Category: Pikiran-Rakyat.com Ekonomi

  • BTN Bagikan Dividen Rp751,8 Miliar, Ini Rincian Harga per Sahamnya

    BTN Bagikan Dividen Rp751,8 Miliar, Ini Rincian Harga per Sahamnya

    PIKIRAN RAKYAT – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyetujui pembagian dividen Rp751,83 miliar atau setara dengan Rp53,57 per lembar saham hari ini Rabu, 26 Maret 2025.

    Hal tersebut sebagaimana yang diumumkan dalam RUPS BTN 2025 yang diselenggarakan di Menara BTN, Jakarta.

    Dividend Payout Ratio (DPR) tercatat 25 persen dari laba bersih tahun buku 2024, dengan besaran dividen yang disepakati tersebut.

    Laba

    DPR BTN baru mencapai 20 persen dari laba bersih tahun buku 2023 jika merujuk tahun sebelumnya, meningkat begitu pula untuk 2022.

    BTN membukukan laba bersih Rp3 triliun akhir 2024, menurun 14 persen dibandingkan perolehan laba bersih 2023 yakni Rp3,5 triliun.

    Bank yang berfokus pada kredit perumahan ini sudah menyalurkan kredit dan pembiayaan Rp357,97 triliun sepanjang 2024 atau tumbuh 7,3 persen secara tahunan dari sisi intermediasi.

    Dana Pihak Ketiga (DPK) BTN tercatat tumbuh 9,1 persen secara tahunan jadi Rp381,67 triliun dari sisi penghimpunan simpanan.

    RUPS Himbara

    BTN optimistis aset perseroan bisa mencapai Rp500 triliun yang ditopang pertumbuhan kredit dan DPK yang solid tahun 2025.

    Sebelumnya, RUPS BTN 2025 dijadwalkan berlangsung pada 14 Maret 2025 tetapi diubah menjadi 26 Maret 2025.

    Selama tiga hari berturut-turut, Himbara dijadwalkan melangsungkan RUPST yang dimulai dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada Senin, 24 Maret 2025.

    Hasil RUPST salah satunya menyetujui pembagian dividen Rp51,73 triliun dengan dividend payout ratio 86 persen.

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyepakati pembagian dividen Rp43,5 triliun dengan dividend payout ratio 78 persen pada Selasa, 25 Maret 2025.

    Sementara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyetujui pembagian dividen Rp13,95 triliun dengan dividend payout ratio 65 persen, hari ini, Rabu, 26 Maret 2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Direktur Utama Baru BBNI Hasil RUPS BNI 2025

    Direktur Utama Baru BBNI Hasil RUPS BNI 2025

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) resmi menunjuk Putrama Wahju Setyawan sebagai Direktur Utama (Dirut) baru dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung di Menara BNI, Jakarta.

    Putrama menggantikan Royke Tumilaar yang telah menyelesaikan masa jabatannya sejak menjabat pada 2020.

    Pengangkatan ini menegaskan peran strategis Putrama di tengah transformasi dan ekspansi bisnis BNI. Sebelumnya, Putrama Wahju Setyawan menjabat sebagai Wakil Direktur Utama (Wadirut) BNI sejak Maret 2024.

    Profil dan Perjalanan Karier

    Lahir pada tahun 1969, Putrama Wahju Setyawan menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM), meraih gelar Sarjana (S1) Kehutanan dan Magister (S2) Akuntansi. Meski latar belakang akademiknya bukan dari bidang perbankan, sepak terjang Putrama di dunia finansial justru membuktikan kompetensinya.

    Putrama memulai kariernya di BNI dan menapaki berbagai posisi strategis, di antaranya:

    2011-2014: Pemimpin Divisi Corporate Remedial and Recovery 2014-2015: Pemimpin Divisi BUMN dan Institusi Pemerintah 2015-2016: Pemimpin Divisi Commercial Remedial & Recovery 2016: Senior Executive Vice President (SEVP) Middle Business 2020: Direktur Bisnis Korporasi BNI 2020: Direktur Treasury dan Internasional BNI

    Pada tahun 2020, Putrama sempat dipercaya memimpin PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) sebagai Direktur Utama hingga 2022. Setelah itu, ia kembali ke BNI dengan menjabat sebagai Direktur Retail Banking (2022-2024).

    Kiprahnya semakin bersinar hingga akhirnya diangkat sebagai Wakil Direktur Utama BNI pada Maret 2024. Tak butuh waktu lama, Putrama dipercaya pemegang saham untuk memimpin BNI sebagai Direktur Utama dalam RUPST 2025.

    “Saya siap melanjutkan transformasi BNI dengan fokus pada pengembangan digital banking, ekspansi global, dan memperkuat sinergi dengan ekosistem BUMN,” kata Putrama Wahju Setyawan saat konferensi pers usai RUPST.

    Visi dan Arah Baru BNI

    Putrama Wahju Setyawan dikenal sebagai pemimpin yang inovatif dan berorientasi pada pertumbuhan berkelanjutan. Salah satu visinya adalah menjadikan BNI sebagai bank global berbasis digital dengan memperkuat segmen korporasi, UMKM, dan konsumer.

    “BNI punya potensi besar di pasar internasional. Kami akan memperluas jaringan global dan mendukung nasabah ekspor agar BNI bisa menjadi mitra strategis bisnis global dari Indonesia,” tuturnya.

    Selain itu, Putrama Wahju Setyawan menegaskan komitmen BNI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi hijau dan sustainable banking.

    “Kami akan memastikan BNI menjadi pionir dalam pembiayaan hijau serta mendukung transisi energi di Indonesia,” ucapnya.

    Tidak Memiliki Hubungan Afiliasi

    Salah satu poin menarik dari sosok Putrama Wahju Setyawan adalah ia tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, Dewan Komisaris, maupun pemegang saham utama dan pengendali BNI. Ini menegaskan bahwa pemilihannya murni didasarkan pada kompetensi dan rekam jejak profesional.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pergantian Direksi, Rencana Akuisisi hingga Spin-off

    Pergantian Direksi, Rencana Akuisisi hingga Spin-off

    PIKIRAN RAKYAT – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menjadi momen krusial menentukan arah strategis bank ini ke depan hari ini Rabu, 26 Maret 2025.

    Keputusan yang diambil diharapkan bisa memperkuat posisi BTN dalam industri perbankan nasional, khususnya sektor pembiayaan perumahan dengan berbagai agenda penting yang dibahas.

    Salah satu fokus utama RUPST BTN 2025 yakni penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2024, digelar pukul 14.00 di Menara BTN, Jakarta Pusat menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Laba

    Bank yang berfokus pada kredit perumahan ini mencatat laba bersih Rp3 triliun tahun 2024, sedikit menurun dari Rp3,5 triliun pada 2023.

    Penurunan terjadi di tengah tantangan ekonomi yang cukup signifikan, termasuk stagnasi pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan pelemahan daya beli masyarakat.

    Manajemen BTN optimistis meningkatkan laba bersih 2025 dengan target pertumbuhan 10-15 persen, sejalan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang sudah disusun.

    Gaji, Honor dan Tunjangan

    RUPST BTN 2025 juga membahas penetapan gaji, honorarium, fasilitas serta tunjangan direksi dan dewan komisaris tahun buku 2025, tantiem atas kinerja tahun buku 2024.

    Penetapan ini penting guna memastikan kompensasi yang diberikan sejalan kinerja dan kontribusi para pemimpin perusahaan dalam mencapai target yang sudah ditetapkan.

    Laporan Keuangan

    Agenda lainnya yang tak kalah penting yakni persetujuan penunjukan akuntan publik dan/atau kantor akuntan publik yang akan mengaudit laporan keuangan BTN.

    Transparansi dan akuntabilitas dalam pelaporan keuangan menjadi aspek krusial menjaga kepercayaan pemegang saham dan stakeholder lain.

    Spin-off UUS

    Salah satu topik strategis yang dibahas dalam RUPST BTN 2025 yakni rencana pemekaran usaha bisnis syariah melalui spin-off Unit Usaha Syariah (UUS).

    Bank ini diwajibkan melakukan spin-off dengan aset UUS BTN yang sudah mencapai Rp60,56 triliun sesuai regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Harapannya meningkatkan fokus dan pengembangan bisnis syariah BTN terkait potensi pasar syariah yang terus berkembang di Indonesia.

    Akuisisi

    BTN juga membahas rencana pengambilalihan PT Bank Victoria Syariah terkait spin-off ini. Akuisisi dianggap sebagai langkah strategis memperkuat posisi bank ini dalam industri perbankan syariah.

    Diharapkan sinergi yang tercipta meningkatkan daya saing dan memperluas jangkauan layanan perbankan syariah pada masyarakat, dengan mengintegrasikan PT Bank Victoria Syariah (BVIS) ke dalam struktur BTN.

    Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengaku akuisisi BVIS diharapkan selesai 2 bulan usai agenda RUPST berlangsung.

    Menurutnya dana yang digelontorkan untuk akuisisi antara Rp1,5-Rp1,6 triliun. Dana digunakan guna membeli Surat Berharga Negara (SBN) dan loan equity dari sisi aset BVIS.

    Anggaran

    Perubahan anggaran dasar perseroan juga menjadi salah satu agenda RUPST. Penyesuaian ini diperlukan guna mengakomodasi perubahan-perubahan strategis yang direncanakan, termasuk spin-off UUS dan akuisisi BVIS.

    Diharapkan proses implementasi strategi berjalan lebih lancar dan sesuai regulasi yang berlaku, dengan anggaran dasar yang disesuaikan.

    Pengurus

    RUPST juga membahas perubahan susunan pengurus BTN yakni dewan komisaris dan direksi. Tujuannya memastikan struktur kepemimpinan diisi orang kompeten dan membawa perusahaan menuju pencapaian target yang sudah ditetapkan.

    Regenerasi dan penyegaran dalam jajaran manajemen diharapkan membawa perspektif baru dan inovasi dalam pengelolaan perusahaan.

    Pertumbuhan Positif

    Bank ini menyalurkan kredit dan pembiayaan Rp356,1 triliun, tumbuh 11,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya hingga kuartal III 2024.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • BNI Setujui Buyback Saham Rp1,5 Triliun

    BNI Setujui Buyback Saham Rp1,5 Triliun

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyetujui pembelian kembali (buyback) saham yang sudah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah sebesar-besarnya Rp1,5 triliun.

    Hal tersebut sebagaimana diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Menara BNI, Jakarta, hari ini, Rabu, 26 Maret 2025.

    RUPS BNI 2025 menyetujui pengalihan saham hasil pembelian kembali yang disimpan sebagai saham treasuri (treasury stock).

    Ini guna pelaksanaan program Kepemilikan Saham Pegawai dan/atau Direksi dan Dewan Komisaris yang memenuhi syarat dan/atau pengalihan lain yang sesuai persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan perundang-undangan.

    Buyback

    BBRI menyetujui rencana melakukan buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun, sebagaimana RUPST pada Senin, 24 Maret 2025.

    Sementara BMRI menyetujui rencana melakukan buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp1,17 triliun, sebagaimana RUPST pada Selasa, 25 Maret 2025.

    Buyback saham akan dilakukan lewat Bursa Efek dan di luar Bursa Efek, secara bertahap atau sekaligus serta diselesaikan paling lama 12 bulan usai tanggal RUPST.

    Ini dilakukan guna memperkuat kepercayaan investor dan menyesuaikan diri dengan kondisi pasar, yang mana pendanaan dalam buyback berasal dari kas internal perusahaan.

    OJK menerbitkan kebijakan pelaksanaan buyback saham tanpa melalui RUPS, di tengah kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan.

    Kebijakan buyback saham tanpa RUPS sudah disampaikan pada direksi perusahaan terbuka lewat surat resmi OJK tertanggal 18 Maret 2025.

    Kebijakan ini bisa meningkatkan kepercayaan pelaku pasar, mengurangi tekanan dan tindak lanjut dari pertemuan dengan para pemangku kepentingan di pasar modal pada 3 Maret 2025.

    Jadwal RUPS BNI 2025

    RUPST BNI 2025 pada awalnya dijadwalkan pada 13 Maret 2025, namun bergeser menjadi hari ini Rabu, 26 Maret 2025.

    Perubahan jadwal tersebut selaras dengan bank-bank lain yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

    BRI menggeser jadwal RUPST dari 11 Maret menjadi 24 Maret 2025, Bank Mandiri dari 12 Maret menjadi 25 Maret 2025 dan BTN dari 14 Maret menjadi 26 Maret 2025.

    Penyesuaian dilakukan, memastikan semua kebijakan yang diambil sesuai regulasi terbaru, memberi waktu cukup masing-masing perseroan mempersiapkan agenda rapat.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Nixon LP Napitupulu Tetap Jadi Direktur Utama, Ini Profil Lengkapnya

    Nixon LP Napitupulu Tetap Jadi Direktur Utama, Ini Profil Lengkapnya

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi memutuskan untuk mempertahankan Nixon LP Napitupulu sebagai Direktur Utama dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu 26 Maret 2025.

    Keputusan ini mempertegas posisi Nixon yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama sejak Maret 2023.

    Nixon LP Napitupulu Tetap Nahkodai BTN

    Dalam RUPST tersebut, pemegang saham sepakat mempertahankan Nixon di posisi puncak kepemimpinan BTN. Selain itu, Oni Febriarto Rahardjo juga tetap menjabat sebagai Wakil Direktur Utama.

    Keduanya dinilai memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan BTN, terutama di tengah tantangan ekonomi global dan domestik.

    Nixon LP Napitupulu sendiri tercatat telah bergabung di jajaran direksi BTN sejak Maret 2017 dan naik sebagai Direktur Utama pada Maret 2023. Sementara Oni sudah lebih dulu menjabat sebagai direktur sejak 2015, kemudian sempat berkarier di Perum Perumnas sebelum kembali ke BTN sebagai Wakil Direktur Utama pada Maret 2023.

    Keputusan RUPS: Dividen Rp 751,8 Miliar

    Selain mengukuhkan kembali kepemimpinan Nixon, RUPST BTN 2025 juga memutuskan pembagian dividen sebesar Rp751,8 miliar atau Rp53,57 per saham. Dividen tersebut merupakan 25% dari laba bersih tahun buku 2025.

    BTN sendiri mencatat laba bersih sebesar Rp3 triliun pada tahun 2024, meskipun mengalami penurunan 14,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan bunga BTN tumbuh 4,5% menjadi Rp 29,55 triliun, meskipun diiringi kenaikan beban bunga sebesar 21,9% menjadi Rp 17,84 triliun. Hal ini membuat pendapatan bunga bersih turun 14,1% menjadi Rp 11,73 triliun.

    Namun, BTN mencatat kenaikan pendapatan non-bunga sebesar 17,6% menjadi Rp 4,61 triliun. Meski beban operasional juga naik 12,1% menjadi Rp 10,44 triliun, BTN tetap berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 357,97 triliun, tumbuh 7,3% secara tahunan.

    Profil Lengkap Nixon LP Napitupulu

    Nixon LP Napitupulu merupakan pria kelahiran Medan, Sumatra Utara, pada 25 Juli 1969. Ia bukanlah sosok baru di dunia perbankan. Kariernya dimulai di PT Bank Ekspor Impor (Persero) pada tahun 1995, sebelum akhirnya bergabung dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 1999 sebagai Manager Business Performance Management Group.

    Perjalanan karier Nixon kian bersinar saat ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri Taspen pada tahun 2015. Pada 2017, ia kemudian bergabung dengan BTN sebagai Direktur Collection, Asset Management & Legal. Selanjutnya, Nixon dipercaya mengemban jabatan Direktur Finance, Planning & Treasury BTN pada November 2019 hingga Maret 2021.

    Sejak Maret 2021, Nixon menjabat sebagai Wakil Direktur Utama BTN dan Ketua Dewan Pengawas Dana Pensiun Bank BTN. Akhirnya, pada Maret 2023, ia resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama BTN dan kini kembali mendapatkan kepercayaan pemegang saham untuk melanjutkan kepemimpinannya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pergantian Direksi, Rencana Akuisisi hingga Spin-off

    Dividen Rp751,8 Miliar, Segini Harga per Sahamnya

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 26 Maret 2025. Dalam rapat tersebut, BTN memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp751,8 miliar atau Rp53,57 per saham, dengan rasio 25% dari laba bersih tahun buku 2024.

    Dividen dan Kinerja Keuangan BTN

    Meski membagikan dividen yang cukup menarik bagi pemegang saham, kinerja BTN sepanjang 2024 mengalami penurunan. BTN mencatat laba bersih sebesar Rp3 triliun, turun 14,1% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan laba tahun 2023 yang mencapai Rp3,5 triliun.

    Pendapatan bunga BTN pada 2024 tercatat tumbuh 4,5% yoy menjadi Rp29,55 triliun. Namun, lonjakan beban bunga sebesar 21,9% yoy hingga Rp17,84 triliun membuat pendapatan bunga bersih tergerus 14,1% menjadi Rp11,73 triliun.

    Di sisi lain, pendapatan non-bunga BTN justru melonjak 17,6% yoy mencapai Rp4,61 triliun. Namun, beban operasional juga meningkat 12,1% yoy menjadi Rp10,44 triliun. Meski demikian, BTN tetap berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp357,97 triliun — tumbuh 7,3% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp333,69 triliun.

    Spin-Off BTN Syariah dan Akuisisi Bank Victoria Syariah

    Selain pembagian dividen, RUPST BTN 2025 juga membahas rencana besar lainnya, yaitu pemisahan unit usaha syariah (spin-off) BTN Syariah dan rencana akuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS). Dua agenda ini menjadi langkah strategis BTN untuk memperkuat bisnis di sektor perbankan syariah.

    “Restu dua agenda tersebut menjadi jalan pembuka selanjutnya bagi BTN untuk mencapai target agar BTN Syariah menjadi bank umum syariah (BUS) pada tahun ini,” ucap manajemen BTN dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, juga menyatakan dukungannya terhadap langkah BTN ini.

    “OJK senantiasa mendukung dan mendorong konsolidasi perbankan, termasuk konsolidasi di industri perbankan syariah, melalui spin-off UUS yang disertai penggabungan usaha agar menghasilkan BUS yang lebih sehat dan dengan skala usaha lebih besar,” tuturnya.

    Perubahan Susunan Pengurus BTN

    RUPST BTN 2025 juga membahas perubahan susunan pengurus. Salah satu yang paling menonjol adalah perpindahan Hakim Putratama, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operations & Customer Experience di BTN, kini resmi ditunjuk sebagai Direktur Operations di Bank Rakyat Indonesia (BRI).

    Sementara itu, posisi Direktur Utama BTN tetap dipegang oleh Nixon L.P. Napitupulu, yang masa jabatannya masih berjalan hingga satu periode ke depan. Jabatan Nixon ini sudah efektif sejak 7 Juni 2023.

    Adapun beberapa nama di jajaran direksi dan komisaris yang sudah melewati satu periode masa jabatan antara lain:

    Andi Nirwoto (Direktur Information Technology) Elisabeth Novie Riswanti (Direktur Asset Management) Jasmin (Direktur Distribution & Institutional Funding) Hirwandi Gafar (Direktur Consumer) Setiyo Wibowo (Direktur Risk Management)

    Di jajaran komisaris juga terdapat nama-nama yang sudah lama menjabat, seperti Chandra M. Hamzah (Komisaris Utama/Independen), Andin Hadiyanto (Komisaris), serta Armand B. Arief (Komisaris Independen).

    Target dan Optimisme BTN ke Depan

    Meski laba bersih BTN mengalami penurunan, bank spesialis pembiayaan perumahan ini tetap optimis untuk terus bertumbuh. Pada 2025, BTN menargetkan total aset mencapai Rp500 triliun yang ditopang oleh pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang solid.

    BTN juga berencana terus memperkuat posisinya di pasar perbankan syariah melalui transformasi BTN Syariah menjadi bank umum syariah. Langkah strategis ini diharapkan mampu mendongkrak kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

    Dengan dividen Rp53,57 per saham yang sudah diputuskan, serta berbagai aksi korporasi besar seperti spin-off dan akuisisi, BTN tampaknya semakin agresif dalam mengamankan posisi dan memperluas pasar di tengah persaingan ketat industri perbankan nasional.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Siapa Alexandra Askandar? Ini Profil Wadirut BNI yang Baru

    Siapa Alexandra Askandar? Ini Profil Wadirut BNI yang Baru

    PIKIRAN RAKYAT – PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menunjuk Alexandra Askandar sebagai Wakil Direktur Utama (Wadirut) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

    Penetapan Alexandra sebagai Wadirut baru diumumkan dalam RUPS di Menara BNI, Jakarta, hari ini, Rabu, 26 Maret 2025.

    Berikut profil Alexandra Askandar, Wakil Direktur Utama BBNI baru yang ditetapkan dalam RUPS BNI 2025.

    Profil Alexandra Askandar

    Ia sebelumnya menjabat sebagai Wadirut Bank Mandiri. Kini ia akan mendampingi Putrama Wahju Setyawan sebagai Direktur Utama BNI.

    Alexandra mempunyai pengalaman yang panjang di sektor perbankan, khususnya di Bank Mandiri.

    Kariernya di bank pelat merah tersebut dimulai sejak tahun 2000 sebagai Assistant Vice President.

    Alexandra Askandar menempati berbagai posisi strategis, termasuk Vice President Corporate Banking sampai 2008 dan Senior Vice President di unit yang sama 2009-2016.

    Dedikasi dan kepiawaiannya dalam dunia perbankan membuatnya dipercaya sebagai Senior Executive Vice President.

    Pihaknya menjabat sebagai Komisaris PT Mandiri Sekuritas tahun 2018, dan diangkat menjadi Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri periode 2018-2019.

    Prestasi Alexandra Askandar

    Kariernya terus menanjak sampai menduduki posisi Direktur Corporate Banking periode 2019-2020.

    Keberhasilannya di posisi ini membawanya ke jabatan Wakil Direktur Utama Bank Mandiri lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Oktober 2020.

    Bank Mandiri berhasil mencetak berbagai prestasi dan memperkuat posisinya di industri perbankan nasional di bawah kepemimpinannya.

    Salah satu pengakuan atas kiprahnya merupakan penghargaan Top 100 Most Outstanding Women in Financial Sector dan SOE 2022.

    Alexandra Askandar adalah lulusan Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia, gelar Master of Business Administration (MBA) dari Boston University, Amerika Serikat.

    Menteri BUMN Erick Thohir juga menilai Alexandra sebagai salah satu figur perempuan berbakat di sektor BUMN.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Direktur Utama Baru BBNI Hasil RUPS BNI 2025

    Putrama Wahju Setyawan Resmi Jadi Direktur Utama BNI, Ini Profil Lengkapnya

    PIKIRAN RAKYAT – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menetapkan Putrama Wahju Setyawan menjadi Direktur Utama (Dirut).

    Penetapan Putrama sebagai Dirut baru sebagaimana diumumkan dalam RUPS di Menara BNI, Jakarta hari ini Rabu, 26 Maret 2025.

    Berikut profil Putrama Wahju Setyawan, Direktur Utama BBNI baru yang ditetapkan dalam RUPS BNI 2025.

    Profil Putrama Wahju Setyawan

    Ia memperoleh gelar Sarjana Kehutanan dan Magister Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada, Indonesia.

    Putrama menjabat sebagai Kepala Divisi Corporate Remedial and Recovery BNI (2011-2014). Lalu Kepala Badan Usaha Milik Negara dan Pemerintah Divisi Institusi (2014 -2015) dan Kepala Divisi Commercial Remedial & Recovery BNI (2015-2016).

    Selain itu, ia juga menjabat Senior Executive Vice President (SEVP) Middle Business BNI (2016) dan Direktur Bisnis Korporasi BNI (2020), Direktur Treasury dan Internasional BNI (2020), Direktur Utama PT Jaminan Kredit Indonesia (2020-2022), Direktur Retail Banking BNI (2022-2024) serta Wakil Dirut BNI (Maret 2024).

    RUPS BBNI 2025

    Sumber internal BNI sudah menggadang-gadang Ia memiliki peluang besar memimpin bank pelat merah itu, yang akhirnya diputuskan secara resmi hari ini.

    BNI juga membahas persetujuan penggunaan laba bersih, penetapan gaji dan tunjangan, penunjukan akuntan publik, rencana pembelian kembali saham (buyback) serta perubahan anggaran dasar.

    RUPST BBNI awalnya dijadwalkan pada 13 Maret 2025, namun bergeser menjadi 26 Maret 2025.

    Perubahan jadwal selaras dengan bank-bank lain dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

    BRI menggeser jadwal RUPST dari 11 Maret menjadi 24 Maret 2025, Bank Mandiri dari 12 Maret menjadi 25 Maret 2025 serta BTN dari 14 Maret menjadi 26 Maret 2025.
    Penyesuaian dilakukan guna memastikan kebijakan yang diambil sesuai regulasi terbaru, memberi waktu cukup masing-masing perseroan mempersiapkan agenda rapat.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Jadwal Buka Bank Mandiri saat Lebaran 2025, Tutup Tanggal Berapa Saja?

    Jadwal Buka Bank Mandiri saat Lebaran 2025, Tutup Tanggal Berapa Saja?

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang libur Lebaran 2025, Bank Mandiri mengumumkan penyesuaian jadwal operasionalnya. Hal ini dilakukan agar layanan perbankan tetap berjalan meskipun ada libur panjang. Penyesuaian ini juga merujuk pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang libur nasional dan cuti bersama.

    Jadwal Libur Nasional dan Cuti Bersama Lebaran 2025

    Berdasarkan SKB 3 Menteri, berikut adalah jadwal libur nasional dan cuti bersama Idul Fitri 1446 H:

    Jumat, 28 Maret 2025: Cuti Bersama Sabtu, 29 Maret 2025: Libur Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 Senin, 31 Maret 2025: Libur Nasional Idul Fitri 1446 H Selasa, 1 April 2025: Libur Nasional Idul Fitri 1446 H Rabu, 2 April 2025: Cuti Bersama Kamis, 3 April 2025: Cuti Bersama Jumat, 4 April 2025: Cuti Bersama Senin, 7 April 2025: Cuti Bersama Jadwal Operasional Bank Mandiri Selama Libur Lebaran 2025

    Dengan mengacu pada jadwal tersebut, kantor cabang Bank Mandiri akan tutup mulai 28 Maret hingga 7 April 2025. Namun, beberapa cabang akan tetap beroperasi dengan layanan terbatas.

    “Bank Mandiri tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik meskipun dalam masa libur panjang. Kami akan membuka beberapa cabang khusus untuk melayani kebutuhan nasabah yang mendesak,” ujar perwakilan Bank Mandiri dalam pernyataan resmi.

    Layanan Khusus yang Tetap Beroperasi

    Selama libur Lebaran 2025, Bank Mandiri memastikan beberapa layanan tetap berjalan agar nasabah bisa melakukan transaksi penting, di antaranya:

    ATM dan Mesin Setor Tarik Tunai (CRM)
    Tetap beroperasi 24 jam di berbagai lokasi strategis. Livin’ by Mandiri
    Aplikasi perbankan digital yang memudahkan transfer, pembayaran tagihan, hingga top-up. Layanan cabang terbatas
    Beberapa cabang akan tetap buka untuk melayani kebutuhan mendesak seperti setoran atau penarikan tunai dalam jumlah besar.

    Jam layanan cabang terbatas ini tetap mengikuti jam operasional normal, yakni 08.00 – 15.00 waktu setempat.

    “Nasabah tetap bisa memanfaatkan layanan digital kami kapan pun dan di mana pun. Kami juga membuka cabang tertentu agar kebutuhan transaksi lebih besar bisa tetap terakomodasi dengan baik,” tutur perwakilan Bank Mandiri.

    Cara Cek Cabang yang Tetap Buka

    Untuk memastikan cabang mana saja yang tetap buka selama libur Lebaran, nasabah dapat menghubungi:

    Mandiri Call 14000 — Layanan 24 jam untuk berbagai informasi dan keluhan nasabah. WhatsApp Mita (0811-8414-000) — Layanan chat cepat dengan asisten virtual Mandiri.

    Untuk memudahkan nasabah, Bank Mandiri menyediakan informasi tentang cabang-cabang yang akan beroperasi selama libur Lebaran 2025:

    Dengan mengetahui jadwal operasional Bank Mandiri selama libur Lebaran 2025, nasabah bisa lebih mudah merencanakan transaksi dan menghindari antrean panjang saat libur usai.
    Selamat merayakan Lebaran, semoga liburan Anda menyenangkan dan transaksi tetap lancar!***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Putrama Wahju Setyawan Jadi Dirut, Ini Susunan Lengkap Direksi BBNI

    Putrama Wahju Setyawan Jadi Dirut, Ini Susunan Lengkap Direksi BBNI

    PIKIRAN RAKYAT – Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang digelar di Menara BNI, Jakarta, Rabu 26 Maret 2025, terjadi perombakan besar dalam jajaran direksi.

    Salah satu keputusan penting adalah pengangkatan Putrama Wahju Setyawan sebagai Direktur Utama (Dirut) BNI menggantikan Royke Tumilaar yang telah menyelesaikan masa jabatannya.

    Putrama Wahju Setyawan Naik Jabatan jadi Dirut

    Putrama Wahju Setyawan bukanlah nama baru di dunia perbankan. Sebelum ditunjuk sebagai Dirut, ia menjabat sebagai Wakil Direktur Utama BNI sejak Maret 2024. Kariernya di BNI sudah dimulai jauh sebelumnya, di mana ia sempat berkarir sebagai Direktur BNI sebelum mendapat tugas di PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) pada 2020-2022. Ia kemudian kembali ke BNI pada 2022.

    Dalam pernyataan resminya, Putrama menyampaikan komitmennya untuk mendorong BNI menjadi bank yang lebih kompetitif dan inovatif.

    “Saya berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Fokus kami ke depan adalah memperkuat digitalisasi, ekspansi bisnis, serta meningkatkan layanan untuk nasabah. Kami yakin BNI mampu mencetak pertumbuhan lebih baik di tahun-tahun mendatang,” tutur Putrama Wahju Setyawan dalam konferensi pers usai RUPST.

    Alexandra Askandar Bergabung sebagai Wadirut

    Selain Putrama, jabatan Wakil Direktur Utama kini diisi oleh Alexandra Askandar, yang sebelumnya menjabat posisi serupa di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Alexandra membawa pengalaman panjang dari salah satu bank terbesar di Indonesia dan diharapkan mampu mendorong BNI lebih agresif dalam ekspansi bisnis.

    “Saya siap membantu mewujudkan transformasi besar di BNI. Dengan kolaborasi tim yang solid dan strategi yang tepat, kita akan menghadirkan solusi finansial terbaik bagi masyarakat dan dunia usaha,” katanya.

    Susunan Lengkap Direksi dan Dewan Komisaris BNI 2025

    RUPST juga menetapkan susunan lengkap direksi dan dewan komisaris BNI yang baru. Berikut adalah susunan terbarunya:

    Dewan Komisaris

    Komisaris Utama/Komisaris Independen: Omar Sjawaldy Anwar Wakil Komisaris Utama: Tedi Bharata Komisaris Independen: Vera Febryanthy Komisaris Independen: Didik Junaidi Rachbini Komisaris: Suminto Komisaris: Donny Hutabarat

    Direksi

    Direktur Utama: Putrama Wahju Setyawan Wakil Direktur Utama: Alexandra Askandar Direktur Finance & Strategy: Hussein Paolo Kartadjoemena Direktur Commercial Banking: Muhammad Iqbal Direktur Corporate Banking: Agung Prabowo Direktur Human Capital dan Compliance: Munadi Herlambang Direktur Treasury & International Banking: Abu Santosa Sudrajat Direktur Network & Retail Funding: Risan Kaslan Direktur Kelembagaan: Eko Setyo Nugroho Direktur Consumer Banking: Corina Leyla Karnalies Direktur Operations: Ronny Venir Direktur Risk Management: David Pirzada Direktur Information Technology: Toto Prasetio Perubahan Jajaran Demi Strategi Baru

    Pergantian ini bukan tanpa alasan. BNI tengah berupaya memperkuat posisi sebagai bank nasional yang berorientasi global. Dengan kombinasi kepemimpinan Putrama dan Alexandra, diharapkan BNI dapat lebih agresif dalam pengembangan bisnis, terutama di sektor digital dan korporasi.

    Perubahan besar ini juga diikuti oleh restrukturisasi jumlah dewan komisaris dari 11 orang menjadi 6 orang untuk meningkatkan efektivitas pengawasan.

    Kinerja Solid di Tahun 2024 Jadi Fondasi KuatDi tengah pergantian direksi, BNI berhasil mencatat kinerja gemilang di tahun 2024. Laba bersih perseroan mencapai Rp21,5 triliun, naik 2,87 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp20,9 triliun. Transformasi digital yang dilakukan BNI juga membuahkan hasil positif, di mana total tabungan meningkat 11 persen yoy menjadi Rp258 triliun.

    Dengan fondasi keuangan yang solid dan kepemimpinan baru, BNI optimis melangkah lebih jauh sebagai bank nasional berdaya saing global.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News