Category: Pikiran-Rakyat.com Nasional

  • Perkuat SDM Pelaut, PIS Buka Program Beasiswa Crewing Talent Scouting

    Perkuat SDM Pelaut, PIS Buka Program Beasiswa Crewing Talent Scouting


    PIKIRAN RAKYAT –
    PT Pertamina International Shipping (PIS) selaku Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML) bekerja sama dengan Pertamina Foundation, membuka program beasiswa Crewing Talent Scouting, di mana para penerimanya akan mendapatkan beasiswa serta ikatan kontrak sebagai pelaut di kapal milik PIS.

    Direktur Armada PIS M. Irfan Zainul Fikri menyampaikan bahwa pelaut semakin meningkat seiring ekspansi bisnis yang terus dilakukan dari tahun ke tahun. Irfan menjelaskan, PIS dalam menjalankan usaha pelayaran, jasa kelautan, dan logistik, saat ini memiliki 106 kapal milik yang telah berlayar di lebih dari 50 rute perairan internasional.

    “Beasiswa ini tidak hanya sekadar memberikan akses pendidikan melainkan juga akses pekerjaan di bidang maritim dengan berlayar bersama PIS. Harapannya, para penerima beasiswa yang terpilih akan menjadi pelaut yang mampu berkontribusi dalam keberlangsungan dan ekspansi bisnis PIS di tengah tuntutan pasar internasional demi mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan industri maritim Indonesia”, ujar Irfan dalam Sosialisasi Beasiswa Crewing Talent Scouting di GIK UGM, Kamis (24/05).

    Program Beasiswa Crewing Talent Scouting tahun 2025 memiliki dua program, yakni program hire D3/D4 dan program hire Prala. Program hire D3/D4 terbuka bagi mahasiswa D3/D4 teknik elektro dari tiga lembaga pendidikan, antara lain Politeknik Negeri Perkapalan Surabaya, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, dan Politeknik Negeri Semarang. Sementara, program hire Prala terbuka bagi taruna/i dari empat lembaga pendidikan, antara lain Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar, dan Politeknik Pelayaran Surabaya.

    Pertamina Foundation menjadi penyelenggara beasiswa ini berbekal pengalaman mengelola lebih dari 15 beasiswa, salah satunya beasiswa dari PT Pertamina (Persero), Beasiswa Sobat Bumi. Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari mengatakan beasiswa Crewing Talent Scouting akan memiliki serangkaian seleksi yang mampu menghasilkan perwira laut unggul dan terampil untuk PIS.

    “Dari tahapan awal seleksi administrasi, tes potensi akademik, TOEIC, psikometri, kesehatan, dan wawancara hingga ikatan kontrak, PF akan memastikan PIS memperoleh crewing global talent yang mampu mendukung PIS untuk menjadi perusahaan marine logistik di kancah Asia hingga internasional,” ungkap Agus.

    Senada, VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan Beasiswa Crewing Talent Scouting menjadi komitmen nyata sinergi Pertamina Grup dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) terutama para generasi muda yang berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi dan kemajuan industri maritim nasional. Program ini juga sebagai upaya Pertamina mendukung Asta Cita Pemerintah dalam mencetak SDM berkualitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    “Beasiswa ini menjadi bentuk komitmen Pertamina dalam melahirkan bibit-bibit unggul yang akan membawa nama baik dengan mendukung operasi bisnis Pertamina dan menjadi kebanggaan Indonesia di mata internasional,” kata Fadjar.

    Informasi selengkapnya mengenai Beasiswa Crewing Talent Scouting dapat diakses pada laman dan media sosial resmi Pertamina Foundation (PF) serta PT Pertamina International Shipping (PIS). Seluruh proses seleksi beasiswa Crewing Talent Scouting tidak dipungut biaya.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian SDGs. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 4 Tewas Akibat Tembok Kolam Ambrol

    4 Tewas Akibat Tembok Kolam Ambrol

    PIKIRAN RAKYAT – Tragedi memilukan terjadi di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Mangunsari, Desa Gadingsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jumat 25 April 2025 pagi.

    Sebuah tembok kolam penampungan air di area pondok pesantren itu ambrol setelah dipicu tanah longsor, menimpa puluhan santri yang sedang mengantre mandi. Empat santri dilaporkan meninggal dunia dan 25 lainnya mengalami luka-luka.

    Kronologi Kejadian

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 10.30 WIB saat para santri bersiap melaksanakan salat Jumat. Posisi kamar mandi yang berada tepat di depan kolam penampungan air membuat para santri berada dalam posisi rentan saat longsor terjadi.

    “Pada jam itu, 10.30 WIB, kegiatan santri untuk mandi persiapan ke masjid. Jadi, mereka mandi semuanya, antre semuanya. Dan tidak disangka, tidak ada yang tahu ada kejadian seperti itu,” tutur Muhib Huda Muhammadi, guru senior Pondok Modern Gontor 5, kepada wartawan.

    Dia menjelaskan, tembok kolam berada di bagian belakang kamar mandi dan menimpa langsung area tempat para santri berkumpul.

    “Jadi, posisi kolam itu ada di sebelah kamar mandi. Ada asrama, belakangnya kamar mandi, lalu kolam. Di situ kejadiannya. Akhirnya mereka tertimpa tembok kolam penampungan air,” ujar Muhib.

    Evakuasi Berlangsung 13 Jam

    Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur, Basuki, menyatakan bahwa proses evakuasi memakan waktu panjang akibat sulitnya akses dan ketebalan material bangunan.

    “Tebalnya fondasi yang menimpa tembok kamar mandi cukup mempersulit kami evakuasi juga dengan celah ruangan yang sempit,” ucapnya, Sabtu 26 April 2025.

    Petugas dari BPBD Kabupaten Magelang, Basarnas, Damkar, TNI, Polri, serta relawan gabungan bekerja tanpa henti hingga malam hari. Proses evakuasi terakhir selesai setelah lebih dari 13 jam.

    Kondisi Korban

    Para korban langsung dilarikan ke RSUD Merah Putih Magelang. Direktur RSUD Merah Putih, dr. Leli Puspitowati, menyampaikan total korban mencapai 29 orang, terdiri dari 4 santri meninggal dunia, 16 menjalani rawat inap, dan 9 lainnya mendapat perawatan jalan.

    “(Korban) 23, sore ini masuk lagi 2 orang. Total 25 korban luka yang kami tangani,” kata dr. Leli, Jumat 25 April 2025 sore.

    Tiga korban mengalami patah tulang dan harus menjalani rawat inap, sementara satu orang dirujuk ke rumah sakit lain karena mengalami patah tulang terbuka.

    “Butuh dokter dan sarana yang lebih maju,” ucapnya.

    Ucapan Duka dan Seruan dari Kemenag

    Direktur Pesantren Kementerian Agama RI, Dr. Basnang Said, menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah ini. Ia menyebut tragedi ini sebagai duka kolektif bagi dunia pendidikan pesantren.

    “Kami sangat berduka atas peristiwa ini. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Doa kami panjatkan untuk para santri yang wafat—semoga Allah SWT menerima mereka dalam kasih sayang-Nya dan menempatkan mereka di surga terbaik,” tuturnya dalam pernyataan resmi di Jakarta.

    Basnang Said juga mendoakan kesembuhan bagi para santri yang terluka serta kekuatan untuk keluarga korban.

    “Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi kekuatan dan keikhlasan,” ujarnya.

    Basnang mengapresiasi cepatnya respons para ustadz, petugas SAR, BPBD, Damkar, tenaga medis, dan relawan dalam proses evakuasi. Dia juga menekankan pentingnya keamanan di lingkungan pesantren.

    “Ini adalah musibah yang tak diharapkan, dan menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya pengawasan keselamatan di lingkungan pendidikan,” katanya.

    Lebih lanjut, Basnang mengajak masyarakat untuk memperkuat solidaritas dan gotong royong.

    “Pesantren bukan hanya tempat belajar, tetapi juga rumah bersama. Mari kita jaga keselamatannya, demi generasi masa depan yang tumbuh dalam keamanan, ilmu, dan kasih sayang,” tuturnya.

    Tinjauan Pihak Pemerintah Daerah

    Bupati Magelang Grengseng Pamuji, Dandim 0705/Magelang Letkol Inf Jarot Susanto, dan Kapolresta Magelang Kombes Herbin Garbawiyata Jaya Sianipar turut hadir meninjau langsung lokasi kejadian. Mereka juga menyempatkan waktu menjenguk para korban di RSUD Merah Putih.

    Pemerintah Kabupaten Magelang menyatakan akan mengevaluasi sistem keamanan dan konstruksi di lingkungan pesantren yang rawan longsor atau kerusakan struktural demi mencegah kejadian serupa di masa depan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Sadar Ditipu Usai Nonton Walid di Serial Bidaah

    Sadar Ditipu Usai Nonton Walid di Serial Bidaah

    PIKIRAN RAKYAT – Kasus dugaan kekerasan seksual yang melibatkan seorang ustaz berinisial AF di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengguncang dunia pendidikan pesantren.

    Modus operandi yang dilakukan oleh AF, yang juga menjabat sebagai ketua yayasan Pondok Pesantren (Ponpes), melibatkan manipulasi agama untuk melakukan tindakan tidak senonoh terhadap santriwatinya.

    Peristiwa ini terungkap setelah beberapa santriwati berani mengungkapkan pengalaman mereka setelah menonton serial drama Malaysia berjudul Bidaah Walid.

    Drama ini menggambarkan tokoh fiktif, Walid Muhammad Mahdi Ilman, yang mengaku sebagai Imam Mahdi dan menggunakan klaim agama untuk memanipulasi pengikutnya, termasuk melakukan tindakan pelecehan seksual.

    Para santriwati yang menjadi korban merasa pengalaman yang digambarkan dalam serial tersebut sangat mirip dengan tindakan yang mereka alami di pondok pesantren yang dipimpin oleh AF.

    Modus Operandi: Manipulasi dengan Alasan Agama

    Sejak tahun 2015 hingga 2021, AF diduga telah melakukan perbuatan cabul dan persetubuhan terhadap santriwati di pondok pesantren yang ia kelola. Dalam pengakuannya, AF menjelaskan bahwa ia menyebut aksinya sebagai “mengijazahkan” kepada para santriwati. 

    Dia mengklaim bahwa tujuan perbuatannya adalah untuk mengajarkan doa dengan harapan para santriwati bisa mendapatkan pasangan dan keturunan yang baik.

    “Untuk mengajarkan doa kepada santriwati, sederhananya ‘mengijazahkan’, dengan harapan mereka kemudian bisa mendapatkan pasangan yang baik, dan keturunan yang baik,” tutur AF saat diperiksa oleh penyidik.

    Namun, pengakuan ini jelas bertentangan dengan hukum dan ajaran agama. AF bahkan mengakui bahwa perbuatannya adalah sebuah kekhilafan yang tidak bisa dibenarkan.

    Kasus Terungkap Setelah Menonton Bidaah Walid

    Peristiwa ini mulai terungkap ketika para santriwati merasa terinspirasi untuk berbicara setelah menonton Bidaah Walid. Serial tersebut menampilkan karakter Walid, yang mengaku sebagai seorang pemimpin sekte sesat dan memperdaya para pengikutnya dengan klaim agama untuk melakukan tindakan tidak bermoral.

    Kesamaan antara karakter dalam drama tersebut dengan pengalaman mereka di pesantren membuat para santriwati akhirnya berani melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

    Joko Jumadi, perwakilan dari Koalisi Stop Kekerasan Seksual NTB, yang memberikan pendampingan kepada para korban, menjelaskan bahwa meskipun korban pertama kali melapor pada tahun 2023, kekerasan seksual yang dilakukan oleh AF sudah berlangsung sejak 2016.

    Sejauh ini, telah ada 20 santriwati yang mengaku menjadi korban, dengan 7 di antaranya telah diperiksa oleh pihak kepolisian.

    Korban Mengungkapkan Pengalaman Mereka

    Menurut keterangan para korban, modus yang dilakukan oleh AF adalah dengan menjanjikan bahwa mereka akan disucikan atau diberkahi secara agama jika melakukan apa yang diminta oleh sang ustaz.

    Beberapa korban mengungkapkan bahwa mereka dicabuli, sementara yang lainnya disetubuhi dengan dalih keagamaan yang dipaksakan.

    “AF menjanjikan kepada korban bahwa rahim mereka akan disucikan dan mereka akan melahirkan anak yang menjadi wali,” kata Joko Jumadi.

    Dia mengungkapkan bahwa sebagian korban yang tidak setuju ditinggalkan dalam kondisi tercabuli.

    Kekerasan seksual ini terjadi di malam hari di dalam ruang yang telah dipersiapkan oleh AF, dan tidak ada kriteria khusus dalam pemilihan korban—semuanya dilakukan secara spontan sesuai dengan kehendak pelaku.

    Penanganan Polisi dan Tindak Lanjut Kasus

    Penyidik Satreskrim Polresta Mataram telah menetapkan AF sebagai tersangka kasus pelecehan seksual dengan kategori pencabulan dan persetubuhan. Berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan pada 23 April 2025, AF akhirnya ditahan di Rutan Polresta Mataram.

    Penahanan ini dilakukan setelah adanya laporan dari mantan santriwati yang menjadi korban.

    Seiring dengan proses hukum yang berjalan, Koalisi Stop Kekerasan Seksual NTB terus memberikan pendampingan kepada para korban untuk memastikan hak-hak mereka terpenuhi dan proses hukum berjalan dengan adil.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • di Republik Ini Hanya Ada Satu Presiden

    di Republik Ini Hanya Ada Satu Presiden

    PIKIRAN RAKYAT – Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemerintahan, Ganjar Pranowo, menanggapi isu tentang munculnya ‘matahari kembar’ atau dua kutub kekuatan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

    Ganjar menilai kedatangan beberapa menteri ke kediaman Jokowi hanya sebatas silaturahmi dalam suasana lebaran. Ia menyebut istilah ‘bos’ yang sempat disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono serta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menggambarkan sosok Jokowi hanyalah sebuah kelakar.

    “Kalau kemudian konteksnya kemarin orang datang bersilaturahmi, biasa saja, orang menyebut bos ya, saya kira itu kelakar karena pengusaha yang menyebut itu. Terbiasa seperti itu, saya sih tidak terlalu mempersoalkan,” kata Ganjar di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 26 April 2025.

    Meski demikian, Ganjar mengingatkan bahwa dalam sebuah pemerintahan, pusat kekuasaan harus tetap satu, yaitu di tangan presiden. Menurutnya, jika orientasi sebuah kepemimpinan tidak dalam satu titik, maka presiden harus segera mengendalikan.

    “Siapa pun yang ada di republik ini kendalinya dan demokrasi dalam pemerintah hanya satu presiden itu. Maka kembar-kembar itu enggak boleh ada. Kalau pun ada asumsi-asumsi saya kira segera harus diambil alih,” ujarnya.

    Tanggapan Soal Isu Ijazah Palsu

    Ganjar merespons santai soal isu dugaan ijazah palsu Jokowi. Alih-alih larut dalam kontroversi, Ganjar memilih fokus pada isu-isu yang dinilainya lebih krusial dan berdampak langsung ke masyarakat.

    Ganjar mengajak semua pihak untuk lebih fokus pada masalah yang lebih mendesak, seperti nasib korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan kesiapan menghadapi perubahan global.

    “Saya lebih tertarik mengomentari korban PHK hari ini siapa yang tidak bisa bekerja bagaimana kondisi perubahan global saat ini yang musti kita respons, itu jauh lebih menarik,” ujar Ganjar.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • KemenHAM DKJ Kenalkan Program Mainstreaming HAM, Wali Kota Jakarta Selatan Turut Dukung

    KemenHAM DKJ Kenalkan Program Mainstreaming HAM, Wali Kota Jakarta Selatan Turut Dukung

    PIKIRAN RAKYAT – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Daerah Khusus Jakarta (Kakanwil KemenHAM DKJ), Mikael Azedo Harwito bertemu Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin, di Kantor Wali Kota pada Jumat, 25 April 2025. Di dalam pertemuan membahas soal program mainstreaming HAM atau pengarusutamaan hak asasi manusia.

    Dalam pertemuan tersebut, Mikael menjelaskan bahwa mainstreaming HAM merupakan langkah strategis pemerintah yang bertujuan memberikan kesadaran dan pemahaman tentang hak asasi manusia di kalangan masyarakat, maupun aparat pemerintah.

    “Program mainstreaming HAM ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa hak asasi manusia menjadi prioritas dalam setiap kebijakan dan program pemerintah,” kata Mikael Azedo Harwito dalam keterangan yang diterima, Sabtu, 26 April 2025.

    Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin, menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan dukungan penuh dari pemerintah kota. Ia berharap program ini dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat serta Aparatur Sipil Negara (ASN) terhadap nilai-nilai HAM.

    “Kami berharap program ini dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat Jakarta Selatan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya hak asasi manusia,” ucap Munjirin. 

    “Saya juga akan mengundang kanwil HAM Jakarta pada rapat koordinasi Pimpinan wilayah setiap minggu ketiga dalam bulan untuk menyampaikan materi mainstreaming HAM,” katanya melanjutkan.

    Audiensi tersebut juga dihadiri oleh Kepala Bidang Instrumen dan Penguatan HAM, Ratna Dumasari, serta Kepala Bidang Pelayanan dan Kepatuhan HAM, Rulinawaty. 

    Pertemuan dan program ini diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara KemenHAM DKJ dan Pemerintah Kota Jakarta Selatan, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Jakarta Selatan dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang hak asasi manusia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 4 Tewas Akibat Tembok Kolam Ambrol

    25 Terluka dan 4 Meninggal Akibat Tembok Kolam Ambrol

    PIKIRAN RAKYAT – Tragedi memilukan terjadi di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Mangunsari, Desa Gadingsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jumat 25 April 2025 pagi.

    Sebuah tembok kolam penampungan air di area pondok pesantren itu ambrol setelah dipicu tanah longsor, menimpa puluhan santri yang sedang mengantre mandi. Empat santri dilaporkan meninggal dunia dan 25 lainnya mengalami luka-luka.

    Kronologi Kejadian

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 10.30 WIB saat para santri bersiap melaksanakan salat Jumat. Posisi kamar mandi yang berada tepat di depan kolam penampungan air membuat para santri berada dalam posisi rentan saat longsor terjadi.

    “Pada jam itu, 10.30 WIB, kegiatan santri untuk mandi persiapan ke masjid. Jadi, mereka mandi semuanya, antre semuanya. Dan tidak disangka, tidak ada yang tahu ada kejadian seperti itu,” tutur Muhib Huda Muhammadi, guru senior Pondok Modern Gontor 5, kepada wartawan.

    Dia menjelaskan, tembok kolam berada di bagian belakang kamar mandi dan menimpa langsung area tempat para santri berkumpul.

    “Jadi, posisi kolam itu ada di sebelah kamar mandi. Ada asrama, belakangnya kamar mandi, lalu kolam. Di situ kejadiannya. Akhirnya mereka tertimpa tembok kolam penampungan air,” ujar Muhib.

    Evakuasi Berlangsung 13 Jam

    Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Borobudur, Basuki, menyatakan bahwa proses evakuasi memakan waktu panjang akibat sulitnya akses dan ketebalan material bangunan.

    “Tebalnya fondasi yang menimpa tembok kamar mandi cukup mempersulit kami evakuasi juga dengan celah ruangan yang sempit,” ucapnya, Sabtu 26 April 2025.

    Petugas dari BPBD Kabupaten Magelang, Basarnas, Damkar, TNI, Polri, serta relawan gabungan bekerja tanpa henti hingga malam hari. Proses evakuasi terakhir selesai setelah lebih dari 13 jam.

    Kondisi Korban

    Para korban langsung dilarikan ke RSUD Merah Putih Magelang. Direktur RSUD Merah Putih, dr. Leli Puspitowati, menyampaikan total korban mencapai 29 orang, terdiri dari 4 santri meninggal dunia, 16 menjalani rawat inap, dan 9 lainnya mendapat perawatan jalan.

    “(Korban) 23, sore ini masuk lagi 2 orang. Total 25 korban luka yang kami tangani,” kata dr. Leli, Jumat 25 April 2025 sore.

    Tiga korban mengalami patah tulang dan harus menjalani rawat inap, sementara satu orang dirujuk ke rumah sakit lain karena mengalami patah tulang terbuka.

    “Butuh dokter dan sarana yang lebih maju,” ucapnya.

    Ucapan Duka dan Seruan dari Kemenag

    Direktur Pesantren Kementerian Agama RI, Dr. Basnang Said, menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah ini. Ia menyebut tragedi ini sebagai duka kolektif bagi dunia pendidikan pesantren.

    “Kami sangat berduka atas peristiwa ini. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Doa kami panjatkan untuk para santri yang wafat—semoga Allah SWT menerima mereka dalam kasih sayang-Nya dan menempatkan mereka di surga terbaik,” tuturnya dalam pernyataan resmi di Jakarta.

    Basnang Said juga mendoakan kesembuhan bagi para santri yang terluka serta kekuatan untuk keluarga korban.

    “Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi kekuatan dan keikhlasan,” ujarnya.

    Basnang mengapresiasi cepatnya respons para ustadz, petugas SAR, BPBD, Damkar, tenaga medis, dan relawan dalam proses evakuasi. Dia juga menekankan pentingnya keamanan di lingkungan pesantren.

    “Ini adalah musibah yang tak diharapkan, dan menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya pengawasan keselamatan di lingkungan pendidikan,” katanya.

    Lebih lanjut, Basnang mengajak masyarakat untuk memperkuat solidaritas dan gotong royong.

    “Pesantren bukan hanya tempat belajar, tetapi juga rumah bersama. Mari kita jaga keselamatannya, demi generasi masa depan yang tumbuh dalam keamanan, ilmu, dan kasih sayang,” tuturnya.

    Tinjauan Pihak Pemerintah Daerah

    Bupati Magelang Grengseng Pamuji, Dandim 0705/Magelang Letkol Inf Jarot Susanto, dan Kapolresta Magelang Kombes Herbin Garbawiyata Jaya Sianipar turut hadir meninjau langsung lokasi kejadian. Mereka juga menyempatkan waktu menjenguk para korban di RSUD Merah Putih.

    Pemerintah Kabupaten Magelang menyatakan akan mengevaluasi sistem keamanan dan konstruksi di lingkungan pesantren yang rawan longsor atau kerusakan struktural demi mencegah kejadian serupa di masa depan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kemensos Segera Asesmen dan Distribusikan Bantuan untuk Korban Longsor di Ponpes Gontor Magelang

    Kemensos Segera Asesmen dan Distribusikan Bantuan untuk Korban Longsor di Ponpes Gontor Magelang

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Sosial (Kemensos) RI melakukan asesmen, verifikasi, dan tracing ahli waris dan para korban Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Gadingsari, Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Jumat, 25 April 2025.

    Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, Dinas Sosial dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Magelang telah berkoordinasi untuk asesmen kebutuhan para korban.

    Kemudian, pendistribusian bantuan Kemensos dilakukan melalui Gudang Dinsos Kabupaten Magelang.

    “Bantuan yang telah didistribusikan, yakni kasur 30 lembar, dan selimut 30 lembar,” ujar Gus Ipul dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 26 April 2025.

    Seperti diketahui, bencana tanah longsor terjadi di area belakang Gedung Aligarh Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Gadingsari, Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang pada Jumat, 25 April 2025 sekira pukul 10.30 WIB.

    Kejadian bertepatan dengan waktu mandi para santri yang bersiap untuk melaksanakan salat Jumat. Saat itu merupakan jam padat antrean mandi di lokasi kejadian.

    Akan tetapi, tanpa diduga, tanah di bawah penampungan air yang terletak di belakang kamar mandi mengalami longsor. Sehingga tembok penampungan air yang berada di atasnya ikut roboh dan pada saat bersamaan, santri yang sedang mengantre mandi dan mandi tertimpa tembok tersebut.

    Kejadian itu segera diketahui oleh para ustaz dan pengurus pondok segera melaporkan kejadian ke pihak-pihak terkait untuk melakukan penyelamatan serta evakuasi para korban ke Rumah Sakit Merah Putih Magelang.

    Akibat peristiwa ini, 29 santri menjadi korban. Empat di antaranya meninggal dunia, yakni Rayfhan Hafiz, Wildan Syifaul Haq, Bima Arya Sanjaya, dan Muhammad Fadhil Hanafi. Sementara itu, 25 orang lainnya mengalami luka-luka.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • KAA Ubah Geopolitik Dunia dan Pancarkan Cahaya dari Bandung ke Penjuru Asia-Afrika

    KAA Ubah Geopolitik Dunia dan Pancarkan Cahaya dari Bandung ke Penjuru Asia-Afrika

    PIKIRAN RAKYAT – Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Luar Negeri, Ahmad Basarah, menegaskan, Konferensi Asia-Afrika (KAA) adalah tonggak sejarah geopolitik dunia yang terus relevan hingga hari ini. Dalam peringatan 70 tahun KAA, Basarah menyampaikan bahwa konferensi tersebut merupakan warisan monumental Presiden Soekarno yang telah mengubah wajah Asia dan Afrika, serta menjadi inspirasi perjuangan anti-kolonialisme global.

    “Konferensi Asia-Afrika adalah sebuah peristiwa monumental yang tidak hanya mengubah wajah geopolitik dunia, tetapi juga memancarkan cahaya harapan dari Bandung ke seluruh penjuru Asia dan Afrika,” kata Basarah di acara bertajuk Dari Bandung untuk Dunia, Diskusi Warisan Bung Karno untuk Asia-Afrika dan Keadilan Sosial Global, yang digelar di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu, 26 April 2025.

    Konferensi yang berlangsung pada 18–24 April 1955 di Bandung itu, menurut Basarah, membuktikan kepemimpinan Indonesia di mata dunia. Soekarno melalui pidato terkenalnya, ‘Lahirkanlah Asia Baru dan Afrika Baru’, menekankan bahwa perdamaian dan kemerdekaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan.

    “Perdamaian adalah prasyarat penting bagi kemerdekaan, sebab tanpa perdamaian, kemerdekaan akan kehilangan makna dan nilai,” tutur Basarah, mengutip pesan Bung Karno.

    Soekarno pernah mengingatkan, kolonialisme belum sepenuhnya sirna, melainkan telah bermetamorfosis menjadi neokolonialisme dalam bentuk dominasi ekonomi, budaya, dan informasi. Karena itu, kata Basarah, pesan Soekarno agar bangsa-bangsa Asia-Afrika tetap waspada terhadap bentuk-bentuk baru penjajahan, tetap sangat relevan hari ini.

    “Konferensi Asia-Afrika bukan hanya mencetak sejarah, tapi juga membangkitkan kesadaran kolektif bangsa-bangsa Asia-Afrika,” ujarnya.

    Dalam satu dekade setelah KAA, sebanyak 41 negara memproklamasikan kemerdekaan, sebuah gelombang dekolonisasi yang disebut Basarah tak lepas dari inspirasi Bandung.

    “Dari Bandung, suara-suara yang dulunya dibungkam oleh imperialisme kini menggema lantang di forum-forum internasional,” ucap Basarah.

    Dari konferensi KAA pula, lahir semangat solidaritas lintas elemen dari kaum intelektual, mahasiswa, hingga tokoh agama, dan perempuan yang bersatu melawan kolonialisme dan imperialisme. KAA juga menjadi fondasi lahirnya Gerakan Non-Blok, sebagai alternatif dari dominasi blok Barat dan Timur pada masa Perang Dingin.

    “Konferensi Asia-Afrika juga memberi jalan lahirnya Gerakan Non-Blok, yang menegaskan posisi independen negara-negara dunia ketiga dalam percaturan Perang Dingin,” tutur Basarah.

    Basarah menyebut, Soekarno bersama para tokoh dunia seperti Jawaharlal Nehru dari India, Presiden Ghana Kwame Nkrumah, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, dan Josip Broz Tito dari Yugoslavia, membentuk barisan negara-negara yang menolak tunduk pada hegemoni Blok Barat atau Blok Timur.

    “Mereka memperjuangkan kemerdekaan sejati, kemerdekaan dalam mengambil sikap, dalam membela kedaulatan, dan dalam menentukan arah pembangunanbangsanya sendiri,” tutur Basarah.

    Sebagai partai ideologis yang mengusung ajaran Bung Karno, lanjut Basarah, PDIP berkomitmen untuk terus melestarikan dan melanjutkan semangat Konferensi Asia-Afrika. Seperti yang diajarkan Bung Karno, bangsa Indonesia tidak boleh puas hanya dengan kemerdekaan formal.

    “Kita harus terus memperjuangkan kemerdekaan sejati, yaitu merdeka dari ketergantungan, merdeka dari dominasi asing, dan merdeka dalam berpikir maupun bertindak,” ujar Basarah.

    Konferensi Asia-Afrika, kata Basarah, bukanlah hasil kebetulan melainkan buah dari visi geopolitik, strategi diplomasi, dan komitmen ideologis mendalam yang dirancang dengan kesadaran penuh oleh Bung Karno.

    “Dalam konteks inilah, PDI Perjuangan sebagai partai politik yang embrionya berasal dari Partai Nasional Indonesia (PNI), kita perlu kembali menegaskan peran sentral PNI yang diberikan Bung Karno pada tanggal 4 Juli 1927 beserta para tokoh-tokohnya,” ujarnya.

    Kobarkan Kembali Semangat Dasasila Bandung

    Basarah menuturkan, lima bulan sebelum KAA atau tepatnya 15 – 22 Desember 1954 di kota Bandung, digelar Kongres PNI yang ke-VII dan menghasilan enam keputusan penting. Dua Keputusan di antaranya yakni menyetujui sepenuhnya Konferensi Lima Perdana Menteri: Burma (Myanmar), India, Pakistan, Indonesia, dan Sailan (sekarang Sri Lanka) yang diadakan di Bogor pada Desember 1954 sebagai lanjutan dari Konferensi Kolombo 1954.

    Kedua, Kongres PNI ke-VII juga menyetujui keputusan dari Kabinet Ali Sastroamijoyo-Zainul Arifin untuk mengadakan KAA seperti yang diusulkan oleh Ali Sastroamijoyo pada saat Konferensi Kolombo 1954

    “Konferensi Asia-Afrika yang dimotori oleh tokoh-tokoh PNI menjadi panggung megah Indonesia di dunia internasional, dan PNI keluar sebagai pemenang moral dan politik,” ucap Basarah.

    Lebih dari itu, Dasasila Bandung yang lahir dari konferensi tersebut menjadi warisan abadi, yang tidak hanya menginspirasi lahirnya Gerakan Non-Blok, tetapi juga menjadi fondasi bagi arsitektur politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

    Akan tetapi, setelah 70 tahun KAA tantangan dunia saat ini tidak kalah kompleks. Menurut Basarah, kini terjadi ketimpangan global, krisis iklim, perang proksi, penindasan ekonomi oleh kekuatan kapital global, dan krisis kemanusiaan terus menggerus nilai-nilai solidaritas antarbangsa.

    “Oleh karena itu, semangat Dasasila Bandung yang lahir dari gagasan Bung Karno dan para tokoh-tokoh PNI bersama tokoh-tokoh bangsa yang lainnya pada masa itu, harus kita kobarkan kembali,” ujar Basarah.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 2.500 Hektare Lahan Habis Terbakar, Operasi Besar-besaran Libatkan Militer

    2.500 Hektare Lahan Habis Terbakar, Operasi Besar-besaran Libatkan Militer

    PIKIRAN RAKYAT – Israel penjajah dilanda kebakaran hutan besar yang melanda kawasan tengah dan barat Yerusalem sejak Rabu 23 April 2025. Ribuan hektare lahan terbakar, ribuan warga dievakuasi, dan sejumlah jalan utama ditutup total akibat kobaran api yang diperparah suhu ekstrem dan angin kencang.

    Kebakaran bermula dari daerah dekat Moshav Tarum di kawasan Beit Shemesh. Angin kencang dengan cepat memperbesar skala kebakaran, memaksa petugas pemadam kebakaran, polisi, hingga militer Israel (IDF) turun tangan untuk menangani situasi darurat ini.

    “Insiden ini dikendalikan… dan akan sepenuhnya berakhir dalam beberapa jam mendatang,” ucap Komisaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel penjajah, Eyal Caspi, setelah penilaian situasi pada Kamis 24 April 2025.

    Evakuasi Massal dan Penutupan Jalan Raya

    Karena besarnya api, penduduk kota Eshtaol, Beit Meir, dan Mesilat Zion terpaksa dievakuasi. Polisi Israel penjajah bahkan menginstruksikan pengemudi yang terjebak di sepanjang Rute 6 untuk meninggalkan kendaraan mereka dan mengungsi dengan berjalan kaki.

    Polisi menutup beberapa ruas jalan utama, termasuk Rute 6, Rute 44, Rute 38, dan sebagian Rute 1, demi keselamatan warga. Layanan kereta api juga dihentikan di sejumlah wilayah karena api mendekati rel.

    “Kami mengevakuasi penduduk dari rumah mereka dan mengarahkan pengendara untuk meninggalkan kendaraan mereka karena penyebaran api yang cepat,” ujar seorang juru bicara kepolisian.

    Video di media sosial menunjukkan pemandangan dramatis: kerumunan orang berjalan kaki di tengah jalan raya dengan asap pekat mengelilingi mereka, terutama di daerah Rehovot.

    Operasi Besar-Besaran Melibatkan Militer

    Lebih dari 110 tim pemadam kebakaran, delapan pesawat, satu helikopter, dan mobil pemadam kebakaran milik Angkatan Udara Israel penjajah dikerahkan dalam operasi pemadaman besar-besaran ini.

    “Anggota Komando Front Dalam Negeri dikirim untuk membantu mengevakuasi warga sipil dari daerah yang terancam,” ucap militer Israel penjajah dalam pernyataan resminya.

    Pesawat tempur milik IDF juga diterjunkan untuk membuat “gambar udara” guna memetakan penyebaran api secara real-time.

    Korban Luka dan Kerusakan

    Sejauh ini, tidak ada laporan korban jiwa. Namun, sembilan orang mengalami luka ringan, termasuk tujuh petugas pemadam kebakaran dan dua warga sipil. Dua petugas bahkan harus dirawat di rumah sakit karena menghirup asap pekat.

    Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan melaporkan bahwa kerusakan properti tergolong kecil, meskipun sekitar 2.500 hektare lahan, termasuk hutan, terbakar habis.

    Kondisi Cuaca Ekstrem Jadi Pemicu

    Dinas Meteorologi Israel penjajah sebelumnya telah mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem untuk Selasa dan Rabu. Suhu yang melonjak drastis dan angin kencang menciptakan kondisi sempurna bagi penyebaran kebakaran.

    Sebagian besar kebakaran hutan di Israel penjajah, menurut laporan pengawas negara bagian, disebabkan oleh faktor manusia dan kelalaian, dan kini diperburuk oleh krisis iklim.

    “Model iklim menunjukkan bahwa kebakaran skala besar seperti ini akan semakin sering terjadi akibat musim panas yang lebih panas dan kering,” tutur laporan itu.

    Kritik terhadap Penanganan Kebakaran

    Sebuah audit pedas yang dirilis pada Juli 2024 menemukan bahwa Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nasional Israel hanya menyelidiki sekitar 9% dari kebakaran yang mereka tangani pada 2022. Angka itu sedikit membaik menjadi 14% pada 2023.

    Lebih parah lagi, lebih dari 50% investigasi kebakaran yang dibuka antara 2020 hingga 2022 masih belum selesai setelah satu tahun.

    “75% kasus dugaan pembakaran yang diselidiki polisi antara 2019 hingga 2022 ditutup tanpa dakwaan,” ucap laporan tersebut.

    Situasi Terkini: Api Terkendali

    Setelah sekitar 20 jam upaya tanpa henti, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mengumumkan bahwa kebakaran besar di sekitar Beit Shemesh sudah “berada di bawah kendali.”

    Semua warga yang sebelumnya dievakuasi sudah diperbolehkan kembali ke rumah mereka. Jalan-jalan utama yang sempat ditutup, seperti Rute 6 dan Rute 1, telah dibuka kembali. Meski demikian, lusinan regu pemadam kebakaran dan enam pesawat masih berjaga untuk mengantisipasi titik-titik api baru.

    “Kami akan terus melakukan upaya pencegahan agar tidak ada penyebaran lebih lanjut,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Yerusalem, Shmulik Friedman, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Times of Israel.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ketum PDIP Megawati Menyerukan Pemimpin Asia-Afrika Gelar KAA Jilid II, Bahas Nasib Palestina

    Ketum PDIP Megawati Menyerukan Pemimpin Asia-Afrika Gelar KAA Jilid II, Bahas Nasib Palestina

    PIKIRAN RAKYAT– Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Luar Negeri, Ahmad Basarah, menyampaikan pesan penting dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam rangka peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA). Megawati menyerukan agar para pemimpin bangsa-bangsa Asia dan Afrika kembali duduk bersama dalam Konferensi Asia Afrika Jilid II.

    “Ibu Megawati menyerukan agar para pemimpin bangsa-bangsa Asia -Afrika saat ini dapat menyelenggarakan kembali pertemuan pemimpin bangsa-bangsa Asia -Afrika untuk mengevaluasi 70 tahun perjalanan konferensi Asia – Afrika yang telah menjadi fondasi kemerdekaan bangsa-bangsa Asia – Afrika,” kata Basarah menyampaikan pesan Megawati di acara bertajuk Dari Bandung untuk Dunia, Diskusi Warisan Bung Karno untuk Asia-Afrika dan Keadilan Sosial Global, yang digelar di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu, 26 April 2025. 

    Jika Konferensi Asia-Afrika jilid II ini bisa terlaksana, kata Basarah, Megawati ingin pemimpin-pemimpin yang hadir memberikan perhatian pada negara-negara Asia-Afrika, secara khusus menyoroti nasib bangsa Palestina yang hingga kini belum menikmati kemerdekaan dan kedaulatan secara penuh akibat penjajahan oleh Israel.

    “Secara khusus memberikan perhatian bagi bangsa-bangsa Asia – Afrika yang belum merdeka dan berdaulat dalam arti yang sesungguhnya terutama bagi nasib bangsa Palestina yang hingga saat ini masih mengalami penderitaan akibat penjajahan Israel,” tutur Basarah. 

    Menurut Megawati, Konferensi Asia Afrika jilid kedua diharapkan bisa menghasilkan keputusan-keputusan monumental, dengan merekontekstualisasi semangat dan nilai-nilai Dasasila Bandung dalam menghadapi tantangan geopolitik saat ini.

    “Mengingat situasi geopolitik internasional saat ini ditandai oleh semakin meningkatnya ketegangan antarbangsa baik dari bilateral, regional maupun internasional,” tutur Basarah membacakan pesan Megawati. 

    Basarah juga berharap, melalui seminar peringatan 70 tahun KAA yang diselenggarakan oleh DPP PDI Perjuangan, dapat lahir pemikiran-pemikiran strategis yang membawa solusi atas berbagai permasalahan global.

    “Kami berharap dengan penyelenggaraan seminar peringatan 70 tahun Konferensi Asia – Afrika oleh DPP PT Perjuangan hari ini dapat menghasilkan dan merekomendasikan pemikiran-pemikiran yang dapat menjadi solusi bagi terciptanya perdamaian dan keadilan sosial bukan hanya bagi bangsa-bangsa di dunia tetapi juga bagi rakyat dan bangsa di Indonesia,” ucapnya.

    KAA Warisan Geopolitik Bung Karno yang Tetap Relevan

    Sebelumnya dalam pemaparan, Basarah, menegaskan Konferensi Asia-Afrika (KAA) adalah tonggak sejarah geopolitik dunia yang terus relevan hingga hari ini. Basarah menyebut, KAA merupakan warisan monumental Presiden Soekarno yang telah mengubah wajah Asia dan Afrika, serta menjadi inspirasi perjuangan anti-kolonialisme global.

    “Konferensi Asia-Afrika adalah sebuah peristiwa monumental yang tidak hanya mengumumkan wajah geopolitik dunia, tetapi juga memancarkan cahaya harapan dari Bandung ke seluruh penjuru Asia-Afrika,” uap Basarah. 

    Konferensi yang berlangsung pada 18–24 April 1955 di Bandung itu, menurut Basarah, membuktikan kepemimpinan Indonesia di mata dunia. Bung Karno melalui pidato terkenalnya, ‘Lahirkanlah Asia Baru dan Afrika Baru’ menekankan bahwa perdamaian dan kemerdekaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan.

    “Bung Karno menyatakan perdamaian adalah prasyarat penting bagi kemerdekaan, sebab tanpa perdamaian, kemerdekaan akan kehilangan makna dan nilai,” tuturnya. 

    Basarah mengingatkan bahwa kolonialisme belum sepenuhnya sirna, melainkan telah bermetamorfosis menjadi neokolonialisme dalam bentuk dominasi ekonomi, budaya, dan informasi. Karena itu, menurutnya, pesan Bung Karno agar bangsa-bangsa Asia-Afrika tetap waspada terhadap bentuk-bentuk baru penjajahan, tetap sangat relevan hari ini.

    “Konferensi Asia-Afrika bukan hanya mencetak sejarah, tapi juga membangkitkan kesadaran kolektif bangsa-bangsa Asia-Afrika,” ucap Basarah.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News