Category: Medcom.id News

  • Bukan Cuma Tugas Pemerintah! EDRR 2025 Ajak Swasta Terlibat Aktif Tangani Bencana

    Bukan Cuma Tugas Pemerintah! EDRR 2025 Ajak Swasta Terlibat Aktif Tangani Bencana

    Jakarta: Sektor swasta didorong untuk andil dalam sistem penanggulangan bencana nasional yang lebih kolaboratif dan berkelanjutan. Fokusnya tak lagi sekadar reaktif, tapi juga proaktif dan preventif. 

    Melalui pameran dan forum Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025 akan kembali digelar pada 13-15 Agustus 2025 di Hall A1-A3 Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, terdapat salah satu agenda unggulannya adalah workshop berjudul “Private Sector Roles in Disaster Management: Building a Culture of Resilience”.

    Acara yang akan berlangsung pada Kamis, 14 Agustus 2025 itu mempertemukan dunia usaha, pemerintah, akademisi, hingga lembaga kemanusiaan, EDRR 2025 ingin menumbuhkan budaya tangguh menghadapi bencana di semua lini.

    Sektor swasta mitra strategis Sektor industri dan pelaku usaha bukan hanya berperan dalam ekonomi, tapi juga bisa menjadi mitra strategis dalam kesiapsiagaan bencana. 
     

    Untuk itu, EDRR 2025 menghadirkan para pembicara berpengalaman dari berbagai lembaga, antara lain Prof. Dr. Syamsul Ma’arif, S.IP., M.Si. Guru Besar Sosiologi Kebencanaan Universitas Pertahanan, tokoh akademisi di bidang penanggulangan bencana nasional

    Lalu, Tomy Hendrajati Presiden Human Initiative, lembaga kemanusiaan aktif di respons dan rehabilitasi bencana, Afda Rizal Armashita, Ketua Umum KEIND (Komunitas Ekonomi Indonesia), fokus pada kapasitas pelaku usaha nasional, Erik Hidayat, Ketua Umum HIPPI (Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia), mewakili suara dunia usaha dalam isu strategis termasuk manajemen risiko

    Diskusi ini akan dimoderatori oleh Victor Rembeth, dari Komite Teknis Kebencanaan BSN–BNPB, yang akan memfasilitasi dialog strategis antara para pemangku kepentingan.

    Tak hanya sebatas wacana, kegiatan ini juga akan menghadirkan penandatanganan beberapa perjanjian kerja sama (MOU) sebagai bentuk konkret kolaborasi antar lembaga. Beberapa di antaranya DOBU MASK x Singulariti tentang penyedia alat pelindung dan solusi inovatif kebencanaan,  Universitas Pertahanan x KEIND x HIPPI tentang program pelatihan dan riset bersama di bidang manajemen bencana.

    Selanjutnya antara Universitas Pertahanan x DOBU MASK tentang Program beasiswa dan peningkatan kapasitas pendidikan. Kemudian antara Human Initiative x KEIND x HIPPI tentang implementasi program penanggulangan bencana langsung ke masyarakat terdampak

    Keterlibatan sektor swasta dalam kebencanaan bukan cuma soal kontribusi sosial, tapi juga soal penguatan merek (branding) dan mitigasi risiko bisnis. Melalui forum seperti EDRR, perusahaan bisa menemukan peluang membangun jaringan strategis, memperkuat program tanggung jawab sosial (CSR), mendapatkan wawasan mitigasi risiko yang aplikatif, dan menjadi bagian dari sistem nasional yang lebih tangguh.

    Project Director EDRR Indonesia 2025, Sri Vista Limbong, menegaskan pentingnya keterlibatan dunia usaha dalam manajemen kebencanaan.

    “Kami sangat mendukung terselenggaranya kegiatan yang bersifat informatif seperti workshop Private Sector Roles in Disaster Management karena peran sektor swasta dalam penanggulangan bencana masih sangat potensial untuk dioptimalkan. Melalui forum ini, kami berharap tercipta kesepahaman bersama tentang pentingnya integrasi dunia usaha dalam sistem manajemen bencana nasional, baik dari sisi logistik, teknologi, maupun pemulihan ekonomi pasca-bencana,” ungkapnya.

    Jakarta: Sektor swasta didorong untuk andil dalam sistem penanggulangan bencana nasional yang lebih kolaboratif dan berkelanjutan. Fokusnya tak lagi sekadar reaktif, tapi juga proaktif dan preventif. 
     
    Melalui pameran dan forum Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025 akan kembali digelar pada 13-15 Agustus 2025 di Hall A1-A3 Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, terdapat salah satu agenda unggulannya adalah workshop berjudul “Private Sector Roles in Disaster Management: Building a Culture of Resilience”.
     
    Acara yang akan berlangsung pada Kamis, 14 Agustus 2025 itu mempertemukan dunia usaha, pemerintah, akademisi, hingga lembaga kemanusiaan, EDRR 2025 ingin menumbuhkan budaya tangguh menghadapi bencana di semua lini.

    Sektor swasta mitra strategis Sektor industri dan pelaku usaha bukan hanya berperan dalam ekonomi, tapi juga bisa menjadi mitra strategis dalam kesiapsiagaan bencana. 
     

    Untuk itu, EDRR 2025 menghadirkan para pembicara berpengalaman dari berbagai lembaga, antara lain Prof. Dr. Syamsul Ma’arif, S.IP., M.Si. Guru Besar Sosiologi Kebencanaan Universitas Pertahanan, tokoh akademisi di bidang penanggulangan bencana nasional
     
    Lalu, Tomy Hendrajati Presiden Human Initiative, lembaga kemanusiaan aktif di respons dan rehabilitasi bencana, Afda Rizal Armashita, Ketua Umum KEIND (Komunitas Ekonomi Indonesia), fokus pada kapasitas pelaku usaha nasional, Erik Hidayat, Ketua Umum HIPPI (Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia), mewakili suara dunia usaha dalam isu strategis termasuk manajemen risiko
     
    Diskusi ini akan dimoderatori oleh Victor Rembeth, dari Komite Teknis Kebencanaan BSN–BNPB, yang akan memfasilitasi dialog strategis antara para pemangku kepentingan.
     
    Tak hanya sebatas wacana, kegiatan ini juga akan menghadirkan penandatanganan beberapa perjanjian kerja sama (MOU) sebagai bentuk konkret kolaborasi antar lembaga. Beberapa di antaranya DOBU MASK x Singulariti tentang penyedia alat pelindung dan solusi inovatif kebencanaan,  Universitas Pertahanan x KEIND x HIPPI tentang program pelatihan dan riset bersama di bidang manajemen bencana.
     
    Selanjutnya antara Universitas Pertahanan x DOBU MASK tentang Program beasiswa dan peningkatan kapasitas pendidikan. Kemudian antara Human Initiative x KEIND x HIPPI tentang implementasi program penanggulangan bencana langsung ke masyarakat terdampak
     
    Keterlibatan sektor swasta dalam kebencanaan bukan cuma soal kontribusi sosial, tapi juga soal penguatan merek (branding) dan mitigasi risiko bisnis. Melalui forum seperti EDRR, perusahaan bisa menemukan peluang membangun jaringan strategis, memperkuat program tanggung jawab sosial (CSR), mendapatkan wawasan mitigasi risiko yang aplikatif, dan menjadi bagian dari sistem nasional yang lebih tangguh.
     
    Project Director EDRR Indonesia 2025, Sri Vista Limbong, menegaskan pentingnya keterlibatan dunia usaha dalam manajemen kebencanaan.
     
    “Kami sangat mendukung terselenggaranya kegiatan yang bersifat informatif seperti workshop Private Sector Roles in Disaster Management karena peran sektor swasta dalam penanggulangan bencana masih sangat potensial untuk dioptimalkan. Melalui forum ini, kami berharap tercipta kesepahaman bersama tentang pentingnya integrasi dunia usaha dalam sistem manajemen bencana nasional, baik dari sisi logistik, teknologi, maupun pemulihan ekonomi pasca-bencana,” ungkapnya.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (ANN)

  • Contoh Doa 17 Agustus untuk HUT ke-80 RI yang Penuh Makna

    Contoh Doa 17 Agustus untuk HUT ke-80 RI yang Penuh Makna

    Annisa ayu artanti • 06 Agustus 2025 13:00

    Jakarta: Setiap peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus, doa menjadi bagian penting yang tak boleh dilewatkan dalam upacara atau rangkaian acara lainnya. 

    Tapi di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian dan tekanan ekonomi yang masih dirasakan masyarakat, isi doa tahun ini perlu lebih bermakna dan kontekstual.

    Doa bukan hanya ungkapan syukur atas kemerdekaan, tapi juga momentum untuk memohon kekuatan, arah, dan solusi bagi bangsa yang tengah menghadapi berbagai tantangan mulai dari krisis pangan, ketimpangan ekonomi, hingga perubahan iklim.

    Berikut ini contoh doa yang bisa digunakan dalam upacara bendera, lomba desa, kegiatan sekolah, ataupun acara formal dan nonformal lainnya pada peringatan 17 Agustus.
     

    Contoh Doa 17 Agustus 
    Doa ini bisa disesuaikan dengan latar agama atau keyakinan masing-masing. Berikut adalah contoh doa umum (universal) yang bisa digunakan di berbagai kegiatan lintas agama.

    “Ya Tuhan Yang Maha Esa,

    Pada hari yang penuh berkah ini, kami panjatkan puji dan syukur atas anugerah kemerdekaan yang telah Engkau berikan kepada bangsa Indonesia. 

    Kami bersyukur atas pengorbanan para pahlawan yang telah rela menukar nyawa demi kemerdekaan negeri tercinta ini.

    Kami sadar, kemerdekaan bukanlah akhir, melainkan awal dari perjuangan panjang membangun negeri yang adil, makmur, dan bermartabat.

    Di tengah ketidakpastian global, konflik antarnegara, perubahan iklim yang ekstrem, serta tekanan ekonomi yang menghimpit, kami memohon kekuatan, keteguhan, dan kebijaksanaan agar bangsa ini tetap berdiri kokoh, bersatu, dan saling menguatkan.

    Berikanlah pemimpin-pemimpin kami hati yang jujur dan bijak, agar mereka mampu mengelola negeri ini dengan amanah dan keberpihakan pada rakyat.

    Kuatkan juga semangat gotong royong di antara kami, agar tak ada lagi yang tertinggal dalam pembangunan. 

    Muliakanlah para petani, nelayan, guru, tenaga kesehatan, serta seluruh pejuang kehidupan yang menjadi tulang punggung negeri ini.

    Ya Tuhan, semoga Indonesia terus melangkah maju, berdaulat, berdikari, dan berkepribadian dalam budaya. 

    Jadikan negeri ini rumah damai bagi seluruh anak bangsa.

    Dirgahayu Republik Indonesia!
    Merdeka!

    Itu lah contoh doa yang bisa kamu pakai saat 17 Agustus. Semoga artikel ini bermanfaat ya.

    Jakarta: Setiap peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus, doa menjadi bagian penting yang tak boleh dilewatkan dalam upacara atau rangkaian acara lainnya. 
     
    Tapi di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian dan tekanan ekonomi yang masih dirasakan masyarakat, isi doa tahun ini perlu lebih bermakna dan kontekstual.
     
    Doa bukan hanya ungkapan syukur atas kemerdekaan, tapi juga momentum untuk memohon kekuatan, arah, dan solusi bagi bangsa yang tengah menghadapi berbagai tantangan mulai dari krisis pangan, ketimpangan ekonomi, hingga perubahan iklim.

    Berikut ini contoh doa yang bisa digunakan dalam upacara bendera, lomba desa, kegiatan sekolah, ataupun acara formal dan nonformal lainnya pada peringatan 17 Agustus.
     

    Contoh Doa 17 Agustus 
    Doa ini bisa disesuaikan dengan latar agama atau keyakinan masing-masing. Berikut adalah contoh doa umum (universal) yang bisa digunakan di berbagai kegiatan lintas agama.
     
    “Ya Tuhan Yang Maha Esa,
     
    Pada hari yang penuh berkah ini, kami panjatkan puji dan syukur atas anugerah kemerdekaan yang telah Engkau berikan kepada bangsa Indonesia. 
     
    Kami bersyukur atas pengorbanan para pahlawan yang telah rela menukar nyawa demi kemerdekaan negeri tercinta ini.
     
    Kami sadar, kemerdekaan bukanlah akhir, melainkan awal dari perjuangan panjang membangun negeri yang adil, makmur, dan bermartabat.
     
    Di tengah ketidakpastian global, konflik antarnegara, perubahan iklim yang ekstrem, serta tekanan ekonomi yang menghimpit, kami memohon kekuatan, keteguhan, dan kebijaksanaan agar bangsa ini tetap berdiri kokoh, bersatu, dan saling menguatkan.
     
    Berikanlah pemimpin-pemimpin kami hati yang jujur dan bijak, agar mereka mampu mengelola negeri ini dengan amanah dan keberpihakan pada rakyat.
     
    Kuatkan juga semangat gotong royong di antara kami, agar tak ada lagi yang tertinggal dalam pembangunan. 
     
    Muliakanlah para petani, nelayan, guru, tenaga kesehatan, serta seluruh pejuang kehidupan yang menjadi tulang punggung negeri ini.
     
    Ya Tuhan, semoga Indonesia terus melangkah maju, berdaulat, berdikari, dan berkepribadian dalam budaya. 
     
    Jadikan negeri ini rumah damai bagi seluruh anak bangsa.
     
    Dirgahayu Republik Indonesia!
    Merdeka!
     
    Itu lah contoh doa yang bisa kamu pakai saat 17 Agustus. Semoga artikel ini bermanfaat ya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (ANN)

  • Rayakan Satu Tahun, GAC One Fest Buka Paket dan Hadiah Spesial GIIAS 2025

    Rayakan Satu Tahun, GAC One Fest Buka Paket dan Hadiah Spesial GIIAS 2025

    Tangerang: GAC Indonesia merayakan satu tahun kehadirannya di Tanah Air dengan menggelar GAC One Fest, sebuah perayaan spesial yang hanya hadir di ajang GIIAS 2025. 

    Bertempat di Hall 3 Booth 3A ICE BSD City, acara ini bukan cuma jadi momen perayaan, tapi juga ajang berbagi beragam penawaran eksklusif yang bernilai lebih dari Rp100 juta. Program ini hanya bisa didapatkan selama pameran GIIAS 2025 berlangsung.

    Bagi pengunjung yang melakukan Booking Gift kendaraan, akan langsung menerima souvenir menarik sebagai bentuk apresiasi. Adapula Golden Deal, setiap pembelian AION V akan mendapatkan emas murni seberat 5 gram, sedangkan untuk pembelian Hyptec HT, pelanggan berhak membawa pulang emas 10 gram. 

    Penawaran ini tentu menjadi salah satu daya tarik utama yang menjadikan GAC One Fest sebagai tempat berburu mobil listrik sekaligus investasi emas secara instan.

    Tak berhenti di situ, GAC Indonesia juga menghadirkan program Super Leasing Package. Program pembiayaan mulai dari DP hanya 10 persen, bunga 0 persen, hingga gratis dua kali angsuran.

    Pelanggan juga bisa memilih skema pembayaran 50:50, balloon payment, atau cicilan ringan mulai Rp3 Jutaan per bulan. Semua kemudahan ini dibungkus dalam program Super Leasing Gift, lengkap dengan gratis asuransi bagi yang melakukan pembelian periode GIIAS 2025 berlangsung.

    Surprise Games Gift, para pengunjung booth GAC Indonesia berkesempatan membawa pulang hadiah menarik hanya dengan bermain. Tersedia pula tambahan sebesar Rp5 juta sebagai bagian dari promo Early Bird AION UT.

    Sebagai bentuk komitmen layanan purna jual, GAC Indonesia juga mempersembahkan GAC care yang mencakup garansi baterai dan motor listrik seumur hidup hingga layanan servis berkala secara gratis guna memastikan para pengguna kendaraan listrik GAC tetap tenang dan nyaman selama berkendara. 

    Tak ketinggalan, setiap unit yang dibeli selama pameran juga sudah dilengkapi dengan Accessories Package berupa kaca film berkualitas tinggi dan karpet dasar khusus mobil GAC, sehingga pengguna siap langsung tampil maksimal.

    Menurut Area Sales Manajer GAC Indonesia, Hendri Kurniawan, GAC One Fest adalah bentuk apresiasi kepada masyarakat Indonesia. 

    “Kami tidak hanya merayakan ulang tahun pertama GAC Indonesia, tapi juga merayakan kepercayaan para pengguna EV di Tanah Air. Lewat GAC One Fest, kami ingin berbagi kebahagiaan dan memberikan lebih dari sekedar mobil listrik, ini soal membangun pengalaman dan hubungan jangka panjang,” tukas Hendri.

    Pengunjung dapat menyaksikan secara langsung teknologi terbaru dari GAC Indonesia beserta lineup kendaraan mulai dari AION UT, AION V, AION Y Plus, Hyptec HT, dan GAC E9 PHEV. Diatas lahan 1200 meter persegi juga akan ada penampilan spesial dari grup musik Gamaliel Audrey Cantika (GAC), yang akan menambah suasana meriah dan penuh semangat.

    “Bagi yang penasaran, di GIIAS 2025 pengunjung tidak hanya melihat produk kita semata. Karena kami juga menyediakan 10 unit test drive untuk pengunjung yang ingin merasakan langsung sensasi mengendarai kendaraan listrik dari GAC Indonesia,” tambah Hendri.

    Karena itu, GAC One Fest bukan cuma tentang promo besar, tapi juga jadi bukti nyata bagaimana GAC Indonesia terus berkomitmen mendekatkan teknologi ramah lingkungan kepada masyarakat luas dengan cara yang menyenangkan dan berkesan.

    Tangerang: GAC Indonesia merayakan satu tahun kehadirannya di Tanah Air dengan menggelar GAC One Fest, sebuah perayaan spesial yang hanya hadir di ajang GIIAS 2025. 
     
    Bertempat di Hall 3 Booth 3A ICE BSD City, acara ini bukan cuma jadi momen perayaan, tapi juga ajang berbagi beragam penawaran eksklusif yang bernilai lebih dari Rp100 juta. Program ini hanya bisa didapatkan selama pameran GIIAS 2025 berlangsung.
     
    Bagi pengunjung yang melakukan Booking Gift kendaraan, akan langsung menerima souvenir menarik sebagai bentuk apresiasi. Adapula Golden Deal, setiap pembelian AION V akan mendapatkan emas murni seberat 5 gram, sedangkan untuk pembelian Hyptec HT, pelanggan berhak membawa pulang emas 10 gram. 

    Penawaran ini tentu menjadi salah satu daya tarik utama yang menjadikan GAC One Fest sebagai tempat berburu mobil listrik sekaligus investasi emas secara instan.
     
    Tak berhenti di situ, GAC Indonesia juga menghadirkan program Super Leasing Package. Program pembiayaan mulai dari DP hanya 10 persen, bunga 0 persen, hingga gratis dua kali angsuran.
     
    Pelanggan juga bisa memilih skema pembayaran 50:50, balloon payment, atau cicilan ringan mulai Rp3 Jutaan per bulan. Semua kemudahan ini dibungkus dalam program Super Leasing Gift, lengkap dengan gratis asuransi bagi yang melakukan pembelian periode GIIAS 2025 berlangsung.
     
    Surprise Games Gift, para pengunjung booth GAC Indonesia berkesempatan membawa pulang hadiah menarik hanya dengan bermain. Tersedia pula tambahan sebesar Rp5 juta sebagai bagian dari promo Early Bird AION UT.
     
    Sebagai bentuk komitmen layanan purna jual, GAC Indonesia juga mempersembahkan GAC care yang mencakup garansi baterai dan motor listrik seumur hidup hingga layanan servis berkala secara gratis guna memastikan para pengguna kendaraan listrik GAC tetap tenang dan nyaman selama berkendara. 
     
    Tak ketinggalan, setiap unit yang dibeli selama pameran juga sudah dilengkapi dengan Accessories Package berupa kaca film berkualitas tinggi dan karpet dasar khusus mobil GAC, sehingga pengguna siap langsung tampil maksimal.
     
    Menurut Area Sales Manajer GAC Indonesia, Hendri Kurniawan, GAC One Fest adalah bentuk apresiasi kepada masyarakat Indonesia. 
     
    “Kami tidak hanya merayakan ulang tahun pertama GAC Indonesia, tapi juga merayakan kepercayaan para pengguna EV di Tanah Air. Lewat GAC One Fest, kami ingin berbagi kebahagiaan dan memberikan lebih dari sekedar mobil listrik, ini soal membangun pengalaman dan hubungan jangka panjang,” tukas Hendri.
     
    Pengunjung dapat menyaksikan secara langsung teknologi terbaru dari GAC Indonesia beserta lineup kendaraan mulai dari AION UT, AION V, AION Y Plus, Hyptec HT, dan GAC E9 PHEV. Diatas lahan 1200 meter persegi juga akan ada penampilan spesial dari grup musik Gamaliel Audrey Cantika (GAC), yang akan menambah suasana meriah dan penuh semangat.
     
    “Bagi yang penasaran, di GIIAS 2025 pengunjung tidak hanya melihat produk kita semata. Karena kami juga menyediakan 10 unit test drive untuk pengunjung yang ingin merasakan langsung sensasi mengendarai kendaraan listrik dari GAC Indonesia,” tambah Hendri.
     
    Karena itu, GAC One Fest bukan cuma tentang promo besar, tapi juga jadi bukti nyata bagaimana GAC Indonesia terus berkomitmen mendekatkan teknologi ramah lingkungan kepada masyarakat luas dengan cara yang menyenangkan dan berkesan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (MMI)

  • AION UT di GIIAS 2025, Mobil Listrik Stylish Bikin Pengen Upgrade Hidup

    AION UT di GIIAS 2025, Mobil Listrik Stylish Bikin Pengen Upgrade Hidup

    Jakarta: Kalau kamu berencana mampir ke Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, jangan lewatkan booth GAC AION. Di sana, ada AION UT—mobil listrik terbaru yang bukan cuma canggih, tapi juga kece banget buat diajak keliling kota, khususnya bagi kamu yang menjadikan berkendara sebagai bagian dari gaya hidup kekinian.

    AION UT sebagai salah satu backbone Electric Vehicles (EV) dari GAC AION yang telah resmi diumumkan pre-booked OTR (On The Road) di hari pertama pelaksanaan GIIAS (24/7), menjadi salah satu EV modern yang telah menyematkan AI Assistant khusus dipersiapkan untuk kaum urban yang memiliki mobilitas tinggi.

    AION UT dirancang buat kamu yang aktif, sibuk, dan selalu tampil on point. Mau berangkat kerja pakai blazer atau sekadar ngopi sore dengan hoodie favorit, mobil ini tetap masuk di segala suasana. Desainnya yang futuristik dan detail headlamp unik bikin tampilan AION UT beda dari yang lain.

    Di bagian interior, kabinnya lapang. Kursi belakang bisa direbahkan sampai 180 derajat, pas buat istirahat di sela-sela jadwal padat. Layarnya gede banget, 14,6 inci, dan semuanya bisa dikontrol lewat suara—cukup bilang “Hello Baby!”

    Menurut Vice President Aion Indonesia, Qin Bangshu, atau akrab disapa Major membawa semangat gaya hidup baru yang dinamis: “Kami ingin menghadirkan mobil listrik yang tidak hanya pintar, tapi juga bisa menjadi bagian dari ekspresi diri para pengguna muda di Indonesia.”

    Soal baterai? AION UT yang berhasil meraih penghargaan “The Most Valuable Car” pada ajang Milan Design Week 2025, bisa menempuh 500 km sekali isi, dan bisa ngecas sampai 80% dalam waktu sekitar 24 menit. Nggak perlu takut kehabisan tenaga pas lagi dikejar meeting.

    Menariknya, semua fitur keren ini dibalut dalam harga mulai Rp 330 jutaan. Jadi buat kamu yang lagi cari mobil listrik smart, aman, dan bergaya, AION UT bisa jadi jawaban. Jika penasaran dengan performa serta kehandalan si ‘gadget besar’ ini, bisa cus dan langsung melakukan test drive selama berlangsungnya GIIAS 24 Juni – 3 Agustus 2025.

    Jakarta: Kalau kamu berencana mampir ke Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, jangan lewatkan booth GAC AION. Di sana, ada AION UT—mobil listrik terbaru yang bukan cuma canggih, tapi juga kece banget buat diajak keliling kota, khususnya bagi kamu yang menjadikan berkendara sebagai bagian dari gaya hidup kekinian.
     
    AION UT sebagai salah satu backbone Electric Vehicles (EV) dari GAC AION yang telah resmi diumumkan pre-booked OTR (On The Road) di hari pertama pelaksanaan GIIAS (24/7), menjadi salah satu EV modern yang telah menyematkan AI Assistant khusus dipersiapkan untuk kaum urban yang memiliki mobilitas tinggi.
     
    AION UT dirancang buat kamu yang aktif, sibuk, dan selalu tampil on point. Mau berangkat kerja pakai blazer atau sekadar ngopi sore dengan hoodie favorit, mobil ini tetap masuk di segala suasana. Desainnya yang futuristik dan detail headlamp unik bikin tampilan AION UT beda dari yang lain.

    Di bagian interior, kabinnya lapang. Kursi belakang bisa direbahkan sampai 180 derajat, pas buat istirahat di sela-sela jadwal padat. Layarnya gede banget, 14,6 inci, dan semuanya bisa dikontrol lewat suara—cukup bilang “Hello Baby!”
     
    Menurut Vice President Aion Indonesia, Qin Bangshu, atau akrab disapa Major membawa semangat gaya hidup baru yang dinamis: “Kami ingin menghadirkan mobil listrik yang tidak hanya pintar, tapi juga bisa menjadi bagian dari ekspresi diri para pengguna muda di Indonesia.”
     
    Soal baterai? AION UT yang berhasil meraih penghargaan “The Most Valuable Car” pada ajang Milan Design Week 2025, bisa menempuh 500 km sekali isi, dan bisa ngecas sampai 80% dalam waktu sekitar 24 menit. Nggak perlu takut kehabisan tenaga pas lagi dikejar meeting.
     
    Menariknya, semua fitur keren ini dibalut dalam harga mulai Rp 330 jutaan. Jadi buat kamu yang lagi cari mobil listrik smart, aman, dan bergaya, AION UT bisa jadi jawaban. Jika penasaran dengan performa serta kehandalan si ‘gadget besar’ ini, bisa cus dan langsung melakukan test drive selama berlangsungnya GIIAS 24 Juni – 3 Agustus 2025.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (MMI)

  • Terinspirasi Private Jet, Hyptec HT Mobil Listrik untuk Keluarga Indonesia

    Terinspirasi Private Jet, Hyptec HT Mobil Listrik untuk Keluarga Indonesia

    Jakarta: Mobil listrik mewah HYPTEC HT dari GAC Indonesia sukses mencuri perhatian para pengunjung dalam gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. 

    Dengan desain visioner dan teknologi terdepan, HYPTEC HT hadir bukan sekadar sebagai kendaraan, melainkan sebagai simbol kemewahan, kecanggihan, dan masa depan mobilitas yang berkelanjutan. Tak heran jika HYPTEC HT langsung menjadi salah satu bintang pameran otomotif terbesar di Indonesia tersebut.

    Tampilan menawan dari HYPTEC HT lahir dari tangan dingin Pontus Fontaeus, Chief Designer dari HYPTEC yang telah berpengalaman mendesain mobil-mobil ikonik dari Ferrari, Bentley, hingga Lamborghini. Berbekal keahlian dari industri otomotif premium global, Fontaeus menghadirkan sebuah SUV listrik mewah dengan karakter kuat: elegan, sporty, dan futuristik.

    Ciri khas desain HYPTEC HT langsung terlihat dari pintu gullwing yang mencolok dan menciptakan kesan dramatis saat terbuka. Bentuk eksteriornya dikembangkan secara aerodinamis dengan konsep fastback dan guratan tegas di bagian buritan, menonjolkan kekuatan serta keanggunan dalam satu tampilan.

    Dari segi dimensi, HYPTEC HT memiliki panjang 4.935 mm, lebar 1.920 mm, dan tinggi 1.700 mm. Dengan wheelbase mencapai 2.935 mm dan ground clearance setinggi 200 mm, mobil ini menawarkan postur yang tangguh sekaligus aerodinamis. Kombinasi desain ini diperkuat oleh penggunaan velg alloy sport 20 inci serta lampu depan bergaya diamond-cut yang tajam dan futuristik.

    Masuk ke kabin, HYPTEC HT menyuguhkan kenyamanan premium yang tak kalah dari kabin pesawat first class. Interiornya dirancang untuk menghadirkan nuansa mewah sekaligus fungsional. Jok depan dan baris kedua dapat direbahkan hingga sudut 143 derajat, menciptakan suasana relaksasi yang maksimal dalam perjalanan.

    Untuk menunjang kenyamanan dan hiburan, mobil ini dilengkapi dengan layar digital pengemudi berukuran 8,88 inci beresolusi tinggi serta layar sentuh utama berukuran 14,6 inci dengan resolusi 2560 x 1660 piksel, tingkat akurasi warna sRGB 100%, dan bezel ultra-tipis hanya 6,6 mm. 

    Sistem audio-nya didukung 22 speaker dengan teknologi Dolby Atmos, memberikan pengalaman suara memukau yang belum pernah ada sebelumnya. Seluruh sistem ini dijalankan oleh chipset Qualcomm 8155 yang menjamin respons cepat dan stabil. 

    Kenyamanan tambahan diberikan oleh panoramic roof dan sistem penyaring udara pintar yang dilengkapi sensor CO2, filter PM2.5, sistem disinfeksi otomatis, dan aroma terapi untuk menjaga kesegaran kabin.

    HYPTEC HT dibangun di atas platform listrik murni AION Electric Platform (AEP) dan struktur X-SOUL ARCHITECTURE, yang memaksimalkan performa serta efisiensi kendaraan.  Ditenagai oleh MAGAZINE BATTERY 2.0, mobil ini membawa kapasitas baterai sebesar 83 kWh yang mampu menempuh jarak lebih dari 600 km dalam satu kali pengisian daya. 

    Motor penggeraknya adalah tipe Permanent Magnet Synchronous Motor (PMSM) dengan output tenaga sebesar 250 kW atau setara 335 horsepower, serta torsi maksimum mencapai 430 Nm. 

    “Dalam hal pengisian daya, teknologi fast charging memungkinkan baterai terisi dari 10 hingga 70 persen hanya dalam waktu 15 menit,” kata Iqbal Taufiqurrahman, Product Planning and Strategy GAC Indonesia.

    Pengalaman berkendara semakin personal dan efisien dengan teknologi IBCM (Integrated Body Control Module). Berbeda dari sistem keyless biasa, IBCM secara otomatis mengenali keberadaan pemilik saat mendekat. Tanpa perlu menekan tombol apapun, mobil langsung aktif dan siap dijalankan hanya dengan menginjak pedal rem.

    “Di sisi lain, keselamatan dan kenyamanan berkendara juga semakin ditingkatkan dengan hadirnya sistem ADiGO Smart Driving System yang telah mencapai ADAS Level 2,” kata Iqbal Taufiqurrahman.

    Fitur ini mencakup berbagai teknologi pintar, seperti Adaptive Cruise Control dengan fungsi Stop & Go, Traffic Jam Assist untuk kemudahan berkendara di kemacetan, Forward Collision Warning dan Automatic Emergency Braking untuk menghindari tabrakan, serta Lane Keeping Assist dan Integrated Cruise Assist yang menjaga mobil tetap berada di jalur dengan kecepatan yang stabil. 

    Seluruh sistem ini didukung oleh enam airbag sebagai perlindungan standar bagi pengemudi dan penumpang.

    HYPTEC HT juga dilengkapi fitur V2L (Vehicle to Load) yang mampu menyuplai daya 220V ke peralatan rumah tangga, gadget, atau perangkat elektronik lainnya — solusi sempurna untuk aktivitas outdoor atau kondisi darurat.

    GAC Indonesia memberikan jaminan purna jual unggulan bagi pemilik HYPTEC HT:

    1. Garansi seumur hidup untuk komponen baterai utama, motor penggerak, dan controller bagi pemilik pertama kendaraan
    2. Garansi kendaraan: 8 tahun / 160.000 km
    3. Servis dan suku cadang gratis: hingga 5 tahun / 100.000 km
    4. Garansi consumable parts (aki 12V, filter, lampu, dll) hingga 20.000 km
    5. Wall charger 7 kW gratis beserta instalasi dan garansi 2 tahun
    6. Bantuan darurat (ERA) gratis hingga 8 tahun untuk radius ≤40 km

    HYPTEC HT hadir dalam dua varian pilihan sesuai kebutuhan konsumen:
    – HYPTEC HT Premium: Rp691.000.000
    – HYPTEC HT Ultra: Rp843.500.000

    Jakarta: Mobil listrik mewah HYPTEC HT dari GAC Indonesia sukses mencuri perhatian para pengunjung dalam gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. 
     
    Dengan desain visioner dan teknologi terdepan, HYPTEC HT hadir bukan sekadar sebagai kendaraan, melainkan sebagai simbol kemewahan, kecanggihan, dan masa depan mobilitas yang berkelanjutan. Tak heran jika HYPTEC HT langsung menjadi salah satu bintang pameran otomotif terbesar di Indonesia tersebut.
     
    Tampilan menawan dari HYPTEC HT lahir dari tangan dingin Pontus Fontaeus, Chief Designer dari HYPTEC yang telah berpengalaman mendesain mobil-mobil ikonik dari Ferrari, Bentley, hingga Lamborghini. Berbekal keahlian dari industri otomotif premium global, Fontaeus menghadirkan sebuah SUV listrik mewah dengan karakter kuat: elegan, sporty, dan futuristik.

    Ciri khas desain HYPTEC HT langsung terlihat dari pintu gullwing yang mencolok dan menciptakan kesan dramatis saat terbuka. Bentuk eksteriornya dikembangkan secara aerodinamis dengan konsep fastback dan guratan tegas di bagian buritan, menonjolkan kekuatan serta keanggunan dalam satu tampilan.
     
    Dari segi dimensi, HYPTEC HT memiliki panjang 4.935 mm, lebar 1.920 mm, dan tinggi 1.700 mm. Dengan wheelbase mencapai 2.935 mm dan ground clearance setinggi 200 mm, mobil ini menawarkan postur yang tangguh sekaligus aerodinamis. Kombinasi desain ini diperkuat oleh penggunaan velg alloy sport 20 inci serta lampu depan bergaya diamond-cut yang tajam dan futuristik.
     
    Masuk ke kabin, HYPTEC HT menyuguhkan kenyamanan premium yang tak kalah dari kabin pesawat first class. Interiornya dirancang untuk menghadirkan nuansa mewah sekaligus fungsional. Jok depan dan baris kedua dapat direbahkan hingga sudut 143 derajat, menciptakan suasana relaksasi yang maksimal dalam perjalanan.
     
    Untuk menunjang kenyamanan dan hiburan, mobil ini dilengkapi dengan layar digital pengemudi berukuran 8,88 inci beresolusi tinggi serta layar sentuh utama berukuran 14,6 inci dengan resolusi 2560 x 1660 piksel, tingkat akurasi warna sRGB 100%, dan bezel ultra-tipis hanya 6,6 mm. 
     
    Sistem audio-nya didukung 22 speaker dengan teknologi Dolby Atmos, memberikan pengalaman suara memukau yang belum pernah ada sebelumnya. Seluruh sistem ini dijalankan oleh chipset Qualcomm 8155 yang menjamin respons cepat dan stabil. 
     
    Kenyamanan tambahan diberikan oleh panoramic roof dan sistem penyaring udara pintar yang dilengkapi sensor CO2, filter PM2.5, sistem disinfeksi otomatis, dan aroma terapi untuk menjaga kesegaran kabin.
     
    HYPTEC HT dibangun di atas platform listrik murni AION Electric Platform (AEP) dan struktur X-SOUL ARCHITECTURE, yang memaksimalkan performa serta efisiensi kendaraan.  Ditenagai oleh MAGAZINE BATTERY 2.0, mobil ini membawa kapasitas baterai sebesar 83 kWh yang mampu menempuh jarak lebih dari 600 km dalam satu kali pengisian daya. 
     
    Motor penggeraknya adalah tipe Permanent Magnet Synchronous Motor (PMSM) dengan output tenaga sebesar 250 kW atau setara 335 horsepower, serta torsi maksimum mencapai 430 Nm. 
     
    “Dalam hal pengisian daya, teknologi fast charging memungkinkan baterai terisi dari 10 hingga 70 persen hanya dalam waktu 15 menit,” kata Iqbal Taufiqurrahman, Product Planning and Strategy GAC Indonesia.
     
    Pengalaman berkendara semakin personal dan efisien dengan teknologi IBCM (Integrated Body Control Module). Berbeda dari sistem keyless biasa, IBCM secara otomatis mengenali keberadaan pemilik saat mendekat. Tanpa perlu menekan tombol apapun, mobil langsung aktif dan siap dijalankan hanya dengan menginjak pedal rem.
     
    “Di sisi lain, keselamatan dan kenyamanan berkendara juga semakin ditingkatkan dengan hadirnya sistem ADiGO Smart Driving System yang telah mencapai ADAS Level 2,” kata Iqbal Taufiqurrahman.
     
    Fitur ini mencakup berbagai teknologi pintar, seperti Adaptive Cruise Control dengan fungsi Stop & Go, Traffic Jam Assist untuk kemudahan berkendara di kemacetan, Forward Collision Warning dan Automatic Emergency Braking untuk menghindari tabrakan, serta Lane Keeping Assist dan Integrated Cruise Assist yang menjaga mobil tetap berada di jalur dengan kecepatan yang stabil. 
     
    Seluruh sistem ini didukung oleh enam airbag sebagai perlindungan standar bagi pengemudi dan penumpang.
     
    HYPTEC HT juga dilengkapi fitur V2L (Vehicle to Load) yang mampu menyuplai daya 220V ke peralatan rumah tangga, gadget, atau perangkat elektronik lainnya — solusi sempurna untuk aktivitas outdoor atau kondisi darurat.
     
    GAC Indonesia memberikan jaminan purna jual unggulan bagi pemilik HYPTEC HT:
     
    1. Garansi seumur hidup untuk komponen baterai utama, motor penggerak, dan controller bagi pemilik pertama kendaraan
    2. Garansi kendaraan: 8 tahun / 160.000 km
    3. Servis dan suku cadang gratis: hingga 5 tahun / 100.000 km
    4. Garansi consumable parts (aki 12V, filter, lampu, dll) hingga 20.000 km
    5. Wall charger 7 kW gratis beserta instalasi dan garansi 2 tahun
    6. Bantuan darurat (ERA) gratis hingga 8 tahun untuk radius ≤40 km
     
    HYPTEC HT hadir dalam dua varian pilihan sesuai kebutuhan konsumen:
    – HYPTEC HT Premium: Rp691.000.000
    – HYPTEC HT Ultra: Rp843.500.000
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (MMI)

  • Aioners.ID, Komunitas Para Pengguna Mobil Listrik GAC Indonesia

    Aioners.ID, Komunitas Para Pengguna Mobil Listrik GAC Indonesia

    Jakarta: Dunia mobil listrik di Indonesia kedatangan kabar seru! Komunitas pengguna kendaraan listrik GAC Indonesia dengan nama AIONERS.ID resmi dideklarasikan hari ini (27/7) di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 sebagai wadah berbagi, belajar, dan bertemu sesama pengguna EV (Electric Vehicle) GAC dari berbagai penjuru Indonesia.

    AIONERS.ID bukan sekadar komunitas otomotif biasa. Komunitas ini hadir sebagai ruang berbagi pengalaman, diskusi teknis, serta edukasi tentang penggunaan kendaraan listrik GAC. Hingga saat ini, sudah tercatat 280 anggota terdaftar resmi dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Aceh, Sumatera Utara, Batam, Sumatera Selatan, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan.

    Menurut Ketua Umum AIONERS.ID, Hadi Tho, mobil listrik AION menjadi pilihan menarik karena faktor ramah lingkungan, hemat biaya operasional, performanya halus dan responsif, serta dilengkapi teknologi canggih dan fitur lengkap yang mendukung gaya hidup modern dan mengutamakan kenyamanan.

    “Mobil listrik itu ekosistemnya masih baru, dan kami ingin belajar bersama. Lewat AIONERS.ID, kita bisa saling bantu memahami teknologi EV, saling berbagi tips, dan tentunya bertemu teman-teman baru yang satu frekuensi,” ujar Hadi Tho, Ketua Umum AIONERS.ID.

    Dengan semangat kolaboratif, AIONERS.ID membuka ruang komunikasi lewat beberapa kanal, mulai dari Facebook Group yang terbuka untuk umum, hingga WhatsApp Group khusus anggota pengguna mobil GAC Indonesia. 

    Meski baru dideklarasikan, komunitas  ini juga telah rutin mengadakan kopdar sebagai ajang diskusi, networking, hingga testimoni langsung soal penggunaan EV dalam kehidupan sehari-hari.

    Dukungan terhadap komunitas ini juga datang langsung dari Valdo Prahara, Marcomm & PR GAC Indonesia. Ia menyambut baik kehadiran AIONERS.ID sebagai bentuk nyata loyalitas konsumen dan semangat transisi menuju mobilitas ramah lingkungan.

    “Kami bangga melihat pengguna GAC AION membentuk komunitas yang aktif dan berorientasi pada edukasi. AIONERS.ID adalah bukti bahwa EV bukan cuma tren, tapi juga gaya hidup yang membentuk solidaritas baru di masyarakat,” ungkap Valdo.

    Komunitas ini terbuka untuk semua pengguna mobil listrik GAC dari berbagai tipe dan varian. Baik pengguna baru maupun lama, semua disambut dengan semangat belajar dan kolaborasi. AIONERS.ID juga mendorong pertumbuhan ekosistem EV di Indonesia dengan pendekatan yang fun, terbuka, dan penuh semangat kekeluargaan.

    Jakarta: Dunia mobil listrik di Indonesia kedatangan kabar seru! Komunitas pengguna kendaraan listrik GAC Indonesia dengan nama AIONERS.ID resmi dideklarasikan hari ini (27/7) di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 sebagai wadah berbagi, belajar, dan bertemu sesama pengguna EV (Electric Vehicle) GAC dari berbagai penjuru Indonesia.
     
    AIONERS.ID bukan sekadar komunitas otomotif biasa. Komunitas ini hadir sebagai ruang berbagi pengalaman, diskusi teknis, serta edukasi tentang penggunaan kendaraan listrik GAC. Hingga saat ini, sudah tercatat 280 anggota terdaftar resmi dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Aceh, Sumatera Utara, Batam, Sumatera Selatan, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan.
     
    Menurut Ketua Umum AIONERS.ID, Hadi Tho, mobil listrik AION menjadi pilihan menarik karena faktor ramah lingkungan, hemat biaya operasional, performanya halus dan responsif, serta dilengkapi teknologi canggih dan fitur lengkap yang mendukung gaya hidup modern dan mengutamakan kenyamanan.

    “Mobil listrik itu ekosistemnya masih baru, dan kami ingin belajar bersama. Lewat AIONERS.ID, kita bisa saling bantu memahami teknologi EV, saling berbagi tips, dan tentunya bertemu teman-teman baru yang satu frekuensi,” ujar Hadi Tho, Ketua Umum AIONERS.ID.
     
    Dengan semangat kolaboratif, AIONERS.ID membuka ruang komunikasi lewat beberapa kanal, mulai dari Facebook Group yang terbuka untuk umum, hingga WhatsApp Group khusus anggota pengguna mobil GAC Indonesia. 
     
    Meski baru dideklarasikan, komunitas  ini juga telah rutin mengadakan kopdar sebagai ajang diskusi, networking, hingga testimoni langsung soal penggunaan EV dalam kehidupan sehari-hari.
     
    Dukungan terhadap komunitas ini juga datang langsung dari Valdo Prahara, Marcomm & PR GAC Indonesia. Ia menyambut baik kehadiran AIONERS.ID sebagai bentuk nyata loyalitas konsumen dan semangat transisi menuju mobilitas ramah lingkungan.
     
    “Kami bangga melihat pengguna GAC AION membentuk komunitas yang aktif dan berorientasi pada edukasi. AIONERS.ID adalah bukti bahwa EV bukan cuma tren, tapi juga gaya hidup yang membentuk solidaritas baru di masyarakat,” ungkap Valdo.
     
    Komunitas ini terbuka untuk semua pengguna mobil listrik GAC dari berbagai tipe dan varian. Baik pengguna baru maupun lama, semua disambut dengan semangat belajar dan kolaborasi. AIONERS.ID juga mendorong pertumbuhan ekosistem EV di Indonesia dengan pendekatan yang fun, terbuka, dan penuh semangat kekeluargaan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (MMI)

  • Pejabat Pakai Fasilitas Negara untuk Urusan Pribadi, Bolehkah dalam Islam?

    Pejabat Pakai Fasilitas Negara untuk Urusan Pribadi, Bolehkah dalam Islam?

    Jakarta: Masyarakat umum tentunya sudah bisa memaklumi para pejabat yang mendapatkan fasilitas negara seperti mobil dinas beserta sopir, rumah dinas, dan fasilitas lainnya. 

    Namun bolehkah fasilitas tersebut digunakan untuk keperluan pribadi, seperti antar jemput anak ke sekolah dengan mobil dinas misalnya, atau akomodasi yang dimanfaatkan untuk urusan pribadi. Bagaimana hukumnya dalam Islam?

    Dalam perspektif Islam, ada konsep malul’am (harta milik umum). Fasilitas negara adalah bagian dari harta milik umum yang merupakan amanah bagi pemimpin dan pejabat publik, dan tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi.

    Islam sangat menekankan prinsip keadilan, tanggung jawab, dan kehati-hatian dalam mengelola apa yang bukan milik pribadi. Maka, menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi, meski sekilas tampak remeh, adalah bentuk pelanggaran terhadap nilai-nilai tersebut.

    Larangan menyalahgunakan fasilitas negara dijelaskan dalam Al-Qur’an, surat Ali Imran ayat 161:

    Artinya: “Siapa yang menyelewengkan (-nya), niscaya pada hari Kiamat dia akan datang membawa apa yang diselewengkannya itu.” (QS. Ali Imran).
     

    Sebagian ulama juga memperingatkan pengkhianatan atau penyalahgunaan fasilitas negara. Imam al-Mawardi (w.450 H) menulis di dalam al-Ahkam as-Sulthaniyyah, bahwasannya pemimpin adalah wakil umat, bukan pemilik negara. Ia bertugas untuk menjaga Baitul Mal (fasilitas negara) dan mengalokasikannya berdasarkannya kemaslahatan umat.

    Artinya: “Pemimpin adalah orang yang dipercaya atas Baitul Mal, tidak boleh baginya untuk mengelolanya kecuali untuk kepentingan umat Islam berdasarkan keadilan dan tuntunan syariat.” (al-Ahkam as-Sulthaniyyah, [Kairo: Dar al-Fikr, 1989], halaman 58).

    Tak hanya itu saja, ulama besar mazhab Syafi’i, Imam al-Ghazali (w. 505 H) menulis:

    Artinya: “Harta yang diperoleh dari Baitul Mal (kas negara), apabila digunakan bukan untuk kemaslahatan umat muslim, maka hal tersebut termasuk ghulul (pengkhianatan harta publik.” (Ihya ‘Ulumiddin, [Beirut: Dar al-Ma’rifah, 2005], Juz II, halaman 145).

    Jakarta: Masyarakat umum tentunya sudah bisa memaklumi para pejabat yang mendapatkan fasilitas negara seperti mobil dinas beserta sopir, rumah dinas, dan fasilitas lainnya. 
     
    Namun bolehkah fasilitas tersebut digunakan untuk keperluan pribadi, seperti antar jemput anak ke sekolah dengan mobil dinas misalnya, atau akomodasi yang dimanfaatkan untuk urusan pribadi. Bagaimana hukumnya dalam Islam?
     
    Dalam perspektif Islam, ada konsep malul’am (harta milik umum). Fasilitas negara adalah bagian dari harta milik umum yang merupakan amanah bagi pemimpin dan pejabat publik, dan tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi.

    Islam sangat menekankan prinsip keadilan, tanggung jawab, dan kehati-hatian dalam mengelola apa yang bukan milik pribadi. Maka, menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi, meski sekilas tampak remeh, adalah bentuk pelanggaran terhadap nilai-nilai tersebut.
     
    Larangan menyalahgunakan fasilitas negara dijelaskan dalam Al-Qur’an, surat Ali Imran ayat 161:
     

     
    Artinya: “Siapa yang menyelewengkan (-nya), niscaya pada hari Kiamat dia akan datang membawa apa yang diselewengkannya itu.” (QS. Ali Imran).
     

     
    Sebagian ulama juga memperingatkan pengkhianatan atau penyalahgunaan fasilitas negara. Imam al-Mawardi (w.450 H) menulis di dalam al-Ahkam as-Sulthaniyyah, bahwasannya pemimpin adalah wakil umat, bukan pemilik negara. Ia bertugas untuk menjaga Baitul Mal (fasilitas negara) dan mengalokasikannya berdasarkannya kemaslahatan umat.
     

     
    Artinya: “Pemimpin adalah orang yang dipercaya atas Baitul Mal, tidak boleh baginya untuk mengelolanya kecuali untuk kepentingan umat Islam berdasarkan keadilan dan tuntunan syariat.” (al-Ahkam as-Sulthaniyyah, [Kairo: Dar al-Fikr, 1989], halaman 58).
     
    Tak hanya itu saja, ulama besar mazhab Syafi’i, Imam al-Ghazali (w. 505 H) menulis:
     

     
    Artinya: “Harta yang diperoleh dari Baitul Mal (kas negara), apabila digunakan bukan untuk kemaslahatan umat muslim, maka hal tersebut termasuk ghulul (pengkhianatan harta publik.” (Ihya ‘Ulumiddin, [Beirut: Dar al-Ma’rifah, 2005], Juz II, halaman 145).
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Kekerasan Terhadap Jurnalis Masih Sering Terjadi di Wilayah Ini

    Kekerasan Terhadap Jurnalis Masih Sering Terjadi di Wilayah Ini

    Jakarta: Kekerasan dan ancaman terhadap insan pers masih terjadi, terutama di beberapa wilayah di Indonesia. Dalam laporan Jurnalisme Aman yang dirilis Yayasan TIFA membeberkan tiga wilayah dengan tingkat kekerasan tinggi terhadap jurnalis yakni di Aceh, Sulawesi Tengah, dan Papua Barat Daya.

    Dari total 55 jurnalis yang diwawancarai di tiga wilayah tersebut, menyatakan pernah mengalami kekerasan atau ancaman dalam menjalankan tugas jurnalistik, baik secara fisik, verbal, maupun digital. Sebanyak 65 persen dari mereka mengaku sering menghadapi kekerasan atau intimidasi.

    Project Officer Jurnalisme Aman, Arie Mega mengungkapkan jenis kekerasan yang dialami jurnalis di tiga wilayah itu juga berbeda. Di Aceh, jenis kekerasan utama antara lain intimidasi dan ancaman verbal, larangan liputan, perampasan alat dan kekerasan pasca-publikasi.

    Di Sulawesi Tengah, jenis kekerasan utama antara lain kekerasan fisik saat demo dan liputan Program Strategis Nasional (PSN), pemaksaan penghapusan dokumentasi hingga pelecehan seksual. Sedangkan, jenis kekerasan jurnalis di Papua Barat Daya lebih bersifat multidimensi berbasis ras, gender, dan politik.

    “Upaya penanganan kekerasan terhadap jurnalis sejauh ini masih terfragmentasi. Nota kesepahaman antara Dewan Pers dan Polri belum sepenuhnya diterapkan di daerah. Pelatihan keamanan jurnalistik belum menjadi bagian dari program wajib di media atau organisasi profesi. SOP peliputan di lapangan tidak tersedia atau tidak diketahui oleh aparat, dan sistem aduan yang aman belum dibentuk secara merata di wilayah,” kata Arie Mega dalam Konsultasi Forum Nasional: ‘Diseminasi Report Assessment Kekerasan Jurnalis’, Selasa, 5 Agustus 2025.

    Ia menambahkan, perlindungan terhadap jurnalis di Indonesia saat ini bersandar pada regulasi yang kuat secara normatif, tetapi lemah dalam pelaksanaan sehingga menjadikan perlindungan terhadap jurnalis lebih bersifat simbolis daripada substantif. 

    Yayasan TIFA memberikan empat rekomendasi yang harus dijalankan pemerintah untuk melindungi jurnalis dalam menjalankan tugasnya. Pertama, perlu adanya pembentukan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Jurnalis (RAN-PJ). Inisiatif ini bersifat lintas sektor dan menuntut adanya komitmen politik yang kuat hingga dukungan anggaran.

    Kedua, adanya pembentukan unit khusus di tubuh kepolisian dan kejaksaan yang secara spesifik menangani kasus-kasus kekerasan, kriminalisasi, atau intimidasi terhadap jurnalis.

    “Rekomendasi ketiga adalah penguatan mekanisme pemulihan korban, termasuk dukungan dalam aspek hukum, psikososial, maupun perlindungan digital, supaya jurnalis yang menjadi korban kekerasan dapat kembali menjalankan perannya dengan aman. Rekomendasi keempat menyoroti pentingnya penguatan Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) di tingkat daerah,” ungkap Arie.
     
    Kekerasan jurnalis adalah persoalan serius

    Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Nani Afrida, mengungkapkan bahwa kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia masih menjadi persoalan serius. Meskipun situasi tampak baik-baik saja, kenyataannya banyak jurnalis menghadapi intimidasi dan kekerasan di lapangan.

    “Kondisi negara kita sudah mengarah ke otoritarian. Jurnalis makin takut melaporkan kebenaran. Kalau ini terus terjadi, masyarakat akan tersesat oleh propaganda dan disinformasi,” ujarnya.

    Kepala Biro Dukungan Penegakan HAM Komnas HAM, Imelda Saragih, menyatakan bahwa perlindungan terhadap jurnalis adalah bagian dari mandat kerja Komnas HAM. Ia menyebut bahwa kebebasan pers dan berpendapat dijamin oleh konstitusi dan perundang-undangan nasional. Menurut dia, tren ancaman dan serangan terhadap jurnalis merupakan bentuk pelanggaran HAM.

    Sementara itu, turut Dewan Pers mendorong terbentuknya satuan tugas lintas lembaga yang mampu merespons tidak hanya insiden kekerasan, tetapi juga memperbaiki ekosistem yang memicu ancaman terhadap jurnalis.

    Jakarta: Kekerasan dan ancaman terhadap insan pers masih terjadi, terutama di beberapa wilayah di Indonesia. Dalam laporan Jurnalisme Aman yang dirilis Yayasan TIFA membeberkan tiga wilayah dengan tingkat kekerasan tinggi terhadap jurnalis yakni di Aceh, Sulawesi Tengah, dan Papua Barat Daya.
     
    Dari total 55 jurnalis yang diwawancarai di tiga wilayah tersebut, menyatakan pernah mengalami kekerasan atau ancaman dalam menjalankan tugas jurnalistik, baik secara fisik, verbal, maupun digital. Sebanyak 65 persen dari mereka mengaku sering menghadapi kekerasan atau intimidasi.
     
    Project Officer Jurnalisme Aman, Arie Mega mengungkapkan jenis kekerasan yang dialami jurnalis di tiga wilayah itu juga berbeda. Di Aceh, jenis kekerasan utama antara lain intimidasi dan ancaman verbal, larangan liputan, perampasan alat dan kekerasan pasca-publikasi.

    Di Sulawesi Tengah, jenis kekerasan utama antara lain kekerasan fisik saat demo dan liputan Program Strategis Nasional (PSN), pemaksaan penghapusan dokumentasi hingga pelecehan seksual. Sedangkan, jenis kekerasan jurnalis di Papua Barat Daya lebih bersifat multidimensi berbasis ras, gender, dan politik.
     
    “Upaya penanganan kekerasan terhadap jurnalis sejauh ini masih terfragmentasi. Nota kesepahaman antara Dewan Pers dan Polri belum sepenuhnya diterapkan di daerah. Pelatihan keamanan jurnalistik belum menjadi bagian dari program wajib di media atau organisasi profesi. SOP peliputan di lapangan tidak tersedia atau tidak diketahui oleh aparat, dan sistem aduan yang aman belum dibentuk secara merata di wilayah,” kata Arie Mega dalam Konsultasi Forum Nasional: ‘Diseminasi Report Assessment Kekerasan Jurnalis’, Selasa, 5 Agustus 2025.
     
    Ia menambahkan, perlindungan terhadap jurnalis di Indonesia saat ini bersandar pada regulasi yang kuat secara normatif, tetapi lemah dalam pelaksanaan sehingga menjadikan perlindungan terhadap jurnalis lebih bersifat simbolis daripada substantif. 
     

     
    Yayasan TIFA memberikan empat rekomendasi yang harus dijalankan pemerintah untuk melindungi jurnalis dalam menjalankan tugasnya. Pertama, perlu adanya pembentukan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Jurnalis (RAN-PJ). Inisiatif ini bersifat lintas sektor dan menuntut adanya komitmen politik yang kuat hingga dukungan anggaran.
     
    Kedua, adanya pembentukan unit khusus di tubuh kepolisian dan kejaksaan yang secara spesifik menangani kasus-kasus kekerasan, kriminalisasi, atau intimidasi terhadap jurnalis.
     
    “Rekomendasi ketiga adalah penguatan mekanisme pemulihan korban, termasuk dukungan dalam aspek hukum, psikososial, maupun perlindungan digital, supaya jurnalis yang menjadi korban kekerasan dapat kembali menjalankan perannya dengan aman. Rekomendasi keempat menyoroti pentingnya penguatan Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) di tingkat daerah,” ungkap Arie.
     

    Kekerasan jurnalis adalah persoalan serius

    Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Nani Afrida, mengungkapkan bahwa kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia masih menjadi persoalan serius. Meskipun situasi tampak baik-baik saja, kenyataannya banyak jurnalis menghadapi intimidasi dan kekerasan di lapangan.
     
    “Kondisi negara kita sudah mengarah ke otoritarian. Jurnalis makin takut melaporkan kebenaran. Kalau ini terus terjadi, masyarakat akan tersesat oleh propaganda dan disinformasi,” ujarnya.
     
    Kepala Biro Dukungan Penegakan HAM Komnas HAM, Imelda Saragih, menyatakan bahwa perlindungan terhadap jurnalis adalah bagian dari mandat kerja Komnas HAM. Ia menyebut bahwa kebebasan pers dan berpendapat dijamin oleh konstitusi dan perundang-undangan nasional. Menurut dia, tren ancaman dan serangan terhadap jurnalis merupakan bentuk pelanggaran HAM.
     
    Sementara itu, turut Dewan Pers mendorong terbentuknya satuan tugas lintas lembaga yang mampu merespons tidak hanya insiden kekerasan, tetapi juga memperbaiki ekosistem yang memicu ancaman terhadap jurnalis.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Kekerasan Terhadap Jurnalis Masih Sering Terjadi di Wilayah Ini

    Kekerasan Terhadap Jurnalis Masih Sering Terjadi di Wilayah Ini

    Jakarta: Kekerasan dan ancaman terhadap insan pers masih terjadi, terutama di beberapa wilayah di Indonesia. Dalam laporan Jurnalisme Aman yang dirilis Yayasan TIFA membeberkan tiga wilayah dengan tingkat kekerasan tinggi terhadap jurnalis yakni di Aceh, Sulawesi Tengah, dan Papua Barat Daya.

    Dari total 55 jurnalis yang diwawancarai di tiga wilayah tersebut, menyatakan pernah mengalami kekerasan atau ancaman dalam menjalankan tugas jurnalistik, baik secara fisik, verbal, maupun digital. Sebanyak 65 persen dari mereka mengaku sering menghadapi kekerasan atau intimidasi.

    Project Officer Jurnalisme Aman, Arie Mega mengungkapkan jenis kekerasan yang dialami jurnalis di tiga wilayah itu juga berbeda. Di Aceh, jenis kekerasan utama antara lain intimidasi dan ancaman verbal, larangan liputan, perampasan alat dan kekerasan pasca-publikasi.

    Di Sulawesi Tengah, jenis kekerasan utama antara lain kekerasan fisik saat demo dan liputan Program Strategis Nasional (PSN), pemaksaan penghapusan dokumentasi hingga pelecehan seksual. Sedangkan, jenis kekerasan jurnalis di Papua Barat Daya lebih bersifat multidimensi berbasis ras, gender, dan politik.

    “Upaya penanganan kekerasan terhadap jurnalis sejauh ini masih terfragmentasi. Nota kesepahaman antara Dewan Pers dan Polri belum sepenuhnya diterapkan di daerah. Pelatihan keamanan jurnalistik belum menjadi bagian dari program wajib di media atau organisasi profesi. SOP peliputan di lapangan tidak tersedia atau tidak diketahui oleh aparat, dan sistem aduan yang aman belum dibentuk secara merata di wilayah,” kata Arie Mega dalam Konsultasi Forum Nasional: ‘Diseminasi Report Assessment Kekerasan Jurnalis’, Selasa, 5 Agustus 2025.

    Ia menambahkan, perlindungan terhadap jurnalis di Indonesia saat ini bersandar pada regulasi yang kuat secara normatif, tetapi lemah dalam pelaksanaan sehingga menjadikan perlindungan terhadap jurnalis lebih bersifat simbolis daripada substantif. 

    Yayasan TIFA memberikan empat rekomendasi yang harus dijalankan pemerintah untuk melindungi jurnalis dalam menjalankan tugasnya. Pertama, perlu adanya pembentukan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Jurnalis (RAN-PJ). Inisiatif ini bersifat lintas sektor dan menuntut adanya komitmen politik yang kuat hingga dukungan anggaran.

    Kedua, adanya pembentukan unit khusus di tubuh kepolisian dan kejaksaan yang secara spesifik menangani kasus-kasus kekerasan, kriminalisasi, atau intimidasi terhadap jurnalis.

    “Rekomendasi ketiga adalah penguatan mekanisme pemulihan korban, termasuk dukungan dalam aspek hukum, psikososial, maupun perlindungan digital, supaya jurnalis yang menjadi korban kekerasan dapat kembali menjalankan perannya dengan aman. Rekomendasi keempat menyoroti pentingnya penguatan Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) di tingkat daerah,” ungkap Arie.
     
    Kekerasan jurnalis adalah persoalan serius

    Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Nani Afrida, mengungkapkan bahwa kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia masih menjadi persoalan serius. Meskipun situasi tampak baik-baik saja, kenyataannya banyak jurnalis menghadapi intimidasi dan kekerasan di lapangan.

    “Kondisi negara kita sudah mengarah ke otoritarian. Jurnalis makin takut melaporkan kebenaran. Kalau ini terus terjadi, masyarakat akan tersesat oleh propaganda dan disinformasi,” ujarnya.

    Kepala Biro Dukungan Penegakan HAM Komnas HAM, Imelda Saragih, menyatakan bahwa perlindungan terhadap jurnalis adalah bagian dari mandat kerja Komnas HAM. Ia menyebut bahwa kebebasan pers dan berpendapat dijamin oleh konstitusi dan perundang-undangan nasional. Menurut dia, tren ancaman dan serangan terhadap jurnalis merupakan bentuk pelanggaran HAM.

    Sementara itu, turut Dewan Pers mendorong terbentuknya satuan tugas lintas lembaga yang mampu merespons tidak hanya insiden kekerasan, tetapi juga memperbaiki ekosistem yang memicu ancaman terhadap jurnalis.

    Jakarta: Kekerasan dan ancaman terhadap insan pers masih terjadi, terutama di beberapa wilayah di Indonesia. Dalam laporan Jurnalisme Aman yang dirilis Yayasan TIFA membeberkan tiga wilayah dengan tingkat kekerasan tinggi terhadap jurnalis yakni di Aceh, Sulawesi Tengah, dan Papua Barat Daya.
     
    Dari total 55 jurnalis yang diwawancarai di tiga wilayah tersebut, menyatakan pernah mengalami kekerasan atau ancaman dalam menjalankan tugas jurnalistik, baik secara fisik, verbal, maupun digital. Sebanyak 65 persen dari mereka mengaku sering menghadapi kekerasan atau intimidasi.
     
    Project Officer Jurnalisme Aman, Arie Mega mengungkapkan jenis kekerasan yang dialami jurnalis di tiga wilayah itu juga berbeda. Di Aceh, jenis kekerasan utama antara lain intimidasi dan ancaman verbal, larangan liputan, perampasan alat dan kekerasan pasca-publikasi.

    Di Sulawesi Tengah, jenis kekerasan utama antara lain kekerasan fisik saat demo dan liputan Program Strategis Nasional (PSN), pemaksaan penghapusan dokumentasi hingga pelecehan seksual. Sedangkan, jenis kekerasan jurnalis di Papua Barat Daya lebih bersifat multidimensi berbasis ras, gender, dan politik.
     
    “Upaya penanganan kekerasan terhadap jurnalis sejauh ini masih terfragmentasi. Nota kesepahaman antara Dewan Pers dan Polri belum sepenuhnya diterapkan di daerah. Pelatihan keamanan jurnalistik belum menjadi bagian dari program wajib di media atau organisasi profesi. SOP peliputan di lapangan tidak tersedia atau tidak diketahui oleh aparat, dan sistem aduan yang aman belum dibentuk secara merata di wilayah,” kata Arie Mega dalam Konsultasi Forum Nasional: ‘Diseminasi Report Assessment Kekerasan Jurnalis’, Selasa, 5 Agustus 2025.
     
    Ia menambahkan, perlindungan terhadap jurnalis di Indonesia saat ini bersandar pada regulasi yang kuat secara normatif, tetapi lemah dalam pelaksanaan sehingga menjadikan perlindungan terhadap jurnalis lebih bersifat simbolis daripada substantif. 
     

     
    Yayasan TIFA memberikan empat rekomendasi yang harus dijalankan pemerintah untuk melindungi jurnalis dalam menjalankan tugasnya. Pertama, perlu adanya pembentukan Rencana Aksi Nasional Perlindungan Jurnalis (RAN-PJ). Inisiatif ini bersifat lintas sektor dan menuntut adanya komitmen politik yang kuat hingga dukungan anggaran.
     
    Kedua, adanya pembentukan unit khusus di tubuh kepolisian dan kejaksaan yang secara spesifik menangani kasus-kasus kekerasan, kriminalisasi, atau intimidasi terhadap jurnalis.
     
    “Rekomendasi ketiga adalah penguatan mekanisme pemulihan korban, termasuk dukungan dalam aspek hukum, psikososial, maupun perlindungan digital, supaya jurnalis yang menjadi korban kekerasan dapat kembali menjalankan perannya dengan aman. Rekomendasi keempat menyoroti pentingnya penguatan Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) di tingkat daerah,” ungkap Arie.
     

    Kekerasan jurnalis adalah persoalan serius

    Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Nani Afrida, mengungkapkan bahwa kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia masih menjadi persoalan serius. Meskipun situasi tampak baik-baik saja, kenyataannya banyak jurnalis menghadapi intimidasi dan kekerasan di lapangan.
     
    “Kondisi negara kita sudah mengarah ke otoritarian. Jurnalis makin takut melaporkan kebenaran. Kalau ini terus terjadi, masyarakat akan tersesat oleh propaganda dan disinformasi,” ujarnya.
     
    Kepala Biro Dukungan Penegakan HAM Komnas HAM, Imelda Saragih, menyatakan bahwa perlindungan terhadap jurnalis adalah bagian dari mandat kerja Komnas HAM. Ia menyebut bahwa kebebasan pers dan berpendapat dijamin oleh konstitusi dan perundang-undangan nasional. Menurut dia, tren ancaman dan serangan terhadap jurnalis merupakan bentuk pelanggaran HAM.
     
    Sementara itu, turut Dewan Pers mendorong terbentuknya satuan tugas lintas lembaga yang mampu merespons tidak hanya insiden kekerasan, tetapi juga memperbaiki ekosistem yang memicu ancaman terhadap jurnalis.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Terancam 8 Tahun Penjara, Ini Fakta-fakta Penumpang Lion Air Teriak Bom di Pesawat

    Terancam 8 Tahun Penjara, Ini Fakta-fakta Penumpang Lion Air Teriak Bom di Pesawat

    Jakarta: Maskapai Lion Air kembali menjadi pembicaraan setelah insiden seorang penumpang rute Jakarta-Kualanamu mengamuk dan berteriak adanya bom, Sabtu, 2 Agustus 2025.

    Tingkah penumpang tersebut membuat pesawat harus kembali ke apron dan seluruh penumpang diperiksa ulang. Pria tersebut kini resmi ditetapkan sebagai tersangka. 

    Berikut ini fakta-fakta penumpang Lion Air teriak bom:
     
    1. Viral di media sosial

    Cuplikan video yang menunjukkan seorang pria berteriak adanya bom dalam pesawat Lion Air JT-308 rute Jakarta–Kualanamu viral di media sosial. Teriakan itu dilontarkan sebagai bentuk protes atas keterlambatan penerbangan.
     
    2. Pesawat sudah selesai push back

    Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan bahwa insiden terjadi saat pesawat jenis Boeing 737-9 registrasi PK-LRH telah selesai melakukan push back dan bersiap menuju taxiway.
     

     

    3. Awak kabin terapkan prosedur keamanan

    Setelah mendengar teriakan ancaman bom dari penumpang, awak kabin langsung melakukan prosedur keamanan penerbangan berupa Return to Apron (RTA). Pesawat kembali ke apron untuk proses pemeriksaan menyeluruh.
     
    4. Penumpang yang berteriak bom langsung diamankan

    Pria berinisial H yang meneriakkan adanya bom diturunkan dari pesawat dan langsung diserahkan ke petugas keamanan bandara, Otoritas Bandara, PPNS, dan pihak kepolisian untuk diperiksa dan diproses secara hukum.
     
    5. Seluruh penumpang dan bagasi diperiksa ulang

    Sebagai bagian dari prosedur pengamanan, seluruh penumpang, bagasi, dan barang bawaan diturunkan dan diperiksa ulang oleh otoritas keamanan. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada ancaman nyata.
     
    6. Penerbangan dilanjutkan dengan pesawat lain

    Lion Air menyiapkan pesawat pengganti, Boeing 737-900ER registrasi PK-LSW, yang kemudian menerbangkan seluruh penumpang ke Kualanamu pada hari yang sama. Penerbangan akhirnya tiba dengan selamat di tujuan.
     
    7. Pelaku terancam 8 tahun penjara

    Pria yang berteriak bom kini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku terjerat Pasal 437 UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Ancaman pidananya mencapai 8 tahun penjara. 

    Pihak Lion Air dan otoritas bandara menegaskan bahwa tindakan seperti ini tidak bisa ditoleransi karena mengancam keselamatan publik.

    Jakarta: Maskapai Lion Air kembali menjadi pembicaraan setelah insiden seorang penumpang rute Jakarta-Kualanamu mengamuk dan berteriak adanya bom, Sabtu, 2 Agustus 2025.
     
    Tingkah penumpang tersebut membuat pesawat harus kembali ke apron dan seluruh penumpang diperiksa ulang. Pria tersebut kini resmi ditetapkan sebagai tersangka. 
     
    Berikut ini fakta-fakta penumpang Lion Air teriak bom:
     

    1. Viral di media sosial

    Cuplikan video yang menunjukkan seorang pria berteriak adanya bom dalam pesawat Lion Air JT-308 rute Jakarta–Kualanamu viral di media sosial. Teriakan itu dilontarkan sebagai bentuk protes atas keterlambatan penerbangan.
     

    2. Pesawat sudah selesai push back

    Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan bahwa insiden terjadi saat pesawat jenis Boeing 737-9 registrasi PK-LRH telah selesai melakukan push back dan bersiap menuju taxiway.
     

     

    3. Awak kabin terapkan prosedur keamanan

    Setelah mendengar teriakan ancaman bom dari penumpang, awak kabin langsung melakukan prosedur keamanan penerbangan berupa Return to Apron (RTA). Pesawat kembali ke apron untuk proses pemeriksaan menyeluruh.
     

    4. Penumpang yang berteriak bom langsung diamankan

    Pria berinisial H yang meneriakkan adanya bom diturunkan dari pesawat dan langsung diserahkan ke petugas keamanan bandara, Otoritas Bandara, PPNS, dan pihak kepolisian untuk diperiksa dan diproses secara hukum.
     

    5. Seluruh penumpang dan bagasi diperiksa ulang

    Sebagai bagian dari prosedur pengamanan, seluruh penumpang, bagasi, dan barang bawaan diturunkan dan diperiksa ulang oleh otoritas keamanan. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada ancaman nyata.
     

    6. Penerbangan dilanjutkan dengan pesawat lain

    Lion Air menyiapkan pesawat pengganti, Boeing 737-900ER registrasi PK-LSW, yang kemudian menerbangkan seluruh penumpang ke Kualanamu pada hari yang sama. Penerbangan akhirnya tiba dengan selamat di tujuan.
     

    7. Pelaku terancam 8 tahun penjara

    Pria yang berteriak bom kini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku terjerat Pasal 437 UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Ancaman pidananya mencapai 8 tahun penjara. 

    Pihak Lion Air dan otoritas bandara menegaskan bahwa tindakan seperti ini tidak bisa ditoleransi karena mengancam keselamatan publik.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)