Category: Pikiran-Rakyat.com Ekonomi

  • UBS dan Galeri24 Turun, Saat Tepat untuk Beli?

    UBS dan Galeri24 Turun, Saat Tepat untuk Beli?

    PIKIRAN RAKYAT – Memasuki awal Juli 2025, harga jual emas batangan di Pegadaian mengalami penyesuaian. Berdasarkan data resmi dari situs Pegadaian yang diperbarui pada Selasa, 1 Juli 2025, dua produk emas populer yakni UBS dan Galeri24 tercatat mengalami penurunan harga dibanding hari sebelumnya.

    Untuk emas Galeri24, harga jual per gramnya turun sebesar Rp5.000 menjadi Rp1.858.000 dari sebelumnya Rp1.863.000. Sementara itu, emas UBS mengalami penurunan lebih dalam, yaitu Rp11.000, sehingga kini dijual seharga Rp1.868.000 per gram dari posisi sebelumnya di Rp1.879.000.

    Meskipun harga UBS dan Galeri24 telah diperbarui, pantauan dalam beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa harga emas Antam di Pegadaian masih belum diperbarui secara resmi.

    Adapun produk Galeri24 tersedia dalam ukuran mulai dari 0,5 gram hingga 1 kilogram. UBS juga menawarkan varian ukuran mulai dari 0,5 gram hingga 500 gram. Masing-masing memberikan opsi bagi masyarakat yang ingin berinvestasi sesuai kemampuan.

    Berikut ini adalah rincian lengkap harga emas di Pegadaian per awal Juli 2025:

    Daftar Harga Emas UBS di Pegadaian 0,5 gram: Rp1.010.000 1 gram: Rp1.868.000 2 gram: Rp3.707.000 5 gram: Rp9.159.000 10 gram: Rp18.220.000 25 gram: Rp45.459.000 50 gram: Rp90.731.000 100 gram: Rp181.391.000 250 gram: Rp453.342.000 500 gram: Rp906.617.000 Daftar Harga Emas Galeri24 di Pegadaian 0,5 gram: Rp975.000 1 gram: Rp1.858.000 2 gram: Rp3.660.000 5 gram: Rp9.082.000 10 gram: Rp18.116.000 25 gram: Rp45.177.000 50 gram: Rp90.282.000 100 gram: Rp180.476.000 250 gram: Rp450.967.000 500 gram: Rp901.488.000 1.000 gram: Rp1.802.974.000 Harga Tabungan Emas Beli Emas: Rp18.020 per 0,01 gram (sebelumnya Rp18.050) Jual Emas: Rp17.380 per0,01 gram (sebelumnya (Rp17.410)

    Dengan kondisi harga yang cenderung menurun, awal Juli ini bisa jadi momen menarik bagi para investor maupun masyarakat umum yang ingin memulai atau menambah koleksi emas batangan mereka. Jangan lupa untuk membandingkan harga di berbagai penyedia sebelum membeli agar mendapatkan penawaran terbaik.

  • Naik Tipis, Saatnya Jual biar Cuan atau Masih Ada Peluang Beli?

    Naik Tipis, Saatnya Jual biar Cuan atau Masih Ada Peluang Beli?

    PIKIRAN RAKYAT – Harga emas perhiasan di Indonesia mengalami pergerakan yang cukup signifikan pada hari ini, Selasa, 1 Juli 2025. Baik dari harga spot emas global maupun harga jual perhiasan di beberapa toko lokal, fluktuasi harga menjadi perhatian penting bagi masyarakat yang ingin menjual atau membeli emas.

    Berikut ini adalah harga spot emas berdasarkan kadar karatnya, yang menunjukkan tren positif dengan kenaikan di semua kadar:

    Harga Emas Spot

    Emas 10K:

    Per gram: Rp717.491 Per ons: Rp22.316.452 Per kilogram: Rp717.490.597

    Emas 14K:

    Per gram: Rp1.004.487 Per ons: Rp31.243.033 Per kilogram: Rp1.004.486.835

    Emas 18K:

    Per gram: Rp1.291.483 Per ons: Rp40.169.614 Per kilogram: Rp1.291.483.074

    Emas 22K:

    Per gram: Rp1.578.479 Per ons: Rp49.096.195 Per kilogram: Rp1.578.479.313

    Emas 24K:

    Per gram: Rp1.721.977 Per ons: Rp53.559.485 Per kilogram: Rp1.721.977.432

    Angka tersebut menandakan adanya tren kenaikan harga emas secara global, yang turut berdampak pada harga jual perhiasan di toko-toko emas domestik.

    Laku Emas

    Toko emas Laku Emas hari ini menetapkan harga jual per gram untuk masing-masing kadar sebagai berikut:

    24K (99%): Rp1.550.000 22K: Rp1.319.000 20K: Rp1.201.000 18K: Rp1.078.000 14K: Rp833.000 10K: Rp592.000

    Harga ini sedikit lebih rendah dibandingkan harga spot, karena adanya selisih ongkos produksi dan margin toko.

    Raja Emas

    Sementara itu, toko Raja Emas merilis harga sebagai berikut:

    K24*: Rp1.650.000 K24: Rp1.540.000 K22: Rp1.317.000 K20: Rp1.198.000 K18: Rp1.079.000 K14: Rp839.000 K10: Rp599.000

    Harga dari Raja Emas sedikit lebih tinggi untuk kadar 24K dan turun secara bertahap hingga kadar yang lebih rendah.

    Apa yang Harus Dilakukan dengan Harga Saat Ini?

    Bagi yang Ingin Menjual:

    Jika kamu memiliki perhiasan emas dengan kadar tinggi (18K ke atas), ini bisa menjadi saat yang tepat untuk menjual, mengingat tren kenaikan harga emas global yang sedang berlangsung. Pastikan kamu membandingkan harga dari beberapa toko sebelum melepas perhiasan agar mendapatkan harga terbaik.

    Bagi yang Ingin Membeli:

    Untuk kamu yang sedang merencanakan investasi atau pembelian perhiasan, sebaiknya menunda sejenak dan memantau tren dalam beberapa hari ke depan. Harga emas yang sedang naik bisa saja mengalami koreksi dalam waktu dekat.

    Untuk Investasi Jangka Panjang:

    Emas tetap menjadi aset lindung nilai yang stabil, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global. Jika niat kamu adalah investasi jangka panjang, fluktuasi jangka pendek seperti hari ini tak perlu terlalu dikhawatirkan.

    Dengan begitu, kenaikan harga emas pada 1 Juli 2025 mencerminkan sentimen positif dari pasar global terhadap logam mulia. Bagi pemilik emas, ini bisa menjadi peluang menjual dengan keuntungan lebih. Sedangkan bagi calon pembeli, bijaklah dalam memilih waktu pembelian dan selalu bandingkan harga di berbagai toko.

    Pantau terus perkembangan harga setiap harinya untuk mengambil keputusan yang paling tepat. Emas bukan hanya perhiasan, tapi juga aset yang nilainya terus bergerak. ***

  • Update Harga BBM Pertamina per 1 Juli 2025: Pertamax Naik Lagi

    Update Harga BBM Pertamina per 1 Juli 2025: Pertamax Naik Lagi

    PIKIRAN RAKYAT – Update harga BBM Pertamina nonsubsidi yang mengalami kenaikan di sejumlah produk, salah satunya adalah Pertamax (RON 92). Produk BBM ini sempat mengalami beberapa kali penurunan harga sejak informasi “oplosan” beredar luas. Namun kondisi geopolitik global turun mempengaruhi kenaikan harga minyak dunia yang turut berpengaruh ke harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri.

    Dalam laporan yang dikutip dari situs resmi Pertamina, harga Pertamax (RON 92) mengalami kenaikan harga sebesar Rp400 per Selasa, 1 Juli 2025 sehingga harga terbaru adalah Rp12.500 dari sebelumnya Rp12.100.

    “Penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum,” dalam keterangan Senin, 30 Juni 2025.

    Kenaikan juga terjadi di produk BBM nonsubsidi Pertamina yang lain yakni Pertamax Turbo (RON 98), Pertamax Green 95, Pertamina Dex (CN 53), dan Dexlite (CN 51). Sementara BBM bersubsidi Pertalite dan Solar tidak mengalami perubahan harga.

    Berikut daftar harga BBM Pertamina saat ini: 

    Pertalite tetap Rp10.000/liter Solar tetap Rp6.800/liter Pertamax naik jadi Rp12.500/liter dari sebelumnya Rp12.100/liter Namun Pertamax di Pertashop seharga Rp12.400/liter Pertamax Turbo naik jadi Rp13.500/liter dari sebelumnya Rp13.050/liter Pertamax Green naik jadi Rp13.250/liter dari sebelumnya Rp12.800/liter Pertamina Dex naik jadi Rp13.650/liter dari sebelumnya Rp13.200/liter Dexlite naik jadi Rp13.420/liter, dari sebelumnya Rp12.740/liter  Daftar Harga BBM Nonsubsidi Tiap Provinsi

    Stasiun pengisian bahan bakar minyak (BBM) Pertamina, Tanjung Wangi. Daftar harga BBM nonsubsidi setiap provinsi.

    Berikut ini adalah harga BBM nonsubsidi Pertamina mulai 1 Juli 2025 di setiap Provinsi:

    1. Aceh

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

    2. Free Trade Zone (FTZ) Sabang

    Pertamax: Rp 11.800/liter dari sebelumnya Rp 11.400/liter Dexlite: Rp 11.460/liter dari sebelumnya Rp 11.920/liter

    3. Sumatra Utara

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.4500/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 14.500/liter

    4. Sumatra Barat

    Pertamax: Rp 13.100/liter dari sebelumnya Rp 12.700/liter Pertamax Turbo: Rp 14.100 dari sebelumnya Rp 13.600/liter Dexlite: Rp 13.900/liter dari sebelumnya Rp 13.290/liter Pertamina Dex: Rp 14.250/liter dari sebelumnya Rp 13.800/liter

    5. Riau

    Pertamax: Rp 13.100/liter dari sebelumnya Rp 12.700/liter Pertamax Turbo: Rp 14.100 dari sebelumnya Rp 13.600/liter Dexlite: Rp 13.900/liter dari sebelumnya Rp 13.290/liter Pertamina Dex: Rp 14.250/liter dari sebelumnya Rp 13.800/liter

    6. Kepulauan Riau/Kepri

    Pertamax: Rp 13.100/liter dari sebelumnya Rp 12.700/liter Pertamax Turbo: Rp 14.100 dari sebelumnya Rp 13.600/liter Dexlite: Rp 13.900/liter dari sebelumnya Rp 13.290/liter Pertamina Dex: Rp 14.250/liter dari sebelumnya Rp 13.800/liter

    7. Free Trade Zone (FTZ) Batam

    Pertamax: Rp 12.000/liter dari sebelumnya Rp 11.600/liter Pertamax Turbo: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.350/liter Dexlite: Rp 12.640/liter dari sebelumnya Rp 12.080/liter Pertamina Dex: Rp 13.000/liter dari sebelumnya Rp 12.550/liter

    8. Jambi

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.4500/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 14.500/liter

    9. Bengkulu

    Pertamax: Rp 13.100/liter dari sebelumnya Rp 12.700/liter Pertamax Turbo: Rp 14.100 dari sebelumnya Rp 13.600/liter Dexlite: Rp 13.900/liter dari sebelumnya Rp 13.290/liter Pertamina Dex: Rp 14.250/liter dari sebelumnya Rp 13.800/liter

    10. Sumatra Selatan

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.4500/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 14.500/liter

    11. Bangka Belitung

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.4500/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 14.500/liter

    12. Lampung

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.4500/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 14.500/liter

    13. DKI Jakarta

    Pertamax: Rp 12.500/liter dari sebelumnya Rp 12.100/liter Pertamax Turbo: Rp 13.500/liter dari sebelumnya Rp 13.050/liter Pertamax Green 95: Rp 13.250/liter dari sebelumnya Rp 12.800/liter Dexlite: Rp 13.420/liter dari sebelumnya Rp 12.740/liter Pertamina Dex: Rp 13.650/liter dari sebelumnya Rp 13.200/liter

    14. Banten

    Pertamax: Rp 12.500/liter dari sebelumnya Rp 12.100/liter Pertamax Turbo: Rp 13.500/liter dari sebelumnya Rp 13.050/liter Pertamax Green 95: Rp 13.250/liter dari sebelumnya Rp 12.800/liter Dexlite: Rp 13.420/liter dari sebelumnya Rp 12.740/liter Pertamina Dex: Rp 13.650/liter dari sebelumnya Rp 13.200/liter

    15. Jawa Barat

    Pertamax: Rp 12.500/liter dari sebelumnya Rp 12.100/liter Pertamax Turbo: Rp 13.500/liter dari sebelumnya Rp 13.050/liter Pertamax Green 95: Rp 13.250/liter dari sebelumnya Rp 12.800/liter Dexlite: Rp 13.420/liter dari sebelumnya Rp 12.740/liter Pertamina Dex: Rp 13.650/liter dari sebelumnya Rp 13.200/liter

    16. Jawa Tengah

    Pertamax: Rp 12.500/liter dari sebelumnya Rp 12.100/liter Pertamax Turbo: Rp 13.500/liter dari sebelumnya Rp 13.050/liter Pertamax Green 95: Rp 13.250/liter dari sebelumnya Rp 12.800/liter Dexlite: Rp 13.420/liter dari sebelumnya Rp 12.740/liter Pertamina Dex: Rp 13.650/liter dari sebelumnya Rp 13.200/liter

    17. DI Yogyakarta

    Pertamax: Rp 12.500/liter dari sebelumnya Rp 12.100/liter Pertamax Turbo: Rp 13.500/liter dari sebelumnya Rp 13.050/liter Pertamax Green 95: Rp 13.250/liter dari sebelumnya Rp 12.800/liter Dexlite: Rp 13.420/liter dari sebelumnya Rp 12.740/liter Pertamina Dex: Rp 13.650/liter dari sebelumnya Rp 13.200/liter

    18. Jawa Timur

    Pertamax: Rp 12.500/liter dari sebelumnya Rp 12.100/liter Pertamax Turbo: Rp 13.500/liter dari sebelumnya Rp 13.050/liter Pertamax Green 95: Rp 13.250/liter dari sebelumnya Rp 12.800/liter Dexlite: Rp 13.420/liter dari sebelumnya Rp 12.740/liter Pertamina Dex: Rp 13.650/liter dari sebelumnya Rp 13.200/liter

    19. Bali

    Pertamax: Rp 12.500/liter dari sebelumnya Rp 12.100/liter Pertamax Turbo: Rp 13.500/liter dari sebelumnya Rp 13.050/liter Dexlite: Rp 13.320/liter dari sebelumnya Rp 12.740/liter Pertamina Dex: Rp 13.650/liter dari sebelumnya Rp 13.200/liter

    20. Nusa Tenggara Barat

    Pertamax: Rp 12.500/liter dari sebelumnya Rp 12.100/liter Pertamax Turbo: Rp 13.500/liter dari sebelumnya Rp 13.050/liter Dexlite: Rp 13.320/liter dari sebelumnya Rp 12.740/liter Pertamina Dex: Rp 13.650/liter dari sebelumnya Rp 13.200/liter

    21. Nusa Tenggara Timur

    Pertamax: Rp 12.500/liter dari sebelumnya Rp 12.100/liter Pertamax Turbo: Rp 13.500/liter dari sebelumnya Rp 13.050/liter Dexlite: Rp 13.320/liter dari sebelumnya Rp 12.740/liter Pertamina Dex: Rp 13.650/liter dari sebelumnya Rp 13.200/liter Solar Non Subsidi: Rp 13.220/liter dari sebelumnya, Rp 12.640/liter

    22. Kalimantan Selatan

    Pertamax: Rp 13.100/liter dari sebelumnya Rp 12.700/liter Pertamax Turbo: Rp 14.100/liter dari sebelumnya Rp 13.600/liter Dexlite: Rp 13.900/liter dari sebelumya Rp 13.290/liter Pertamina Dex: Rp 14.250/liter dari sebelumnya Rp 13.800/liter

    23. Kalimantan Timur

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

    24. Kalimantan Utara

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

    25. Kalimantan Barat

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

    26. Kalimantan Tengah

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

    27. Sulawesi Utara

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

    28. Gorontalo

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

    29. Sulawesi Tengah

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

    30. Sulawesi Tenggara

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

    31. Sulawesi Selatan

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

    32. Sulawesi Barat

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

    33. Maluku

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya 12.400/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter

    34. Maluku Utara

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya Rp 12.400/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter

    35. Papua

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya 12.400/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter Pertamax Turbo: Rp 13.800/liter dari sebelumnya Rp 13.350/liter

    36. Papua Barat

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya 12.400/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

    37. Papua Selatan

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya 12.400/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter

    38. Papua Pegunungan

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya 12.400/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter

    39. Papua Tengah

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya 12.400/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter

    40. Papua Barat Daya

    Pertamax: Rp 12.800/liter dari sebelumnya 12.400/liter Dexlite: Rp 13.610/liter dari sebelumnya Rp 13.020/liter Pertamina Dex: Rp 13.950/liter dari sebelumnya Rp 13.500/liter

    Situasi geopolitik global di timur tengah turut mempengaruhi hal ini. Semoga perang di Timur Tengah segera berakhir.***

  • PP 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan Ancam Sektor Padat Karya

    PP 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan Ancam Sektor Padat Karya

    PIKIRAN RAKYAT – Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Mukhamad Misbakhun memperingatkan, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 memicu kekhawatiran serius di kalangan legislatif dan pelaku ekonomi nasional. 

    Menurut dia, industri tembakau adalah sektor yang banyak menyerap tenaga kerja  dan padat karya.

    “Regulasi ini berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi hingga ratusan triliun rupiah serta mengancam kedaulatan kebijakan nasional,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Senin 30 Juni 2025.

    Diketahui, PP Nomor 28 Tahun 2024 adalah peraturan pelaksana dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. PP ini mengatur berbagai aspek terkait penyelenggaraan upaya kesehatan, pengelolaan tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, kefarmasian, teknologi kesehatan, dan lain sebagainya. 

    PP Nomor 28 Tahun 2024 juga mengatur tentang pengamanan zat adiktif, termasuk rokok elektronik, dan ketentuan umum, jenis fasilitas, fasilitas pajak penghasilan, serta ketentuan pembebasan bea masuk.

    Misbakhun menyoroti kontribusi besar sektor tembakau terhadap penerimaan negara. Pada 2024, Cukai Hasil Tembakau (CHT) tercatat mencapai Rp 216,9 triliun atau sekitar 72% dari total penerimaan kepabeanan dan cukai. 

    “Yang menjadi pertanyaan, apakah pemerintah sudah menyiapkan strategi pengganti penerimaan cukai hasil tembakau sebesar Rp 300 triliun di industri hasil tembakau ini?” ujarnya.

    Dia menilai, PP 28/2024 sebagai pukulan telak terhadap industri hasil tembakau (IHT), yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi di berbagai daerah. Dikatakan, sektor ini tidak hanya terkait dengan isu kesehatan, tetapi juga menyangkut industri, pertanian, dan ketenagakerjaan padat karya.

    Misbakhun secara khusus menyoroti pentingnya melindungi sigaret kretek tangan (SKT) sebagai kekuatan ekonomi lokal. Ditegaskan Misbakhun, sektor ini menghidupkan ekonomi rakyat, dari petani hingga pelaku industri kecil. 

    “Ini soal amanat konstitusi untuk melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia,” tuturnya.

    Lebih lanjut, dia mempertanyakan legitimasi PP 28/2024 yang dinilai menyimpang dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan sebagai kebijakan induknya. 

    Ia menilai PP tersebut mengatur hal-hal yang tidak secara eksplisit diatur dalam UU, bahkan melampaui kewenangannya. “PP 28/2024 ini sangat jelas apa yang tidak ada dalam UU diatur di dalam PP-nya,” katanya.

    Dicontohkan Misbakhun, sejumlah ketentuan seperti pembatasan tar (zat kimia yang dihasilkan dari pembakaran rokok) dan nikotin, zonasi larangan iklan, hingga rencana penyeragaman kemasan rokok tanpa identitas merek dalam Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), aturan turunan PP 28/2024, yang menurut dia, tidak memiliki dasar hukum kuat dalam UU Kesehatan. 

    “Apakah boleh PP itu sebagai pelaksana UU mengatur hal yang berbeda dengan UU-nya? Inilah yang harus dijadikan acuan kita,” katanya.

    Misbakhun juga mengkritik Rancangan Permenkes yang mengatur lebih lanjut soal penyeragaman kemasan rokok tanpa identitas merek. Ia menilai hal ini sebagai bentuk pelanggaran terhadap disiplin konstitusi dan berpotensi menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah. (*)

  • Negara Rugi Rp 2 Triliun

    Negara Rugi Rp 2 Triliun

    PIKIRAN RAKYAT – Di tengah meningkatnya produksi, dunia perberasan nasional menghadapi masalah serius. 

    Setelah ditemukan dugaan kecurangan perdagangan beras yang merugikan konsumen hingga Rp 99,35 triliun, kini terungkap praktik pengoplosan beras subsidi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menjadi beras premium.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memproyeksikan kerugian negara akibat praktik pengoplosan beras subsidi itu mencapai Rp 2 triliun per tahun. 

    “Modusnya mengambil 80% beras SPHP bersubsidi dan mengoplosnya menjadi beras premium yang dijual dengan harga lebih tinggi di pasar tanpa mekanisme pengawasan yang efektif,” katanya saat peringatan Hari Krida Pertanian, di Jakarta, Senin 30 Juni 2025.

    Mentan mengatakan, program beras SPHP seharusnya menjamin harga beras lebih murah, karena disubsidi Rp 1.500 hingga Rp 2.000 per kilogram. Namun, sebagian besar beras justru tidak sampai ke konsumen yang berhak.

    Dari estimasi 1 juta ton beras yang diduga dioplos, pelaku memperoleh keuntungan selisih harga hingga Rp 2.000 per kilogram yang jika dikalikan total volume beras yang didistribusikan bisa menghasilkan potensi kerugian negara Rp 2 triliun per tahun.

    “Yang dipajang adalah 20%, yang 80% (beras SPHP) dioplos jadi premium, naik 2.000%, kalau 1,4 juta ton beras (SPHP) kali 80% (yang dioplos) itu 1 juta ton beras, 1 juta ton kali Rp 2.000 (subsidi) itu Rp 2 triliun kerugian negara satu tahun,” kata Mentan.

    Amran menjelaskan, hanya 20% beras SPHP yang dipajang dan dijual sesuai ketentuan, sedangkan sisanya masuk ke jalur distribusi ilegal dan diperjualbelikan seperti beras komersial biasa. 

    Kerugian negara diperparah dengan distribusi SPHP yang dilakukan saat panen raya, memperburuk harga di tingkat petani dan membuka ruang besar bagi spekulan memainkan suplai pasar beras.

    Dikatakan Amran, Satgas Pangan telah turun ke lapangan menyelidiki temuan itu dan mendorong penguatan pengawasan, agar subsidi tidak lagi dimanfaatkan oleh oknum untuk meraup keuntungan pribadi. 

    “Itu Satgas Pangan sudah turun. Itu SPHP menurut laporan dari bawah, pengakuan mereka. Ini tim yang bekerja secara tertutup, itu 80% (beras SPHP) dioplos,” kata Mentan.

    Disebutkan Amran, beras SPHP yang seharusnya didistribusikan sesuai standar justru dibongkar, dikemas ulang, dan dipasarkan dengan harga medium atau premium, padahal produk tersebut masih dalam skema Program SPHP.

    Pemerintah mengingatkan seluruh pelaku usaha distribusi beras untuk tidak bermain-main dengan program beras SPHP, karena jika terbukti melakukan kecurangan, akan ada sanksi yang dijatuhkan sesuai hukum berlaku.

    Satgas panggil 212 produsen beras

    Pada kesempatan itu, Amran juga menyampaikan Satuan Tugas Pangan (Satgas Pangan) mulai Senin (30/6/2025) memanggil 212 produsen merek beras yang nakal, diduga melakukan praktik perdagangan tidak sesuai aturan. 

    Pemanggilan tersebut dilakukan, menyusul temuan dugaan pelanggaran dalam distribusi dan penjualan beras premium oleh sejumlah produsen besar.

    Menurut dia, upaya itu merupakan bagian dari langkah korektif guna menertibkan tata niaga beras agar tidak merugikan konsumen dan petani sebagai pelaku utama sektor pangan. 

    “Mau Indonesia lumpuh pangan? Mau? Kita harus luruskan. Kita harus bereskan. Mafia-mafia yang bergerak di sektor pangan. Tidak boleh kita biarkan,” katanya.

    Amran berkomitmen membela petani dan menjaga kepentingan rakyat, sembari menyatakan siap menghadapi risiko demi tegaknya kedaulatan pangan Indonesia. 

    “Aku tahu ini risikonya besar. Kami mulai diserang. Tidak masalah, jiwa ragaku untuk Merah Putih. Kami siap untuk Merah Putih. Kami tidak peduli, yang penting kami di posisi membela rakyat Indonesia, membela petani Indonesia,” katanya. (*)

  • 10 Rekomendasi Bibit Jagung Hibrida Terbaik untuk Musim Kemarau

    10 Rekomendasi Bibit Jagung Hibrida Terbaik untuk Musim Kemarau

    PIKIRAN RAKYAT – Bagi para petani, khususnya petani pemula, pemilihan varietas atau bibit jagung yang tepat sangat krusial untuk mendapatkan hasil panen maksimal, terutama saat menghadapi musim kemarau atau musim tanam ketiga.

    Jika kamu ingin menanam jagung di musim tanam ketiga yang akan datang ini, pastikanlah untuk mengecek kondisi jenis tanah dan lokasi lahan, karena faktor tersebut juga mempengaruhi keberhasilan menanam jagung di musim tanam ketiga ini.

    Untuk itu dalam artikel ini, tim PikiranRakyat.com akan membahas 10 rekomendasi varietas jagung hibrida terbaik yang cocok untuk kondisi tersebut, serta menawarkan solusi adaptif dan produktif.

    Inilah 10 rekomendasi varietas atau bibit jagung hibrida terbaik:

    1. Super Hibrida BISI-18: Dikenal dengan tongkolnya yang besar dan seragam, serta penutupan pucuk yang mencapai 97% yang menandakan biji penuh hingga ujung. Bibit ini memiliki adaptasi lingkungan yang sangat baik, dengan rata-rata produksi 9,5 ton per hektar di musim kemarau dan 9,3 ton di musim penghujan.

    2. NK 212 Wiro Sableng: Memiliki umur panen yang relatif lebih pendek (101 hari setelah tanam). Rata-rata hasil mencapai 9,5 ton per hektar dengan potensi 12,5 ton pipil kering. Keunggulannya terletak pada ketahanan terhadap kekeringan, stabilitas di berbagai kondisi penanaman, serta ketahanan terhadap busuk buah dan bulai.

    3. BISI-99: Sangat handal ditanam di musim kemarau dan lebih tahan terhadap serangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri.

    4. NK Sumo 7328: Tahan terhadap hama penyakit akar, memiliki batang yang kokoh, hasil biji lebih rapat, dan mudah dipetik. Bibit ini cocok ditanam di musim kemarau dengan rata-rata panen 10 ton per hektar dan potensi 12,5 ton pipil kering.

    5. BISI-2: Menunjukkan kemampuan adaptasi yang sangat baik di berbagai jenis lahan. Berpotensi menghasilkan dua tongkol yang sama di tiap tanaman, memiliki kadar air rendah, rendemen sangat tinggi, dan potensi panen mencapai 12,5 ton pipil kering.

    6. NK Juara: Benih hibrida yang tahan bulai dan busuk batang, serta tahan di segala kondisi cuaca. Memiliki rendemen tinggi dengan hasil panen rata-rata 9,5 ton per hektar dan potensi 12 ton pipil kering.

    7. P-27 Lumigen Gajah: Merupakan pengembangan dari bibit jagung K-21 dengan hasil panen yang lebih tinggi. Batang dan buahnya besar ditopang perakaran yang kokoh, sehingga tetap berproduksi baik dalam segala kondisi.

    8. P-32 Singa: Terbukti paling tahan terhadap busuk tongkol dan hawar daun. Tumbuh optimal di daerah dengan pengairan terbatas. Tongkol mudah dipetik, warna biji cerah dan mudah dipipil, serta perakaran kuat dan batang kokoh sehingga tidak mudah roboh.

    9. Advance Jos: Memiliki potensi hasil sangat tinggi mencapai 13 ton pipil kering, rendemen rata-rata 70%, dan toleran terhadap kekeringan. Sangat direkomendasikan untuk ditanam di musim kemarau dan daerah dengan potensi curah hujan minim.

    10. NK Perkasa: Memiliki umur panen yang relatif lebih cepat (101 hari) dan potensi hasilnya mencapai 12,5 ton pipil kering per hektar.

    Untuk mencapai hasil maksimal, pemeliharaan dan perawatan intensif seperti pemupukan, penyiangan, dan pengairan setidaknya dua Minggu sekali sangat diperlukan.

    Pemilihan bibit yang tepat, dikombinasikan dengan praktik pertanian yang baik, akan menjadi kunci keberhasilan panen jagung di musim kemarau.

    Sekian rangkuman rekomendasi pemilihan varietas atau bibit jagung di musim kemarau ini, semoga dapat membantu.***

     

  • Turun Tipis, Waktu Tepat untuk Akumulasi

    Turun Tipis, Waktu Tepat untuk Akumulasi

    PIKIRAN RAKYAT – Pergerakan harga emas batangan Antam pada Senin, 30 Juni 2025 menunjukkan tren melemah tipis dibandingkan penutupan akhir pekan lalu. Koreksi ini membuka peluang bagi pemburu logam mulia untuk mempertimbangkan pembelian saat harga berada di level lebih rendah.

    Berikut rincian harga emas Antam hari ini lengkap dengan selisih penurunan dibandingkan harga kemarin:

    Harga Dasar Emas Antam Hari Ini 0,5 gram: Rp990.000 (turun Rp2.000) 1 gram: Rp1.880.000 (turun Rp4.000) 2 gram: Rp3.700.000 (turun Rp8.000) 3 gram: Rp5.525.000 (turun Rp12.000) 5 gram: Rp9.175.000 (turun Rp20.000) 10 gram: Rp18.295.000 (turun Rp40.000) 25 gram: Rp45.612.000 (turun Rp100.000) 50 gram: Rp91.145.000 (turun Rp200.000) 100 gram: Rp182.212.000 (turun Rp400.000) 250 gram: Rp455.265.000 (turun Rp1.000.000) 500 gram: Rp910.320.000 (turun Rp2.000.000) 1.000 gram: Rp1.820.600.000 (turun Rp4.000.000) Harga Emas Antam + PPh 0,25% Hari Ini 0,5 gram: Rp992.475 (turun Rp2.005) 1 gram: Rp1.884.700 (turun Rp4.010) 2 gram: Rp3.709.250 (turun Rp8.020) 3 gram: Rp5.538.813 (turun Rp12.030) 5 gram: Rp9.197.938 (turun Rp20.050) 10 gram: Rp18.340.738 (turun Rp40.100) 25 gram: Rp45.726.030 (turun Rp100.250) 50 gram: Rp91.372.863 (turun Rp200.500) 100 gram: Rp182.667.530 (turun Rp401.000) 250 gram: Rp456.403.163 (turun Rp1.002.500) 500 gram: Rp912.595.800 (turun Rp2.005.000) 1.000 gram: Rp1.825.151.500 (turun Rp4.010.000) Rekomendasi Investasi Hari Ini

    Koreksi tipis di awal pekan menunjukkan harga emas masih bergerak dalam tren wajar di tengah fluktuasi pasar global. Penurunan pada semua denominasi, terutama di ukuran besar seperti 100 gram ke atas, memberi peluang menarik untuk akumulasi bertahap.

    Paket investasi emas batangan Antam berukuran kecil juga tetap menjadi pilihan praktis bagi investor ritel yang ingin membangun portofolio logam mulia secara konsisten. Menjaga ritme pembelian rutin saat harga turun akan membantu memperoleh harga rata-rata terbaik dalam jangka panjang.

    Momentum harga emas Antam yang masih terjaga stabil menegaskan peran emas sebagai instrumen lindung nilai yang layak dipertahankan, terutama di tengah ketidakpastian global yang masih membayangi pasar keuangan.***

  • Stabil di Pegadaian, Laku Emas dan Indogold Masih Menarik

    Stabil di Pegadaian, Laku Emas dan Indogold Masih Menarik

    PIKIRAN RAKYAT – Awal pekan ini, harga emas di beberapa penyedia logam mulia tercatat relatif stabil jika dibandingkan dengan harga pada Minggu, 29 Juni 2025.

    Berikut adalah daftar lengkap harga emas hari ini di Pegadaian, Laku Emas, Indogold, dan pasar global, beserta pergerakan nilainya.

    1. Harga Emas Pegadaian Hari Ini

    Galeri 24

    0,5 gram: Rp977.000 (tidak berubah) 1 gram: Rp1.863.000 (tidak berubah) 2 gram: Rp3.669.000 (tidak berubah) 5 gram: Rp9.104.000 (tidak berubah) 10 gram: Rp18.158.000 (tidak berubah) 25 gram: Rp45.283.000 (tidak berubah) 50 gram: Rp90.494.000 (tidak berubah) 100 gram: Rp180.897.000 (tidak berubah) 250 gram: Rp452.018.000 (tidak berubah) 500 gram: Rp903.590.000 (tidak berubah) 1.000 gram: Rp1.807.179.000 (tidak berubah)

    UBS Pegadaian

    0,5 gram: Rp1.016.000 (tidak berubah) 1 gram: Rp1.879.000 (tidak berubah) 2 gram: Rp3.729.000 (tidak berubah) 5 gram: Rp9.214.000 (tidak berubah) 10 gram: Rp18.330.000 (tidak berubah) 25 gram: Rp45.734.000 (tidak berubah) 50 gram: Rp91.279.000 (tidak berubah) 100 gram: Rp182.484.000 (tidak berubah) 250 gram: Rp456.076.000 (tidak berubah) 500 gram: Rp911.078.000 (tidak berubah)

    Harga Tabungan Emas Pegadaian

    Beli emas: Rp18.050 per 0,01 gram (tetap) Jual emas: Rp17.410 per 0,01 gram (tetap) 2. Harga Laku Emas Hari Ini

    Dibandingkan harga 29 Juni 2025, Laku Emas menunjukkan sedikit penurunan di beberapa pecahan.

    Harga Beli Laku Emas 2025 – 2024

    0,5 gram: Rp1.057.000 (turun Rp1.000) 1 gram: Rp2.014.000 (turun Rp3.000) 2 gram: Rp3.968.000 (turun Rp1.000) 3 gram: Rp5.927.000 (turun Rp1.000) 5 gram: Rp9.945.000 (turun Rp1.000) 10 gram: Rp19.835.000 (turun Rp1.000) 25 gram: Rp47.962.000 (turun Rp1.000) 50 gram: Rp95.845.000 (turun Rp1.000) 100 gram: Rp191.612.000 (turun Rp1.000) 3. Harga Beli Emas Fisik Indogold Hari Ini

    Harga emas fisik Indogold masih sama seperti kemarin.

    UBS

    0,5 gram: Rp1.038.500 (tetap) 1 gram: Rp1.897.000 (tetap) 2 gram: Rp3.752.000 (tetap) 3 gram: Rp5.617.500 (tetap) 5 gram: Rp9.227.000 (tetap) 10 gram: Rp18.311.000 (tetap) 25 gram: Rp45.659.000 (tetap) 50 gram: Rp91.050.000 (tetap) 100 gram: Rp181.121.000 (tetap)

    Antam

    0,5 gram: Rp1.092.900 (tetap) 1 gram: Rp2.065.000 (tetap) 2 gram: Rp4.050.000 (tetap) 3 gram: Rp6.045.000 (tetap) 5 gram: Rp10.945.000 (tetap) 10 gram: Rp21.840.000 (tetap) 25 gram: Rp49.800.000 (tetap) 50 gram: Rp99.400.000 (tetap) 100 gram: Rp192.900.000 (tetap) 4. Harga Emas Global

    Emas global sedikit melemah di awal pekan ini.

    Harga emas per gram: Rp1.703.572 (turun Rp5.194) Harga emas per auns: Rp52.985.393 (turun Rp160.699) Rekomendasi Investasi Emas Hari Ini

    Harga emas di Pegadaian, Indogold, dan Antam tercatat stabil, sementara Laku Emas dan pasar global menunjukkan sedikit koreksi. Kondisi ini masih mengindikasikan tren konsolidasi yang wajar setelah sempat naik pada pekan lalu. Momentum stagnasi seperti ini bisa dimanfaatkan untuk pembelian bertahap, terutama untuk pecahan kecil agar lebih fleksibel.

    Pola tabungan emas juga direkomendasikan bagi yang ingin berinvestasi dengan dana terbatas. Sementara untuk lindung nilai jangka panjang, pecahan besar seperti 25 gram hingga 100 gram bisa jadi pilihan untuk memperkuat portofolio logam mulia.

    Stabilnya harga emas di awal pekan memberi ruang untuk melakukan akumulasi. Jika harga global kembali naik, posisi beli di harga sekarang berpotensi memberikan imbal hasil menarik pada semester kedua 2025.***

  • Minggu Baru Masih Turun Tipis, Peluang Beli Masih Terbuka

    Minggu Baru Masih Turun Tipis, Peluang Beli Masih Terbuka

    PIKIRAN RAKYAT – Memasuki pekan baru, harga emas perhiasan pada Senin, 30 Juni 2025 mengalami koreksi tipis dibandingkan harga akhir pekan kemarin. Pergerakan ini memberikan sinyal menarik bagi pecinta logam mulia yang mengincar momen pembelian emas perhiasan dengan harga lebih miring.

    Berikut rincian harga emas perhiasan hari ini lengkap dengan selisih penurunannya:

    Harga Emas Spot

    Emas 10 Karat

    Per gram: Rp710.549 (turun Rp1.419) Per ons: Rp22.100.537 (turun Rp44.140) Per kilogram: Rp710.548.767 (turun Rp1.419.143)

    Emas 14 Karat

    Per gram: Rp994.768 (turun Rp1.987) Per ons: Rp30.940.752 (turun Rp61.796) Per kilogram: Rp994.768.273 (turun Rp1.986.801)

    Emas 18 Karat

    Per gram: Rp1.278.988 (turun Rp2.554) Per ons: Rp39.780.967 (turun Rp79.452) Per kilogram: Rp1.278.987.780 (turun Rp2.554.458)

    Emas 22 Karat

    Per gram: Rp1.563.207 (turun Rp3.122) Per ons: Rp48.621.182 (turun Rp97.108) Per kilogram: Rp1.563.207.287 (turun Rp3.122.115)

    Emas 24 Karat

    Per gram: Rp1.705.317 (turun Rp3.406) Per ons: Rp53.041.289 (turun Rp105.937) Per kilogram: Rp1.705.317.040 (turun Rp3.405.944) Harga Jual Laku Emas Hari Ini

    Harga jual emas perhiasan di Laku Emas juga relatif stabil, dengan rentang harga:

    24K (99%): Rp1.550.000 per gram 23K: Rp1.375.000 22K: Rp1.319.000 21K: Rp1.262.000 20K: Rp1.201.000 19K: Rp1.139.000 18K: Rp1.078.000 17K: Rp1.016.000 16K: Rp954.000 15K: Rp893.000 14K: Rp833.000 13K: Rp775.000 12K: Rp713.000 11K: Rp652.000 10K: Rp592.000 9K: Rp531.000 Harga Perhiasan Raja Emas Hari Ini

    Harga perhiasan di Raja Emas juga mendukung tren stabil, dengan banderol:

    K24*: Rp1.650.000 per gram K24: Rp1.540.000 K23: Rp1.372.000 K22: Rp1.312.000 K21: Rp1.253.000 K20: Rp1.193.000 K19: Rp1.133.000 K18: Rp1.075.000 K17: Rp1.015.000 K16: Rp955.000 K15: Rp896.000 K14: Rp836.000 K13: Rp776.000 K12: Rp717.000 K11: Rp657.000 K10: Rp597.000 K9: Rp538.000 K8: Rp478.000 K7: Rp418.000 K6: Rp360.000 K5: Rp300.000 Rekomendasi Hari Ini

    Penurunan tipis di awal pekan membuka peluang bagi pembelian emas perhiasan, terutama bagi yang merencanakan penambahan koleksi atau kebutuhan mahar dan hadiah. Tren stabil di Laku Emas dan Raja Emas mengindikasikan pasar masih kondusif untuk akumulasi, khususnya pada kadar tinggi seperti 22K dan 24K yang memiliki nilai jual kembali lebih baik.

    Momentum koreksi seperti ini dapat dimanfaatkan untuk pembelian secara bertahap sebelum tren harga berbalik naik seiring dengan potensi sentimen global. Fokus pada kadar tinggi disarankan agar nilai simpanan logam mulia tetap terjaga di masa mendatang.***

  • Ada Larangan Studi Tour, Ketua Asosiasi Travel Agent Bilang Masih Ada Celah Pertumbuhan Industri Pariwisata

    Ada Larangan Studi Tour, Ketua Asosiasi Travel Agent Bilang Masih Ada Celah Pertumbuhan Industri Pariwisata

    PIKIRAN RAKYAT – Meski Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sudah melarang study tour, kegiatan wisata anak sekolah diperkirakan masih akan ramai. Terlebih, memasuki musim liburan panjang. 

    Hal ini karena kebijakan Gubernur Jawa Barat tersebut diutamakan bagi sekolah negeri. Sementara, bagi sekolah swasta yang pengelolaan keuangannya serba mandiri, aktivitas tersebut masih bisa diberlakukan.

    Hal ini diutarakan oleh Ketua DPD Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Jawa Barat Josep Sugeng Irianto yang mempredikasikan industri pariwisata dari anak sekolah masih akan tetap tumbuh ke depannya. Apalagi, arus wisata yang masuk ke Jabar dari kegiatan studi tur juga terus menunjukkan peningkatan.

    “Kebijakan pelarangan studi tur mungkin hanya berdampak pada sebagian kecil pihak. Masih banyak pelaku usaha pariwisata yang memberangkatkan anak sekolah untuk studi tour, atau yang mengordinir kegiatan studi tour ke Jabar,” katanya ketika dihubungi, Minggu 29 Juni 2025.

    Bahkan, euforia lonjakan wisata sudah terjadi di akhir pekan kemarin. Joseph menganggap akhir pekan panjang kali ini mampu melonjakkan aktivitas pariwisata di Jabar, terutama yang memiliki destinasi populer.

    “Dari seantero Jabar, wilayah utara yang banyak didatangi wisatawan di Kabupaten Cirebon dan Kuningan, di pantai selatan ada Pangandaran yang masih jadi primadona, dan di wilayah barat daerah Puncak masih diminati,” ujarnya.

    Untuk kawasan Bandung Raya bisa jadi sedang marema. Indikasinya, banyak hotel dan penginapan yang full, juga dengan sewa kendaraan kecil. Length of stay di Bandung Raya juga menggembirakan yakni sekitar 3 malam. Joseph mengatakan untuk daerah lain rata-rata masih 2 hari 1 malam.

    Salah satu alasannya karena di wilayah Bandung Raya banyak tersebar destinasi wisata yang ingin dikunjungi wisatawan. Dia juga menuturkan jika kebijakan efisiensi besar dirasakan bagi pihak yang bersinggungan dengan instansi pemerintahan.

    “Bagi yang menargetkan kunjungan dari masyarakat umum kelihatannya masih akan tumbuh baik ke depannya. Meski memang di sektor pariwisata ini grafik pertumbuhannya akan sulit untuk rata,” kata Joseph yang juga pemilik Rex Tour tersebut.

    Meski demikian, dia melihat di momen libur panjang sekolah yang mulai pekan ini hingga pertengahan Juli tidak akan terlalu melonjak pertumbuhannya. Selain karena sudah tidak ada long weekend, juga yang libur di kelompok anak sekolah, sementara orangtuanya sudah kembali masuk kerja. (*)