Category: Medcom.id News

  • Petani Humbang Hasundutan Sukses Tanam Bawang Merah dari Biji

    Petani Humbang Hasundutan Sukses Tanam Bawang Merah dari Biji

    Jakarta: Petani di Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, berhasil menanam bawang merah langsung dari biji. Hal ini semakin menunjukkan potensi potensi besar sektor pertanian dalam meningkatkan perekonomian lokal.

    Beberapa tahun terakhir, petani hortikultura di provinsi ini telah berhasil mengembangkan berbagai jenis tanaman sayuran, khususnya bawang merah yang ditanam dari biji atau yang juga dikenal dengan true shallot seed (TSS).

    “Sebelumnya kami tidak pernah tahu kalau bisa menanam bawang merah dari biji. Setelah dicoba ternyata hasilnya luar biasa dan sangat memuaskan,” kata Lochkung Lumbatoruan, petani dari Desa Lobutua, Kabupaten Humbang Hasundutan, melalui keterangan tertulis, Jumat, 20 Desember 2024.

    Setiap biji yang ditanam menghasilkan delapan anakan. Dan dari 2.000 populasi tanaman menghasilkan panen hingga 400 kilogram.
     
    Dulu andalkan umbi
    Lochkung berkisah dahulu petani menanam bawang merah dari umbi bibit. Hal ini membutuhkan biaya yang sangat mahal. 

    Sebagai gambaran, untuk lahan seluas sekitar satu hektare, umbi bibit yang dibutuhkan mencapai 1,5 ton. Biaya yang dikeluarkan tak kurang dari Rp55 juta. Belum termasuk biaya yang harus dikeluarkan oleh petani untuk persiapan lahan, pemupukan, dan pemeliharaan. 

    “Biaya akan semakin membengkak jika ada serangan penyakit,” kata Lochkung. 

    Menurut dia, umbi bibit tak jarang membawa sumber penyakit yang dapat menginfeksi dan menyerang tanaman hingga menyebabkan gagal panen. Karena itu, budidaya bawang merah dari biji atau benih menjadi solusi yang sangat dinanti petani.
     
    Biji lebih ekonomis
    Menurut dia, budidaya bawang merah dari biji atau benih menjadi solusi yang sangat dinanti petani. Pasalnya, selain relatif terbebas dari penyakit, biji cenderung lebih bersih dan lebih terkontrol. 

    “Biaya tanamnya juga jauh lebih ekonomis,” kata Lochkung. 

    Untuk lahan pertanaman seluas satu hektare misalnya, benih yang dibutuhkan sekitar 5 kg atau sekitar Rp10 juta. Alhasil, biaya investasi awal untuk memulai budidaya bawang merah dapat diminimalkan.
     
    Dia juga mengatakan bibit bawang merah dari biji lebih mudah diperoleh dalam jumlah besar. Dengan menanam bawang merah dari biji, petani tidak perlu bergantung pada pasokan umbi bibit yang mungkin terbatas dan harganya fluktuatif. 

    “Ini sangat menguntungkan untuk meningkatkan skala produksi, terutama di musim panen yang banyak permintaan,” kata Lochkung.
     
    Dukung pertanian berkelanjutan
    Metode menanam bawang merah dari biji mendukung praktik pertanian yang lebih berkelanjutan. Penanaman bawang merah dari biji juga mendorong perkembangan teknologi pertanian. 

    Metode ini memerlukan penguasaan teknik pertanian yang lebih canggih, seperti pemilihan varietas unggul, teknik perawatan benih, dan pengelolaan tanah yang lebih baik. Keberhasilan dalam menguasai teknik-teknik ini dapat membawa petani ke tingkat yang lebih profesional dan meningkatkan hasil pertanian secara keseluruhan.

    “Kami pada akhirnya menguasai metode penanaman bawang merah dari biji ini dari petugas Cap Panah Merah. Mereka yang mengenalkan biji bawang merah unggul seperti Lokananta, Talenta, dan Merdeka F1. Termasuk mendampingi kami selama proses budidaya hingga kami berhasil mendapatkan panen yang memuaskan,” kata Lochkung.
     

    Hal yang sama disampaikan oleh Haposan, petani yang juga berasal dari Humbang Hasundutan. Menurut dia, berkat adopsi teknologi pertanian modern dan penerapan metode budidaya yang lebih efisien yang didapat dari petugas Cap Panah Merah, petani hortikultura di daerahnya semakin mampu meningkatkan hasil panen mereka. Tidak hanya bawang merah, contoh keberhasilan lain dapat dilihat pada budidaya kol, cabai, dan tomat. 

    “Dengan adanya pendampingan, kami bisa mengaplikasikan teknik pertanian yang lebih efisien. Hal ini membantu meningkatkan hasil panen, sekaligus mengurangi biaya produksi,” ujar Haposan.

    Keberhasilan dalam sektor hortikultura tidak hanya dirasakan para petani, tetapi juga berdampak pada ekonomi keluarga mereka. Pendapatan yang lebih stabil dan meningkat memungkinkan banyak petani untuk memperbaiki kualitas hidup mereka.

    Jakarta: Petani di Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, berhasil menanam bawang merah langsung dari biji. Hal ini semakin menunjukkan potensi potensi besar sektor pertanian dalam meningkatkan perekonomian lokal.
     
    Beberapa tahun terakhir, petani hortikultura di provinsi ini telah berhasil mengembangkan berbagai jenis tanaman sayuran, khususnya bawang merah yang ditanam dari biji atau yang juga dikenal dengan true shallot seed (TSS).
     
    “Sebelumnya kami tidak pernah tahu kalau bisa menanam bawang merah dari biji. Setelah dicoba ternyata hasilnya luar biasa dan sangat memuaskan,” kata Lochkung Lumbatoruan, petani dari Desa Lobutua, Kabupaten Humbang Hasundutan, melalui keterangan tertulis, Jumat, 20 Desember 2024.
    Setiap biji yang ditanam menghasilkan delapan anakan. Dan dari 2.000 populasi tanaman menghasilkan panen hingga 400 kilogram.
     
    Dulu andalkan umbi
    Lochkung berkisah dahulu petani menanam bawang merah dari umbi bibit. Hal ini membutuhkan biaya yang sangat mahal. 
     
    Sebagai gambaran, untuk lahan seluas sekitar satu hektare, umbi bibit yang dibutuhkan mencapai 1,5 ton. Biaya yang dikeluarkan tak kurang dari Rp55 juta. Belum termasuk biaya yang harus dikeluarkan oleh petani untuk persiapan lahan, pemupukan, dan pemeliharaan. 
     
    “Biaya akan semakin membengkak jika ada serangan penyakit,” kata Lochkung. 
     
    Menurut dia, umbi bibit tak jarang membawa sumber penyakit yang dapat menginfeksi dan menyerang tanaman hingga menyebabkan gagal panen. Karena itu, budidaya bawang merah dari biji atau benih menjadi solusi yang sangat dinanti petani.
     
    Biji lebih ekonomis
    Menurut dia, budidaya bawang merah dari biji atau benih menjadi solusi yang sangat dinanti petani. Pasalnya, selain relatif terbebas dari penyakit, biji cenderung lebih bersih dan lebih terkontrol. 
     
    “Biaya tanamnya juga jauh lebih ekonomis,” kata Lochkung. 
     
    Untuk lahan pertanaman seluas satu hektare misalnya, benih yang dibutuhkan sekitar 5 kg atau sekitar Rp10 juta. Alhasil, biaya investasi awal untuk memulai budidaya bawang merah dapat diminimalkan.
     
    Dia juga mengatakan bibit bawang merah dari biji lebih mudah diperoleh dalam jumlah besar. Dengan menanam bawang merah dari biji, petani tidak perlu bergantung pada pasokan umbi bibit yang mungkin terbatas dan harganya fluktuatif. 
     
    “Ini sangat menguntungkan untuk meningkatkan skala produksi, terutama di musim panen yang banyak permintaan,” kata Lochkung.
     
    Dukung pertanian berkelanjutan
    Metode menanam bawang merah dari biji mendukung praktik pertanian yang lebih berkelanjutan. Penanaman bawang merah dari biji juga mendorong perkembangan teknologi pertanian. 
     
    Metode ini memerlukan penguasaan teknik pertanian yang lebih canggih, seperti pemilihan varietas unggul, teknik perawatan benih, dan pengelolaan tanah yang lebih baik. Keberhasilan dalam menguasai teknik-teknik ini dapat membawa petani ke tingkat yang lebih profesional dan meningkatkan hasil pertanian secara keseluruhan.
     
    “Kami pada akhirnya menguasai metode penanaman bawang merah dari biji ini dari petugas Cap Panah Merah. Mereka yang mengenalkan biji bawang merah unggul seperti Lokananta, Talenta, dan Merdeka F1. Termasuk mendampingi kami selama proses budidaya hingga kami berhasil mendapatkan panen yang memuaskan,” kata Lochkung.
     

    Hal yang sama disampaikan oleh Haposan, petani yang juga berasal dari Humbang Hasundutan. Menurut dia, berkat adopsi teknologi pertanian modern dan penerapan metode budidaya yang lebih efisien yang didapat dari petugas Cap Panah Merah, petani hortikultura di daerahnya semakin mampu meningkatkan hasil panen mereka. Tidak hanya bawang merah, contoh keberhasilan lain dapat dilihat pada budidaya kol, cabai, dan tomat. 
     
    “Dengan adanya pendampingan, kami bisa mengaplikasikan teknik pertanian yang lebih efisien. Hal ini membantu meningkatkan hasil panen, sekaligus mengurangi biaya produksi,” ujar Haposan.
     
    Keberhasilan dalam sektor hortikultura tidak hanya dirasakan para petani, tetapi juga berdampak pada ekonomi keluarga mereka. Pendapatan yang lebih stabil dan meningkat memungkinkan banyak petani untuk memperbaiki kualitas hidup mereka.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (UWA)

  • Tidak Sama, Ini Perbedaan Sinterklas dan Santa Claus

    Tidak Sama, Ini Perbedaan Sinterklas dan Santa Claus

    Jakarta: Perayaan Natal semakin dekat. Tokoh yang identik dengan momen spesial ini adalah sinterklas maupun santa claus. Namun, apakah sebenarnya dua tokoh itu merupakan sosok yang sama?
     
    Sinterklas dan Santa Claus umumnya digambarkan dengan laki-laki berbadan besar yang mengenakan baju merah. Ia memiliki jenggot putih yang panjang, mengenakan topi santa, dan datang untuk memberikan hadiah.
     
    Nyatanya, Sinterklas dan Santa Claus merupakan dua tokoh yang berbeda, meskipun sekilas tampak sama. Perbedaannya ada pada asal usul, serta latar belakang sejarah yang dimiliki.

     

     
    Perbedaan Sinterklas dan Santa Claus
    Perbedaan dua tokoh khas Natal ini dapat dilihat dari sejumlah aspek, antara lain:
     
    Asal Usul
    Sinterklas berasal dari cerita rakyat Belanda yang berakar pada kisah Saint Nicholas, seorang uskup yang terkenal akan kemurahan hatinya pada abad ke-3 Masehi. Sebaliknya, Santa Claus berkembang di Amerika Serikat pada abad ke-19, terinspirasi oleh karakter Sinterklas dan pengaruh budaya lainnya.
     
    Penampilan
    Meskipun sama-sama digambarkan dengan pakaian merah, jenggot putih, dan tubuh gemuk, Sinterklas dan Santa Claus memiliki ciri khas masing-masing yang unik.
     
    Sinterklas biasanya mengenakan pakaian uskup berwarna merah, lengkap dengan tongkat keuskupannya. Sementara itu, Santa Claus mengenakan setelan wol merah berbulu dengan kerah bulu putih dan ikat pinggang hitam.

     

     
    Tradisi Pemberian Hadiah
    Sinterklas dikisahkan datang dengan kapal layar dari Spanyol dan mengendarai kuda putih bernama Amerigo untuk mengantarkan hadiah pada malam 5 Desember. Tradisi ini disebut “Sinterklaasavond” atau “Pakjesavond” di Belanda.
     
    Di sisi lain, Santa Claus mengendarai kereta salju yang ditarik oleh sembilan rusa kutub untuk mengantarkan hadiah pada malam Natal, yakni pada malam 24 Desember.
     
    Transportasi
    Selain kuda putihnya, Sinterklas juga digambarkan menggunakan kapal layar untuk perjalanannya dari Spanyol. Namun, Santa Claus menggunakan kereta salju yang ditarik oleh rusa kutub, seperti Dasher, Dancer, Prancer, dan Vixen.

     

    Jakarta: Perayaan Natal semakin dekat. Tokoh yang identik dengan momen spesial ini adalah sinterklas maupun santa claus. Namun, apakah sebenarnya dua tokoh itu merupakan sosok yang sama?
     
    Sinterklas dan Santa Claus umumnya digambarkan dengan laki-laki berbadan besar yang mengenakan baju merah. Ia memiliki jenggot putih yang panjang, mengenakan topi santa, dan datang untuk memberikan hadiah.
     
    Nyatanya, Sinterklas dan Santa Claus merupakan dua tokoh yang berbeda, meskipun sekilas tampak sama. Perbedaannya ada pada asal usul, serta latar belakang sejarah yang dimiliki.
     
     

     
    Perbedaan Sinterklas dan Santa Claus
    Perbedaan dua tokoh khas Natal ini dapat dilihat dari sejumlah aspek, antara lain:
     

    Asal Usul

    Sinterklas berasal dari cerita rakyat Belanda yang berakar pada kisah Saint Nicholas, seorang uskup yang terkenal akan kemurahan hatinya pada abad ke-3 Masehi. Sebaliknya, Santa Claus berkembang di Amerika Serikat pada abad ke-19, terinspirasi oleh karakter Sinterklas dan pengaruh budaya lainnya.
     

    Penampilan

    Meskipun sama-sama digambarkan dengan pakaian merah, jenggot putih, dan tubuh gemuk, Sinterklas dan Santa Claus memiliki ciri khas masing-masing yang unik.
     
    Sinterklas biasanya mengenakan pakaian uskup berwarna merah, lengkap dengan tongkat keuskupannya. Sementara itu, Santa Claus mengenakan setelan wol merah berbulu dengan kerah bulu putih dan ikat pinggang hitam.
     
     

     

    Tradisi Pemberian Hadiah

    Sinterklas dikisahkan datang dengan kapal layar dari Spanyol dan mengendarai kuda putih bernama Amerigo untuk mengantarkan hadiah pada malam 5 Desember. Tradisi ini disebut “Sinterklaasavond” atau “Pakjesavond” di Belanda.
     
    Di sisi lain, Santa Claus mengendarai kereta salju yang ditarik oleh sembilan rusa kutub untuk mengantarkan hadiah pada malam Natal, yakni pada malam 24 Desember.
     

    Transportasi

    Selain kuda putihnya, Sinterklas juga digambarkan menggunakan kapal layar untuk perjalanannya dari Spanyol. Namun, Santa Claus menggunakan kereta salju yang ditarik oleh rusa kutub, seperti Dasher, Dancer, Prancer, dan Vixen.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Once Mekel Banyak Terima Keluhan KJP dan Kartu Lansia

    Once Mekel Banyak Terima Keluhan KJP dan Kartu Lansia

    Jakarta: Anggota Komisi X DPR RI, Once Mekel, mendatangi sejumlah kelurahan di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat dalam rangka reses masa persidangan pertama tahun 2024-2025. Kunjungan ini menjadi kesempatan bagi warga untuk menyampaikan berbagai keluhan, terutama terkait Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Lansia.

    Once, yang juga dikenal sebagai musisi, menjelaskan bahwa dirinya hadir bukan sebagai artis, melainkan sebagai wakil rakyat. “Saya bertugas memperjuangkan harapan warga. Saya adalah wakil bapak dan ibu,” ujar Once saat bertemu warga di Bukit Duri, yang dikutip, Jumat 20 Desember 2024.

    Sejumlah warga mengeluhkan masalah yang mereka hadapi, termasuk prosedur KJP dan Kartu Lansia yang dianggap rumit. Selain itu, warga juga meminta perhatian pemerintah terkait kebutuhan seperti ambulans, perbaikan jalan, dan dukungan untuk pendidikan anak usia dini (PAUD).

    “Saya akan memperjuangkan semaksimal mungkin agar harapan warga terpenuhi. Semua aspirasi sudah saya catat bersama staf saya,” kata politikus PDIP ini.

    Baca juga: Pengertian Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Kriteria, dan Manfaatnya

    Di luar masalah KJP, sejumlah warga, seperti Evi dari Kelurahan Menteng, menyuarakan kebingungan mereka terkait Kurikulum Merdeka. Menurutnya, kurikulum ini menyulitkan orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka belajar.

    Sebagai anggota Komisi X DPR yang membidangi pendidikan, Once mengatakan bahwa keluhan ini akan menjadi perhatian. “Tugas kami di DPR adalah memastikan bahwa kebijakan seperti kurikulum ini tidak memberatkan masyarakat, khususnya orang tua siswa,” ujarnya.

    Once sendiri menyatakan bahwa dirinya berkomitmen untuk menjadi wakil rakyat yang sungguh-sungguh menjalankan tugas. “Saya mau menjadi anggota DPR yang beneran, maksudnya bersungguh-sungguh melakukan tugas saya, sebagaimana saya menjadi penyanyi juga beneran profesional,” tuturnya.

    Meski banyak aspirasi warga yang telah dicatat, beberapa warga berharap Once benar-benar dapat merealisasikan janji-janji untuk membawa aspirasi mereka ke tingkat yang lebih tinggi. “Semoga bukan hanya mendengar, tapi benar-benar ada hasilnya,” kata salah seorang warga.

    Jakarta: Anggota Komisi X DPR RI, Once Mekel, mendatangi sejumlah kelurahan di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat dalam rangka reses masa persidangan pertama tahun 2024-2025. Kunjungan ini menjadi kesempatan bagi warga untuk menyampaikan berbagai keluhan, terutama terkait Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Lansia.
     
    Once, yang juga dikenal sebagai musisi, menjelaskan bahwa dirinya hadir bukan sebagai artis, melainkan sebagai wakil rakyat. “Saya bertugas memperjuangkan harapan warga. Saya adalah wakil bapak dan ibu,” ujar Once saat bertemu warga di Bukit Duri, yang dikutip, Jumat 20 Desember 2024.
     
    Sejumlah warga mengeluhkan masalah yang mereka hadapi, termasuk prosedur KJP dan Kartu Lansia yang dianggap rumit. Selain itu, warga juga meminta perhatian pemerintah terkait kebutuhan seperti ambulans, perbaikan jalan, dan dukungan untuk pendidikan anak usia dini (PAUD).
    “Saya akan memperjuangkan semaksimal mungkin agar harapan warga terpenuhi. Semua aspirasi sudah saya catat bersama staf saya,” kata politikus PDIP ini.
     
    Baca juga: Pengertian Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Kriteria, dan Manfaatnya
     
    Di luar masalah KJP, sejumlah warga, seperti Evi dari Kelurahan Menteng, menyuarakan kebingungan mereka terkait Kurikulum Merdeka. Menurutnya, kurikulum ini menyulitkan orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka belajar.
     
    Sebagai anggota Komisi X DPR yang membidangi pendidikan, Once mengatakan bahwa keluhan ini akan menjadi perhatian. “Tugas kami di DPR adalah memastikan bahwa kebijakan seperti kurikulum ini tidak memberatkan masyarakat, khususnya orang tua siswa,” ujarnya.
     
    Once sendiri menyatakan bahwa dirinya berkomitmen untuk menjadi wakil rakyat yang sungguh-sungguh menjalankan tugas. “Saya mau menjadi anggota DPR yang beneran, maksudnya bersungguh-sungguh melakukan tugas saya, sebagaimana saya menjadi penyanyi juga beneran profesional,” tuturnya.
     
    Meski banyak aspirasi warga yang telah dicatat, beberapa warga berharap Once benar-benar dapat merealisasikan janji-janji untuk membawa aspirasi mereka ke tingkat yang lebih tinggi. “Semoga bukan hanya mendengar, tapi benar-benar ada hasilnya,” kata salah seorang warga.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • IIF Rogoh Rp327,3 Miliar Buat Alirkan Air Bersih di Wilayah Sumatra

    IIF Rogoh Rp327,3 Miliar Buat Alirkan Air Bersih di Wilayah Sumatra

    Jakarta: PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menjalin kolaborasi strategis dengan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp327,3 miliar untuk proyek penyediaan air bersih di wilayah Sumatra. Pembiayaan ini terdiri dari Rp77,3 miliar kepada PT Adika Bakti Parama dan Rp250 miliar kepada PT Pembangunan Perumahan Tirta Riau (PPTR).
     
    Interim Chief Executive Officer/ Chief Financial Officer IIF, Rizki Pribadi Hasan menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kepercayaan PT Adika Bakti Parama dan PPTR dalam menggunakan produk dan layanan dari IIF. Ia berharap pembiayaan ini mendukung proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayah Sumatra.
     
    “Tentunya kami berharap agar pembiayaan yang diberikan dapat mempercepat penyelesaian proyek dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat maupun industri di wilayah Sumatra,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 19 Desember 2024.
    Secara rinci, fasilitas pembiayaan kepada PT Adika Bakti Parama untuk Proyek Instalasi Pengolahan Air Medang Kampai di Kota Dumai, Riau dengan kapasitas 125 liter per detik. Selanjutnya, pembiayaan kepada PPTR digunakan untuk proyek SPAM Regional Pekanbaru – Kampar Fase 1 dengan kapasitas produksi fase 1 sebesar 500 liter per detik.
     

     
    Selama lima tahun ini, IIF telah berkontribusi dalam pembangunan 12 proyek penyediaan air bersih di Indonesia dengan total komitmen mencapai lebih dari Rp2,5 triliun. Hingga 2023, IIF berperan dalam memasok kapasitas air bersih sebesar 21.900 liter per detik, dengan jumlah total pengguna sebanyak 1,34 juta rumah tangga di Indonesia.
     
    Selain mendapatkan penambahan modal melalui penerbitan surat berharga perpetual sebesar Rp335 miliar pada awal Januari 2024, baru-baru ini IIF juga telah menerima suntikan modal sebesar Rp545 miliar dari salah satu pemegang sahamnya, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan. 
     
    “Dengan demikian, total ekuitas perusahaan pada tahun 2024 diharapkan akan mencapai Rp3,3 triliun,” ungkap dia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)

  • Kemendukbangga Luncurkan Logo Baru, Semangat Menuju Indonesia Emas 2045

    Kemendukbangga Luncurkan Logo Baru, Semangat Menuju Indonesia Emas 2045

    Jakarta: Kemendukbangga/BKKBN meluncurkan logo baru yang mencerminkan semangat perubahan dan komitmen terhadap pembangunan sumber daya manusia (SDM). 

    Peluncuran menjadi bagian dari upaya kementerian untuk mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045 melalui berbagai program inovatif.

    Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji mengatakan, perubahan BKKBN dari badan menjadi kementerian  diiringi dengan pergantian logo. Prosesnya melalui sayembara dan penilaian oleh para ahli serta perguruan tinggi. 

    “Hasilnya adalah logo baru yang melambangkan semangat baru, kultur baru, dan kementerian baru. Maka, hari ini kita resmi meluncurkannya,” ujar Wihaji dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 20 Desember 2024. 

    Wihaji menambahkan, kementerian memiliki dua program: melanjutkan dan menyempurnakan. Program lama akan dilanjutkan dan program baru akan dibuat quickwin. 

    “Kita memiliki lima quickwin. Salah satunya yang sudah kita laksanakan, yaitu Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) untuk satu juta anak Indonesia,” ujar Wihaji.

    “Termasuk juga  Lansia Berdaya, Gerakan Ayah Teladan (GATE), Taman Asuh Anak (Tamasya) atau Daycare unggul di lembaga pemerintahan dan swasta, dan
    AI Super Apps tentang keluarga,” tambah Wuhaji..

    Rebranding logo baru, menurut Wihaji, mengikuti perubahan nomenklatur BKKBN menjadi Kemendukbangga/BKKBN  berdasarakan Peraturan Presiden Nomor 180 dan 181 Tahun 2024. Logo baru ini  mencerminkan semangat dan komitmen dalam merefleksikan peran Kemendukbangga dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia sesuai dengan Asta Cita Presiden Nomor 4 dan 6 untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

    Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam mencapai Indonesia Emas 2045 adalah masih tingginya prevalensi stunting di Indonesia, yang saat ini tercatat  21,5 persen (SKI 2023). Dibanding tahun sebelumnya angkanya hanya turun 0,1 persen.

    Persoalan stunting, menurut Wihaji merupakan  isu lama dan terus menjadi salah satu program pemerintah untuk dilaksanakan. Tapi tidak semua persoalan, negara harus hadir di dalamnya. Maka, Kemendukbangga/BKKBN  melibatkan masyarakat sekitar. 

    “Dalam hal ini program Genting, yang tidak mengganggu APBN, tapi melibatkan stakeholder dan masyarakat kita pakai teori modern, pentahelix,” urai Wihaju.

    Wihaji mengatakan, jajarannya sudah mengundang, bekerja sama dan menandatangani MoU dengan berbagai stakeholder untuk menjadi orang tua asuh cegah stunting. Warga negara dan korporasi bisa ikut terlibat di dalamnya. Anak asuhnya adalah anak-anak KRS (Keluarga Risiko Stunting) yang jumlahnya 8,6 juta.

    “Kita punya data mereka. Orang tua asuh boleh memilih empat menu:  asupan gizi, air bersih, rumah tidak layak huni (RTLH)  dan sanitasi, dan  edukasi yang bisa dilakukan oleh perguruan tinggi,” ujar Wihaji.

    Jakarta: Kemendukbangga/BKKBN meluncurkan logo baru yang mencerminkan semangat perubahan dan komitmen terhadap pembangunan sumber daya manusia (SDM). 
     
    Peluncuran menjadi bagian dari upaya kementerian untuk mendukung pencapaian Indonesia Emas 2045 melalui berbagai program inovatif.
     
    Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji mengatakan, perubahan BKKBN dari badan menjadi kementerian  diiringi dengan pergantian logo. Prosesnya melalui sayembara dan penilaian oleh para ahli serta perguruan tinggi. 
    “Hasilnya adalah logo baru yang melambangkan semangat baru, kultur baru, dan kementerian baru. Maka, hari ini kita resmi meluncurkannya,” ujar Wihaji dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 20 Desember 2024. 
     
    Wihaji menambahkan, kementerian memiliki dua program: melanjutkan dan menyempurnakan. Program lama akan dilanjutkan dan program baru akan dibuat quickwin. 
     
    “Kita memiliki lima quickwin. Salah satunya yang sudah kita laksanakan, yaitu Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) untuk satu juta anak Indonesia,” ujar Wihaji.
     
    “Termasuk juga  Lansia Berdaya, Gerakan Ayah Teladan (GATE), Taman Asuh Anak (Tamasya) atau Daycare unggul di lembaga pemerintahan dan swasta, dan
    AI Super Apps tentang keluarga,” tambah Wuhaji..
     
    Rebranding logo baru, menurut Wihaji, mengikuti perubahan nomenklatur BKKBN menjadi Kemendukbangga/BKKBN  berdasarakan Peraturan Presiden Nomor 180 dan 181 Tahun 2024. Logo baru ini  mencerminkan semangat dan komitmen dalam merefleksikan peran Kemendukbangga dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia sesuai dengan Asta Cita Presiden Nomor 4 dan 6 untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
     
    Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam mencapai Indonesia Emas 2045 adalah masih tingginya prevalensi stunting di Indonesia, yang saat ini tercatat  21,5 persen (SKI 2023). Dibanding tahun sebelumnya angkanya hanya turun 0,1 persen.
     
    Persoalan stunting, menurut Wihaji merupakan  isu lama dan terus menjadi salah satu program pemerintah untuk dilaksanakan. Tapi tidak semua persoalan, negara harus hadir di dalamnya. Maka, Kemendukbangga/BKKBN  melibatkan masyarakat sekitar. 
     
    “Dalam hal ini program Genting, yang tidak mengganggu APBN, tapi melibatkan stakeholder dan masyarakat kita pakai teori modern, pentahelix,” urai Wihaju.
     
    Wihaji mengatakan, jajarannya sudah mengundang, bekerja sama dan menandatangani MoU dengan berbagai stakeholder untuk menjadi orang tua asuh cegah stunting. Warga negara dan korporasi bisa ikut terlibat di dalamnya. Anak asuhnya adalah anak-anak KRS (Keluarga Risiko Stunting) yang jumlahnya 8,6 juta.
     
    “Kita punya data mereka. Orang tua asuh boleh memilih empat menu:  asupan gizi, air bersih, rumah tidak layak huni (RTLH)  dan sanitasi, dan  edukasi yang bisa dilakukan oleh perguruan tinggi,” ujar Wihaji.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)

  • Biar Masyarakat Ngebut Beralih ke Motor Listrik, Begini Strategi TBS

    Biar Masyarakat Ngebut Beralih ke Motor Listrik, Begini Strategi TBS

    Jakarta: PT TBS Energi Utama Tbk mendapatkan pendanaan sebesar USD15 juta dari Asian Development Bank (ADB), Bank DBS Indonesia, dan Australian Climate Finance Partnership (ACFP). Investasi ini akan mendukung langkah TBS melalui PT Energi Kreasi Bersama (Electrum) mempercepat penggunaan motor listrik di Indonesia.
     
    Pendanaan USD15 juta ini akan digunakan untuk pengadaan motor listrik serta pembangunan stasiun penukaran baterai (BSS) di seluruh Indonesia. Inisiatif ini diharapkan mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 123.000 ton per tahun sekaligus menyediakan solusi mobilitas yang ramah lingkungan, terjangkau, dan mudah diakses.
     
    “Kami semua sepakat bahwa transisi energi adalah langkah kunci untuk membangun masyarakat yang lebih baik. Pembiayaan ini tidak hanya memperkuat komitmen kami, tetapi juga memberikan sumber daya dan dukungan yang kami butuhkan untuk mewujudkan visi tersebut,” ujar Co-CEO TBS Pandu Sjahrir dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 19 Desember 2024.
    Inisiatif ini menjadi terobosan yang menggabungkan pendanaan hibah, pembangunan, dan komersial untuk proyek infrastruktur di Indonesia. Hal ini mencerminkan bagaimana TBS telah berkembang menjadi institusi yang lebih tangguh dan mampu menjalin kemitraan strategis dengan Development Finance Institutions (DFI).
     
    “Melalui Electrum, kami ingin mengatasi hambatan utama yang selama ini menghalangi adopsi kendaraan listrik, seperti biaya awal yang tinggi dan kekhawatiran akan jarak tempuh. Dengan menyediakan motor listrik berkualitas tinggi yang didukung jaringan penukaran baterai yang luas, kami ingin memberikan solusi yang benar-benar relevan,” ungkap Pandu.
     

     
    Indonesia memiliki lebih dari 148 juta sepeda motor, namun hanya sekitar 26 ribu yang berbasis listrik. Melalui Electrum, TBS hadir membawa solusi inovatif yang tidak hanya berfokus pada keberlanjutan tetapi juga memudahkan masyarakat beralih ke transportasi listrik yang praktis dan terjangkau, sekaligus mendukung target net-zero emisi pada 2060.
     
    “Sebagai pembiayaan sektor swasta pertama ADB untuk industri kendaraan listrik di Indonesia, kolaborasi semacam ini membuktikan bahwa solusi mobilitas listrik tidak hanya layak secara komersial, namun juga diharapkan mampu mendorong lebih banyak investasi dalam bidang ini,” ujar Direktur Jenderal Operasi Sektor Swasta ADB Suzanne Gaboury.
     
    Melalui komitmennya yang tertuang dalam TBS2030, TBS telah menjadi penggerak utama keberlanjutan di Indonesia dengan fokus pada pengelolaan limbah, energi terbarukan, dan mobilitas hijau. Lewat Electrum yang didirikan pada 2021, TBS terus berinovasi di bidang perakitan motor listrik, teknologi baterai, hingga infrastruktur pengisian daya.
     
    “Inisiatif ini juga akan mempercepat langkah kami untuk mendefinisikan ulang transportasi di Indonesia. Kami ingin menghadirkan mobilitas yang ramah lingkungan, terjangkau, dan berkelanjutan bagi masyarakat, sekaligus mendukung target nasional dalam melawan perubahan iklim,” jelas Pandu.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)

  • Transformasi Pendidikan Era Digital, Langkat Mulai Implementasi Smartboard

    Transformasi Pendidikan Era Digital, Langkat Mulai Implementasi Smartboard

    Langkat: Indonesia terus berbenah menghadapi era digitalisasi global. Untuk membangun generasi masa depan yang melek teknologi, pemerintah menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama. 

    Dalam peringatan Hari Guru Nasional pada 28 November lalu, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan komitmennya untuk memperkuat sektor pendidikan demi menciptakan generasi unggul.

    Presiden Prabowo mengumumkan rencana besar untuk rehabilitasi 10.440 sekolah di seluruh Indonesia dengan alokasi anggaran Rp17,5 triliun pada tahun 2025. Dalam pidatonya, ia menegaskan pentingnya penyediaan teknologi modern di sekolah-sekolah. 

    “Dalam waktu dekat, kami akan menyediakan televisi canggih (smartboard) di setiap sekolah. Melalui perangkat ini, pelajaran-pelajaran yang dibutuhkan siswa akan tersampaikan secara optimal,” ujar Presiden.
    Langkat Mulai Implementasi Teknologi Smartboard
    Menindaklanjuti arahan Presiden, Kabupaten Langkat di bawah pimpinan Penjabat (PJ) Bupati HM. Faisal Hasrimy, langsung bergerak cepat. Langkat mulai menghadirkan smartboard sebagai bagian dari transformasi pendidikan di daerah tersebut. 

    “Kegiatan pembelajaran di Langkat kami dorong secara bertahap untuk menggunakan smartboard. Tujuannya agar generasi muda siap menghadapi era digital menuju generasi emas 2045,” ujar Faisal saat meninjau fasilitas smartboard di SMP Negeri 5 Stabat, awal pekan ini.

    Selain pengadaan perangkat, Pemkab Langkat juga memprioritaskan pelatihan guru untuk memanfaatkan teknologi ini. “Saya tidak ingin ada guru yang gagap teknologi. Kami akan memberikan pelatihan agar teknologi ini bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh peserta didik dan masyarakat,” tambah Faisal.

    Meski masih menghadapi kendala anggaran, Pemkab Langkat berhasil mendistribusikan smartboard ke sekolah-sekolah unggulan di wilayah hulu, hilir, dan aru sebagai pilot project. Saat ini, sebanyak 84 SD dan 68 SMP telah menerima perangkat tersebut, dengan total siswa penerima manfaat mencapai 127.122 orang.
    Digitalisasi dan Transformasi Pendidikan
    Kepala Dinas Pendidikan Langkat, Saiful Abdi, menekankan pentingnya digitalisasi dalam menghadapi era society 5.0. “Teknologi digital kini menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan. Guru di Langkat harus mampu mengoperasikan teknologi ini untuk mendukung program smart teacher,” ujarnya. Langkah ini diwujudkan melalui pelatihan intensif bagi para guru.

    Saiful juga menjelaskan bahwa metode pembelajaran konvensional perlahan mulai ditinggalkan. “Ceramah hanya dilakukan selama 15 menit, sisanya menggunakan perangkat seperti smartboard. Dengan fitur-fitur yang ada, siswa dapat mengunduh materi pelajaran ke gadget mereka untuk pemahaman lebih lanjut di rumah,” tambahnya.
    Antusiasme Guru dan Siswa
    Guru Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 05490 Lorong Bantuan, Maidawati, menyambut baik kehadiran smartboard. “Teknologi ini sangat menarik dan membuat anak-anak lebih antusias. Kami bisa langsung terhubung dengan sumber belajar global,” ungkapnya. Dengan smartboard, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan variatif.

    Siswa SMP Negeri 5 Stabat, Muhammad Katami Al Imran, juga mengaku kagum dengan teknologi ini. “Awalnya saya kaget karena ukurannya besar seperti papan tulis, tetapi setelah tahu cara menggunakannya, saya merasa excited. Terima kasih kepada PJ Bupati atas program ini,” ujar siswa kelas 9 tersebut.

    Dengan dukungan teknologi modern seperti smartboard, Langkat terus bergerak maju untuk menciptakan ekosistem pendidikan berbasis digital. Harapannya, langkah ini tidak hanya meningkatkan mutu pendidikan di daerah tetapi juga menjadi inspirasi bagi wilayah lain dalam mempersiapkan generasi unggul yang siap bersaing di kancah global.

    Langkat: Indonesia terus berbenah menghadapi era digitalisasi global. Untuk membangun generasi masa depan yang melek teknologi, pemerintah menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama. 
     
    Dalam peringatan Hari Guru Nasional pada 28 November lalu, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan komitmennya untuk memperkuat sektor pendidikan demi menciptakan generasi unggul.
     
    Presiden Prabowo mengumumkan rencana besar untuk rehabilitasi 10.440 sekolah di seluruh Indonesia dengan alokasi anggaran Rp17,5 triliun pada tahun 2025. Dalam pidatonya, ia menegaskan pentingnya penyediaan teknologi modern di sekolah-sekolah. 
    “Dalam waktu dekat, kami akan menyediakan televisi canggih (smartboard) di setiap sekolah. Melalui perangkat ini, pelajaran-pelajaran yang dibutuhkan siswa akan tersampaikan secara optimal,” ujar Presiden.
    Langkat Mulai Implementasi Teknologi Smartboard
    Menindaklanjuti arahan Presiden, Kabupaten Langkat di bawah pimpinan Penjabat (PJ) Bupati HM. Faisal Hasrimy, langsung bergerak cepat. Langkat mulai menghadirkan smartboard sebagai bagian dari transformasi pendidikan di daerah tersebut. 
     
    “Kegiatan pembelajaran di Langkat kami dorong secara bertahap untuk menggunakan smartboard. Tujuannya agar generasi muda siap menghadapi era digital menuju generasi emas 2045,” ujar Faisal saat meninjau fasilitas smartboard di SMP Negeri 5 Stabat, awal pekan ini.
     
    Selain pengadaan perangkat, Pemkab Langkat juga memprioritaskan pelatihan guru untuk memanfaatkan teknologi ini. “Saya tidak ingin ada guru yang gagap teknologi. Kami akan memberikan pelatihan agar teknologi ini bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh peserta didik dan masyarakat,” tambah Faisal.
     
    Meski masih menghadapi kendala anggaran, Pemkab Langkat berhasil mendistribusikan smartboard ke sekolah-sekolah unggulan di wilayah hulu, hilir, dan aru sebagai pilot project. Saat ini, sebanyak 84 SD dan 68 SMP telah menerima perangkat tersebut, dengan total siswa penerima manfaat mencapai 127.122 orang.
    Digitalisasi dan Transformasi Pendidikan
    Kepala Dinas Pendidikan Langkat, Saiful Abdi, menekankan pentingnya digitalisasi dalam menghadapi era society 5.0. “Teknologi digital kini menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan. Guru di Langkat harus mampu mengoperasikan teknologi ini untuk mendukung program smart teacher,” ujarnya. Langkah ini diwujudkan melalui pelatihan intensif bagi para guru.
     
    Saiful juga menjelaskan bahwa metode pembelajaran konvensional perlahan mulai ditinggalkan. “Ceramah hanya dilakukan selama 15 menit, sisanya menggunakan perangkat seperti smartboard. Dengan fitur-fitur yang ada, siswa dapat mengunduh materi pelajaran ke gadget mereka untuk pemahaman lebih lanjut di rumah,” tambahnya.
    Antusiasme Guru dan Siswa
    Guru Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 05490 Lorong Bantuan, Maidawati, menyambut baik kehadiran smartboard. “Teknologi ini sangat menarik dan membuat anak-anak lebih antusias. Kami bisa langsung terhubung dengan sumber belajar global,” ungkapnya. Dengan smartboard, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan variatif.
     
    Siswa SMP Negeri 5 Stabat, Muhammad Katami Al Imran, juga mengaku kagum dengan teknologi ini. “Awalnya saya kaget karena ukurannya besar seperti papan tulis, tetapi setelah tahu cara menggunakannya, saya merasa excited. Terima kasih kepada PJ Bupati atas program ini,” ujar siswa kelas 9 tersebut.
     
    Dengan dukungan teknologi modern seperti smartboard, Langkat terus bergerak maju untuk menciptakan ekosistem pendidikan berbasis digital. Harapannya, langkah ini tidak hanya meningkatkan mutu pendidikan di daerah tetapi juga menjadi inspirasi bagi wilayah lain dalam mempersiapkan generasi unggul yang siap bersaing di kancah global.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)

  • Peringati HKSN 2024, Mensos Hadiri Penyaluran Bansos PKH Sembako di Kantorpos Sleman

    Peringati HKSN 2024, Mensos Hadiri Penyaluran Bansos PKH Sembako di Kantorpos Sleman

    Sleman: Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menghadiri penyerahan langsung bantuan Program Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 180 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kantorpos Sleman, DI Yogyakarta, pada Rabu, 18 Desember 2024. Kehadiran Mensos dan jajarannya di Kantorpos Sleman sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2024.
     
    Kunjungan Menteri Sosial ke Kantorpos KCP Sleman menunjukkan peran strategis Pos Indonesia dalam mendukung penyaluran bantuan sosial, seperti PKH dan Sembako. Pos Indonesia, sebagai perusahaan milik negara, turut berkontribusi aktif dalam memastikan bantuan sampai tepat sasaran dan berjalan transparan.
     
    “Jadi bukan untuk penerimaan manfaat yang (bisa dilakukan dengan) cepat saja, tapi juga untuk pertumbuhan ekosistem yang paling cepat. Yang kedua, kami ini sedang menyalurkan untuk triwulan keempat atau yang terakhir di tahun 2024.  Benar-benar nanti di tahun 2025, setelah ada monitoring informasi, nanti kita akan perbaiki pola-pola penyalurannya, sehingga manfaat di tahun 2024 ini bisa kita perbaiki di tahun 2025,” ucap Mensos yang akrab disapa Gus Ipul.
     
    Ia berpendapat penyaluran bansos kepada masyarakat yang membutuhkan ini sebagai bentuk jaring pengaman sosial, untuk membantu meningkatkan daya konsumsi, sekaligus memperkuat perekonomian, khususnya masyarakat yang tidak mampu.
     

    “Ini kan bansos sebagai jaring pengamannya. Sebenarnya saya juga mendorong agar penerima bansos ini naik kelas. Terutama untuk yang pusat produk ekosistem,” katanya.
     
    Gus Ipul menjelaskan bahwa penyaluran bantuan PKH, Sembako, Atensi Yapi (Yatim/Piatu/YatimPiatu), serta bantuan untuk permakanan dan lansia melalui dua jalur yaitu melalui Himbara dan PT Pos Indonesia (Persero).
     

     
    “Dua-duanya jalan, Alhamdulillah, dan kali ini juga disaksikan secara langsung oleh Direktur PT Pos Pak Haris, di Kantorpos Sleman,” ucap Gus Ipul.
     
    Turut hadir dan mendampingi Mensos dalam penyaluran Bansos PKH – Sembako, Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia, Haris. Ia menjelaskan PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND, sejak tahun 2020 telah mengemban amanah untuk menyalurkan bantuan untuk KPM.
     
    “Dari kami ada tiga pola penyaluran, yaitu bapak ibu kami panggil untuk datang ke Kantorpos, melalui komunitas, atau bapak ibu yang tidak dapat hadir misalnya lansia atau sedang sakit maka petugas kami yang akan mendatangi ke rumah,” kata Haris.
     
    Ditunjuk sebagai salah satu penyalur bansos oleh pemerintah, PosIND memiliki keistimewaan dalam fitur produknya, yaitu GiroPos.

     
    “Jadi keistimewaan GiroPos itu sama-sama seperti perbankan, masuk rekening. Keistimewaannya kami antarkan, kami serahkan uangnya kepada penerima. Harapan kita memang pemerintah juga melihat bahwa dengan adanya uang tunai ini pasti bapak-bapak, orang tua kita yang penerima ini melakukan aktivitas pembelian. Sehingga dengan adanya uang tunai ini pergerakan ekonomi di daerah akan terlihat,” ucap Haris.
     
    PosIND juga memiliki keistimewaan lain dalam hal pertanggungjawaban terhadap pemberi kerja, dalam hal ini Kementerian Sosial. PosIND melengkapi data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan foto penerima dan geotagging lokasi saat bansos diserahkan. Dengan demikian pemberi kerja dapat memantau keakuratan penyaluran bansos secara realtime.
     
    “Dengan menyalurkan Bansos melalui PT Pos Indonesia (Persero) ini pemerintah bisa menyaksikan langsung, memonitor perkembangannya. Karena kami lengkapi penerima ini dengan foto, dan ada geotagging juga,” katanya. 

    KPM Rasakan Manfaat Bansos

    Pendamping KPM yang ditemui usai pencairan Bansos, Sri Lestari, menjelaskan pemberian bansos ini sangat bermanfaat. Sri mendampingi ibunya yang sudah lanjut usia untuk menerima bansos.
     
    “Sangat membantu sekali, terutama untuk keluarga saya ya, karena saya masih mengurusi ibu saya. Kebetulan saya juga single parent. Anak saya dua. Jadi satu rumah saya, ibu saya, dan anak saya dua,” katanya.
     
    Proses pencairan bansos ini, menurut Sri, cukup mudah. Dirinya hanya perlu datang ke Kantorpos sesuai jadwal undangan dan membawa data diri.
     
    “Alhamdulillah, mudah. Kebetulan saya juga tempat tinggalnya nggak jauh dari Kantorpos sini. Paling cuma bawa fotokopi KK, KTP asli saya, sama KTP asli Ibu saya,” katanya.
     
    Sri berharap program bansos yang diterimanya itu akan terus dilanjutkan oleh pemerintah.
     
    “Mudah-mudahan bantuan ini berlanjut karena sangat membantu sekali untuk keluarga saya. Saya mengucapkan terima kasih untuk pemerintah yang sudah memperhatikan ibu-ibu lansia. Terima kasih untuk Kantorpos yang sudah melayani kami dengan mudah dan sangat bagus,” katanya.
     

    Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia, Haris (Foto:Dok.PosIND)
     
    KPM lainnya, Supriyati, menuturkan pengalaman yang mirip dengan Sri. Ia merasa sangat terbantu dengan adanya bansos.  
     
    “Saya terbantu sekali dengan bansos ini. Uangnya saya pakai untuk membeli susu, untuk makan sehari-hari, membeli sayur mayur bergizi,” katanya.
     
    Mengenai proses pencairan dan bansos, Supriyati mengatakan dirinya mengambil di Kantorpos.
     
    “Saya disuruh datang ke Kantorpos. Dikasih uang (Bansos PKH-Sembako). Saya bawa KTP, KK, surat undangan dari Kantorpos. Saya mendapatkan tiga kali bantuan. Terima kasih pemerintah dan Kantorpos atas bantuan ini,” tuturnya.
     
    Sementara itu Koordinator Pendamping PKH Kapanewon Sleman, Mu’alim Santosa mengungkapkan sebagai pendamping PKH, dirinya berkewajiban memberikan pendampingan kepada KPM mulai dari sosialisasi hingga pencairan bansos.
     
    “Untuk persiapan sehari-hari, kami dibagi menjadi beberapa wilayah dampingan, yaitu ada Kelurahan Catur Harjo, Triharjo, Trimulyo, Tridadi, dan Pandowo Harjo. Kami bersepuluh untuk mendampingi (pencairan banssos di) Kapanewon ini. Kemudian untuk saya sendiri, dampingannya ada 258 KPM. Terbagi menjadi dua wilayah, yaitu di Tridadi dan di Trimulyo. Kemudian dari wilayah tersebut, kami dibagi menjadi 10 kelompok yang rata-rata adalah 30 KPM. Kemudian untuk persiapannya, kami setiap bulan pertemuan dengan KPM tersebut. Menyiapkan materi, ada materi stunting, kemudian pengasuhan, pendidikan, dan sebagainya. Itu kami kemas dalam suatu pertemuan yang tentunya menarik. Ada tepuk-tepuknya, ada jalan-jalannya, kemudian ada pembagian kelompok, dan sebagainya,” ujarnya.
     

     
    Dia berharap para KPM yang didampingi agar rajin datang ke pertemuan kelompok sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya melalui pemberian materi.
     
    “Harapannya ke depan untuk KPM semoga senantiasa rajin datang ke pertemuan kelompok, sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupan ekonomi, dan pengetahuannya tentang materi-materi yang telah saya sampaikan. Dan bisa naik kelas tentunya. Dan untuk pendampingnya semoga lebih sejahtera,” katanya. 
     

    Kegiatan Sosial di Kantorpos Sleman Semarakkan Peringatan HKSN 2024

    Penyaluran bansos oleh Mensos Gus Ipul ini bertepatan dengan peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2024. Selain penyaluran bansos, Mensos juga meninjau kegiatan operasi katarak di RSU Queen Latifah Sleman, peninjauan layanan Puskesos dan Graduasi KPM PKH Berdikari dari Bantuan Sosial.
     
    Terkait kegiatan screening kesehatan gratis, dr Ria Trianasari selaku Dokter Ahli Muda Puskesmas Sleman, menjelaskan pihaknya memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa pengecekan tensi dan pengecekan gula darah secara gratis.
     
    “Kami dari tim Puskesmas Sleman, dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, dalam rangka Kegiatan Bantuan Program Sembako PKH Triwulan 3 dan 4 di PT Pos Cabang Sleman, diamanahkan untuk melakukan screening kegiatan kesehatan gratis berupa pengecekan tensi dan juga pengecekan gula darah. Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali untuk masyarakat supaya lebih mawas diri terhadap penyakit tidak menular, khususnya hipertensi dan diabetes, meningitis, di mana hampir sebagian besar penyakit ini tidak memiliki keluhan,” kata Dr Ria.
     
    Dr Ria berharap kegiatan pengecekan kesehatan gratis ini bisa rutin dilakukan karena membantu masyarakat untuk mewaspadai risiko penyakit.
     
    “Alangkah baiknya kegiatan program ini bisa berkelanjutan dalam rangka pemberian bantuan sosial, juga diselingi dengan pemeriksaan kesehatan gratis. Mungkin bisa ditambah nanti pemeriksaan gratisnya selain gula darah dan TNC, bisa dengan kolesterol dan asam urat,” ujarnya.
     
    Peringatan HKSN 2024 di Yogyakarta bukan hanya ajang seremoni, tetapi juga momentum memperkuat solidaritas sosial di tengah berbagai tantangan bangsa. Dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan BUMN seperti Pos Indonesia, menjadi kunci dalam mewujudkan Indonesia yang tangguh dan maju.
     
    Dengan semangat gotong-royong, HKSN 2024 membawa pesan optimisme menuju Indonesia Emas 2045, di mana kesejahteraan dan kebersamaan menjadi fondasi kuat untuk generasi mendatang.
     
    Tema HKSN 2024 di Yogyakarta, “Solidaritas Menguatkan Ketahanan Sosial Nasional”, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. Dengan semangat gotong-royong dan kepedulian, masyarakat diharapkan mampu menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan budaya menuju masa depan yang lebih cerah.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Tim Gabungan TNI-Polri Gerebek Barak Narkoba di Langkat

    Tim Gabungan TNI-Polri Gerebek Barak Narkoba di Langkat

    Langkat: Jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, tim gabungan TNI-Polri mengintensifkan razia di lokasi rawan peredaran narkoba. Tim gabungan menggerebek enam lokasi yang diduga menjadi pusat peredaran narkoba di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.

    Razia berlangsung dari pukul 14.00 hingga 20.00 WIB, Kamis, 19 Desember 2024. Operasi ini melibatkan 280 personel gabungan dari Kodam I/Bukit Barisa (BB) dan Polda Sumatera Utara. Penggerebekan ini dipimpin langsung oleh Kasdam I/BB dan Dirresnarkoba Poldasu.

    Lokasi pertama yang disasar adalah barak-barak di Dusun VII Tanjung Pamah, Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang. Dari lokasi ini, tim menangkap puluhan tersangka sipil serta sejumlah oknum anggota TNI.

    Barang bukti yang disita meliputi ratusan unit mesin jackpot, narkoba jenis sabu dan ganja, puluhan kendaraan bermotor, alat isap sabu, serta barang lainnya yang diduga terkait aktivitas ilegal.

    Lokasi kedua berada di Jalan Binjai, Desa Emplasmen Kuala Mencirim, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat. Di lokasi ini, tim menangkap puluhan tersangka sipil serta barang bukti berupa kendaraan bermotor, mesin jackpot, uang tunai, narkoba, dan perlengkapan transaksi lainnya.
     

    Setelah operasi selesai, seluruh bangunan barak narkoba dibakar. Barang bukti berupa narkoba, kendaraan, dan alat transaksi lainnya diserahkan ke Polda Sumatra Utara untuk proses penyelidikan lebih lanjut. 

    Sementara itu, oknum anggota TNI yang terlibat telah ditangani Pomdam I/BB untuk menjalani proses hukum sesuai aturan yang berlaku.

    “Ini adalah langkah nyata dalam perang melawan narkoba. Tidak ada kompromi bagi pelaku kejahatan narkotika,” ujar Kepala Polda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, dikutip dari Antara, Jumat, 20 Desember 2024.

    Beberapa pejabat penting turut hadir dalam operasi ini, termasuk Asops Kasdam I/BB, Dirkrimsus Poldasu, Danden Inteldam I/BB, Kapolres Binjai, dan Pabandyapam Sinteldam I/BB.

    Langkat: Jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, tim gabungan TNI-Polri mengintensifkan razia di lokasi rawan peredaran narkoba. Tim gabungan menggerebek enam lokasi yang diduga menjadi pusat peredaran narkoba di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.
     
    Razia berlangsung dari pukul 14.00 hingga 20.00 WIB, Kamis, 19 Desember 2024. Operasi ini melibatkan 280 personel gabungan dari Kodam I/Bukit Barisa (BB) dan Polda Sumatera Utara. Penggerebekan ini dipimpin langsung oleh Kasdam I/BB dan Dirresnarkoba Poldasu.
     
    Lokasi pertama yang disasar adalah barak-barak di Dusun VII Tanjung Pamah, Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang. Dari lokasi ini, tim menangkap puluhan tersangka sipil serta sejumlah oknum anggota TNI.
    Barang bukti yang disita meliputi ratusan unit mesin jackpot, narkoba jenis sabu dan ganja, puluhan kendaraan bermotor, alat isap sabu, serta barang lainnya yang diduga terkait aktivitas ilegal.
     
    Lokasi kedua berada di Jalan Binjai, Desa Emplasmen Kuala Mencirim, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat. Di lokasi ini, tim menangkap puluhan tersangka sipil serta barang bukti berupa kendaraan bermotor, mesin jackpot, uang tunai, narkoba, dan perlengkapan transaksi lainnya.
     

    Setelah operasi selesai, seluruh bangunan barak narkoba dibakar. Barang bukti berupa narkoba, kendaraan, dan alat transaksi lainnya diserahkan ke Polda Sumatra Utara untuk proses penyelidikan lebih lanjut. 
     
    Sementara itu, oknum anggota TNI yang terlibat telah ditangani Pomdam I/BB untuk menjalani proses hukum sesuai aturan yang berlaku.
     
    “Ini adalah langkah nyata dalam perang melawan narkoba. Tidak ada kompromi bagi pelaku kejahatan narkotika,” ujar Kepala Polda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, dikutip dari Antara, Jumat, 20 Desember 2024.
     
    Beberapa pejabat penting turut hadir dalam operasi ini, termasuk Asops Kasdam I/BB, Dirkrimsus Poldasu, Danden Inteldam I/BB, Kapolres Binjai, dan Pabandyapam Sinteldam I/BB.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (UWA)

  • Beroperasi 2026, PLTP Ulumbu 5-6 Bisa Pecut Pembangunan Ekonomi Daerah

    Beroperasi 2026, PLTP Ulumbu 5-6 Bisa Pecut Pembangunan Ekonomi Daerah

    Jakarta: Bupati Manggarai Herybertus Nabit mendukung pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu Unit 5-6 di Desa Wewo, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur agar dapat beroperasi tepat waktu pada 2026.
     
    “PLTP itu solusi jangka panjang bagi penyediaan listrik yang sangat dibutuhkan di seluruh wilayah Manggarai,” ujar Herybertus dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 19 Desember 2024.
     
    Menurut dia, pengembangan PLTP ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mempercepat pembangunan ekonomi. “Untuk itu, kami mendukung proyek tersebut selesai tepat waktu dan memberikan dampak positif pada semua sektor,” tegasnya.
    Selama beberapa tahun terakhir, paparnya, masyarakat Manggarai membutuhkan tambahan pasokan listrik. Menurutnya, listrik merupakan kebutuhan dasar yang saat ini sangat mendesak bagi seluruh lapisan masyarakat di Manggarai.
     
    “Wilayah itu, masih bergantung pada sumber energi alternatif yang tidak hanya mahal, tetapi juga tidak ramah lingkungan. Kondisi tersebut memengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat, mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, hingga industri lokal,” kata dia.
     
    Herybertus memaparkan, dengan laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat serta perkembangan sektor-sektor penting, seperti pariwisata dan pendidikan, kebutuhan listrik di Manggarai diperkirakan akan meningkat lebih dari 30 persen dalam lima tahun ke depan.
     
    “Di sisi lain, sektor industri kecil dan menengah yang merupakan tulang punggung perekonomian lokal sering kali terhambat oleh keterbatasan pasokan energi. Oleh karena itu, penyediaan sumber listrik yang andal dan berkelanjutan menjadi kunci bagi masa depan daerah,” jelasnya..
     
    Ia menambahkan, Kabupaten Manggarai memiliki potensi geotermal yang sangat besar, terutama di wilayah Poco Leok, yang sudah lama diidentifikasi sebagai lokasi strategis untuk pengembangan PLTP.
     

    Jadi upaya mengatasi masalah energi

    Herybertus menambahkan pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 merupakan upaya nyata untuk mengatasi masalah energi yang selama ini menghambat kemajuan daerah.
     
    “Kami percaya dengan adanya pasokan listrik yang stabil, kami bisa mendorong sektor-sektor vital seperti pendidikan, kesehatan, dan industri kecil untuk berkembang lebih pesat. Proyek tersebut bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga tentang peningkatan kualitas hidup masyarakat Manggarai,” papar dia.
     
    Walaupun ada segelintir penolakan terkait pembangunan proyek tersebut dari sebagian pihak, Herybertus optimistis pembangunan PLTP akan tetap berjalan sesuai rencana.
     
    Ia pun mengajak semua investor dan pemangku kepentingan untuk tetap berkomitmen dan bekerja bersama demi masa depan yang lebih baik bagi Manggarai.
     
    “Saya menekankan keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah daerah, investor, dan masyarakat,” katanya.
     
    Sebagian warga Poco Leok, sebut dia, telah berkomitmen untuk menjaga komunikasi terbuka dengan masyarakat dan memastikan setiap persoalan yang ada dapat diselesaikan dengan baik.
     
    “Kami ingin seluruh pihak dapat merasakan manfaat langsung dari proyek ini, baik itu melalui peningkatan akses listrik, terbukanya lapangan pekerjaan baru, maupun berkembangnya sektor-sektor ekonomi lokal,” ujar Herybertus.
     
    Sekali lagi, Herybertus menegaskan, pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 diharapkan akan selesai pada 2026 dan menjadi pilar utama bagi pembangunan berkelanjutan di Manggarai.
     
    “Selain menyediakan energi yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari, pengembangan ini juga diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang bagi sektor industri dan UMKM di daerah kami, serta mendukung pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Manggarai,” tutup Herybertus.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)