Category: Pikiran-Rakyat.com Nasional

  • 8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa

    8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa

    PIKIRAN RAKYAT – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh pemerintah Presiden Prabowo Subianto terus menuai kontroversi sejak diluncurkan. Sepanjang Oktober 2024 hingga April 2025, sejumlah kasus dugaan keracunan makanan dari program ini mencuat di berbagai daerah.

    Insiden-insiden ini tidak hanya memunculkan kekhawatiran di kalangan orang tua dan masyarakat, tetapi juga mendorong perlunya evaluasi menyeluruh terhadap standar keamanan pangan dalam pelaksanaan MBG.

    Berikut rangkuman kasus-kasus keracunan yang tercatat:

    Daftar Kasus Dugaan Keracunan Program MBG

    1. Nganjuk, Jawa Timur (2 Oktober 2024)

    Sebanyak tujuh siswa SDN Banaran 1, Kecamatan Bagor, dilarikan ke puskesmas setelah mengalami mual, muntah, dan pusing usai mengonsumsi menu MBG. Menu yang diberikan saat itu terdiri dari nasi, ayam goreng, dan sayur sop.

    Pihak sekolah mengakui ada makanan yang sebelumnya sudah tampak mencurigakan namun tetap sempat tersaji. Setelah kejadian, Dinas Kesehatan Nganjuk melakukan investigasi dan mengambil sampel makanan untuk diuji laboratorium.

    2. Sukoharjo, Jawa Tengah (16 Januari 2025)

    Sebanyak 40 siswa SDN Dukuh 03, Kecamatan Baki, mengalami gejala mual dan muntah usai makan ayam krispi dari paket MBG. Sejumlah siswa langsung mendapatkan penanganan medis di puskesmas terdekat.

    Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menyebut dugaan awal adalah kesalahan dalam proses penyimpanan makanan, karena suhu penyimpanan tidak sesuai standar keamanan pangan. Dinas Kesehatan juga menemukan adanya kontaminasi bakteri dari sampel makanan yang diuji.

    3. Nunukan, Kalimantan Utara (13 Januari 2025)

    Lebih dari 30 siswa SMAN 2 Nunukan Selatan mengalami keracunan makanan dengan gejala mual, diare, dan sakit perut. Menu yang disajikan adalah ayam kecap dan nasi putih.

    Ironisnya, sehari setelah kejadian, pihak sekolah menemukan lauk ayam kecap yang disimpan di dapur sudah berulat. Pihak Dinas Kesehatan Nunukan segera melakukan sidak dan menemukan masalah pada higienitas pengolahan dan distribusi makanan.

    4. Pandeglang, Banten (19 Februari 2025)

    Sebanyak 28 siswa SDN Alaswangi 2, Kecamatan Menes, mengalami gejala mual, diare, dan muntah setelah menyantap makan siang dari program MBG. Seorang siswa sempat menjalani rawat inap di puskesmas.

    Investigasi awal menemukan bahwa makanan disimpan lebih dari 4 jam dalam suhu ruang sebelum dibagikan, sehingga memicu pertumbuhan bakteri. Dinas Kesehatan Pandeglang merekomendasikan evaluasi pada penyedia katering lokal.

    5. Waingapu, Sumba Timur (18 Februari 2025)

    Sebanyak 29 siswa SDK Andaluri dilaporkan mengalami mual, muntah, dan sakit perut. Menu yang diberikan adalah nasi, ikan goreng, dan sayur kangkung.

    Pihak dapur MBG menyatakan bahwa kejadian tersebut merupakan reaksi alergi, bukan keracunan. Namun, hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan tetap menemukan indikasi kerusakan makanan akibat pengolahan yang kurang higienis.

    6. Takalar, Sulawesi Selatan (26 Februari 2025)

    Sebanyak 12 siswa dari tiga sekolah dasar di Kabupaten Takalar mengalami sakit perut dan pusing setelah menyantap makanan MBG yang terdiri dari nasi, ikan, tahu, dan pisang.

    Dinas Kesehatan setempat telah menerjunkan tim surveilans dan mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium.

    7. Batang, Jawa Tengah (14 April 2025)

    Sekitar 60 siswa dari jenjang TK hingga SMP di Batang mengalami mual dan muntah usai makan mi goreng dengan telur putih goreng dari menu MBG. Beberapa siswa bahkan harus mendapat observasi lanjutan di puskesmas.

    Dinas Pendidikan Kabupaten Batang menduga insiden disebabkan kualitas bahan makanan yang tidak segar. Investigasi juga mengungkapkan kurangnya pengawasan dari pihak sekolah terhadap penyedia makanan.

    8. Cianjur, Jawa Barat (22 April 2025)

    Puluhan siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu MBG berupa ayam goreng dan sambal. Kasus ini viral di media sosial dan memicu kecaman dari berbagai pihak.

    Bupati Cianjur segera membentuk tim investigasi khusus dan menyatakan bahwa akan ada audit terhadap semua penyedia jasa katering yang terlibat dalam program MBG di wilayah tersebut. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Cara Cek Kendaraan yang Kena Tilang atau Tidak Secara Online, Nggak Pake Ribet!

    Cara Cek Kendaraan yang Kena Tilang atau Tidak Secara Online, Nggak Pake Ribet!

    PIKIRAN RAKYAT – Diketahui saat ini bahwa pihak berwajib telah memberlakukan tilang ETLE atau e-tilang, untuk kendaraan yang dinilai melanggar ketentuan lalu lintas.

    Namun terkadang, beberapa masyarakat tidak menyadari jika mereka telah melakukan pelanggaran dan terkena e-tilang. Sehingga dengan hal tersebut, sangat penting untuk melakukan pengecekan apalagi jika Sobat PR merasa pernah melakukan pelanggaran dan terekam dalam data e-tilang.

    Dikutip dari unggahan dari akun Instagram @indonesiabaik.id, dikatakan bahwa ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melakukan pengecekan atau terkena e-tilang atau tidak secara online.

    Di antara cara pengecekan secara online yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

    1. Akses laman etle.polri.go.id dan nantinya pilih menu “Cek Data Kendaraan”.

    2. Kemudian Sobat PR akan diminta untuk mengisi data yang sesuai dengan STNK, seperti No Polisi, No Mesin, dan juga No Rangka.

    Jangan lupa untuk memastikan data yang ditulis sudah sesuai dengan yang tertera pada STNK agar nantinya tidak mengalami permasalahan.

    3. Setelah memastikan data yang ditulis benar, pilih bagian ‘Cek Data’.

    4. Jika tidak terdapat pelanggaran, nantinya akan muncul ‘No Data Available’, namun jika ada akan ada beberapa data. Di antaranya adalah waktu dan lokasi terjadinya pelanggaran, status pelanggaran, hingga jenis kendaraan.

    Ini juga akan menjadi data yang bisa didapatkan untuk memastikan, apakah kendaraan tersebut memang punya Sobat PR atau tidak.

    Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melakukan pengecekan apakah Sobat PR telah melakukan pelanggaran dan terkena e-tilang atau tidak.

     Jika dinyatakan melakukan pelanggaran, sebaiknya segera melakukan pembayaran denda tilang ETLE tersebut.

    Tidak hanya itu, pemilik kendaraan juga harus melakukan konfirmasi daam waktu 8 hari, yang dihitung saat awal terjadinya pelanggaran.

    Di sisi lain, perlu untuk dipahami bahwa sangat penting untuk mematuhi aturan yang telah ditetapkan saat hendak membawa kendaran terutama jika hendak menempuh jarak yang jauh.

    Salah satunya adalah menggunakan helm yang telah sesuai dengan standar, agar nantinya diharapkan dapat melindungi kepala dari benturan benda keras, terutama jika terjadi kecelakaan.

    Selain itu, pastikan untuk tidak membawa penumpang lebih dari satu orang jika membawa kendaraan roda dua, agar tidak menimbulkan bahaya untuk diri sendiri maupun orang lain.

    Memahami aturan lalu lintas yang telah ditetapkan, tentunya akan sangat berpengaruh untuk kesehatan diri sendiri dan juga orang lain. Sehingga dengan hal ini, sangat penting untuk diperhatikan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Miris! Warga Karanganyar Malah Jual Sapi Hibah dari Kementan, Negara Rugi Rp269 Juta

    Miris! Warga Karanganyar Malah Jual Sapi Hibah dari Kementan, Negara Rugi Rp269 Juta

    PIKIRAN RAKYAT – Kasus penjualan sapi hibah di Karanganyar, Jawa Tengah, menjadi sorotan nasional setelah terungkap bahwa bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) justru disalahgunakan.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta pihak kepolisian bertindak tegas terhadap pelaku karena mencederai program pemerintah untuk petani dan peternak.

    Modus Pemalsuan Kelompok Ternak Fiktif

    Kasus bermula dari seorang karyawan swasta berinisial TM (42), warga Dukuh Kasak, Desa Sroyo, Kecamatan Jaten, Karanganyar. TM diduga memalsukan data kelompok ternak untuk memperoleh bantuan hibah 20 ekor sapi dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan.

    Menurut Kasat Reskrim Polres Karanganyar, AKP Bondan Wicaksono, TM merekayasa pembentukan kelompok ternak bernama “Maju Terus” seolah-olah aktif sejak 2016. Faktanya, kelompok tersebut baru dibentuk untuk memenuhi syarat memperoleh hibah pada tahun 2021.

    TM juga tidak melaporkan bahwa sembilan dari sepuluh anggota kelompok sudah mengundurkan diri sebelum proses verifikasi.

    “Padahal kelompok ternak tersebut dibuat untuk mendapatkan bantuan pada tahun 2021, dan ketika dilakukan verifikasi CPCL, sembilan orang anggota sudah mengundurkan diri, tetapi tidak disampaikan kepada tim verifikasi,” tutur Bondan.

    Sapi Hibah Dijual dan Disewakan

    Setelah berhasil mendapatkan hibah, TM justru menjual 11 ekor sapi dan menyewakan 7 ekor lainnya tanpa izin dari Dinas Pertanian setempat. Dua ekor sapi lainnya dilaporkan mati akibat tidak dirawat dengan semestinya.

    Tindakan TM ini menyebabkan kerugian keuangan negara yang diukur berdasarkan nilai hibah sebesar Rp269.500.000. Selain itu, dampak ekonomi lebih luas juga terjadi karena terhambatnya pencapaian target pengembangan peternakan di wilayah tersebut.

    “Hal tersebut mengakibatkan kerugian keuangan negara dan atau kerugian perekonomian negara,” ujar Bondan.

    Menteri Pertanian Minta Pelaku Segera Ditangkap

    Menanggapi kasus ini, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya penindakan cepat tanpa harus menunggu proses pengawasan lebih lanjut.

    “Oh, harus ditindak, sampaikan harus ditindak,” ucapnya saat ditemui dalam Rapat Koordinasi Nasional bersama 5.000 Penyuluh Pertanian di Jakarta, Sabtu 26 April 2025.

    Amran menyatakan, Dirjen PKH telah diperintahkan untuk segera berkoordinasi dengan Polres Karanganyar agar pelaku langsung diamankan.

    “Polresnya tangkap (pelaku), titik. Tidak usah pengawasan, ditangkap dulu. Nanti diselesaikan karena kalau ada kasus begitu harus ditindaki,” katanya.

    Menurut Amran, ketegasan ini penting untuk memberikan efek jera sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat terhadap program-program hibah pemerintah.

    Proses Hukum Masih Berjalan

    Polres Karanganyar telah menaikkan status kasus ini ke tahap penyidikan sejak 13 November 2024. TM disangkakan melanggar Primair Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 Subsidair Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001.

    Dalam proses penyidikan, polisi telah mengamankan berbagai barang bukti penting, seperti dokumen proposal, surat-surat resmi, serta bukti transaksi jual beli sapi.

    “Sampai dengan saat ini dugaan tindak pidana tersebut masih dalam pengembangan unit tindak pidana korupsi Satreskrim Polres Karanganyar,” tutur Bondan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kronologi Camat Padang Selatan Digerebek Istri dan Warga karena Diduga Selingkuh, Ini Fakta-faktanya

    Kronologi Camat Padang Selatan Digerebek Istri dan Warga karena Diduga Selingkuh, Ini Fakta-faktanya

    PIKIRAN RAKYAT – Kota Padang kembali dihebohkan oleh kasus asusila yang menyeret pejabat pemerintahannya. Seorang Camat di Padang Selatan berinisial AMP diduga terlibat skandal perselingkuhan dengan stafnya sendiri.

    Dirangkum Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber, berikut ini kronologi lengkap kejadian dan fakta-fakta penting di balik kasus tersebut.

    Istri dan Warga Menggerebek Camat Padang Selatan

    Pada Sabtu 26 April 2025 malam, istri sah AMP yang baru saja kembali dari kampung menerima informasi bahwa suaminya sedang bersama perempuan lain. Dia kemudian mendatangi lokasi di Tanjung Saba, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, bersama sejumlah warga.

    Di lokasi, AMP kedapatan tengah berduaan dengan seorang perempuan berinisial NG, yang merupakan staf di Kantor Camat Padang Selatan. Penggerebekan itu pun langsung menarik perhatian warga sekitar.

    AMP dan NG Diamankan ke Mako Satpol PP

    Setelah digerebek, AMP dan NG langsung digiring ke Markas Komando (Mako) Satpol PP Kota Padang di Jalan Tan Malaka, Kecamatan Padang Timur. Keduanya diperiksa untuk dimintai keterangan terkait dugaan perbuatan tidak senonoh yang mengganggu ketertiban umum.

    Pemeriksaan awal terhadap AMP dan NG dimulai pada Sabtu malam dan berlangsung hingga dini hari, Minggu 27 April 2025.

    Pemeriksaan Langsung Dipantau Pejabat Pemko Padang

    Pada pukul 00.01 WIB, Sekretaris Daerah Kota Padang, Andree Algamar, mendatangi Mako Satpol PP. Dia didampingi Kepala Bagian Pemerintahan Pemko Padang, Eka Putra Bahari, dan Kepala Satpol PP Kota Padang, Chandra Eka Putra.

    Kehadiran para pejabat tinggi ini menandakan bahwa kasus tersebut dianggap serius oleh Pemerintah Kota Padang. Pemantauan langsung dilakukan untuk memastikan penanganan kasus berjalan sesuai prosedur.

    Penonaktifan Camat dan ASN Staf Kecamatan

    Setelah pemeriksaan awal, Pemerintah Kota Padang mengambil keputusan tegas. AMP dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Camat Padang Selatan, sementara NG, yang juga ASN di kecamatan, turut dinonaktifkan.

    Penonaktifan ini dilakukan atas arahan langsung dari Wali Kota Padang, Fadly Amran, yang menyatakan tidak akan mentolerir pelanggaran berat, terutama yang mencoreng nama baik pemerintahan.

    Penempatan Sementara Selama Proses Pemeriksaan

    Selama proses pemeriksaan berlangsung, AMP dan NG dipindahkan dari tugas-tugas mereka di kecamatan. Keduanya sementara waktu ditempatkan sebagai staf di lingkungan Pemerintah Kota Padang dan Inspektorat.

    Langkah ini diambil untuk memastikan pemeriksaan berjalan objektif tanpa adanya intervensi dari pihak terkait di kecamatan.

    Pemeriksaan Dilakukan Tim Gabungan

    Untuk memastikan akurasi dan keadilan dalam penyelidikan, Pemerintah Kota Padang membentuk tim gabungan yang terdiri dari Tim Ad Hoc, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), serta Inspektorat.

    Tim ini bertugas melakukan pemeriksaan khusus terhadap dugaan pelanggaran berat yang dilakukan AMP dan NG. Hasil dari pemeriksaan tim gabungan akan menjadi dasar penentuan sanksi lebih lanjut.

    Pemerintah Kota Padang Tegaskan Tidak Mentolerir Pelanggaran

    Sekretaris Daerah Kota Padang, Andree Algamar, menegaskan bahwa Pemko Padang sangat menyesalkan kejadian ini. Dugaan perselingkuhan ini dinilai telah mencoreng nama baik Kota Padang, yang dikenal sebagai “Serambi Madinah”.

    Pemerintah Kota Padang menyatakan akan terbuka memberikan perkembangan informasi kepada publik terkait kasus ini. Namun, keputusan final akan menunggu hasil pemeriksaan lengkap dari tim gabungan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Sudah Dapat Kemudahan, Masa Tak Mau Bayar?

    Sudah Dapat Kemudahan, Masa Tak Mau Bayar?

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan tidak akan mengadakan program pemutihan pajak kendaraan bermotor. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menekankan bahwa justru para penunggak pajak akan dikejar dan ditindak tegas.

    Dia menilai bahwa pemilik kendaraan bermotor seharusnya bertanggung jawab membayar pajak, apalagi telah menikmati berbagai fasilitas umum yang dibiayai dari pajak tersebut.

    “Sudah mendapatkan fasilitas. Sudah mendapatkan kemudahan masa’ tidak mau bayar pajak,” kata Pramono Anung dalam acara Halal Bihalal PWNU DKI Jakarta pada Minggu 27 April 2025.

    Dia menjelaskan bahwa tugas utama pemerintah adalah membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan, bukan memberikan keringanan pajak kepada pemilik kendaraan bermotor, apalagi yang memiliki kendaraan lebih dari satu.

    Menurutnya, mayoritas penunggak pajak justru adalah kalangan yang tergolong mampu, memiliki kendaraan kedua atau ketiga, sehingga tidak layak menerima bantuan berupa pemutihan.

    “Bagi yang punya mobil tidak mau bayar pajak, saya tidak akan putihkan, saya akan kejar dia,” ujar Pramono.

    Fokus pada Rakyat Kecil

    Dalam arahannya, Pramono Anung menyatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan lebih memprioritaskan program-program yang berpihak kepada masyarakat kecil. Mengingat ketimpangan ekonomi di Jakarta yang sangat mencolok antara warga kaya dan miskin, ia berkomitmen memperbesar perhatian kepada warga tidak mampu.

    Salah satu langkah konkret yang akan diambil adalah membereskan berbagai persoalan administratif yang menjadi beban masyarakat kecil.

    Program-program yang disiapkan antara lain pemutihan ijazah bagi siswa yang terkendala administrasi, penghapusan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk rumah tapak dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di bawah Rp2 miliar, serta untuk apartemen dengan NJOP di bawah Rp650 juta.

    “Dalam memimpin Jakarta ini, terus terang saya lebih mengutamakan masyarakat yang di bawah mendapatkan kemudahan,” tutur Pramono.

    Dengan demikian, Pemprov DKI Jakarta akan menegakkan kebijakan pajak yang berkeadilan. Mereka yang mampu dan sudah mendapatkan berbagai fasilitas akan diminta untuk memenuhi kewajibannya, sementara warga miskin akan terus dibantu melalui berbagai kebijakan sosial yang lebih tepat sasaran.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Siapa Hercules? Danjen Kopassus Sampai Minta Maaf usai Prajurit Rebutan Foto Bareng

    Siapa Hercules? Danjen Kopassus Sampai Minta Maaf usai Prajurit Rebutan Foto Bareng

    PIKIRAN RAKYAT – Sejumlah prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD kedapatan berfoto bersama Rosario de Marshall, yang lebih dikenal dengan julukan Hercules, seorang tokoh kontroversial dengan rekam jejak kelam di dunia kriminal Jakarta.

    Insiden ini bahkan sampai membuat Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus TNI AD Mayjen TNI Djon Afriandi menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.

    Lantas, siapakah sebenarnya Hercules, dan mengapa interaksinya dengan prajurit elite TNI ini menuai sorotan sedemikian rupa?

    Rekam Jejak Hercules

    Lahir pada era 1960-an di Timor Portugis (kini Timor Leste), masa kecil Hercules diwarnai oleh gejolak politik dan kekerasan akibat invasi Indonesia ke Timor Timur pada tahun 1975-1976 dan pendudukan militer selanjutnya.

    Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber, kontak pertamanya dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) terjadi melalui Kolonel Gatot Purwanto sekitar tahun 1975.

    Tragedi menimpa Hercules pada tahun 1978 ketika kedua orang tuanya tewas dalam sebuah pemboman di Ainaro, membuatnya menjadi yatim piatu.

    Setelah menjadi yatim piatu, Hercules kemudian bergabung dengan program Tenaga Bantuan Operasi (TBO), menjadi kurir yang memberikan dukungan logistik kepada pasukan khusus Kopassus Indonesia.

    Julukan “Hercules” sendiri merupakan nama kode yang diberikan oleh tim komunikasi radio Kopassus kepada Rosario.

    Selama menjadi anggota TBO, Hercules dikabarkan terlibat dalam sejumlah pertempuran kecil melawan perlawanan pro-kemerdekaan Timor Timur, Falintil.

    Dalam sebuah insiden pertempuran, helikopter yang ditumpanginya jatuh, menyebabkan ia kehilangan mata kanan dan tangan kanannya. Hercules kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto di Jakarta untuk menjalani operasi.

    Dalam berbagai kesempatan, Hercules menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Prabowo Subianto, yang saat itu menjabat sebagai Panglima Satuan Komando Nanggala, atas dukungan yang diterimanya selama masa sulit tersebut. Sejak saat itu, Hercules dikenal memiliki loyalitas yang kuat terhadap Prabowo.

    Memasuki akhir tahun 1980-an, Hercules menetap di Jakarta bersama sejumlah pemuda asal Timor Timur. Awalnya, ia bekerja sebagai insinyur komponen kelistrikan. Namun, pekerjaan ini tidak bertahan lama.

    Hercules kemudian beralih ke kawasan komersial Tanah Abang, sebuah pusat perdagangan besar di Jakarta yang juga dikenal dengan aktivitas kriminalnya.

    Di Tanah Abang, Hercules membentuk geng preman yang beranggotakan sesama migran Timor, termasuk tokoh-tokoh seperti Logo Vallenberg dan Alfredo Monteiro Pires. Dengan cepat, Hercules berhasil membangun “kerajaannya” melalui bisnis pemerasan dan prostitusi.

    Ia juga diduga melakukan pemerasan politik atas nama oknum tentara Indonesia untuk menyingkirkan dan mengintimidasi gerakan pro-kemerdekaan Timor yang ada di Jakarta.

    Gemana Investor Gak Pada Kabur…!

    Kalau Aparat Malah Memuja-muja Ormas “Preman”

    Mau Jadi Apa Negri Ini Kalau Ormas Model Begini Dipelihara Dan Dibiarkan ???? pic.twitter.com/nAAOBxU0xH

    — Ary (@Ary_PrasKe2) April 23, 2025

    Namun, kekuasaan Hercules mulai meredup pada akhir tahun 1990-an. Disebutkan bahwa beberapa anggota gengnya menolak untuk berpartisipasi dalam demonstrasi pro-integrasi Timor Timur. Akibatnya, geng Hercules kehilangan perlindungan dari pihak militer.

    Hercules akhirnya dicopot dari posisinya setelah terjadi pertarungan sengit melawan geng Betawi dan Madura yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Bang Ucu dan Abraham Lunggana (Haji Lulung).

    Setelah terpuruk di dunia bawah Tanah Abang, Hercules berusaha membangun kembali reputasinya melalui bisnis penagihan utang dan jaminan.

    Ia juga mengembangkan usaha di bidang properti, pertanian, dan perikanan, yang membuatnya menjadi sosok yang relatif berada dan dikenal dermawan di kalangan migran dari Indonesia Timur.

    Ia memberikan pekerjaan, jaringan, dan perlindungan bagi para pendatang baru. Meskipun demikian, ia tetap bersaing dengan tokoh-tokoh organisasi kriminal lain di Jakarta, seperti John Kei dan Basri Sangaji.

    Pada tahun 2011, sebuah organisasi sosial bernama Gerakan Rakyat untuk Indonesia Baru (GRIB) didirikan oleh Hercules.

    Danjen Kopassus Minta Maaf

    Insiden foto sejumlah prajurit Kopassus bersama Hercules terjadi di Markas Kopassus Cijantung, Jakarta, saat acara “Hari Gembira” bersama 4.000 anak-anak pada Sabtu lalu.

    Foto-foto tersebut kemudian viral di media sosial dan menuai berbagai reaksi dari masyarakat. Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus TNI AD Mayjen TNI Djon Afriandi pun menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut.

    Mayjen TNI Djon Afriandi menilai bahwa para anggotanya saat itu tidak menyadari potensi dampak negatif dari foto-foto tersebut terhadap citra Kopassus.

    Namun, ia tidak menampik adanya sisi manusiawi, di mana beberapa anggota mungkin memiliki kedekatan personal dengan Hercules.

    “Mungkin pada saat itu, momen itu, tidak terpikir oleh mereka sehingga terjadilah foto bersama saudara Hercules,” kata Mayjen TNI Djon dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

    Lebih lanjut, Danjen Kopassus menekankan bahwa ia tidak mempermasalahkan anggotanya berfoto dengan siapapun secara personal. Namun, konteks acara saat foto tersebut diambil menjadi persoalan.

    Para prajurit yang berfoto mengenakan pakaian dinas lengkap dalam acara resmi yang diadakan di markas Kopassus.

    “Karena anggota kami menggunakan pakaian lengkap pada acara khusus, mereka berfoto, ternyata ada dampak sebagian masyarakat yang mungkin tidak terima,” sambungnya.

    Permohonan maaf ini tidak hanya ditujukan kepada masyarakat luas yang peduli terhadap citra “Korps Baret Merah,” tetapi juga kepada para senior dan prajurit Kopassus lainnya yang mungkin tidak setuju dengan interaksi tersebut.

    Mantan preman Tanah Abang Hercules (kanan) diangkat jadi adik angkat Habib Luthfi.

    “Dari keluarga Korps Baret Merah pun, ada yang tidak terima. Nah, kami juga mohon maaf sekali lagi. Akan tetapi, kami yakinkan, kami akan langsung melakukan perbaikan,” tegas Danjen Kopassus.

    Sebagai langkah tindak lanjut, Mayjen TNI Djon Afriandi menyatakan bahwa para prajurit yang terlibat dalam foto bersama Hercules akan dibina dan diberikan pemahaman yang lebih baik mengenai etika berinteraksi dengan masyarakat dan implikasi dari tindakan mereka terhadap citra institusi.

    “Mungkin kami kurang dalam menyampaikan pesan tentang perkembangan situasi yang terjadi pada saat ini, dan anggota kami juga mungkin kurang mendapatkan informasi tentang itu sehingga kami akan memperbaiki diri,” pungkasnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Brando Susanto Meninggal Dunia saat Beri Sambutan di Acara Halal Bihalal PDIP Jakarta

    Brando Susanto Meninggal Dunia saat Beri Sambutan di Acara Halal Bihalal PDIP Jakarta

    PIKIRAN RAKYAT – Kabar duka datang dari dunia politik Jakarta, di mana Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Brando Susanto, meninggal dunia saat memberikan sambutan dalam acara Halal Bihalal DPD PDIP di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, pada Minggu, 27 April 2025.

    Brando Susanto, yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia acara tersebut, meninggal di usia 48 tahun.

    Kejadian Tragis di Jakarta International Velodrome

    Peristiwa tersebut terjadi ketika Brando Susanto tengah memberikan sambutan di atas panggung. Tiba-tiba, ia terjatuh dan pingsan di depan ribuan kader PDIP yang hadir.

    Para petugas medis segera memberikan pertolongan pertama dan membawa Brando ke Rumah Sakit Columbia, Pulomas, Jakarta Timur. Sayangnya, Brando tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.

    “Saya baru mendapatkan kabar. Kalau sahabat kita Brando meninggal dunia,” ucap Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dalam sambutannya yang penuh haru di acara tersebut.

    Pramono Anung mengenang Brando sebagai sosok pekerja keras yang bahkan hingga akhir hayatnya tetap berjuang untuk partai dan rakyat Jakarta.

    Reaksi dari Para Kader PDIP

    Dalam suasana yang penuh duka, Pramono Anung menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam.

    “Yang dilakukan sahabat kita, Saudara kita Brando, merupakan contoh bagi kita semua. Bekerja sampai dengan akhir hayatnya,” ujar Pramono.

    Dia pun mengajak seluruh kader PDIP yang hadir untuk mendoakan mendiang Brando Susanto. Pramono mengingatkan bahwa semangat kerja keras Brando patut menjadi teladan bagi semua yang hadir di acara tersebut.

    “Kita tidak boleh menyerah, kita harus tetap bekerja karena apa yang dilakukan sahabat kita Brando merupakan contoh bagi kita semua,” tuturnya.

    Acara Halal Bihalal yang sebelumnya penuh semangat tersebut pun langsung dihentikan setelah insiden itu, dan seluruh peserta diminta untuk mendoakan Brando Susanto, semoga amal ibadahnya diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa.

    Diduga Terkena Serangan Jantung

    Meskipun penyebab pasti kematian Brando Susanto belum diumumkan secara resmi, beberapa sumber menyebutkan bahwa Brando diduga meninggal akibat serangan jantung. Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Wahyu Dewanto, mengonfirmasi bahwa Brando Susanto diduga mengalami serangan jantung saat memberikan sambutan.

    Profil Brando Susanto

    Brando Susanto, yang lahir pada 21 September 1977 di Jakarta, dikenal sebagai sosok yang aktif di dunia organisasi dan politik. Sebelum mengabdikan diri di DPRD DKI Jakarta, Brando aktif dalam berbagai organisasi, antara lain sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa FISIP Unpar, Ketua Koperasi Keluarga Besar Mahasiswa Unpar, dan Sekretaris DPC PDIP Jakarta Utara. Ia juga menjabat sebagai Ketua DPD Taruna Merah Putih DKI Jakarta dan Sekjen Perhimpunan Alumni Kolase Kanisius Jakarta.

    Brando yang beragama Katolik ini meninggalkan seorang istri, Syelin, serta keluarga dan kolega yang sangat merasa kehilangan atas sosoknya yang penuh dedikasi dan semangat.

    Peringatan dan Pesan dari Pramono Anung

    Pramono Anung, dalam pidatonya, mengingatkan seluruh kader PDIP untuk tidak melupakan semangat perjuangan Brando.

    “Mari kita doakan semoga Saudara Brando mendapatkan surga atas apa yang telah dilakukan,” kata Pramono, mengakhiri sambutannya dengan penuh haru.

    Dia mengajak kader-kader PDIP untuk terus melanjutkan perjuangan yang telah dimulai oleh Brando Susanto, sebagai bentuk penghormatan terakhir untuk sahabat dan rekan seperjuangan mereka.

    Brando Susanto akan selalu dikenang sebagai sosok yang bekerja tanpa kenal lelah demi kepentingan rakyat dan partainya. Meskipun ia telah meninggalkan dunia ini, semangat dan dedikasi Brando akan terus hidup dalam setiap langkah perjuangan yang diteruskan oleh para kader PDIP.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Korban Tewas Akibat Ledakan di Iran Bertambah Jadi 25 Orang, Lebih dari 1.100 Lainnya Terluka

    Korban Tewas Akibat Ledakan di Iran Bertambah Jadi 25 Orang, Lebih dari 1.100 Lainnya Terluka

    PIKIRAN RAKYAT – Jumlah korban tewas akibat ledakan besar yang mengguncang pelabuhan utama Iran di Bandar Abbas terus bertambah. Hingga Minggu 27 April 2025, media pemerintah Iran melaporkan bahwa sedikitnya 25 orang tewas dan lebih dari 1.100 lainnya terluka akibat insiden tersebut.

    Ledakan terjadi pada Sabtu 26 April 2025 di bagian Shahid Rajaee, pelabuhan peti kemas terbesar di Iran yang terletak di dekat Selat Hormuz, jalur pelayaran strategis dunia. Kekuatan ledakan sangat dahsyat, menghancurkan jendela hingga beberapa kilometer dari pusat ledakan, merobek serpihan logam dari kontainer, serta merusak berat berbagai barang yang disimpan.

    Dugaan Penyebab: Bahan Kimia Hingga Bahan Bakar Rudal

    Sejauh ini, para pejabat Iran menyatakan bahwa ledakan diduga terkait dengan bahan kimia yang disimpan secara tidak benar. Kantor berita IRNA menyebutkan bahwa penyimpanan bahan berbahaya di kontainer Shahid Rajaee telah lama menjadi perhatian.

    Seorang juru bicara Organisasi Manajemen Krisis Iran juga menegaskan bahwa kelalaian dalam penyimpanan bahan kimia menjadi faktor utama.

    “Peringatan sebelumnya telah menyoroti potensi risiko keselamatan,” ucapnya.

    Namun, laporan lain yang dikutip Sputnik dan The New York Times menunjukkan kemungkinan lebih serius. Sumber yang memiliki hubungan dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengungkapkan bahwa bahan yang meledak adalah natrium perklorat, salah satu komponen utama dalam bahan bakar padat untuk rudal.

    Meski demikian, pemerintah Iran belum mengonfirmasi penyebab pasti ledakan.

    “Masih terlalu dini untuk spekulasi prematur,” ujar juru bicara pemerintah Fatemeh Mohajerani.

    Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, telah memerintahkan penyelidikan mendalam untuk mengungkap fakta sesungguhnya di balik insiden tersebut.

    Skala Kerusakan dan Penanganan Darurat

    Organisasi Manajemen Krisis Iran melaporkan bahwa dari 1.139 orang yang mencari bantuan medis, 752 orang telah mendapatkan perawatan, sementara sekitar 190 pasien masih dirawat di berbagai fasilitas medis.

    Mengunjungi lokasi kejadian, Menteri Dalam Negeri Eskandar Momeni menyatakan bahwa upaya pemadaman api telah mencapai 80% pada Minggu pagi.

    “Pemadaman kebakaran akan berlanjut selama beberapa jam lagi,” kata Momeni kepada TV pemerintah.

    Sebagian operasi di pelabuhan Shahid Rajaee telah kembali dibuka di area yang tidak terkena dampak langsung dari ledakan atau kebakaran.

    Tidak Terkait dengan Pembicaraan Nuklir

    Insiden di Bandar Abbas terjadi bertepatan dengan putaran ketiga pembicaraan nuklir Iran dan Amerika Serikat di Oman. Namun, hingga kini tidak ada indikasi bahwa ledakan tersebut terkait dengan dinamika perundingan tersebut.

    Sejarah menunjukkan bahwa Iran dalam beberapa tahun terakhir kerap mengalami serangkaian insiden mematikan di sektor energi dan industrinya, mulai dari kebakaran kilang minyak, ledakan gas di tambang batu bara, hingga kecelakaan perbaikan infrastruktur di Bandar Abbas sendiri yang menewaskan seorang pekerja pada tahun 2023.

    Selain kelalaian, beberapa insiden sebelumnya juga sempat dikaitkan dengan sabotase oleh musuh bebuyutan Iran, yakni Israel, yang dalam beberapa tahun terakhir dikabarkan melakukan serangan terhadap fasilitas nuklir dan pertahanan Iran.

    Upaya Evaluasi Keselamatan dan Antisipasi Risiko

    Pasca ledakan ini, pemerintah Iran menghadapi tekanan untuk memperketat standar keselamatan di fasilitas penyimpanan industri dan pelabuhan, terutama terkait bahan berbahaya. Fatemeh Mohajerani mengingatkan agar semua pihak menahan diri dari spekulasi sebelum hasil penyelidikan resmi diumumkan.

    “Fokus kami saat ini adalah pada penanganan korban, pemadaman api, dan penyelidikan yang komprehensif untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan,” tutur Mohajerani, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

    Sementara itu, masyarakat di Bandar Abbas masih berupaya pulih dari dampak ledakan yang mengguncang kehidupan mereka.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Detik-Detik Brando Susanto Ambruk di Acara Halal Bihalal PDIP Jakarta, Diduga Serangan Jantung

    Detik-Detik Brando Susanto Ambruk di Acara Halal Bihalal PDIP Jakarta, Diduga Serangan Jantung

    PIKIRAN RAKYAT – Sebuah insiden tragis mengguncang acara Halal Bihalal DPD PDIP DKI Jakarta yang berlangsung di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, pada Minggu, 27 April 2025.

    Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Brando Susanto, yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia acara tersebut, tiba-tiba ambruk di atas panggung saat sedang memberikan sambutan. Kejadian ini mengakhiri hidupnya yang baru saja mencapai usia 48 tahun.

    Ambruk di Jakarta International Velodrome

    Acara yang dihadiri oleh ribuan kader PDIP dan tokoh-tokoh penting seperti Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno ini, berubah menjadi suasana penuh duka saat Brando Susanto yang tengah memberikan sambutan, mendadak terjatuh dan pingsan.

    Pada saat itu, Brando Susanto sedang menyapa para kader PDIP dan mengucapkan terima kasih atas perjuangan mereka. Namun, seketika dia ambruk dan terjatuh tengkurap di atas panggung.

    Para petugas medis yang segera merespons kejadian tersebut langsung mengerahkan upaya terbaik mereka untuk memberikan pertolongan pertama. Brando Susanto kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Columbia, Pulomas, Jakarta Timur, namun sayangnya ia dinyatakan meninggal dunia setelah beberapa saat menjalani perawatan.

    Reaksi Haru Gubernur Pramono Anung

    Kabar duka tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, di hadapan ribuan kader PDIP yang hadir. Dalam sambutannya, Pramono mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian sahabatnya itu.

    “Saya baru mendapatkan kabar. Kalau sahabat kita Brando meninggal dunia,” ujar Pramono, yang terlihat sangat terharu dan emosional.

    Gubernur Jakarta tersebut mengenang Brando sebagai sosok yang selalu bersemangat dan berdedikasi tinggi.

    “Yang dilakukan sahabat kita, Saudara kita Brando, merupakan contoh bagi kita semua. Bekerja sampai dengan akhir hayatnya,” ucap Pramono, sambil mengajak seluruh hadirin untuk mendoakan mendiang Brando Susanto.

    Acara Halal Bihalal yang semula berlangsung dengan penuh semangat, terpaksa dihentikan setelah insiden tersebut. Pramono juga mengajak seluruh kader PDIP yang hadir untuk mendoakan mendiang Brando, berharap amal ibadahnya diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa.

    Diduga Serangan Jantung

    Meskipun belum ada pernyataan resmi mengenai penyebab kematian Brando, dugaan sementara adalah serangan jantung. Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Wahyu Dewanto, yang juga hadir dalam acara tersebut, mengonfirmasi bahwa Brando diduga meninggal akibat serangan jantung. Kejadian tersebut semakin menambah duka bagi keluarga besar PDIP DKI Jakarta.

    Sosok Brando Susanto

    Brando Susanto dikenal sebagai seorang figur yang sangat aktif dalam dunia politik dan organisasi. Sebelum mengabdikan diri sebagai Anggota DPRD DKI Jakarta, Brando sudah berpengalaman dalam berbagai organisasi mahasiswa dan kepemudaan, antara lain sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Fisip Unpar, Ketua Koperasi Keluarga Besar Mahasiswa Unpar, Sekjen Perhimpunan Alumni Kolase Kanisius Jakarta, serta Ketua DPD Taruna Merah Putih DKI Jakarta.

    Brando juga dikenal sebagai sosok yang memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya, bahkan sampai saat-saat terakhir kehidupannya. Dengan dedikasi yang sangat besar, Brando berusaha memberikan yang terbaik untuk partainya dan masyarakat Jakarta.

    Brando meninggalkan seorang istri tercinta, Syelin, serta keluarga, sahabat, dan kolega yang sangat merasa kehilangan atas kepergiannya. Mendiang Brando Susanto akan dikenang sebagai sosok yang selalu berjuang dan bekerja keras untuk kepentingan orang banyak, terutama bagi warga Jakarta.

    Pesan Terakhir dari Pramono Anung

    Dalam sambutannya, Pramono Anung juga memberikan pesan terakhir bagi seluruh kader PDIP.

    “Mari kita doakan semoga Saudara Brando mendapatkan surga atas apa yang telah dilakukan,” tutur Pramono, dengan suara yang penuh haru.

    Pramono mengajak para kader untuk melanjutkan perjuangan yang telah dimulai oleh Brando, sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi dan semangat yang telah ia berikan hingga akhir hayatnya.

    Brando Susanto, meskipun telah meninggalkan dunia ini, akan selalu dikenang sebagai contoh nyata dari seorang pejuang yang bekerja tanpa mengenal lelah hingga detik-detik terakhir hidupnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Camat Padang Selatan Selingkuh dengan Staf Pribadi, Diperiksa Satpol PP dan Kini Dinonaktifkan

    Camat Padang Selatan Selingkuh dengan Staf Pribadi, Diperiksa Satpol PP dan Kini Dinonaktifkan

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Kota Padang mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan Camat Padang Selatan berinisial AMP, pada Minggu, 27 April 2025.

    Langkah ini diambil setelah munculnya dugaan perselingkuhan yang melibatkan AMP dengan salah satu stafnya berinisial NG. Kejadian ini mencoreng citra pemerintahan setempat dan memicu reaksi cepat dari Pemkot Padang.

    Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Padang, Mairizon mengonfirmasi bahwa penonaktifan AMP dilakukan untuk memastikan proses pemeriksaan yang transparan dan objektif.

    “Selanjutnya Pemko Padang akan membentuk tim khusus yang terdiri dari tim ad hoc, BKPSDM, dan Inspektorat. Tim khusus ini akan melakukan pemeriksaan berkelanjutan terhadap yang bersangkutan dengan memanggil sejumlah saksi dalam kasus yang terjadi saat ini,” katanya.

    Kronologi Penggerebekan

    Kasus ini berawal pada malam Sabtu, 26 April 2025, ketika istri sah AMP, yang baru pulang dari kampung, menerima informasi bahwa suaminya tengah bersama perempuan lain. Istri AMP bersama beberapa warga kemudian mendatangi lokasi di Tanjung Saba, Kecamatan Lubuk Begalung, dan menggerebek AMP yang sedang berduaan dengan NG, staf di Kantor Camat Padang Selatan.

    Penggerebekan tersebut langsung menarik perhatian warga sekitar, dan pasangan tersebut langsung dibawa ke Markas Komando Satuan Polisi Pamong Praja (Mako Satpol PP) Kota Padang untuk diperiksa terkait dugaan perbuatan yang mengganggu ketertiban umum.

    Pemeriksaan dan Penonaktifan

    Proses pemeriksaan terhadap AMP dan NG berlangsung hingga Minggu dini hari, 27 April 2025. Kejadian ini mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota Padang. Sekretaris Daerah Kota Padang, Andree Algamar, bersama pejabat lainnya langsung mendatangi Mako Satpol PP untuk memastikan kasus ini ditangani dengan baik.

    Pemkot Padang memutuskan untuk menonaktifkan AMP dan NG selama proses pemeriksaan berlangsung. Keputusan ini diambil setelah melihat bahwa perselingkuhan tersebut melibatkan aparat sipil negara (ASN), yang bertentangan dengan etika dan integritas dalam pemerintahan.

    “Kami akan memberikan informasi setiap perkembangannya. Namun jelas Pemerintah Kota Padang tidak mentolerir setiap pelanggaran berat yang dilakukan Aparatur Sipil Negara,” tutur Mairizon.

    Tim Gabungan untuk Penyelidikan

    Pemerintah Kota Padang segera membentuk tim gabungan yang terdiri dari tim ad hoc, BKPSDM, dan Inspektorat untuk menyelidiki lebih lanjut kasus ini. Tim tersebut bertugas untuk mengumpulkan bukti dan memanggil saksi-saksi terkait, guna memastikan bahwa pemeriksaan dilakukan dengan objektif.

    Hasil pemeriksaan tim gabungan nantinya akan menjadi dasar untuk menentukan sanksi yang sesuai bagi AMP dan NG. Sekretaris Daerah Kota Padang, Andree Algamar, menyatakan bahwa Pemkot Padang tidak akan mentolerir pelanggaran berat yang dapat merusak reputasi pemerintahan.

    Dampak dan Langkah Selanjutnya

    Kasus perselingkuhan yang melibatkan pejabat publik ini telah mencoreng citra Kota Padang, yang dikenal dengan julukan “Serambi Madinah.” Pemerintah Kota Padang menegaskan bahwa mereka akan memastikan semua pihak yang terlibat dalam pelanggaran ini diproses secara hukum dan administratif.

    Selama proses pemeriksaan berlangsung, AMP dan NG tidak lagi bertugas di kecamatan mereka dan akan dipindahkan sementara waktu ke tugas-tugas administratif di Pemkot Padang dan Inspektorat.

    Pemkot Padang juga berkomitmen untuk menginformasikan perkembangan kasus ini kepada publik, agar transparansi dan akuntabilitas tetap terjaga. Keputusan akhir akan disesuaikan dengan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh tim gabungan.

    Penegasan Pemkot Padang

    Kasus ini menjadi peringatan bagi seluruh ASN di Kota Padang untuk selalu menjaga integritas dan etika dalam menjalankan tugas. Pemerintah Kota Padang mengingatkan bahwa tindakan yang mencoreng nama baik pemerintahan, apalagi melibatkan pejabat tinggi seperti camat, akan mendapat sanksi tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    “Pemerintah Kota Padang sangat menyesalkan kejadian ini. Kami berharap kasus seperti ini tidak terulang kembali dan semua ASN diharapkan untuk menjaga nama baik dan integritas mereka,” ujar Andree Algamar.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News