Category: Medcom.id News

  • Kisah Petani Lada Asal Purbalingga yang Berhasil Menembus Pasar Global

    Kisah Petani Lada Asal Purbalingga yang Berhasil Menembus Pasar Global

    Purbalingga: Ketekunan dan kerja keras Yogi Dwi Sungkowo menjadi bukti nyata hasil bumi Indonesia dapat bersaing di kancah internasional. Berkat dedikasinya serta dukungan dari program Upland Kementerian Pertanian (Kementan), petani asal Purbalingga, Jawa Tengah, itu berhasil membawa produk lokal lada ke pasar global.

    Berawal pada 2016, Yogi bersama kelompok taninya di Purbalingga memulai perjalanan mereka sebagai produsen benih lada. Dengan benih berkualitas yang telah diakui oleh Kementan, kelompok tani ini menjadi sumber utama benih lada untuk beberapa wilayah di Jawa Tengah dan beberapa provinsi lainnya.  

    Kala itu, Yogi dan kelompok taninya melakukan aktivitas pertanian secara sederhana, tetapi sudah memiliki dampak besar, dengan distribusi yang meluas hingga ke Kecamatan Jobong, Pengadegan, dan Putasari di Purbalingga.

    “Awalnya, kami hanya fokus pada produksi benih. Namun, kami menyadari bahwa potensi lada tidak hanya berhenti di situ,” ujar Yogi dikutip Senin, 9 Desember 2024. 

    Melihat potensi lada, Yogi memutuskan untuk memperluas usahanya ke perdagangan lada putih di tahun yang sama. Dengan segala keterbatasan, ia mulai mengumpulkan lada dari petani lokal, mengemasnya secara sederhana, dan memasarkannya ke pembeli, termasuk ke pasar Jakarta. 

    Saat itu, jumlahnya masih kecil, sekitar 15-20 ton per musim. Namun, langkah ini menjadi awal bagi Yogi untuk melihat potensi besar lada di pasar lokal dan nasional.

    Pada 2021, Yogi bergabung dengan Upland Project, sebuah program yang memberikan pembinaan dan dukungan mulai dari hulu hingga hilir kepada petani. Kehadiran Upland disebut membawa perubahan signifikan dari berbagai aspek.
     

    Melalui program ini, Yogi bersama kelompok tani mendapatkan pelatihan praktik budidaya yang baik hingga pendampingan dalam pengelolaan pascapanen. Kelompok tani bahkan berani mengambil langkah besar dengan memastikan produk lada dapat dijual ke luar negeri. 

    “Petani yang awalnya hanya melakukan budidaya tradisional mulai memahami pentingnya SOP. Ini meningkatkan hasil panen dan kualitas produk secara signifikan,” ungkap Yogi.

    Selain mengubah cara padang para petani dalam produk yang berkualitas, program ini memberikan petani akses terhadap alat-alat modern. Seperti mesin perontok, seed cleaner, dan alat pengering, yang membantu mereka menghasilkan produk dengan standar kualitas yang lebih tinggi.

    Tidak berhenti, Yogi dan kelompok taninya mulai melakukan diversifikasi produk. Dari sekadar menjual lada putih mentah, mereka kini memproduksi lada bubuk dalam berbagai kemasan, seperti saset, botol plastik. Namun, perjalanan itu tidak tanpa tantangan. 

    “Kami sempat terkendala hak merek dagang dan harus mendesain ulang kemasan produk kami. Tapi, kami tetap berkomitmen menjaga kualitas karena produk berkualitas pasti akan diterima pasar,” jelasnya.

    Salah satu pencapaian terbesar Yogi bersama kelompok tani binaan Upland ialah membawa produk lada ke pasar internasional. Berkat dukungan Upland, produk kelompok taninya diperkenalkan dalam berbagai pameran nasional dan internasional, seperti di Belanda dan Turki.

    “Upland memfasilitasi kami dengan promosi dan membawa produk kami ke acara-acara besar. Tanpa dukungan ini, mustahil bagi kami, petani desa, untuk bisa dikenal di luar negeri,” ujar Yogi.

    Yogi tetap menjadikan kualitas sebagai prioritas utama. Dia yakin dengan menjaga kualitas terbaik pasar tidak akan berbindah ke produk lain. 

    “Kami berkomitmen menjaga mutu produk. Produk yang berkualitas pasti akan diterima pasar. Sekali kami bermain-main dengan kualitas, pelanggan akan meninggalkan kami,” tegasnya.

    Dengan bahan baku yang melimpah dan tekad yang kuat, Yogi yakin bahwa produk lada dari Purbalingga tidak hanya mampu bersaing di pasar domestik tetapi juga memiliki tempat di pasar global.

    Purbalingga: Ketekunan dan kerja keras Yogi Dwi Sungkowo menjadi bukti nyata hasil bumi Indonesia dapat bersaing di kancah internasional. Berkat dedikasinya serta dukungan dari program Upland Kementerian Pertanian (Kementan), petani asal Purbalingga, Jawa Tengah, itu berhasil membawa produk lokal lada ke pasar global.
     
    Berawal pada 2016, Yogi bersama kelompok taninya di Purbalingga memulai perjalanan mereka sebagai produsen benih lada. Dengan benih berkualitas yang telah diakui oleh Kementan, kelompok tani ini menjadi sumber utama benih lada untuk beberapa wilayah di Jawa Tengah dan beberapa provinsi lainnya.  
     
    Kala itu, Yogi dan kelompok taninya melakukan aktivitas pertanian secara sederhana, tetapi sudah memiliki dampak besar, dengan distribusi yang meluas hingga ke Kecamatan Jobong, Pengadegan, dan Putasari di Purbalingga.
    “Awalnya, kami hanya fokus pada produksi benih. Namun, kami menyadari bahwa potensi lada tidak hanya berhenti di situ,” ujar Yogi dikutip Senin, 9 Desember 2024. 
     
    Melihat potensi lada, Yogi memutuskan untuk memperluas usahanya ke perdagangan lada putih di tahun yang sama. Dengan segala keterbatasan, ia mulai mengumpulkan lada dari petani lokal, mengemasnya secara sederhana, dan memasarkannya ke pembeli, termasuk ke pasar Jakarta. 
     
    Saat itu, jumlahnya masih kecil, sekitar 15-20 ton per musim. Namun, langkah ini menjadi awal bagi Yogi untuk melihat potensi besar lada di pasar lokal dan nasional.
     
    Pada 2021, Yogi bergabung dengan Upland Project, sebuah program yang memberikan pembinaan dan dukungan mulai dari hulu hingga hilir kepada petani. Kehadiran Upland disebut membawa perubahan signifikan dari berbagai aspek.
     

    Melalui program ini, Yogi bersama kelompok tani mendapatkan pelatihan praktik budidaya yang baik hingga pendampingan dalam pengelolaan pascapanen. Kelompok tani bahkan berani mengambil langkah besar dengan memastikan produk lada dapat dijual ke luar negeri. 
     
    “Petani yang awalnya hanya melakukan budidaya tradisional mulai memahami pentingnya SOP. Ini meningkatkan hasil panen dan kualitas produk secara signifikan,” ungkap Yogi.
     
    Selain mengubah cara padang para petani dalam produk yang berkualitas, program ini memberikan petani akses terhadap alat-alat modern. Seperti mesin perontok, seed cleaner, dan alat pengering, yang membantu mereka menghasilkan produk dengan standar kualitas yang lebih tinggi.
     
    Tidak berhenti, Yogi dan kelompok taninya mulai melakukan diversifikasi produk. Dari sekadar menjual lada putih mentah, mereka kini memproduksi lada bubuk dalam berbagai kemasan, seperti saset, botol plastik. Namun, perjalanan itu tidak tanpa tantangan. 
     
    “Kami sempat terkendala hak merek dagang dan harus mendesain ulang kemasan produk kami. Tapi, kami tetap berkomitmen menjaga kualitas karena produk berkualitas pasti akan diterima pasar,” jelasnya.
     
    Salah satu pencapaian terbesar Yogi bersama kelompok tani binaan Upland ialah membawa produk lada ke pasar internasional. Berkat dukungan Upland, produk kelompok taninya diperkenalkan dalam berbagai pameran nasional dan internasional, seperti di Belanda dan Turki.
     
    “Upland memfasilitasi kami dengan promosi dan membawa produk kami ke acara-acara besar. Tanpa dukungan ini, mustahil bagi kami, petani desa, untuk bisa dikenal di luar negeri,” ujar Yogi.
     
    Yogi tetap menjadikan kualitas sebagai prioritas utama. Dia yakin dengan menjaga kualitas terbaik pasar tidak akan berbindah ke produk lain. 
     
    “Kami berkomitmen menjaga mutu produk. Produk yang berkualitas pasti akan diterima pasar. Sekali kami bermain-main dengan kualitas, pelanggan akan meninggalkan kami,” tegasnya.
     
    Dengan bahan baku yang melimpah dan tekad yang kuat, Yogi yakin bahwa produk lada dari Purbalingga tidak hanya mampu bersaing di pasar domestik tetapi juga memiliki tempat di pasar global.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AGA)

  • BRI Salurkan KUR Rp175,66 triliun, Bukti Implementasi Asta Cita dalam Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan

    BRI Salurkan KUR Rp175,66 triliun, Bukti Implementasi Asta Cita dalam Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan

    Jakarta: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp175,66 triliun kepada 3,7 juta debitur UMKM hingga akhir November 2024. Pencapaian ini menunjukkan komitmen BRI sebagai bank yang mengimplementasikan Asta Cita dalam mendukung pemberdayaan UMKM di seluruh Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
     
    Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan pencapaian ini merupakan bagian dari upaya BRI untuk memperluas akses permodalan bagi pelaku UMKM, terutama di sektor-sektor produktif seperti pertanian, perdagangan, dan perikanan. “Melalui KUR, kami tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga memberdayakan UMKM agar mampu tumbuh lebih berkelanjutan,” ujarnya.
     

    BRI mencatat penyaluran KUR tersebar merata di berbagai wilayah Indonesia dengan fokus pada pemberdayaan sektor produksi. “Sektor Pertanian menjadi penyumbang terbesar di antara sektor lainnya yaitu senilai Rp69,60 triliun atau mengambil porsi 39,62 persen,” kata Supari.
     
    Sebelumnya Supari mengusulkan skema penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun depan dibagi menjadi dua, yakni mendorong inklusivitas dan graduasi pelaku UMKM. Skema berbeda penting untuk dijalankan mengingat adanya perbedaan kualifikasi penerima kredit bersubsidi dari pemerintah.

    Direktur Bisnis Mikro BRI Supari (Foto:Dok.BRI)
     
    “KUR harus mulai berbeda skemanya. Menurut saya ada dua skema, yakni dalam rangka inklusi dan dalam rangka menyiapkan graduasi atau pregraduasi,” kata Supari.
     

    Merujuk pada data kajian yang dilakukan BRI dan BRIN, KUR menaikkan rata-rata pendapatan debitur sebesar 32 persen hingga 50 persen. Kemudian KUR juga mampu meningkatkan keuntungan sekitar 34 persen hingga 38 persen.
     
    Debitur KUR juga menghadapi peningkatan pengeluaran melalui angsuran KUR dan biaya teknis lainnya. Namun demikian, keterampilan teknis dapat mendorong efisiensi biaya. Di samping itu, pelaku usaha yang mendapatkan KUR cenderung memiliki tenaga kerja 28 persen lebih banyak ketimbang non debitur KUR.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • 25 Pasangan Mesum Terjaring Razia di Hotel Siang Bolong

    25 Pasangan Mesum Terjaring Razia di Hotel Siang Bolong

    Brebes: Petugas gabungan Satpol PP dan Polisi Militer di Brebes, Jawa Tengah, menjaring 25 pasangan muda mudi, yang tengah mesum di sebuah hotel pada siang bolong. Mereka yang terjaring diangkut menggunakan mobil truk ke kantor Satpol PP setempat untuk dilakukan pembinaan.

    Sebanyak 25 pasangan muda mudi yang bukan sebagai pasangan suami istri ini, terjaring razia saat tengah berbuat mesum di sebuah hotel yang ada di Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes.

    “Kami sengaja menyasar pada siang bolong, karena mereka merasa aman pada siang hari, dari pada malam hari yang sering dilakukan razia,” kata Kepala Satpol PP Brebes, M. Syamsul Haris, di Brebes, Senin, 9 Desember 2024.
     

    Petugas sengaja hotel di Kecamatan Ketanggungan tersebut setelah mendapatkan laporan dari masyarakat yang resah. Menurut Haris pihaknya akan terus gencar melakukan razia penyakit masyarakat baik siang maupun malam hari hingga akhir tahun mendatang.

    “Ya kalau bisa agar tidak ada laagi muda-mudi di Brebes yang suka berbuat mesum,” jelas Haris.

     

    Brebes: Petugas gabungan Satpol PP dan Polisi Militer di Brebes, Jawa Tengah, menjaring 25 pasangan muda mudi, yang tengah mesum di sebuah hotel pada siang bolong. Mereka yang terjaring diangkut menggunakan mobil truk ke kantor Satpol PP setempat untuk dilakukan pembinaan.
     
    Sebanyak 25 pasangan muda mudi yang bukan sebagai pasangan suami istri ini, terjaring razia saat tengah berbuat mesum di sebuah hotel yang ada di Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes.
     
    “Kami sengaja menyasar pada siang bolong, karena mereka merasa aman pada siang hari, dari pada malam hari yang sering dilakukan razia,” kata Kepala Satpol PP Brebes, M. Syamsul Haris, di Brebes, Senin, 9 Desember 2024.
     

    Petugas sengaja hotel di Kecamatan Ketanggungan tersebut setelah mendapatkan laporan dari masyarakat yang resah. Menurut Haris pihaknya akan terus gencar melakukan razia penyakit masyarakat baik siang maupun malam hari hingga akhir tahun mendatang.
    “Ya kalau bisa agar tidak ada laagi muda-mudi di Brebes yang suka berbuat mesum,” jelas Haris.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DEN)

  • Songsong 2025, Begini Strategi Perusahaan Logistik Genjot Bisnisnya

    Songsong 2025, Begini Strategi Perusahaan Logistik Genjot Bisnisnya

    Jakarta: Industri logistik diprediksi mengalami transformasi besar di 2025, disebabkan oleh penerapan teknologi dan perubahan ekspektasi konsumen. Untuk itu, perusahaan logistik dituntut selalu berinovasi dan mengadopsi tren-tren terkini, sambil berfokus pada efisiensi, layanan pelanggan, dan keberlanjutan operasional. 
     
    Adapun Supply Chain Indonesia (SCI) memperkirakan sektor logistik mengalami pertumbuhan hingga 5,05 persen pada 2025. Hal itu didasari oleh tingkat pertumbuhan logistik yang mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), dimana sektor transportasi dan pergudangan dalam beberapa periode terakhir konsisten tumbuh.
     
    “Didorong oleh pertumbuhan bisnis consumer goods yang kian masif, kami yakin kebutuhan akan layanan warehouse dan fulfillment akan terus meningkat selaras dengan tuntutan SLA yang mumpuni,” kata Direktur Utama PT Nusantara Card Semesta (NC) Reni Sitawati Siregar dalam keterangan tertulisnya, Senin, 9 November 2024.
    Ia mengatakan, NCS akan terus berinovasi untuk mengembangkan ekspansi bisnisnya sesuai tema ulang tahun ke-30, yaitu “Transformation Last-Mile and Fulfillment”. Saat ini NCS telah memiliki warehouse yang tersebar di lebih dari 160 titik di seluruh Indonesia, dengan luas mencapai hampir 10 ribu m2. 
     
    “Didukung oleh Warehouse Management System (WMS) yang kami develop sendiri, akan menjamin proses inventori produk, penyimpanan hingga proses pengirimannya ke konsumen dapat berjalan lebih akurat, cepat dan efisien,” ujar Reni. 
     

     
    Agar roda bisnis tetap berjalan dan terus tumbuh berkesinambungan, NCS akan tetap memegang prinsip lima pilar penopang bisnis, diantaranya people, operation, financial, IT dan sales. Reni mengungkapkan, kelima hal ini harus berjalan secara paralel dan beriringan, dengan sales sebagai motor penggeraknya.
     
    Selain itu, bisnis logistik juga dituntut untuk menerapkan strategi inovatif yang berfokus pada efisiensi dan keberlanjutan. Salah satunya, otomatisasi proses operasional menggunakan teknologi seperti AI dan IoT yang membantu mengurangi biaya operasional dan mengoptimalkan rantai pasok (supply chain).
     
    Layanan lain yang akan terus digenjot adalah Nusantara Food Delivery (NFD). NFD adalah layanan pengiriman makanan, yang  meliputi makanan halal beku (frozen food), siap masak (ready to cook), dan siap santap (ready to eat), mulai dari sayur dan buah, daging, makanan kering, produk olahan susu, hingga frozen food.
     
    “Diawal kemunculannya, NFD hanya meng-cover pengiriman seputar Jabodetabek, serta intracity Surabaya, Batam dan Balikpapan. Tapi hari ini NFD sudah melayani seluruh kota besar di Jawa, Sumatera, Kalimantan serta Sulawesi, baik intracity maupun intercity,” ungkapnya.
     
    Tahun depan, NCS akan tetap melanjutkan ekspansi bisnisnya dengan terus berinvestasi melalui pembukaan kantor cabang dan kantor sub-cabang baru di seluruh Indonesia. Dengan membuka pasar baru, ia menyebut, NCS ingin menemukan lebih banyak lagi opportunity bisnis yang belum tergarap secara maksimal.
     
    “NCS juga berkomitmen untuk terus beradaptasi dengan digitalisasi dan perubahan teknologi yang makin masif, diantaranya melalui investasi teknologi. NCS perlu menjamin keamanan data para pelanggan atau nasabah, melalui enkripsi dan sistem keamanan siber yang berkualitas,” tutup Reni.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)

  • Hakordia 2024, Polri Tegaskan Korupsi adalah Kejahatan Luar Biasa

    Hakordia 2024, Polri Tegaskan Korupsi adalah Kejahatan Luar Biasa

    Jakarta: Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Pencegahan Korupsi Polri menyebut korupsi adalah kejahatan luar biasa yang harus diperangi bersama. Hal ini disampaikan bertepatan pada Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024.

    “Rasanya kita semua sepakat bawah korupsi adalah kejahatan luar biasa yang dampaknya merusak tatanan kehidupan bangsa. Ia menghambat pembangunan, melemahkan institusi negara, merusak keadilan sosial, dan mengikis moral masyarakat,” kata Ketua Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Herry Muryanto di Gedung PTIK, Jakarta Selatan, Senin, 9 Desember 2024.

    Dalam momentum Hakordia ini, Satgassus meluncurkan Buku Pendidikan Antikorupsi Lintas Disiplin, dan Buku Pembelajaran Antikorupsi sekaligus perkenalan Korps Pemberantas Tindak Pidana Korupsi (Kortastipidkor Polri). Momen ini juga sekaligus bersejarah bagi anggota Satgassus yang genap 3 tahun bergabung menjadi ASN Polri sejak 9 Desember 2021.

    Herry mengatakan ia dan Anggota Satgassus yang merupakan mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dilantik Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi ASN Polri untuk melanjutkan kontribusi bagi Bangsa dan Negara di bidang antikorupsi. Menurutnya, berdasarkan data, Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam upaya pemberantasan korupsi.

    “Sebagaimana terlihat dari skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang bukan lagi stagnan tetapi terus menurun dalam beberapa tahun terakhir,” ujar mantan Direktur Penyelidikan KPK itu.
     

    Herry menyebut data itu menunjukkan bahwa tantangan Indonesia tidak hanya pada penegakan hukum, tetapi juga pada pencegahan melalui pembentukan budaya antikorupsi yang kokoh. Di sini lah, kata dia, pendidikan memainkan peran sentral.

    Herry menuturkan pendidikan antikorupsi bukan sekadar transfer ilmu, tetapi sebuah proses transformasi nilai yang bertujuan menciptakan generasi yang tidak hanya memahami dampak korupsi, tetapi juga memiliki keberanian untuk melawan praktik-praktik koruptif. Untuk itu, Satgassus Pencegahan Korupsi Polri meluncurkan buku Pendidikan Antikorupsi Lintas Disiplin, dan Buku Pembelajaran Antikorupsi.

    Herry mengatakan buku pertama, yakni Pendidikan Antikorupsi Transdisiplin merupakan langkah maju dalam merumuskan pendekatan pendidikan antikorupsi yang komprehensif. Buku itu menyajikan karya yang lahir dari pemikiran, dedikasi, dan pengalaman para penulis lintas disiplin yang mencakup perspektif
    hukum, ekonomi, sosiologi, politik, serta nilai-nilai moral dan etika.

    Penulis buku pun disebut penulis-penulis pilihan yang memiliki rekam jejak, kredibitlitas, dan komitmen yang tinggi dalam gerakan antikorupsi. Melalui pendekatan ini, pembaca diyakini dapat memahami korupsi bukan hanya sebagai pelanggaran hukum, tetapi sebagai fenomena sosial, budaya, dan ekonomi yang membutuhkan solusi multi-dimensional.

    Sementara itu, buku kedua ialah Buku Orang Baik Belajar Antikorupsi (BOBA) yang merupakan kolaborasi Satgassus Pencegahan Tipidkor dengan Universitas Islam Indonesia (UII). Isinya tentang pengalaman, pelajaran, dan pengetahuan yang didapatkan selama berjuang di garis depan pemberantasan korupsi dengan gaya tulisan yang menyenangkan untuk dibaca.
     

    Herry menyebut buku kedua itu mengupas tuntas 13 kasus korupsi dari berbagai sektor yang pernah ia tangani selama di KPK. Seperti Pelayanan Publik, Sumber Daya Alam, Politik, hingga Penegakkan Hukum, dengan analisis detail modus operandi, pola penyalahgunaan kekuasaan, serta dampak kerugian negara.

    “Sehingga buku ini dapat dijadikan alat pembelajaran praktis yang digunakan di ruang kelas, diskusi komunitas, maupun pelatihan bagi para penegak hukum,” ungkapnya.

    Eks Deputi Pengawas Internal dan Pengaduan Masyarakat KPK ini melanjutkan peluncuran kedua buku ini tidak muncul dalam ruang hampa. Menurutnya, karya ini adalah respons terhadap tantangan nyata yang dihadapi bangsa, di mana korupsi telah menjadi salah satu penghambat utama pembangunan.

    “Upaya ini menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil dalam memperkuat gerakan antikorupsi,” katanya.

    Namun, Herry mengatakan tantangan tidak berhenti pada penyusunan buku ini saja. Melainkan juga harus memastikan bahwa materi yang dihadirkan dapat diimplementasikan secara efektif, terutama dalam dunia pendidikan.
     

    “Harapan kita adalah agar buku ini menjadi panduan untuk memasukkan nilai-nilai antikorupsi ke dalam kurikulum pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi,” harapnya.

    Sebab, Herry menekankan korupsi adalah musuh bersama yang harus diperangi dengan seluruh daya dan upaya. Buku yang diluncurkan disebut salah satu senjata dalam perjuangan panjang tersebut. Namun, hasil akhirnya bergantung pada komitmen semua pihak.

    Terakhir, Herry mengajak semua pihak menjadikan peluncuran buku ini sebagai momentum untuk memperkuat tekad membangun Indonesia yang lebih bersih, transparan, dan berkeadilan. Bukan hanya untuk penegak hukum, tetapi untuk generasi penerus Bangsa yang kedepannya akan menakhkodai sebuah Bangsa yang besar, Bangsa Indonesia.

    “Semoga karya ini dapat menjadi cahaya kecil yang menerangi langkah kita menuju Bangsa yang bebas dari korupsi. Bangsa yang kuat karena dijaga oleh masyarakatnya yang menjunjung kejujuran dan keadilan, serta menginspirasi lebih banyak lagi pribadi-pribadi yang berdiri untuk kebenaran,” pungkasnya.

    Jakarta: Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Pencegahan Korupsi Polri menyebut korupsi adalah kejahatan luar biasa yang harus diperangi bersama. Hal ini disampaikan bertepatan pada Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024.
     
    “Rasanya kita semua sepakat bawah korupsi adalah kejahatan luar biasa yang dampaknya merusak tatanan kehidupan bangsa. Ia menghambat pembangunan, melemahkan institusi negara, merusak keadilan sosial, dan mengikis moral masyarakat,” kata Ketua Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Herry Muryanto di Gedung PTIK, Jakarta Selatan, Senin, 9 Desember 2024.
     
    Dalam momentum Hakordia ini, Satgassus meluncurkan Buku Pendidikan Antikorupsi Lintas Disiplin, dan Buku Pembelajaran Antikorupsi sekaligus perkenalan Korps Pemberantas Tindak Pidana Korupsi (Kortastipidkor Polri). Momen ini juga sekaligus bersejarah bagi anggota Satgassus yang genap 3 tahun bergabung menjadi ASN Polri sejak 9 Desember 2021.
    Herry mengatakan ia dan Anggota Satgassus yang merupakan mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dilantik Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi ASN Polri untuk melanjutkan kontribusi bagi Bangsa dan Negara di bidang antikorupsi. Menurutnya, berdasarkan data, Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam upaya pemberantasan korupsi.
     
    “Sebagaimana terlihat dari skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang bukan lagi stagnan tetapi terus menurun dalam beberapa tahun terakhir,” ujar mantan Direktur Penyelidikan KPK itu.
     

    Herry menyebut data itu menunjukkan bahwa tantangan Indonesia tidak hanya pada penegakan hukum, tetapi juga pada pencegahan melalui pembentukan budaya antikorupsi yang kokoh. Di sini lah, kata dia, pendidikan memainkan peran sentral.
     
    Herry menuturkan pendidikan antikorupsi bukan sekadar transfer ilmu, tetapi sebuah proses transformasi nilai yang bertujuan menciptakan generasi yang tidak hanya memahami dampak korupsi, tetapi juga memiliki keberanian untuk melawan praktik-praktik koruptif. Untuk itu, Satgassus Pencegahan Korupsi Polri meluncurkan buku Pendidikan Antikorupsi Lintas Disiplin, dan Buku Pembelajaran Antikorupsi.
     
    Herry mengatakan buku pertama, yakni Pendidikan Antikorupsi Transdisiplin merupakan langkah maju dalam merumuskan pendekatan pendidikan antikorupsi yang komprehensif. Buku itu menyajikan karya yang lahir dari pemikiran, dedikasi, dan pengalaman para penulis lintas disiplin yang mencakup perspektif
    hukum, ekonomi, sosiologi, politik, serta nilai-nilai moral dan etika.
     
    Penulis buku pun disebut penulis-penulis pilihan yang memiliki rekam jejak, kredibitlitas, dan komitmen yang tinggi dalam gerakan antikorupsi. Melalui pendekatan ini, pembaca diyakini dapat memahami korupsi bukan hanya sebagai pelanggaran hukum, tetapi sebagai fenomena sosial, budaya, dan ekonomi yang membutuhkan solusi multi-dimensional.
     
    Sementara itu, buku kedua ialah Buku Orang Baik Belajar Antikorupsi (BOBA) yang merupakan kolaborasi Satgassus Pencegahan Tipidkor dengan Universitas Islam Indonesia (UII). Isinya tentang pengalaman, pelajaran, dan pengetahuan yang didapatkan selama berjuang di garis depan pemberantasan korupsi dengan gaya tulisan yang menyenangkan untuk dibaca.
     

    Herry menyebut buku kedua itu mengupas tuntas 13 kasus korupsi dari berbagai sektor yang pernah ia tangani selama di KPK. Seperti Pelayanan Publik, Sumber Daya Alam, Politik, hingga Penegakkan Hukum, dengan analisis detail modus operandi, pola penyalahgunaan kekuasaan, serta dampak kerugian negara.
     
    “Sehingga buku ini dapat dijadikan alat pembelajaran praktis yang digunakan di ruang kelas, diskusi komunitas, maupun pelatihan bagi para penegak hukum,” ungkapnya.
     
    Eks Deputi Pengawas Internal dan Pengaduan Masyarakat KPK ini melanjutkan peluncuran kedua buku ini tidak muncul dalam ruang hampa. Menurutnya, karya ini adalah respons terhadap tantangan nyata yang dihadapi bangsa, di mana korupsi telah menjadi salah satu penghambat utama pembangunan.
     
    “Upaya ini menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil dalam memperkuat gerakan antikorupsi,” katanya.
     
    Namun, Herry mengatakan tantangan tidak berhenti pada penyusunan buku ini saja. Melainkan juga harus memastikan bahwa materi yang dihadirkan dapat diimplementasikan secara efektif, terutama dalam dunia pendidikan.
     

    “Harapan kita adalah agar buku ini menjadi panduan untuk memasukkan nilai-nilai antikorupsi ke dalam kurikulum pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi,” harapnya.
     
    Sebab, Herry menekankan korupsi adalah musuh bersama yang harus diperangi dengan seluruh daya dan upaya. Buku yang diluncurkan disebut salah satu senjata dalam perjuangan panjang tersebut. Namun, hasil akhirnya bergantung pada komitmen semua pihak.
     
    Terakhir, Herry mengajak semua pihak menjadikan peluncuran buku ini sebagai momentum untuk memperkuat tekad membangun Indonesia yang lebih bersih, transparan, dan berkeadilan. Bukan hanya untuk penegak hukum, tetapi untuk generasi penerus Bangsa yang kedepannya akan menakhkodai sebuah Bangsa yang besar, Bangsa Indonesia.
     
    “Semoga karya ini dapat menjadi cahaya kecil yang menerangi langkah kita menuju Bangsa yang bebas dari korupsi. Bangsa yang kuat karena dijaga oleh masyarakatnya yang menjunjung kejujuran dan keadilan, serta menginspirasi lebih banyak lagi pribadi-pribadi yang berdiri untuk kebenaran,” pungkasnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MEL)

  • Sudah Akhir Tahun, Begini Cara Membuat Laporan Keuangan dengan Cepat

    Sudah Akhir Tahun, Begini Cara Membuat Laporan Keuangan dengan Cepat

    Jakarta: Laporan keuangan akhir tahun menjadi hal yang wajib bagi setiap pengusaha maupun perusahaan. Tapi gimana sih cara membuatnya?
     
    Berikut ini beberapa tips untuk lamu agar mudah membuat laporan keuangan, dilansir laman Line Bank.
     
    1. Terbiasa disiplin dan kerja tepat waktu

    Usahakan jangan menunda nunda pekerjaan. Diakhir tahun, biasanya pekerjaan akan numpuk jika kamu tidak mengerjakannya. Untuk membuat laporan yang lengkap, kamu memerlukan data yang lengkap seperti dokumen bukti transaksi sebagai dasarnya. Kebiasaan disiplin dan tepat waktu ini akan sangat membantu kamu dalam membuat laporan.
     
    2. Kumpulkan informasi yang dibutuhkan

    Dalam membuat laporan kamu membutuhkan informasi yang lengkap dan relevan. Jadi pastikan kamu memiliki informasi yang lengkap dan relevan. Biasanya ada beberapa laporan yang harus kamu buat pada akhir tahun, tergantung pada skala perushaan.
     
     

     

    3. Buat laporan keuangan yang mudah dipahami

    Buatlah laporan yang mudah kamu pahami. Laporan dengan menggunakan bahasa dan angka akan membantu kamu untuk mengerti. Dengan laporan yang mudah dipahami, kamu tidak akan kebingungan atau tidak perlu membacanya berulang-ulang untuk dapat dimengerti. Kamu bisa lebih fokus mengambil keputusan yang baik untuk kemajuan dan perkembangan perusahaan nantinya.
     
    4. Manfaatkan tenaga profesional di bidangnya

    Jika kamu ingin laporan keuangan dibuat dengan sangat baik, kamu harus menyewa jasa akuntan dari perusahaan akuntasi yang ternama. Kamu hanya perlu menyiapkan budget.
     
    5. Manfaatkan software akuntansi

    Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, software akuntansi pun kini tersedia untuk memudahkan kegiatan membuat laporan perusahaan. Fitur-fitur yang terdapat dalam software akuntansi dirancang untuk memudahkan pencatatan akuntansi. Jika dibandingkan dengan pencatatan manual, tentu software akuntansi ini lebih unggul. (Ridini Batmaro)
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Empat Kecamatan di Kapuas Terdampak Banjir

    Empat Kecamatan di Kapuas Terdampak Banjir

    Kapuas: Banjir yang terjadi di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, menggenangi empat kecamatan seperti Kecamatan Timpah, Mantangai, Kapuas Tengah dan Pasak Telawang. Akibatnya sebanyak 8.300 KK atau 22.629 jiwa terdampak.

    Jumlah rumah yang terendam mencapai 4.773 unit, 56 unit rumah ibadah, 60 unit sarana pendidikan, 10 unit sarana kesehatan, 67 unit fasilitas umum dan 80 akses jalan terendam banjir.

    “Hari Sabtu, 7 Desember 2024, kita menyalurkan bantuan logistik  meliputi beras, mie instan, minyak goreng, gula, serta kebutuhan pokok lainnya,” kata Plt Kepala BPBD Kabupaten Kapuas, Ahmad Muhammad Saribi, Minggu, 8 Desember 2024.
     

    Dia menjelaskan distribusi bantuan yang dikirim berupa beras 41.500 Kg, mi instan 8.300 dus, gula pasir 8.300 Kg, minyak goreng 8.300 liter, susu kental manis 8.300 kaleng.

    Kemudian kopi 8.300 bungkus, teh 8.300 kotak, sarden 8.300 kaleng, kecap 8.300 botol dan obat obatan berupa multivitamin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas.

    “Penyalurannya akan dilakukan secara bertahap menggunakan armada truk. Kami juga bekerja sama dengan perangkat kecamatan dan desa untuk memastikan bantuan tepat sasaran,” ujarnya.

    Kapuas: Banjir yang terjadi di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, menggenangi empat kecamatan seperti Kecamatan Timpah, Mantangai, Kapuas Tengah dan Pasak Telawang. Akibatnya sebanyak 8.300 KK atau 22.629 jiwa terdampak.
     
    Jumlah rumah yang terendam mencapai 4.773 unit, 56 unit rumah ibadah, 60 unit sarana pendidikan, 10 unit sarana kesehatan, 67 unit fasilitas umum dan 80 akses jalan terendam banjir.
     
    “Hari Sabtu, 7 Desember 2024, kita menyalurkan bantuan logistik  meliputi beras, mie instan, minyak goreng, gula, serta kebutuhan pokok lainnya,” kata Plt Kepala BPBD Kabupaten Kapuas, Ahmad Muhammad Saribi, Minggu, 8 Desember 2024.
     

    Dia menjelaskan distribusi bantuan yang dikirim berupa beras 41.500 Kg, mi instan 8.300 dus, gula pasir 8.300 Kg, minyak goreng 8.300 liter, susu kental manis 8.300 kaleng.
    Kemudian kopi 8.300 bungkus, teh 8.300 kotak, sarden 8.300 kaleng, kecap 8.300 botol dan obat obatan berupa multivitamin dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas.
     
    “Penyalurannya akan dilakukan secara bertahap menggunakan armada truk. Kami juga bekerja sama dengan perangkat kecamatan dan desa untuk memastikan bantuan tepat sasaran,” ujarnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DEN)

  • Bisakah EBT Jadi Lokomotif Baru Swasembada Energi?

    Bisakah EBT Jadi Lokomotif Baru Swasembada Energi?

    Bandung: Potensi pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia masih terbuka sangat luas, meski energi fosil masih menjadi andalan. Hal ini terjadi karena produksi minyak bumi masih lebih kecil dibandingkan konsumsi masyarakat Indonesia.
     
    Demikian diungkapkan oleh Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung yang diwakili oleh Harris, Kepala Balai Besar Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi  dalam diskusi bertajuk “Mampukah Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Barat Mendukung Kebutuhan Energi Nasional?”.
     
    Diskusi energi ini diselenggarakan Forum Komunikasi Alumni (FORKOMA) dan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fakultas Teknik Geologi (FTG) Universitas Padjadjaran bekerjasama dengan Pusat Pengkajian Inovasi Nuklir dan Energi Baru Terbarukan, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (PUSPINEBT ICMI) Organisasi Wilayah Jawa Barat.
    Menurut Kepala Balai Besar Survey dan Pengujian KEBTKE, Harris, saat ini pemenuhan kebutuhan energi di Tanah Air masih didominasi oleh sumber energi minyak dan gas (migas) dan batu bara sebesar 87 persen. Sedangkan EBT berkisar 13 persen.
     
    “Yang perlu dicermati penggunaan minyak sekitar 30 persen dari total energi nasional yang dipergunakan untuk sektor transportasi,” ucap Harris, dalam keterangan tertulis, Minggu, 8 Desember 2024.
     
    Sedangkan konsumsi minyak yang dibutuhkan sebesar 1,5 juta barel per hari. Padahal jumlah produksi nasional industri hulu minyak berkisar 600 ribu barel per hari.
     
     

     

    Indonesia juga mengimpor LPG

    Harris menambahkan, Indonesia tidak hanya mengimpor minyak tetapi juga LPG. Apalagi kebutuhan LPG sudah tinggi. Dia mengatakan, sektor batu bara yang ketersediaannya masih puluhan tahun lagi dan produksinya mencapai 700 juta ton per tahun (100 juta ton dipergunakan di dalam negeri) tetapi sektor ini dianggap menimbulkan terjadinya emisi gas rumah kaca.
     
    Pada titik inilah relevansi dikembangkannya EBT yang diharapkan kelak dapat menggantikan peran batu bara. Harris mengatakan potensi EBT Indonesia masih cukup besar, diantaranya  energi surya, mencapai 3.294 Gigawatt (GW) dan pemanfaatannya 675 MW.
     
    Selain itu terdapat energi angin dengan potensinya sebesar 155 GW dan pemanfaatannya mencapai 152 MW. Sedang energi hidro potensinya 95 GW dan pemanfaatannya 6.697 MW. 
     
    Untuk potensi energi laut sebesar 63 GW dan pemanfaatannya 0 (masih dalam penelitian). Sementara untuk Geo Energi potensinya 57 GW dan pemanfaatannya 3.408 MW. Sedangkan  potensi gasifikasi batu bara 0 dan pemanfaatannya 250 MW. Untuk panas bumi potensinya mencapai 23 GW dan pemanfaatannya mencapai 2.597 MW.
     
    Secara total potensi EBT mencapai 3.687 GW dan pemanfaatannya mencapai 13.781 MW. Berdasarkan data tersebut, peluang pengembangan EBT masih sangat terbuka luas.
     
    Ketua IKA FTG Unpad, Surya Widyantoro mengatakan potensi EBT di Indonesia harus dimanfaatkan dan akan memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan energi nasional sehingga dapat menurunkan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
     
    “Indonesia saat ini sangat bergantung pada bahan bakar fosil seperti minyak dan gas. EBT bisa  mengurangi ketergantungan ini dan meningkatkan ketahanan energi nasional,” papar Surya.
     
     

     

    Potensi EBT Jawa Barat

    Menurut Kementerian ESDM dalam Buku Potensi Panas Bumi, di Jawa Barat ada 11 wilayah yang ditetapkan sebagai WKP (Wilayah Kerja Panas Bumi). Ke-11 WKP tersebut di antaranya WKP Cibeureum Parabakti, WKP Cibuni, WKP Cisolok Cisukarame, WKP Kamojang Darajat, dan WKP Pangalengan.
     
    Direktur Pusat Pembinaan EBT ICMI Jawa Barat, Muhammad Irwansyah, mengatakan EBT merupakan pengelolaan energi dan proses alam yang berkelanjutan dan dijadikan sebagai energi alternatif serta bersifat ramah lingkungan, sehingga berkontribusi dalam mengatasi pemanasan global dan mengurangi emisi karbon dioksida.
     
    “Penggunaan energi baru dan terbarukan harusnya lebih ditingkatkan dan diimplementasikan secara berlanjut dan terus menerus melalui Konservasi Energi, Diversifikasi Energi dan Intensifikasi Energi guna mencapai 23 persen di 2025 dan 31 persen di 2050,” kata Irwansyah.
     
    Sementara itu, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin)-Jawa Barat, Hadi mengatakan potensi EBT di Jabar yang besar perlu diimbangi dengan regulasi yang kondusif terhadap para investor sehingga dapat menarik minat investor. Misalnya, terkait single buyer dapat memberikan harga kompetitif bagi pelaku bisnis EBT.
     
    Jadi berdasarkan data-data tersebut, tidak berlebihan bila dikatakan EBT Jawa Barat mampu mendukung kebutuhan energi nasional.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Permudah Transaksi saat Libur Nataru, Ini Cara Praktis Top-Up Saldo BRIZZI

    Permudah Transaksi saat Libur Nataru, Ini Cara Praktis Top-Up Saldo BRIZZI

    Jakarta: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI di usianya yang akan menginjak ke-129 tahun, terus menghadirkan inovasi layanan keuangan yang modern dan inklusif. Salah satu layanan unggulannya adalah kartu BRIZZI, solusi pembayaran non-tunai yang praktis untuk berbagai kebutuhan transaksi seperti tol, ferry, KRL, MRT, LRT, parkir, hingga belanja.
     
    BRI menyediakan berbagai kanal top-up BRIZZI untuk mempermudah pengguna mengisi saldo. Pengisian dapat dilakukan melalui ATM BRI, AgenBRILink, EDC BRI, serta aplikasi BRImo. Melalui BRImo, pengguna cukup menempelkan kartu BRIZZI ke ponsel yang mendukung fitur NFC (Near Field Communication) untuk mengisi saldo secara langsung dengan mudah dan cepat.
     
    Top-up BRIZZI kini juga dapat dilakukan melalui vending machine yang tersedia di stasiun KRL, MRT, dan LRT. Fasilitas ini dirancang untuk mendukung kebutuhan masyarakat yang menggunakan transportasi umum, memberikan kemudahan tambahan bagi pengguna dengan akses pengisian saldo di lokasi strategis.
     

    Selain itu, top-up BRIZZI juga dapat dilakukan melalui platform e-commerce seperti Tokopedia, Blibli, dan Shopee, serta aplikasi pembayaran digital seperti Dana. Layanan ini tersedia di outlet ritel seperti Indomaret, Alfamart, Alfamidi, dan Dandan. Saldo BRIZZI juga bisa diisi melalui Bank Pembangunan Daerah (BPD), seperti Bank Jateng dan Bank Kalsel, untuk menjangkau masyarakat di berbagai wilayah.
    Direktur Retail Funding and Distribution BRI Andrijanto mengungkapkan bahwa BRIZZI memainkan peran penting dalam mendorong adopsi transaksi non-tunai di Indonesia.
     
    “Melalui jaringan top-up yang luas, BRI memastikan bahwa BRIZZI menjadi solusi utama bagi masyarakat untuk berbagai kebutuhan pembayaran. Kehadiran BRIZZI tidak hanya mempermudah transaksi, tetapi juga mempercepat peralihan masyarakat menuju gaya hidup non-tunai yang efisien, aman, dan relevan dengan kebutuhan saat ini,” katanya.
     

    Direktur Retail Funding and Distribution BRI Andrijanto (Foto:Dok.BRI)
     
    BRIZZI adalah kartu uang elektronik dari BRI yang menjadikan transaksi lebih mudah, cepat, dan praktis di berbagai kebutuhan sehari-hari. Dengan BRIZZI, BRI menghadirkan solusi pembayaran modern yang mendukung gaya hidup digital masyarakat Indonesia. Tercatat hingga akhir November 2024, tercatat terdapat lebih dari 24 juta BRIZZI yang beredar.
     

    Andrijanto menambahkan bahwa BRIZZI berperan penting dalam mendukung aktivitas masyarakat, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
     
    “BRIZZI hadir sebagai solusi pembayaran non-tunai yang menjawab kebutuhan masyarakat selama Nataru, di mana mobilitas dan transaksi masyarakat meningkat. Dengan jaringan top-up yang luas dan akses yang mudah, BRI memastikan nasabah dapat melakukan transaksi secara cepat, aman, dan nyaman, kapan pun diperlukan,” ujarnya.
     
    Beragam dan mudahnya cara top-up BRIZZI merupakan bentuk komitmen BRI dalam menyediakan layanan yang mudah diakses oleh masyarakat luas. Kemudahan ini dirancang untuk mendukung kebutuhan transaksi non-tunai yang praktis dan aman. BRIZZI tidak hanya menjadi alat pembayaran, tetapi juga wujud nyata dukungan BRI dalam mendorong inklusi keuangan dan memperkuat ekosistem keuangan digital di Indonesia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • 2025, Industri Pasar Modal Diprediksi Membaik

    2025, Industri Pasar Modal Diprediksi Membaik

    Jakarta: Industri pasar modal diprediksi membaik pada 2025. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie meyakini hal itu karena kuatnya kondisi fundamental ekonomi Indonesia.
     
    Ditambah, adanya program-program Astacita pemerintahan Prabowo Subianto. Meliputi program makan bergizi gratis, pembangunan 3 juta rumah murah setiap tahun hingga 2029, dan adanya penegakan hukum di semua bidang termasuk perekonomian, demi mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
     
    “Dalam kurun 1 hingga 1,5 tahun ini (industri pasar modal) choppy (fluktuatif). Karena apa, karena kalau kita lihat (pasar modal) di US is very attractive, pasti choppy. Tetapi, the good thing is fundamentally I think we are strong,” kata Anindya, saat menjadi keynote speaker acara Investor Network Summit 2024 di Jakarta, sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu, 5 Desember 2024.
    Anindya menjelaskan daya tarik investasi Amerika Serikat (AS) adalah faktor yg membuat harga saham dan obligasi Indonesia fluktuatif. Namun, karena kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang kuat, maka kondisi fluktuatif itu cenderung akan naik.
     
    “Strong fundamentals only look stronger during turbulence (fundamental yang kuat hanya terlihat lebih kuat ketika terjadi turbulensi),” kata Anindya.
     
    “Saya lihat juga yang penting yaitu fiscal strength (kekuatan fiskal Indonesia). Kita punya debt to GDP (utang terhadap produk domestik bruto/PDB) itu masih bisa dibilang relatif sangat sehat dibanding dengan area (indikator) lain,” Anindya menambahkan.
     

    Dia juga memuji kebijakan Presiden Prabowo. Selain ingin memberikan keadilan kepada masyarakat agar benar-benar sejahtera, juga ada strategi untuk membangun soft infrastructure. Salah satunya adalah program makan bergizi gratis yang dianggap sebagai investasi masa depan dengan terbentuknya sumber daya manusia yang sehat. 
     
    “Yang paling penting kan adalah gizi,” ujar dia.
     
    Untuk gizi ini, kata Anindya, untungnya ada dua. Pertama, yang paling mudah untuk investasi masa depan. Kedua, adalah program-program belanja pemerintah yang juga akan difokuskan pada kesehatan dan pendidikan.
     
    “Ini multiplier effect-nya akan sangat besar,” kata Anindya.
     
    Pimpin Global South
    Anindya juga optimistis Indonesia berpeluang memimpin negara-negara Global South di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi dunia. Anindya menceritakan lawatannya selama 2,5 pekan ke lima negara, yakni China, AS, Peru, Brasil, dan Inggris, bersama Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. 
     
    Ia mengamati Indonesia kini dipandang sebagai shining example atau contoh yang bersinar dari negara-negara berkembang. “Di (KTT) APEC dan (KTT) G20, Indonesia dianggap sebagai pemimpin potensial Global South. Sumber daya melimpah, jumlah penduduk yang besar, dan posisi nonblok Indonesia menjadi nilai tambah yang diakui dunia,” kata Anindya.
     
    Menurut dia, di tengah persaingan kekuatan besar seperti Amerika Serikat, China, dan Rusia, Indonesia tetap konsisten membangun kerja sama strategis dengan berbagai pihak. Hal itu terlihat dari keberhasilan Indonesia mengamankan investasi besar, seperti proyek transisi energi bersama British Petroleum senilai USD7,2 miliar.
     
    “Di tengah tekanan geopolitik, kepercayaan terhadap Indonesia justru meningkat. Negara-negara lain melihat kita mampu menjaga stabilitas dan menjadi mitra strategis di kawasan Asia Pasifik,” ujar dia.
     
    Dengan fokus pada pembangunan soft infrastructure dan kebijakan industrialisasi, Anindya percaya Indonesia akan semakin kuat di tengah ketidakpastian global. “Kepercayaan dunia terhadap Indonesia bukan hanya pada sumber daya, tapi juga pada kemampuan kita (Pemerintahan Prabowo) menjaga rule of law dan memperkuat ekonomi,” kata Anindya.
     
    Dalam acara yang diselenggarakan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan bertema Capitalizing On The New Government’s Economic Roadmap itu, Anindya didampingi Wakil Ketua Umum Bidang Analis Kebijakan Makro-Mikro Ekonomi Kadin Indonesia Aviliani, dan Wakil Ketua Umum Bidang Pembiayaan dan Industri Perbankan Kadin Indonesia Tigor M Siahaan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (UWA)