Category: Pikiran-Rakyat.com Nasional

  • Hasil Sidang Isbat Jam Berapa? Ini Jadwal dan Link Live Streaming Pengumuman Idul Fitri 2025

    Hasil Sidang Isbat Jam Berapa? Ini Jadwal dan Link Live Streaming Pengumuman Idul Fitri 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idul Fitri 2025 akan digelar pada Sabtu, 29 Maret 2025, di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta. Sidang ini menjadi momen penting yang akan menentukan kapan umat Islam di Indonesia merayakan Idul Fitri secara resmi.

    Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kemenag, Abu Rokhmad, telah mengonfirmasi bahwa sidang isbat akan dimulai sejak sore hari. Berikut tahapan dan rangkaian acaranya:

    Seminar Hisab dan Rukyat – Pukul 16.00 WIB Membahas perhitungan astronomi terkait posisi hilal. Diikuti oleh para ahli astronomi, BMKG, LAPAN, serta perwakilan ormas Islam. Buka Puasa Bersama – Pukul 18.00 WIB Peserta sidang isbat akan berbuka puasa bersama sebelum sidang dimulai. Sidang Isbat Tertutup – Pukul 18.30 WIB Dipimpin oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Menggunakan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan langsung). Konferensi Pers Pengumuman Hasil Sidang – Pukul 19.00 WIB

    Menteri Agama akan menyampaikan keputusan resmi pemerintah terkait awal 1 Syawal 1446 H.

    Bagi masyarakat yang ingin menantau secara langsung pengumuman 1 Syawal 1446 Hijriah untuk penetapan Idul Fitri 2025 bisa menyaksikannya Di Sini.

    Data Hilal NU dan BMKG

    Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis data hisab hilal menjelang sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 H.

    Data Hilal dari LF PBNU

    Pada Kamis, 27 Maret 2025, LF PBNU merilis hasil perhitungan hisab hilal yang dilakukan untuk 29 Ramadhan 1446 H atau Sabtu, 29 Maret 2025 M. Ketinggian hilal mar’ie tercatat -1 derajat 59 menit 16 detik, menunjukkan bahwa hilal masih berada di bawah ufuk. Dengan demikian, hilal belum memenuhi kriteria imkanur rukyah dan dinyatakan mustahil terlihat (istihalah al-rukyah).

    Data Hilal dari BMKG

    BMKG juga merilis hasil perhitungan hilal dalam laporan “Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam” untuk 29 dan 30 Maret 2025. Pada saat Matahari terbenam di Indonesia pada tanggal 29 Maret, ketinggian hilal berkisar antara -3 derajat 29 menit di Merauke hingga -1 derajat 07 menit di Sabang. Dengan kondisi ini, hilal dipastikan tidak dapat terlihat pada tanggal tersebut.
    Namun, pada 30 Maret 2025, ketinggian hilal meningkat menjadi 7,96 derajat di Merauke dan 11,48 derajat di Sabang, menunjukkan kemungkinan besar hilal baru dapat terlihat pada hari tersebut. Prediksi Idul Fitri 2025

    Dengan mempertimbangkan data dari LF PBNU dan BMKG, serta prinsip imkanur rukyah, Idul Fitri 1446 H diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Namun, keputusan resmi tetap akan menunggu sidang isbat yang akan digelar pemerintah pada Sabtu, 29 Maret 2025 malam.

    Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, dijadwalkan akan mengumumkan ikhbar resmi mengenai tanggal 1 Syawal 1446 H pada Sabtu malam pukul 19.00 WIB, setelah sidang isbat selesai digelar. Keputusan ini akan menjadi pedoman bagi umat Islam di Indonesia dalam menentukan hari raya Idul Fitri.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 896 Sipil Tewas Dibom Israel, Ribuan Terluka, Tim Medis Ikut Jadi Target

    896 Sipil Tewas Dibom Israel, Ribuan Terluka, Tim Medis Ikut Jadi Target

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan serangan Israel Penjajah telah menewaskan 896 orang dan melukai 1.984 orang di wilayah itu, sejak Israel memutuskan gencatan senjata dengan Hamas pada 18 Maret 2025.

    Israel telah mengebom Beirut untuk pertama kalinya sejak gencatan senjata disepakati pada bulan November dengan Hizbullah, sementara dua orang terluka dalam serangan Israel yang terus berlanjut di Lebanon selatan.

    Ribuan warga Palestina menghadapi kelaparan parah dan kekurangan gizi di Gaza karena blokade Israel telah mencegah pasokan kemanusiaan dan makanan memasuki wilayah itu selama lebih dari tiga minggu, Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan.

    Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 50.208 warga Palestina telah dipastikan tewas dan 113.910 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.

    Kantor Media Pemerintah Gaza juga memperbarui jumlah korban tewas menjadi lebih dari 61.700, dengan mengatakan ribuan warga Palestina yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.

    Tim Medis Ikut Jadi Target Serangan

    Kelompok dokter Cabang Israel dari LSM AS Physicians for Human Rights melaporkan bahwa pasukan militer zionis menargetkan serta menghalangi kerja tim medis di Gaza.

    “Israel bertanggung jawab atas penargetan dan penghalangan tim medis di #Gaza. Ini adalah pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional. Kami menuntut #pertanggungjawaban dan perlindungan bagi semua tenaga kesehatan.”

    For over a week, contact has been lost with 9 #paramedics from @PRCS, last seen in Tel al-Sultan, Rafah. Besieged and targeted by Israeli forces, they were on duty providing emergency care. Yesterday, one body was recovered.— Physicians for Human Rights Israel (PHRI) (@PHRIsrael) March 28, 2025

    Kelompok itu mengatakan, 14 paramedis dan personel pertahanan sipil hilang setelah menuju ke lingkungan Tal as-Sultan di Rafah di tengah pengepungan Israel.

    “Semua sedang menangani yang terluka saat terakhir mereka terlihat,” kata kelompok dokter di X, dilihat Sabtu, 29 Maret 2025.

    Sejauh ini, hanya satu jenazah petugas pertahanan sipil yang ditemukan. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kini Warga di 131 Daerah Ini Tak Lagi Khawatir Kekeringan Air

    Kini Warga di 131 Daerah Ini Tak Lagi Khawatir Kekeringan Air


    PIKIRAN RAKYAT
    – Bencana kekeringan bagaikan teman setia yang tak diharapkan bagi warga Nusa Tenggara Timur (NTT). Tahun 2023, sebanyak 8 kabupaten didera kekeringan, sementara 14 wilayah lainnya siaga kekeringan. Tahun lalu, 225 dari 309 wilayah kecamatan di NTT ditetapkan siaga kekeringan. Alhasil tak sedikit warga di NTT terpaksa menempuh jarak 6 hingga 10 kilometer untuk membeli air bersih, yang dibanderol Rp2.500 per 20 liter.

    Salah satu wilayah rawan kekeringan saat musim kemarau adalah Desa Tanaduen, Kangae, Kabupaten Sikka, NTT.

    Paulus Johnson Aritos, Kepala Desa Tanaduen mengatakan, pada saat musim kemarau akses air bersih menjadi sebuah permasalahan yang kerap dihadapi.

    “Kendala untuk mengakses air bersih di desa kami sering terjadi. Kami terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan air bersih dengan berbagai cara karena akses air bersih menjadi salah satu isu penting. Sejalan dengan pentingnya air untuk menjaga kesehatan, sanitasi, dan kebutuhan dasar di desa”, ucapnya.

    Keresahan Paulus Johnson Aritos dan masyarakat Desa Tanaduen mendapatkan jalan keluar di akhir 2024, dengan dukungan dari Pemerintah Daerah dan PT Pertamina (Persero) untuk pembangunan sarana infrastruktur air bersih yang meliputi pengeboran sumur, ⁠instalasi pompa, tempat penyimpanan air bersih berkapasitas 4.600 liter, ⁠filterisasi dan kelistrikan, serta sistem distribusi yang menjangkau rumah-rumah warga.

    Sarana air bersih yang telah dibangun ini diserahkan langsung kepada Kepala Desa Tanaduen sebagai hak milik desa, yang dapat dikelola pemanfaatannya untuk seluruh masyarakat desa. Sarana air bersih ini juga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat dengan mengurangi biaya pengadaan air. Serta, meningkatkan efisiensi waktu masyarakat untuk kegiatan produktif.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyampaikan komitmen Pertamina dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan sebagaimana yang tertuang dalam poin 6 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

    Pada tahun 2024, Pertamina Group telah membangun 131 titik sanitasi air bersih yang tersebar di sekitar wilayah operasi, yaitu di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat Daya.

    “Pertamina tidak hanya melayani energi nasional, tetapi juga peduli dan mendukung kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan, pemberdayaan dan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan pendidikan. Salah satunya melalui program Sanitasi Air Bersih yang kami harapkan dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan fasilitas dan sanitasi layak yang diperlukan sehari-hari,” tutup Fadjar.

    Sejalan dengan Hari Air Sedunia yang jatuh pada 23 Maret 2025, Pertamina berkomitmen menjaga ketahanan energi, sekaligus mendorong kesejahteraan Indonesia melalui program sanitasi air bersih.

    Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. ***

     

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Korban Jiwa Tembus 1.000 Lebih, ‘Jangan Berpikir Ada Harapan’

    Korban Jiwa Tembus 1.000 Lebih, ‘Jangan Berpikir Ada Harapan’

    PIKIRAN RAKYAT – Tim penyelamat asing mulai tiba di Myanmar pada Sabtu 29 Maret 2025 untuk membantu pencarian korban selamat dari gempa bumi dahsyat yang telah merenggut lebih dari 1.000 nyawa.

    Gempa ini melumpuhkan infrastruktur vital di negara Asia Tenggara tersebut, yang sudah lebih dulu terpuruk akibat perang saudara berkepanjangan.

    Menurut laporan terbaru dari pemerintah militer Myanmar, jumlah korban tewas mencapai 1.002 jiwa, meningkat tajam dari laporan awal yang menyebutkan 144 orang pada Jumat 28 Maret 2025.

    Di negara tetangga, Thailand, gempa berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang bangunan hingga merobohkan gedung pencakar langit yang tengah dibangun di ibu kota Bangkok. Setidaknya sembilan orang tewas, 30 orang terjebak di bawah reruntuhan, dan 49 lainnya masih dinyatakan hilang.

    Berdasarkan pemodelan prediktif dari Dinas Geologi AS (USGS), jumlah korban tewas di Myanmar bisa terus meningkat hingga lebih dari 10.000 jiwa, dengan kerugian ekonomi yang diperkirakan melampaui total output tahunan negara tersebut. Gempa juga menyebabkan kerusakan signifikan pada jalan, jembatan, dan bangunan.

    Junta militer Myanmar, yang jarang meminta bantuan asing, kali ini mengeluarkan seruan internasional.

    “Operasi pencarian dan penyelamatan saat ini sedang dilakukan di daerah yang terkena dampak,” ujar pemerintah dalam pernyataan resmi pada Sabtu, 29 Maret 2025.

    Bantuan Internasional Mulai Berdatangan

    Tim penyelamat dari China telah tiba di Yangon, ibu kota komersial Myanmar, yang berjarak ratusan kilometer dari kota-kota terdampak seperti Mandalay dan Naypyitaw. Di Naypyitaw, sebagian rumah sakit berkapasitas 1.000 tempat tidur mengalami kerusakan akibat gempa.

    Negara-negara lain seperti Rusia, India, Malaysia, dan Singapura juga mulai mengirimkan pesawat bermuatan bantuan serta personel penyelamat.

    “Kami akan terus memantau perkembangan dan lebih banyak bantuan akan menyusul,” ucap Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar.

    Sementara itu, Korea Selatan berjanji memberikan bantuan kemanusiaan awal sebesar 2 juta dolar AS (Rp33 miliar) melalui organisasi internasional. Amerika Serikat, meskipun memiliki hubungan tegang dengan junta Myanmar dan telah menjatuhkan sanksi kepada pemimpinnya, juga menyatakan akan mengirimkan bantuan.

    ‘Jangan Berpikir Ada Harapan’

    Gempa yang terjadi sekitar pukul 12.00 siang waktu setempat memberikan dampak luas, mulai dari dataran tengah di Mandalay hingga perbukitan Shan. Kota Mandalay, yang merupakan kota terbesar kedua di Myanmar, menjadi salah satu wilayah yang paling parah terdampak.

    Di sana, petugas penyelamat dan warga berlomba melawan waktu untuk mengevakuasi korban dari reruntuhan bangunan, meskipun terkendala minimnya alat berat. Salah satu korban selamat, Htet Min Oo (25), menggambarkan kepanikan yang terjadi saat ia berusaha menyelamatkan keluarganya.

    “Saya tidak tahu apakah mereka masih hidup di bawah puing-puing,” katanya dengan air mata mengalir.

    “Setelah sekian lama, saya rasa tidak ada harapan,” tuturnya menambahkan.

    Operasi Penyelamatan di Bangkok

    Di Bangkok, yang berjarak sekitar 1.000 km dari pusat gempa, tim penyelamat berupaya menyelamatkan para pekerja konstruksi yang terjebak di bawah reruntuhan menara 33 lantai. Otoritas setempat menggunakan ekskavator, drone, dan anjing pelacak untuk menemukan 30 orang yang masih tertimbun, termasuk 15 orang yang diyakini masih hidup.

    “Kami akan melakukan segalanya, kami tidak akan menyerah untuk menyelamatkan nyawa. Kami akan menggunakan semua sumber daya,” ujar Gubernur Bangkok, Chadchart Sittipunt, di lokasi kejadian.

    Banyak warga Bangkok menghabiskan malam di taman kota akibat ketakutan akan gempa susulan. Namun, situasi perlahan membaik pada Sabtu 29 Maret 2025 pagi.

    Sementara itu, Waanpetch Panta, seorang ibu yang putrinya berusia 18 tahun masih dinyatakan hilang, hanya bisa duduk menanti kabar.

    “Saya berdoa agar putri saya termasuk di antara mereka yang dibawa ke rumah sakit,” katanya penuh harap.

    “Yang bisa saya lakukan hanyalah menunggu seperti ini,” ucapnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Abaikan #CabutUUTNI? Prabowo Update X Siap Tolong Korban Gempa Myanmar dan Thailand

    Abaikan #CabutUUTNI? Prabowo Update X Siap Tolong Korban Gempa Myanmar dan Thailand

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan kesiapannya untuk membantu korban bencana gempa bermagnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar dan Thailand, Jumat, 28 Maret 2025.

    Ia mengatakan, Indonesia bakal membantu hingga pemulihan tuntas di wilayah-wilayah terdampak di negara tersebut.

    “Indonesia siap memberikan semua dukungan yang diperlukan untuk upaya pemulihan di daerah yang terkena dampak,” ujar Presiden melalui unggahan di akun resmi media sosial X (@prabowo), Jumat, 28 Maret 2025 malam.

    Presiden turut menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas gempa bumi dahsyat yang melanda dua negara tersebut.

    “Pikiran dan doa kami menyertai rakyat kedua negara selama masa sulit ini,” kata Kepala Negara tersebut, yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

    Kendati merupakan hal baik, cuitan Presiden ke-8 RI menjadi ironi, sebab ia menawarkan bantuan kepada negara lain ketika situasi karut-marut dalam negeri belum kunjung damai, buntut pengesahan UU TNI beberapa waktu lalu.

    I extend my deepest condolences for the devastating earthquake that struck Myanmar and Thailand. Our thoughts and prayers are with the people of both countries during this difficult time.

    Indonesia stands ready to provide all necessary support for recovery efforts in the…

    — Prabowo Subianto (@prabowo) March 28, 2025

    Di kolom komentar cuitan Prabowo, masyarakat memberondongnya dengan sejumlah pertanyaan dan tuntutan. Warganet serempak kecewa sebab seluruh aksi di lini masa hingga ke jalanan dinilai tak dipedulikan oleh sang kepala negara. Berikut beberapa di antaranya:

    @shi***: “Maaf, Bapak yang terhormat. Sekadar mengingatkan, tampaknya negara kita sendiri saat ini sedang kekurangan cash-flow. Tapi kalo mau bantu secukupnya ya gapapa, kami masih bisa prihatin lagi.”

    @mela***: “Pak koq gak sedih ama keadaan rakyat sendiri sih. Pak jangan kayak orang ngutang tapi pas ditagih di read doank ya Pak..”

    @nasa**: “Itu wargamu dipukuli aparat kok ga dikasih deepest condolences juga? Nggak di-provide all necessary support? Bare minimum aja engga apalagi all necessary support.”

    @opo***: “Hati nurani Anda di atas Podium. Habis itu hilang.”

    Dampak Gempa Myanmar

    Gempa dengan kekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada Jumat, 28 Maret 2025, sekitar pukul 13.00 waktu setempat.

    Titik pusat gempa berada 13 km di arah utara-barat laut Kota Sagaing, dan getarannya terasa hingga wilayah tengah dan utara Thailand, termasuk Bangkok.

    Menurut data dari Survei Geologi AS (USGS), gempa pertama diikuti oleh gempa susulan berkekuatan magnitudo 6,4 hanya 12 menit kemudian.

    Akibat bencana ini, sedikitnya 144 orang tewas dan ratusan lainnya terluka di Myanmar.

    Sementara itu, di Thailand, setidaknya 6 orang meninggal dunia dan 117 lainnya terjebak atau hilang setelah sebuah gedung pencakar langit di Bangkok runtuh.

    Sebagai respons, Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, telah mengumumkan status darurat di Bangkok dan memerintahkan pihak berwenang untuk segera melaksanakan operasi tanggap darurat.

    Di Myanmar, gempa tersebut juga merusak berbagai infrastruktur di Mandalay, termasuk runtuhnya Old Sagaing Bridge yang memutuskan akses antara Mandalay dan Sagaing. Pihak berwenang Myanmar pun telah mengumumkan status darurat bencana. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Benjamin Netanyahu Sedang Survei Cari Negara yang Mau Tampung Warga Palestina

    Benjamin Netanyahu Sedang Survei Cari Negara yang Mau Tampung Warga Palestina

    PIKIRAN RAKYAT – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dilaporkan tengah mengarahkan badan intelijennya, Mossad, untuk mengidentifikasi negara-negara yang bersedia menerima sejumlah besar pengungsi Palestina dari Jalur Gaza.

    “Laporan diterbitkan pada hari Jumat, 28 Maret 2025,” demikian menurut The Time of Israel, dikutip Sabtu, 29 Maret 2025.

    Meskipun sejumlah negara telah menerima sejumlah kecil warga Palestina yang sakit, terutama anak-anak untuk mendapatkan perawatan, hingga saat ini belum ada negara yang setuju menampung jumlah besar warga Gaza.

    Terlebih, masyarakat sipil Gaza juga tidak tertarik sama sekali pergi secara massal ke negara orang meninggalkan tanah kelahirannya.

    Namun demikian, Israel terus bersikeras melaksanakan pemindahan warga Palestina dari Gaza, dengan sejumlah pendukung terbesarnya yakni mitra koalisi sayap kanan Netanyahu, Bezalel Smotrich dan Itamar Ben Gvir.

    Didukung Trump dan AS

    Keinginan Israel ini juga mendapat dukungan dari Presiden AS Donald Trump, yang bulan lalu mengumumkan rencananya agar Amerika Serikat (AS) mengambil alih Gaza dan memindahkan seluruh populasi dua juta orang ke sana.

    Trump saat ini agaknya melunak dengan proposal tersebut, menjelaskan bahwa tidak ada warga Palestina yang akan dipaksa meninggalkan Gaza. Ia juga membantah bahwa rencana pemindahan tersebut adalah bentuk lain dari pembersihan etnis.

    Menurut situs berita Axios, AS tampak ‘mengabaikan’ rencana Trump, sebab utusan Timur Tengah Steve Witkoff lebih fokus memulihkan gencatan senjata dan kesepakatan sandera antara Israel dan Hamas.

    Di sisi lain, Israel berusaha mengisi reaksi AS dengan mengadakan pembicaraan bersama negara-negara Afrika Timur yang dilanda konflik seperti Somalia dan Sudan Selatan, serta Indonesia dan negara lainnya, mengenai kemungkinan mereka menerima warga Palestina.

    Axios dalam hal ini mengutip dua pejabat Israel dan seorang mantan pejabat AS. Pembicaraan dilaporkan belum menghasilkan kesepakatan.

    Laporan sebelumnya menyebutkan Suriah, Sudan, dan wilayah pemisah Somalia, Somaliland, sebagai tujuan potensial untuk pemindahan warga Gaza yang sedang dipertimbangkan oleh AS dan Israel. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pelaku Pengirim Ancaman Pembunuhan terhadap Presiden Bisa Dipenjarakan dengan Pasal Berlapis

    Pelaku Pengirim Ancaman Pembunuhan terhadap Presiden Bisa Dipenjarakan dengan Pasal Berlapis

    PIKIRAN RAKYAT – Ramai di internet, seruan ancaman pembunuhan terhadap Presiden RI Prabowo Subianto, buntut warganet yang kontra terhadap Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI). Pelaku disebut-sebut dapat dipenjarakan dengan jeratan pasal berlapis.

    Menurut Direktur Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan, narasi yang muncul di platform X (dulu Twitter) ini bukan termasuk hal sepele.

    Menurutnya, penyebaran ancaman semacam itu bukan hanya tindakan kriminal melainkan juga bisa sangat mengganggu stabilitas politik nasional.

    “Dampak politik ancaman pembunuhan presiden dapat sangat signifikan dan berpotensi mengganggu stabilitas politik suatu negara, bisa memicu kerusuhan terutama jika ancaman tersebut dianggap serius,” kata Iwan saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Sabtu, 29 Maret 2025.

    Pasal Berlapis bagi Pelaku

    Iwan menjelaskan, sejumlah upaya perlu dilakukan agar tidak menjamur hal serupa di kalangan masyarakat. Terutama saat penggiringan opini masyarakat semakin mudah dilakukan secara online.

    Menurutnya, pelaku penyebaran ancaman ini dapat dijerat dengan berbagai pasal, antara lain:

    Pasal 218 KUHP tentang penghinaan terhadap Presiden Pasal 27 ayat (3) UU ITE tentang penyebaran ujaran kebencian dan ancaman kekerasan Pasal 28 ayat (2) UU ITE tentang penyebaran ujaran kebencian dan ancaman kekerasan Pasal 160 KUHP tentang penghasutan melawan penguasa Pasal 369 KUHP tentang pengancaman

    “Langkah ini harus dilakukan agar tidak melebar menjadi krisis politik yang lebih besar. Jika dibiarkan, penghasutan seperti ini bisa berlanjut dan bahkan dapat menggiring orang-orang yang sedang frustasi untuk melakukan tindakan yang lebih ekstrem,” ujarnya.

    Sekilas Kisruh UU TNI

    Sebelumnya, Rapat Paripurna DPR RI Ke-15 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024–2025 pada Kamis, 20 Maret 2025, menyetujui RUU TNI untuk disahkan menjadi Undang-Undang TNI baru.

    “Apakah Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia dapat disetujui untuk disahkan menjadi undang-undang?,” kata Ketua DPR RI Puan Maharani yang dijawab setuju oleh para peserta rapat.

    Dalam Pasal 47 UU TNI yang disetujui oleh DPR, diatur bahwa prajurit TNI dapat menduduki jabatan di beberapa lembaga, seperti BNPB, Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Keamanan Laut (Bakamla), dan Kejaksaan Agung (Kejagung).

    Menurut data dari Mabes TNI pada Februari 2025, terdapat dua prajurit yang bertugas di BNPB, 12 di BNPP, 18 di BNPT, 129 di Bakamla, dan 19 di Kejagung. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Korban Gempa Myanmar Bertambah, 144 Tewas dan 723 Orang Luka-luka

    Korban Gempa Myanmar Bertambah, 144 Tewas dan 723 Orang Luka-luka

    PIKIRAN RAKYAT – Jumlah korban tewas akibat bencana gempa bumi di Myanmar bertambah menjadi 144 di antaranya 723 orang mengalami luka-luka. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Junta Min Aung Hlaing.

    “Peningkatan jumlah kematian dan jumlah korban luka diperkirakan masih akan terjadi.Bangunan-bangunan runtuh di banyak tempat, kami masih melakukan operasi penyelamatan di gedung-gedung ini,” kata Min Aung Hlaing.

    Ia juga mengatakan Myanmar akan berterima kasih atas bantuan dari negara mana pun menyusul dampak gempa ini.

    Diketahui, pada Jumat, 28 Maret 2025 telah terjadi gempa bermagnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar bagian tengah dan getaran juga terasa hingga negara tetangga Thailand dan China.  

    Menurut survei Geologi Amerika Serikat (USGS), akan terjadi gempa susulan berkekuatan 6,4 magnitudo setelah 12 menit gempa pertama.

    Gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer dengan guncangan kuat di dekat Mandalay kota terbesar kedua di Myanmar.

    Menurut saksi mata yang melihat beberapa bangunan telah runtuh di Mandalay dan sebuah measjid di wilayah tengah negara iru, bago runtuh sebagian juga menewaskan belasan korban.

    Sebelumnya, diketahui gempa yang terjadi di Myanmar-Thailand akibatnya menelan puluhan jiwa dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.

    Di bangkok satu orang tewas dan 43 lainnya trjebak di dalam gedung beringkat yang masih dalam tahap konstruksi di distrik Chatuchak.

    Sementara, di Myanmar sebuah biara di kta taungooo juga runtuh menewaskan lima anak pengungsi.

    Setidaknya ada 20 orang meninggal saat gempa mengguncang Masjid Shwe Pho Shing di wilayah Mandalay saat ibadah salat Jumat berlangsung.

    “Masjid itu runtuh saat kami sedang beribadah. Sekitar tiga masjid ambruk. Ada orang yang terjebak. Saat ini, setidaknya 20 orang telah meninggal, dan jumlah korban bisa bertambah. Masjid Shwe Pho Shig juga runtuh,” ujar petugas penyelamat.

    Selain itu, Jembatan ava yang bersejarah di Mandalay dilaporkan juga ikut runtuh akibat gempa, sementara Istana Mandalay juga mengalami kerusakan.

    Lalu, sejumlah negara Asia telah menyampaikan solidaritas kepada Myanmar dan Thailand serta menawarkan bantuan kemanusiaan setelah sedikitnya 151 orang tewa dan 117 lainnya terjebak atau masih belum ditemukan.

    Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan ia sangat prihatin atas gempa kuat yang mengguncang Myanmar tengah dan Thailand utara yang menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur.

    Selain itu, ia juga menawarkan bantuan kemanusiaan dan menegaskan kesiapan Malaysia untuk mendukung upaya bantuan sesuai kebutuhan.

    Kemudian, Presiden Indonesia Prabowo Subianto juga turut menyampaikan belangsungkawa kepada myanmar dan Thailand dan menegaskan Jakarta siap membantu kedua negara dalam menghadapi situasi sulit.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Data Hilal NU dan BMKG Jelang Sidang Isbat 2025, Idul Fitri 30 atau 31 Maret 2025?

    Data Hilal NU dan BMKG Jelang Sidang Isbat 2025, Idul Fitri 30 atau 31 Maret 2025?

    PIKIRAN RAKYAT – Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis data hisab hilal menjelang sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 H.

    Berdasarkan perhitungan tersebut, Idul Fitri 1446 H diprediksi jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    Data Hilal dari LF PBNU

    Pada Kamis 27 Maret 2025, LF PBNU merilis hasil perhitungan hisab hilal yang dilakukan untuk 29 Ramadhan 1446 H atau Sabtu, 29 Maret 2025 M. Perhitungan dilakukan pada titik koordinat Gedung PBNU, Jakarta Pusat dengan metode falak khas Nahdlatul Ulama.

    Berdasarkan data tersebut, ketinggian hilal mar’ie tercatat -1 derajat 59 menit 16 detik, menunjukkan bahwa hilal masih berada di bawah ufuk.

    Selain itu, parameter hilal di kota-kota lain di Indonesia menunjukkan ketinggian terkecil terjadi di Merauke, Papua Selatan dengan -3 derajat 24 menit, sementara ketinggian terbesar terjadi di Lhoknga, Aceh dengan -0 derajat 59 menit.

    Dengan demikian, hilal belum memenuhi kriteria imkanur rukyah dan dinyatakan mustahil terlihat (istihalah al-rukyah).

    Ijtimak atau konjungsi bulan terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, pukul 17:58:27 WIB, sedangkan letak Matahari terbenam berada pada posisi 3 derajat 32 menit 52 detik utara titik barat.

    Mengacu pada data ini, hilal tidak akan tampak pada tanggal tersebut, sehingga diperkirakan Idul Fitri jatuh pada 31 Maret 2025.

    Data Hilal dari BMKG

    BMKG juga merilis hasil perhitungan hilal dalam laporan “Informasi Prakiraan Hilal Saat Matahari Terbenam” untuk 29 dan 30 Maret 2025. Konjungsi bulan terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025 pukul 17:57:38 WIB, yang berarti sebelum Matahari terbenam di sebagian besar wilayah Indonesia.

    Pada saat Matahari terbenam di Indonesia pada tanggal 29 Maret, ketinggian hilal berkisar antara -3 derajat 29 menit di Merauke hingga -1 derajat 07 menit di Sabang. Dengan kondisi ini, hilal dipastikan tidak dapat terlihat pada tanggal tersebut.

    Sebaliknya, pada 30 Maret 2025, ketinggian hilal meningkat menjadi 7,96 derajat di Merauke dan 11,48 derajat di Sabang, menunjukkan kemungkinan besar hilal baru dapat terlihat pada hari tersebut. Elongasi geosentris juga meningkat dari kisaran 1,06 derajat pada 29 Maret menjadi 13,02–14,83 derajat pada 30 Maret.

    Selain itu, BMKG memperingatkan bahwa ada potensi kesalahan dalam pengamatan hilal akibat benda astronomis lain seperti planet Venus atau Merkurius yang bisa disalahartikan sebagai hilal. Namun, pada tanggal 29 dan 30 Maret 2025, BMKG memastikan bahwa tidak ada objek astronomis lain yang berada dalam jarak sudut lebih kecil dari 10 derajat dari Bulan, sehingga tidak akan mengganggu proses rukyatul hilal.

    Prediksi Idul Fitri 2025

    Dengan mempertimbangkan data dari LF PBNU dan BMKG, serta prinsip imkanur rukyah, Idul Fitri 1446 H diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Namun, keputusan resmi tetap akan menunggu sidang isbat yang akan digelar pemerintah pada Sabtu, 29 Maret 2025 malam.

    Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, dijadwalkan akan mengumumkan ikhbar resmi mengenai tanggal 1 Syawal 1446 H pada Sabtu malam pukul 19.00 WIB, setelah sidang isbat selesai digelar. Keputusan ini akan menjadi pedoman bagi umat Islam di Indonesia dalam menentukan hari raya Idul Fitri.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Dampak Fatal Sensor Militer Myanmar Pascagempa

    Dampak Fatal Sensor Militer Myanmar Pascagempa

    PIKIRAN RAKYAT – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar pada Jumat 28 Maret 2025 siang meninggalkan kehancuran yang luas dan korban jiwa yang terus bertambah.

    Akan tetapi, informasi mengenai dampaknya di Myanmar sangat terbatas jika dibandingkan dengan negara tetangganya, Thailand, yang juga merasakan getaran kuat dari gempa tersebut.

    Di internet, media sosial dibanjiri video, gambar, dan laporan dari Thailand yang menunjukkan dampak gempa. Sebaliknya, informasi dari Myanmar lebih sulit didapat, mencerminkan sejarah panjang negara itu dalam menyensor internet dan membatasi kebebasan pers.

    Pembatasan ini semakin memperparah situasi darurat, memperlambat upaya pencarian korban, dan mempersulit koordinasi bantuan kemanusiaan.

    Pembatasan Internet yang Memperparah Krisis

    Sejak militer Myanmar merebut kekuasaan melalui kudeta pada tahun 2021, mereka telah mengendalikan jaringan telekomunikasi negara itu. Ini memungkinkan mereka untuk mematikan akses internet di wilayah tertentu dan menciptakan pemadaman komunikasi yang disengaja, seperti yang dilaporkan oleh organisasi hak digital Access Now.

    Pemadaman internet di Myanmar selama bertahun-tahun telah digunakan sebagai alat untuk membungkam perbedaan pendapat dan memperkuat kekuasaan junta militer. Namun, dalam keadaan darurat seperti gempa bumi, dampaknya jauh lebih luas, menghambat penyebaran informasi penting dan menghambat bantuan kemanusiaan.

    “Bandingkan liputan gempa bumi di Thailand, di mana getaran dan kerusakan telah dilaporkan, diposting, dan didokumentasikan secara ekstensif, dengan Myanmar, di mana kami masih belum memiliki gambaran yang jelas tentang tingkat kerusakan dan kerugian dan mungkin tidak untuk beberapa waktu,” kata Joe Freeman, peneliti Myanmar di Amnesty International.

    Tak lama setelah gempa terjadi, bahkan situs web resmi pemerintah yang dikendalikan oleh junta mengalami gangguan, membuat akses informasi semakin sulit. Padamnya jaringan internet, dikombinasikan dengan pemadaman listrik dan kerusakan infrastruktur akibat gempa, menciptakan “lubang hitam informasi” yang membatasi transparansi mengenai bencana ini.

    Kesulitan Mendapatkan Informasi di Wilayah Rawan Konflik

    Meskipun Myanmar telah mengalami peningkatan akses internet dalam dekade terakhir, distribusi konektivitasnya tetap tidak merata. Daerah-daerah yang berada di bawah kendali kelompok pemberontak atau yang telah mengalami pertempuran dengan militer sering kali menghadapi gangguan jaringan yang lebih parah.

    Banyak warga di daerah yang terdampak parah oleh gempa bergantung pada layanan berbasis satelit seperti Starlink untuk tetap terhubung. Namun, akses ke layanan ini juga terbatas dan tidak dapat menggantikan komunikasi skala besar yang dibutuhkan dalam situasi darurat.

    Keterbatasan Informasi Menghambat Respons Kemanusiaan

    Ketika bencana besar terjadi, akses informasi yang cepat dan akurat sangat penting untuk mengoordinasikan upaya penyelamatan dan bantuan. Sayangnya, pembatasan internet di Myanmar menghalangi komunikasi antara warga yang membutuhkan pertolongan dan lembaga kemanusiaan yang ingin memberikan bantuan.

    “Dalam keadaan darurat seperti gempa bumi, di mana pemadaman listrik dan kerusakan infrastruktur sudah dapat menghambat akses ke internet, pembatasan semacam itu dapat semakin membatasi informasi yang tersedia dan berpotensi mempengaruhi pengiriman bantuan,” ujar Freeman, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The New York Times.

    Dahulu, sebelum kudeta, Myanmar mengalami lonjakan pengguna internet dan media sosial, terutama Facebook, yang menjadi platform utama bagi warga untuk berbagi informasi. Namun, sejak pengambilalihan militer, kebebasan digital semakin terkikis, dan saat ini Myanmar lebih tertutup dari dunia luar dibandingkan sebelumnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News