Category: Pikiran-Rakyat.com Nasional

  • Coca-Cola Cs Ditarik di Inggris karena Kandungan Kimianya, Apa Kabar Indonesia?

    Coca-Cola Cs Ditarik di Inggris karena Kandungan Kimianya, Apa Kabar Indonesia?

    PIKIRAN RAKYAT – Sejumlah produk Coca-Cola dan Appletiser ditarik kembali dari peredaran di Inggris, karena kandungan kadar tinggi bahan kimia yang disebut chlorate.

    Tarikan ini mencakup kaleng Coca-Cola 330 ml, Diet Coke, Coca-Cola Zero, dan Sprite Zero yang didistribusikan secara eksklusif ke restoran dan kafe.

    Selain itu, multipack yang berisi enam kaleng 250 ml Appletiser, jus apel berkarbonasi, juga termasuk dalam penarikan. Namun, kandungan chlorate yang dimaksud masih merupakan dugaan dan kemungkinan.

    Mitra pembotolan Coca-Cola mengonfirmasi pada Rabu, 29 Januari 2025, bahwa penarikan ini tidak berlaku untuk kaleng ukuran standar, serta semua botol kaca dan plastik yang dijual di Inggris.

    “Penarikan adalah langkah pencegahan. Meskipun kadar tinggi chlorate tidak terlalu menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan pangan, terutama jika dikonsumsi hanya sesekali, perusahaan mengakui adanya potensi risiko,” demikian pernyataan juru bicara perusahaan, dikutip dari Deutsche Welle, Kamis, 30 Januari 2025.

    Apa Risiko Chlorate?

    Kandungan Chlorate diketahui dapat menyebabkan efek kesehatan negatif pada individu yang sensitif terhadap bahan kimia ini, terutama pada anak-anak dan orang dengan kondisi medis bawaan sebelumnya, seperti penyakit tiroid dan ginjal.

    Untuk itu, perusahaan dan pihak terafiliasi lainnya memutuskan untuk melakukan penarikan serupa negara Eropa awal pekan ini. Sejumlah produk ditarik setelah terdeteksi kadar chlorate yang tinggi di fasilitas produksi di Belgia.

    Di antaranya di pemasaran di Belgia, Luksemburg, dan Belanda, untuk produk batch Coca-Cola, Fanta, Sprite, Minute Maid, dan Fuze Tea.

    Otoritas kesehatan di Denmark, Portugal, dan Rumania juga diberitahu melalui sistem peringatan cepat Uni Eropa. Negara-negara tersebut sedang menyelidiki apakah minuman ringan yang terkontaminasi telah didistribusikan ke toko atau mesin penjual otomatis.

    Coca-Cola telah mengambil tindakan cepat untuk menangani masalah ini dan memastikan keselamatan konsumen, meskipun perusahaan telah meyakinkan publik bahwa penarikan ini tidak memengaruhi sebagian besar produk mereka.

    Dengan demikian, tidak ada penarikan di wilayah-wilayah selain yang disebutkan dalam pernyataan resmi perusahaan. ****

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Mana Dia saat Kita Dibunuh Rudal yang Didanai Amerika?

    Mana Dia saat Kita Dibunuh Rudal yang Didanai Amerika?

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebelumnya diketahui mengumumkan rencananya yang kontroversial untuk “membersihkan” Gaza, yaitu mengirim jutaan rakyat Palestina ke berbagai negara.

    Rencana Donald Trump itu berbarengan dengan ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi mulai merayakan kepulangan mereka ke rumah, atau apapun yang masih tersisa di rumah, yang terletak di Jalur Gaza utara.

    Bagi banyak orang, kata-kata Trump tidak hanya meremehkan tetapi juga merupakan pengingat yang jelas tentang perjuangan selama puluhan tahun yang telah dialami warga Palestina untuk tetap tinggal di tanah air mereka.

    Tanah Air Tercinta

    Sejak gencatan senjata diumumkan antara Israel dan Hamas pada 19 Januari, Nizar Noman yang berusia 64 tahun telah menunggu di titik terdekat koridor militer Netzarim Israel yang melintasi Gaza tengah, untuk kembali ke rumahnya di Kota Gaza.

    “Karena saya adalah bagian dari tanah air saya, tanah air saya adalah milik saya. Saya tidak ingin menyia-nyiakan waktu untuk pergi dari rumah saya lagi,” ujarnya.

    Noman dan keluarganya dievakuasi ke selatan pada Desember 2024 setelah pasukan Israel mengepung lingkungan tempat tinggal mereka. Meskipun terjadi kekerasan dan kampanye pengungsian yang tak henti-hentinya selama 15 bulan serangan Israel, yang telah menghancurkan sebagian besar Gaza, Noman tidak pernah kehilangan harapan untuk kembali.

    “Saya menyesali hari ketika saya meninggalkan rumah dan pergi ke selatan. Sekarang saya lebih suka mati di bawah reruntuhan rumah saya daripada meninggalkannya lagi, bahkan untuk kota lain di Palestina,” ia berkata.

    Ia menanggapi saran Trump yang kontroversial tersebut, melihat ironi dalam pernyataan Presiden AS itu.

    “Presiden Trump berkhayal bahwa warga Gaza dapat pergi, meskipun keadaannya kacau seperti yang digambarkannya,” kata Noman.

    “Sekarang dia peduli dengan warga Gaza dan memikirkan masa depan kita? Di mana dia saat kita dibunuh oleh rudal Israel yang didanai oleh pajak Amerika?” tanyanya.

    Seorang pengusaha terkenal di Gaza, Noman memiliki beberapa toko di Kota Gaza, yang semuanya hancur atau terbakar selama serangan Israel. Rumah kedua putranya juga hancur menjadi puing-puing akibat serangan udara.

    Namun, Noman tidak pernah mempertimbangkan untuk meninggalkan Gaza, meskipun negara lain menawarkan insentif.

    “Ini tanah air kami. Baik saya, anak-anak saya, maupun cucu-cucu saya tidak akan pernah meninggalkannya,” tegasnya.

    Lelucon oleh Donald Trump

    Zaid Ali, 42, dari Jalur Gaza utara, percaya bahwa pernyataan Trump adalah bagian dari agenda tersembunyi untuk Nakba lainnya, ketika 750.000 orang dipaksa meninggalkan rumah mereka dan pindah ke negara-negara tetangga selama pembentukan negara Israel.

    “Amerika dan Israel selalu melakukan yang terbaik untuk ‘membersihkan’ tanah dengan paksa atau fasilitas, tetapi mereka juga selalu gagal karena jiwa kami terhubung dengan pasir di tanah ini,” kata Ali.

    Sejak 7 Oktober 2023, Ali dan keluarganya mengalami banyak pertempuran, kekalahan, kelaparan, penyakit, ketakutan, dan penghinaan. Namun, meninggalkan Gaza bukanlah pilihan.

    “Saya dan keluarga saya tetap teguh di Gaza utara. Kami bahkan tidak pernah berpikir untuk pergi,” katanya.

    Ali mengenang bagaimana ia dan lima saudaranya berusaha meyakinkan ayah mereka yang berusia 85 tahun untuk mengungsi ke Mesir sebelum perbatasan ditutup pada Mei 2024, terutama setelah kesehatannya memburuk menyusul hilangnya tiga cucu dalam serangan udara Israel. Namun ayah mereka menolak.

    “Ia menyaksikan Nakba dan pernah meninggalkan rumahnya saat masih kecil ketika mereka dipaksa mengungsi dari Haifa,” kata Ali.

    “Ia tidak akan pernah mengulangi kesalahan ayahnya. Kami butuh waktu berhari-hari untuk meyakinkannya agar mengungsi dari lingkungan kami ke lingkungan lain selama periode pemboman Israel yang intens.

    “Baginya, kata-kata Trump adalah lelucon,” ia menegaskan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pesawat American Airlines Jatuh di Sungai Potomac Usai Tabrak Helikopter Black Hawk, Begini Nasib 64 Penumpang

    Pesawat American Airlines Jatuh di Sungai Potomac Usai Tabrak Helikopter Black Hawk, Begini Nasib 64 Penumpang

    PIKIRAN RAKYAT – Pesawat jet penumpang regional American Airlines dan helikopter Black Hawk Angkatan Darat AS jatuh ke Sungai Potomac setelah tabrakan di udara di dekat Bandara Nasional Reagan Washington pada Rabu 29 Januari 2025 malam.

    Seorang sumber mengatakan bahwa beberapa mayat telah dievakuasi dari air. Sejauh ini tidak ada korban selamat yang ditemukan.

    Senator Ted Cruz dari Texas mengatakan bahwa “kami tahu ada korban jiwa”, meskipun dia tidak mengatakan berapa banyak.

    American Airlines mengkonfirmasi bahwa 64 orang berada di dalam jet, termasuk 60 penumpang dan empat anggota awak. Sementara itu, tiga tentara berada di dalam helikopter.

    Beberapa teman, keluarga, dan kerabat penumpang berkumpul di Reagan Washington National untuk mencari informasi lebih lanjut.

    “Saya tidak tahu apakah dia (keluarganya) naik ke sana atau tidak,” ucap Seorang wanita mengatakan kepada seorang pejabat bandara.

    Dia mengacu pada seorang penumpang di jet yang jatuh, kemudian pingsan menangis.

    “Kami dapat mengkonfirmasi bahwa pesawat yang terlibat dalam insiden malam ini adalah helikopter UH-60 Angkatan Darat yang keluar dari Fort Belvoir, Virginia. Kami bekerja dengan pejabat lokal dan akan memberikan informasi tambahan setelah tersedia,” tutur Angkatan Darat AS.

    Belum ada kecelakaan fatal pesawat penumpang AS sejak Februari 2009, tetapi serangkaian insiden nyaris kecelakaan dalam beberapa tahun terakhir telah menimbulkan masalah keselamatan yang serius.

    Detik-Detik Ledakan

    Sebuah kamera web yang diambil dari Kennedy Center di Washington menunjukkan ledakan di udara melintasi Potomac sekitar pukul 21.47 Waktu Setempat (0247 GMT) dengan sebuah pesawat yang terbakar jatuh dengan cepat.

    Administrasi Penerbangan Federal AS mengatakan bahwa jet regional PSA Airlines CRJ700 bertabrakan di udara dengan helikopter saat mendekati Reagan. PSA mengoperasikan Penerbangan 5342 untuk American Airlines, yang telah berangkat dari Wichita, Kansas.

    Polisi mengatakan bahwa beberapa lembaga terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan di Sungai Potomac, yang berbatasan dengan bandara.

    Puluhan polisi, ambulans dan unit penyelamat, serta beberapa kapal feri, bersiaga di sepanjang sungai dan berlari ke posisi di sepanjang landasan bandara Reagan. Gambar TV langsung menunjukkan beberapa perahu di dalam air, dengan lampu biru dan merah yang berkedip.

    Bandara mengatakan bahwa semua aktivitas lepas landas dan mendarat telah dihentikan karena personel darurat, sebagai tanggapan atas insiden pesawat.

    Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dia telah diberi pengarahan penuh tentang kecelakaan mengerikan yang baru saja terjadi di Bandara Nasional Reagan.

    “Semoga Tuhan memberkati jiwa mereka. Terima kasih atas pekerjaan luar biasa yang dilakukan oleh responden pertama kami. Saya memantau situasinya dan akan memberikan rincian lebih lanjut saat muncul,” ujarnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

    Dewan Keselamatan Transportasi Nasional mengatakan, sedang mengumpulkan lebih banyak informasi tentang insiden tersebut.

    Sementara itu, American Airlines mengatakan bahwa mereka mengetahui laporan terkait American Eagle penerbangan 5342, yang dioperasikan oleh PSA dengan layanan dari Wichita, Kansas (TIK) ke Bandara Nasional Washington Reagan (DCA) telah terlibat dalam sebuah insiden.

    American Airlines mengatakan, akan memberikan lebih banyak informasi saat tersedia untuk perusahaan.

    Selama dua tahun terakhir, serangkaian insiden nyaris kecelakaan telah menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan penerbangan AS dan ketegangan pada operasi kontrol lalu lintas udara yang kekurangan staf.

    Administrator FAA Mike Whitaker mengundurkan diri pada 20 Januari dan administrasi Trump belum menyebutkan penggantinya – atau bahkan mengungkapkan siapa yang menjalankan agensi tersebut secara sementara.

    Kecelakaan besar mematikan terakhir yang melibatkan pesawat komersial di AS adalah pada tahun 2009, ketika semua 49 orang di dalam penerbangan Colgan Air tewas ketika pesawat itu jatuh di negara bagian New York. Satu orang juga tewas di tanah.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Iran Ejek Trump, Usul Kirim Warga Israel ke Greenland

    Iran Ejek Trump, Usul Kirim Warga Israel ke Greenland

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, baru-baru ini menyampaikan kritik pedas terhadap rencana relokasi warga Palestina dari Jalur Gaza yang diusulkan oleh Donald Trump.

    Araghchi juga menyoroti tantangan yang akan dihadapi dalam negosiasi nuklir antara Iran dan AS di masa depan.

    Menanggapi rencana relokasi warga Palestina, Araghchi dengan sarkastis menyarankan agar warga Israel yang direlokasi ke Greenland.

    Komentar ini merupakan bentuk protes terhadap usulan yang dianggap tidak manusiawi dan tidak adil bagi rakyat Palestina.

    “Saran saya berbeda. Alih-alih orang Palestina, usir saja orang Israel dan kirim mereka ke Greenland sehingga mereka bisa membunuh dua burung dengan satu batu,” kata Araghchi dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Iran International.

    Komentar ini muncul setelah adanya laporan bahwa Donald Trump telah berdiskusi dengan Raja Yordania Abdullah II tentang pembangunan perumahan untuk memindahkan lebih dari 1 juta warga Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga.

    Usulan ini pun telah ditolak mentah-mentah oleh Otoritas Palestina (PA) yang berpusat di Ramallah.

    Tantangan Negosiasi Nuklir

    Mengenai kemungkinan negosiasi ulang terkait program nuklir Iran, Araghchi menyatakan bahwa meskipun Teheran bersedia mendengarkan AS, mencapai kesepakatan baru akan jauh lebih menantang daripada tahun 2015, ketika kesepakatan nuklir awal berhasil dicapai.

    “Situasinya berbeda dan jauh lebih sulit daripada sebelumnya. Banyak hal yang harus dilakukan oleh pihak lain untuk mendapatkan kepercayaan kami… Kami belum mendengar apa pun kecuali kata ‘baik’, dan ini jelas tidak cukup,” katanya.

    Pernyataan ini menyiratkan bahwa Iran tidak akan terburu-buru untuk kembali ke meja perundingan tanpa adanya jaminan yang jelas dan langkah-langkah konkrit dari pihak AS untuk membangun kembali kepercayaan.

    Sikap Tegas Iran

    Araghchi juga menegaskan bahwa setiap serangan terhadap fasilitas nuklir Iran akan mendapatkan respons langsung.

    Ia menyebut tindakan semacam itu sebagai tindakan “gila” yang tidak akan membawa keuntungan bagi siapa pun.

    Sikap tegas Iran ini menunjukkan bahwa negara tersebut tidak akan ragu untuk mempertahankan kedaulatannya dan kepentingan nasionalnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Petaka Maha Kumbh Mela, Festival Terbesar di India Lenyapkan Hampir 40 Nyawa

    Petaka Maha Kumbh Mela, Festival Terbesar di India Lenyapkan Hampir 40 Nyawa

    PIKIRAN RAKYAT – Puluhan orang tewas sebelum fajar di tengah kerumunan Maha Kumbh Mela di India Utara pada Rabu 29 Januari 2025. Korban berjatuhan ketika puluhan juta umat Hindu berkumpul untuk berenang di air sungai suci pada hari paling menguntungkan di antara festival yang berlangsung selama enam minggu tersebut.

    Berdasarkan laporan Reuters, terdapat 39 mayat di kamar jenazah rumah sakit setempat. Mayat-mayat pun masih dibawa dalam 12 jam setelah kerumunan orang meningkat menuju pertemuan sungai tempat perendaman dianggap sangat suci.

    Dua sumber polisi mengatakan bahwa seluruh 39 orang tewas dalam pertemuan umat manusia terbesar di dunia. Tiga sumber polisi mengkonfirmasi jumlah korban tewas hampir 40 orang.

    “Lebih banyak mayat masuk. Kami memiliki hampir 40 mayat di sini. Kami memindahkan mereka juga dan menyerahkan kepada keluarga satu per satu,” kata salah satu sumber di rumah sakit Moti Lal Nehru Medical College.

    Perwira polisi senior Vaibhav Krishna mengatakan bahwa 90 orang dibawa ke rumah sakit setelah kerumunan itu, 30 di antaranya telah meninggal.

    Warga Putus Asa

    Kerabat yang putus asa mengantre untuk mengidentifikasi korban yang tewas akibat kerumunan itu, yang memicu seruan agar pihak berwenang dan politisi dimintai pertanggungjawaban.

    Beberapa saksi berbicara tentang dorongan besar yang menyebabkan umat jatuh satu sama lain, sementara yang lain mengatakan bahwa penutupan rute ke air membuat kerumunan padat terhenti dan menyebabkan orang-orang pingsan karena mati lemas.

    “Ada keributan, semua orang mulai mendorong, menarik, memanjat satu sama lain. Ibuku pingsan … lalu adik ipar saya. Orang-orang menabrak mereka,” kata Jagwanti Devi (40) saat duduk di ambulans dengan mayat kerabatnya.

    Saroja, yang telah melakukan perjalanan untuk festival dari kota selatan Belagavi, menyalahkan polisi atas kematian empat anggota keluarganya.

    “Polisi tidak membuat pengaturan yang tepat. Mereka bertanggung jawab atas ini,” ucapnya.

    Sementara itu, Pemerintah negara bagian justru memuji polisi, dengan mengatakan bahwa “tanggapan cepat dan efektif mereka mencegah potensi tragedi”.

    “Polisi bertindak cepat untuk memulihkan ketertiban dan memastikan keselamatan para peziarah, secara signifikan meminimalkan dampak situasi,” ujarnya.

    Perdana Menteri Berduka

    Seorang pejabat di Rumah Sakit SRN Prayagraj, tempat beberapa orang yang terluka dibawa, mengatakan bahwa mereka yang meninggal menderita serangan jantung atau memiliki penyakit penyerta seperti diabetes.

    “Orang-orang datang dengan patah tulang, patah tulang … Beberapa pingsan di tempat dan tewas,” kata pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya.

    Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan belasungkawa kepada umat yang telah kehilangan orang yang mereka cintai, tanpa menyebutkan jumlah korban tewas.

    Ketua menteri negara bagian Uttar Pradesh tempat festival Prayagraj berada, Yogi Adityanath mengatakan bahwa penyerbuan itu terjadi ketika beberapa umat mencoba melompati barikade yang dipasang untuk mengelola kerumunan.

    Setelah itu, beberapa orang duduk di tanah sambil menangis, sementara yang lain menginjak barang-barang yang ditinggalkan oleh mereka yang mencoba melarikan diri dari kerumunan.

    Oposisi: Pemerintah Salah Urus

    Festival Hindu diperkirakan akan menarik sekitar 400 juta orang secara keseluruhan, dibandingkan dengan ziarah haji di Arab Saudi yang menarik 1,8 juta orang tahun lalu.

    Pada Selasa 28 Januari 2025, hampir 200 juta orang telah menghadiri festival sejak dimulai dua minggu lalu, kata para pejabat, menambahkan bahwa lebih dari 57 juta orang telah berenang suci hingga pukul 16.00 waktu setempat pada Rabu 29 Januari 2025 saja.

    Umat Hindu yang taat percaya masuk ke air di pertemuan tiga sungai suci: Sungai Gangga, Yamuna, dan Saraswati yang mistis dan tak terlihat, membebaskan orang-orang dari dosa dan, selama Kumbh, juga membawa keselamatan dari siklus hidup dan mati.

    Peserta tahun ini berkisar dari Menteri Pertahanan Rajnath Singh dan Menteri Dalam Negeri Amit Shah hingga Ketua Grup Adani Gautam Adani dan selebriti seperti Chris Martin dari Coldplay, yang dilaporkan media lokal mencapai Prayagraj pada Selasa 28 Januari 2025.

    Pihak berwenang memperkirakan rekor 100 juta orang akan memadati kotapraja sementara di Prayagraj pada hari Rabu, dan telah mengerahkan personel keamanan dan medis tambahan bersama dengan teknologi berbasis perangkat lunak AI untuk mengelola kerumunan.

    Pasukan Aksi Cepat (RAF), unit polisi khusus yang dipanggil selama krisis, dikerahkan setelah penyerbuan dengan para penyembah memasuki air terlebih dahulu dan para pertapa memulai prosesi mereka hanya setelah jumlah penyembah berkurang.

    Sejumlah pertapa, diolesi abu suci atau mengenakan kunyit, bergerak menuju pertemuan ketika personel keamanan dan kerumunan umat yang padat melihat dan helikopter menghujani kelopak dari atas.

    Partai-partai oposisi menyalahkan kerumunan itu pada apa yang mereka sebut “salah urus” dan “budaya VIP” pemerintah.

    “Budaya VIP harus dibatasi dan pemerintah harus membuat pengaturan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan umat umum,” ucap Rahul Gandhi, pemimpin partai oposisi utama Kongres, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

    Penyerbuan serupa pada hari paling menguntungkan dari festival ketika terakhir diadakan pada tahun 2013 telah menewaskan setidaknya 36 peziarah.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tepi Barat Bakal Jadi Gaza Selanjutnya? Israel Gencarkan Pembantaian, Banyak Korban Jiwa Berjatuhan

    Tepi Barat Bakal Jadi Gaza Selanjutnya? Israel Gencarkan Pembantaian, Banyak Korban Jiwa Berjatuhan

    PIKIRAN RAKYAT – Serangan udara Israel penjajah pada Rabu 29 Januari 2025 menewaskan sedikitnya 10 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Aksi pembantaian itu terjadi dalam serangan yang diklaim militer Israel penjajah menargetkan militan bersenjata.

    Serangan udara itu terjadi di daerah Tubas, di Tepi Barat utara. Kekerasan di Tepi Barat telah melonjak sejak dimulainya genosida di Gaza.

    Ratusan warga Palestina telah tewas, banyak dari mereka bersenjata tapi juga termasuk pemuda pelempar batu atau warga sipil yang tidak terlibat. Selain itu, ribuan telah ditangkap oleh pasukan Israel penjajah.

    Tepi Barat, hamparan tanah berbentuk ginjal dengan panjang sekitar 100 km (62 mil), direbut oleh Israel penjajah dalam perang Timur Tengah 1967 dan dipandang oleh Palestina sebagai inti dari negara merdeka di masa depan, bersama dengan Gaza.

    Israel penjajah telah meningkatkan operasi di Tepi Barat sejak gencatan senjata di Gaza mulai berlaku pada 19 Januari 2025.

    Ledakkan Gudang dan Kelilingi Rumah Warga

    Operasi militer tentara Israel penjajah yang sedang berlangsung di daerah Jenin di Tepi Barat yang diduduki, diperluas ke Tulkarem empat hari lalu.

    Kantor berita Palestina Wafa melaporkan bahwa pasukan Israel penjajah telah meledakkan sebuah gudang di bawah sebuah bangunan tempat tinggal di lingkungan al-Wakala di kamp pengungsi Tulkarem.

    Kebakaran yang dihasilkan menyebar ke sebuah toko yang menjual tabung gas memasak, menyebabkan ledakan besar yang telah merusak beberapa rumah di dekatnya. Pasukan Israel penjajah telah mencegah kru penyelamat mencapai daerah itu untuk memadamkan api dan membantu keluarga yang mencoba mengungsi.

    Di kota Bir al-Basha, selatan Jenin, pasukan Israel penjajah juga telah mengepung sebuah rumah dan menuntut agar penghuninya menyerahkan diri.

    Israel Bakal Tetap di Jenin

    Pasukan Israel penjajah akan tetap berada di kamp pengungsi Jenin Palestina setelah serangan skala besar yang mereka luncurkan pekan lalu selesai.

    Ratusan tentara Israel penjajah yang didukung oleh helikopter, drone, dan kendaraan lapis baja telah bertempur baku tembak sporadis dengan militan Palestina sambil melakukan pencarian di jalan-jalan dan gang-gang untuk senjata dan peralatan.

    “Kamp pengungsi Jenin tidak akan seperti dulu,” ucap Menteri Pertahanan Israel penjajah, Katz saat berkunjung ke kamp pengungsi.

    “Setelah operasi selesai, pasukan IDF akan tetap berada di kamp untuk memastikan bahwa terorisme tidak kembali,” ujarnya menambahkan.

    Katz tidak memberikan rincian dan juru bicara militer menolak berkomentar.

    Sementara itu, Kementerian luar negeri Palestina mengutuk pernyataan “provokatif” Katz, dan menyerukan tekanan internasional terhadap Israel penjajah untuk menghentikan operasi tersebut, yang telah dikutuk oleh negara-negara termasuk Prancis dan Yordania.

    Pasukan Israel penjajah pergi ke Jenin segera setelah dimulainya gencatan senjata enam minggu di Gaza, dengan mengatakan bahwa itu bertujuan untuk menyerang kelompok-kelompok militan termasuk Hamas dan Jihad Islam, yang keduanya menerima dukungan dari Iran.

    Israel penjajah menganggap Tepi Barat sebagai salah satu bagian dari perang multi-front melawan kelompok-kelompok yang didukung Iran yang didirikan di sekitar perbatasannya, dari Gaza ke Lebanon dan termasuk Houthi di Yaman, dan mengalihkan perhatiannya ke daerah itu segera setelah penghentian pertempuran di Gaza.

    Sedikitnya 17 warga Palestina, termasuk enam anggota kelompok militan bersenjata dan seorang gadis berusia dua tahun, telah tewas di Jenin dan desa-desa sekitarnya selama operasi tersebut, menurut pejabat Palestina.

    Militer mengatakan bahwa pasukan telah membunuh sedikitnya 18 militan dan menahan 60 orang yang dicari, membongkar lebih dari 100 alat peledak dan merebut bengkel pembuatan senjata. Penyelidikan atas kematian gadis itu masih berlangsung.

    Di dalam kamp, puluhan rumah telah dihancurkan dan jalan-jalan telah digali oleh buldoser lapis baja khusus, mengusir ribuan orang dari rumah mereka. Air telah dipotong dan para pejabat Palestina mengatakan setidaknya 80% penduduk kamp telah dipaksa meninggalkan rumah mereka.

    “Ini menakutkan, ledakan, kebakaran, rumah-rumah yang dihancurkan,” kata Intisar Amalka, seorang penghuni kamp pengungsi yang mengatakan mobil keponakannya telah dihancurkan oleh buldoser Israel penjajah, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Data Terkini 884 Warga Palestina Tewas Dibunuh

    Data Terkini 884 Warga Palestina Tewas Dibunuh

    PIKIRAN RAKYAT – Sejak gencatan senjata di Gaza diberlakukan, ‘arena’ genosida pindah ke Tepi Barat yang Diduduki. Hari ini terhitung pekan kedua, di mana pasukan Israel berturut-turut melancarkan operasi besar di Jenin, lalu tiga hari lalu serangan diperluas ke Tulkarem.

    Korban tewas dari kalangan sipil Palestina Kembali terjadi di pinggiran Irtah, selatan Tulkarem. Terbaru, Ayman Naji (23) tewas ditembak oleh pasukan Israel, Selasa, 28 Januari 2025. Penembakan berlangsung saat IOF melakukan serbuan.

    Di Tulkarem, pasukan IOF juga menghancurkan rumah seorang yang diduga ‘tersangka’ dalam serangan November 2023 silam di Israel.

    Rumah lainnya yang dihancurkan ialah milik seorang warga Palestina yang dianggap buronan oleh Israel. Diledakkan pula kamp pengungsi setempat.

    Banyak keluarga terpaksa meninggalkan rumah mereka, sementara serbuan Israel terus berlanjut di Tepi Barat. Pejabat lokal memperkirakan lebih dari 1.000 orang Palestina saat ini telah mengungsi.

    “Sejak Genosida Israel Penjajah di Gaza, pada 7 Oktober 2023, sebanyak 884 orang telah tewas di Tepi Barat yang diduduki, 7.370 lainnya terluka, dan setidaknya 14.400 orang telah ditahan,” demikian laporan tim Al Jazeera di lapangan, dikutip Rabu, 29 Januari 2025.

    Kondisi Sipil di Gaza Terkini

    Sebelum ‘perang’ dimulai 15 bulan yang lalu, mayoritas penduduk Gaza tinggal di utara, di sekitar area perkotaan terbesar di Gaza, Kota Gaza. Tetapi itulah juga tempat serangan-serangan Israel difokuskan, dan Israel mengeluarkan perintah evakuasi paksa sejak awal genosida, menyuruh orang-orang untuk mengungsi ke “zona aman” di Gaza tengah dan selatan.

    Akibatnya, mayoritas dari sekitar 2,3 juta penduduk Gaza terpaksa mengungsi ke daerah-daerah tengah dan selatan, di bawah koridor yang disebut Netzarim oleh Israel.

    Kehancuran di utara sangat besar, sekitar 74 persen bangunan di Kota Gaza telah rusak atau hancur akibat perang. Pun demikian zona-zona aman yang seharusnya memberikan perlindungan tidak luput jua dari kehancuran.

    Sekitar 50 persen bangunan di Deir el-Balah, Gaza tengah, rusak atau hancur, sementara di Gaza selatan, 55 persen bangunan di Khan Younis dan 48 persen bangunan di Rafah juga hancur lebur bersisa puing dan debu.

    Kemarin, ratusan ribu warga Palestina akhirnya pulang menuju rumah masing-masing, melintasi Koridor Netzarim untuk kembali ke kediaman mereka di Gaza utara.

    Untuk pertama kalinya sejak awal konflik 15 bulan lalu, masyarakat sipil Gaza pulang ke Gaza utara. Sebelumnya, jadwal kepulangan warga Palestina sempat tertunda dua hari akibat perselisihan antara Hamas dan Israel terkait pembebasan seorang tahanan Israel.

    Gencatan senjata ini bertujuan untuk mengakhiri ‘perang’ paling mematikan dan merusak yang pernah terjadi di Gaza, serta mengamankan pembebasan para tawanan dan tahanan yang ditahan oleh Hamas terutama Israel.

    Warga Palestina, yang selama ini tinggal di kamp-kamp tenda pengungsian kumuh dan sekolah-sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan, sangat ingin kembali ke rumah mereka.

    Meski, kemungkinan besar rumah-rumah tersebut telah rusak atau hancur total akibat serangan Israel yang tak berkesudahan. Kendati mendapati tempat tinggalnya sudah menjadi puing dan debu, keinginan pulang tak dapat lagi dibendung.

    “Kemenangan bagi rakyat kami, dan sebuah deklarasi kegagalan dan kekalahan bagi (pendudukan Israel) dan rencana pemindahan,” demikian kata Hamas, dikutip dari Al Jazeera, Rabu, 28 Januari 2025. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pesawat Air Busan Terbakar di Bandara Gimhae Korea Selatan, Begini Nasib 176 Penumpang

    Pesawat Air Busan Terbakar di Bandara Gimhae Korea Selatan, Begini Nasib 176 Penumpang

    PIKIRAN RAKYAT – Selasa, 28 Januari 2025, bagian belakang pesawat penumpang Air Busan terbakar di Bandara Internasional Gimhae, Korea Selatan, yang mengharuskan evakuasi 176 orang yang berada di dalam pesawat.

    Airbus A321 milik Air Busan itu awalnya dijadwalkan terbang menuju Hong Kong dari Bandara Internasional Gimhae di Busan, bagian tenggara Korea Selatan.

    “Kebakaran terjadi sekitar pukul 10.15 malam waktu setempat. Sebanyak 169 penumpang dan tujuh pramugari serta staf pesawat berhasil dievakuasi menggunakan slide darurat,” demikian menurut keterangan dari Kementerian Transportasi Korea Selatan, dikutip dari CNA, Rabu, 29 Januari 2025.

    Namun, pernyataan serupa tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab kebakaran. Hanya saja dikatakan bahwa api muncul di bagian belakang pesawat.

    Dari laporan Badan Pemadam Kebakaran Nasional, diketahui tiga orang mengalami cedera ringan selama evakuasi. Api berhasil dipadamkan sepenuhnya pada pukul 11.31 malam waktu setempat.

    Insiden ini terjadi kurang dari sebulan setelah bencana udara besar yang terjadi di Korea Selatan pada 29 Desember 2024, saat sebuah pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air jatuh dan meledak setelah menabrak penghalang beton. Kecelakaan tersebut menewaskan 179 dari 181 orang yang berada dalam pesawat.

    Air Busan adalah maskapai penerbangan murah yang merupakan bagian dari Asiana Airlines, yang pada Desember 2024 diakuisisi oleh Korean Air.

    Pesawat yang terbakar merupakan model Airbus A321, menurut data pelacakan FlightRadar24. Seluruh armada Air Busan tercatat menggunakan pesawat dari jenis Airbus.

    Pihak pembuat pesawat, Airbus, mengonfirmasi bahwa mereka mengetahui insiden ini dan sedang berkoordinasi dengan Air Busan.

    Kantor Jeju Air Digerebek, CEO Dilarang ke Luar Negeri

    Polisi Korea Selatan melakukan penggerebekan terhadap kantor Jeju Air dan Bandara Internasional Muan, Kamis 2 Januari 2025. Penggerebekan ini merupakan bagian dari penyelidikan kecelakaan fatal pesawat Boeing 737-800 yang menewaskan 179 orang.

    Penggeledahan dilakukan di kantor pusat Jeju Air di Seoul, fasilitas bandara Muan, dan kantor aviasi regional. CEO Jeju Air, Kim E-bae juga telah dilarang meninggalkan negara selama penyelidikan berlangsung.

    Polisi berkomitmen untuk mengungkap penyebab dan tanggung jawab kecelakaan dengan tegas sesuai hukum. Di lokasi kecelakaan, penyelidik masih bekerja sambil ditemani doa oleh biksu setempat.

    Tangga bandara dipenuhi catatan dukacita dari pelayat, sementara keluarga korban membawa bunga dan makanan tradisional ke lokasi kecelakaan. Para koki terkenal dari acara Netflix bergabung dengan relawan untuk menyiapkan makanan bagi keluarga korban.

    Masyarakat juga secara sukarela membayar kopi di kafe bandara untuk mereka. Jenazah korban mulai diserahkan kepada keluarga untuk persiapan pemakaman.

    Kecelakaan ini menjadi bencana penerbangan terburuk di tanah Korea Selatan. Perekam suara kokpit telah berhasil diekstraksi, perekam data penerbangan yang rusak akan dikirim ke AS untuk analisis lebih lanjut.

    Jeju Air menegaskan kecelakaan bukan akibat masalah perawatan, sementara pakar menyebut maskapai dan pesawat memiliki catatan keselamatan yang baik. Penyelidikan ini diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti kecelakaan dan mencegah insiden serupa di masa depan. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Foto-foto Warga Palestina Berjalan Pulang ke Rumah, Pawai Berbondong Menuju Puing dan Debu

    Foto-foto Warga Palestina Berjalan Pulang ke Rumah, Pawai Berbondong Menuju Puing dan Debu

    PIKIRAN RAKYAT – Ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi karena genosida oleh Israel Penjajah kini pulang menuju rumah masing-masing, melintasi Koridor Netzarim untuk kembali ke kediaman mereka di Gaza utara.

    Untuk pertama kalinya sejak awal konflik 15 bulan lalu, masyarakat sipil Gaza pulang ke Gaza utara yang kini hanya tinggal tersisa puing dan debu.

    Sebelumnya, jadwal kepulangan warga Palestina sempat tertunda dua hari akibat perselisihan antara Hamas dan Israel terkait pembebasan seorang tahanan Israel.

    Gencatan senjata ini bertujuan untuk mengakhiri ‘perang’ paling mematikan dan merusak yang pernah terjadi di Gaza, serta mengamankan pembebasan para tawanan dan tahanan yang ditahan oleh Hamas terutama Israel.

    Warga Palestina, yang selama ini tinggal di kamp-kamp tenda pengungsian kumuh dan sekolah-sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan, sangat ingin kembali ke rumah mereka.

    Meski, kemungkinan besar rumah-rumah tersebut telah rusak atau hancur total akibat serangan Israel yang tak berkesudahan. Kendati mendapati tempat tinggalnya sudah menjadi puing dan debu, keinginan pulang tak dapat lagi dibendung.

    “Kemenangan bagi rakyat kami, dan sebuah deklarasi kegagalan dan kekalahan bagi (pendudukan Israel) dan rencana pemindahan,” demikian kata Hamas, dikutip dari Al Jazeera, Rabu, 28 Januari 2025.

    Israel telah memerintahkan evakuasi besar-besaran di Gaza utara pada hari-hari awal genosida, Oktober 2023 silam, dan menutup daerah tersebut segera setelah pasukan darat Israel masuk.

    Sekitar satu juta orang mengungsi ke selatan, sementara ribuan lainnya tetap tinggal di utara, dan menyaksikan pertempuran paling berat juga kerusakan terburuk.

    Deretan Foto-foto Kepulangan Warga Palestina

    1. Potret pasangan ayah-anak di antara lautan manusia rombongan iring-iringan warga sipil Gaza

    Puluhan ribu pengungsi Palestina di Gaza melintasi apa yang disebut Koridor Netzarim. Reuters/Dawoud Abu Alkas

    2. Lautan manusia iring-iringan rombongan warga sipil Gaza Palestina

    Warga Palestina kembali ke rumah mereka di Gaza utara.

    3. Warga Palestina membawa serta barang-barang penunjang kehidupan mereka selama di pengungsian

    Warga Palestina membawa barang-barang mereka sambil berjalan kaki kembali ke rumah mereka di Gaza utara.

    4. Warga Palestina berjalan kaki bersama-sama pulang ke rumah masing-masing di Gaza Utara setelah 15 bulan genosida

    Kembalinya warga Palestina ke Gaza utara tertunda selama dua hari karena perselisihan antara Hamas dan Israel.

    Gencatan senjata kali ini bukanlah akhir. Kecemasan masih terus membayangi rakyat Palestina. Pasalnya, timbul ketakutan Israel akan memusnahkan etnis mereka, usai Presiden terpilih AS, Donald Trump meminta Mesir dan Yordania untuk menampung warga Palestina Gaza di tanah mereka. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Trump Batasi Kedatangan Imigran Legal ke AS, Apa WNI Terdampak?

    Trump Batasi Kedatangan Imigran Legal ke AS, Apa WNI Terdampak?

    PIKIRAN RAKYAT – Tindakan keras pemerintahan Trump terhadap imigrasi di Amerika Serikat (AS) telah melampaui mereka yang tinggal atau memasuki AS secara illegal. Pasalnya, para pejabat juga mengeluarkan larangan dan pembatasan terhadap imigrasi legal, termasuk program untuk para pengungsi yang mengungsi akibat perang atau kekerasan.

    Trump menjadikan tindakan keras terhadap imigrasi ilegal sebagai pilar kampanye kepresidenannya, dan ia telah memberlakukan tindakan yang luas yang menargetkan mereka yang melanggar hukum imigrasi AS.

    Tindakan tersebut termasuk menutup sistem suaka AS bagi mereka yang tidak memiliki dokumen yang sah, menugaskan militer untuk mendeportasi pelanggar imigrasi, dan memberdayakan petugas deportasi untuk menargetkan sebagian besar imigran ilegal, termasuk mereka yang tidak memiliki catatan kriminal.

    Namun, Trump juga telah menutup jalur untuk memeriksa dan menerima secara legal ratusan ribu orang yang melarikan diri dari Ukraina yang dilanda perang, Afghanistan yang dikuasai Taliban, dan wilayah dunia yang bermasalah lainnya, termasuk Haiti dan Venezuela yang dilanda krisis.

    Penerimaan Pengungsi Ditangguhkan

    Beberapa jam setelah menjabat, Trump menghentikan sementara program penerimaan pengungsi AS, memerintahkan para pejabat untuk melarang masuknya semua pengungsi, klasifikasi hukum khusus untuk orang-orang yang diperiksa di luar negeri yang membuktikan bahwa mereka melarikan diri dari penganiayaan berdasarkan keyakinan politik, agama, atau faktor-faktor lainnya.

    Statistik Departemen Luar Negeri yang tidak dipublikasikan menunjukkan bahwa tindakan tersebut membuat lebih dari 22.000 pengungsi yang telah disetujui untuk berangkat ke AS terlantar setelah menjalani proses yang, rata-rata, memakan waktu antara 18 dan 24 bulan karena serangkaian wawancara, pemeriksaan keamanan, dan pemeriksaan medis.

    Penerimaan pengungsi hanya akan dimulai kembali jika Trump memutuskan bahwa hal itu demi kepentingan Amerika Serikat, menurut arahannya. Dalam perintah itu, ia berpendapat bahwa pengungsi merupakan beban bagi masyarakat Amerika.

    Proses Imigrasi Legal Dihentikan untuk Warga Negara Ini, Apa WNI Terdampak?

    Pejabat Trump bergerak cepat untuk menghentikan operasi di kantor-kantor yang didirikan pemerintahan Biden di empat negara Amerika Latin untuk memeriksa dan menyaring migran untuk program imigrasi legal dan mencegah mereka menyeberangi perbatasan selatan secara ilegal.

    Pusat-pusat tersebut, yang dikenal sebagai “Kantor Mobilitas Aman,” juga memeriksa migran untuk pemukiman kembali di Spanyol dan Kanada.

    Langkah Trump untuk membatalkan kewarganegaraan berdasarkan kelahiran untuk saat ini, dihentikan di pengadilan, dan akan menolak kewarganegaraan bagi anak-anak yang lahir di AS dari imigran dengan visa sementara (serta mereka yang memiliki orang tua yang berada di negara tersebut secara ilegal).

    Pembatasan lain terhadap imigrasi legal juga diprediksi lebih jauh dalam masa jabatan Trump. Dia telah menugaskan lembaga-lembaga federal untuk merekomendasikan larangan imigrasi sebagian atau total bagi negara-negara yang warganya menurut pejabat tidak dapat diperiksa dengan benar.

    Akan tetapi sejauh ini, nama Indonesia belum disebutkan dalam hal pembatasan imigrasi legal ke AS.

    Kris O’Mara Vignarajah, presiden Global Refuge, sebuah kelompok pemukiman kembali pengungsi, mengatakan dia menghargai beberapa komentar yang dibuat Trump dalam mendukung imigrasi legal. Namun, dia mengatakan sangat terganggu oleh tindakan Trump untuk menghentikan kedatangan pengungsi.

    “Membatalkan penerbangan bagi pengungsi yang telah disetujui yang telah menunggu bertahun-tahun karena mereka telah melalui pemeriksaan ketat mengkhianati janji yang kami buat dalam menciptakan program hukum bipartisan ini,” kata Vignarajah, yang menyebut proses pengungsi sebagai standar emas dalam imigrasi legal.

    Mark Krikorian, direktur eksekutif Center for Immigration Studies, sebuah kelompok yang mengadvokasi pemotongan imigrasi legal, mengatakan Trump menindak program imigrasi yang menurutnya dibuat atau disalahgunakan secara tidak sah oleh mantan Presiden Biden.

    Krikorian mengatakan Biden menggunakan wewenang pembebasan bersyarat, misalnya, sebagai sarana untuk pada dasarnya membebaskan sistem imigrasi paralelnya sendiri di luar hukum, sehingga harus dibatasi.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News