618 miliar menjadi Rp493 miliar.

    Selanjutnya, Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendagri dari Rp84 miliar menjadi Rp63 miliar, Ditjen Polpum Kemendagri dari Rp234 miliar menjadi Rp209 miliar.

    Tito menyampaikan, efisiensi anggaran Kemendagri 2025 mencapai 57,46 persen. Dengan demikian, Kemendagri hanya memperoleh Rp2,7 triliun dari total pagu sebesar Rp4,7 triliun

    Baca Juga: Plus Minus 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

    “Efisiensi Kemendagri sebesar Rp2.753.693.000.000 dari total pagu sebesar Rp4.792.328.518.000 atau diefisiensi sebesar 57,46 persen,” jelasnya.

    Adapun landasan efisiensi anggaran didasarkan atas adanya Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja Dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025. Selain it, efisiensi juga didasarkan pada Surat Menkeu No.S-37/MK.02/2025 Tanggal 24 Januari 2025, Hal: Efisiensi Belanja K/L dalam Pelaksanaan APBN TA.2025.

    (zik)

  • Belum Dibayarkan sejak 2020, Utang Tukin Dosen Pemerintah Rp20 Triliun

    Belum Dibayarkan sejak 2020, Utang Tukin Dosen Pemerintah Rp20 Triliun

    loading…

    Aliansi Dosen ASN Kemendiktisainstek Seluruh Indonesia (Adaksi) menggelar demo di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025). FOTO/DANAN DAYA ARYA PUTRA

    JAKARTA – Aliansi Dosen ASN Kemendiktisainstek Seluruh Indonesia (Adaksi) menggelar demo di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025). Mereka menuntut pemerintah mencairkan tunjang kinerja (tukin) yang belum dibayarkan sejak 2020.

    Koordinator Aksi Tuntut Tukin ADAKSI, Anggun Gunawan menyampaikan, tukin tiap dosen berbeda-beda. Tukin yang diterima oleh dosen ASN Kemendiktisainstek paling kecil Rp5 juta.

    “Ya kalau misalnya kita lihat dari kelas jabatan yang nominalnya itu, kalau untuk yang asisten ahli itu kan sekitar Rp5 jutaan ya, kemudian untuk yang rektor itu sekitar Rp8 jutaan,” kata Anggun kepada wartawan, Senin (3/2/2025).

    “Kemudian juga yang rektor kepala itu hampir 12, sekitar 12-an berapa gitu. Dan yang profesor itu sekitar 12-an, 19 jutaan gitu. Jadi sekitar itu yang diterima, yang harus diterima oleh dosen setiap bulannya,” sambungnya.

    Dia memperkirakan kewajiban pemerintah untuk membayarkan tukin itu sekitar Rp20 triliun. “Perkiraan kami mungkin ya sekitar 20 triliun ya kalau mau dibayarkan semuanya. Ya, segitu,” katanya.

    Kebijakan merapel tukin ini sebelumnya pernah terjadi di lingkungan Kementerian Agama. Para penerima mendapatkan tukin yang dirapel selama 3 tahun.

    “Jadi Kementerian Agama itu pernah dirapel dari tahun 2015 sampai 2018. Jadi kalau misalnya pemerintah mengatakan tidak ada semacam kasus hukum, ataupun juga yang bisa kita lihat terkait dengan rapelan tukin ini, itu salah besar,” ujarnya.

    (abd)

  • 6 Pesawat Tempur Rafale Tiba di Indonesia 2026, Bakal Ditempatkan di Pekanbaru

    6 Pesawat Tempur Rafale Tiba di Indonesia 2026, Bakal Ditempatkan di Pekanbaru

    loading…

    KSAU Marsekal TNI M. Tonny Harjono mengatakan, enam pesawat tempur Rafale tiba di Indonesia pada 2026. Foto/SindoNews/jonathan simanjuntak

    JAKARTA – Enam jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation Prancis bakal tiba di Indonesia pada 2026. Enam pesawat tempur canggih itu akan didatangkan bertahap.

    Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono menjelaskan tahap pertama pesawat itu akan tiba pada Februari 2026 sebanyak tiga pesawat. Kemudian, tiga bulan selanjutnya tiga pesawat lainnya akan kembali tiba.

    “Memang di tahun depan sekitar bulan Februari atau Maret kita sudah mulai datang pesawat Rafale tiga pesawat dan tiga bulan kemudian itu tiga pesawat lagi. Jadi pertengahan tahun depan nanti kita sudah punya enam pesawat Rafale,” kata Tonny di Gedung Serbaguna Suharnoko Harbani Mabesau, Cilangkap, Senin (3/2/2025).

    Jet tempur Rafale ini direncanakan ditempatkan di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau. Tonny menyebut TNI AU telah melakukan sejumlah persiapan di Lanud tersebut untuk menempatkan jet-jet tempur yang akan datang.

    “Kita laksanakan di Pekanbaru, karena memang nanti homebasenya akan ada di sana. di Pekanbaru, kita sudah membangun simulator kemudian hanggar-hanggar yang kita bilang smart building,” jelas Tonny.

    Selain persiapan lokasi, TNI AU juga tengah mempersiapkan personel-personel penerbang untuk mengawaki pesawat buatan Dassault Aviation Perancis tersebut. Untuk menentukan awak pesawat, TNI AU akan menyaring personel-personel mumpuni dari kiprah jam terbang selama mengendarai pesawat yang dipunya TNI AU.

    “Nanti siapa yang akan melaksanakan pendidikan calon penerbang pesawat Rafale tentunya dilihat dari berbagai background penugasan di pesawat-pesawat yang sekarang kita punya,” tandas Tonny.

    Sebagai informasi, Rafale merupakan pesawat tempur asal Prancis. Pada Februari 2022 lalu, Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) telah sepakat membeli 42 unit pesawat tempur Dassault Rafale. Pesawat tersebut merupakan milik AU Prancis (French Air and Space Force/FASF).

    (cip)

  • Dosen ASN Ancam Mogok Massal jika Tukinnya Tak Segera Dibayar Pemerintah

    Dosen ASN Ancam Mogok Massal jika Tukinnya Tak Segera Dibayar Pemerintah

    loading…

    Koordinator Aksi Tuntut Tukin ADAKSI, Anggun Gunawan memberikan keterangan kepada media di sela unjuk rasa di Patung Kuda Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025). FOTO/DANAN DAYA ARYA PUTRA

    JAKARTA – Aliansi Dosen ASN Kemendiktisainstek Seluruh Indonesia (Adaksi) mengancam melakukan mogok massal jika tunjangan kinerja (tukin) tak kunjung dibayarkan oleh pemerintah. Ancaman itu disampaikan di sela demonstrasi di Patung Kuda Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025).

    Koordinator Aksi Tuntut Tukin ADAKSI, Anggun Gunawan menyampaikan para dosen nantinya berhenti mengajar dan memberikan pelayanan kepada mahasiswa hingga pemerintah komitmen membayarkan tukin.

    “Kami akan mengambil langkah yang lebih tinggi lagi levelnya, yaitu teman-teman sudah menyuarakan untuk aksi mogok nasional,” kata Anggun di lokasi aksi.

    Dia berharap dalam aksi hari ini, Presiden Prabowo Subianto tersentuh hatinya memperhatikan kesejahteraan para dosen dengan mencairkan tukin. Agar pihaknya juga tak melakukan aksi mogok massal.

    “Banyak kawan-kawan kami di daerah itu kan ya, itu mereka harus mencari pekerjaan yang lain untuk bisa survive. Kita, walaupun statusnya sebagai dosen, tapi kami mengalami dilematis, ini antara bayar, apa namanya itu, beli buku gitu kan ya, atau kami harus bisa makan gitu,” katanya.

    “Oleh karena itu, kami berharap dengan aksi kali ini sudah bisa menyentuh hati Presiden Prabowo untuk mengalokasikan tukin buat kami, untuk semuanya, tukin for all,” katanya.

    Selain mogok massal, pihaknya higa akan membawa permasalahan ini ke ranah hukum. Pasalnya Tukin yang merupakan hak para dosen ini tak pernah dibayarkan sejak 2020.

    “Kami akan tetap berjuang untuk pemerintah membayarkan tukin dari tahun 2020. Dan kalau misalnya tidak ada iktikad baik dari pemerintah, kami akan maju ke PTUN,” ujarnya.

    (abd)

  • Prabowo Mendadak Cek Makan Bergizi Gratis di Sekolah Pulo Gadung

    Prabowo Mendadak Cek Makan Bergizi Gratis di Sekolah Pulo Gadung

    loading…

    Presiden Prabowo Subianto mendadak melakukan pengecekan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di beberapa sekolah di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin (3/2/2025). FOTO/DOK.SINDOnews

    JAKARTA Presiden Prabowo Subianto mendadak melakukan pengecekan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di beberapa sekolah di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin (3/2/2025). Selain ke sekolah, Prabowo juga menyambngi dapur MBG.

    “Iyaaa betul, tadi pagi-pagi Pak Presiden mendadak ingin mengecek langsung pelaksanaan Makan bergizi gratis ke sekolah,” kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (3/2/2025).

    Selain menyambangi beberapa sekolah, kata Teddy, Prabowo juga mengecek dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pulo Gadung.

    “Ke SD Negeri 05 Jati dan TK Negeri 02, dan dapurnya, di Pulo Gadung, Jakarta Timur,” ungkapnya.

    Untuk diketahui, Program Makan Bergizi Gratis yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto resmi dimulai serentak pada Senin (6/1/2025). Program ini menyasar para pelajar di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi.

    Sebelumnya, adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo mengatakan, Prabowo telah menggagas memberikan makan bergizi gratis bagi anak Indonesia jauh sebelum memenangkan Pilpres 2024. Menurutnya, gagasan Prabowo, terutama soal Makan Bergizi Gratis (MBG) telah digaungkan sejak 2006.

    “Program Makan Bergizi Gratis, MBG, itu adalah Janji Pak Prabowo. Itu adalah gagasan Pak Prabowo 18 tahun lalu. Itu gagasan dilahirkan 2006,” ujar Hashim dalam keterangan resminya, Minggu (2/2/2025).

    Hal itu dinyatakan Hashim beberapa waktu lalu, tepatnya dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional di Jakarta Selatan, 7 Januari. Potongan pernyataan itu beredar di media sosial dan dikutip kembali pada Minggu (2/2/2025).

  • Efisiensi Anggaran

    Efisiensi Anggaran

    loading…

    Candra Fajri Ananda, Staf Khusus Menteri Keuangan RI. Foto/SindoNews

    Candra Fajri Ananda, Staf khusus Menkeu

    PADA 22 Januari 2025, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang berfokus pada efisiensi belanja dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk Tahun Anggaran 2025.

    Inpres ini menginstruksikan para Menteri Kabinet, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, hingga Gubernur, Bupati, dan Wali Kota untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam mengelola anggaran secara efisien. Salah satu target utama adalah mencapai efisiensi anggaran sebesar Rp306,69 triliun, yang terdiri atas Rp256,1 triliun dari anggaran kementerian/lembaga dan Rp50,59 triliun dari transfer ke daerah.

    Langkah ini mencakup pengurangan belanja non-prioritas, seperti perjalanan dinas dan seremonial, hingga 50%. Melalui kebijakan tersebut, alokasi dana diarahkan untuk lebih fokus pada sektor-sektor yang berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat serta pembangunan ekonomi nasional.

    Efisiensi anggaran menjadi esensial dalam memastikan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan memberikan manfaat optimal. Dalam perspektif ekonomi, efisiensi berarti penggunaan sumber daya yang menghasilkan output maksimal dengan input minimal. Konsep ini sejalan dengan teori efisiensi alokatif, di mana anggaran harus dialokasikan ke program yang memiliki dampak paling signifikan terhadap pembangunan.

    Artinya, efisiensi dalam pengelolaan fiskal tidak hanya bertujuan mengurangi pemborosan, tetapi juga memastikan bahwa setiap pengeluaran negara menghasilkan multiplier effect yang maksimal bagi masyarakat. Oleh sebab itu, pengendalian belanja negara melalui Inpres No. 1/2025 menjadi bagian dari strategi besar dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan negara.

    Menyeimbangkan Peningkatan Pendapatan dan Belanja Negara

    Efisiensi anggaran menjadi isu utama dalam pengelolaan keuangan negara, terutama di tengah kebutuhan untuk meningkatkan penerimaan negara, memenuhi janji kampanye melalui belanja yang lebih besar, serta tetap menjaga defisit anggaran dalam batas yang wajar. Dalam konteks Indonesia, ketiga aspek ini harus dikelola secara seimbang agar perekonomian tetap stabil dan berkelanjutan.

    Pada tahun 2024, Indonesia berhasil mencatatkan pendapatan negara sebesar Rp2.842,5 triliun, melebihi target yang ditetapkan dan tumbuh 2,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Akan tetapi, sejalan dengan peningkatan pendapatan, belanja negara pun mengalami kenaikan signifikan. Realisasi belanja negara mencapai Rp3.350,3 triliun di tahun 2024, meningkat 7,3% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Alhasil, peningkatan belanja negara yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pendapatan menyebabkan defisit anggaran. Pada tahun 2024, defisit APBN tercatat sebesar Rp507,8 triliun atau setara 2,29% dari PDB. Adapun angka tersebut masih berada di bawah batas maksimal 3% yang ditetapkan oleh undang-undang. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun belanja meningkat untuk memenuhi kebutuhan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, pemerintah tetap harus menjaga disiplin fiskal.

  • Menhut Bantu Siapkan Gajah untuk Rumah Ibadah Hindu Terbesar di Indonesia

    Menhut Bantu Siapkan Gajah untuk Rumah Ibadah Hindu Terbesar di Indonesia

    loading…

    Menhut Raja Juli Antoni menghadiri peresmian Kuil Hindu Shri Sanathana Dharma Aalayam atau Jakarta Murugsn Tample di Jakarta Barat. Kemenhut membantu menyiapkan gajah dalam pembukaan rumah ibadah tersebut. Foto: Ist

    JAKARTA – Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menghadiri peresmian Kuil Hindu Shri Sanathana Dharma Aalayam atau Jakarta Murugsn Tample di Jakarta Barat. Kementerian Kehutanan turut membantu menyiapkan gajah dalam pembukaan rumah ibadah tersebut.

    “Hari ini, kami mengikuti pembukaan kuil hindu terbesar di Indonesia,” ujar Menhut Raja Antoni di Kuil Hindu Shri Sanathana Dharma Aalayam, Minggu (2/2/2025).

    Baca Juga

    Pihaknya meminjamkan 2 gajah sebagai bagian dalam rangkaian upacara pensucian rumah ibadah Hindu terbesar di Indonesia ini. Dua gajah tersebut dipinjamkan dari Taman Safari Indonesia.

    “Kami dari Kementerian Kehutanan meminjamkan 2 gajah untuk pembukaan rumah ibadah,” kata Raja Antoni.

    Pihak Kuil Hindu Shri Sanathana Dharma Aalayam diketahui mengajukan permohonan peminjaman satu gajah. Gajah ini diyakini sebagai lambang suci kebijakan.

    Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Utusan Presiden Hashim Djojohadikusumo, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menter Luar Negeri Sugiono, Ketua Dewan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko, hingga Pimpinan Komisi VII DPR Rahayu Saraswati.

    (jon)

  • Elpiji 3 Kg Langka, MPR Desak Kementerian ESDM Beri Penjelasan

    Elpiji 3 Kg Langka, MPR Desak Kementerian ESDM Beri Penjelasan

    loading…

    Sejumlah warga mengantre untuk membeli elpiji 3 Kg di salah satu agen elpiji di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Senin (3/2/2025). Foto/SindoNews/isra triansyah

    JAKARTA – Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno meminta Kementerian ESDM segera memberikan penjelasan ke masyarakat tentang penataan penjualan elpiji 3 Kg . Hal itu menyusul keluhan masyarakat soal kelangkaan elpiji 3 Kg.

    “Penjelasan dari Kementerian ESDM sangat penting untuk meredam kebingungan dan kegundahan warga serta menegaskan bahwa penjualan elpiji 3 Kg tetap masih bisa dilakukan melalui pangkalan-pangkalan resmi dari agen-agen penjualan,” kata Eddy, Senin (3/1/2025).

    Anggota Komisi XII DPR ini berpandangan, penataan harus segera dilakukan terhadap para pengecer yang selama ini keberadaannya paling dekat dengan hunian masyarakat. “Penataan penting dan sebaiknya dilakukan segera agar para pengecer tetap bisa menjual elpiji 3 Kg melalui sistem pendataan dan pengawasan yang ketat,” ujarnya.

    Legislator Partai Amanat Nasional (PAN) itu menilai, para pengecer adalah ujung tombak penjualan ritel yang langsung dapat diakses masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

    “Kehadiran pengecer penting agar masyarakat tidak perlu menghabiskan ongkos membeli elpiji 3 Kg di agen-agen penjualan yang sangat mungkin lokasinya jauh dari tempat tinggal warga,” tuturnya.

    Eddy mengungkapkan, pemantauan terhadap pricing policy sering berada di luar jangkauan pemerintah karena harga jual elpiji 3 Kg di pengecer bisa berbeda-beda.

    “Namun jika para pengecer ini terdaftar resmi dan terpantau aktivitas jual belinya secara digital, pemerintah bisa mengontrol aktivitas penjualan dan masyarakat tidak akan terkendala membeli elpiji 3 Kg di lingkungan tempat tinggalnya,” kata dia.

    “Jika dalam praktiknya diketahui ada pengecer-pengecer yang nakal dan menjual elpiji 3 Kg di luar ketentuan yang telah ditetapkan, berikan sanksi berupa pencabutan alokasi elpiji 3 Kg dan umumkan kepada warga sekitar,” tegasnya.

  • Waspadai Penipuan Berkedok Magang di Eropa

    Waspadai Penipuan Berkedok Magang di Eropa

    loading…

    Perhimpunan Eropa untuk Indonesia Maju (PERINMA) menyelenggarakan webinar edukasi bertajuk Cegah Penipuan Berkedok Studi dan Magang di Eropa. Foto/istimewa

    JAKARTA – Isu penipuan berkedok studi dan magang di luar negeri marak terjadi. Korban pada umumnya adalah pelajar dan mahasiswa yang memiliki harapan untuk melanjutkan studi dan bekerja di luar negeri.

    Misalnya kasus yang menjadi trending topik di Indonesia pada 2024 lalu, yaitu sebanyak 1.047 mahasiswa Indonesia dari 33 kampus di Indonesia menjadi korban agen ilegal karena dijanjikan magang di Jerman, yang ternyata hanya kerja musim libur semester dan merupakan jenis kerja kasar yang tidak ada sangkut pautnya dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

    Selain itu korban juga mendapat perlakukan dan pengalaman tereksploitasi. Korban harus membayar jutaan rupiah sebelum berangkat dan dibebankan puluhan juta rupiah yang nantinya dipotong dari gaji yang diterima. Belum lagi eksploitasi terkait jenis pekerjaan dan waktu bekerja, ditambah situasi hidup yang tidak sesuai dengan ketentuan hukum serta memberatkan korban.

    Terkait hal ini, organisasi terbesar lintas negara di Eropa, Perhimpunan Eropa untuk Indonesia Maju (PERINMA) menyelenggarakan webinar edukasi bertajuk “Cegah Penipuan Berkedok Studi dan Magang di Eropa” pada Rabu, 29 Januari 2025 pukul 19:30 Waktu Eropa Tengah (WET). Hadir sebagai narasumber yakni, Atase Polri KBRI Berlin Kombes Pol Shinto Silitonga.

    Webinar ini diselenggarakan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan diaspora Indonesia untuk lebih berhati-hati dalam memilih agen yang menjanjikan studi dan magang khususnya ke Eropa. Webinar dimulai dengan persembahan lagu “Pelajar Pancasila” karya Eka Gustiwana dan dinyanyikan oleh Kikan Namara, dilanjutkan dengan menyanyikan bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya, disusul lagu Mars PERINMA.

    Ketua Umum PERINMA Rizal Tirta mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah bekerja keras menangani kasus penipuan yang telah teridentifikasi dan juga menolong para korban. Rizal juga mengingatkan untuk waspada dan mempersempit ruang gerak agen-agen ilegal.

    “Tugas kita bukanlah menangkap dan mengadili agen-agen tersebut, melainkan tugas kita adalah menjaga agar jangan sampai kembali jatuh korban yang baru,” tegas Rizal, Senin (3/2/2025).

    Rizal juga menyampaikan terima kasihnya kepada narasumber webinar dalam memberikan informasi maupun edukasi kepada warga Indonesia, khususnya yang berada di Eropa.

    Sementara itu, Kombes Pol. Shinto Silitonga mengatakan bonus demografi Indonesia banyak dimanfaatkan untuk mendatangkan tamatan SMA maupun SMK dari berbagai wilayah Indonesia untuk datang ke Jerman guna mengikuti program ausbildung (sekolah vokasi). Atase Polri KBRI Berlin ini juga mengungkapkan para mahasiswa di luar negeri masuk dalam kelompok tereksploitasi dan tereksploitasi lanjutan.