PIKIRAN RAKYAT – Cara pendistribusian bantuan di Gaza yang dilakukan Israel dan Amerika Serikat lewat Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) telah menuai reaksi keras dari dunia internasional.
Pasalnya, Israel melakukan serangan ke warga Palestina yang tengah mencari dan mengharap bantuan di titik-titik distribusi. Lebih dari 400 orang dilaporkan telah tewas di dekat lokasi distribusi.
Kepala penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Navi Pillay menilai apa yang dilakukan Israel dan AS sudah keterlaluan. Orang-orang yang pergi ke pusat bantuan di Gaza malah dibunuh.
“Dalam setiap perang, pengepungan dan kelaparan pasti berujung pada kematian. Tetapi inisiatif dari apa yang disebut yayasan, yayasan swasta, untuk memasok makanan, adalah apa yang saya lihat sebagai keterlaluan. Karena melibatkan Amerika Serikat sendiri, pemerintah, dan ternyata, seperti yang kita saksikan setiap hari, orang-orang yang pergi ke pusat-pusat itu dibunuh saat mereka mencari makanan,” katanya dilaporkan Arab News.
GHF mulai beroperasi sejak 26 Mei 2025 setelah Israel benar-benar memutus pasokan ke Gaza selama lebih dari dua bulan. Blokade bantuan kemanusiaan oleh Israel telah memicu peringatan akan kelaparan massal.
PBB dan kelompok-kelompok bantuan besar telah menolak untuk bekerja sama dengan GHF. Pasalnya dikhawatirkan yayasan tersebut dirancang untuk melayani tujuan militer Israel.
“Kita harus menjelaskan apa motif, saat ini, pembunuhan terhadap orang-orang yang datang untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan dari yayasan yang disebut-sebut ini. Nyawa melayang hanya karena mencoba mengamankan makanan untuk anak-anak mereka,” tuturnya.
Sejak GHF meluncurkan operasinya tiga minggu lalu, koresponden MEE yang berbasis di Gaza telah melaporkan bahwa sedikitnya 420 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 3.000 lainnya terluka oleh tembakan Israel di dekat tiga lokasi distribusi bantuan di Gaza tengah dan selatan.
“Anda pergi ke sana untuk mendapatkan makanan, tetapi Anda tidak pernah tahu apakah Anda akan berhasil kembali,” kata seorang warga Palestina di Gaza kepada MEE minggu ini, menggambarkan pusat GHF sebagai ‘tempat eksekusi’.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mencatat hanya dalam 24 jam terakhir, lebih dari 140 orang tewas, banyak dari mereka tewas di lokasi bantuan. Jumlah korban tewas menjadi lebih dari 55.630 sejak 7 Oktober 2023.***







