Category: Pikiran-Rakyat.com Ekonomi

  • Naik Tipis, Saat Tepat Amankan Logam Mulia

    Naik Tipis, Saat Tepat Amankan Logam Mulia

    PIKIRAN RAKYAT – Harga emas batangan di Pegadaian hari ini, Rabu 30 April 2025, menunjukkan kenaikan tipis pada sebagian besar jenis dan denominasi, baik untuk emas Antam, Galeri24, maupun UBS. Selain itu, harga tabungan emas juga tercatat naik dibanding hari sebelumnya.

    Kenaikan ini memperlihatkan tren optimisme pasar terhadap logam mulia, terutama di tengah ketidakpastian global dan fluktuasi mata uang asing. Berikut rincian lengkap harga emas Pegadaian hari ini dibandingkan dengan Selasa kemarin:

    Harga Emas Tabungan Pegadaian Harga beli: Rp19.000 per 0,01 gram
    (Naik Rp90 dari kemarin yang sebesar Rp18.910) Harga jual: Rp18.330 per 0,01 gram
    (Naik Rp90 dari kemarin yang sebesar Rp18.240) Harga Emas Batangan Galeri24 0,5 gram: Rp1.030.000
    (Naik Rp4.000 dari Rp1.026.000) 1 gram: Rp1.964.000
    (Naik Rp9.000 dari Rp1.955.000) 2 gram: Rp3.868.000
    (Naik Rp16.000 dari Rp3.852.000) 5 gram: Rp9.598.000
    (Naik Rp38.000 dari Rp9.560.000) 10 gram: Rp19.143.000
    (Naik Rp74.000 dari Rp19.069.000) 25 gram: Rp47.739.000
    (Naik Rp185.000 dari Rp47.554.000) 50 gram: Rp95.402.000
    (Naik Rp370.000 dari Rp95.032.000) 100 gram: Rp190.709.000
    (Naik Rp739.000 dari Rp189.970.000) 250 gram: Rp476.537.000
    (Naik Rp1.848.000 dari Rp474.689.000) 500 gram: Rp952.604.000
    (Naik Rp3.695.000 dari Rp948.909.000) 1.000 gram: Rp1.905.206.000
    (Naik Rp7.389.000 dari Rp1.897.817.000) Harga Emas Batangan Antam 0,5 gram: Rp1.076.000
    (Naik Rp2.000 dari Rp1.074.000) 1 gram: Rp2.047.000
    (Naik Rp4.000 dari Rp2.043.000) 2 gram: Rp4.031.000
    (Naik Rp8.000 dari Rp4.023.000) 3 gram: Rp6.021.000
    (Naik Rp13.000 dari Rp6.008.000) 5 gram: Rp9.999.000
    (Naik Rp21.000 dari Rp9.978.000) 10 gram: Rp19.941.000
    (Naik Rp44.000 dari Rp19.897.000) 25 gram: Rp49.721.000
    (Naik Rp109.000 dari Rp49.612.000) 50 gram: Rp99.359.000
    (Naik Rp217.000 dari Rp99.142.000) 100 gram: Rp198.636.000
    (Naik Rp435.000 dari Rp198.201.000) 250 gram: Rp496.313.000
    (Naik Rp1.086.000 dari Rp495.227.000) 500 gram: Rp992.407.000
    (Naik Rp2.173.000 dari Rp990.234.000) 1.000 gram: Rp1.984.771.000
    (Naik Rp4.345.000 dari Rp1.980.426.000) Harga Emas Batangan UBS 0,5 gram: Rp1.077.000
    (Naik Rp5.000 dari Rp1.072.000) 1 gram: Rp1.991.000
    (Naik Rp8.000 dari Rp1.983.000) 2 gram: Rp3.951.000
    (Naik Rp17.000 dari Rp3.934.000) 5 gram: Rp9.763.000
    (Naik Rp42.000 dari Rp9.721.000) 10 gram: Rp19.423.000
    (Naik Rp85.000 dari Rp19.338.000) 25 gram: Rp48.460.000
    (Naik Rp211.000 dari Rp48.249.000) 50 gram: Rp96.722.000
    (Naik Rp424.000 dari Rp96.298.000) 100 gram: Rp193.366.000
    (Naik Rp846.000 dari Rp192.520.000) 250 gram: Rp483.270.000
    (Naik Rp2.112.000 dari Rp481.158.000) 500 gram: Rp965.401.000
    (Naik Rp4.218.000 dari Rp961.183.000) 1.000 gram: –
    (Data belum tersedia) Rekomendasi Investasi Emas Hari Ini

    Kenaikan stabil pada harga emas hari ini mencerminkan sentimen positif terhadap logam mulia di tengah ketidakpastian global. Kondisi ini memberi peluang akumulasi yang baik, terutama bagi yang fokus pada investasi jangka panjang.

    1. Akumulasi Bertahap

    Harga masih dalam tren naik moderat, sangat cocok untuk strategi pembelian berkala (dollar-cost averaging), terutama pada produk Antam dan UBS yang memiliki likuiditas tinggi.

    2. Emas Galeri24 untuk Diversifikasi

    Harga Galeri24 lebih kompetitif, cocok untuk pembelian dalam volume lebih kecil, dengan pilihan gramasi yang lengkap dan desain menarik untuk keperluan personal maupun hadiah.

    3. Tabungan Emas Sebagai Alternatif Cair

    Tabungan emas bisa menjadi instrumen investasi mikro yang fleksibel, ideal untuk mengantisipasi kebutuhan jangka pendek tanpa kehilangan nilai akibat inflasi.

    4. Pantau Harga Global dan Nilai Tukar

    Kebijakan moneter The Fed dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar masih berpotensi memicu kenaikan harga emas dalam waktu dekat.

    Dengan kondisi hari ini, emas tetap menjadi pilihan lindung nilai yang solid. Fokus pada instrumen fisik bersertifikat dari Pegadaian dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan di masa mendatang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Daftar Emiten yang Bagi 100 Persen Dividen Usai RUPS, Ada Sari Roti hingga Sampoerna

    Daftar Emiten yang Bagi 100 Persen Dividen Usai RUPS, Ada Sari Roti hingga Sampoerna

    PIKIRAN RAKYAT – Kebijakan pembagian dividen menjadi salah satu magnet utama bagi para investor yang memburu imbal hasil stabil di pasar saham. Tahun ini, sejumlah emiten terkemuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pembagian dividen dengan rasio payout mencapai 100 persen atau bahkan lebih dari laba bersih.

    Bagi investor yang berorientasi pada pendapatan (income investor), ini tentu merupakan kabar baik.

    Salah satu sorotan utama datang dari PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), emiten sektor konsumer yang tak hanya menunjukkan kinerja keuangan solid, tetapi juga memberikan komitmen pembagian dividen penuh kepada para pemegang saham.

    Unilever Indonesia (UNVR): Dividen 100 Persen, Saham Melonjak

    UNVR kembali menegaskan reputasinya sebagai salah satu saham blue-chip yang rajin membagikan dividen penuh. Pada tahun ini, manajemen Unilever mengumumkan komitmen untuk membagikan dividen dengan payout ratio 100 persen dari laba bersih tahun buku 2024.

    Informasi ini langsung mendorong saham UNVR naik signifikan, hingga 17,39% ke level Rp1.755 per saham hanya dalam sesi pertama perdagangan, memperpanjang reli kenaikan selama empat hari berturut-turut.

    Direktur Keuangan UNVR, Neeraj Lal, menyatakan bahwa dividen 100 persen menjadi bagian dari strategi berkelanjutan untuk memberikan nilai kepada pemegang saham, sekaligus mencerminkan kepercayaan perusahaan pada stabilitas pertumbuhan laba. Pada kuartal I 2025, Unilever mencatat penjualan bersih Rp9,5 triliun dan laba bersih Rp1,2 triliun.

    Namun, UNVR bukan satu-satunya perusahaan yang membagikan dividen dalam jumlah besar. Setidaknya ada 12 emiten lain yang juga membagikan dividen dengan payout ratio mulai dari 100 hingga lebih dari 300 persen, bahkan dalam kondisi laba bersih yang relatif moderat.

    12 Emiten Bagi Dividen 100 Persen

    Berikut daftar emiten yang patut diperhatikan oleh investor yang mengincar dividen jumbo:

    1. PT Indika Energy Tbk (INDY)

    INDY menjadi yang paling mencolok dengan payout ratio mencapai 300 persen dari laba bersih. Emiten sektor energi ini mencatat dividend yield sebesar 5,99 persen, menunjukkan keagresifan manajemen dalam mengembalikan keuntungan kepada pemegang saham meskipun di tengah transisi bisnis energi.

    2. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

    Salah satu raksasa batu bara ini mencetak payout ratio lebih dari 235 persen. Tak heran jika saham ADRO sering menjadi favorit investor dividen. Yield-nya pun mencolok, mengindikasikan arus kas yang kuat dari bisnis komoditas.

    3. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI)

    Dikenal sebagai produsen roti kemasan bermerek Sari Roti, ROTI mencatat payout ratio lebih dari 135 persen. Meskipun sektor konsumer tengah menghadapi tekanan daya beli, ROTI tetap royal terhadap investor.

    4. PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA)

    Emiten alat berat ini tak kalah menarik, dengan pembagian dividen mencapai 133 persen dari laba. HEXA memperlihatkan sinyal kepercayaan tinggi terhadap prospek sektor tambang dan infrastruktur.

    5. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)

    Meski sektor media menghadapi disrupsi digital, SCMA tetap membagikan dividen lebih dari 124 persen dari laba bersih. Ini mencerminkan posisi kas yang solid dan strategi distribusi keuntungan yang agresif.

    6. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)

    Raksasa rokok ini membagikan lebih dari 121 persen dari laba bersih. Dividen tinggi dari HMSP merupakan daya tarik utama di tengah ketidakpastian regulasi cukai.

    7. PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP)

    Produsen es krim ini juga tercatat membagikan dividen lebih dari 121 persen. Walau skalanya lebih kecil dibanding kompetitor besar, CAMP menunjukkan konsistensi mengembalikan laba kepada investor.

    8. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS)

    Emiten ritel ini memberikan dividen dengan payout ratio 112 persen, mengindikasikan kekuatan kas dan efisiensi operasional di tengah tantangan sektor ritel modern.

    9. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI)

    Produsen bir legendaris ini mencatat payout ratio lebih dari 108 persen, memperkuat reputasinya sebagai penyedia dividen stabil dengan margin keuntungan tinggi.

    10. PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL)

    Masuk sektor batu bara, MCOL mencatatkan payout ratio 107 persen. Emiten ini dikenal dengan margin laba tinggi yang memungkinkan pembayaran dividen besar secara konsisten.

    11. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG)

    Perusahaan sawit ini membagikan dividen lebih dari 106 persen dari laba, menunjukkan ketahanan bisnis agro dan kebijakan distribusi laba yang menguntungkan investor.

    12. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS)

    GEMS menjadi salah satu yang membagikan 100 persen lebih dari laba bersih. Emiten batu bara ini menegaskan posisi sebagai salah satu penyumbang dividen tertinggi di sektor energi.

    Investasi Dividen Masih Menarik

    Di tengah volatilitas pasar dan ketidakpastian global, saham-saham dengan payout ratio tinggi seperti di atas menjadi pilihan yang menarik, terutama bagi investor yang mengandalkan pendapatan pasif dari dividen. Namun, perlu diingat bahwa dividen besar tidak selalu menjamin performa jangka panjang, terutama jika tidak diiringi dengan pertumbuhan laba yang berkelanjutan.

    Strategi yang bijak adalah tetap memperhatikan fundamental bisnis, potensi pertumbuhan, serta kebijakan manajemen dalam mempertahankan profitabilitas jangka panjang sambil tetap memberikan nilai kepada pemegang saham.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Harga Emas Antam Rabu, 30 April 2025: Ditawarkan Mulai dari Rp1.032.500

    Harga Emas Antam Rabu, 30 April 2025: Ditawarkan Mulai dari Rp1.032.500

    PIKIRAN RAKYAT – Berikut ini akan diinformasikan terkait harga Emas Antam pada Rabu, 30 April 2025 yang diketahui mengalami penurunan tipis dari sebelumnya.

    Turunnya harga Emas Antam ini, tentunya bisa menjadi salah satu kesempatan bagi masyarakat yang ingin membelinya.

    Dilansir dari laman Antara, harga Emas Antam per Rabu kali ini, mengalami penurunan Rp1.000, yang sebelumnya per gram ditawarkan dengan harga Rp1.966.000 menjadi Rp1.965.000.

    Sedangkan untuk harga jual kembalinya, turun menjadi Rp1.814.000 setiap gramnya.

    Untuk rincian harga di pecahan emas batangan tersebut adalah sebagai berikut:

    0,5 gram ditawarkan dengan harga Rp1.032.500 1 gram ditawarkan dengan harga Rp1.965.000 2 gram ditawarkan dengan harga Rp3.870.000 3 gram ditawarkan dengan harga Rp5.780.000 10 gram ditawarkan dengan harga Rp19.145.000 25 gram ditawarkan dengan harga Rp47.737.000 50 gram ditawarkan dengan harga Rp95.395.000 100 gram ditawarkan dengan harga Rp190.712.000 250 gram ditawarkan dengan harga Rp476.5151.000 500 gram ditawarkan dengan harga Rp952.820.000 1.000 gram ditawarkan dengan harga Rp1.905.600

    Itulah daftar harga emas batangan pada Rabu, 30 April 2025 kali ini yang bisa diketahui dan mengalami penurunan harga meskipun tipis.

    Nantinya setiap pembelian emas batangan juga akan disertai dengan potongan Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non NPWP.

    Tidak hanya itu, setiap pembelian nantinya juga akan disertai dengan bukti potongan PPh 22 tersebut.

    Selain itu, PPh 1,5 persen untuk pemilik NPWP dan 3 persen untuk non NPWP hanya berlaku untuk harga di atas Rp10 juta jika ingin melakukan penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk.

    Dengan memahami aturan tersebut, tentunya diharapkan agar masyarakat bisa lebih paham terkait penjualan dan juga pembelian emas Antam agar nantinya tidak mengalami kerugian.

    Emas Antam juga bisa dijadikan sebagai tabungan untuk masa depan, jika tidak ingin menyimpan dana dalam bentuk uang ataupun perhiasan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kurs Dollar Hari Ini Turun Lagi! Segini Harga Rupiah Rabu 30 April 2025 di BI, Mandiri, BRI, BNI, dan BCA

    Kurs Dollar Hari Ini Turun Lagi! Segini Harga Rupiah Rabu 30 April 2025 di BI, Mandiri, BRI, BNI, dan BCA

    PIKIRAN RAKYAT – Nilai tukar rupiah kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu, 30 April 2025. Berdasarkan pembukaan perdagangan pagi di Jakarta, rupiah tercatat menguat sebesar 46 poin atau sekitar 0,27 persen menjadi Rp16.715 per dolar AS, dibandingkan hari sebelumnya yang berada di Rp16.761 per dolar AS.

    Penguatan ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk sentimen positif dari penguatan mata uang regional serta stabilnya indikator ekonomi domestik menjelang awal Mei. Data kurs di berbagai bank besar Indonesia juga menunjukkan tren penurunan nilai tukar dolar terhadap rupiah, baik pada kurs e-rate, TT counter, maupun bank notes.

    Berikut ini rincian lengkap kurs dolar AS hari ini di beberapa bank dan lembaga:

    1. Bank Indonesia (BI) Kurs beli: Rp16.703,06 Kurs jual: Rp16.870,94 Kurs tengah: Rp16.787,00

    Dibandingkan hari sebelumnya, kurs tengah di BI turun sebesar 75 poin, menandakan pelemahan dolar terhadap rupiah.

    2. Bank Mandiri Special Rate beli: Rp16.705,00 Special Rate jual: Rp16.735,00 Bank Notes Beli: Rp16.475,00 Bank Notes Jual: Rp16.825,00

    Bank Mandiri mencatatkan nilai tukar yang cukup kompetitif untuk transaksi khusus nasabah tertentu.

    3. Bank Rakyat Indonesia (BRI) E-Rate beli: Rp16.728,00 E-Rate jual: Rp16.829,00 TT Counter beli: Rp16.620,00 TT Counter jual: Rp16.920,00

    Kurs e-Rate di BRI sedikit lebih rendah dibandingkan sebelumnya, menjadikannya pilihan menarik untuk transaksi online nasabah.

    4. Bank Negara Indonesia (BNI) Special Rate beli: Rp16.688,00 Special Rate jual: Rp16.838,00 TT Counter beli: Rp16.675,00 TT Counter jual: Rp16.925,00 Bank Notes beli: Rp16.675,00 Bank Notes jual: Rp16.925,00

    BNI menyediakan spread kurs yang stabil, baik untuk transaksi tunai maupun non-tunai.

    5. Bank Central Asia (BCA) E-Rate beli: Rp16.695,00 E-Rate jual: Rp16.725,00 TT Counter beli: Rp16.560,00 TT Counter jual: Rp16.860,00 Bank Notes beli: Rp16.560,00 Bank Notes jual: Rp16.860,00

    BCA menawarkan kurs e-Rate terbaik untuk transaksi melalui layanan elektronik, yang masih lebih kompetitif dibandingkan TT counter dan penukaran tunai.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Jadwal Pembagian Dividen Garuda Food, Rp350,22 Miliar Siap Disalurkan

    Jadwal Pembagian Dividen Garuda Food, Rp350,22 Miliar Siap Disalurkan

    PIKIRAN RAKYAT – PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD), emiten makanan ringan dan minuman terkemuka di Indonesia, kembali menunjukkan komitmennya terhadap pemegang saham dengan mengumumkan pembagian dividen tunai yang cukup besar untuk tahun buku 2024.

    Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta, perusahaan menyetujui pembagian dividen senilai Rp350,33 miliar, setara 56,10 persen dari laba bersih perusahaan yang mencapai Rp687,19 miliar.

    Kapan Dividen Tunai Dibayar?

    Pembagian dividen ini menjadi salah satu bentuk apresiasi perusahaan terhadap kepercayaan para investor, terutama setelah Garudafood mencetak rekor laba bersih tertinggi sepanjang sejarah operasionalnya.

    “2024 menjadi tonggak bersejarah dalam perjalanan Garudafood. Pencapaian laba bersih tertinggi sepanjang sejarah mencerminkan efektivitas strategi kami dalam menjaga keseimbangan antara inovasi, efisiensi operasional, dan komitmen terhadap keberlanjutan,” tutur Direktur Utama Garudafood, Hardianto Atmadja.

    Adapun jadwal penting pembagian dividen yang wajib dicatat oleh investor:

    Tanggal pencatatan pemegang saham (Recording Date): 7 Mei 2025 Tanggal pembayaran dividen tunai: 21 Mei 2025

    Dengan total laba bersih Rp687,19 miliar yang meningkat 14,25 persen (year-on-year), pembagian dividen sebesar Rp350,33 miliar menandakan pengelolaan keuangan yang sehat sekaligus konsistensi dalam memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.

    Kontribusi Penjualan Domestik

    Kinerja keuangan Garudafood ditopang oleh pertumbuhan kuat pada segmen makanan dalam kemasan yang memberikan kontribusi sebesar 87,76 persen terhadap total penjualan. Segmen ini mencatat pertumbuhan 14,19 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Sementara itu, pasar domestik masih menjadi tulang punggung utama Garudafood. Penjualan dalam negeri menyumbang 96,88 persen dari total pendapatan bersih, atau meningkat 16,37 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan merek dan distribusi Garudafood di pasar lokal masih sangat dominan dan efektif.

    Aksi Buyback Saham Rp50 Miliar Disetujui

    Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Garudafood juga menyetujui aksi pembelian kembali (buyback) saham senilai maksimum Rp50 miliar. Diperkirakan, buyback ini akan mencakup sebanyak 130.562.827 lembar saham atau setara dengan 0,35 persen dari total saham yang beredar.

    Aksi ini dinilai sebagai langkah strategis untuk menstabilkan harga saham dan meningkatkan kepercayaan investor di tengah dinamika pasar.

    Perombakan Komisaris: Haijiang Gu Gantikan Donald Reginald Gadsden

    RUPSLB juga menyetujui pengangkatan komisaris baru, yakni Haijiang Gu yang menggantikan Donald Reginald Gadsden. Perubahan ini diharapkan membawa perspektif baru dalam pengawasan dan tata kelola perusahaan.

    Susunan Lengkap Dewan Komisaris dan Direksi Garudafood 2025

    Komisaris Utama: Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto Pangayoman Adi Soenjoto Soeharto Sunjoto Hartono Atmadja Swen Neufeldt Haijiang Gu Komisaris Independen: Dorodjatun Kuntjoro Jakti Komisaris Independen: Fitra Dewata Teramihardja Komisaris Independen: Andi Chandra Direktur Utama: Hardianto Atmadja Fransiskus Johny Soegiarto Paulus Tedjosutikno Robert Chandrakelana Adjie Johannes Setiadharma Swadheen Sharma Fokus Garudafood di 2025: Inovasi dan Teknologi AI

    Menghadapi tantangan dan peluang di 2025, Direktur Garudafood Fransiskus Johny Soegiarto menegaskan bahwa perusahaan akan terus mendorong inovasi dan transformasi digital.

    “Garudafood akan melanjutkan fokus pada inovasi produk, proses bisnis, intensifikasi pasar, penetrasi ke sektor jasa makanan, dan transformasi digital melalui pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk menunjang operasional bisnis,” ujarnya.

    Selain itu, optimalisasi rantai pasok, penguatan praktik berkelanjutan, dan kepatuhan terhadap regulasi menjadi agenda utama perusahaan demi menjaga daya saing dan memperkuat pertumbuhan jangka panjang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 60 Persen Warga Indonesia Miskin

    60 Persen Warga Indonesia Miskin

    PIKIRAN RAKYAT – Sebuah laporan terbaru dari Bank Dunia mengungkapkan kenyataan mencengangkan: lebih dari separuh warga Indonesia tergolong miskin jika diukur berdasarkan standar internasional untuk negara berpendapatan menengah-atas.

    Laporan bertajuk Macro Poverty Outlook edisi April 2025 mencatat bahwa 60,3% penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan versi Bank Dunia, setara dengan sekitar 172 juta jiwa dari total populasi nasional.

    Standar Kemiskinan Versi Bank Dunia

    Bank Dunia menetapkan ambang batas kemiskinan untuk negara berpendapatan menengah-atas pada pengeluaran sebesar 6,85 dolar AS per hari per kapita. Jika dikonversikan dengan kurs JISDOR pada 25 April 2025 (Rp16.829 per dolar AS), angka tersebut setara dengan Rp115.278 per hari per orang.

    Artinya, siapa pun yang pengeluarannya di bawah angka ini tergolong miskin dalam standar internasional.

    Sebagai perbandingan, ambang ini jauh lebih tinggi dari standar nasional yang digunakan Badan Pusat Statistik (BPS), yang hanya menetapkan garis kemiskinan sebesar Rp595.242 per bulan per kapita, atau sekitar Rp19.841 per hari. Perbedaan metode inilah yang menyebabkan disparitas besar antara data kemiskinan versi Bank Dunia dan BPS.

    Indonesia: Negara Menengah-Atas, tapi Kemiskinan Masih Tinggi

    Bank Dunia sendiri telah mengklasifikasikan Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah-atas sejak tahun 2023, setelah pendapatan nasional bruto (GNI) mencapai US$4.580 per kapita. Dalam klasifikasinya, negara berpendapatan menengah-atas memiliki GNI antara 4.466 hingga 13.845 dolar AS (Rp74,8-231,9 juta) per kapita.

    Namun, meskipun secara makroekonomi telah naik kelas, kenyataannya sebagian besar penduduk Indonesia masih belum memiliki daya beli yang sebanding. Dari total populasi sebesar 285,1 juta jiwa (berdasarkan Susenas BPS 2024), lebih dari 60 persen belum mampu memenuhi standar pengeluaran harian minimum versi Bank Dunia.

    Proyeksi Kemiskinan Indonesia

    Bank Dunia memproyeksikan tren penurunan angka kemiskinan dalam beberapa tahun mendatang:

    2025: 58,7% 2026: 57,2% 2027: 55,5%

    Meski mengalami penurunan bertahap, angka ini tetap menunjukkan bahwa separuh lebih rakyat Indonesia masih hidup dalam kondisi ekonomi yang rentan.

    Bandingkan dengan Negara Asia Tenggara Lain

    Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara, posisi Indonesia berada di peringkat kedua tertinggi dalam hal proporsi penduduk miskin berdasarkan standar menengah-atas Bank Dunia:

    Laos: 68,5% Indonesia: 60,3% Filipina: 50,6% Vietnam: 18,2% Thailand: 7,1% Malaysia: 1,3%

    Angka ini menggambarkan bahwa ketimpangan sosial-ekonomi di Indonesia masih cukup dalam, bahkan di tengah pertumbuhan ekonomi dan peningkatan status pendapatan negara.

    Data Kemiskinan Versi BPS: Kontras Besar

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa jumlah penduduk miskin Indonesia per September 2024 adalah 24,06 juta orang atau 8,57% dari populasi. Bahkan, BPS menyebut angka ini sebagai yang terendah sepanjang sejarah, sejak penghitungan kemiskinan dimulai pada 1960.

    Menurut Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, garis kemiskinan nasional yang digunakan BPS pada periode tersebut adalah Rp595.242 per kapita per bulan, naik 2,21% dibanding Maret 2024. Dengan standar ini, hanya sebagian kecil penduduk yang dikategorikan miskin.

    “Kemiskinan September 2024 sebesar 8,57%, ini menjadi capaian terendah di Indonesia sejak pertama kali angka kemiskinan diumumkan oleh BPS pada 1960,” ucap dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Rabu 15 Januari 2025.

    Kenapa Perbedaan Angka Begitu Jauh?

    Perbedaan data ini bukan semata kesalahan teknis, melainkan karena perbedaan metodologi dan standar kemiskinan. Bank Dunia menggunakan standar yang lebih tinggi karena mencerminkan kebutuhan dasar hidup di negara yang masuk kategori menengah-atas.

    Sementara BPS menggunakan pendekatan kebutuhan minimum nasional, yang lebih rendah dan disesuaikan dengan harga serta pola konsumsi lokal.

    Dengan kata lain, seseorang yang tidak dianggap miskin oleh BPS bisa jadi tergolong miskin jika menggunakan standar global Bank Dunia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 4 Uang Kertas Rupiah Ini Dicabut Bank Indonesia, 30 April 2025 Jadi Batas Akhir Penukaran

    4 Uang Kertas Rupiah Ini Dicabut Bank Indonesia, 30 April 2025 Jadi Batas Akhir Penukaran

    PIKIRAN RAKYAT – Bank Indonesia (BI) mengingatkan bahwa hari ini, Selasa 30 April 2025, merupakan hari terakhir bagi masyarakat untuk menukarkan empat pecahan uang kertas rupiah yang telah dicabut dari peredaran sejak 1992.

    Uang-uang tersebut terdiri atas emisi tahun 1979, 1980, dan 1982 yang sudah tidak berlaku sebagai alat pembayaran sah. Keempat pecahan tersebut adalah:

    Uang kertas Rp10.000 Emisi 1979 Uang kertas Rp5.000 Tanda Tahun 1980 Uang kertas Rp1.000 Emisi 1980 Uang kertas Rp500 Tanda Tahun 1982

    “BI mengingatkan bagi masyarakat yang memiliki empat pecahan uang kertas rupiah Tahun Emisi 1979, 1980, dan 1982 untuk dapat menukarkannya di Kantor Pusat Bank Indonesia sampai dengan 30 April 2025,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Senin 28 April 2025.

    Gambar uang kertas rupiah tahun emisi 1979, 1980, dan 1982 yang dapat ditukarkan di Kantor Pusat Bank Indonesia sampai dengan 30 April 2025.

    Dicabut Sejak 1992, Penukaran Hanya Berlaku 10 Tahun

    Sesuai Surat Keputusan Direksi BI No. 24/105/KEP/DIR tertanggal 31 Maret 1992, keempat uang kertas tersebut telah resmi dicabut dan ditarik dari peredaran. Sesuai kebijakan, masyarakat diberi waktu 10 tahun sejak pencabutan untuk menukarkan uang tersebut di kantor BI atau bank umum.

    Namun karena waktu penukaran yang disediakan saat itu tidak dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh masyarakat, BI memberikan perpanjangan khusus hingga 30 April 2025 untuk penukaran keempat pecahan ini secara terbatas di Kantor Pusat Bank Indonesia.

    Alasan Pencabutan: Masa Edar dan Teknologi Pengaman

    Pencabutan uang rupiah dilakukan secara berkala oleh BI dengan mempertimbangkan masa edar uang dan kehadiran uang emisi baru yang dilengkapi dengan unsur pengaman (security features) yang lebih canggih guna mencegah pemalsuan.

    “Bank sentral secara rutin melakukan pencabutan dan penarikan uang rupiah dengan mempertimbangkan masa edar uang serta perkembangan teknologi pada unsur pengaman uang kertas,” kata Ramdan.

    Uang Dicabut Tak Lagi Sah, Tapi Masih Bisa Ditukar

    Uang rupiah yang sudah dicabut dari peredaran tidak lagi memiliki status sebagai alat pembayaran yang sah. Namun, selama masa penukaran belum habis, masyarakat masih memiliki kesempatan untuk menukarkannya dengan nilai yang setara di kantor Bank Indonesia.

    Selain empat pecahan ini, laman resmi BI mencatat bahwa terdapat 13 jenis uang kertas dan 31 jenis uang logam yang telah dicabut dan masih dapat ditukarkan dalam jangka waktu tertentu.

    Untuk memastikan jenis dan status uang yang dimiliki, masyarakat bisa mengakses informasi lengkap melalui laman resmi BI: bi.go.id/id/rupiah/uang-dicabut

    Lokasi Penukaran dan Ketentuan

    Penukaran uang yang telah dicabut dapat dilakukan di:

    Kantor Pusat Bank Indonesia (untuk penukaran empat pecahan ini hingga 30 April 2025) Kantor Bank Umum dan Kantor Perwakilan BI (untuk uang lain yang masih dalam masa penukaran sesuai tanggal pencabutan)

    Setelah melewati batas waktu penukaran, uang tersebut tidak dapat ditukar lagi, dan hanya memiliki nilai koleksi, bukan nilai transaksi.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tabel Angsuran KUR BTN 2025, Dapatkan Pinjaman hingga Rp500 Juta, Cek Syarat Cara Agar ACC

    Tabel Angsuran KUR BTN 2025, Dapatkan Pinjaman hingga Rp500 Juta, Cek Syarat Cara Agar ACC

    PIKIRAN RAKYAT – Memasuki tahun 2025, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) kembali membuka program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.

    Program ini dirancang untuk mendorong peningkatan produktivitas usaha dengan pembiayaan berbunga ringan dan syarat mudah, tanpa harus memiliki agunan tambahan yang memberatkan.

    Melalui KUR BTN 2025, pelaku usaha bisa mendapatkan pinjaman hingga Rp500 juta, dengan suku bunga kompetitif mulai dari 6% efektif per tahun dan tenor fleksibel hingga 60 bulan. Program ini menjadi peluang besar bagi UMKM untuk mengembangkan usaha dengan modal terjangkau dan cicilan ringan.

    Keunggulan KUR BTN 2025

    KUR BTN 2025 menawarkan sejumlah keunggulan menarik, di antaranya:

    Plafon pinjaman tinggi, maksimal Rp500 juta Suku bunga mulai dari 6% per tahun Jangka waktu pinjaman fleksibel, dari 12 hingga 60 bulan Proses pengajuan cepat dan mudah Persyaratan ringan, termasuk untuk pelaku usaha yang belum memiliki agunan tambahan

    Program ini juga sejalan dengan target pemerintah yang menargetkan penyaluran KUR nasional hingga Rp300 triliun pada 2025.

    Syarat Mengajukan KUR BTN 2025

    Untuk mengajukan KUR BTN, beberapa syarat berikut harus dipenuhi:

    Warga Negara Indonesia dengan e-KTP yang sah. Memiliki usaha aktif minimal selama 6 bulan. Berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah. Tidak sedang menerima kredit produktif atau kredit program lainnya di luar KUR. NPWP wajib untuk pengajuan pinjaman di atas Rp50 juta. Tidak masuk daftar hitam Bank Indonesia dan tidak tercatat sebagai debitur macet. Memiliki legalitas usaha, seperti Surat Izin Usaha, legalitas tempat usaha, dan dokumen pendukung lain sesuai ketentuan.

    Dokumen yang Harus Disiapkan

    Calon pemohon perlu menyiapkan kelengkapan dokumen berikut:

    KTP pemohon dan pasangan (jika menikah) Kartu Keluarga (KK) Akta nikah atau surat cerai (jika berlaku) Surat izin usaha NPWP (untuk pengajuan > Rp50 juta) Rekening koran atau salinan tabungan Legalitas agunan (jika diperlukan untuk pinjaman di atas plafon kecil) Cara Mengajukan KUR BTN 2025

    Berikut langkah-langkah mengajukan KUR BTN 2025:

    Datang ke Kantor Cabang BTN Terdekat
    Calon pemohon mengajukan permohonan melalui aplikasi KUR di kantor cabang. Persiapkan dan Serahkan Dokumen
    Semua dokumen kelengkapan harus diserahkan kepada petugas BTN. Verifikasi Berkas
    Petugas BTN akan melakukan verifikasi atas kelengkapan dan keabsahan dokumen. Akad Kredit dan Pencairan
    Setelah lolos verifikasi, proses akad kredit dilakukan dan dana pinjaman dicairkan ke rekening pemohon. Simulasi Angsuran KUR BTN 2025

    Berikut simulasi angsuran pinjaman KUR BTN untuk plafon Rp50 juta hingga Rp200 juta dengan bunga 6% efektif per tahun:

    Plafon Rp50 juta

    12 bulan: Rp4.303.321 per bulan 24 bulan: Rp2.216.031 per bulan 36 bulan: Rp1.521.097 per bulan 48 bulan: Rp1.174.251 per bulan 60 bulan: Rp966.640 per bulan

    Plafon Rp60 juta

    12 bulan: Rp5.163.985 per bulan 24 bulan: Rp2.659.237 per bulan 36 bulan: Rp1.825.316 per bulan 48 bulan: Rp1.409.101 per bulan 60 bulan: Rp1.159.968 per bulan

    Plafon Rp70 juta

    12 bulan: Rp6.024.649 per bulan 24 bulan: Rp3.102.442 per bulan 36 bulan: Rp2.129.536 per bulan 48 bulan: Rp1.643.951 per bulan 60 bulan: Rp1.353.296 per bulan

    Plafon Rp80 juta

    12 bulan: Rp6.885.313 per bulan 24 bulan: Rp3.545.648 per bulan 36 bulan: Rp2.433.755 per bulan 48 bulan: Rp1.878.801 per bulan 60 bulan: Rp1.546.624 per bulan

    Plafon Rp90 juta

    12 bulan: Rp7.745.977 per bulan 24 bulan: Rp3.988.854 per bulan 36 bulan: Rp2.737.974 per bulan 48 bulan: Rp2.113.651 per bulan 60 bulan: Rp1.739.952 per bulan

    Plafon Rp100 juta

    12 bulan: Rp8.606.642 per bulan 24 bulan: Rp4.432.059 per bulan 36 bulan: Rp3.042.194 per bulan 48 bulan: Rp2.348.501 per bulan 60 bulan: Rp1.933.280 per bulan

    Plafon Rp150 juta

    12 bulan: Rp12.909.963 per bulan 24 bulan: Rp6.648.088 per bulan 36 bulan: Rp4.563.291 per bulan 48 bulan: Rp3.522.752 per bulan 60 bulan: Rp2.899.920 per bulan

    Plafon Rp200 juta

    12 bulan: Rp17.213.284 per bulan 24 bulan: Rp8.864.118 per bulan 36 bulan: Rp6.084.388 per bulan 48 bulan: Rp4.697.002 per bulan 60 bulan: Rp3.866.560 per bulan

    Plafon Rp250 juta

    Tenor 12 bulan: Rp21.500.000 per bulan Tenor 24 bulan: Rp11.000.000 per bulan Tenor 36 bulan: Rp7.600.000 per bulan Tenor 48 bulan: Rp5.800.000 per bulan Tenor 60 bulan: Rp4.800.000 per bulan

    Plafon Rp300 juta

    Tenor 12 bulan: Rp25.800.000 per bulan Tenor 24 bulan: Rp13.200.000 per bulan Tenor 36 bulan: Rp9.100.000 per bulan Tenor 48 bulan: Rp7.000.000 per bulan Tenor 60 bulan: Rp5.700.000 per bulan

    Plafon Rp350 juta

    Tenor 12 bulan: Rp30.000.000 per bulan Tenor 24 bulan: Rp15.400.000 per bulan Tenor 36 bulan: Rp10.600.000 per bulan Tenor 48 bulan: Rp8.200.000 per bulan Tenor 60 bulan: Rp6.700.000 per bulan

    Plafon Rp400 juta

    Tenor 12 bulan: Rp34.400.000 per bulan Tenor 24 bulan: Rp17.600.000 per bulan Tenor 36 bulan: Rp12.100.000 per bulan Tenor 48 bulan: Rp9.400.000 per bulan Tenor 60 bulan: Rp7.700.000 per bulan

    Plafon Rp450 juta

    Tenor 12 bulan: Rp38.700.000 per bulan Tenor 24 bulan: Rp19.800.000 per bulan Tenor 36 bulan: Rp13.700.000 per bulan Tenor 48 bulan: Rp10.600.000 per bulan Tenor 60 bulan: Rp8.600.000 per bulan

    Plafon Rp500 juta

    Tenor 12 bulan: Rp43.000.000 per bulan Tenor 24 bulan: Rp22.000.000 per bulan Tenor 36 bulan: Rp15.200.000 per bulan Tenor 48 bulan: Rp11.700.000 per bulan Tenor 60 bulan: Rp9.600.000 per bulan

    Simulasi di atas menggunakan asumsi bunga efektif 6% per tahun dan cicilan tetap hingga akhir tenor.

    KUR BTN 2025, Solusi UMKM Meningkatkan Usaha

    Program KUR BTN 2025 menjadi salah satu pilihan strategis bagi UMKM untuk mendapatkan akses pembiayaan produktif dengan bunga rendah. Dengan proses yang cepat, persyaratan yang sederhana, serta cicilan yang ringan, pinjaman ini memberikan peluang besar bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis tanpa tekanan beban angsuran yang berat.

    Mengoptimalkan kesempatan ini dapat menjadi langkah awal membangun usaha yang lebih maju dan berdaya saing tinggi di era ekonomi 2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Astra Agro Lestari Siap Bagi Dividen Rp515,8 Miliar, Catat Kenaikan Pendapatan 5 Persen selama 2024

    Astra Agro Lestari Siap Bagi Dividen Rp515,8 Miliar, Catat Kenaikan Pendapatan 5 Persen selama 2024

    PIKIRAN RAKYAT – PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), perusahaan perkebunan kelapa sawit mencatat pendapatan perusahaan capai Rp21,82 triliun selama 2024, naik 5,16 persen dibandingkan 2023 Rp20,74 triliun.

    Hal ini disampaikan Direktur Astra Agro Lestari Tingning Sukowignjo dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta pada Senin, 28 April 2025.

    “Kenaikan harga telah mendorong revenue kami naik 5 persen year on year menjadi Rp21,82 triliun dengan laba bersih Perseroan meningkat 9 persen dari Rp1,06 triliun menjadi Rp1,15 triliun pada tahun 2024,” kata Tingning seperti dikutip dari Antara.

    RUPST Astra Agro Lestari

    Menurutnya pendapatan disumbang minyak sawit mentah dan turunannya Rp20,18 triliun, inti sawit dan turunannya Rp1,62 triliun serta yang lainnya Rp11,36 miliar.

    Laba yang yang bisa diatribusikan pada entitas induk AALI tahun 2024 ikut naik 8,68 persen jadi Rp1,14 triliun dari Rp1,05 triliun pada 2023.

    Perusahaan yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia sejak 1997 ini siap membagikan dividen Rp515,8 miliar atau Rp268 per saham.

    Dividen tersebut lebih tinggi dari tahun buku 2023 senilai total Rp247 per saham atau Rp475,3 miliar.

    “Dari total dividen tersebut, sebanyak Rp84 per sahan telah dibagikan AALI sebagai dividen interim. Dividen final sebesar Rp184 per saham akan dibayarkan pada 28 Mei 2025,” lanjutnya.

    Penjualan Astra Agro Lestari

    Selain kenaikan harga CPO, strategi melakukan efisiensi biaya, peningkatan keunggulan operasional serta inovasi dalam proses produksi dijalankan secara konsisten.

    Hal ini sebagai bagian dari pembenahan berkelanjutan sudah membuat perseroan mampu memetik hasil yang lebih maksimal.

    Harga rata-rata CPO di pasar Rotterdam meningkat 12 persen dari 964 dolar AS/ton tahun 2023 menjadi 1.084 dolar AS/ton selama 2024.

    Peningkatan harga global berdampak positif untuk harga rata-rata CPO perusahaan yang ikut meningkat 15,6 persen pada 2024 jadi Rp12.883/kg dari Rp11.142/kg di 2023.

    Penjualan Astra Agro Lestari 69 persen ditujukan untuk pasar domestik, 31 persen memenuhi kebutuhan global lewat pasar ekspor ke China, India, Korea Selatan serta Pakistan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • BPNT Mei 2025 Cair Tanggal Berapa? Simak Info dan Cara Cek Penerimanya di Sini

    BPNT Mei 2025 Cair Tanggal Berapa? Simak Info dan Cara Cek Penerimanya di Sini

    PIKIRAN RAKYAT – Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk bulan April 2025, saat ini masih berlangsung dan akan berakhir di akhir bulan ini. Menjelang pergantian bulan, masyarakat mulai mempertanyakan kapan BPNT Mei 2025 disalurkan?

    Seperti yang kita ketahui, BPNT salah satu bansos yang disalurkan setiap bulan oleh Pemerintah.

    BPNT tidak lagi disalurkan dalam bentuk sembako melainkan dalam bentuk tunai, di mana per bulannya masyarakat menerima bantuan Rp200.000.

    Biasanya BPNT disalurkan serentak ke beberapa daerah. Namun, ada juga yang disalurkan bertahap jika ada kendala.

    Info Pencairan BPNT Mei 2025

    BPNT Mei 2025 masih belum diketahui kapan akan cair kepada masyarakat atau penerimanya.

    Akan tetapi, jika berkaca pada jadwal pencairan beberapa waktu lalu biasanya disalurkan di awal bulan secara serentak.

    BPNT akan cair langsung secara tunai melalui KKS Bank Himbara seperti Bank BNI, BRI, Mandiri, BTN, dan BSI.

    Untuk tanggal pencairannya masih belum bisa dipastikan, tetapi diperkirakan akan cair pada 1 Mei 2025.

    Masyarakat yang sudah memiliki KKS bisa langsung cek berkala pencairan dengan cek saldo atau langsung buka website di cekbansos.kemensos.go.id.

    Bagi masyarakat yang belum terdaftar di DTKS, disarankan untuk segera mendaftar bisa secara online atau offline.

    Mendaftar di DTKS adalah salah satu syarat utama untuk mendapatkan bantuan sosial atau BPNT Mei 2025.

    Berikut cara cek penerima secara online pakai HP:

    Akses link cekbansos.kemensos.o.id Input data diri seperti alamat dan nama lengkap sesuai KTP Input kode verifikasi ke kotak Klik cari data

    Setelah itu tunggu sampai layar menampilkan data pribadi calon penerima lengkap dengan periode pencairannya.

    Diketahui, BPNT Mei 2025 akan disalurkan kepada 18,8 juta masyarakat yang layak menerimanya.

    Demikian tentang BPNT Mei 2025 yang diperkirakan akan cair pada 1 Mei 2025 mendatang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News