Category: Pikiran-Rakyat.com Ekonomi

  • Sudah Terima THR? Coba Trik Ini Agar Keuangan Lebih Tertata dan Jelas

    Sudah Terima THR? Coba Trik Ini Agar Keuangan Lebih Tertata dan Jelas

    PIKIRAN RAKYAT – Tunjangan Hari Raya (THR) memang menjadi salah satu hal yang ditunggu-tunggu kedatangannya, namun dalam hal ini juga sangat penting dalam pengaturan pengelolaannya agar tidak habis dalam waktu yang sangat singkat.

    Hampir sama dengan biasanya, mengelola keuangan yang didapatkan dari THR memang harus dilakukan semenjak awal agar pengeluaran dapat tertata dengan baik dan produktif.

    Dilansir dari laman Antara, hal ini juga disampaikan oleh Rista Zwestika, seorang Certified Financial Planner yang turut membagikan tips bagi seseorang yang ingin mengelola uang THR menjadi lebih baik.

    Rista menerangkan bahwa tidak sedikit pekerja, yang akan langsung kehabisan THR yang mereka punya karena tidak adanya perencanaan yang matang.

    Sehingga dengan hal ini, ia menegaskan bahwa sangat penting untuk membuat daftar prioritas terlebih dahulu, dimulai dari kebutuhan mendesak hingga tabungan.

    Terkait pembagiannya, Rista menerangkan bahwa kita bisa mengalokasikan 30 persen dari THR untuk melakukan pembayaran dana mendesak, seperti biaya kesehatan, perbaikan rumah, hingga kebutuhan keluarga.

    Selanjutnya sebanyak 10 persen bisa dibagikan untuk untuk diri sendiri, misalnya self reward agar hidup bisa terus semangat dan termotivasi.

    Selanjutnya alokasikan 20 persen untuk dana darurat, yang bisa saja sewaktu-waktu dibutuhkan pada bulan selanjutnya karena ini tidak boleh untuk dilewatkan.

    Dana darurat ini juga akan membantu tabungan menjadi lebih aman, saat membutuhkan biaya mendesak di kemudian harinya.

    Jika memiliki hutang, sebaiknya jangan lupa untuk memprioritaskan pembayarannya sebesar 30 hingga 40 persen dari THR, agar untuk kedepannya beban bisa sedikit berkurang.

    Tak hanya itu, Rista juga menjelaskan bahwa tidak ada salahnya untuk memanfaatkan promo yang ada guna melakukan penghematan biaya dari THR yang didapatkan tersebut.

    Selain itu, penggunaan aplikasi keuangan yang saat ini sudah banyak tersedia juga bisa menjadi pilihan agar pemasukan dan pengeluaran lebih jelas dan nampak.

    “Gunakan aplikasi keuangan untuk menghindari kebocoran anggaran. Jika ada sisa lakukan investasi sederhana dengan pertimbangan instrumen likuid seperti deposito atau reksadana pasar uang,” jelasnya. 

    Dengan memahami konsep-konsep seperti ini, seperti membagi pengeluaran dalam beberapa bagian hingga menggunakan aplikasi, akan membuat keuangan jauh lebih stabil dan aman.

    Bahkan kalimat ‘THR numpang lewat’ ini tidak akan berlaku, setelah kita bisa menerapkan prinsip yang tampak sederhana namun memiliki dampak yang luar biasa ini.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • APINDO Beri Usul ke Pemerintah Terkait Tarif Dagang Trump untuk Dunia Usaha

    APINDO Beri Usul ke Pemerintah Terkait Tarif Dagang Trump untuk Dunia Usaha

    PIKIRAN RAKYAT – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memberikan sejumlah masukan ke pemerintah dalam merespons kebijakan perang tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Indonesia. Adapun Presiden AS Donald Trump pada Rabu, 2 April 2025, mengumumkan tarif baru terhadap sejumlah negara dan mengenakan tarif timbal balik atau resiprokal sebesar 32 persen terhadap Indonesia.

    Ketua Apindo Shinta Widjaja Kamdani memandang bahwa kebijakan tarif Trump perlu ditangani secara terkoordinasi dan kolektif antara semua pemangku kepentingan, baik itu Pemerintah Indonesia maupun pelaku usaha.

    Pelaku usaha memantau dengan seksama dinamika kebijakan dagang Amerika AS sejak wacana kebijakan tarif reciprokal AS beredar. Pasalnya, penerapan tarif tinggi Trump menjadi tantangan global yang tidak hanya berdampak pada Indonesia, tetapi juga bagi seluruh negara yang memiliki surplus perdagangan dengan AS.

    “Kebijakan ini tentu menimbulkan kekhawatiran di kalangan dunia usaha maupun masyarakat luas, karena berpotensi membawa dampak signifikan terhadap stabilitas arus perdagangan internasional,” kata Shinta dalam pesan tertulis yang diterima, pada Kamis, 3 April 2025.

    “Kami terus berkoordinasi dengan Pemerintah Indonesia, baik di dalam negeri maupun melalui perwakilan di AS, serta menjalin komunikasi dengan pemangku kepentingan, mitra usaha, hingga perwakilan pemerintah AS untuk merumuskan langkah-langkah strategis bagi eksportir Indonesia yang terdampak,” ucapnya.

    Apindo memberikan sejumlah masukan ke pemerintah untuk menghadapi tarif dagang Trump tersebut. Pemerintah didorong untuk melakukan kesepakatan bilateral dengan pemerintah AS untuk memastikan Indonesia mendapatkan akses pasar terbaik dan saling menguntungkan (win-win). Pemerintah perlu menyakinkan bahwa barang impor dari Indonesia dipandang bukan sebagai ancaman bagi negara AS.

    Maka dari itu penciptaan integrasi pasok antara industri Indonesia dan industri di AS perlu dilakukan.

    Selain itu, pendekatan tematik seperti kerja sama di sektor energi, critical minerals, dan farmasi, tanpa harus langsung masuk ke negosiasi FTA (free trade agreement) yang kompleks.

    Berikutnya, melakukan evaluasi terkait penerapan prinsip reciprokal secara menyeluruh, termasuk dengan memperhatikan tarif dan hambatan non-tarif atas produk impor dari AS ke Indonesia. Kemudian, mendorong diversifikasi pasar tujuan ekspor Indonesia.

    “Kami juga mendorong pemerintah untuk memanfaatkan secara maksimal perjanjian dagang yang telah ada (FTA/CEPA), serta mempercepat penyelesaian perjanjian yang masih dalam proses negosiasi, seperti Indonesia–EU CEPA (perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa),” ujarnya.

    Lebih lanjut, pemerintah perlu mendukung revitalisasi industri padat karya serta melakukan deregulasi. Hal ini supaya daya saing produk Indonesia di pasar ekspor global dapat meningkat.

    Shinta tidak membantah bahwa selama ini daya saing produk ekspor nasional memiliki ketergantungan pada pasar AS, seperti produk tekstil, alas kaki, furniture, elektronik, batubara, olahan nikel, dan produk agribisnis.

    “Reformasi kebijakan yang adaptif dan berpihak pada industri perlu terus diperkuat agar produk Indonesia tetap kompetitif secara global,” ujarnya.

    Dia berharap agar kolaborasi antara dunia usaha dengan pemerintah terus diperkuat untuk menjaga stabilitas iklim usaha nasional di tengah dinamika global. Dia meyakini bahwa ketahanan ekonomi hanya dapat terjaga jika respons terhadap tantangan eksternal dibangun secara kolektif, terukur, dan berbasis dialog erat antara pemerintah dan pelaku usaha.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tanggapi Kebijakan Trump, Sekjen HIPMI Tekankan Pentingnya Kerja Sama Dagang Baru untuk Indonesia

    Tanggapi Kebijakan Trump, Sekjen HIPMI Tekankan Pentingnya Kerja Sama Dagang Baru untuk Indonesia

    PIKIRAN RAKYAT – Anggawira, Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), menyerukan kepada pemerintah untuk mempercepat perjanjian dagang dengan negara-negara Uni Eropa, Timur Tengah dan Afrika, dalam rangka diversifikasi pasar ekspor dan pengurangan ketergantungan pada Amerika Serikat.

    Tindakan ini merupakan respons terhadap kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang memberlakukan tarif dasar dan bea masuk baru kepada banyak mitra dagang, termasuk Indonesia yang terkena tarif timbal balik sebesar 32 persen.

    “Percepat perjanjian dagang dengan Uni Eropa, Timur Tengah, dan Afrika agar ketergantungan kepada AS berkurang,” ujar Anggawira.

    Ia menyatakan bahwa diversifikasi pasar ekspor dengan mempercepat perjanjian dagang merupakan kebijakan yang perlu dipertimbangkan untuk jangka menengah.

    Ia berpendapat bahwa dalam jangka pendek, pemerintah perlu meyakinkan pelaku pasar dengan komitmen untuk menjaga stabilitas dan kepercayaan pasar, termasuk melalui intervensi di pasar keuangan dan pemberian stimulus kepada dunia usaha yang terdampak.

    Menurutnya, target perdagangan dapat diperluas dengan mengoptimalkan perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Blok perdagangan Asia Pasifik yang dikenal sebagai RCEP melibatkan 15 negara dan mewakili sepertiga dari total perekonomian dunia.

    “Mengoptimalkan pemanfaatan perjanjian RCEP untuk meningkatkan ekspor ke Asia-Pasifik,” ucap Anggawira dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada 3 April 2025.

    Menurutnya, kebijakan Trump yang disebut ‘Hari Pembebasan’ oleh pemimpin negara adidaya itu, perlu direspons dengan cepat dan tepat oleh Pemerintah Indonesia. Ia mengatakan bahwa respons pemerintah yang cepat dan tepat akan berdampak positif bagi pengusaha.

    “Jika tidak ada langkah konkret, ketidakpastian ekonomi bisa semakin dalam dan berdampak negatif,” kata dia.

    Kebijakan tarif Trump dipandang sebagai faktor yang memperparah tekanan ekonomi global sehingga memberikan dampak yang signifikan terhadap dunia usaha. Pada Selasa 2 April 2025, Presiden Trump mengumumkan bahwa akan ada peningkatan tarif perdagangan bagi negara-negara yang selama ini memiliki surplus neraca perdagangan dengan AS.

    Menurut data yang dirilis Gedung Putih, Indonesia termasuk dalam daftar negara yang terkena dampak kenaikan tarif AS, menempati urutan ke-8 dengan besaran 32 persen. Sekitar 60 negara akan dikenakan tarif balasan yang besarnya 50 persen dari tarif yang mereka terapkan terhadap AS.

    Indonesia bukan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang terdampak kebijakan perdagangan AS tersebut. Negara-negara lain seperti Malaysia, Kamboja, Vietnam, dan Thailand juga mengalami kenaikan tarif masing-masing sebesar 24 persen, 49 persen, 46 persen, dan 36 persen.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kenapa Indonesia Kena Tarif Impor 32 Persen oleh Donald Trump, Investasi China Jadi ‘Biang Kerok’?

    Kenapa Indonesia Kena Tarif Impor 32 Persen oleh Donald Trump, Investasi China Jadi ‘Biang Kerok’?

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan kebijakan baru terkait tarif impor yang memengaruhi puluhan negara di dunia, termasuk Indonesia, pada Rabu 2 April 2025. Dalam kebijakan ini, Indonesia dikenakan tarif sebesar 32 persen, menjadikannya salah satu negara dengan beban tarif tertinggi dari kebijakan perdagangan terbaru AS.

    Menurut Gedung Putih, kebijakan tarif ini merupakan bagian dari strategi “Make America Wealthy Again” yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi domestik AS dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi pekerja Amerika.

    “Selama bertahun-tahun, negara kita telah dieksploitasi oleh berbagai negara, baik sekutu maupun lawan. Tarif ini akan membuat Amerika kaya kembali,” ucap Donald Trump dalam pidatonya di Rose Garden Gedung Putih.

    Mengapa Indonesia Kena Tarif 32 Persen?

    Beberapa faktor utama yang menyebabkan Indonesia masuk dalam daftar negara dengan tarif tinggi antara lain:

    Investasi China di Indonesia

    Menurut Donald Trump, Indonesia telah menerima investasi besar dari China, yang dianggap semakin mengintegrasikan Indonesia ke dalam rantai pasokan China. Ini membuat Indonesia dianggap sebagai bagian dari “ekspansi ekonomi China” yang oleh Trump dipandang merugikan AS.

    Defisit Perdagangan AS-Indonesia

    AS mencatat defisit perdagangan dengan Indonesia, yang berarti AS mengimpor lebih banyak dari Indonesia dibandingkan yang diekspornya ke negara tersebut. Trump menggunakan data ini sebagai dasar untuk menerapkan tarif timbal balik.

    Kebijakan Proteksionisme Trump

    Sejak kembali ke Gedung Putih, Trump telah menerapkan berbagai kebijakan proteksionisme, termasuk tarif impor pada berbagai sektor, seperti otomotif, baja, dan aluminium. Indonesia terkena dampaknya karena menjadi salah satu pemasok utama bahan-bahan tersebut ke AS.

    Daftar Negara yang Terkena Tarif AS

    Indonesia bukan satu-satunya negara yang mengalami kenaikan tarif. Berikut adalah beberapa negara lain yang juga terdampak:

    Kamboja: 49% Vietnam: 46% Sri Lanka: 44% Bangladesh: 37% Thailand: 36% Tiongkok: 34% (ditambah 20% tarif sebelumnya, total 54%) Taiwan: 32% Indonesia: 32% Swiss: 31% Afrika Selatan: 30% Pakistan: 29% India: 26% Korea Selatan: 25% Jepang: 24% Malaysia: 24% UE: 20% Filipina: 17% Singapura: 10% Turki: 10% Brasil: 10% Australia: 10% Dampak Tarif bagi Indonesia

    Penerapan tarif sebesar 32 persen oleh AS akan memberikan dampak yang signifikan terhadap ekonomi Indonesia, terutama dalam sektor-sektor berikut:

    Industri Manufaktur dan Ekspor

    Kenaikan tarif membuat produk Indonesia lebih mahal di pasar AS, yang dapat mengurangi daya saingnya. Sektor manufaktur yang bergantung pada ekspor ke AS, seperti tekstil, elektronik, dan otomotif, akan terdampak langsung.

    Potensi PHK dan Penurunan Investasi

    Dengan menurunnya permintaan dari AS, banyak perusahaan bisa mengurangi produksi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran di beberapa industri.

    Gangguan Rantai Pasok Global

    Indonesia yang semakin terintegrasi dalam rantai pasokan China dapat menghadapi tekanan lebih besar karena AS juga menargetkan China dengan tarif 34 persen. Hal ini bisa memengaruhi aliran bahan baku dan produk setengah jadi ke Indonesia.

    Kenaikan tarif impor AS terhadap Indonesia hingga 32 persen adalah bagian dari kebijakan proteksionisme Donald Trump untuk memperkuat ekonomi domestik AS. Faktor utama yang menyebabkan Indonesia terkena tarif ini adalah investasi China di Indonesia serta defisit perdagangan AS dengan Indonesia.

    Dampak dari kebijakan ini bisa sangat signifikan bagi industri manufaktur, tenaga kerja, dan rantai pasokan global Indonesia. Oleh karena itu, strategi diversifikasi pasar, negosiasi perdagangan, dan peningkatan industri dalam negeri menjadi langkah penting yang harus segera diambil oleh pemerintah Indonesia untuk mengurangi dampak negatif dari kebijakan tarif AS ini.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tanggapi Kebijakan Trump, Sekjen HIPMI Tekankan Pentingnya Kerja Sama Dagang Baru untuk Indonesia

    Donald Trump Menilai Indonesia Hambat Perdagangan Amerika Serikat, Pakar Ekonomi Bilang Begini

    PIKIRAN RAKYAT – Donald Trump memasukkan Indonesia ke dalam daftar negara yang menghambat kebijakan perdagangan Amerika Serikat. Selain Indonesia, ada 57 negara di dalam daftar tersebut.

    Indonesia dianggap menerapkan kebijakan yang menghambat perdagangan AS. Beberapa diantaranya yaitu tarif, nontarif, dan kebijakan investasi.

    Karena situasi tersebut, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut bahwa pemerintah perlu mengevaluasi kebijakan perdagangan dengan negara adidaya tersebut.

    Beberapa hal yang perlu dievaluasi, jelasnya, yaitu kebijakan proteksionis, transparansi investasi dan perizinan asing, dan memenuhi standar internasional. Ia pun menyebut bahwa evaluasi ini penting untuk menjaga hubungan baik kedua negara.

    Joshua memaparkan bahwa Amerika Serikat menyoroti besarnya tarif impor yang terus naik setiap tahun. Kebijakan ini dianggap terlalu proteksionis. Selain itu, perihal perizinan asing pun perlu dievaluasi.

    Aturan sertifikat halal pun perlu menjadi perhatian. Joshua menjelaskan bahwa AS menilai kebijakan ini diterapkan tanpa konsultasi terlebih dahulu dengsn WTO.

    Perizinan impor pun perlu juga menjadi perhatian. Sebabnya, dianggap sulit dan tumpang tindih. Aturan kepemilikan saham dalam sektor jasa keuangan perlu juga dievaluasi.

    Bila keseluruhan evaluasi ini tak dilaksanakan. jelasnya, berisiko berdampak buruk kepada hubungan perdagangan kedua negara. Terlebih bila semakin bertambah.

    Joshua menjelaskan bahwa hambatan ini bisa saja menyebabkan Donald Trump mengambil kebijakan balasan. Karenanya. mempersulit ekspor berbagai produk Indonesia ke AS.

    Josua pun menuturkan bahwa Indonesia dan Amerika bisa berdialog intensif melalui kerangka Trade and Investment Framework Agreement (TIFA). Kerangka ini sudah tercipta antar dua negara.

    Tujuannya, agar kebijakan perdagangan Indonesia tak menghambat kebijakan perdagangan Amerika Serikat. Begitu pun juga sebaliknya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ekonomi Indonesia Baik-baik Saja? Deflasi 2025, PHK Melonjak, Daya Beli Ambruk, Mudik Sepi, Uang Tak Berputar!

    Ekonomi Indonesia Baik-baik Saja? Deflasi 2025, PHK Melonjak, Daya Beli Ambruk, Mudik Sepi, Uang Tak Berputar!

    PIKIRAN RAKYAT – Awal tahun 2025 diwarnai dengan deflasi yang mencerminkan melemahnya daya beli masyarakat. Perputaran uang musiman di momen Ramadhan dan Idul Fitri 2025 disebut belum mampu mendongkrak daya beli masyarakat.

    Meskipun pemerintah menganggap deflasi sebagai tanda keberhasilan dalam pengendalian harga, sejumlah ekonom justru menilai kondisi ini sebagai indikasi lemahnya konsumsi domestik yang berdampak pada berbagai sektor ekonomi.

    Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Anton Agus Setyawan, menyoroti dampak deflasi terhadap sektor manufaktur. Menurutnya, melemahnya daya beli berkontribusi pada meningkatnya angka pengangguran.

    “Pada awal 2025, hampir 14.000 pekerja formal kehilangan pekerjaan akibat penurunan kinerja di sektor manufaktur. Hal ini berimbas pada pendapatan rumah tangga, yang pada akhirnya semakin melemahkan daya beli masyarakat,” ujar Anton.

    Tak hanya sektor manufaktur, sektor perdagangan dan jasa juga mengalami dampak serupa. Situasi ini diperburuk oleh ketidakpastian ekonomi global pascapandemi COVID-19 yang masih memicu krisis energi dan ketegangan geopolitik.

    Anton menilai bahwa upaya pemerintah, seperti potongan tarif listrik dan rencana subsidi jalan tol selama libur Lebaran, belum cukup untuk mengatasi permasalahan struktural dalam perekonomian. Ia menyarankan agar pemerintah memperluas program bantuan sosial guna menjaga daya beli masyarakat.

    Industri Perhotelan Terpuruk, Dua Hotel di Bogor Tutup

    Ilustrasi Hotel Filadelfia Malang.

    Dampak pelemahan daya beli juga terasa di industri perhotelan. Dua hotel di Bogor, Jawa Barat, terpaksa tutup akibat minimnya tingkat okupansi, menyebabkan 150 karyawan kehilangan pekerjaan.

    Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani, mengungkapkan bahwa jika daya beli masyarakat tidak segera membaik, PHK di industri perhotelan berpotensi terus meningkat.

    “Kemarin ada dua hotel di Bogor yang tutup, berdampak pada 150 pekerja yang kehilangan pekerjaan. Jika kondisi ini terus berlanjut, bisa saja semakin banyak hotel yang gulung tikar,” ujar Hariyadi.

    Hariyadi juga mencatat bahwa tingkat okupansi hotel selama Lebaran 2025 mengalami penurunan sekitar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pemesanan kamar hotel cenderung lebih lambat dan tidak berlangsung hingga akhir masa liburan seperti tahun-tahun sebelumnya.

    Ia berharap pemerintah segera merealisasikan kebijakan belanja yang dapat mendorong okupansi hotel. Pasalnya, segmen pemerintah selama ini menyumbang hingga 40 persen dari total pemesanan kamar hotel.

    Calon penumpang menunggu keberangkatan di Terminal Cicaheum, Bandung, Minggu (23/3/2025). Terminal Cicaheum menyediakan  sebanyak 165 armada bus yang terdiri dari 106 unit bus AKAP serta serta 59 bus AKDP pada arus mudik lebaran 2025.

    Survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat bahwa jumlah pemudik Lebaran 2025 diperkirakan mencapai 146,48 juta orang, turun 24,34 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 193,6 juta orang.

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, membenarkan bahwa terjadi penurunan pergerakan masyarakat selama mudik tahun ini. Namun, pihaknya tidak mengungkapkan penyebab utama penurunan tersebut.

    “Benar, besaran potensi pergerakan masyarakat saat mudik lebaran tahun ini (2025) mengalami penurunan dibanding tahun lalu,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, Sabtu 22 Maret 2025.

    Sementara itu, data dari Sistem Informasi Angkutan dan Sarana Transportasi Indonesia (Siasati) menunjukkan bahwa hingga H-3 Lebaran, jumlah penumpang dari lima moda transportasi umum mencapai 6,75 juta orang, turun 4,8 persen dari tahun sebelumnya. Moda transportasi yang mengalami penurunan paling tajam adalah bus antarkota antarprovinsi (AKAP) sebesar 10,2 persen, diikuti pesawat (6,8 persen), dan kapal laut (4,8 persen).

    Direktur Kebijakan Publik dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Media Wahyudi Askar, menilai bahwa daya beli masyarakat yang lesu menjadi faktor utama turunnya jumlah pemudik. Kenaikan harga kebutuhan pokok dan layanan transportasi turut membebani keputusan masyarakat untuk mudik.

    “Aspek lainnya adalah ketidakpastian usaha dan stagnasi upah. Banyak masyarakat memilih menahan pengeluaran, termasuk untuk mudik, guna menjaga stabilitas keuangan mereka,” ujar Askar.

    Selain faktor ekonomi, berkurangnya bantuan sosial juga turut mempengaruhi keputusan masyarakat untuk mudik. Pada 2025, anggaran bantuan sosial turun sekitar 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dari Rp168 triliun menjadi Rp140 triliun. Bantuan ini sebelumnya banyak digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar dan modal usaha di kampung halaman.

    Warga membeli bahan pangan pada gelaran Pasar Tani di Bale Asri Pusdai, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (18/3/2025). Dalam gelar produk Pasar Tani ini turut menghadirkan aneka produk pertanian unggulan dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat dengan harga bersaing dibawah pasar.*

    Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, memperkirakan total perputaran uang selama Idul Fitri 1446 H hanya mencapai Rp137,9 triliun, lebih rendah dibandingkan Rp157,3 triliun pada 2024.

    “Penurunan tersebut sejalan dengan berkurangnya jumlah pemudik,” kata Sarman dalam keterangannya, Selasa 1 April 2025.

    Sementara itu, Ekonom Indef, Eko Listiyanto, menilai bahwa kondisi ekonomi yang kurang stabil berdampak pada daya beli masyarakat. Ia mencatat meningkatnya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor manufaktur turut memengaruhi keputusan masyarakat dalam berbelanja dan melakukan perjalanan mudik.

    “Penurunan daya beli masyarakat berimbas langsung pada kebiasaan belanja dan mudik. Banyak yang memilih tetap di kota tempat tinggal mereka karena keterbatasan finansial,” papar Eko Listiyanto.

    Selain itu, belanja kebutuhan pokok dan fesyen selama Ramadan juga mengalami stagnasi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Kondisi ini menandakan bahwa masyarakat kini lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan mereka,” pungkasnya.

    Dengan berbagai faktor yang berkontribusi terhadap lemahnya daya beli, pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah strategis untuk mendorong konsumsi masyarakat dan menghindari dampak berkepanjangan pada perekonomian nasional.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tiket Kereta Api Diskon 25 Persen Selama Arus Balik Lebaran, Catat Jadwal, Syarat, hingga Rute Lengkapnya!

    Tiket Kereta Api Diskon 25 Persen Selama Arus Balik Lebaran, Catat Jadwal, Syarat, hingga Rute Lengkapnya!

    PIKIRAN RAKYAT – Menjelang musim mudik Lebaran 2025, PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali menghadirkan promo menarik berupa diskon tiket sebesar 25 persen dalam program “Silaturahmi Mudik Lebaran”.

    Program ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin pulang kampung dengan tarif yang lebih terjangkau.

    Periode Pemesanan dan Keberangkatan

    Promo ini berlaku untuk pembelian tiket pada periode Jumat, 4 April 2025 hingga Jumat, 11 April 2025. Tiket diskon ini dapat digunakan untuk perjalanan pada rentang waktu Senin, 7 April 2025 hingga Jumat, 11 April 2025.

    VP Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan komitmen KAI dalam menyediakan layanan transportasi yang ekonomis dan nyaman bagi masyarakat yang ingin berkumpul dengan keluarga di kampung halaman.

    “KAI berusaha untuk terus menghadirkan berbagai program menarik yang memberikan manfaat bagi pelanggan. Promo ini diharapkan dapat membantu masyarakat merencanakan perjalanan mudik dengan lebih hemat dan nyaman menggunakan kereta api,” tuturnya dalam pernyataan resmi pada Rabu, 2 April 2025.

    Daftar Kereta Api yang Mendapatkan Diskon

    Diskon 25 persen ini berlaku untuk sejumlah kereta api yang berangkat dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen dengan tujuan berbagai kota di Pulau Jawa. Berikut adalah daftar lengkap kereta api yang termasuk dalam promo ini:

    Kereta Api dari Gambir

    KA Parahyangan Fakultatif (Gambir-Bandung) KA Batavia (Gambir-Solo Balapan) KA Gajayana Tambahan (Gambir-Malang) KA Sembrani Tambahan (Gambir-Surabaya Pasar Turi) KA Gunung Jati (Gambir-Semarang Tawang, Gambir-Cirebon) KA Cirebon Ekspres/Cakrabuana (Gambir-Cirebon, Gambir-Purwokerto) KA Pangandaran (Gambir-Banjar) KA Papandayan (Gambir-Garut) KA Brawijaya (Gambir-Malang) KA Sembrani (Gambir-Surabaya Pasar Turi) KA Taksaka (Gambir-Yogyakarta) KA Purwojaya (Gambir-Cilacap) KA Manahan (Gambir-Solo Balapan) KA Argo Bromo Anggrek (Gambir-Surabaya Pasar Turi) KA Argo Semeru (Gambir-Surabaya Gubeng) KA Bima (Gambir-Surabaya Gubeng) KA Argo Lawu (Gambir-Solo Balapan) KA Argo Dwipangga (Gambir-Solo Balapan) KA Argo Sindoro (Gambir-Semarang Tawang) KA Argo Muria (Gambir-Semarang Tawang) KA Argo Merbabu (Gambir-Semarang Tawang) KA Argo Anjasmoro (Gambir-Surabaya Pasar Turi) KA Pandalungan (Gambir-Jember) KA Gajayana (Gambir-Malang)

    Kereta Api dari Pasar Senen

    KA Madiun Jaya (Pasar Senen-Madiun) KA Blambangan Ekspres (Pasar Senen-Ketapang) KA Singasari (Pasar Senen-Blitar) KA Brantas (Pasar Senen-Blitar) KA Bangunkarta (Pasar Senen-Jombang) KA Gumarang (Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi) KA Dharmawangsa Ekspres (Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi) KA Menoreh (Pasar Senen-Semarang Tawang) KA Tawang Jaya Premium (Pasar Senen-Semarang Tawang) KA Tegal Bahari (Pasar Senen-Tegal) KA Jayakarta (Pasar Senen-Surabaya Gubeng) KA Kertajaya (Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi) KA Jaka Tingkir (Pasar Senen-Solo Balapan) KA Tawang Jaya (Pasar Senen-Semarang Poncol) KA Matarmaja (Pasar Senen-Malang) KA Brantas Tambahan (Pasar Senen-Blitar) KA Kertajaya Tambahan (Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi) KA Senja Utama Yogyakarta (Pasar Senen-Yogyakarta) KA Fajar Utama Yogyakarta (Pasar Senen-Yogyakarta) KA Sawunggalih (Pasar Senen-Kutoarjo) KA Kereta Tambahan PSE-SLO (Pasar Senen-Solo Balapan) KA Fajar Utama Solo (Pasar Senen-Solo Balapan) KA Mataram (Pasar Senen-Solo Balapan) KA Gaya Baru Malam Selatan (Pasar Senen-Surabaya Gubeng) KA Jayabaya (Pasar Senen-Malang) KA Bogowonto (Pasar Senen-Lempuyangan) KA Gajahwong (Pasar Senen-Lempuyangan) KA Kutojaya Utara (Pasar Senen-Kutoarjo)

    Agar bisa mendapatkan tiket dengan diskon 25 persen ini, terdapat beberapa ketentuan yang harus diperhatikan:

    Tiket promo dapat dibeli melalui seluruh kanal resmi KAI dari 4 hingga 11 April 2025. Berlaku untuk perjalanan pada tanggal 7 hingga 11 April 2025. Tidak berlaku untuk kelas Kereta Compartment, Luxury, Panoramic, Priority, Imperial, dan Kereta Wisata lainnya. Promo tidak dapat digabungkan dengan tarif khusus, reduksi, atau diskon lainnya. Berlaku hanya untuk kereta api yang telah ditentukan dalam promo ini. Jadwal dan daftar kereta dapat dilihat melalui aplikasi Access by KAI. Tiket dengan diskon dapat dibatalkan dan diubah jadwalnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Promo berlaku selama kuota tiket dengan tarif diskon masih tersedia.

    Dengan adanya program ini, masyarakat yang ingin mudik menggunakan kereta api bisa mendapatkan tiket dengan harga lebih hemat. Pastikan untuk segera melakukan pemesanan sebelum kuota tiket promo habis dan rencanakan perjalanan mudik dengan lebih nyaman!***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ini Tujuan Donald Trump Naikkan Tarif Impor di Asia Tenggara

    Ini Tujuan Donald Trump Naikkan Tarif Impor di Asia Tenggara

    PIKIRAN RAKYAT – Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menaikan tarif impor merugikan banyak negara di dunia, termasuk negara-negara di wilayah Asia Tenggara. 

    Penerapan tarif timbal balik” atau reciprocal tariff sebesar 10 persen berlaku untuk semua mitra dagang mulai 5 April 2025. Sementara negara atau lebih kawasan yang memiliki defisit perdagangan terbesar dengan AS akan dikenai tarif impor lebih tinggi, berlaku mulai 9 April 2025.

    Negara-negara berkembang di Asia Tenggara, termasuk Myanmar yang dilanda perang dan gempa bumi, Indonesia, dan beberapa negara Afrika termasuk di antara mitra dagang yang menghadapi tarif tertinggi yang ditetapkan oleh Donald Trump.

    Lantas, mengapa Trump menargetkan negara-negara Asia Tenggara? 

    Dr Siwage Dharma Negara, seorang peneliti senior di ISEAS-Yusof Ishak Institute di Singapura mengatakan, tarif terhadap negara-negara Asia Tenggara sebenarnya dimaksudkan untuk merugikan China, terlepas dari situasi di Asia Tenggara.

    Pasalnya, produsen China sebelumnya telah pindah ke negara-negara seperti Vietnam dan Kamboja bukan hanya karena biaya operasional yang lebih rendah, tetapi juga untuk menghindari tarif.

    “AS berpikir bahwa dengan menargetkan negara-negara ini, mereka dapat menargetkan investasi Tiongkok di negara-negara seperti Kamboja, Laos, Myanmar, dan Indonesia. Dengan menargetkan produk-produk mereka, mungkin hal itu akan memengaruhi ekspor dan ekonomi Tiongkok,” kata Dharma seperti dilansir Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian, Rabu, 3 April 2025.

    “Target sebenarnya adalah Tiongkok, tetapi dampak nyata terhadap negara-negara tersebut akan cukup signifikan karena investasi ini menciptakan lapangan kerja dan pendapatan ekspor,” katanya menambahkan.

    Daftar Negara Asia Tenggara dengan Tarif Impor Tertinggi 1. Kamboja

    Negara berkembang dengan 17,8 persen penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan menurut Bank Pembangunan Asia (ADB), adalah negara yang paling terdampak di kawasan tersebut dengan tarif sebesar 49 persen. Lebih dari separuh pabrik di negara tersebut dilaporkan dimiliki oleh orang Cina. 

    2. Laos

    Di posisi kedua adalah negara Asia Tenggara yang terkurung daratan, Laos, negara yang dibombardir AS selama perang dingin, dengan angka 48 persen. Menurut ADB, Laos memiliki angka kemiskinan sebesar 18,3 persen.

    3. Vietnam 

    Negara ini dikenakan tarif impor sebesar 46 persen. 

    4. Myanmar

    Negara yang baru saja dilanda gempa bumi dahsyat pada hari Jumat ini, serta perang saudara selama bertahun-tahun setelah kudeta militer tahun 2021 dikenai tarif 44 persen.

    6. Indonesia

    Negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, menghadapi tarif sebesar 32 persen.

    7. Thailand

    Ekonomi terbesar kedua, dikenakan tarif sebesar 36 persen.

    Tarif pada negara-negara seperti Indonesia, kata Dharma, akan kontraproduktif bagi AS, dan rincian bagaimana tarif tersebut akan diterapkan masih belum jelas.

    “Beberapa perusahaan garmen dan alas kaki, beberapa merek Amerika seperti Nike, atau Adidas, perusahaan AS yang memiliki pabrik di Indonesia. Apakah mereka juga akan menghadapi tarif yang sama?” katanya.

    Negara-negara lain yang paling terdampak adalah beberapa negara di Afrika, termasuk Lesotho 50 persen, Madagaskar dengan 47 persen dan Botswana dengan 37 persen.

    Para ekonom telah memperingatkan perubahaan tarif besar-besaran itu akan meningkatkan biaya, mengancam lapangan kerja, memperlambat pertumbuhan dan mengisolasi AS dari sistem perdagangan global yang dipeloporinya, dan terus dikembangkan selama beberapa dekade.

    “Beginilah cara Anda menyabotase mesin ekonomi dunia sambil mengklaim untuk memacu ekonominya,” kata Nigel Green, CEO penasihat keuangan global deVere Group.

    “Realitanya sangat jelas: tarif ini akan menaikkan harga ribuan barang kebutuhan sehari-hari mulai dari ponsel hingga makanan dan hal itu akan memicu inflasi di saat inflasi sudah sangat parah,” katanya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Semua Karat Naik Tipis, Ini Rekomendasi Terbaiknya

    Semua Karat Naik Tipis, Ini Rekomendasi Terbaiknya

    PIKIRAN RAKYAT – Harga emas perhiasan mengalami kenaikan pada hari ini, Kamis 3 April 2025, dibandingkan dengan harga pada Rabu 2 April 2025. Kenaikan harga ini tercermin di semua jenis karat, mulai dari emas 10 karat hingga 24 karat.

    Berikut adalah rincian harga emas perhiasan hari ini beserta besaran kenaikan dari harga kemarin.

    Harga Emas Perhiasan Hari Ini 3 April 2025

    Harga Emas 10 Karat

    Harga per gram: Rp705.495 (naik Rp722,29) Harga per ons: Rp21.943.356 (naik Rp22.465,83) Harga per kilogram: Rp705.495.292 (naik Rp722.293,33)

    Harga Emas 14 Karat

    Harga per gram: Rp987.693 (naik Rp1.011,21) Harga per ons: Rp30.720.699 (naik Rp31.452,17) Harga per kilogram: Rp987.693.409 (naik Rp1.011.210,66)

    Harga Emas 18 Karat

    Harga per gram: Rp1.269.892 (naik Rp1.300,13) Harga per ons: Rp39.498.042 (naik Rp40.438,50) Harga per kilogram: Rp1.269.891.526 (naik Rp1.300.127,99)

    Harga Emas 22 Karat

    Harga per gram: Rp1.552.090 (naik Rp1.589,05) Harga per ons: Rp48.275.384 (naik Rp49.424,83) Harga per kilogram: Rp1.552.089.643 (naik Rp1.589.045,32)

    Harga Emas 24 Karat (Emas Murni)

    Harga per gram: Rp1.693.189 (naik Rp1.733,50) Harga per ons: Rp52.664.055 (naik Rp53.918,00) Harga per kilogram: Rp1.693.188.701 (naik Rp1.733.503,98) Analisis Kenaikan Harga Emas

    Kenaikan harga emas perhiasan pada hari ini menunjukkan tren positif dalam pasar emas. Emas 24 karat mengalami kenaikan terbesar, dengan peningkatan sebesar Rp1.733,50 per gram dibandingkan kemarin. Sementara itu, emas 10 karat juga mengalami kenaikan, meskipun dalam angka yang lebih kecil, yakni Rp722,29 per gram.

    Faktor-faktor yang memengaruhi kenaikan harga emas meliputi pergerakan harga emas dunia, nilai tukar mata uang, serta permintaan yang meningkat di pasar lokal. Dengan tren harga yang terus naik, kondisi ini menjadi pertimbangan bagi investor dan pelaku pasar emas dalam menentukan strategi transaksi mereka.

    Rekomendasi

    Berdasarkan data harga emas perhiasan hari ini, Kamis 3 April 2025, berikut adalah analisis dan rekomendasi terkait keputusan membeli, menjual, buyback, atau investasi:

    Tren Kenaikan Harga Emas Perhiasan

    Harga emas perhiasan mengalami kenaikan pada semua kadar (10K hingga 24K) dibandingkan dengan harga kemarin. Kenaikan terbesar terjadi pada emas 24K, yaitu Rp1.733,50 per gram, sementara kenaikan terkecil ada pada emas 10K, yaitu Rp722,29 per gram.

    Tren ini menunjukkan bahwa harga emas masih berada dalam fase bullish atau meningkat. Jika tren ini terus berlanjut, maka emas perhiasan dapat menjadi pilihan investasi yang menarik.

    Rekomendasi untuk Pembelian

    Beli jika untuk investasi jangka panjang. Meskipun harga emas naik, emas perhiasan masih dapat dibeli jika tujuannya adalah investasi jangka panjang. Namun, perlu diperhatikan bahwa emas perhiasan memiliki biaya pembuatan yang lebih tinggi dibandingkan emas batangan.

    Beli jika membutuhkan perhiasan. Jika pembelian dilakukan untuk pemakaian pribadi, kenaikan harga saat ini tidak terlalu signifikan untuk menjadi penghalang.

    Rekomendasi untuk Penjualan

    Jual jika ingin mengambil keuntungan dari kenaikan harga. Karena harga emas sedang naik, menjual emas perhiasan saat ini bisa menjadi keputusan yang menguntungkan, terutama bagi yang sudah membeli sebelumnya dengan harga lebih rendah.

    Tunda penjualan jika harga masih berpotensi naik lebih tinggi. Jika harga emas diprediksi akan terus meningkat dalam beberapa hari atau minggu ke depan, lebih baik menunggu agar mendapatkan keuntungan lebih besar.

    Rekomendasi untuk Buyback (Penjualan Kembali ke Toko/Pegadaian)

    Buyback bisa dilakukan jika membutuhkan dana cepat. Dengan harga emas yang meningkat, buyback bisa menjadi opsi yang menguntungkan bagi yang membutuhkan likuiditas.

    Pertimbangkan biaya buyback. Sebelum menjual kembali emas perhiasan ke toko atau pegadaian, periksa selisih harga buyback karena umumnya lebih rendah dari harga jual emas baru.

    Rekomendasi untuk Investasi

    Investasi emas masih menarik, tetapi emas batangan lebih direkomendasikan. Untuk tujuan investasi jangka panjang, lebih baik memilih emas batangan karena memiliki harga lebih transparan dan tidak ada biaya pembuatan seperti emas perhiasan.

    Jika tetap ingin berinvestasi dalam emas perhiasan, pilih kadar tinggi (22K-24K). Emas dengan kadar lebih tinggi memiliki nilai intrinsik lebih baik dibandingkan emas dengan kadar rendah.

    Kesimpulannya:

    Beli → Jika tujuan investasi jangka panjang atau untuk kebutuhan pribadi. Jual → Jika ingin mengambil keuntungan dari kenaikan harga. Buyback → Opsi yang baik jika membutuhkan dana cepat, tetapi perhatikan selisih harga jual kembali. Investasi → Lebih baik memilih emas batangan daripada emas perhiasan, kecuali emas perhiasan berkadar tinggi (22K-24K).

    Jika tren kenaikan harga emas terus berlanjut, emas tetap menjadi pilihan investasi yang menarik. Namun, keputusan membeli atau menjual tetap harus disesuaikan dengan tujuan finansial masing-masing.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tarif Baru Trump terhadap Indonesia Dinilai Bisa Picu Resesi di Kuartal IV-2025

    Tarif Baru Trump terhadap Indonesia Dinilai Bisa Picu Resesi di Kuartal IV-2025

    PIKIRAN RAKYAT – Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira melihat tarif timbal balik atau resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) sebesar 32 persen terhadap Indonesia bisa memicu resesi ekonomi pada kuartal IV-2025. Adapun, Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif impor baru yang menargetkan sejumlah negara, termasuk Indonesia.

    “Bisa picu resesi ekonomi Indonesia di kuartal IV-2025,” kata Bhima dikutip dari Antara, Kamis, 3 April 2025.

    Tarif timbal balik tersebut akan berdampak signifikan terhadap ekonomi Indonesia. Selain memengaruhi kuantitas ekspor Indonesia ke AS, kata Bhima, dampak negatif berkelanjutan ke volume ekspor ke negara lain juga turut terdampak.

    Sektor otomotif dan elektronik Indonesia bakal di ujung tanduk. Pasalnya konsumen AS menanggung tarif dengan harga pembelian kendaraan yang lebih mahal sehingga dapat memicu penurunan penjualan kendaraan bermotor di AS.

    “Produsen otomotif Indonesia tidak semudah itu shifting ke pasar domestik, karena spesifikasi kendaraan dengan yang diekspor berbeda. Imbasnya layoff dan penurunan kapasitas produksi semua industri otomotif di dalam negeri,” kata Bhima.

    Dia mengatakan karena adanya korelasi ekonomi Indonesia dan AS dengan persentase 1 persen penurunan pertumbuhan ekonomi AS maka ekonomi Indonesia turun 0,08 persen.

    Lebih lanjut, Bhima melihat industri padat karya seperti tekstil dan pakaian jadi pun bisa ikut terkena dampak akibat tarif Presiden AS tersebut. Dia mengatakan bahwa banyak jenama global asal AS memiliki pangsa pasar besar di Indonesia. Akibatnya pasar Indonesia akan dibanjiri produk seperti China karena mengincar pasar alternatif.

    “Begitu kena tarif yang lebih tinggi, brand itu akan turunkan jumlah order atau pemesanan ke pabrik Indonesia. Sementara di dalam negeri, kita bakal dibanjiri produk Vietnam, Kamboja dan China karena mereka incar pasar alternatif,” kata Bhima.

    Di sisi lain, Bhima menyampaikan solusi agar Indonesia tidak terlalu terpengaruh terhadap tarif resiprokal yang diterapkan AS yakni, pemerintah perlu mengejar peluang relokasi pabrik dengan cara memberikan regulasi yang konsisten, efisiensi perizinan, kesiapan infrastruktur pendukung kawasan industri, sumber energi terbarukan yang memadai untuk memasok listrik ke industri, dan kesiapan sumber daya manusia.

    Pemerintah AS mengumumkan tarif baru terhadap sejumlah negara dan mengenakan tarif timbal balik atau resiprokal sebesar 32 persen terhadap Indonesia. Indonesia termasuk dalam kelompok negara Asia Tenggara, paling terdampak kebijakan tarif baru Trump tersebut. Besaran tarif sebesar 32 persen, Indonesia berada di bawah Thailand (36 persen) namun lebih tinggi dibandingkan Brunei dan Malaysia (masing-masing 24 persen).***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News