Category: Medcom.id News

  • UNIQLO Tunjuk Cate Blanchett sebagai Global Brand Ambassador

    UNIQLO Tunjuk Cate Blanchett sebagai Global Brand Ambassador

    Jakarta: UNIQLO, perusahaan ritel pakaian global asal Jepang, resmi menunjuk aktris peraih Academy Award, BAFTA, dan Golden Globe, Cate Blanchett, sebagai Global Brand Ambassador terbaru.
     
    Kerja sama ini akan berfokus pada penguatan filosofi LifeWear, yakni konsep pakaian yang menekankan kesederhanaan, kualitas, dan keberlanjutan, serta berkontribusi positif bagi masyarakat dan generasi mendatang.
     
    Pendiri UNIQLO sekaligus Chairman, President & CEO Fast Retailing, Tadashi Yanai, menyampaikan bahwa Blanchett adalah salah satu aktris terbesar di generasinya. Lebih dari sekadar kiprah di dunia hiburan, semangat dan kepedulian Blanchett dinilai menjadi panutan bagi perempuan di seluruh dunia.
     
    “Dukungannya terhadap insan film generasi baru serta seniman teater sejalan dengan komitmennya yang konsisten pada isu-isu kemanusiaan dan lingkungan. Melalui kemitraan ini, kami akan bekerja sama untuk membawa perubahan positif bagi dunia di sekitar kita,” ujar Yanai dalam pernyataan resminya.
     

     
    Cate Blanchett pun menyambut baik kerja sama ini. Ia mengaku mengagumi semangat UNIQLO untuk membuat hidup lebih baik melalui koleksi LifeWear yang timeless, sederhana, berkualitas, dan tahan lama.
     
    “Saya sangat bersemangat untuk bersinergi dengan UNIQLO mengembangkan filosofi LifeWear, mendukung generasi mendatang, berkontribusi dalam penanganan krisis pengungsian global, serta mencari cara-cara bermakna untuk menciptakan dunia yang lebih adil,” tutur Blanchett.
     
    Cate Blanchett sendiri dikenal luas lewat perannya dalam film Tár, Carol, The Aviator, Blue Jasmine, hingga Elizabeth, yang mengantarkannya pada berbagai penghargaan bergengsi. Di dunia teater, juga mencatatkan prestasi melalui penampilan di Broadway, West End, dan berbagai panggung ternama dunia.

     

     
    Di balik layar, Blanchett pernah menjabat sebagai Co-Artistic Director dan Co-CEO Sydney Theatre Company serta mendirikan perusahaan produksi Dirty Films. Dalam dunia mode, ia kerap disebut sebagai style icon dan masuk dalam daftar best dressed internasional.
     
    Selain karier gemilangnya di dunia hiburan, Blanchett juga aktif dalam isu-isu sosial dan lingkungan. Ia merupakan Global Goodwill Ambassador UNHCR, anggota Earthshot Prize Council, duta Wakehurst’s Millennium Seed Bank, serta pelindung Sydney Film Festival dan NIDA Foundation.
     
    Blanchett juga mendukung lembaga konservasi dan organisasi kemanusiaan, termasuk Australian Conservation Foundation, SAG-AFTRA Foundation, hingga Australian Wildlife Conservancy.

    Jakarta: UNIQLO, perusahaan ritel pakaian global asal Jepang, resmi menunjuk aktris peraih Academy Award, BAFTA, dan Golden Globe, Cate Blanchett, sebagai Global Brand Ambassador terbaru.
     
    Kerja sama ini akan berfokus pada penguatan filosofi LifeWear, yakni konsep pakaian yang menekankan kesederhanaan, kualitas, dan keberlanjutan, serta berkontribusi positif bagi masyarakat dan generasi mendatang.
     
    Pendiri UNIQLO sekaligus Chairman, President & CEO Fast Retailing, Tadashi Yanai, menyampaikan bahwa Blanchett adalah salah satu aktris terbesar di generasinya. Lebih dari sekadar kiprah di dunia hiburan, semangat dan kepedulian Blanchett dinilai menjadi panutan bagi perempuan di seluruh dunia.
     
    “Dukungannya terhadap insan film generasi baru serta seniman teater sejalan dengan komitmennya yang konsisten pada isu-isu kemanusiaan dan lingkungan. Melalui kemitraan ini, kami akan bekerja sama untuk membawa perubahan positif bagi dunia di sekitar kita,” ujar Yanai dalam pernyataan resminya.
     

     
    Cate Blanchett pun menyambut baik kerja sama ini. Ia mengaku mengagumi semangat UNIQLO untuk membuat hidup lebih baik melalui koleksi LifeWear yang timeless, sederhana, berkualitas, dan tahan lama.
     
    “Saya sangat bersemangat untuk bersinergi dengan UNIQLO mengembangkan filosofi LifeWear, mendukung generasi mendatang, berkontribusi dalam penanganan krisis pengungsian global, serta mencari cara-cara bermakna untuk menciptakan dunia yang lebih adil,” tutur Blanchett.
     
    Cate Blanchett sendiri dikenal luas lewat perannya dalam film Tár, Carol, The Aviator, Blue Jasmine, hingga Elizabeth, yang mengantarkannya pada berbagai penghargaan bergengsi. Di dunia teater, juga mencatatkan prestasi melalui penampilan di Broadway, West End, dan berbagai panggung ternama dunia.
     
     

     
    Di balik layar, Blanchett pernah menjabat sebagai Co-Artistic Director dan Co-CEO Sydney Theatre Company serta mendirikan perusahaan produksi Dirty Films. Dalam dunia mode, ia kerap disebut sebagai style icon dan masuk dalam daftar best dressed internasional.
     
    Selain karier gemilangnya di dunia hiburan, Blanchett juga aktif dalam isu-isu sosial dan lingkungan. Ia merupakan Global Goodwill Ambassador UNHCR, anggota Earthshot Prize Council, duta Wakehurst’s Millennium Seed Bank, serta pelindung Sydney Film Festival dan NIDA Foundation.
     
    Blanchett juga mendukung lembaga konservasi dan organisasi kemanusiaan, termasuk Australian Conservation Foundation, SAG-AFTRA Foundation, hingga Australian Wildlife Conservancy.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Anak KAO Mendorong Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045

    Anak KAO Mendorong Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045

    Jakarta: Program edukasi Anak KAO (Kreatif, Aktif, Optimis) yang fokus pada kesehatan dan kebersihan kembali digelar, kali ini dengan tujuan membentuk generasi muda yang lebih bersih, sehat, dan peduli lingkungan.

    Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya kolektif untuk mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045, dengan berfokus pada pembangunan karakter generasi unggul.

    Presiden Direktur KAO Indonesia Shoichi Hasegawa mengatakan, program edukasi ini sebuah inisiatif yang bertujuan menanamkan kesadaran akan pentingnya hidup bersih dan sehat pada generasi muda.

    “Pemerintah RI memiliki visi besar menuju Indonesia Emas 2045, dan kami percaya penting untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul sejak dini,” kata Shoichi.

    Menurutnya, delapan karakter utama bangsa dapat terbentuk melalui pembiasaan yang dilakukan anak-anak setiap hari. Pada tahun 2025, program ini menargetkan partisipasi lebih dari 10.000 siswa, memperluas jangkauan ke daerah-daerah yang membutuhkan.

    Bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia, kegiatan edukasi akan dilaksanakan di Timor Tengah Selatan (Nusa Tenggara Timur) dan Sentani (Papua). Inisiatif ini diharapkan mampu menjangkau lebih banyak anak di daerah yang memiliki akses terbatas terhadap edukasi kesehatan dan kebersihan diri.

    Edukasi yang diberikan mencakup berbagai aspek, mulai dari praktik dasar seperti mencuci tangan pakai sabun, mandi, dan menjaga kebersihan pakaian, hingga pemahaman yang lebih spesifik mengenai manajemen kebersihan menstruasi dan pubertas. Selain itu, kesadaran lingkungan juga ditingkatkan dengan mengajarkan kebiasaan memilah sampah.

    Direktur Sekolah Menengah Pertama Kemendikdasmen, Maulani Mega Hapsari, mengatakan SDM unggul adalah poin terpenting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, di mana delapan karakter utama bangsa harus dicapai melalui pembiasaan tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.

    Senada dengan itu, Direktur Promosi Kesehatan Kemenkes, Elvieda Sariwati menekankan pentingnya peran sektor swasta dalam memperluas Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS).

    “Kami berharap program edukasi ini juga dapat mendukung program cek kesehatan gratis di sekolah, sehingga anak-anak tumbuh sehat, bugar, dan cerdas, baik fisik maupun mental,” ujarnya.

    Jakarta: Program edukasi Anak KAO (Kreatif, Aktif, Optimis) yang fokus pada kesehatan dan kebersihan kembali digelar, kali ini dengan tujuan membentuk generasi muda yang lebih bersih, sehat, dan peduli lingkungan.
     
    Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya kolektif untuk mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045, dengan berfokus pada pembangunan karakter generasi unggul.
     
    Presiden Direktur KAO Indonesia Shoichi Hasegawa mengatakan, program edukasi ini sebuah inisiatif yang bertujuan menanamkan kesadaran akan pentingnya hidup bersih dan sehat pada generasi muda.

    “Pemerintah RI memiliki visi besar menuju Indonesia Emas 2045, dan kami percaya penting untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul sejak dini,” kata Shoichi.
     
    Menurutnya, delapan karakter utama bangsa dapat terbentuk melalui pembiasaan yang dilakukan anak-anak setiap hari. Pada tahun 2025, program ini menargetkan partisipasi lebih dari 10.000 siswa, memperluas jangkauan ke daerah-daerah yang membutuhkan.
     
    Bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia, kegiatan edukasi akan dilaksanakan di Timor Tengah Selatan (Nusa Tenggara Timur) dan Sentani (Papua). Inisiatif ini diharapkan mampu menjangkau lebih banyak anak di daerah yang memiliki akses terbatas terhadap edukasi kesehatan dan kebersihan diri.
     
    Edukasi yang diberikan mencakup berbagai aspek, mulai dari praktik dasar seperti mencuci tangan pakai sabun, mandi, dan menjaga kebersihan pakaian, hingga pemahaman yang lebih spesifik mengenai manajemen kebersihan menstruasi dan pubertas. Selain itu, kesadaran lingkungan juga ditingkatkan dengan mengajarkan kebiasaan memilah sampah.
     
    Direktur Sekolah Menengah Pertama Kemendikdasmen, Maulani Mega Hapsari, mengatakan SDM unggul adalah poin terpenting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, di mana delapan karakter utama bangsa harus dicapai melalui pembiasaan tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
     
    Senada dengan itu, Direktur Promosi Kesehatan Kemenkes, Elvieda Sariwati menekankan pentingnya peran sektor swasta dalam memperluas Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS).
     
    “Kami berharap program edukasi ini juga dapat mendukung program cek kesehatan gratis di sekolah, sehingga anak-anak tumbuh sehat, bugar, dan cerdas, baik fisik maupun mental,” ujarnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (FZN)

  • Kasus Ananda Raya Jadi Alarm Nasional, Menko PMK: Keselamatan Anak Nomor Satu

    Kasus Ananda Raya Jadi Alarm Nasional, Menko PMK: Keselamatan Anak Nomor Satu

    Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan tragedi meninggalnya balita di Sukabumi sebagai alarm nasional yang harus memicu gerakan bersama.

    “Kita wajib introspeksi diri dan bergerak. Kasus ini adalah alarm nasional. Keselamatan anak nomor satu. Kehilangan satu nyawa anak adalah kehilangan yang tak ternilai. Kasus ini tidak boleh terulang lagi bagi anak-anak Indonesia lain, di manapun,” ujar Menko PMK Pratikno saat memimpin Rapat Tingkat Menteri membahas Penanganan Penyakit dan Peningkatan Kualitas Kesehatan Balita, Jumat, 22 Agustus 2025.

    Respon Cepat Setelah menggelar rapat bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pada Kamis malam (21/8), Menko PMK langsung mengadakan rapat lanjutan pada Jumat pagi (22/8) dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, BPJS Kesehatan, serta Badan Gizi Nasional.

    “Pemerintah tanggap dan segera bergerak. Lebih penting lagi, kita membangun sistem pencegahan agar hal ini tidak pernah terjadi lagi. Kita cegah, jangan sampai terlambat,” tegas Pratikno.
     

    Bangun Sistem Pencegahan Dini Menko PMK menekankan pentingnya data yang tepat sebagai dasar intervensi dini, demi melindungi anak-anak sejak awal. “Pendataan yang benar akan memastikan kita bisa bergerak cepat dan tepat. Kita cegah, jangan menyesal kemudian,” tegasnya. 

    Aksi Tegas dan Komprehensif Menko PMK menuturkan bahwa persoalan kesehatan anak harus dicegah dan ditangani secara lintas sektor. Bukan hanya dari aspek pelayanan medis, melainkan juga sanitasi, gizi, literasi keluarga, perumahan layak, dan perlindungan sosial.

    Pratikno menegaskan pemerintah akan memperkuat layanan dasar anak, mulai dari memperbaiki SOP layanan kesehatan dan pemberian obat, menguatkan peran Posyandu dan Puskesmas, meningkatkan sanitasi dan kelayakan perumahan, hingga memastikan anak dari keluarga miskin terlindungi lewat identitas resmi dan BPJS Kesehatan PBI.

    “Kasus Ananda Raya adalah alarm nasional. Jawaban Pemerintah jelas: perbaikan SOP layanan, pendataan dan jaminan kesehatan, hingga penguatan Posyandu dan Puskesmas. Alarm ini harus kita jawab dengan aksi nyata agar tidak ada lagi anak Indonesia yang menjadi korban,” tegas Pratikno. 

    Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan tragedi meninggalnya balita di Sukabumi sebagai alarm nasional yang harus memicu gerakan bersama.
     
    “Kita wajib introspeksi diri dan bergerak. Kasus ini adalah alarm nasional. Keselamatan anak nomor satu. Kehilangan satu nyawa anak adalah kehilangan yang tak ternilai. Kasus ini tidak boleh terulang lagi bagi anak-anak Indonesia lain, di manapun,” ujar Menko PMK Pratikno saat memimpin Rapat Tingkat Menteri membahas Penanganan Penyakit dan Peningkatan Kualitas Kesehatan Balita, Jumat, 22 Agustus 2025.
     
    Respon Cepat Setelah menggelar rapat bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pada Kamis malam (21/8), Menko PMK langsung mengadakan rapat lanjutan pada Jumat pagi (22/8) dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, BPJS Kesehatan, serta Badan Gizi Nasional.

    “Pemerintah tanggap dan segera bergerak. Lebih penting lagi, kita membangun sistem pencegahan agar hal ini tidak pernah terjadi lagi. Kita cegah, jangan sampai terlambat,” tegas Pratikno.
     

     
    Bangun Sistem Pencegahan Dini Menko PMK menekankan pentingnya data yang tepat sebagai dasar intervensi dini, demi melindungi anak-anak sejak awal. “Pendataan yang benar akan memastikan kita bisa bergerak cepat dan tepat. Kita cegah, jangan menyesal kemudian,” tegasnya. 
     
    Aksi Tegas dan Komprehensif Menko PMK menuturkan bahwa persoalan kesehatan anak harus dicegah dan ditangani secara lintas sektor. Bukan hanya dari aspek pelayanan medis, melainkan juga sanitasi, gizi, literasi keluarga, perumahan layak, dan perlindungan sosial.
     
    Pratikno menegaskan pemerintah akan memperkuat layanan dasar anak, mulai dari memperbaiki SOP layanan kesehatan dan pemberian obat, menguatkan peran Posyandu dan Puskesmas, meningkatkan sanitasi dan kelayakan perumahan, hingga memastikan anak dari keluarga miskin terlindungi lewat identitas resmi dan BPJS Kesehatan PBI.
     
    “Kasus Ananda Raya adalah alarm nasional. Jawaban Pemerintah jelas: perbaikan SOP layanan, pendataan dan jaminan kesehatan, hingga penguatan Posyandu dan Puskesmas. Alarm ini harus kita jawab dengan aksi nyata agar tidak ada lagi anak Indonesia yang menjadi korban,” tegas Pratikno. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Kemasan BPA Mengancam Kesehatan, Forum PBB Usulkan Pelarangan Total

    Kemasan BPA Mengancam Kesehatan, Forum PBB Usulkan Pelarangan Total

    Jakarta: Zat kimia Bisfenol A (BPA) yang banyak digunakan pada kemasan plastik polikarbonat terbukti membahayakan kesehatan. Penelitian menunjukkan 93 persen populasi dunia memiliki jejak BPA di tubuh mereka, yang berisiko memicu gangguan hormon, kerusakan otak anak, hingga kanker.

    Kekhawatiran ini menjadi sorotan 85 negara dalam pertemuan Intergovernmental Negotiating Committee (INC-5) – forum resmi PBB untuk mengatasi polusi plastik. Selain polusi plastik, forum ini juga membahas bahan kimia berbahaya pada kemasan plastik untuk manusia dan lingkungan. Salah satu agenda utama adalah finalisasi larangan total BPA secara global.

    BPA telah digunakan sejak 1950-an untuk membuat plastik keras seperti galon guna ulang, botol minum, dan wadah makanan. Zat ini mudah berpindah ke makanan atau minuman, apalagi jika terkena panas, sinar matahari, pH asam, atau digunakan berulang. Galon yang dipakai lebih dari setahun tercatat mengalami migrasi BPA dalam jumlah berbahaya.

    “BPA akan luruh saat bersentuhan dengan air, dan prosesnya semakin cepat jika terkena panas atau dicuci berulang,” ujar Profesor Mochamad Chalid, pakar polimer Universitas Indonesia.

    BPA meniru hormon estrogen, memicu ketidakseimbangan hormon yang berdampak pada kesuburan, metabolisme, dan fungsi otak. Anak-anak serta ibu hamil menjadi kelompok paling rentan. Studi juga mengaitkan BPA dengan penurunan kecerdasan, gangguan perilaku, diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
     

    Pada pertemuan INC-5.1 di Busan, Korea Selatan, 85 negara sepakat memasukkan BPA ke “Daftar 1 Bahan Kimia Berbahaya” dan mendorong larangan total. Proposal yang dipimpin Norwegia ini didukung Uni Eropa, Australia, Kanada, dan negara-negara Afrika. Naskah negosiasi juga mengatur kewajiban pelabelan kandungan BPA untuk memberi konsumen informasi jelas.

    Indonesia sudah mengatur kewajiban label peringatan pada galon polikarbonat melalui Peraturan BPOM Nomor 6 Tahun 2024. Namun aturan itu baru berlaku 2028, memberi masa transisi empat tahun bagi produsen.

    Pertemuan INC-5.2 yang berlangsung di Jenewa, Swiss pada bulan Agustus menjadi momen penentu untuk menetapkan jadwal penghapusan bertahap, dukungan teknis bagi negara berkembang, serta sistem pemantauan.

    Upaya ini diharapkan membuka jalan menuju era kemasan plastik yang lebih aman, melindungi kesehatan masyarakat, dan mengurangi paparan bahan kimia berbahaya di seluruh dunia.

    Jakarta: Zat kimia Bisfenol A (BPA) yang banyak digunakan pada kemasan plastik polikarbonat terbukti membahayakan kesehatan. Penelitian menunjukkan 93 persen populasi dunia memiliki jejak BPA di tubuh mereka, yang berisiko memicu gangguan hormon, kerusakan otak anak, hingga kanker.
     
    Kekhawatiran ini menjadi sorotan 85 negara dalam pertemuan Intergovernmental Negotiating Committee (INC-5) – forum resmi PBB untuk mengatasi polusi plastik. Selain polusi plastik, forum ini juga membahas bahan kimia berbahaya pada kemasan plastik untuk manusia dan lingkungan. Salah satu agenda utama adalah finalisasi larangan total BPA secara global.
     
    BPA telah digunakan sejak 1950-an untuk membuat plastik keras seperti galon guna ulang, botol minum, dan wadah makanan. Zat ini mudah berpindah ke makanan atau minuman, apalagi jika terkena panas, sinar matahari, pH asam, atau digunakan berulang. Galon yang dipakai lebih dari setahun tercatat mengalami migrasi BPA dalam jumlah berbahaya.

    “BPA akan luruh saat bersentuhan dengan air, dan prosesnya semakin cepat jika terkena panas atau dicuci berulang,” ujar Profesor Mochamad Chalid, pakar polimer Universitas Indonesia.
     
    BPA meniru hormon estrogen, memicu ketidakseimbangan hormon yang berdampak pada kesuburan, metabolisme, dan fungsi otak. Anak-anak serta ibu hamil menjadi kelompok paling rentan. Studi juga mengaitkan BPA dengan penurunan kecerdasan, gangguan perilaku, diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
     

     
    Pada pertemuan INC-5.1 di Busan, Korea Selatan, 85 negara sepakat memasukkan BPA ke “Daftar 1 Bahan Kimia Berbahaya” dan mendorong larangan total. Proposal yang dipimpin Norwegia ini didukung Uni Eropa, Australia, Kanada, dan negara-negara Afrika. Naskah negosiasi juga mengatur kewajiban pelabelan kandungan BPA untuk memberi konsumen informasi jelas.
     
    Indonesia sudah mengatur kewajiban label peringatan pada galon polikarbonat melalui Peraturan BPOM Nomor 6 Tahun 2024. Namun aturan itu baru berlaku 2028, memberi masa transisi empat tahun bagi produsen.
     
    Pertemuan INC-5.2 yang berlangsung di Jenewa, Swiss pada bulan Agustus menjadi momen penentu untuk menetapkan jadwal penghapusan bertahap, dukungan teknis bagi negara berkembang, serta sistem pemantauan.
     
    Upaya ini diharapkan membuka jalan menuju era kemasan plastik yang lebih aman, melindungi kesehatan masyarakat, dan mengurangi paparan bahan kimia berbahaya di seluruh dunia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (RUL)

  • Fakta-fakta Immanuel Ebenezer Terjaring OTT, KPK Sita Uang hingga Motor Ducati

    Fakta-fakta Immanuel Ebenezer Terjaring OTT, KPK Sita Uang hingga Motor Ducati

    Jakarta: Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Juru bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan Noel ditangkap di Jakarta. “Lokasi di wilayah Jakarta,” kata Budi Prasetyo di Gedung Dewas KPK, Jakarta Selatan, hari ini.

    Berikut ini fakta-fakta Wamenaker Immanuel Ebenezer terjaring OTT:
     
    1. Kasus pemerasan sertifikasi K3

    Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto menyebut Noel ditangkap atas kasus pemerasan terkait pengurusan sertifikasi K3. Saat ini, Noel tengah dimintai keterangan.

    “Pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3,” kata Fitroh melalui keterangan tertulis.
     

     

    2. Total 10 orang terjaring OTT

    Selain Wamenaker, Immanuel Ebenezer alias Noel, setidaknya ada sembilan orang lain yang terjaring. “(Total) sepuluh orang,” kata Wakil ketua KPK Fitroh Rohcahyanto melalui keterangan tertulis.

    Namun, Fitroh belum bisa memerinci nama-namanya. Mereka yang terjaring saat ini tengah dimintai keterangan.
     
    3. Puluhan mobil dan motor Ducati disita

    Dalam OTT ini, ada puluhan mobil dan motor Ducati. Motor Ducati yang disita antara lain berjenis Multistrada V4 dan Ducati Streetfighter V4.

    “Yang pasti ada uang, ada puluhan mobil dan ada motor Ducati,” ujar Fitroh.
     
    4. Ruangan di kantor Kemenaker disegel KPK

    Tak hanya itu, KPK juga menyegel salah satu ruangan di kantor Kementerian Ketenagakerjaan. Namun tidak dijelaskan apakah ruangan kantor tersebut adalah milik Noel. 
     
    5. KPK punya waktu 1×24 jam untuk tetapkan status hukum

    KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum Wamenaker Noel dan 9 orang lainnya usai ditangkap OTT. Informasi lengkap akan dipaparkan melalui konferensi pers. 

    Jakarta: Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
     
    Juru bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan Noel ditangkap di Jakarta. “Lokasi di wilayah Jakarta,” kata Budi Prasetyo di Gedung Dewas KPK, Jakarta Selatan, hari ini.
     
    Berikut ini fakta-fakta Wamenaker Immanuel Ebenezer terjaring OTT:
     

    1. Kasus pemerasan sertifikasi K3

    Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto menyebut Noel ditangkap atas kasus pemerasan terkait pengurusan sertifikasi K3. Saat ini, Noel tengah dimintai keterangan.

    “Pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3,” kata Fitroh melalui keterangan tertulis.
     

     

    2. Total 10 orang terjaring OTT

    Selain Wamenaker, Immanuel Ebenezer alias Noel, setidaknya ada sembilan orang lain yang terjaring. “(Total) sepuluh orang,” kata Wakil ketua KPK Fitroh Rohcahyanto melalui keterangan tertulis.
     
    Namun, Fitroh belum bisa memerinci nama-namanya. Mereka yang terjaring saat ini tengah dimintai keterangan.
     

    3. Puluhan mobil dan motor Ducati disita

    Dalam OTT ini, ada puluhan mobil dan motor Ducati. Motor Ducati yang disita antara lain berjenis Multistrada V4 dan Ducati Streetfighter V4.
     
    “Yang pasti ada uang, ada puluhan mobil dan ada motor Ducati,” ujar Fitroh.
     

    4. Ruangan di kantor Kemenaker disegel KPK

    Tak hanya itu, KPK juga menyegel salah satu ruangan di kantor Kementerian Ketenagakerjaan. Namun tidak dijelaskan apakah ruangan kantor tersebut adalah milik Noel. 
     

    5. KPK punya waktu 1×24 jam untuk tetapkan status hukum

    KPK memiliki waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum Wamenaker Noel dan 9 orang lainnya usai ditangkap OTT. Informasi lengkap akan dipaparkan melalui konferensi pers. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Godrej Ajak 20 Ribu Siswa SD Jadi Pahlawan Pencegah DBD

    Godrej Ajak 20 Ribu Siswa SD Jadi Pahlawan Pencegah DBD

    Jakarta: Godrej Consumer Products Indonesia (GCPI) melalui brand HIT kembali melanjutkan gerakan “Merdeka dari DBD”. Dalam semangat memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan Hari Nyamuk Sedunia GCPI mengajak 20 ribu siswa SD menjadi Pahlawan DBD.

    Merdeka dari DBD sendiri merupakan sebuah kampanye edukasi interaktif yang membekali siswa Sekolah Dasar dengan pengetahuan dan kebiasaan hidup bersih untuk mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). Urgensi kampanye ini semakin tinggi, seiring dengan melonjaknya kasus DBD di Indonesia. Hingga pertengahan 2025, tercatat lebih dari 67.000 kasus di seluruh Indonesia.

    Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus terbanyak, yaitu lebih dari 10.000 kasus.  Jumlah ini mengingatkan bahwa ancaman DBD belum reda, dan pencegahan perlu dilakukan sejak dini.

    Sejalan dengan visi keberlanjutan Good & Green, GCPI berkomitmen menghapus penyakit yang ditularkan melalui vektor. Di India, program EMBED telah berhasil melawan malaria; sementara di Indonesia, inisiatif ini fokus memberantas DBD.

    “Kasus demam berdarah di Indonesia masih sangat tinggi. Yang memprihatinkan, angka kematian banyak terjadi pada anak usia 5–14 tahun. Pencegahan DBD harus dimulai dari kesadaran masyarakat, terutama anak-anak,” ujar Direktur Penyakit Menular, Kemenkes RI
    Agustina Isturini dalam acara Merdeka DBD di SDN Pondok Bambu 02 Kamis, 21 Agustus 2025.
     

    Ajak Siswa SD Jadi Pahlawan DBD Lewat Edukasi Interaktif

    Melalui tokoh Super HITO, pahlawan pembasmi nyamuk, para siswa diajak belajar siklus hidup nyamuk, mengenali habitat berkembangbiaknya, dan mempraktikkan langkah pencegahan DBD seperti 3M Plus dan menjaga kebersihan rumah serta lingkungan.

    Hari ini, kegiatan edukasi diikuti oleh 500 siswa dan 25 relawan, dengan target ambisius untuk menjangkau 50.000 siswa SD di seluruh Indonesia pada tahun 2027. Hingga kini, lebih dari 20.000 siswa telah mendapatkan edukasi ini.

    “Kami sangat mengapresiasi inisiatif GCPI yang mengajarkan pencegahan DBD secara interaktif. Dengan melibatkan siswa SD, kita mencetak generasi yang peduli kesehatan lingkungan dan mampu menularkan kebiasaan hidup bersih ke keluarga serta masyarakat,” kata Plt. Kepala Seksi SD Sudin Pendidikan Wilayah 1 Kota Adm. Jakarta Timur, Riswan Desri.

    Tak hanya pencegahan, edukasi juga menekankan pentingnya deteksi dini yang tepat waktu. Banyak orang tua ingin cepat memeriksa lab saat anak demam, namun dalam kasus DBD, waktu pengecekan menjadi sangat krusial.

    “Di DBD, tanda bahaya justru muncul saat masuk fase kritis, sekitar 72 jam setelah demam mulai. Kalau lab dilakukan terlalu dini, hasilnya bisa kelihatan aman padahal bahayanya belum muncul. Kalau dicek terlalu cepat, risikonya adalah rasa aman palsu. Kemarin lab ‘bagus’, hari ini anak drop, tapi orang tua tenang karena percaya hasil kemarin. Maka, ingat 72 jam itu bukan 3 hari. Dan dalam DBD, timing bisa menyelamatkan nyawa” jelas dr. Miza Afrizal, p.A, Bmedsci.Mkes

    Jakarta: Godrej Consumer Products Indonesia (GCPI) melalui brand HIT kembali melanjutkan gerakan “Merdeka dari DBD”. Dalam semangat memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan Hari Nyamuk Sedunia GCPI mengajak 20 ribu siswa SD menjadi Pahlawan DBD.
     
    Merdeka dari DBD sendiri merupakan sebuah kampanye edukasi interaktif yang membekali siswa Sekolah Dasar dengan pengetahuan dan kebiasaan hidup bersih untuk mencegah penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). Urgensi kampanye ini semakin tinggi, seiring dengan melonjaknya kasus DBD di Indonesia. Hingga pertengahan 2025, tercatat lebih dari 67.000 kasus di seluruh Indonesia.
     
    Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus terbanyak, yaitu lebih dari 10.000 kasus.  Jumlah ini mengingatkan bahwa ancaman DBD belum reda, dan pencegahan perlu dilakukan sejak dini.

    Sejalan dengan visi keberlanjutan Good & Green, GCPI berkomitmen menghapus penyakit yang ditularkan melalui vektor. Di India, program EMBED telah berhasil melawan malaria; sementara di Indonesia, inisiatif ini fokus memberantas DBD.
     
    “Kasus demam berdarah di Indonesia masih sangat tinggi. Yang memprihatinkan, angka kematian banyak terjadi pada anak usia 5–14 tahun. Pencegahan DBD harus dimulai dari kesadaran masyarakat, terutama anak-anak,” ujar Direktur Penyakit Menular, Kemenkes RI
    Agustina Isturini dalam acara Merdeka DBD di SDN Pondok Bambu 02 Kamis, 21 Agustus 2025.
     

    Ajak Siswa SD Jadi Pahlawan DBD Lewat Edukasi Interaktif

    Melalui tokoh Super HITO, pahlawan pembasmi nyamuk, para siswa diajak belajar siklus hidup nyamuk, mengenali habitat berkembangbiaknya, dan mempraktikkan langkah pencegahan DBD seperti 3M Plus dan menjaga kebersihan rumah serta lingkungan.
     
    Hari ini, kegiatan edukasi diikuti oleh 500 siswa dan 25 relawan, dengan target ambisius untuk menjangkau 50.000 siswa SD di seluruh Indonesia pada tahun 2027. Hingga kini, lebih dari 20.000 siswa telah mendapatkan edukasi ini.
     
    “Kami sangat mengapresiasi inisiatif GCPI yang mengajarkan pencegahan DBD secara interaktif. Dengan melibatkan siswa SD, kita mencetak generasi yang peduli kesehatan lingkungan dan mampu menularkan kebiasaan hidup bersih ke keluarga serta masyarakat,” kata Plt. Kepala Seksi SD Sudin Pendidikan Wilayah 1 Kota Adm. Jakarta Timur, Riswan Desri.
     
    Tak hanya pencegahan, edukasi juga menekankan pentingnya deteksi dini yang tepat waktu. Banyak orang tua ingin cepat memeriksa lab saat anak demam, namun dalam kasus DBD, waktu pengecekan menjadi sangat krusial.
     
    “Di DBD, tanda bahaya justru muncul saat masuk fase kritis, sekitar 72 jam setelah demam mulai. Kalau lab dilakukan terlalu dini, hasilnya bisa kelihatan aman padahal bahayanya belum muncul. Kalau dicek terlalu cepat, risikonya adalah rasa aman palsu. Kemarin lab ‘bagus’, hari ini anak drop, tapi orang tua tenang karena percaya hasil kemarin. Maka, ingat 72 jam itu bukan 3 hari. Dan dalam DBD, timing bisa menyelamatkan nyawa” jelas dr. Miza Afrizal, p.A, Bmedsci.Mkes

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (RUL)

  • PNM Latih Perempuan Pesisir Olah Hasil Laut Jadi Bernilai Tinggi

    PNM Latih Perempuan Pesisir Olah Hasil Laut Jadi Bernilai Tinggi

    Jakarta: Pemberdayaan perempuan menjadi kunci penting dalam penguatan ekonomi maritim Indonesia. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menunjukkan komitmennya lewat program Kampung Madani PNM di kawasan pesisir, salah satunya di Desa Sarangmeduro, Kabupaten Rembang dan Desa Mundu Pesisir, Kabupaten Cirebon.

    Program ini dirancang khusus untuk mendukung kelompok ibu-ibu nelayan dan pelaku usaha kecil agar mampu mengelola potensi laut secara produktif, terstruktur, dan berkelanjutan.

    Di Desa Sarangmeduro misalnya, PNM membentuk klasterisasi Ikan Asap. Ratusan nasabah PNM Mekaar menerima pelatihan mulai dari proses pengolahan ikan asap secara higienis, packaging modern, hingga literasi keuangan dan sertifikasi halal. Harapannya, produk olahan ikan asap tak hanya menguasai pasar lokal, tetapi juga mampu menembus pasar modern dan menjadi penyuplai dapur gizi nasional.

    Sementara itu di Desa Mundu Pesisir, Cirebon, PNM mengembangkan klasterisasi Olahan Hasil Laut. Mayoritas nasabah PNM Mekaar di desa ini merupakan perempuan pesisir yang dilatih diversifikasi produk, strategi pemasaran online dan offline, hingga pemanfaatan limbah hasil laut. Mundu Pesisir ditargetkan mampu menghasilkan produk unggulan skala nasional dan meningkatkan potensi ekowisata pesisir kedepannya.
     

    “Dengan klasterisasi, program pemberdayaan menjadi lebih terarah sesuai potensi lokal. Perempuan pesisir bukan hanya mendukung ekonomi keluarga, tetapi juga menjadi garda depan dalam memperkuat ketahanan ekonomi maritim Indonesia,” ujar Sekretaris Perusahaan PNM L. Dodot Patria Ary.

    Selain pelatihan usaha, PNM juga menyertakan program tanggung jawab social yang dikemas dalam PNM Peduli di kedua desa, mulai dari pembangunan Ruang Pintar PNM untuk belajar secara gratis, penyediaan sarana air bersih, hingga penanaman mangrove. Di Sarangmeduro, masyarakat juga mendapatkan sosialisasi hidup sehat, pemeriksaan kesehatan, hingga program PNM Mengajar.

    “Pemberdayaan yang kami lakukan tidak hanya fokus pada usaha, tapi juga menyentuh aspek sosial dan lingkungan. Karena perempuan pesisir yang sehat, cerdas, dan berdaya akan melahirkan keluarga yang kuat dan generasi maritim yang tangguh,” tambah Dodot.

    Langkah PNM ini sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat ekonomi berbasis maritim. Dengan melibatkan perempuan pesisir sebagai motor penggerak, potensi laut dapat diolah menjadi produk bernilai tambah tinggi.

    Kedua desa binaan ini ditargetkan mampu menghasilkan produk olahan laut bersertifikat halal, memperluas akses pemasaran, dan membangun jejaring ekowisata berbasis pemberdayaan masyarakat. Dengan strategi berbasis klaster, PNM optimis perempuan pesisir akan menjadi agen perubahan, bukan hanya untuk ekonomi keluarga, tetapi juga bagi ketahanan ekonomi maritim Indonesia di masa depan.

    Jakarta: Pemberdayaan perempuan menjadi kunci penting dalam penguatan ekonomi maritim Indonesia. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menunjukkan komitmennya lewat program Kampung Madani PNM di kawasan pesisir, salah satunya di Desa Sarangmeduro, Kabupaten Rembang dan Desa Mundu Pesisir, Kabupaten Cirebon.
     
    Program ini dirancang khusus untuk mendukung kelompok ibu-ibu nelayan dan pelaku usaha kecil agar mampu mengelola potensi laut secara produktif, terstruktur, dan berkelanjutan.
     
    Di Desa Sarangmeduro misalnya, PNM membentuk klasterisasi Ikan Asap. Ratusan nasabah PNM Mekaar menerima pelatihan mulai dari proses pengolahan ikan asap secara higienis, packaging modern, hingga literasi keuangan dan sertifikasi halal. Harapannya, produk olahan ikan asap tak hanya menguasai pasar lokal, tetapi juga mampu menembus pasar modern dan menjadi penyuplai dapur gizi nasional.

    Sementara itu di Desa Mundu Pesisir, Cirebon, PNM mengembangkan klasterisasi Olahan Hasil Laut. Mayoritas nasabah PNM Mekaar di desa ini merupakan perempuan pesisir yang dilatih diversifikasi produk, strategi pemasaran online dan offline, hingga pemanfaatan limbah hasil laut. Mundu Pesisir ditargetkan mampu menghasilkan produk unggulan skala nasional dan meningkatkan potensi ekowisata pesisir kedepannya.
     

     
    “Dengan klasterisasi, program pemberdayaan menjadi lebih terarah sesuai potensi lokal. Perempuan pesisir bukan hanya mendukung ekonomi keluarga, tetapi juga menjadi garda depan dalam memperkuat ketahanan ekonomi maritim Indonesia,” ujar Sekretaris Perusahaan PNM L. Dodot Patria Ary.
     
    Selain pelatihan usaha, PNM juga menyertakan program tanggung jawab social yang dikemas dalam PNM Peduli di kedua desa, mulai dari pembangunan Ruang Pintar PNM untuk belajar secara gratis, penyediaan sarana air bersih, hingga penanaman mangrove. Di Sarangmeduro, masyarakat juga mendapatkan sosialisasi hidup sehat, pemeriksaan kesehatan, hingga program PNM Mengajar.
     
    “Pemberdayaan yang kami lakukan tidak hanya fokus pada usaha, tapi juga menyentuh aspek sosial dan lingkungan. Karena perempuan pesisir yang sehat, cerdas, dan berdaya akan melahirkan keluarga yang kuat dan generasi maritim yang tangguh,” tambah Dodot.
     
    Langkah PNM ini sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat ekonomi berbasis maritim. Dengan melibatkan perempuan pesisir sebagai motor penggerak, potensi laut dapat diolah menjadi produk bernilai tambah tinggi.
     
    Kedua desa binaan ini ditargetkan mampu menghasilkan produk olahan laut bersertifikat halal, memperluas akses pemasaran, dan membangun jejaring ekowisata berbasis pemberdayaan masyarakat. Dengan strategi berbasis klaster, PNM optimis perempuan pesisir akan menjadi agen perubahan, bukan hanya untuk ekonomi keluarga, tetapi juga bagi ketahanan ekonomi maritim Indonesia di masa depan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Semangat Efisiensi, Pemakaian Gas Bumi PGN di Kemhan dan TNI Jalan Terus

    Semangat Efisiensi, Pemakaian Gas Bumi PGN di Kemhan dan TNI Jalan Terus

    Jakarta: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berkomitmen dalam menyediakan gas bumi memenuhi kebutuhan Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kerja sama Kemhan dan PGN diresmikan melalui Kesepakatan Bersama pada Selasa (19/8/2025), sekaligus melanjutkan kerjasama yang telah terjalin dengan baik sejak 2018. 

    PGN menyediakan gas bumi untuk memasak, boiler dan sebagainya di fasilitas Kemenhan. PGN juga memastikan bahwa ketersediaan gas bumi di satuan fasilitas Kemenhan disalurkan secara optimal dan efisien. Penggunaan gas bumi sebagai energi yang efisien ini sejalan dengan program efisiensi pemerintah.

    “Pemerintah mengharapkan adanya efisiensi dalam penggunaan anggaran. Maka kami berharap, peran PGN dapat menyediakan altenatif energi untuk memenuhi demand yang semakin besar dan lebih efisien. Selain itu, Kemenhan dan PGN dapat bersama-sama menyiapkan infrastruktur untuk energi yang ramah lingkungan ke depan,” ujar Dirjen Kuathan Kemhan Marsekal Muda TNI H. Haris Haryanto.
     

    “PGN turut menjunjung semangat efisiensi, maka PGN bersinergi dengan pemerintah untuk membantu mengoptimalkan cost dan penghematan dengan penggunaan gas bumi baik pipa, CNG maupun LNG. Kerja sama dengan Kemenhan ini juga menjadi bentuk nyata dalam mengoptimalkan produksi dalam negeri berupa gas bumi untuk mendukung target swasembada energi pemerintah dan ketahanan energi,” jelas Direktur Utama PGN Arief S. Handoko pada kesempatan yang sama.

    Layanan gas bumi PGN merupakan bagian dari langkah PGN untuk mendukung institusi penting pertahanan negara, dengan energi yang lebih efisien, praktis dan ramah lingkungan. PGN memastikan kualitas layanan gas bumi yang optimal untuk Kemenhan dan TNI, melalui pemeliharaan rutin, peremajaan pipa, dan upaya lainnya untuk meminimalkan gangguan operasional.

    PGN telah melayani fasilitas milik Kemenhan diantaranya Mess TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Darat dan Mabes TNI dengan penyaluran volume penyaluran gas bumi  >10.000 M3 per bulan. Layanan ini tersebar di berbagai daerah yaitu di Medan, Cirebon, Bogor, Jakarta dan Kota Tarakan. 

    Dukungan dari Kemenhan selama ini juga berperan penting bagi PGN, salah satunya dalam pengamanan penyaluran gas bumi eksisting dan pengembangan pasar dan infrastruktur kedepan. Sinergi yang berkelanjutan dengan Kemenhan, dapat menambah kekuatan bagi PGN dalam memastikan kehandalan dan ketersediaan penyaluran gas bumi untuk masyarakat. 

    “Kami optimis bahwa gas bumi dapat menjadi bagian dari solusi asta cita swasembada energi di Indonesia,” tutup Arief.

    Jakarta: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berkomitmen dalam menyediakan gas bumi memenuhi kebutuhan Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kerja sama Kemhan dan PGN diresmikan melalui Kesepakatan Bersama pada Selasa (19/8/2025), sekaligus melanjutkan kerjasama yang telah terjalin dengan baik sejak 2018. 
     
    PGN menyediakan gas bumi untuk memasak, boiler dan sebagainya di fasilitas Kemenhan. PGN juga memastikan bahwa ketersediaan gas bumi di satuan fasilitas Kemenhan disalurkan secara optimal dan efisien. Penggunaan gas bumi sebagai energi yang efisien ini sejalan dengan program efisiensi pemerintah.
     
    “Pemerintah mengharapkan adanya efisiensi dalam penggunaan anggaran. Maka kami berharap, peran PGN dapat menyediakan altenatif energi untuk memenuhi demand yang semakin besar dan lebih efisien. Selain itu, Kemenhan dan PGN dapat bersama-sama menyiapkan infrastruktur untuk energi yang ramah lingkungan ke depan,” ujar Dirjen Kuathan Kemhan Marsekal Muda TNI H. Haris Haryanto.
     

    “PGN turut menjunjung semangat efisiensi, maka PGN bersinergi dengan pemerintah untuk membantu mengoptimalkan cost dan penghematan dengan penggunaan gas bumi baik pipa, CNG maupun LNG. Kerja sama dengan Kemenhan ini juga menjadi bentuk nyata dalam mengoptimalkan produksi dalam negeri berupa gas bumi untuk mendukung target swasembada energi pemerintah dan ketahanan energi,” jelas Direktur Utama PGN Arief S. Handoko pada kesempatan yang sama.
     
    Layanan gas bumi PGN merupakan bagian dari langkah PGN untuk mendukung institusi penting pertahanan negara, dengan energi yang lebih efisien, praktis dan ramah lingkungan. PGN memastikan kualitas layanan gas bumi yang optimal untuk Kemenhan dan TNI, melalui pemeliharaan rutin, peremajaan pipa, dan upaya lainnya untuk meminimalkan gangguan operasional.
     
    PGN telah melayani fasilitas milik Kemenhan diantaranya Mess TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Darat dan Mabes TNI dengan penyaluran volume penyaluran gas bumi  >10.000 M3 per bulan. Layanan ini tersebar di berbagai daerah yaitu di Medan, Cirebon, Bogor, Jakarta dan Kota Tarakan. 
     
    Dukungan dari Kemenhan selama ini juga berperan penting bagi PGN, salah satunya dalam pengamanan penyaluran gas bumi eksisting dan pengembangan pasar dan infrastruktur kedepan. Sinergi yang berkelanjutan dengan Kemenhan, dapat menambah kekuatan bagi PGN dalam memastikan kehandalan dan ketersediaan penyaluran gas bumi untuk masyarakat. 
     
    “Kami optimis bahwa gas bumi dapat menjadi bagian dari solusi asta cita swasembada energi di Indonesia,” tutup Arief.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Wamenaker Immanuel Ebenezer Terjaring OTT, KPK: Pemerasan Sertifikasi K3

    Wamenaker Immanuel Ebenezer Terjaring OTT, KPK: Pemerasan Sertifikasi K3

    Jakarta: Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Juru bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan Noel ditangkap di Jakarta. “Lokasi di wilayah Jakarta,” kata Budi Prasetyo di Gedung Dewas KPK, Jakarta Selatan, hari ini.

    Meski begitu, pihaknya belum bisa memerinci kasusnya. Pasalnya, OTT masih berlangsung. “Benar terkait informasi tersebut ada kegiatan di lapangan saat ini masih berporses,” ucap Budi.
     
    Kasus pemerasan

    Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto menyebut Noel ditangkap atas kasus pemerasan terkait pengurusan sertifikasi K3. Saat ini, Noel tengah dimintai keterangan.
     

    “Pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3,” kata Fitroh melalui keterangan tertulis.

    KPK memiliki aturan main 1×24 jam untuk menentukan status hukum. Informasi lengkap akan dipaparkan melalui konferensi pers. 
     
    Total 10 orang terjaring OTT

    Selain Wamenaker, Immanuel Ebenezer alias Noel, setidaknya ada sembilan orang lain yang terjaring. “(Total) sepuluh orang,” kata Wakil ketua KPK Fitroh Rohcahyanto melalui keterangan tertulis.

    Namun, Fitroh belum bisa memerinci nama-namanya. Mereka yang terjaring saat ini tengah dimintai keterangan.

    Jakarta: Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
     
    Juru bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan Noel ditangkap di Jakarta. “Lokasi di wilayah Jakarta,” kata Budi Prasetyo di Gedung Dewas KPK, Jakarta Selatan, hari ini.
     
    Meski begitu, pihaknya belum bisa memerinci kasusnya. Pasalnya, OTT masih berlangsung. “Benar terkait informasi tersebut ada kegiatan di lapangan saat ini masih berporses,” ucap Budi.
     

    Kasus pemerasan

    Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto menyebut Noel ditangkap atas kasus pemerasan terkait pengurusan sertifikasi K3. Saat ini, Noel tengah dimintai keterangan.
     

    “Pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3,” kata Fitroh melalui keterangan tertulis.
     
    KPK memiliki aturan main 1×24 jam untuk menentukan status hukum. Informasi lengkap akan dipaparkan melalui konferensi pers. 
     

    Total 10 orang terjaring OTT

    Selain Wamenaker, Immanuel Ebenezer alias Noel, setidaknya ada sembilan orang lain yang terjaring. “(Total) sepuluh orang,” kata Wakil ketua KPK Fitroh Rohcahyanto melalui keterangan tertulis.
     
    Namun, Fitroh belum bisa memerinci nama-namanya. Mereka yang terjaring saat ini tengah dimintai keterangan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Awal Perjalanan, UPH Festival 2025 Bangkitkan Karakter Mahasiswa Baru

    Awal Perjalanan, UPH Festival 2025 Bangkitkan Karakter Mahasiswa Baru

    Jakarta: Universitas Pelita Harapan Festival 2025 resmi ditutup melalui Closing Celebration pada Sabtu malam, 16 Agustus 2025. Mengusung tema “For I Know to Whom I Have Believed”, perayaan ini juga momentum awal memasuki Tahun Akademik 2025/2026.

    Malam penutupan tampil melalui kolaborasi musik mahasiswa baru dan alumni, dipadukan dengan penampilan dari Judika. Tak lupa dengan pesta kembang api dan pertunjukan drone.

    Rocky Irvano Nanlohy, S.Sn., M.Comp., Dosen Musik UPH sekaligus Show Director menuturkan, setiap elemen pertunjukan dirancang untuk menghadirkan momen bermakna. “Closing Celebration ini kami dedikasikan sebagai sambutan hangat bagi keluarga baru UPH. Energi dari setiap penampilan diharapkan memantik semangat mahasiswa sepanjang perjalanan studi mereka, mengingatkan untuk menjaga antusiasme, membangun kolaborasi, mengejar keunggulan, dan siap memberi dampak.”

    Rocky juga menekankan hadirnya Drone Show, menjadi keunikan tersendiri untuk Closing Celebration di tahun ini. Ratusan Drone membentuk formasi cahaya dengan simbol-simbol khas UPH dan pesan inspiratif.

    “Drone Show menjadi pesan bagi generasi muda akan pentingnya kreativitas, inovasi, dan pemanfaatan teknologi secara bijak. Kami ingin mahasiswa baru merasakan bagaimana teknologi dan kolaborasi dapat berpadu menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Semoga pengalaman ini memantik imajinasi mereka untuk berinovasi dan memberi kontribusi nyata bagi bangsa,’ tambahnya.”

    Sebelum pertunjukan dimulai, Rektor UPH Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng., Sc. memukul gong sebagai simbol resmi penutupan festival sekaligus dimulainya Tahun Akademik baru.

    “Saya berharap perjalanan kalian di UPH adalah perjalanan yang dituntun dan diberkati oleh Tuhan, karena kalian tahu kepada siapa kalian percaya. Selamat bergabung dalam keluarga besar UPH, dan siaplah dipakai Tuhan secara luar biasa,” ujar Rektor UPH.

    Kemeriahan hari ketiga terasa sejak pagi lewat Founder’s 5K Run, sebuah tradisi tahunan yang menyatukan ribuan mahasiswa baru, dosen, pimpinan universitas, alumni, dan mitra UPH. Sejak pukul 06.00 WIB, peserta memenuhi lapangan sepak bola UPH untuk pemanasan dan memulai berlari dengan penuh semangat mengelilingi kawasan Lippo Village sejauh lima kilometer (5 km).
    Semangat ini turut dilengkapi dengan kehadiran Dr. (H.C.) James Riady, Founder and Chairman Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH), serta Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc. Rektor UPH yang ikut berlari bersama mahasiswa.

    Usai menyelesaikan rute 5K, Dr. (H.C.) James Riady, semangat menyambut mahasiswa baru yang tiba di garis finis. “Kegiatan ini adalah tradisi tahunan yang tidak hanya menyehatkan fisik, tetapi juga menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk bertumbuh secara holistik, belajar bersatu, dan saling mengenal. Inilah yang kita butuhkan, anak-anak muda yang aktif berinteraksi dan membangun kebersamaan,” ucap James.

    Turut menyemangati mahasiswa baru di garis finis, Dr. Stephen Lester Metcalfe, Director of Sports UPH yang akrab disapa Coach Met, menegaskan bahwa Founder’s 5K Run bukan sekadar olahraga tahunan, melainkan tradisi penuh makna.

    “Lari 5 kilometer ini mengajarkan filosofi penting: Finish What You Start atau selesaikan apa yang sudah kamu mulai. Tantangannya lebih kepada mental daripada fisik, agar mahasiswa merasakan kepuasan saat berhasil menuntaskannya. Filosofi ini diharapkan menjadi bekal dalam perjalanan perkuliahan—untuk terus berjuang sampai akhirnya berhasil meraih kelulusan. Jangan berhenti di tengah jalan,” pesan Coach Met antusias.

    Seluruh mahasiswa baru berhasil menyelesaikan rute 5 kilometer dengan ritme dan kecepatan masing-masing. Salah satunya Nicholas Richard Hartono dari Fakultas Kedokteran, menjadi finisher pertama dengan catatan waktu 25 menit.

    “Saya memang hobi lari dan sudah beberapa kali ikut fun run, tapi pengalaman di UPH Festival ini berbeda. Dari seluruh rangkaian kegiatan, saya belajar bahwa penting bagi kita sebagai mahasiswa baru untuk saling bekerja sama dan mengikuti setiap kegiatan dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan,” kata Nicholas.

    Hal serupa juga dirasakan Christian Alberto, mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UPH. “Ketika lari, saya mengikuti ritme sendiri tanpa memaksakan diri hanya fokus untuk mencapai garis akhir. Dari pengalaman ini, saya belajar untuk tidak pesimis dan selalu berusaha mencoba. Puji Tuhan bisa finish bahkan menempati posisi kedua,” ucap Alberto.

    Seluruh rangkaian UPH Festival 2025 berlangsung meriah dan penuh inspirasi, meninggalkan kesan mendalam bagi mahasiswa baru. Mengusung tema “For I Know to Whom I Have Believed”, festival ini menjadi pesan untuk menumbuhkan keyakinan dan semangat para mahasiswa agar siap menjadi pribadi unggul, baik dalam prestasi akademik maupun kedewasaan karakter.

    Jakarta: Universitas Pelita Harapan Festival 2025 resmi ditutup melalui Closing Celebration pada Sabtu malam, 16 Agustus 2025. Mengusung tema “For I Know to Whom I Have Believed”, perayaan ini juga momentum awal memasuki Tahun Akademik 2025/2026.
     
    Malam penutupan tampil melalui kolaborasi musik mahasiswa baru dan alumni, dipadukan dengan penampilan dari Judika. Tak lupa dengan pesta kembang api dan pertunjukan drone.
     
    Rocky Irvano Nanlohy, S.Sn., M.Comp., Dosen Musik UPH sekaligus Show Director menuturkan, setiap elemen pertunjukan dirancang untuk menghadirkan momen bermakna. “Closing Celebration ini kami dedikasikan sebagai sambutan hangat bagi keluarga baru UPH. Energi dari setiap penampilan diharapkan memantik semangat mahasiswa sepanjang perjalanan studi mereka, mengingatkan untuk menjaga antusiasme, membangun kolaborasi, mengejar keunggulan, dan siap memberi dampak.”

    Rocky juga menekankan hadirnya Drone Show, menjadi keunikan tersendiri untuk Closing Celebration di tahun ini. Ratusan Drone membentuk formasi cahaya dengan simbol-simbol khas UPH dan pesan inspiratif.
     
    “Drone Show menjadi pesan bagi generasi muda akan pentingnya kreativitas, inovasi, dan pemanfaatan teknologi secara bijak. Kami ingin mahasiswa baru merasakan bagaimana teknologi dan kolaborasi dapat berpadu menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Semoga pengalaman ini memantik imajinasi mereka untuk berinovasi dan memberi kontribusi nyata bagi bangsa,’ tambahnya.”
     
    Sebelum pertunjukan dimulai, Rektor UPH Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng., Sc. memukul gong sebagai simbol resmi penutupan festival sekaligus dimulainya Tahun Akademik baru.
     
    “Saya berharap perjalanan kalian di UPH adalah perjalanan yang dituntun dan diberkati oleh Tuhan, karena kalian tahu kepada siapa kalian percaya. Selamat bergabung dalam keluarga besar UPH, dan siaplah dipakai Tuhan secara luar biasa,” ujar Rektor UPH.
     
    Kemeriahan hari ketiga terasa sejak pagi lewat Founder’s 5K Run, sebuah tradisi tahunan yang menyatukan ribuan mahasiswa baru, dosen, pimpinan universitas, alumni, dan mitra UPH. Sejak pukul 06.00 WIB, peserta memenuhi lapangan sepak bola UPH untuk pemanasan dan memulai berlari dengan penuh semangat mengelilingi kawasan Lippo Village sejauh lima kilometer (5 km).
    Semangat ini turut dilengkapi dengan kehadiran Dr. (H.C.) James Riady, Founder and Chairman Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH), serta Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc. Rektor UPH yang ikut berlari bersama mahasiswa.
     
    Usai menyelesaikan rute 5K, Dr. (H.C.) James Riady, semangat menyambut mahasiswa baru yang tiba di garis finis. “Kegiatan ini adalah tradisi tahunan yang tidak hanya menyehatkan fisik, tetapi juga menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk bertumbuh secara holistik, belajar bersatu, dan saling mengenal. Inilah yang kita butuhkan, anak-anak muda yang aktif berinteraksi dan membangun kebersamaan,” ucap James.
     
    Turut menyemangati mahasiswa baru di garis finis, Dr. Stephen Lester Metcalfe, Director of Sports UPH yang akrab disapa Coach Met, menegaskan bahwa Founder’s 5K Run bukan sekadar olahraga tahunan, melainkan tradisi penuh makna.
     
    “Lari 5 kilometer ini mengajarkan filosofi penting: Finish What You Start atau selesaikan apa yang sudah kamu mulai. Tantangannya lebih kepada mental daripada fisik, agar mahasiswa merasakan kepuasan saat berhasil menuntaskannya. Filosofi ini diharapkan menjadi bekal dalam perjalanan perkuliahan—untuk terus berjuang sampai akhirnya berhasil meraih kelulusan. Jangan berhenti di tengah jalan,” pesan Coach Met antusias.
     
    Seluruh mahasiswa baru berhasil menyelesaikan rute 5 kilometer dengan ritme dan kecepatan masing-masing. Salah satunya Nicholas Richard Hartono dari Fakultas Kedokteran, menjadi finisher pertama dengan catatan waktu 25 menit.
     
    “Saya memang hobi lari dan sudah beberapa kali ikut fun run, tapi pengalaman di UPH Festival ini berbeda. Dari seluruh rangkaian kegiatan, saya belajar bahwa penting bagi kita sebagai mahasiswa baru untuk saling bekerja sama dan mengikuti setiap kegiatan dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan,” kata Nicholas.
     
    Hal serupa juga dirasakan Christian Alberto, mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UPH. “Ketika lari, saya mengikuti ritme sendiri tanpa memaksakan diri hanya fokus untuk mencapai garis akhir. Dari pengalaman ini, saya belajar untuk tidak pesimis dan selalu berusaha mencoba. Puji Tuhan bisa finish bahkan menempati posisi kedua,” ucap Alberto.
     
    Seluruh rangkaian UPH Festival 2025 berlangsung meriah dan penuh inspirasi, meninggalkan kesan mendalam bagi mahasiswa baru. Mengusung tema “For I Know to Whom I Have Believed”, festival ini menjadi pesan untuk menumbuhkan keyakinan dan semangat para mahasiswa agar siap menjadi pribadi unggul, baik dalam prestasi akademik maupun kedewasaan karakter.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (MMI)