Category: Pikiran-Rakyat.com Nasional

  • Pemkot Palembang dan Richard Lee Bagi-Bagi Rendang, Warga Berebut hingga Ricuh?

    Pemkot Palembang dan Richard Lee Bagi-Bagi Rendang, Warga Berebut hingga Ricuh?

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan, memasak 300 kilogram rendang sapi di Benteng Kuto Besak pada Kamis 27 Maret 2025 sebagai upaya memperbaiki citra daerah yang sempat tercoreng akibat insiden rendang yang melibatkan konten kreator Willie Salim.

    Kegiatan ini diinisiasi oleh berbagai pihak swasta, termasuk selebgram Richard Lee, komunitas Gerakan Cinta Palembang (Gencar Palembang), dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Palembang. Selain rendang sapi, panitia juga memasak 1.000 kilogram ayam yang diolah menjadi hidangan khas Kota Palembang, ayam kecap.

    “Hari ini kita memasak 300 kilogram rendang di Benteng Kuto Besak secara tertib. Ini membuktikan bahwa anggapan citra Palembang tercoreng akibat insiden sebelumnya tidaklah benar,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Sulaiman Amin.

    Ia menambahkan bahwa kegiatan ini telah dipersiapkan dengan matang dan melibatkan berbagai pihak agar berjalan lancar. Hal ini berbeda dengan aksi Willie Salim, yang memasak rendang di tempat yang sama pada 18 Maret 2024 tanpa koordinasi dengan pemerintah setempat, hingga akhirnya berujung pada kerusuhan pengambilan rendang secara massal oleh warga.

    Distribusi Rendang Berujung Ricuh

    Meski bertujuan positif, acara ini disebut berujung ricuh. Panitia yang menyiapkan 4.000 kupon untuk pembagian rendang dan ayam kecap tak mampu mengendalikan antrean warga. Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @medsos_rame, terlihat warga berebut makanan hingga menyebabkan seorang ibu bersama anaknya terguling.

    “Saya tidak dapat rendang, sakit sekali terguling-guling bersama anak saya,” ujar seorang ibu yang kecewa karena terserobot saat antre.

    Beberapa warga lain mengaku telah menunggu sejak pukul 10.00 WIB, tetapi tetap tidak mendapatkan bagian akibat kekacauan yang terjadi. Kendati ricuh, Pemkot Palembang tetap mengapresiasi antusiasme warga yang mengikuti kegiatan tersebut.

    Salah seorang warga menyebut bahwa kericuhan terjadi akibat tingginya antusiasme masyarakat yang ingin mendapatkan makanan gratis. Namun, situasi kembali kondusif saat pembagian makanan dimulai, meski beberapa warga tetap tidak kebagian kupon.

    “Iya (memang) saat pembagian kupon sempat berlangsung ricuh, tetapi saat pembagian makanan dimulai, situasi kembali tertib meskipun ada warga yang tidak kebagian,” ujar seorang warga.

    Sebelumnya, insiden serupa terjadi ketika Willie Salim memasak 200 kilogram rendang di Benteng Kuto Besak pada 18 Maret 2024. Ia sempat meninggalkan lokasi untuk ke toilet, dan saat kembali, ia mendapati rendang yang dimasaknya telah habis diambil warga. Kejadian ini memicu stigma negatif terhadap warga Palembang di media sosial.

    Akibat insiden tersebut, Sultan Palembang Darussalam, YM Sultan Mahmud Badaruddin IV Raden Muhammad Fauwas Diradja, mendesak Willie Salim untuk menjalani tradisi tepung tawar sebagai bentuk permintaan maaf sesuai adat Melayu Palembang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Hilal Belum Nampak Secara Hisab, 1 Syawal 1446 H Jatuh pada 31 Maret 2025 

    Hilal Belum Nampak Secara Hisab, 1 Syawal 1446 H Jatuh pada 31 Maret 2025 

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Agama (Kemenag) tengah menggelar sidang isbat untuk menetapkan 1 Syawal 1446 H. Sidang ini berlangsung dari sore tadi tepatnya pada pukul 16.30 WIB.

    Berdasarkan pengamatan Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag), 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 secara hisab.

    “Hasil keputusan sinkronisasi awal bulan Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin Pahing tanggal 31 Maret 2025 M,” kata anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag Cecep Nurwendaya di Kantor Kemenag yang juga disiarkan secara daring, Sabtu 29 Maret 2025.

    Hal ini, karena pada 29 Maret 2025 gerhana tidak dapat diamati di Indonesia dan wilayah yang dilewati oleh gerhana matahari sebagian tidak melewati Indonesia.

    “Wilayah yang dilewati oleh gerhana matahari sebagian, tidak melewati kita di Indonesia. Jadi, hampir 94% matahari tertutup oleh bulan,” tuturnya.

    Lebaran 2025 Berpotensi Serentak

    Menteri Agama Nasarudin Umar, sebelumnya telah memperkirakan bahwa Hari Raya Idul Fitri tahun 2025 akan dirayakan secara serentak oleh pemerintah maupun organisasi Islam lainnya, termasuk Muhammadiyah. 

    Hal ini disebabkan oleh rendahnya posisi hilal pada 29 Maret 2025, sehingga 1 Syawal diperkirakan jatuh pada tanggal, 31 Maret 2025.

    Adapun organisasi Muhammadiyah sendiri, telah mengumumkan lebih dulu sebagaimana dilansir Pikiran-rakyat.com dari laman resminya bahwa Hari Raya Idul Fitri 2025 jatuh pada 31 Maret 2025 berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal.

    Oleh karenanya, mengingat pemerintah pun telah mengumumkan bahwa posisi hilal belum nampak di tanggal 29 Maret 2025, maka 1 Syawal 2025 diperkirakan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 besok lusa.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Larangan WNI Bekerja di Kamboja, Thailand, dan Myanmar

    Larangan WNI Bekerja di Kamboja, Thailand, dan Myanmar

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Indonesia melarang warga negara Indonesia (WNI) bekerja di Kamboja, Thailand, dan Myanmar. Keputusan ini diambil untuk melindungi WNI dari risiko tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang marak terjadi di negara-negara tersebut.

    Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki kerja sama resmi terkait penempatan tenaga kerja dengan ketiga negara itu. Akibatnya, semua WNI yang bekerja di sana dianggap ilegal dan rentan menjadi korban eksploitasi serta perdagangan manusia.

    Salah satu alasan utama larangan ini adalah meningkatnya kasus penipuan kerja di Kamboja dan Myanmar, terutama di wilayah Myawaddy. Banyak WNI tertipu oleh tawaran pekerjaan dengan gaji tinggi, tetapi justru terjebak dalam jaringan kriminal, termasuk kejahatan siber dan perjudian online ilegal.

    Pada 18 Maret 2025, pemerintah berhasil memulangkan 554 WNI yang menjadi korban TPPO di Myanmar. Mereka dievakuasi melalui Thailand sebelum diterbangkan ke Indonesia. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melindungi pekerja migran dari bahaya eksploitasi.

    Pemerintah mengimbau masyarakat agar tidak tergoda oleh tawaran kerja di negara-negara tersebut, terutama yang berasal dari agen atau individu tidak resmi. Calon pekerja migran disarankan hanya bekerja di negara yang memiliki perjanjian kerja sama dengan Indonesia dan mengikuti prosedur resmi yang telah ditetapkan. Selain itu, pengawasan terhadap agen penyalur tenaga kerja akan diperketat guna mencegah praktik perekrutan ilegal. Sosialisasi mengenai bahaya TPPO juga akan terus dilakukan agar masyarakat lebih waspada terhadap modus penipuan yang semakin marak.

    Di sisi lain, kondisi di Myanmar semakin memburuk akibat konflik bersenjata dan ketidakstabilan pemerintahan. Baru-baru ini, sebuah helikopter militer menyerang kelompok pemberontak di kota perbatasan Myawaddy. Namun, ancaman yang lebih besar muncul bukan hanya terhadap Myanmar, tetapi juga dunia internasional. Kota perbatasan ini telah menjadi pusat kejahatan global, termasuk penipuan berbasis siber.

    Di sepanjang perbatasan dengan Thailand, sebuah kawasan tertutup dengan penjagaan ketat menjadi pusat aktivitas kriminal. Laporan dari penegak hukum mengungkap bahwa di balik pagar tinggi tersebut, para peretas menjalankan skema investasi kripto palsu. Kota ini dikenal sebagai Shwe Kokko, yang awalnya dibangun oleh investor asal Tiongkok sebagai pusat digital, tetapi kini menjadi sarang perjudian ilegal dan penipuan siber. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), aktivitas ilegal di kota ini menghasilkan miliaran dolar setiap tahunnya.

    Pada malam hari, Shwe Kokko tampak gemerlap dengan fasilitas modern yang tidak ditemukan di wilayah lain di negara bagian Kayin, Myanmar. Seorang mantan pekerja dari salah satu perusahaan ilegal mengungkapkan bahwa sebagian besar pusat penipuan di Laos telah ditutup pada November tahun lalu dan kini berpindah ke Shwe Kokko. Ia menjelaskan bahwa dalam satu perusahaan saja, terdapat 50 lantai penuh dengan kelompok-kelompok penipu yang masing-masing menargetkan korban hingga 150.000 dolar AS per bulan. Jika diakumulasikan, pendapatan tahunan dari skema penipuan ini mencapai lebih dari 100 juta dolar AS.

    Interpol memperkirakan kejahatan siber di Asia Tenggara menghasilkan 3 triliun dolar AS setiap tahunnya, jumlah yang setara dengan produk domestik bruto (PDB) Prancis. Dengan perkembangan kecerdasan buatan (AI), situasi ini diprediksi semakin memburuk. Penggunaan malware, AI generatif, serta teknologi deepfake semakin mempermudah para pelaku kejahatan menjalankan aksinya.

    Di tengah kekacauan akibat perang saudara dan pemerintahan militer di Myanmar, negara ini semakin terjerumus dalam krisis yang berkepanjangan. Seorang narasumber menegaskan bahwa jika kelompok bersenjata tertentu menguasai negara, Myanmar berisiko menjadi negara gagal. Konflik bersenjata mungkin telah luput dari perhatian dunia internasional, tetapi kejahatan siber yang berkembang pesat di sana menjadi ancaman global yang tidak bisa diabaikan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Idul Fitri 2025 Tanggal Berapa? NU dan Kemenag Rilis Prediksi dari Perhitungan Hilal

    Idul Fitri 2025 Tanggal Berapa? NU dan Kemenag Rilis Prediksi dari Perhitungan Hilal

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang akhir Ramadhan, muncul pertanyaan mengenai kapan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025. Penetapan hari raya ini sangat bergantung pada hasil pemantauan hilal, yang menjadi salah satu momen penting dalam menentukan tanggal 1 Syawal.

    Untuk tahun ini, pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia akan menggelar sidang isbat hari ini, Sabtu, 29 Maret 2025. Namun, baik Kemenag maupun Nahdlatul Ulama (NU), sudah punya prediksi, berikut penjelasannya:

    Prediksi NU

    Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah mengumumkan data posisi hilal menjelang akhir Ramadan 1446 H. Data ini dirilis pada 27 Maret 2025 melalui informasi tentang hilal awal Syawal 1446 H, yang berlaku untuk tanggal 29 Ramadan 1446 H/29 Maret 2025 di Indonesia.

    Perhitungan hilal dilakukan dengan menggunakan metode hisab (perhitungan astronomi) oleh LF PBNU untuk tanggal 29 Maret 2025 di Gedung PBNU Jakarta, dengan koordinat 6º 11′ 25″ LS dan 106º 50′ 50″ BT. Perhitungan mengikuti metode ilmu falak yang khas dari Nahdlatul Ulama.

    Data tersebut menunjukkan bahwa ketinggian hilal saat matahari terbenam pada 29 Maret 2025 adalah sekitar -1 derajat 59 menit 16 detik, yang berarti hilal masih berada di bawah ufuk dan belum memenuhi kriteria untuk dapat terlihat (imkanur rukyah). Ijtimak (konjungsi) diperkirakan terjadi pada pukul 17:58:27 WIB.

    Selain itu, LF PBNU juga merilis data hilal di beberapa kota lainnya di Indonesia, termasuk posisi hilal terkecil dan terbesar. Hilal terkecil terjadi di Kota Merauke, Papua Selatan, dengan ketinggian -3 derajat 24 menit, sementara yang terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Aceh, dengan ketinggian -0 derajat 59 menit.

    Elongasi hilal di Indonesia pada tanggal 29 Ramadan 1446 H berkisar antara 2º 58′ hingga 3º 01′. Seluruh Indonesia mengalami durasi hilal di atas ufuk selama 0 detik, karena posisi hilal berada di bawah ufuk dan tidak memenuhi kriteria imkan rukyah menurut Nahdlatul Ulama, yang menjadikannya mustahil terlihat.

    Informasi posisi hilal ini sejalan dengan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait perhitungan hilal untuk penentuan Idul Fitri 1 Syawal 1446 H.

    Karena hilal di seluruh Indonesia berada di zona yang mustahil terlihat, LF PBNU memprediksi bahwa Idul Fitri 1 Syawal 1446 H kemungkinan besar akan jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025 (mulai malam hari).

    Namun, keputusan resmi mengenai hari pertama Idul Fitri, 1 Syawal 1446 H, akan diumumkan oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, pada malam Sabtu, 29 Maret 2025 sekitar pukul 19:00 WIB, setelah adanya keputusan sidang isbat pemerintah.

    Prediksi Kemenag RI

    Kementerian Agama (Kemenag) juga memperkirakan Idul Fitri 1446 H/2025 akan dirayakan serentak pada Senin, 31 Maret 2025.

    Perkiraan Idul Fitri bakal jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 diperkuat data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) soal ketinggian hilal serta elongasi geosentris pada 29 Maret 2025.

    Hal ini diungkap Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag, Abu Rokhmad di Kantor Kemenag, Jakarta, Jumat, 21 Maret 2025.

    “Kalau menurut hitung-hitungan hisab, kemungkinan Insya Allah (Idul Fitri 2025) akan sama (dengan Muhammadiyah),” kata dia, dikutip Sabtu, 29 Maret 2025.

    Abu Rokhmad menjelaskan, puasa Ramadhan 2025 bakal dilakukan selama 30 hari sejak Sabtu, 1 Maret 2025 karena hilal tidak dapat dilihat pada tanggal Sabtu, 29 Maret 2025.

    “Maka umur Ramadhan itu kan ada dua, 29 atau 30 hari. Kalau tidak bisa melihat hilal di tanggal 29 maka Ramadhan digenapkan 30 hari. Jadi, Insya Allah, awal Syawal Idul Fitri kita kompak bareng-bareng,” ucap Abu Rokhmad.

    Meskipun prediksi mengenai Lebaran 2025 sudah diumumkan, Kemenag tetap akan melaksanakan Sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal 1446 Hijriah.

    Sidang Isbat tersebut akan digelar di kantor pusat Kemenag yang terletak di Jalan MH Thamrin, Jakarta, pada 29 Ramadan, yang jatuh pada Sabtu, 29 Maret 2025. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 1 Syawal 1446 Hijriah Jatuh pada 31 Maret 2025, Lebaran Hari Senin!

    1 Syawal 1446 Hijriah Jatuh pada 31 Maret 2025, Lebaran Hari Senin!

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah mengumumkan hasil sidang isbat 2025 untuk menentukan 1 Syawal 1446 Hijriah. Berdasarkan hasil pemantauan hilal di 33 titik di seluruh Indonesia, diputuskan bahwa Idul Fitri 2025 jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    “Pada hari ini Sabtu 29 Maret 2025 yang bertepatan dengan tanggal 29 Ramadan 1446 Hijriah telah masuk laporan dari para petugas rukyatul hilal di berbagai daerah di Indonesia yang telah melaksanakan pengamatan hilal, dan tim penerima laporan rukyat di pusat telah mengonfirmasi bahwa hilal tidak terlihat,” tutur Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar dalam konferensi pers Penetapan 1 Syawal 1446 Hijriah/2025 Masehi, Sabtu 29 Maret 2025. 

    Dia menuturkan bahwa forum sidang isbat sepakat, laporan rukyat yang masuk, sesuai dengan data hisab yang telah dihitung, masih di bawah kriteria MABIMS.

    “Oleh karenanya, berdasarkan hisab posisi hilal wilayah Indonesia yang tidak memenuhi kriteria MABIMS serta tidak adanya laporan hilal terlihat, maka disepakati bahwa tanggal 1 Syawal tahun 1446 Hijriah jatuh pada hari Senin tanggal 31 Maret 2025 Masehi. Dengan demikian, disempurnakan jadi 30 hari puasa. Jadi malam hari ini untuk seluruh wilayah Indonesia masih melakukan salat tarawih,” kata Nasaruddin Umar.

    Posisi Hilal Belum Penuhi Kriteria

    Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa posisi hilal di seluruh wilayah Indonesia masih berada di bawah ufuk. 

    “Adapun posisi hilal hari ini di seluruh Indonesia masih di bawah ufuk dengan ketinggian berkisar -3 derajat 15 menit 47 detik sampai dengan -1 derajat 4 menit 57 detik dan sudut elongasi 1 derajat 12 menit 89 detik hingga 1 derajat 36 menit 38 detik. Dengan demikian, secara hisab, data hilal pada hari ini belum memenuhi kriteria visibilitas hilal MABIMS,” ujarnya.

    Merujuk kriteria MABIMS, awal bulan hijriah ditetapkan jika hilal memiliki tinggi minimal 3 derajat dan elongasi atau jarak sudut antara dua benda langit mencapai 6,4 derajat.

    Idul Fitri 2025 Muhammadiyah

    Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi telah menetapkan tanggal 1 Syawal 1446 Hijriah atau Idul Fitri 2025 berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal. Penentuan ini menjadi pedoman bagi seluruh warga Muhammadiyah dalam menjalankan ibadah dan merayakan hari raya.

    Metode Penentuan Idul Fitri oleh Muhammadiyah

    Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal yang berpedoman pada perhitungan astronomi tanpa menunggu laporan rukyat (pengamatan langsung). Dalam metode ini, awal bulan Hijriah ditentukan berdasarkan tiga kriteria utama:

    Telah terjadi ijtimak (konjungsi bulan-matahari) Ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam Saat matahari terbenam, bulan sudah berada di atas ufuk (hilal wujud di atas ufuk)

    Dengan metode ini, Muhammadiyah menetapkan tanggal 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 M.

    Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah

    Berdasarkan hasil hisab yang dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, berikut adalah rincian data astronomi terkait penentuan Idul Fitri 2025:

    Ijtimak jelang Syawal 1446 H terjadi pada: Hari: Sabtu Kliwon, 29 Maret 2025 M Waktu: Pukul 17:59:51 WIB Tinggi hilal di Yogyakarta saat matahari terbenam: -01° 59′ 04″ Kondisi hilal: Belum wujud karena masih berada di bawah ufuk Keputusan: Bulan Ramadan disempurnakan menjadi 30 hari (istikmal) 1 Syawal 1446 H: Senin Pahing, 31 Maret 2025 M

    Dalam praktiknya, keputusan Muhammadiyah seringkali berbeda dengan pemerintah yang menggunakan metode rukyat untuk konfirmasi visibilitas hilal.

    Jika hilal tidak terlihat pada 29 Ramadhan, maka pemerintah menetapkan istikmal dan Idul Fitri akan jatuh pada 31 Maret 2025, yang sama dengan ketetapan Muhammadiyah. Namun, jika dalam sidang isbat pemerintah ditemukan hilal yang dapat terlihat, maka Idul Fitri bisa saja ditetapkan lebih awal, yaitu pada Minggu, 30 Maret 2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Jam Berapa Hasil Sidang Isbat Rilis Tanggal Lebaran 2025? Simak Prosesnya!

    Jam Berapa Hasil Sidang Isbat Rilis Tanggal Lebaran 2025? Simak Prosesnya!

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah akan mengadakan sidang isbat untuk menentukan awal Syawal 1446 H/2025 M hari ini, Sabtu, 29 Maret 2025.

    Hasil dari sidang isbat Lebaran Idul Fitri 2025 akan diumumkan setelah salat Maghrib atau menjelang waktu Isya.

    Jadwal sidang isbat tersebut sebelumnya sudah pernah disampaikan oleh Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Abu Rokhmad.

    Konfirmasi itu diungkap saat Abu Rokhmad memimpin rapat persiapan sidang isbat awal Syawal 1446 H di kantor pusat Kemenag, Jakarta, pada hari Selasa, 18 Maret 2025 lalu.

    “Kami akan menggelar sidang isbat awal Syawal, pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah,” ujar Abu Rokhmad dalam keterangannya.

    Pemerintah menggunakan dua metode, yaitu hisab dan rukyat, untuk menentukan awal Syawal, termasuk Ramadan dan Zulhijah.

    Penetapan ini berdasarkan pada Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah.

    Abu Rokhmad menjelaskan bahwa menurut perhitungan astronomi (hisab), ijtimak diperkirakan akan terjadi pada Sabtu, 29 Maret 2025, pukul 17.57.58 WIB.

    Pada saat matahari terbenam, posisi hilal diperkirakan berada antara -3 derajat di Papua dan -1 derajat di Aceh. Data tersebut kemudian akan diverifikasi melalui rukyat.

    Rukyat, imbuhnya, telah menjadi bagian dari sunnah Nabi sejak zaman dahulu, yakni dilakukan untuk memastikan awal atau akhir puasa.

    Pemantauan hilal untuk menentukan Hari Raya Idul Fitri tahun ini akan dilakukan di 33 titik yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia, kecuali Bali, yang tidak melaksanakan karena bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.

    Pukul Berapa Hasil Sidang Isbat Lebaran Idul Fitri 2025 Akan Diumumkan?

    Hasil sidang isbat Lebaran Idul Fitri 2025 akan diumumkan setelah sidang yang dimulai pada pukul 18.45 WIB selesai.

    Pengumuman tersebut akan disampaikan langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    Rangkaian Sidang Isbat Lebaran Idul Fitri 2025

    Berikut adalah rincian tahapan sidang isbat Lebaran Idul Fitri 2025 seperti yang dijelaskan oleh Abu Rokhmad:

    Seminar posisi hilal awal Syawal 1446 H: Pukul 16.30 WIB hingga menjelang Maghrib Sidang isbat tertutup: Pukul 18.45 WIB Pengumuman hasil sidang isbat melalui konferensi pers: Setelah sidang isbat selesai (sekira waktu Isya)

    Pada tahun-tahun sebelumnya, hasil sidang isbat Lebaran Idul Fitri biasanya diumumkan beberapa saat sebelum salat Isya. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tren Foto Animasi Ghibli Pakai ChatGPT Ilegal? Ucapan Hayao Miyazaki Kembali Ramai: Ini Penghinaan!

    Tren Foto Animasi Ghibli Pakai ChatGPT Ilegal? Ucapan Hayao Miyazaki Kembali Ramai: Ini Penghinaan!

    PIKIRAN RAKYAT – Tren gambar bergaya Studio Ghibli yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI) kembali mengundang kontroversi. OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, baru-baru ini meluncurkan model baru bernama GPT-4o yang memungkinkan pengguna menghasilkan gambar dalam berbagai gaya artistik, termasuk yang menyerupai estetika khas Studio Ghibli.

    Hal ini memicu perdebatan etis dan hukum seputar penggunaan AI dalam dunia seni.

    OpenAI dan Ambiguitas Kebijakan

    Ketika gambar AI bergaya Ghibli mulai beredar luas di media sosial, Business Insider menghubungi OpenAI untuk klarifikasi. Juru bicara perusahaan menjelaskan bahwa kebijakan mereka mencegah pembuatan gambar dalam gaya “seniman yang masih hidup”, termasuk Hayao Miyazaki, pendiri Studio Ghibli yang masih aktif berkarya.

    Akan tetapi, mereka tetap mengizinkan gambar dalam “gaya studio yang lebih luas.”

    Pernyataan ini mengundang pertanyaan: mengapa beberapa pengguna dapat menghasilkan gambar bergaya Ghibli, sementara yang lain mendapatkan penolakan berdasarkan kebijakan hak cipta?

    Pranav Dixit, seorang reporter teknologi, menguji perbedaan ini dengan dua versi ChatGPT: yang gratis dan yang berbayar. Versi gratis dengan model DALL-E 3 menolak permintaan gambar bergaya Ghibli dengan alasan hak cipta, sedangkan versi berbayar dengan GPT-4o berhasil membuatnya.

    “Saya sangat merasa bahwa ini adalah penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri,” ujar Miyazaki dalam sebuah wawancara tahun 2016 yang kembali viral seiring tren ini.

    Kemarahan Miyazaki dan Etika AI

    Hayao Miyazaki, yang dikenal karena pendekatan gambar tangan dan storytelling yang mendalam, telah lama skeptis terhadap peran AI dalam animasi. Ketika ia diperlihatkan demo animasi AI pada 2016, ia mengungkapkan rasa jijiknya terhadap teknologi tersebut.

    “Siapa pun yang menciptakan hal ini tidak tahu apa itu rasa sakit. Saya sangat merasa bahwa ini adalah penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri,” katanya.

    Klip ini kembali viral ketika pengguna media sosial mengaitkannya dengan tren “Ghiblification”—sebutan bagi proses mengubah gambar biasa menjadi gambar bergaya Ghibli menggunakan AI.

    CEO OpenAI, Sam Altman, bahkan mengubah foto profilnya di media sosial X menjadi potret bergaya Ghibli, semakin memicu perdebatan tentang eksploitasi seni.

    Aspek Hukum: Hak Cipta dan Lisensi

    Josh Weigensberg, seorang pengacara dari firma hukum Pryor Cashman, menyoroti aspek hukum dari tren ini. Dia menjelaskan bahwa meskipun gaya artistik secara umum tidak dapat dilindungi hak cipta, elemen spesifik dalam sebuah karya bisa jadi dilindungi.

    “Apakah model AI ini dilatih dengan karya Miyazaki atau Studio Ghibli? Jika ya, apakah mereka memiliki lisensi atau izin untuk itu?” katanya.

    OpenAI tidak memberikan tanggapan mengenai pertanyaan tersebut.

    Seniman Karla Ortiz, yang juga menggugat perusahaan AI atas pelanggaran hak cipta, menyebut ini sebagai “contoh lain bagaimana perusahaan seperti OpenAI tidak peduli dengan karya dan mata pencaharian seniman.”

    Dia menambahkan bahwa eksploitasi gaya Ghibli oleh AI adalah “penghinaan dan eksploitasi yang terang-terangan.”

    Respon Gedung Putih dan Kontroversi Politik

    Situasi semakin memanas ketika Gedung Putih di bawah pemerintahan Donald Trump ikut memanfaatkan tren ini dengan cara yang kontroversial. Mereka mengunggah gambar bergaya Ghibli dari seorang wanita Republik Dominika yang menangis setelah ditangkap oleh agen imigrasi AS.

    Hal ini memicu kecaman luas, termasuk dari Ortiz.

    “Untuk melihat sesuatu yang begitu brilian seperti karya Miyazaki digunakan untuk sesuatu yang begitu kotor adalah hal yang menyedihkan. Saya berharap Studio Ghibli menuntut OpenAI atas ini,” tuturnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Idul Fitri 2025 Tanggal Berapa? Ini Jadwal dan Penjelasan Lengkap Sidang Isbat Lebaran 2025

    Idul Fitri 2025 Tanggal Berapa? Ini Jadwal dan Penjelasan Lengkap Sidang Isbat Lebaran 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Pertanyaan seputar pelaksanaan Sidang Isbat Idul Fitri 2025 kerap muncul menjelang akhir Ramadhan, karena sidang isbat memiliki peran penting dalam menentukan tanggal 1 Syawal 1446 H.

    Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia akan mengadakan sidang isbat untuk menetapkan Hari Raya Idul Fitri berdasarkan hasil rukyatul hilal yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia.

    Lantas, kapan pelaksanaan sidang tersebut dan bagaimana proses penentuannya? Berikut adalah informasi lengkapnya:

    Sidang Isbat Penentuan Lebaran 2025 Akan Dilaksanakan hari ini, simak jadwal lengkapnya!

    Sidang isbat untuk menentukan 1 Syawal 1446 H atau Lebaran 2025 akan dilaksanakan hari ini, yang bertepatan dengan tanggal 29 Ramadhan.

    Jam Berapa Sidang Isbat Idul Fitri 2025 Akan Digelar?

    Berikut adalah informasi mengenai waktu dimulainya sidang isbat Lebaran 2025:

    Jadwal Sidang Isbat Lebaran 2025

    Sidang isbat untuk menetapkan 1 Syawal 1446 H atau Lebaran 2025 akan diadakan pada hari Sabtu, 29 Maret 2025.

    Berdasarkan informasi resmi dari Bimas Islam Kementerian Agama, sidang ini dijadwalkan mulai pukul 18.30 WIB dan akan berlangsung secara tertutup.

    Berikut tahapan pelaksanaan sidang isbat:

    Hari, Tanggal: Sabtu, 29 Maret 2025 Lokasi: Auditorium HM. Rasjidi Kemenag RI, Jl. MH. Thamrin No. 6, Jakarta Pusat

    Rangkaian Kegiatan Sidang Isbat:

    Pukul 16.30 WIB – Seminar Posisi Hilal (Terbuka untuk umum dan disiarkan secara live streaming di YouTube Bimas Islam TV) Pukul 18.30 WIB – Pelaksanaan Sidang Isbat (Bersifat tertutup untuk umum) Pukul 19.05 WIB – Konferensi Pers Penetapan 1 Syawal 1446 H (Disiarkan secara langsung di YouTube Kemenag RI dan Bimas Islam TV) Pemantauan Hilal di Berbagai Lokasi di Indonesia

    Berdasarkan informasi dari laman resmi Bimas Islam Kemenag, pemantauan hilal untuk awal Syawal 1446 H akan dilakukan di berbagai lokasi di Indonesia, antara lain:

    Aceh: Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang, Lhoknga Sumatra Utara: Anjungan Lantai IX Kantor Gubernur Sumatra Utara, Medan Sumatra Barat: Rooftop Hotel Rangkayo Basa Syofyan Inn, Padang Riau: Rooftop Premier Hotel, Pekanbaru Kepulauan Riau: Pantai Setumu Dompak, Kota Tanjungpinang Jambi: Rooftop Hotel Odua Weston, Kota Jambi Sumatra Selatan: Helipad Hotel Aryaduta, Palembang Bangka Belitung: Pantai Tanjung Raya, Bangka Bengkulu: Jalan Pariwisata No. 1, Kota Bengkulu Lampung: POB Pantai Canti, Kalianda, Lampung Selatan DKI Jakarta: Gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta Jawa Barat: POB Gunung Putri, Kota Banjar Banten: Pantai Anyer. ****

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ketum Muhammadiyah Ingatkan Mudik Jangan Jadi Ajang Pamer Harta dan Kesuksesan: Tidak Penting

    Ketum Muhammadiyah Ingatkan Mudik Jangan Jadi Ajang Pamer Harta dan Kesuksesan: Tidak Penting

    PIKIRAN RAKYAT – Mudik Lebaran merupakan tradisi tahunan yang sangat dinanti oleh masyarakat Indonesia. Momen ini menjadi kesempatan emas bagi perantau untuk pulang ke kampung halaman, berkumpul dengan keluarga, serta mempererat tali silaturahmi.

    Namun, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mengingatkan agar tradisi ini tidak disalahgunakan sebagai ajang pamer harta dan kesuksesan.

    “Menjadi parsial atau bahkan tidak penting kalau mudik menjadi pamer kendaraan, kemudian pamer kesuksesan di rantau,” katanya dalam acara Silaturahim Ramadhan di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Selasa 25 Maret 2025.

    Menurut Haedar Nashir, makna sejati dari mudik adalah membangun kebersamaan dan memperkuat hubungan antar anggota keluarga serta masyarakat. Jika hanya dijadikan sarana untuk menunjukkan gaya hidup mewah, maka esensi Lebaran akan hilang.

    “Syawalan, Idul Fitri, mudik itu menjadi kekuatan untuk menumbuhkan semangat kebersamaan. Saya yakin penting,” ucapnya.

    Hidup Sederhana untuk Menghindari Kesenjangan Sosial

    Dalam pandangan Haedar Nashir, gaya hidup berlebihan tidak hanya berisiko menimbulkan kesenjangan sosial, tetapi juga dapat mendorong perilaku menyimpang di tengah masyarakat.

    “Sukses itu harus, tetapi kalau menjadi pamer nanti akan tumbuh kesenjangan dengan masyarakat yang pada umumnya hidup sederhana dan biasa. Bisakah kita sekarang untuk hidup secukupnya?” tuturnya.

    Pola hidup konsumtif yang berlebihan juga berpotensi merambah ke berbagai kalangan, termasuk elite politik, ekonomi, hingga tokoh keagamaan. Hal ini bisa menjadi akar munculnya praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

    “Kekayaan tak pernah kenyang-kenyang ketika harta dan rezeki Tuhan dilimpahkan kepadanya. Kepuasan juga sama, sudah dikasih masa jabatan seharusnya setiap orang dengan senang hati turun dari tahta itu dengan senyuman,” ujar Haedar Nashir.

    Dia menekankan bahwa mereka yang hidup hanya mengejar kekuasaan, popularitas, dan kekayaan berlebih justru akan berakhir dalam kesepian. Oleh karena itu, menjalani hidup dengan sederhana dan wajar adalah pilihan terbaik.

    “Jadi jalani hidup dengan secukupnya, dengan sewajarnya,” kata Haedar Nashir.

    Dia juga menekankan pentingnya menanamkan kegembiraan beragama dalam kehidupan sosial dan bernegara. Dia mengajak masyarakat untuk menjalani ajaran agama dengan seimbang, mengedepankan musyawarah dan kebijaksanaan, serta mempersiapkan generasi emas untuk masa depan Indonesia.

    “Hal itu tentu penting dalam membangun ekosistem bangsa. Dalam kehidupan bernegara, kita bisa teladani tokoh-tokoh bangsa yang lahir pada perjuangan kemerdekaan,” ucap Haedar Nashir.

    Peringatan terhadap Sikap Riya’ dalam Kehidupan

    Pamer atau riya’ dalam Islam merupakan perbuatan tercela yang tergolong dalam syirik kecil. Riya’ berarti menampilkan amal, ibadah, atau prestasi dengan tujuan mendapat pujian dari manusia. Dalam Islam, perbuatan ini sangat dikecam karena mengurangi keikhlasan seseorang dalam beribadah.

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits qudsi:

    “Aku Dzat yang paling tidak butuh kepada sekutu. Barangsiapa melakukan suatu amalan yang di dalamnya itu ia menyekutukan Aku dengan selain-Ku, niscaya Aku tinggalkan ia bersama sekutunya itu.” (HR. Muslim)

    Peringatan ini menegaskan bahwa segala bentuk amal yang dilakukan dengan tujuan pamer tidak akan diterima oleh Allah. Bahkan, pada hari kiamat, orang yang beramal dengan niat riya’ akan diperintahkan untuk mencari pahala dari orang-orang yang mereka harapkan pujiannya di dunia, yang tentu saja mustahil terjadi.

    “Pergilah kepada mereka yang engkau riya untuk mereka di dunia, dan lihatlah apakah engkau mendapatkan balasan pada mereka.” (HR. Ahmad)

    Dalam menjalani kehidupan, Islam mengajarkan untuk selalu berpegang pada niat yang ikhlas. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    “Sesungguhnya semua perbuatan itu tergantung kepada niat, dan bagi seseorang itu apa yang diniatkan…” (HR. al-Bukhari dan Muslim). Wallahu a’lam bishawab.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Korban Tewas Gempa Myanmar Melonjak Jadi 694 Orang, Kemunculan Langka Pemimpin Junta Militer Jadi Perhatian

    Korban Tewas Gempa Myanmar Melonjak Jadi 694 Orang, Kemunculan Langka Pemimpin Junta Militer Jadi Perhatian

    PIKIRAN RAKYAT – Bantuan internasional mulai berdatangan ke Myanmar pada Sabtu 29 Maret 2025 setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 7,7 mengguncang negara Asia Tenggara itu sehari sebelumnya.

    Jumlah korban tewas melonjak drastis menjadi 694 orang, dengan 1.670 lainnya mengalami luka-luka, menurut pernyataan resmi dari pemerintah militer Myanmar. Angka ini meningkat tajam dari laporan awal yang menyebutkan 144 orang tewas pada Jumat 28 Maret 2025.

    Dampak Gempa dan Operasi Penyelamatan

    Gempa tersebut menyebabkan kehancuran besar di berbagai wilayah Myanmar, dengan infrastruktur utama seperti jalan, jembatan, dan bangunan mengalami kerusakan parah.

    “Infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan terpengaruh, menyebabkan korban dan luka-luka di antara warga sipil. Operasi pencarian dan penyelamatan saat ini sedang dilakukan di daerah yang terkena dampak,” kata junta dalam sebuah pernyataan yang disampaikan melalui media pemerintah.

    Pemodelan prediktif dari Dinas Geologi Amerika Serikat (USGS) memperkirakan jumlah korban tewas bisa melebihi 10.000 orang.

    “Sulit untuk memprediksi jumlah korban tewas gempa bumi, karena berbagai alasan termasuk waktu terjadinya gempa. Ketika gempa bumi melanda pada siang hari, seperti yang terjadi di Myanmar, orang-orang terjaga, mereka memiliki akal tentang mereka, mereka lebih mampu merespons,” ujar Susan Hough, ilmuwan dari Program Bahaya Gempa USGS.

    Bantuan Internasional dan Situasi di Negara Tetangga

    Beberapa negara telah mengirimkan bantuan untuk mendukung operasi pencarian dan pemulihan di Myanmar. Tim penyelamat dari China tiba di Yangon pada Sabtu pagi, membawa obat-obatan serta peralatan pencari korban.

    Rusia mengirim 120 penyelamat berpengalaman, termasuk dokter dan anjing pencari, sementara Amerika Serikat juga menawarkan bantuan kemanusiaan.

    Di negara tetangga Thailand, dampak gempa juga terasa kuat. Sebuah menara 33 lantai runtuh di ibu kota Bangkok, menyebabkan sembilan orang tewas dan 101 orang hilang, kebanyakan adalah buruh konstruksi. Gubernur Bangkok, Chadchart Sittipunt, menyatakan,

    “Kami akan melakukan segalanya, kami tidak akan menyerah untuk menyelamatkan nyawa, kami akan menggunakan semua sumber daya,” ucapnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

    Ekskavator dan drone telah dikerahkan untuk mencari korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

    Kemunculan Langka Pemimpin Junta Militer

    Di tengah krisis ini, pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, muncul dalam pernyataan publik yang jarang terjadi. Dalam pidato yang disiarkan televisi, ia mengundang komunitas internasional untuk memberikan bantuan bagi negaranya yang sedang dilanda bencana.

    “Saya secara pribadi telah mengunjungi beberapa lokasi yang terkena dampak untuk menilai situasinya. Saya ingin meminta semua orang untuk bergandengan tangan dan mendukung misi penyelamatan yang sedang berlangsung,” katanya.

    Jenderal Min Aung Hlaing juga menegaskan bahwa pemerintahannya telah mengumumkan keadaan darurat.

    “Saya telah mengumumkan keadaan darurat dan meminta bantuan internasional,” ujarnya.

    Jenderal Min Aung Hlaing menyebut bahwa India telah menyatakan kesiapannya untuk mengirimkan bantuan, dan Myanmar terbuka kepada semua organisasi yang ingin membantu rakyatnya.

    “Saya ingin menyampaikan undangan terbuka kepada organisasi dan negara mana pun yang bersedia datang dan membantu orang-orang yang membutuhkan di negara kita,” tuturnya.

    Kontroversi dan Tanggapan Internasional

    Kemunculan Min Aung Hlaing dalam bencana ini menjadi sorotan mengingat posisinya yang kontroversial di dunia internasional. Ia merupakan pemimpin militer yang merebut kekuasaan pada 2021 dan saat ini menjadi subjek permintaan surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas dugaan kejahatan terhadap kelompok minoritas Rohingya.

    Sejak kudeta militer, junta Myanmar dikenal jarang bekerja sama dengan komunitas internasional, sehingga seruan terbukanya terhadap bantuan kali ini menjadi langkah yang tidak biasa.

    Sementara jumlah korban diperkirakan masih akan meningkat, fokus utama kini adalah upaya pencarian dan penyelamatan para korban yang masih tertimbun reruntuhan. Dengan bantuan dari berbagai negara, diharapkan Myanmar dapat segera bangkit dari bencana ini dan memberikan perlindungan bagi warganya yang terdampak.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News