Category: Pikiran-Rakyat.com Ekonomi

  • IHSG Tertekan dari Sentimen Geopolitik Timur Tengah, Loyo di Akhir Pekan

    IHSG Tertekan dari Sentimen Geopolitik Timur Tengah, Loyo di Akhir Pekan

    PIKIRAN RAKYAT – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakhiri perdagangan Jumat sore, 20 Juni 2025 dengan koreksi, dipicu oleh ketegangan geopolitik yang memanas di Timur Tengah.

    Diketahui bahwa pada sore ini, IHSG ditutup dengan mengalami pelemahan sebesar 61,50 poin atau 0,88 persen, berakhir pada posisi 6.907,14. Sementara itu, indeks unggulan LQ45 juga tergerus 9,88 poin atau 1,28 persen, menetap di level 764,93.

    “Kekhawatiran terhadap ketidakpastian ekonomi dan eskalasi ketegangan geopolitik masih menjadi sentimen negatif utama,” terang Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, yang merespon pelemahan IHSG di akhir pekan ini, dilansir PikiranRakyat.com dari Antara, Jumat, 20 Juni 2025.

    Dari kancah internasional, kecemasan akan potensi keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam konflik antara Iran dan Israel telah menjadi faktor pemicu pelemahan sepanjang pekan ini.

    Namun, kekhawatiran tersebut sedikit mereda setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan akan menunda keputusan mengenai intervensi militer ke Iran selama dua pekan. Trump berencana menggunakan waktu tersebut untuk mempertimbangkan keputusan penting lainnya, termasuk negosiasi tarif dan harapan bahwa Iran akan bersedia kembali ke meja perundingan.

    Di sisi lain, dari kawasan Asia, Bank Sentral China (PBoC) memilih untuk mempertahankan suku bunga acuannya. Loan Prime Rate 1 tahun tetap pada 3 persen, dan Loan Prime Rate 5 tahun di 3,5 persen.

    Keputusan ini selaras dengan langkah kehati-hatian yang diambil oleh The Fed dan Bank of England (BoE) dalam menurunkan suku bunga, di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global.

    Setelah dibuka dengan mengalami pelemahan, IHSG terus berada di level zona merah hingga perdagangan saham sesi pertama ditutup. Tren negatif ini pun terus berlanjut hingga sesi kedua ditutup pada pukul 15.50 WIB, dengan IHSG yang tak mampu beranjak dari teritori pelemahan.

    Fluktuasi IHSG di Berbagai Sektor

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, hanya dua sektor yang menunjukkan penguatan, yakni dari sektor transportasi dan logistik yang memimpin dengan kenaikan 1,48 persen, diikuti oleh sektor teknologi yang naik 0,20 persen.

    Sebaliknya, sembilan sektor lainnya mengalami koreksi. Sektor barang baku menjadi yang paling tergerus dengan penurunan 0,98 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan energi yang masing-masing turun 0,88 persen dan 0,79 persen.

    Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain SSTM, PTMR, AGAR, APEX, dan FOLK. Sedangkan, dari saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar adalah MBSS, JATI, OBAT, IOTF, dan FILM.

    Volume perdagangan saham hari ini mencapai 1.197.173 kali transaksi, dengan total 35,49 miliar lembar saham diperdagangkan senilai Rp22,69 triliun. Tercatat ada 231 saham menguat, 386 saham melemah, dan 190 saham tidak bergerak nilainya.

    Di pasar regional Asia pada sore ini, indeks Nikkei melemah 80,84 poin atau 0,21 persen ke 38.407,50. Sedangkan indeks Hang Seng menguat 292,74 poin atau 1,26 persen ke 23.530,48.

    Indeks Shanghai juga mengalami penurunan yang tipis, sebesar 2,21 poin atau 0,07 persen ke 3.359,78, dan indeks Strait Times juga melemah 10,75 poin atau 0,28 persen ke 3.883,64.***

  • Danantara dan RDIF Bentuk Dana Investasi Bersama Senilai Rp37,8 triliun, Untuk Apa?

    Danantara dan RDIF Bentuk Dana Investasi Bersama Senilai Rp37,8 triliun, Untuk Apa?

    PIKIRAN RAKYAT – Danantara, yang merupakan perusahaan holding investasi asal Indonesia, baru saja telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Russian Direct Investment Fund (RDIF) untuk mendirikan dana investasi bersama senilai 2 miliar Euro, atau sekitar Rp37,8 triliun.

    CEO Danantara, Rosan Roeslani, menjelaskan bahwa kesepakatan yang bertempat di lobi Hotel Taleon, St. Petersburg, Rusia, pada Jumat, 20 Juni 2025 ini ialah sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan ekonomi strategis antara RI dan Rusia.

    “Salah satu kesepakatan yang kami tandatangani kemarin adalah antara Danantara dengan RDIF, di mana kami sepakat untuk membentuk joint fund sekitar 2 miliar Euro,” ujar Rosan, dilansir PikiranRakyat.com dari Antara, Jumat, 20 Juni 2025.

    Rosan menjelaskan bahwa dana patungan ini akan diprioritaskan untuk berinvestasi pada sektor-sektor kunci seperti energi terbarukan, infrastruktur digital, kecerdasan buatan (AI), dan mineral kritis.

    Tambahnya, beberapa potensi investasi tersebut, yakni di bidang bauksit, alumina, aluminium, dan hilirisasi. Lanjut Rosan, bahkan dari Rusia langsung mengirimkan tim untuk bertemu dengan pihak Danantara pada Minggu depan.

    Selain sektor-sektor yang sudah disebutkan, ada juga potensi kerja sama yang mencakup pengembangan industri galangan kapal yang memanfaatkan energi listrik dan tenaga surya. Rosan menyebutkan bahwa teknologi perkapalan ramah lingkungan milik mitra Rusia ini sudah banyak digunakan di berbagai perairan, baik sungai maupun laut.

    Rosan juga mengindikasikan bahwa operasional awal dana investasi ini akan segera dimulai. “Kami juga akan segera menyelesaikan finalisasi, dan saya yakin paling lama dalam sebulan sudah rampung,” katanya dengan optimis.

    Dalam pengembangan Dana Investasi yang dikelola Danantara, Rosan mengimbuhkan, pihaknya juga menjalin kemitraan serupa dengan investor lain, yakni dari Tiongkok, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi.

    “Kami baru saja membentuk dana bersama 1 miliar dolar AS dengan Tiongkok, dan saya akan segera ke Arab Saudi untuk bertemu dengan PIAF (Public Investment Fund),” ungkap Rosan.

    Menanggapi penggunaan mata uang Euro dalam kerja sama dengan Rusia, Rosan menuturkan bahwa hal itu merupakan kesepakatan bersama kedua belah pihak, disesuaikan dengan preferensi investor dari Rusia.

    Kerja Sama Nuklir dengan Rusia untuk Pembangunan SMR 500 Megawatt

    Pemerintah Indonesia sedang serius mengkaji rencana kolaborasi dengan Rusia dalam pengembangan energi nuklir, khususnya melalui pembangunan Small Modular Reactor (SMR) dengan kapasitas 500 megawatt.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, menyampaikan dari St. Petersburg, Rusia, Jumat, 20 Juni 2025, bahwa kerja sama ini masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study).

    “Untuk nuklir, kita memang memulai dengan studi kelayakan. Dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) kita, memang ada rencana pembangunan nuklir hingga 500 megawatt,” jelas Airlangga.

    Menko Airlangga menegaskan bahwa studi ini merupakan langkah fundamental untuk menyiapkan landasan teknologi dan kerangka regulasi. Hal ini penting guna mendukung pengembangan energi nuklir yang aman dan berkelanjutan di masa depan. Disebutkan pula bahwa reaktor modular skala kecil dianggap lebih efisien dan fleksibel dibandingkan dengan pembangkit nuklir konvensional.

    Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan kesiapan negaranya untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam bidang energi nuklir untuk tujuan damai. Kolaborasi ini direncanakan mencakup berbagai sektor, termasuk kesehatan, pertanian, dan pengembangan sumber daya manusia.

    Pernyataan Putin disampaikan dalam pertemuan bilateral dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Moskow, Kamis, 19 Juni 2025. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin juga membahas penguatan kemitraan strategis di sektor energi, termasuk energi terbarukan dan teknologi nuklir.

    Dengan pengalaman dan teknologi canggih di bidang nuklir sipil, Rusia dianggap sebagai mitra potensial yang dapat mendukung upaya Indonesia dalam mencapai bauran energi bersih serta pengurangan emisi karbon secara bertahap.***

  • BSU BPJS Ketenagakerjaan Juni 2025 Cair Rp600 Ribu, Cek Syarat dan Cara Verifikasi di Sini!

    BSU BPJS Ketenagakerjaan Juni 2025 Cair Rp600 Ribu, Cek Syarat dan Cara Verifikasi di Sini!

    PIKIRAN RAKYAT – BSU BPJS Ketenagakerjaan kembali hadir untuk bulan Juni 2025, diketahui pencairan mulai dilakukan pada awal bulan lalu di tanggal 5 Juni 2025. Bantuan langsung disalurkan ke masyarakat melalui Bank Himbara.

    BSU BPJS Ketenagakerjaan disalurkan kepada yang berpenghasilan Rp3,5 juta, agar meringankan perekonomian sekaligus menjaga daya beli dikalangan masyarakat.

    Bantuan yang disalurkan kepada masyarakat berupa uang tunai sebesar Rp300.000, penerima juga akan menerima bantuan hingga Rp600.000 untuk dua bulan.

    Sebagai informasi, BSU BPJS Ketenagakerjaan adalah sebuah program yang tujuannya untuk membantu beberapa kalangan dalam perekonomiannya.

    Kalangan tersebut adalah dari para pekerja, buruh, dan guru honorer yang tentu layak mendapatkan bantuan dari pemerintah.

    Untuk mendapatkannya, masyarakat harus melakukan verifikasi atau pengecekan data penerima melalui BPJS Ketenagakerjaan.

    Hal tersebut gunanya untuk memastikan apakan penerima memenuhi syarat dan termasuk pada kriteria.

    Syarat utama untuk menerima BSU BPJS Ketenagakerjaan adalah sebagai berikut:

    – Seorang WNI
    – Bukan dari kalangan ASN, Polri, dan TNI
    – Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan sampai April 2035
    – Penghasilan maksimal Rp3,5 juta per bulan
    – Bukan penerima bansos
    – Memiliki rekening Bank Himbara

    Jika syarat tersebut sudah terpenuhi, maka secara otomatis masyarakat akan mendapatkan bantuan setiap bulannya.

    Cara Verifikasi BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025

    1. Buka Chrome dan masuk ke link bsu.bpjsketegakerjaan.go.id
    2. Pilih menu “Cek Status Calon Penerima BSU”
    3. Isi data diri dengan lengkap
    4. Klik “tombol lanjutkan”

    Setelah itu, hasil pencarian pun akan muncul, jika lolos sistem akan meminta beberapa data lagi seperti rekening Bank Himbara.

    Bank Himbara sendiri yang menyalurkan bantuan diantaranya adalah Bank mandiri, BT,N, BNI, BRI, dan BSI.

    Demikian tentang BSU BPJS Ketenagakerjaan yang sudah cair Rp600.000 untuk dua bulan, segera verifikasi untuk mendapatkannya. ***

  • Bitcoin Masih Tunjukkan Ketangguhan di Tengah Volatilitas Global

    Bitcoin Masih Tunjukkan Ketangguhan di Tengah Volatilitas Global

    PIKIRAN RAKYAT – Bitcoin (BTC) terus menunjukkan ketahanan yang luar biasa di tengah gejolak geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global. Meskipun ketegangan antara Israel dan Iran meningkat, dan Federal Reserve (The Fed) AS kembali mempertahankan suku bunga, harga Bitcoin tetap stabil. Pada Jumat pukul 14.00 WIB, harga BTC berada di kisaran 104.670 dolar AS atau sekitar Rp1,71 miliar.

    Menurut Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, yang menyampaikan keterangannya di Jakarta, Jumat, 20 Juni 2025, pasar kripto saat ini berada dalam fase konsolidasi yang normal.

    “Bitcoin sedang menguji zona support di 104.000 dolar AS. Volume perdagangan menurun, ADX di level 16 menunjukkan belum ada tren kuat, dan RSI netral di angka 45. Ini adalah periode penantian untuk arah baru, baik dari kebijakan The Fed maupun perkembangan geopolitik,” jelas Fyqieh, dikutip PikiranRakyat.com dari Antara, Jumat, 20 Juni 2025.

    Bank Sentral AS, atau The Fed, telah mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25-4,50 persen. Keputusan ini didasarkan pada prospek ekonomi global yang masih belum pasti, meskipun inflasi menunjukkan tren penurunan. Pasar merespons keputusan ini sebagai langkah hati-hati dari otoritas moneter AS untuk menjaga stabilitas ekonomi.

    Meskipun belum ada tren kenaikan baru, Fyqieh meyakini struktur jangka panjang Bitcoin masih positif. “Jika The Fed di masa mendatang hingga Juli menjelang pertemuan FOMC selanjutnya dapat memberikan sinyal dovish, Bitcoin berpotensi menguat kembali menuju 110.000 dollar AS,” ujarnya.

    Fyqieh menambahkan, ketahanan Bitcoin di tengah konflik bersenjata bukanlah hal baru. Data historis menunjukkan bahwa BTC cenderung stabil bahkan menguat dalam berbagai konflik besar selama dekade terakhir. Sebagai contoh, setelah serangan rudal Israel ke Iran pada 13 Juni 2025, harga Bitcoin sempat terkoreksi namun pulih dalam hitungan hari.

    Prospek Jangka Panjang Aset Kripto, BTC

    Kepercayaan investor institusional juga menjadi faktor kunci. Misalnya, MicroStrategy, perusahaan milik Michael Saylor, mengakuisisi 10.001 Bitcoin senilai 1 miliar dolar AS pada 16 Juni 2025. Akuisisi ini menunjukkan keyakinan kuat terhadap prospek jangka panjang aset kripto ini.

    “Konflik geopolitik cenderung meningkatkan ekspektasi inflasi global melalui lonjakan belanja fiskal, gangguan rantai pasok, dan kenaikan harga komoditas. Dalam jangka panjang, faktor-faktor ini biasanya menguntungkan Bitcoin,” jelas Fyqieh.

    Namun, ia juga memperingatkan bahwa Bitcoin masih sensitif terhadap reaksi awal pasar terhadap konflik, yang mungkin memicu tekanan jual sesaat setelah pecahnya perang.

    Konflik internal seperti perang Tigray di Ethiopia pada 2020 atau kudeta Myanmar pada 2021 tidak memberikan dampak signifikan pada harga Bitcoin. Hal ini mengindikasikan bahwa pengaruh terhadap harga lebih ditentukan oleh kedekatan geopolitik dan keterlibatan pasar keuangan global.

    Fyqieh juga menyoroti peningkatan adopsi institusional, yang membuat Bitcoin semakin terkorelasi dengan pasar keuangan global. Entitas besar seperti BlackRock, Coinbase, hingga pemerintah AS kini berperan sebagai pemegang atau pengelola aset kripto ini.

    “Bitcoin tidak lagi berdiri sendiri seperti satu dekade lalu. Faktor makroekonomi dan geopolitik kini memiliki pengaruh besar terhadap harga. Namun, justru inilah yang menjadikan BTC instrumen relevan untuk diversifikasi portofolio,” tambahnya.

    Secara teknis, Bitcoin saat ini menghadapi resistansi di level 106.500 dolar AS, kemudian zona 108.800–110.000 dollar AS, dengan resistansi kritis di 112.000 dolar AS. Sementara itu, dukungan terdekat berada pada kisaran 102.000-103.000 dolar AS, dan dukungan jangka panjang pada 93.200 dolar AS, yang bertepatan dengan EMA 200 hari.

    Dengan kapitalisasi pasar kripto global yang tetap bertahan di 3,25 triliun dolar AS dan arus masuk ETF yang masih positif, peluang pemulihan harga Bitcoin tetap terbuka lebar. Pasar kini menanti arah kebijakan The Fed berikutnya serta dinamika konflik global yang terus berkembang.***

  • Pertagas Integrated Pipeline and Energy Summit 2025, Dorong Infrastruktur Terintegrasi untuk Ketahanan Energi

    Pertagas Integrated Pipeline and Energy Summit 2025, Dorong Infrastruktur Terintegrasi untuk Ketahanan Energi


    PIKIRAN RAKYAT –
    PT Pertamina Gas (Pertagas), sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina, telah menyelenggarakan Pertagas Integrated Pipeline and Energy Summit (PIPES) pada 17–18 Juni 2025 di Jakarta. Forum ini mempertemukan lebih dari 250 peserta dari kalangan pemangku kepentingan, pelaku industri, perusahaan energi, dan mitra bisnis strategis, serta mempertemukan para pengambil kebijakan dengan pelaksana industri energi dalam satu ruang dialog terbuka.

    Mengangkat tema “The First Integrated and Longest Gas Transmission Pipeline in South East Asia”, PIPES 2025 menyoroti pentingnya infrastruktur energi terintegrasi sebagai fondasi dalam mendukung ketahanan dan kedaulatan energi nasional.

    Dalam sambutan pembukaannya, Direktur Utama PT Pertamina Gas, Gamal Imam Santoso, menyampaikan bahwa Pertagas bersama Subholding Gas sebagai backbone transmisi gas bumi nasional memiliki peran penting dalam memastikan distribusi energi yang handal dan merata.

    “Kami memastikan pemerataan jaringan pipa gas bumi ke kawasan industri strategis dan turut menjalankan Roadmap Integrasi Jaringan Pipa Transmisi Gas Bumi Nasional sebagai bagian dari upaya mewujudkan kedaulatan energi Indonesia,” ujar Gamal.

    Ia menekankan peran strategis mereka dalam memastikan infrastruktur penyaluran gas yang handal dan terintegrasi untuk mendukung industri strategis seperti Pupuk, Pembangkitan, Kilang dan industri lainnya.

    Mewakili Menteri ESDM, Kepala BPH Migas, Erika Retnowati dalam sambutan kuncinya menekankan bahwa swasembada energi adalah kunci utama dalam mewujudkan ketahanan energi nasional.

    “Melalui hilirisasi, kita mendukung peningkatan produksi dan pemanfaatan gas bumi dalam negeri. Untuk itu, pengembangan infrastruktur gas bumi, khususnya jaringan pipa, menjadi sangat penting sebagai tulang punggung distribusi energi nasional,” tegasnya.

    Pernyataan ini didukung oleh SVP Strategy & Investment PT Pertamina (Persero), Henricus Herwin, yang dalam paparannya menyoroti strategi Pertamina sebagai holding energi dalam mengintegrasikan rantai pasok minyak dan gas bumi hulu dan hilir.

    “Di tengah tantangan global, konsolidasi dan integrasi sistem energi nasional menjadi krusial, tidak hanya untuk efisiensi tetapi juga untuk menjaga kedaulatan dan keberlanjutan,” ujarnya.

    Dari sisi pengembangan infrastruktur, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Harry Budi Sidharta menegaskan bahwa PGN, sebagai Subholding Gas Pertamina, merupakan mitra strategis pemerintah dalam mendukung hilirisasi industri gas bumi melalui integrasi infrastruktur dan inovasi teknologi.

    “Ini semakin memperkuat posisi Subholding Gas Pertamina sebagai pemain kunci dalam mewujudkan infrastruktur gas yang terintegrasi dan agregasi gas bumi di Indonesia.”

    VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) menambahkan, forum PIPES mencerminkan keaktifan Pertagas dalam memimpin distribusi energi bersih.

    “Kami berharap, program ini menjadi sinergi dari semua pihak sehingga dapat meningkatkan energi bersih di Indonesia, untuk mencapai kedaulatan energi dan target NZE Pemerintah,” tandasnya.

    PIPES 2025 menampilkan dua sesi plenary yang membahas berbagai isu material di sektor energi dengan dialog terbuka mengenai harmonisasi regulasi energi serta keseimbangan kebutuhan pasar dengan kedaulatan energi nasional, serta mendorong digitalisasi dan penguatan infrastruktur gas bumi secara berkelanjutan.

    Plenary Session pertama bertema “Harmonizing Energy Regulations,” menghadirkan regulator strategis seperti Ditjen Migas, BPH Migas, Lemigas, SKK Migas serta PT Perusahaan Gas Negara Tbk selaku Subholding Gas. Diskusi tersebut membahas pentingnya harmonisasi kebijakan untuk menciptakan kemandirian energi dari hulu ke hilir.

    Pada sesi kedua dengan tema “Balancing Market Needs and Strengthening National Energy Sovereignty” menghadirkan mitra bisnis strategis Pertamina Gas, yakni PT INALUM, Mubadala Energi, Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), serta Direktur Utama PT Pertamina Gas. Diskusi tersebut menyoroti pentingnya menyeimbangkan kebutuhan industri dengan kepentingan nasional melalui penguatan pasokan energi domestik dan dukungan kebijakan yang proaktif.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.***

  • NHI Travel Mart 2025, Hubungkan Pelaku Industri Pariwisata dengan Peluang Pasar Baru dan Menjaga Wisata Lokal

    NHI Travel Mart 2025, Hubungkan Pelaku Industri Pariwisata dengan Peluang Pasar Baru dan Menjaga Wisata Lokal

    PIKIRAN RAKYAT – Di era pariwisata modern seperti sekarang, transformasi digital dalam menghubungkan pelaku industri dengan peluang pasar baru menjadi sangat penting.

    Hal ini menjadi salah satu fokus NHI Travel Mart 2025 yang diselenggarakan oleh mahasiswa Program Studi Usaha Perjalanan Wisata (UPW). Tahun ini, kegiatan mengusung tema “Next Gen Tourism : Connecting Markets and Experiencing Through Tech”.

    Sebagai pengantar acara, pada Selasa malam lalu, para tamu undangan mengikuti pre-tour bertema wisata kuliner malam di kawasan Lengkong, Kota Bandung. 

    Kegiatan ini dirancang sebagai koneksi awal antar peserta sekaligus memperkenalkan potensi wisata kuliner lokal. Memasuki hari utama pada 18 Juni 2025, NHI Travel Mart 2025 menghadirkan kegiatan inti berupa Travel Exchange (Travex).

    Wakil Direktur I Poltekpar NHI Bandung,  Endang Komesty Sinaga, S.S., MM.Par., CHE, CHRMP. mengatakan, sebagai institusi pendidikan vokasi di bidang pariwisata, Poltekpar NHI Bandung terus berupaya mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki kompetensi profesional, tetapi juga mampu menjawab tantangan dan kebutuhan industri secara langsung. 

    “NHI Travel Mart 2025 menjadi bagian dari upaya tersebut, dengan menghadirkan wadah praktik nyata bagi mahasiswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan Business to Business (B2B) serta talkshow yang relevan dengan tren dan transformasi industri saat ini,” ungkapnya.

    Diselenggarakan pertama kali pada tahun 2016, kegiatan Travel Mart telah berkembang menjadi sarana strategis untuk mempertemukan pelaku usaha perjalanan wisata sebagai seller dengan berbagai pihak potensial sebagai buyer. 

    Melalui forum B2B yang difokuskan pada penciptaan peluang kerja sama dan transaksi bisnis, serta sesi talkshow yang menggali isu-isu pariwisata terkini, acara ini diharapkan dapat terus mendorong sinergi positif antara dunia pendidikan dan industri pariwisata di Indonesia.

    Dia menilai kegiatan ini mencerminkan semangat baru dalam membangun masa depan pariwisata yang lebih cerdas, inklusif, dan bertanggung jawab. 

    “Pemanfaatan teknologi digital diharapkan mampu menjembatani pelaku usaha dengan pasar yang lebih luas. Sekaligus menciptakan pengalaman wisata yang lebih personal, efisien, dan tetap menghormati alam serta budaya lokal,” kata dia.

    Perwakilan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Prima Sophia Wartono S.S menyampaikan, kegiatan ini diharapkan mampu membantu perkembangan pariwisata terutama industri pariwisata di Jawa Barat.

    “Kami tunggu selanjutnya untuk kerja sama yang baik antar industri atau pun pihak pemerintah,” katanya.

    Wakil Ketua Panitia Mahasiswa dari Program Studi Usaha Perjalanan Wisata Poltekpar NHI Bandung, Iyad Musaddad menambahkan, kegiatan ini bukan hanya menjadi forum transaksi antar pelaku industri, tetapi juga media pembelajaran bagi mahasiswa, khususnya dari program studi Usaha Perjalanan Wisata.

    Melalui pendekatan yang kolaboratif dan penyajian format acara yang modern, NHI Travel Mart 2025 diharapkan mampu menjadi tonggak baru dalam mendukung pertumbuhan pariwisata Indonesia yang lebih adaptif terhadap tantangan teknologi dan perubahan pasar global. (*)

  • Ketegangan Iran – Israel Meningkat, Pelaku Usaha Perlu Evaluasi Rantai Pasok

    Ketegangan Iran – Israel Meningkat, Pelaku Usaha Perlu Evaluasi Rantai Pasok

    PIKIRAN RAKYAT – Ketegangan antara Iran dan Israel yang semakin meningkat dalam beberapa pekan ini memberikan dampak potensi risiko terhadap rantai pasokan global. Pasalnya, sumber-sumber pasokan dan permintaan tersebar secara global.

    “Konflik Iran-Israel akan berdampak terhadap ketersediaan beberapa jenis barang di dalam negeri, terutama untuk produk yang bergantung pada impor dari wilayah yang terkena dampak konflik. Beberapa jenis barang akan mengalami pengurangan ketersediaan di pasar yang akan mengakibatkan peningkatan harga,” kata Senior Consultant Supply Chain Indonesia (SCI) Zaroni dalam keterangan di Jakarta, Kamis (19/6/2025).

    Selain itu, jika barang-barang impor tersebut adalah bahan baku atau komponen yang diperlukan untuk proses produksi, akan terjadi peningkatan biaya produksi dan harga jual produk, yang akan menurunkan daya saing produk dan profitabilitas perusahaan.

    “Industri perlu segera mengevaluasi rantai pasokan produknya. Selain mengantisipasi potensi gangguan beserta dampaknya, industri perlu mencari alternatif-alternatif rantai pasok domestik maupun global yang lebih aman dan lebih efisien,” ujarnya.

    Zaroni menganalisis beberapa potensi risiko gangguan rantai pasok sebagai dampak ketegangan geopolitik itu. Pertama, dampak terhadap pasar energi dunia terutama yang melalui Selat Hormuz sebagai jalur transportasi laut strategis untuk pengiriman minyak. Peningkatan ketegangan akan menaikkan harga minyak dunia yang berdampak terhadap biaya produksi dan transportasi global.

    Kedua, dampak terhadap risiko makroekonomi global termasuk inflasi, pelemahan daya beli, penurunan permintaan agregat, penurunan pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan biaya logistik global.

    Ketiga, gangguan terhadap rantai pasokan perusahaan global yang kompleks dan bergantung pada wilayah-wilayah tertentu. Gangguan pada rantai pasokan di wilayah Iran dan Israel, serta wilayah sekitarnya akan berdampak pada ketersediaan barang dan harga di pasar global.

    Keempat, peningkatan biaya logistik terutama jika terjadi gangguan pada rute pelayaran, peningkatan biaya transportasi global, asuransi kargo, dan lain-lain.

    Kelima, dampak terhadap stabilitas ekonomi global, termasuk nilai tukar mata uang dan harga saham, yang dapat berdampak pada penurunan volume perdagangan internasional, baik dari sisi pasokan maupun permintaannya.***

  • Tingkatkan Energi Hijau, Pertamina NRE Gandeng Perusahaan EBT Filipina untuk Investasi di Indonesia

    Tingkatkan Energi Hijau, Pertamina NRE Gandeng Perusahaan EBT Filipina untuk Investasi di Indonesia


    PIKIRAN RAKYAT
    – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) and Citicore Renewable Energy Corporation (CREC), Perusahaan energi terbarukan asal Filipina, menandatangani share subscription agreement atau perjanjian pengambilan bagian saham baru senilai US$120 juta pada Kamis (19/6). Kerja sama strategis ini menandai kepemilikan Pertamina NRE atas 20 persen saham CREC.

    Perjanjian tersebut ditandatangani oleh CEO Pertamina NRE John Anis dan CEO CREC Oliver Tan, serta disaksikan oleh PTH Direktur Utama Pertamina Salyadi Saputra.

    “Kerja sama strategis ini menjadi milestone tidak saja bagi Pertamina NRE dan CREC tapi juga bagi Indonesia dan Filipina. Bagi Pertamina NRE, kerja sama ini akan meningkatkan portofolio energi hijau sekaligus pertukaran pengetahuan serta teknologi untuk meningkatkan kapabilitas dalam pengembangan energi hijau. Dan bagi Indonesia kerja sama ini akan saling membuka peluang lebih luas keduanya untuk investasi mempercepat pengembangan energi terbarukan sesuai dengan Asta Cita pemerintah,” ujar CEO Pertamina NRE John Anis dalam sambutannya.

    Chairman CREC Edgar Saavedra menyampaikan, “Untuk mewujudkan visi menjadikan Filipina sebagai bagian dari ekonomi Dunia Pertama yang menggunakan energi terbarukan sepenuhnya, kami merasa perlu untuk mencari peluang kolaborasi baik dengan pemerintah maupun dengan perusahaan lain di industri energi terbarukan baik di dalam maupun luar negeri. Bersama Pertamina NRE, kami akan menciptakan solusi energi bersih yang responsif dan kolaboratif untuk Filipina maupun Indonesia.”

    Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir, turut menyampaikan apresiasi atas kerja sama ini.

    “Selamat kepada Pertamina NRE dan CREC atas capaian strategis dalam upaya meningkatkan bisnis hijau. Tujuan dari kerja sama ini juga penting untuk hubungan kedua negara, di mana ini bisa menjadi contoh yang baik di kawasan regional, khususnya ASEAN. Karena kemitraan strategis ini bersifat resiprokal, yakni di masa depan akan ada investasi yang masuk di Indonesia sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat oleh Pertamina NRE dan CREC,” ujarnya.

    Kerja sama strategis ini tidak saja menciptakan nilai bisnis bagi kedua perusahaan tapi juga nilai tambah bagi kedua negara. Khususnya bagi Indonesia, kerja sama ini memberikan manfaat investasi strategis, antara lain: pengembangan sumber daya manusia terkait Pembangunan PLTS di Indonesia; implementasi percepatan konstruksi pabrik panel surya hingga 1 megawatt peak (MWp) per hari; mendukung pencapaian target pembangkitan listrik berbasis energi terbarukan sebesar 60 persen pada tahun 2034 sebagaimana tertuang dalam rencana umum penyediaan tenaga listrik (RUPTL); meningkatnya penyerapan tingkat komponen dalam negeri (TKDN); meningkatkan citra dan daya saing Indonesia sebagai salah satu pemimpin transisi energi bersih di Asia Tenggara; dan menunjukkan komitmen Indonesia dalam penurunan emisi karbon.

    Grup Citicore saat ini mengoperasikan PLTS dengan total kapasitas terpasang sebesar 287 megawatt (MW). Ia memiliki target untuk mencapai 5 GW dalam 5 tahun, dengan di mana 1 GW akan tercapai tahun ini. Selain itu, portfolio CREC meliputi proyek pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) dengan total kapasitas mencapai 803 MW. Empat dari proyek ini, mencapai 543 MW, berada di tahap pengembangan.

    Kerja Sama Investasi Energi Terbarukan dan Kredit Karbon

    Pada kesempatan yang sama kedua entitas juga menandatangani framework agreement atau perjanjian kerangka kerja untuk investasi energi terbarukan di Indonesia dan pengembangan kredit karbon dari proyek-proyek energi terbarukan. Melalui kerja sama ini keduanya sepakat melakukan penjajakan potensi pengembangan PLTS dan PLTB di Indonesia; serta pengembangan dan perdagangan kredit karbon.

    Pengembangan energi baru dan terbarukan menjadi salah satu fokus utama pemerintah Indonesia dalam mewujudkan ketahanan dan swasembada energi nasional. Sebagai pengelola aset strategis negara, Danantara Indonesia mendukung langkah Pertamina, sebagai bagian dari mandat investasinya untuk mendorong transisi energi dan pembangunan berkelanjutan. Dukungan ini merupakan bentuk pelaksanaan peran Danantara Indonesia dalam mengarahkan investasi nasional ke sektor-sektor prioritas, termasuk energi hijau.

    Deputi Menteri Energi Filipina Mylene Capongcol menggaris bawahi peran kunci dari kemitraan ini dalam memperkuat kerja sama energi di tingkat regional.

    “Filipina tidak hanya akan mencapai targetnya, tapi juga menunjukkan bahwa kami mendukung secara aktif terhadap kerja sama energi dan pembangunan berkelanjutan di Asia Tenggara,”

    Kerja sama ini merupakan bentuk implementasi dari nota kesepahaman tentang energi yang telah ditandatangani antara Indonesia dan Filipina pada Januari 2024. Dengan kolaborasi strategis ini, kedua negara saling membuka peluang untuk mempercepat transisi energi melalui investasi energi terbarukan.***

     

  • Harga Emas Perhiasan Hari Ini 20 Juni 2025 Turun Lagi, Kapan Jual Logam Mulia Lagi?

    Harga Emas Perhiasan Hari Ini 20 Juni 2025 Turun Lagi, Kapan Jual Logam Mulia Lagi?

    PIKIRAN RAKYAT – Informasi harga emas perhiasan hari ini, Jumat 20 Juni 2025 bisa didapatkan secara lengkap. Ternyata ada penurunan harga logam mulia hari ini yang perlu diketahui Sobat PR maupun investor emas agar tetap bisa meraup cuan.

    Ada penurunan harga logam mulia perhiasan per gram baik yang 10 karat, 14 karat, 18 karat, 22 karat, maupun 24 karat. Contohnya harga 24 karat turun dari Rp1,774 juta menjadi Rp1,769 juta. Penurunan juga terjadi pada pembelian per kilogram, tetapi tidak dengan pembelian per ons.

    Bagi Sobat PR atau investor yang ingin investasi demi cuan, perlu memantau pergerakan harga emas perhiasan tersebut. Bagaimana pergerakan harganya hari ini? Berikut selengkapnya:

    Harga emas perhiasan Jumat, 20 Juni 2025

    Harga logam mulia per gram

    10 karat: Rp737.293 14 karat: Rp1.032.210 18 karat: Rp1.327.128 22 karat: Rp1.622.045 24 karat: Rp1.769.504

    Harga logam mulia per ons

    10 karat: Rp22.932.381 14 karat: Rp32.105.333 18 karat: Rp41.278.285 22 karat: Rp50.451.238
    24 karat: Rp55.037.714

    Harga logam mulia per kilogram

    10 karat: Rp737.293.164 14 karat: Rp1.032.210.429 18 karat: Rp1.327.127.694 22 karat: Rp1.622.044.960 24 karat: Rp1.769.503.593

    Harga Emas Perhiasan Hari Ini 19 Juni 2025 Turun Drastis, Saatnya Jual atau Beli?

    Harga Emas Perhiasan Banyak Dicari, 4 Tips Membeli Logam Mulia agar Tidak Rugi

    Harga emas perhiasan hari ini, Jumat 20 Juni 2025, ada penurunan lagi, kapan jual logam mulia demi cuan? Simak selengkapnya. Unsplash/Ruan Richard Rodrigue

    Komposisi emas perhiasan berdasarkan karat Emas 10 Karat
    Mengandung kira-kira 41,7 persen emas murni Emas 14 Karat
    Mengandung kira-kira 58,3 persen emas murni Emas 18 Karat
    Mengandung kira-kira 75 persen emas murni Emas 22 Karat
    Mengandung kira-kira 91,7 persen emas murni Emas 24 Karat
    Mengandung 99,99 persen emas murni Strategi investasi emas biar gak buntung

    Berikut strategi yang bisa diterapkan:

    Memastikan tujuan investasi Sesuaikan dengan keuangan pribadi Mencari tempat untuk beli emas yang tepat Pantau perkembangan harga emas Pilih waktu yang tepat Simpan emas di tempat yang aman Fokus ke masa depan Alasan perbedaan harga emas berbeda setiap hari Kondisi global yang tidak pasti Penawaran dan permintaan emas Kebijakan moneter Inflasi Nilai tukar dolar Amerika Serikat

    Demikian harga emas perhiasan hari ini, Jumat 20 Juni 2025 selengkapnya. Ada penurunan harga yang wajib diketahui Sobat PR dan investor. Raup cuan dengan strategi yang matang.***

  • Harga Emas Antam Hari Ini 20 Juni 2025 Merosot Tajam, Saat yang Tepat Untuk Beli?

    Harga Emas Antam Hari Ini 20 Juni 2025 Merosot Tajam, Saat yang Tepat Untuk Beli?

    PIKIRAN RAKYAT – Harga emas Antam hari ini, 20 Juni 2025 merosot per gramnya sama seperti harga emas perhiasan dan emas cukin, hal ini menyesuaikan harga pasar usai kembali terjadi perang antara Iran dan Israel.

    Kenaikan dan penurunan ini diprediksi karena adanya tekanan di beberapa sektor dan berdampak pada harga emas dunia. Selain emas, volatilitas uga terjadi pada mata uang EURUSD dan GBPUSD yang bergerak cukup agresif imbas perubahan sentiment investor terhadap kebijakan oneter The Fed.

    Meski kemarin Harga emas sempat drop, pergerakan Harga ini terus berubah. Pada Pukul 22.00 WIB tadi malam, grafik Harga emas global mulai Kembali hijau.

    Untuk ukuran emas batangan yang lebih besar, para investor memiliki beragam pilihan dari penyedia terkemuka seperti Galeri24, Antam, dan UBS. Perbedaan harga antar ketiga penyedia ini menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan investasi.Perbedaan harga ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk biaya produksi, kebijakan margin keuntungan, dan permintaan pasar terhadap produk masing-masing entitas.

    Data ini menunjukkan bahwa bagi investor dengan volume besar, selisih harga antar penyedia bisa sangat substansial. Investor disarankan untuk selalu membandingkan harga dari berbagai sumber sebelum melakukan transaksi.

      Denominasi Galeri24 Antam UBS 0,5 gram Rp 1.007.000 Rp 1.048.000 Rp 1.048.000 1 gram Rp 1.918.000 Rp 1.992.000 Rp 1.938.000 2 gram Rp 3.780.000 Rp 3.921.000 Rp 3.845.000 25 gram Rp 46.652.000 Rp 48.355.000 Rp 47.161.000 50 gram Rp 93.230.000 Rp 96.627.000 Rp 94.126.000 100 gram Rp 186.369.000 Rp 193.174.000 Rp 188.178.000 250 gram Rp 465.692.000 Rp 482.662.000 Rp 470.304.000 500 gram Rp 930.924.000 Rp 965.107.000 Rp 939.501.000 1.000 gram Rp 1.861.847.000 Rp 1.930.173.000 – 5 gram Rp 9.379.000 – Rp 9.501.000 10 gram Rp 18.708.000 – Rp 18.901.000 Menjual Emas di Saat Harga Tinggi

    Keuntungan

    Keuntungan Maksimal: Jika Anda membeli emas saat harganya masih rendah, menjualnya saat harga tinggi tentu akan memberi keuntungan besar. Uang Tunai Langsung: Hasil penjualan bisa langsung dimanfaatkan untuk kebutuhan darurat, investasi lain, atau membayar utang. Tidak Ada Beban Bunga atau Biaya Tambahan: Menjual emas berarti Anda tidak perlu membayar bunga atau biaya administrasi seperti saat menggadaikannya.

    Kekurangan

    Kehilangan Aset: Setelah dijual, Anda tidak lagi memiliki emas tersebut sebagai cadangan kekayaan. Kesempatan Masa Depan Hilang: Jika harga emas terus naik, Anda kehilangan potensi keuntungan di masa depan. Terpengaruh Sentimen Pasar: Harga beli kembali (buyback) sering kali lebih rendah dari harga jual emas di pasaran. Baca Juga: Tips Investasi Emas untuk Pemula, Minim Risiko dan Dijamin Cuan Menggadaikan Emas di Pegadaian

    Keuntungan:

    Emas Tidak Hilang: Gadai bersifat sementara. Jika Anda menebusnya, emas kembali menjadi milik Anda. Cair Cepat: Proses gadai di Pegadaian cepat dan mudah, bisa langsung dapat uang tunai dengan jaminan emas. Nilai Gadai Mengikuti Harga Emas: Ketika harga emas tinggi, jumlah pinjaman yang bisa didapat pun lebih besar. Fleksibel: Bisa menebus sebagian atau memperpanjang masa gadai jika belum mampu membayar lunas.

    Kekurangan:

    Biaya Tambahan: Ada bunga atau biaya sewa modal yang harus dibayar per bulan sesuai nilai pinjaman. Risiko Emas Dilelang: Jika gagal menebus dalam waktu yang ditentukan, emas bisa dilelang dan Anda kehilangan aset. Nilai Pinjaman Tidak 100%: Umumnya Pegadaian hanya memberikan pinjaman sebesar 85–92% dari nilai emas. Mana yang Lebih Menguntungkan?

    Jika Anda benar-benar tidak memerlukan emas tersebut lagi, dan ingin memanfaatkan harga yang sedang tinggi, maka menjual emas atau melakukan buyback Antam bisa menjadi pilihan paling rasional.

    Namun, jika Anda hanya butuh dana cepat tapi masih ingin menyimpan emas sebagai aset jangka panjang, maka menggadaikannya di Pegadaian adalah opsi lebih bijak, dengan catatan Anda mampu menebusnya kembali.

    Apapun pilihan Anda, pertimbangkan kondisi keuangan dan tujuan jangka panjang. Jangan terburu-buru hanya karena harga emas sedang naik. Lebih baik rencanakan dan hitung matang agar emas benar-benar menjadi aset yang menguntungkan, bukan sekadar sumber dana darurat.***