Category: Medcom.id News

  • Jadi Percontohan, Begini Cara SPPG Lanud Husein 01 Produksi Ribuan Porsi Makanan Bergizi

    Jadi Percontohan, Begini Cara SPPG Lanud Husein 01 Produksi Ribuan Porsi Makanan Bergizi

    Kota Bandung: Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lanud Husein Sastranegara 01 menjadi salah satu dapur percontohan dalam implementasi Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bandung. 

    Sejak pertama beroperasi, dapur ini telah menyalurkan hampir satu juta porsi makanan bagi anak-anak hingga kelompok rentan di wilayah tersebut.

    Dapur percontohan ini menjadi salah satu yang pertama berdiri sejak program MBG diluncurkan dan kini terus menunjukkan kinerja optimal.
    Produksi ribuan porsi setiap hari
    Saat ini, SPPG Lanud Husein 01 memproduksi rata-rata 2.749 porsi makanan bergizi per hari. Seluruh menu tersebut didistribusikan ke delapan sekolah di Kota Bandung, serta mendukung program MBG 3B yang menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

    Sebelumnya, dapur ini sempat memproduksi hampir 4.000 porsi per hari. Namun kini jumlahnya disesuaikan secara nasional untuk pemerataan produksi.

    “Kita kebetulan karena pemerataan yang sebelumnya kita hampir empat ribu, sekitar tiga ribu sembilan ratus porsi. Karena pemerataan dari BGN, kita sekarang turun ke dua ribu tujuh ratus dan kita melepas banyak sekolah. Nah, sekolah yang terakhir yang hari ini kita fix, itu semua di bawah Yayasan Angkasa atau Gaserini,” kata Aji Rahmad dikutip pada Selasa, 18 November 2025.

    Saat ini, sekolah-sekolah yang dilayani mayoritas berada di bawah Yayasan Angkasa.
    Didukung 50 petugas dengan operasional 24 jam
    Operasional dapur melibatkan 50 orang petugas, terdiri dari kepala SPPG, staf keuangan, ahli gizi, kepala chef, staf pengawas, dan 46 relawan.

    Setiap divisi bekerja saling terhubung agar seluruh proses berjalan optimal. Aktivitas harian menggunakan sistem kerja delapan jam, dimulai dari penerimaan bahan baku, persiapan, pengolahan, distribusi, hingga kebersihan.

    Proses memasak dimulai pukul 02.00 dini hari, sementara distribusi dilakukan bertahap mulai pukul 06.00 hingga 12.00 siang.
    Dapur bersih 24 jam
    Kebersihan menjadi prioritas utama. Dapur percontohan ini memiliki tiga shift kebersihan, masing-masing delapan jam, sehingga area dapur dipastikan bersih selama 24 jam penuh.

    “Kita membagi tiga shift, satu shiftnya delapan jam. Jadi dua puluh empat jam dapur ini akan terpantau selalu bersih. Dapur ini punya SLHS. SLHS itu adalah bukti dari Dinas Kesehatan untuk membuktikan dapur tersebut layak memproduksi makanan standar catering industri. Untuk SLHS Dapur Pusen Satu ini, mitra kita sudah ada SLHS, dan untuk SLHS baru dalam proses,” ucap Aji Rahmad.
    Menu disusun ahli
    Sementara itu, untuk menu makanan disusun oleh ahli gizi, lalu dikoordinasikan bersama tim purchasing dan head chef. Seluruh bahan pangan dicek dengan ketat agar memenuhi standar kesehatan sebelum diolah.

    Proses memasak dilakukan bertahap agar makanan tetap segar saat tiba di sekolah dan kelompok sasaran.

    Kota Bandung: Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lanud Husein Sastranegara 01 menjadi salah satu dapur percontohan dalam implementasi Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bandung. 
     
    Sejak pertama beroperasi, dapur ini telah menyalurkan hampir satu juta porsi makanan bagi anak-anak hingga kelompok rentan di wilayah tersebut.
     
    Dapur percontohan ini menjadi salah satu yang pertama berdiri sejak program MBG diluncurkan dan kini terus menunjukkan kinerja optimal.
    Produksi ribuan porsi setiap hari
    Saat ini, SPPG Lanud Husein 01 memproduksi rata-rata 2.749 porsi makanan bergizi per hari. Seluruh menu tersebut didistribusikan ke delapan sekolah di Kota Bandung, serta mendukung program MBG 3B yang menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

    Sebelumnya, dapur ini sempat memproduksi hampir 4.000 porsi per hari. Namun kini jumlahnya disesuaikan secara nasional untuk pemerataan produksi.
     
    “Kita kebetulan karena pemerataan yang sebelumnya kita hampir empat ribu, sekitar tiga ribu sembilan ratus porsi. Karena pemerataan dari BGN, kita sekarang turun ke dua ribu tujuh ratus dan kita melepas banyak sekolah. Nah, sekolah yang terakhir yang hari ini kita fix, itu semua di bawah Yayasan Angkasa atau Gaserini,” kata Aji Rahmad dikutip pada Selasa, 18 November 2025.
     
    Saat ini, sekolah-sekolah yang dilayani mayoritas berada di bawah Yayasan Angkasa.

    Didukung 50 petugas dengan operasional 24 jam
    Operasional dapur melibatkan 50 orang petugas, terdiri dari kepala SPPG, staf keuangan, ahli gizi, kepala chef, staf pengawas, dan 46 relawan.
     
    Setiap divisi bekerja saling terhubung agar seluruh proses berjalan optimal. Aktivitas harian menggunakan sistem kerja delapan jam, dimulai dari penerimaan bahan baku, persiapan, pengolahan, distribusi, hingga kebersihan.
     
    Proses memasak dimulai pukul 02.00 dini hari, sementara distribusi dilakukan bertahap mulai pukul 06.00 hingga 12.00 siang.
    Dapur bersih 24 jam
    Kebersihan menjadi prioritas utama. Dapur percontohan ini memiliki tiga shift kebersihan, masing-masing delapan jam, sehingga area dapur dipastikan bersih selama 24 jam penuh.
     
    “Kita membagi tiga shift, satu shiftnya delapan jam. Jadi dua puluh empat jam dapur ini akan terpantau selalu bersih. Dapur ini punya SLHS. SLHS itu adalah bukti dari Dinas Kesehatan untuk membuktikan dapur tersebut layak memproduksi makanan standar catering industri. Untuk SLHS Dapur Pusen Satu ini, mitra kita sudah ada SLHS, dan untuk SLHS baru dalam proses,” ucap Aji Rahmad.
    Menu disusun ahli
    Sementara itu, untuk menu makanan disusun oleh ahli gizi, lalu dikoordinasikan bersama tim purchasing dan head chef. Seluruh bahan pangan dicek dengan ketat agar memenuhi standar kesehatan sebelum diolah.
     
    Proses memasak dilakukan bertahap agar makanan tetap segar saat tiba di sekolah dan kelompok sasaran.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (ANN)

  • Durasi Netizen Indonesia Main Medsos Tembus 45 Jam Per Bulan

    Durasi Netizen Indonesia Main Medsos Tembus 45 Jam Per Bulan

    Jakarta: Indonesia kembali mencatat lonjakan aktivitas digital di tahun 2025. Berdasarkan laporan Indonesia Digital Report Statshot 2025 besutan We Are Social menunjukkan jumlah pengguna aktif media sosial di Tanah Air telah menembus 143 juta orang pada awal 2025.

    Angka tersebut setara 50,2 persen dari total populasi dan menegaskan kuatnya tren penggunaan platform digital. Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah ini meningkat empat juta pengguna atau sekitar 2,9 persen. Media sosial kian mengokohkan posisinya sebagai ruang penting untuk berinteraksi, mencari hiburan, hingga mengakses informasi dengan cepat.
     
    Durasi masyarakat Indonesia menggunakan medsos

    Laporan tersebut juga mengungkap durasi masyarakat dalam menggunaan media sosial. Platform TikTok paling digandrungi. Pengguna di Indonesia tercatat menghabiskan rata-rata 44 jam 54 menit per bulan di aplikasi video pendek tersebut.

    Durasi ini hampir dua kali lipat lebih lama dibandingkan YouTube yang berada di posisi kedua dengan rata-rata 29 jam 04 menit per bulan. 

    Keunggulan TikTok dipengaruhi strategi konten video pendek yang efektif serta algoritma yang mampu menghadirkan pengalaman sangat personal.
     

    Selain TikTok dan Youtube, WhatsApp menempati peringkat ketiga dengan rata-rata penggunaan 24 jam 17 menit per bulan. Meski berawal sebagai aplikasi pesan instan, WhatsApp kini menjelma menjadi kanal distribusi informasi dan konten yang masif, baik melalui percakapan pribadi maupun grup.

    Di bawahnya, Instagram dan Facebook tetap mempertahankan tren sebagai platform visual, masing-masing dengan durasi penggunaan 14 jam 57 menit dan 12 jam 50 menit per bulan.

    Secara keseluruhan, data ini menggambarkan pergeseran perilaku digital masyarakat Indonesia yang semakin mengarah pada konsumsi konten visual dan interaktif.

    Dominasi TikTok dan YouTube menjadi bukti bahwa hiburan yang cepat, ringan, dan mudah diakses masih menjadi magnet utama. Media sosial kini bukan hanya ruang bersosialisasi, tetapi juga sumber informasi dan hiburan yang membentuk rutinitas digital sehari-hari.

    Jakarta: Indonesia kembali mencatat lonjakan aktivitas digital di tahun 2025. Berdasarkan laporan Indonesia Digital Report Statshot 2025 besutan We Are Social menunjukkan jumlah pengguna aktif media sosial di Tanah Air telah menembus 143 juta orang pada awal 2025.
     
    Angka tersebut setara 50,2 persen dari total populasi dan menegaskan kuatnya tren penggunaan platform digital. Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah ini meningkat empat juta pengguna atau sekitar 2,9 persen. Media sosial kian mengokohkan posisinya sebagai ruang penting untuk berinteraksi, mencari hiburan, hingga mengakses informasi dengan cepat.
     

    Durasi masyarakat Indonesia menggunakan medsos

    Laporan tersebut juga mengungkap durasi masyarakat dalam menggunaan media sosial. Platform TikTok paling digandrungi. Pengguna di Indonesia tercatat menghabiskan rata-rata 44 jam 54 menit per bulan di aplikasi video pendek tersebut.
     
    Durasi ini hampir dua kali lipat lebih lama dibandingkan YouTube yang berada di posisi kedua dengan rata-rata 29 jam 04 menit per bulan. 

    Keunggulan TikTok dipengaruhi strategi konten video pendek yang efektif serta algoritma yang mampu menghadirkan pengalaman sangat personal.
     

     
    Selain TikTok dan Youtube, WhatsApp menempati peringkat ketiga dengan rata-rata penggunaan 24 jam 17 menit per bulan. Meski berawal sebagai aplikasi pesan instan, WhatsApp kini menjelma menjadi kanal distribusi informasi dan konten yang masif, baik melalui percakapan pribadi maupun grup.
     
    Di bawahnya, Instagram dan Facebook tetap mempertahankan tren sebagai platform visual, masing-masing dengan durasi penggunaan 14 jam 57 menit dan 12 jam 50 menit per bulan.
     
    Secara keseluruhan, data ini menggambarkan pergeseran perilaku digital masyarakat Indonesia yang semakin mengarah pada konsumsi konten visual dan interaktif.
     
    Dominasi TikTok dan YouTube menjadi bukti bahwa hiburan yang cepat, ringan, dan mudah diakses masih menjadi magnet utama. Media sosial kini bukan hanya ruang bersosialisasi, tetapi juga sumber informasi dan hiburan yang membentuk rutinitas digital sehari-hari.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Jotun dan BW LPG Dorong Efisiensi Energi di Sektor Maritim

    Jotun dan BW LPG Dorong Efisiensi Energi di Sektor Maritim

    Jakarta: Melanjutkan kesuksesan peluncuran global Hull Performance Solutions (HPS) 2.0, Jotun kini menjalin kemitraan dengan BW LPG, pemilik dan operator kapal LPG terbesar di dunia, sebagai wujud komitmen terhadap inovasi maritim berkelanjutan. 

    Kemitraan ini akan mengoptimalkan performa lambung pada 38 kapal dari tahun 2025 hingga 2028. Langkah ini meneruskan pencapaian sejak 2020, ketika HPS mulai diterapkan pada 17 kapal BW LPG untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan mengurangi emisi.

    HPS 2.0 menawarkan solusi berbasis data yang lengkap, menggabungkan teknologi antifouling canggih, dukungan teknis yang tak tertandingi, dan pemantauan kinerja real-time. Inovasi ini bertujuan meminimalkan biofouling, mengurangi hambatan, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan menurunkan emisi gas rumah kaca. 

    Jessica Doyle, Global Sales Director, Shipping di Jotun, mengatakan hubungan jangka panjang dengan BW LPG memasuki fase baru. “Kerja sama Jotun dan BW LPG telah terjalin selama puluhan tahun, bahkan sejak periode Bergesen D.Y. ASA. Kolaborasi kami kini mencapai puncak dengan kesepakatan ini yang dibangun berdasarkan rekam jejak yang telah terbukti dan komitmen Jotun terhadap Clean Shipping,” ujar Jessica.

    Sejak 2020, BW LPG telah menerapkan HPS pada 17 kapal yang dikelolanya. Kapal pertama, BW Aries, menjadi standar baru dengan mencatat hampir tidak ada penurunan kecepatan yang terukur hanya +0,04 persen selama interval docking kering selama 56 bulan, melampaui batas jaminan sebesar 1,5 persen. Melalui pemantauan real-time yang sesuai dengan standar ISO 19030-2, inspeksi bawah air, dan tinjauan internal BW LPG, tim ahli Jotun telah mengonfirmasi bahwa kapal yang dilengkapi HPS mampu mempertahankan performa optimal hull tanpa memerlukan pembersihan yang tidak terencana. 
     

    Ricardo Ackermann, Head of Procurement di BW LPG, mengatakan, pihaknya sangat selektif terkait pemasok cat untuk jenis Dry Dock. Kriteria seperti aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), waktu pengiriman, penghematan bahan bakar dari performa hull harus terpenuhi. 

    “Setelah mengidentifikasi semua elemen dan menganalisis solusi pelapis yang diajukan, rekomendasi solusi dan logistik yang diusulkan oleh Jotun pun menjadi faktor penentu. Pengalaman kami dengan jenis cat Dry Dock Jotun dan fakta bahwa kami hampir tidak melakukan pembersihan lambung pada kapal yang menggunakan SeaQuantum X200 juga berkontribusi pada keputusan ini,” terangnya.

    Lebih lanjut, Vice President dan Kepala Teknis di BW LPG, Knut-Helge Knutsen juga menyambut baik kemitraan jangka panjang dengan Jotun yang dinilai sesuai dengan kebutuhan, termasuk persyaratan perdagangan dan strategi keberlanjutan.

    “Konsumsi bahan bakar secara langsung berpengaruh dengan kondisi lambung kapal, dan secara efektif menjaga tingkat fouling pada lambung tetap rendah selama periode lima tahun di antara dry docking,” ungkapnya. 

    Kevin Knott, Senior Manager of Fleet Performance di BW LPG, mengaku sekitar lima tahun yang lalu, BW LPG memutuskan untuk menggunakan HPS dari Jotun sebagai sistem pelapis lambung kapal selama periode perawatan dry dockings yang terjadwal. 

    “Sejak penerapan sistem tersebut, pemantauan kinerja kapal menunjukkan hasil positif terkait efisiensi bahan bakar dan emisi. Kapal menjalani inspeksi lambung bawah air setiap enam bulan dan pembersihan baling-baling, yang dalam banyak kasus telah meminimalkan kebutuhan untuk pembersihan lambung,” terangnya.

    “Selain itu, BW LPG menerapkan pendekatan multifaktor untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi. Dengan memanfaatkan layanan rute cuaca perjalanan dan optimasi kecepatan, bersama dengan cat hull dari Jotun, kami mampu menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi sekitar 3 hingga 5 persen,” tambah Kevin.

    Sebagai bagian dari perjanjian kerja sama ini, BW LPG akan mendapatkan akses ke HullKeeper Jotun, platform manajemen lambung canggih yang menawarkan berbagai layanan dukungan. Salah satu fitur utamanya, “Alerts,” menggunakan algoritma risiko fouling eksklusif untuk mengumpulkan dan menganalisis data, mengevaluasi perkembangan risiko fouling pada kapal, dan mengirimkan notifikasi rekomendasi jadwal inspeksi. 

    “Sebagai pemimpin dalam kinerja lambung kapal, kami merasa terhormat mendapat kepercayaan untuk menghadirkan HPS pada 38 kapal milik operator kapal LPG terkemuka di dunia. Kami juga yakin dengan solusi kami yang mencakup teknologi antifouling terbaik, layanan teknis, manajemen kondisi lambung yang canggih, dan jaminan kinerja yang kredibel,” beber General Sales Manager, Marine & Protective di Jotun Malaysia & Singapura, Elaine Tam.

    Jakarta: Melanjutkan kesuksesan peluncuran global Hull Performance Solutions (HPS) 2.0, Jotun kini menjalin kemitraan dengan BW LPG, pemilik dan operator kapal LPG terbesar di dunia, sebagai wujud komitmen terhadap inovasi maritim berkelanjutan. 
     
    Kemitraan ini akan mengoptimalkan performa lambung pada 38 kapal dari tahun 2025 hingga 2028. Langkah ini meneruskan pencapaian sejak 2020, ketika HPS mulai diterapkan pada 17 kapal BW LPG untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan mengurangi emisi.
     
    HPS 2.0 menawarkan solusi berbasis data yang lengkap, menggabungkan teknologi antifouling canggih, dukungan teknis yang tak tertandingi, dan pemantauan kinerja real-time. Inovasi ini bertujuan meminimalkan biofouling, mengurangi hambatan, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan menurunkan emisi gas rumah kaca. 

    Jessica Doyle, Global Sales Director, Shipping di Jotun, mengatakan hubungan jangka panjang dengan BW LPG memasuki fase baru. “Kerja sama Jotun dan BW LPG telah terjalin selama puluhan tahun, bahkan sejak periode Bergesen D.Y. ASA. Kolaborasi kami kini mencapai puncak dengan kesepakatan ini yang dibangun berdasarkan rekam jejak yang telah terbukti dan komitmen Jotun terhadap Clean Shipping,” ujar Jessica.
     
    Sejak 2020, BW LPG telah menerapkan HPS pada 17 kapal yang dikelolanya. Kapal pertama, BW Aries, menjadi standar baru dengan mencatat hampir tidak ada penurunan kecepatan yang terukur hanya +0,04 persen selama interval docking kering selama 56 bulan, melampaui batas jaminan sebesar 1,5 persen. Melalui pemantauan real-time yang sesuai dengan standar ISO 19030-2, inspeksi bawah air, dan tinjauan internal BW LPG, tim ahli Jotun telah mengonfirmasi bahwa kapal yang dilengkapi HPS mampu mempertahankan performa optimal hull tanpa memerlukan pembersihan yang tidak terencana. 
     

     
    Ricardo Ackermann, Head of Procurement di BW LPG, mengatakan, pihaknya sangat selektif terkait pemasok cat untuk jenis Dry Dock. Kriteria seperti aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), waktu pengiriman, penghematan bahan bakar dari performa hull harus terpenuhi. 
     
    “Setelah mengidentifikasi semua elemen dan menganalisis solusi pelapis yang diajukan, rekomendasi solusi dan logistik yang diusulkan oleh Jotun pun menjadi faktor penentu. Pengalaman kami dengan jenis cat Dry Dock Jotun dan fakta bahwa kami hampir tidak melakukan pembersihan lambung pada kapal yang menggunakan SeaQuantum X200 juga berkontribusi pada keputusan ini,” terangnya.
     
    Lebih lanjut, Vice President dan Kepala Teknis di BW LPG, Knut-Helge Knutsen juga menyambut baik kemitraan jangka panjang dengan Jotun yang dinilai sesuai dengan kebutuhan, termasuk persyaratan perdagangan dan strategi keberlanjutan.
     
    “Konsumsi bahan bakar secara langsung berpengaruh dengan kondisi lambung kapal, dan secara efektif menjaga tingkat fouling pada lambung tetap rendah selama periode lima tahun di antara dry docking,” ungkapnya. 
     
    Kevin Knott, Senior Manager of Fleet Performance di BW LPG, mengaku sekitar lima tahun yang lalu, BW LPG memutuskan untuk menggunakan HPS dari Jotun sebagai sistem pelapis lambung kapal selama periode perawatan dry dockings yang terjadwal. 
     
    “Sejak penerapan sistem tersebut, pemantauan kinerja kapal menunjukkan hasil positif terkait efisiensi bahan bakar dan emisi. Kapal menjalani inspeksi lambung bawah air setiap enam bulan dan pembersihan baling-baling, yang dalam banyak kasus telah meminimalkan kebutuhan untuk pembersihan lambung,” terangnya.
     
    “Selain itu, BW LPG menerapkan pendekatan multifaktor untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi. Dengan memanfaatkan layanan rute cuaca perjalanan dan optimasi kecepatan, bersama dengan cat hull dari Jotun, kami mampu menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi sekitar 3 hingga 5 persen,” tambah Kevin.
     
    Sebagai bagian dari perjanjian kerja sama ini, BW LPG akan mendapatkan akses ke HullKeeper Jotun, platform manajemen lambung canggih yang menawarkan berbagai layanan dukungan. Salah satu fitur utamanya, “Alerts,” menggunakan algoritma risiko fouling eksklusif untuk mengumpulkan dan menganalisis data, mengevaluasi perkembangan risiko fouling pada kapal, dan mengirimkan notifikasi rekomendasi jadwal inspeksi. 
     
    “Sebagai pemimpin dalam kinerja lambung kapal, kami merasa terhormat mendapat kepercayaan untuk menghadirkan HPS pada 38 kapal milik operator kapal LPG terkemuka di dunia. Kami juga yakin dengan solusi kami yang mencakup teknologi antifouling terbaik, layanan teknis, manajemen kondisi lambung yang canggih, dan jaminan kinerja yang kredibel,” beber General Sales Manager, Marine & Protective di Jotun Malaysia & Singapura, Elaine Tam.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Partisipasi Publik di Kebijakan Iklim, Masyarakat Adat dan Generasi Muda Masih Terpinggirkan?

    Partisipasi Publik di Kebijakan Iklim, Masyarakat Adat dan Generasi Muda Masih Terpinggirkan?

    Jakarta: Indonesia menegaskan kembali komitmen terhadap aksi iklim global di Conference of Parties ke-30 (COP30) di Belem, Brasil yang saat ini sedang berlangsung hingga 21 November. Pemerintah menyatakan kesiapan mempercepat transisi energi dan mencapai target emisi nol bersih pada 2060 atau lebih cepat.

    Namun, di tengah janji ambisius tersebut, kalangan masyarakat sipil menilai arah kebijakan Indonesia masih belum sepenuhnya menjawab tantangan keadilan iklim. Pemerintah Indonesia melalui Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Perubahan Iklim Hashim Djojohadikusumo menyatakan dukungan penuh terhadap Perjanjian Paris, dengan menyanggupi pemenuhan target emisi nol bersih (net zero emission) paling lambat tahun 2060, disertai target pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sebesar 8 persen.

    “Strategi pertumbuhan hijau kami tercermin dan terukir dalam dokumen komitmen kontribusi nasional kedua (Second Nationally Determined Contribution atau SNDC), yaitu target 1,2 gigaton setara karbon dioksida pada skenario rendah dan 1,5 gigaton setara karbon dioksida pada skenario tinggi pada tahun 2035,” jelas Hashim yang menjadi Ketua Delegasi Republik Indonesia di COP30 dalam pidatonya pada Leader Summit.

    Seperti dilansir indonesiadicop.id, Hasyim juga menyatakan, tidak ada yang boleh tertinggal dalam transformasi menuju masa depan hijau. “Aksi iklim harus adil, inklusif, dan berpusat pada manusia,” jelasnya.

    Sebagai wujud komitmen nyata, lanjut Hashim, Presiden Prabowo salah satunya telah mengumumkan alokasi 1,4 juta hektar hutan adat bagi masyarakat adat dan lokal dalam empat tahun ke depan. “Hal ini merupakan langkah besar menuju keadilan sosial dan ekologis,” ungkapnya.

    GIS Analyst Trend Asia, ​Masagus Achmad Fathan Mubina yang turut hadir di COP30 menyoroti pernyataan pemerintah terkait dimensi keberpihakan dalam aksi iklim yang adil, inklusif, dan berpusat pada manusia yang masih bias kepentingan. “Keberpihakan masih dipertanyakan selama komoditas yang menimbulkan konflik seperti fosil dan nikel tidak dikeluarkan dalam skema transisi energi berkeadilan untuk mendukung aksi iklim,” ujar Fathan.

    Menurutnya, komitmen keadilan iklim yang digaungkan pemerintah hanya akan sebatas ucapan jika tidak dibarengi upaya perlindungan pada pihak yang terdampak seperti masyarakat adat. “Proyek-proyek bioenergi yang dijalankan tanpa Persetujuan Atas Dasar Informasi Sejak Awal Tanpa Paksaan menunjukkan belum adanya komitmen perlindungan masyarakat dan ruang hidupnya yang terancam karena kebijakan transisi energi pemerintah,” jelas Fathan.

    Ia berharap Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup seharusnya berperan lebih jauh dalam memperjuangan kepentingan ekologis dan sosial ketika berhadapan dengan institusi lain. Rosi Yow dari Greenpeace Indonesia yang menjadi perwakilan dari Papua mempertanyakan transparansi komitmen pemerintah Indonesia untuk aksi iklim di pertemuan akbar ini.

    “Indonesia menyampaikan target transisi energi di pembukaaan COP30 namun di sisi lain industri ekstraktif yang mengambil keuntungan dari eksploitasi mineral dan deforestasi masif menjadi sponsor Paviliun Indonesia selama kegiatan ini,” terangnya.

    Dirinya juga menyinggung prinsip keterbukaan dan partisipasi masyarakat adat yang selama ini seringkali diabaikan dalam kebijakan-kebijakan pemerintah untuk aksi iklim. Melihat langsung negosiasi delegasi Indonesia di COP30 Rosi berharap, “Semoga COP30 menghasilkan keputusan yang meyakinkan masyarakat adat untuk dilibatkan karena selama ini mereka tidak mengetahui apa rencana pemerintah.”

    Fadilla Miftahul perwakilan dari Climate Rangers menilai negosiasi Indonesia dalam aksi iklim global selama di COP30 masih terlalu berhati-hati dan belum mencerminkan urgensi krisis iklim khususnya bagi mereka yang terdampak. “Pembahasan masih berkutat di perdagangan karbon yang fokusnya hanya memindahkan emisi, bukan mengurangi emisi. Kalau tetap seperti ini, akan berpengaruh pada generasi yang akan datang,” jelas Fadilla.

    Dirinya mengungkapkan dialog-dialog dalam aksi iklim sejauh ini belum memberikan ruang partisipasi yang memadai bagi generasi muda.

    Di sela COP30, sebagai bentuk inisiatif partisipasi generasi muda untuk aksi iklim, dirinya menyerahkan secara langsung kepada Ketua Delegasi Republik Indonesia di COP30 sebuah dokumen hasil kesepakatan dari ribuan orang muda dari lebih dari 150 negara yang menyerukan perubahan arah kebijakan iklim global menuju transisi energi yang adil, pendanaan tanpa utang, dan keterlibatan bermakna bagi kelompok muda serta masyarakat rentan.

    Baca Juga :

    CEO Talks di COP30 Soroti Peran Korporasi Wujudkan Net Zero Indonesia

    Dari Indonesia, Climate Rangers menjadi satu-satunya organisasi yang hadir dan memastikan aspirasi orang muda Indonesia tertuang dalam National Children and Youth Statement (NYS) sehingga turut menjadi bagian dari mandat global tersebut. “Dokumen ini adalah pernyataan penolakan kami sebagai generasi yang mewarisi krisis,” tegas Fadilla yang juga penerima Training Program COP30 yang didukung Koalisi Orang Muda Global dan Smith School University of Oxford.

    Jakarta: Indonesia menegaskan kembali komitmen terhadap aksi iklim global di Conference of Parties ke-30 (COP30) di Belem, Brasil yang saat ini sedang berlangsung hingga 21 November. Pemerintah menyatakan kesiapan mempercepat transisi energi dan mencapai target emisi nol bersih pada 2060 atau lebih cepat.
     
    Namun, di tengah janji ambisius tersebut, kalangan masyarakat sipil menilai arah kebijakan Indonesia masih belum sepenuhnya menjawab tantangan keadilan iklim. Pemerintah Indonesia melalui Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Perubahan Iklim Hashim Djojohadikusumo menyatakan dukungan penuh terhadap Perjanjian Paris, dengan menyanggupi pemenuhan target emisi nol bersih (net zero emission) paling lambat tahun 2060, disertai target pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sebesar 8 persen.
     
    “Strategi pertumbuhan hijau kami tercermin dan terukir dalam dokumen komitmen kontribusi nasional kedua (Second Nationally Determined Contribution atau SNDC), yaitu target 1,2 gigaton setara karbon dioksida pada skenario rendah dan 1,5 gigaton setara karbon dioksida pada skenario tinggi pada tahun 2035,” jelas Hashim yang menjadi Ketua Delegasi Republik Indonesia di COP30 dalam pidatonya pada Leader Summit.

    Seperti dilansir indonesiadicop.id, Hasyim juga menyatakan, tidak ada yang boleh tertinggal dalam transformasi menuju masa depan hijau. “Aksi iklim harus adil, inklusif, dan berpusat pada manusia,” jelasnya.
     
    Sebagai wujud komitmen nyata, lanjut Hashim, Presiden Prabowo salah satunya telah mengumumkan alokasi 1,4 juta hektar hutan adat bagi masyarakat adat dan lokal dalam empat tahun ke depan. “Hal ini merupakan langkah besar menuju keadilan sosial dan ekologis,” ungkapnya.
     
    GIS Analyst Trend Asia, ​Masagus Achmad Fathan Mubina yang turut hadir di COP30 menyoroti pernyataan pemerintah terkait dimensi keberpihakan dalam aksi iklim yang adil, inklusif, dan berpusat pada manusia yang masih bias kepentingan. “Keberpihakan masih dipertanyakan selama komoditas yang menimbulkan konflik seperti fosil dan nikel tidak dikeluarkan dalam skema transisi energi berkeadilan untuk mendukung aksi iklim,” ujar Fathan.
     
    Menurutnya, komitmen keadilan iklim yang digaungkan pemerintah hanya akan sebatas ucapan jika tidak dibarengi upaya perlindungan pada pihak yang terdampak seperti masyarakat adat. “Proyek-proyek bioenergi yang dijalankan tanpa Persetujuan Atas Dasar Informasi Sejak Awal Tanpa Paksaan menunjukkan belum adanya komitmen perlindungan masyarakat dan ruang hidupnya yang terancam karena kebijakan transisi energi pemerintah,” jelas Fathan.
     
    Ia berharap Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup seharusnya berperan lebih jauh dalam memperjuangan kepentingan ekologis dan sosial ketika berhadapan dengan institusi lain. Rosi Yow dari Greenpeace Indonesia yang menjadi perwakilan dari Papua mempertanyakan transparansi komitmen pemerintah Indonesia untuk aksi iklim di pertemuan akbar ini.
     
    “Indonesia menyampaikan target transisi energi di pembukaaan COP30 namun di sisi lain industri ekstraktif yang mengambil keuntungan dari eksploitasi mineral dan deforestasi masif menjadi sponsor Paviliun Indonesia selama kegiatan ini,” terangnya.
     
    Dirinya juga menyinggung prinsip keterbukaan dan partisipasi masyarakat adat yang selama ini seringkali diabaikan dalam kebijakan-kebijakan pemerintah untuk aksi iklim. Melihat langsung negosiasi delegasi Indonesia di COP30 Rosi berharap, “Semoga COP30 menghasilkan keputusan yang meyakinkan masyarakat adat untuk dilibatkan karena selama ini mereka tidak mengetahui apa rencana pemerintah.”
     
    Fadilla Miftahul perwakilan dari Climate Rangers menilai negosiasi Indonesia dalam aksi iklim global selama di COP30 masih terlalu berhati-hati dan belum mencerminkan urgensi krisis iklim khususnya bagi mereka yang terdampak. “Pembahasan masih berkutat di perdagangan karbon yang fokusnya hanya memindahkan emisi, bukan mengurangi emisi. Kalau tetap seperti ini, akan berpengaruh pada generasi yang akan datang,” jelas Fadilla.
     
    Dirinya mengungkapkan dialog-dialog dalam aksi iklim sejauh ini belum memberikan ruang partisipasi yang memadai bagi generasi muda.
     
    Di sela COP30, sebagai bentuk inisiatif partisipasi generasi muda untuk aksi iklim, dirinya menyerahkan secara langsung kepada Ketua Delegasi Republik Indonesia di COP30 sebuah dokumen hasil kesepakatan dari ribuan orang muda dari lebih dari 150 negara yang menyerukan perubahan arah kebijakan iklim global menuju transisi energi yang adil, pendanaan tanpa utang, dan keterlibatan bermakna bagi kelompok muda serta masyarakat rentan.

    Dari Indonesia, Climate Rangers menjadi satu-satunya organisasi yang hadir dan memastikan aspirasi orang muda Indonesia tertuang dalam National Children and Youth Statement (NYS) sehingga turut menjadi bagian dari mandat global tersebut. “Dokumen ini adalah pernyataan penolakan kami sebagai generasi yang mewarisi krisis,” tegas Fadilla yang juga penerima Training Program COP30 yang didukung Koalisi Orang Muda Global dan Smith School University of Oxford.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (CEU)

  • ​Kebakaran di Benhil Hanguskan 20 Rumah, 150 Warga Mengungsi

    ​Kebakaran di Benhil Hanguskan 20 Rumah, 150 Warga Mengungsi

    Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa kebakaran yang terjadi di Kelurahan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat. 

    Peristiwa kebakaran itu berlangsung pada Minggu malam, 16 November 2025, di Jalan Bendungan Hilir Nomor 118, RT 13/RW 6, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang.

    Laporan pertama diterima petugas pada pukul 20.32 WIB, dan api berhasil dipadamkan seluruhnya pada pukul 22.25 WIB.
     
    150 warga mengungsi

    Kebakaran ini menghanguskan 20 rumah. Tak hanya itu, sebanyak 150 warga juga terpaksa mengungsi.

    “Lokasi pengungsi saat ini berada di GOR Tanah Abang,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, di Jakarta, seperti dikutip dari Antara pada Senin, 17 November 2025.
     

     

    Sebanyak 33 KK terdampak

    Akibat kekabakaran ini, 150 jiwa dari 33 KK kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi. “Selesai ditangani oleh 20 unit Gulkarmat (Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan), petugas BPBD, PMI, dan lainnya,” terang Yohan.
     
    Nilai kerugian masih didata

    Ia menambahkan bahwa dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. Sementara itu, nilai kerugian saat ini masih didata. “Untuk korban (jiwa) dipastikan nihil,” terang Yohan.

    Jakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan bahwa kebakaran yang terjadi di Kelurahan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat. 
     
    Peristiwa kebakaran itu berlangsung pada Minggu malam, 16 November 2025, di Jalan Bendungan Hilir Nomor 118, RT 13/RW 6, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang.
     
    Laporan pertama diterima petugas pada pukul 20.32 WIB, dan api berhasil dipadamkan seluruhnya pada pukul 22.25 WIB.
     

    150 warga mengungsi

    Kebakaran ini menghanguskan 20 rumah. Tak hanya itu, sebanyak 150 warga juga terpaksa mengungsi.

    “Lokasi pengungsi saat ini berada di GOR Tanah Abang,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, di Jakarta, seperti dikutip dari Antara pada Senin, 17 November 2025.
     

     

    Sebanyak 33 KK terdampak

    Akibat kekabakaran ini, 150 jiwa dari 33 KK kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi. “Selesai ditangani oleh 20 unit Gulkarmat (Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan), petugas BPBD, PMI, dan lainnya,” terang Yohan.
     

    Nilai kerugian masih didata

    Ia menambahkan bahwa dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. Sementara itu, nilai kerugian saat ini masih didata. “Untuk korban (jiwa) dipastikan nihil,” terang Yohan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Longsor Cilacap, Kementerian PU Fokus Buka Akses dan Percepat Evakuasi

    Longsor Cilacap, Kementerian PU Fokus Buka Akses dan Percepat Evakuasi

    Jakarta: Pemerintah pusat bergerak cepat merespons bencana tanah longsor yang menimpa wilayah perbukitan Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, pada Kamis, 13 November 2025. Longsor yang dipicu curah hujan ekstrem dan banjir sehinnga menciptakan kondisi tanah yang labil itu menimbun beberapa rumah warga serta menimbulkan korban jiwa.

    Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan langkah pertama yang diutamakan pemerintah adalah membuka akses ke titik-titik terdampak agar proses penyelamatan bisa dilakukan secepat mungkin.
     

    “Kami mengerahkan semua sumber daya yang tersedia. Keselamatan warga adalah prioritas tertinggi,” ujar Menteri Dody.

    Untuk mendukung evakuasi dan pencarian korban, Kementerian PU mengirimkan 15 unit excavator dari berbagai balai teknis, mulai dari BBWS hingga BBPJN. Sejumlah alat berat sudah berada di lokasi, sementara lainnya sedang dalam perjalanan menuju titik bencana.

    Seluruh operasi lapangan dilakukan bersama BPBD, Basarnas, dan unsur Forkopimda Cilacap. Koordinasi lintas instansi ini dilakukan agar akses menuju area longsor dapat segera dibuka dan material tanah bisa disingkirkan dengan cepat.
    520 Personel Gabungan Beroperasi di Lapangan
    Dalam briefing pada 15 November 2025, pemerintah melaporkan bahwa total 520 personel dikerahkan dalam penanganan darurat.
     
    Area terdampak dibagi dalam beberapa zona kerja, dengan tugas meliputi pengerjaan sodetan aliran air untuk mencegah banjir susulan, pembukaan akses jalan bagi tim penyelamat, dan pencarian korban pada titik-titik yang tertimbun material longsor.

    Menteri Dody juga menyebut langkah-langkah lanjutan akan melibatkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan BNPB, termasuk opsi modifikasi cuaca untuk mempercepat operasi SAR.

    “Kami dukung penuh seluruh kebutuhan di lapangan, mulai dari alat berat hingga ketersediaan solar,” tegasnya.

    Selain menyampaikan duka cita atas korban, Kementerian PU memastikan dukungan tidak akan berhenti pada fase tanggap darurat, tetapi berlanjut hingga masa pemulihan infrastruktur dasar warga.
    Banjir Meluas, 79 Ribu Warga Cilacap Terdampak
    Kabupaten Cilacap sebelumnya juga dilanda banjir besar akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada 13 Oktober 2025. BNPB mencatat sebanyak 79.111 warga terdampak, dengan 491 orang harus mengungsi ke tempat aman.

    Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari, genangan air yang tinggi membuat 65.094 rumah mengalami dampak langsung. Pemerintah daerah tengah menyiapkan penetapan status Siaga Darurat sambil terus memutakhirkan data kerusakan.

    Tim BPBD di lapangan juga melakukan asesmen lanjutan untuk memetakan kebutuhan warga serta menilai risiko banjir susulan. BNPB mengingatkan masyarakat agar tetap waspada mengingat potensi cuaca ekstrem dan dinamika iklim pada periode Oktober masih mungkin memicu bencana susulan.Informasi peringatan dini dapat dipantau melalui kanal resmi BMKG, BPBD, dan situs BNPB.

    Jakarta: Pemerintah pusat bergerak cepat merespons bencana tanah longsor yang menimpa wilayah perbukitan Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, pada Kamis, 13 November 2025. Longsor yang dipicu curah hujan ekstrem dan banjir sehinnga menciptakan kondisi tanah yang labil itu menimbun beberapa rumah warga serta menimbulkan korban jiwa.
     
    Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan langkah pertama yang diutamakan pemerintah adalah membuka akses ke titik-titik terdampak agar proses penyelamatan bisa dilakukan secepat mungkin.
     

    “Kami mengerahkan semua sumber daya yang tersedia. Keselamatan warga adalah prioritas tertinggi,” ujar Menteri Dody.
     
    Untuk mendukung evakuasi dan pencarian korban, Kementerian PU mengirimkan 15 unit excavator dari berbagai balai teknis, mulai dari BBWS hingga BBPJN. Sejumlah alat berat sudah berada di lokasi, sementara lainnya sedang dalam perjalanan menuju titik bencana.

    Seluruh operasi lapangan dilakukan bersama BPBD, Basarnas, dan unsur Forkopimda Cilacap. Koordinasi lintas instansi ini dilakukan agar akses menuju area longsor dapat segera dibuka dan material tanah bisa disingkirkan dengan cepat.

    520 Personel Gabungan Beroperasi di Lapangan
    Dalam briefing pada 15 November 2025, pemerintah melaporkan bahwa total 520 personel dikerahkan dalam penanganan darurat.
     
    Area terdampak dibagi dalam beberapa zona kerja, dengan tugas meliputi pengerjaan sodetan aliran air untuk mencegah banjir susulan, pembukaan akses jalan bagi tim penyelamat, dan pencarian korban pada titik-titik yang tertimbun material longsor.
     
    Menteri Dody juga menyebut langkah-langkah lanjutan akan melibatkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan BNPB, termasuk opsi modifikasi cuaca untuk mempercepat operasi SAR.
     
    “Kami dukung penuh seluruh kebutuhan di lapangan, mulai dari alat berat hingga ketersediaan solar,” tegasnya.
     
    Selain menyampaikan duka cita atas korban, Kementerian PU memastikan dukungan tidak akan berhenti pada fase tanggap darurat, tetapi berlanjut hingga masa pemulihan infrastruktur dasar warga.
    Banjir Meluas, 79 Ribu Warga Cilacap Terdampak
    Kabupaten Cilacap sebelumnya juga dilanda banjir besar akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada 13 Oktober 2025. BNPB mencatat sebanyak 79.111 warga terdampak, dengan 491 orang harus mengungsi ke tempat aman.
     
    Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari, genangan air yang tinggi membuat 65.094 rumah mengalami dampak langsung. Pemerintah daerah tengah menyiapkan penetapan status Siaga Darurat sambil terus memutakhirkan data kerusakan.
     
    Tim BPBD di lapangan juga melakukan asesmen lanjutan untuk memetakan kebutuhan warga serta menilai risiko banjir susulan. BNPB mengingatkan masyarakat agar tetap waspada mengingat potensi cuaca ekstrem dan dinamika iklim pada periode Oktober masih mungkin memicu bencana susulan.Informasi peringatan dini dapat dipantau melalui kanal resmi BMKG, BPBD, dan situs BNPB.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (SAW)

  • Total 16 Korban Tewas, Simak Update Bencana Longsor Cilacap

    Total 16 Korban Tewas, Simak Update Bencana Longsor Cilacap

    Cilacap: Bencana tanah longsor menerjang beberapa dusun di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Tanah longsor ini diakibatkan curah hujan yang tinggi.

    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap menyebut sebanyak 24 desa terdampak banjir dan tanah longsor akibat hujan berintensitas tinggi sejak beberapa sepekan terakhir.

    Berikut ini fakta-fakta bencana banjir dan tanah longsor di Cilacap:
     
    1. Total 16 korban tewas

    Operasi pencarian korban tanah longsor di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap menemukan tiga korban meninggal dunia. Sehingga total kini korban tewas mencapai 16 orang, hingga Senin, 17 November 2025.

    Kepala Kantor SAR Cilacap Muhamad Abdullah mengatakan bahwa ketiga korban ditemukan dalam rentang waktu kurang dari satu jam. Mereka adalah Nilna Nur Fauziah, 9, yang ditemukan pukul 08.57 WIB, disusul Wafik Nur Aini Zahra, 15, pada pukul 09.37 WIB, dan Cahyanto, 57, yang ditemukan pukul 09.50 WIB. Sementara itu, Tim SAR juga menemukan bagian tubuh pada pukul 13.25 WIB.
     

     

    2. 10 orang masih dinyatakan hilang

    Sebanyak 10 orang masih dinyatakan hilang dan tim SAR masih terus berusaha melakukan pencarian korban. 

    Sebanyak 22 alat berat jenis bucket excavator dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Kabupaten Cilacap, diturunkan membantu proses operasi pencarian dan pertolongan.

    3. Tim SAR turunkan 1.001 personel

    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB, Abdul Muhari menjelaskan pihaknya juga menurunkan 1.001 personel untuk memaksimalkan pencarian korban. 

    “Selain dukungan alat berat, opsar ini juga didukung oleh 1.001 personel dari berbagai komponen. Sembilan ekor unit K9 dari Kantor SAR Semarang, Polda Jawa Tengah, dan Polres di Jawa Tengah ikut membantu pencarian korban,” ujarnya.
     
    4. Pencarian korban menggunakan drone hingga anjing pelacak

    Abdullah menjelaskan bahwa pencarian hari kelima dilakukan dengan lima metode utama. 

    “Kami mengerahkan drone thermal, anjing pelacak, alkon atau pompa air, metode ekstrikasi baik modern maupun manual, serta alat berat,” ujarnya.

    5. Pencarian korban longsor terkendala cuaca

    Pembagian area pencarian tetap sama seperti hari sebelumnya, meliputi empat worksite dua di Dusun Cibuyut, serta dua di Dusun Tarukahan. Pencarian menghadapi kendala cuaca, setelah pada sore jam 15.00 WIB, hujan turun di lokasi longsor. 

    Cilacap: Bencana tanah longsor menerjang beberapa dusun di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Tanah longsor ini diakibatkan curah hujan yang tinggi.
     
    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap menyebut sebanyak 24 desa terdampak banjir dan tanah longsor akibat hujan berintensitas tinggi sejak beberapa sepekan terakhir.
     
    Berikut ini fakta-fakta bencana banjir dan tanah longsor di Cilacap:
     

    1. Total 16 korban tewas

    Operasi pencarian korban tanah longsor di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap menemukan tiga korban meninggal dunia. Sehingga total kini korban tewas mencapai 16 orang, hingga Senin, 17 November 2025.

    Kepala Kantor SAR Cilacap Muhamad Abdullah mengatakan bahwa ketiga korban ditemukan dalam rentang waktu kurang dari satu jam. Mereka adalah Nilna Nur Fauziah, 9, yang ditemukan pukul 08.57 WIB, disusul Wafik Nur Aini Zahra, 15, pada pukul 09.37 WIB, dan Cahyanto, 57, yang ditemukan pukul 09.50 WIB. Sementara itu, Tim SAR juga menemukan bagian tubuh pada pukul 13.25 WIB.
     

     

    2. 10 orang masih dinyatakan hilang

    Sebanyak 10 orang masih dinyatakan hilang dan tim SAR masih terus berusaha melakukan pencarian korban. 
     
    Sebanyak 22 alat berat jenis bucket excavator dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Kabupaten Cilacap, diturunkan membantu proses operasi pencarian dan pertolongan.

    3. Tim SAR turunkan 1.001 personel

    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB, Abdul Muhari menjelaskan pihaknya juga menurunkan 1.001 personel untuk memaksimalkan pencarian korban. 
     
    “Selain dukungan alat berat, opsar ini juga didukung oleh 1.001 personel dari berbagai komponen. Sembilan ekor unit K9 dari Kantor SAR Semarang, Polda Jawa Tengah, dan Polres di Jawa Tengah ikut membantu pencarian korban,” ujarnya.
     

    4. Pencarian korban menggunakan drone hingga anjing pelacak

    Abdullah menjelaskan bahwa pencarian hari kelima dilakukan dengan lima metode utama. 
     
    “Kami mengerahkan drone thermal, anjing pelacak, alkon atau pompa air, metode ekstrikasi baik modern maupun manual, serta alat berat,” ujarnya.

    5. Pencarian korban longsor terkendala cuaca

    Pembagian area pencarian tetap sama seperti hari sebelumnya, meliputi empat worksite dua di Dusun Cibuyut, serta dua di Dusun Tarukahan. Pencarian menghadapi kendala cuaca, setelah pada sore jam 15.00 WIB, hujan turun di lokasi longsor. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • ISRF 2025 Dorong Transformasi Beras Rendah Karbon di Indonesia

    ISRF 2025 Dorong Transformasi Beras Rendah Karbon di Indonesia

    Jakarta: International Sustainable Rice Forum (ISRF) 2025 digelar di Jakarta pada 17–18 November 2025. Forum ini menegaskan urgensi transformasi sistem pertanian padi yang lebih ramah lingkungan, sekaligus membuka peluang pasar bagi beras berkelanjutan dan rendah karbon.
     
    Menurut World Resources Institute, budidaya beras menghasilkan sekitar 1,0 gigaton CO₂e emisi gas rumah kaca yang memicu krisis iklim. Penyebabnya adalah praktik irigasi yang tidak efisien dan penggunaan agrokimia berlebih. Dengan beras sebagai makanan pokok lebih dari separuh populasi dunia, peralihan menuju sistem pertanian rendah karbon menjadi kebutuhan mendesak.
     
    ISRF 2025, yang diinisiasi Preferred by Nature bersama Sustainable Rice Platform (SRP), Rikolto, dan International Rice Research Institute (IRRI), mengangkat tema “Low Carbon Rice. High Global Impact.”
     
    Dalam forum ini, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan melalui produksi beras, jagung, dan protein yang lebih produktif, berkelanjutan, dan tahan terhadap perubahan iklim.
     
    Ia menyebut, dalam 1–5 tahun ke depan, Indonesia akan membangun sektor pertanian secara besar-besaran, mulai dari varietas unggul, mekanisasi, hingga teknologi baru, dengan kolaborasi berbagai pihak, termasuk mitra internasional.
     
    “Tujuannya jelas, yaitu memastikan pangan bergizi dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Zulkifli Hasan.

     

    Dukungan internasional juga menguat. Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, H.E. Denis Chaibi, menegaskan kesiapan Uni Eropa untuk mendukung transformasi pangan Indonesia melalui program SWITCHAsia.
     
    “Kami mendorong praktik yang lebih hijau, memperkuat rantai nilai regional, dan mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dengan kolaborasi yang tepat, kita dapat membangun sistem pangan yang lebih tangguh dan berkelanjutan bagi masyarakat di seluruh dunia,” ujarnya.
     
    Forum yang dihadiri pembuat kebijakan, peneliti, petani, penggilingan, dan lembaga donor internasional ini menjadi ruang untuk membahas strategi konkret dalam mempercepat adopsi pertanian padi rendah karbon.
     
    Peter Feilberg, Executive Director Preferred by Nature, menilai sektor perberasan memiliki potensi besar untuk mendorong perubahan iklim positif. 

    “Kita perlu menjembatani sains, kebijakan, dan praktik di lapangan agar transformasi benar-benar terjadi. Untuk itu kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bergerak bersama, agar rantai nilai padi menjadi lebih tangguh dan kita mendekati sistem pangan yang lebih tangguh, tanah yang lebih sehat, serta iklim yang lebih stabil,” tegasnya. 
     

    Jakarta: International Sustainable Rice Forum (ISRF) 2025 digelar di Jakarta pada 17–18 November 2025. Forum ini menegaskan urgensi transformasi sistem pertanian padi yang lebih ramah lingkungan, sekaligus membuka peluang pasar bagi beras berkelanjutan dan rendah karbon.
     
    Menurut World Resources Institute, budidaya beras menghasilkan sekitar 1,0 gigaton CO₂e emisi gas rumah kaca yang memicu krisis iklim. Penyebabnya adalah praktik irigasi yang tidak efisien dan penggunaan agrokimia berlebih. Dengan beras sebagai makanan pokok lebih dari separuh populasi dunia, peralihan menuju sistem pertanian rendah karbon menjadi kebutuhan mendesak.
     
    ISRF 2025, yang diinisiasi Preferred by Nature bersama Sustainable Rice Platform (SRP), Rikolto, dan International Rice Research Institute (IRRI), mengangkat tema “Low Carbon Rice. High Global Impact.”
     
    Dalam forum ini, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan melalui produksi beras, jagung, dan protein yang lebih produktif, berkelanjutan, dan tahan terhadap perubahan iklim.
     
    Ia menyebut, dalam 1–5 tahun ke depan, Indonesia akan membangun sektor pertanian secara besar-besaran, mulai dari varietas unggul, mekanisasi, hingga teknologi baru, dengan kolaborasi berbagai pihak, termasuk mitra internasional.
     
    “Tujuannya jelas, yaitu memastikan pangan bergizi dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Zulkifli Hasan.
     
     

     
    Dukungan internasional juga menguat. Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, H.E. Denis Chaibi, menegaskan kesiapan Uni Eropa untuk mendukung transformasi pangan Indonesia melalui program SWITCHAsia.
     
    “Kami mendorong praktik yang lebih hijau, memperkuat rantai nilai regional, dan mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dengan kolaborasi yang tepat, kita dapat membangun sistem pangan yang lebih tangguh dan berkelanjutan bagi masyarakat di seluruh dunia,” ujarnya.
     
    Forum yang dihadiri pembuat kebijakan, peneliti, petani, penggilingan, dan lembaga donor internasional ini menjadi ruang untuk membahas strategi konkret dalam mempercepat adopsi pertanian padi rendah karbon.
     
    Peter Feilberg, Executive Director Preferred by Nature, menilai sektor perberasan memiliki potensi besar untuk mendorong perubahan iklim positif. 

    “Kita perlu menjembatani sains, kebijakan, dan praktik di lapangan agar transformasi benar-benar terjadi. Untuk itu kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bergerak bersama, agar rantai nilai padi menjadi lebih tangguh dan kita mendekati sistem pangan yang lebih tangguh, tanah yang lebih sehat, serta iklim yang lebih stabil,” tegasnya. 
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Indonesia Jadi Model Transformasi Beras Rendah Karbon

    Indonesia Jadi Model Transformasi Beras Rendah Karbon

    Jakarta: Indonesia menunjukkan peran strategisnya dalam penerapan praktik beras rendah karbon melalui Proyek Low Carbon Rice. Proyek ini menjadi sorotan dalam International Sustainable Rice Forum (ISRF) 2025 yang digelar pada 17-18 November 2025. 
     
    Sebagai salah satu produsen beras terbesar dunia, Indonesia dianggap mampu menyediakan model transformasi sistemik yang dapat direplikasi di negara lain. Dalam empat tahun terakhir, proyek ini berhasil menunjukkan hasil konkret di lapangan.

    Ketua Umum PERPADI, Sutarto Alimoeso, menyebut proyek Low Carbon Rice berfokus di lima kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Proyek ini juga telah membangun keterlibatan aktif para petani, perwakilan pemerintah, hingga pelaku sektor swasta.

    “Jawa Tengah ada di Klaten, Sragen, dan Boyolali. Kemudian Jawa Timur itu di Ngawi dan Madiun,” ujar Sutarto dalam konferensi pers International Sustainable Rice Forum (ISRF) 2025, Senin, 17 November. 
     

    Ia menekankan bahwa transformasi tidak hanya bertumpu pada petani, tetapi juga pelaku penggilingan padi. Menurutnya, perubahan teknologi di sektor penggilingan dapat memperbesar dampak pengurangan karbon.
     
    PERPADI mendorong penggunaan mesin listrik sebagai pengganti mesin diesel, yang hasilnya terbukti signifikan.
     
    “Dampak setelah peralhan adalah, membantu menekan biaya operasional hingga 40% dan mengurangi emisi karbon hingga sekitar 15%. Kami melihat langkah ini sebagai wujud nyata transformasi menuju sistem produksi beras rendah karbon,” jelas Sutarto.
     
    Ia menilai bahwa jika langkah ini didukung penuh melalui kebijakan nasional dan kemitraan lintas sektor, model tersebut bisa diperluas ke lebih banyak wilayah di Indonesia.
     

    Adapun sejumlah capaian proyek Low Carbon Rice antara lain:
     
    1. Mendukung 67 penggilingan kecil untuk beralih dari mesin diesel ke mesin listrik
     
    2. Membangun kemitraan dengan lebih dari 2.650 petani di lahan seluas 1.037 hektar
     
    3. Mengenalkan beras berkelanjutan ke pasar domestik, termasuk restoran dan pembeli institusional
     
    4. Memperkuat kebijakan nasional melalui pembentukan SRP National Working Group
     
    5. Mengembangkan panduan interpretasi standar beras berkelanjutan untuk Indonesia
     
    Proyek ini menunjukkan bagaimana inovasi, pembiayaan hijau, dan kerja sama teknis dapat menciptakan dampak nyata terhadap lingkungan sekaligus meningkatkan daya saing sektor perberasan.

     

    Jakarta: Indonesia menunjukkan peran strategisnya dalam penerapan praktik beras rendah karbon melalui Proyek Low Carbon Rice. Proyek ini menjadi sorotan dalam International Sustainable Rice Forum (ISRF) 2025 yang digelar pada 17-18 November 2025. 
     
    Sebagai salah satu produsen beras terbesar dunia, Indonesia dianggap mampu menyediakan model transformasi sistemik yang dapat direplikasi di negara lain. Dalam empat tahun terakhir, proyek ini berhasil menunjukkan hasil konkret di lapangan.
     
    Ketua Umum PERPADI, Sutarto Alimoeso, menyebut proyek Low Carbon Rice berfokus di lima kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Proyek ini juga telah membangun keterlibatan aktif para petani, perwakilan pemerintah, hingga pelaku sektor swasta.
     
    “Jawa Tengah ada di Klaten, Sragen, dan Boyolali. Kemudian Jawa Timur itu di Ngawi dan Madiun,” ujar Sutarto dalam konferensi pers International Sustainable Rice Forum (ISRF) 2025, Senin, 17 November. 
     

    Ia menekankan bahwa transformasi tidak hanya bertumpu pada petani, tetapi juga pelaku penggilingan padi. Menurutnya, perubahan teknologi di sektor penggilingan dapat memperbesar dampak pengurangan karbon.
     
    PERPADI mendorong penggunaan mesin listrik sebagai pengganti mesin diesel, yang hasilnya terbukti signifikan.
     
    “Dampak setelah peralhan adalah, membantu menekan biaya operasional hingga 40% dan mengurangi emisi karbon hingga sekitar 15%. Kami melihat langkah ini sebagai wujud nyata transformasi menuju sistem produksi beras rendah karbon,” jelas Sutarto.
     
    Ia menilai bahwa jika langkah ini didukung penuh melalui kebijakan nasional dan kemitraan lintas sektor, model tersebut bisa diperluas ke lebih banyak wilayah di Indonesia.
     

     
    Adapun sejumlah capaian proyek Low Carbon Rice antara lain:
     
    1. Mendukung 67 penggilingan kecil untuk beralih dari mesin diesel ke mesin listrik
     
    2. Membangun kemitraan dengan lebih dari 2.650 petani di lahan seluas 1.037 hektar
     
    3. Mengenalkan beras berkelanjutan ke pasar domestik, termasuk restoran dan pembeli institusional
     
    4. Memperkuat kebijakan nasional melalui pembentukan SRP National Working Group
     
    5. Mengembangkan panduan interpretasi standar beras berkelanjutan untuk Indonesia
     
    Proyek ini menunjukkan bagaimana inovasi, pembiayaan hijau, dan kerja sama teknis dapat menciptakan dampak nyata terhadap lingkungan sekaligus meningkatkan daya saing sektor perberasan.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • AirAsia Galang Dukungan untuk Korban Topan Tino Lewat To the Philippines with Love

    AirAsia Galang Dukungan untuk Korban Topan Tino Lewat To the Philippines with Love

    Jakarta: AirAsia Aviation Group memperkenalkan inisiatif ‘To the Philippines with Love’ untuk mendukung berbagai langkah penanganan pasca bencana di Cebu dan wilayah terdampak Topan Tino (Kalmaegi) lainnya.
     
    AirAsia akan menyalurkan PHP15 dari setiap kursi yang terjual pada 15 November 2025 hingga 14 Januari 2026. Donasi tersebut nantinya disalurkan melalui AirAsia Foundation untuk mendukung proyek ini.
     
    “Perhatian kami tertuju kepada semua pihak yang terdampak di Filipina, termasuk Allstars kami. Semoga kontribusi ini dapat membawa harapan dan membantu masyarakat memulai kembali kegiatan mereka,” ujar Tony Fernandes, CEO Capital A dan Penasihat AirAsia Aviation Group.
     
    Sementara itu, Executive Director AirAsia Foundation, Yap Mun Ching, menuturkan bahwa fokus AirAsia Foundation tidak hanya berhenti pada bantuan darurat, tetapi juga pada proses pemulihan jangka panjang.
     

     
    Pihaknya akan bekerja melalui jaringan wirausaha sosial dan mitra terpercaya untuk menyalurkan berbagai sumber daya kepada komunitas yang membutuhkan, mendukung pemulihan rumah, mata pencaharian, dan memberikan perubahan bagi yang terdampak.
     
    “Salah satu prioritas utama kami di AirAsia Foundation adalah membantu komunitas bangkit kembali lebih tangguh pasca bencana,” ujarnya.
     
    Di antara penerima dukungan AirAsia Foundation pada 2024 adalah Bike Scouts, wirausaha sosial dengan pengalaman lebih dari sepuluh tahun dalam penanganan bencana di Filipina. Dukungan dialokasikan untuk menyediakan akses komunikasi bagi komunitas yang terisolasi.
     
    Pada 2025, dukungan disalurkan kepada Arkomjogja di Indonesia, yang sebelumnya melaksanakan berbagai program pemulihan pasca bencana, guna mendokumentasikan pembelajaran serta menyebarluaskan model pemulihan berbasis komunitas.

     

     
    Sejak berdiri pada 2012, AirAsia Foundation telah menyalurkan lebih dari USD 4 juta untuk berbagai respon bencana, mulai dari Topan Haiyan hingga tsunami Palu dan banjir Malaysia. Serta, lebih dari USD 670.000 dalam bentuk hibah kepada wirausaha sosial di tujuh negara ASEAN.
     
    Donasi terbaru ini melengkapi dukungan maskapai terhadap pemerintah Filipina melalui penerbangan kemanusiaan. AirAsia telah membantu mengangkut tim pencarian dan penyelamatan dari Metropolitan Manila Development Authority (MMDA) dan peralatan penting ke Cebu pascagempa.
     
    Komitmen tersebut diumumkan oleh CEO dan Presiden AirAsia Philippines, Capt. Suresh Bangah, dalam seremoni penerbangan perdana Kuala Lumpur–Cebu sekaligus meresmikan Cebu sebagai hub baru AirAsia.
     
    AirAsia sendiri kini mengoperasikan 202 penerbangan mingguan ke 10 destinasi internasional dari Filipina, dan memperluas rute domestik dari Cebu.

    Jakarta: AirAsia Aviation Group memperkenalkan inisiatif ‘To the Philippines with Love’ untuk mendukung berbagai langkah penanganan pasca bencana di Cebu dan wilayah terdampak Topan Tino (Kalmaegi) lainnya.
     
    AirAsia akan menyalurkan PHP15 dari setiap kursi yang terjual pada 15 November 2025 hingga 14 Januari 2026. Donasi tersebut nantinya disalurkan melalui AirAsia Foundation untuk mendukung proyek ini.
     
    “Perhatian kami tertuju kepada semua pihak yang terdampak di Filipina, termasuk Allstars kami. Semoga kontribusi ini dapat membawa harapan dan membantu masyarakat memulai kembali kegiatan mereka,” ujar Tony Fernandes, CEO Capital A dan Penasihat AirAsia Aviation Group.
     
    Sementara itu, Executive Director AirAsia Foundation, Yap Mun Ching, menuturkan bahwa fokus AirAsia Foundation tidak hanya berhenti pada bantuan darurat, tetapi juga pada proses pemulihan jangka panjang.
     

     
    Pihaknya akan bekerja melalui jaringan wirausaha sosial dan mitra terpercaya untuk menyalurkan berbagai sumber daya kepada komunitas yang membutuhkan, mendukung pemulihan rumah, mata pencaharian, dan memberikan perubahan bagi yang terdampak.
     
    “Salah satu prioritas utama kami di AirAsia Foundation adalah membantu komunitas bangkit kembali lebih tangguh pasca bencana,” ujarnya.
     
    Di antara penerima dukungan AirAsia Foundation pada 2024 adalah Bike Scouts, wirausaha sosial dengan pengalaman lebih dari sepuluh tahun dalam penanganan bencana di Filipina. Dukungan dialokasikan untuk menyediakan akses komunikasi bagi komunitas yang terisolasi.
     
    Pada 2025, dukungan disalurkan kepada Arkomjogja di Indonesia, yang sebelumnya melaksanakan berbagai program pemulihan pasca bencana, guna mendokumentasikan pembelajaran serta menyebarluaskan model pemulihan berbasis komunitas.
     
     

     
    Sejak berdiri pada 2012, AirAsia Foundation telah menyalurkan lebih dari USD 4 juta untuk berbagai respon bencana, mulai dari Topan Haiyan hingga tsunami Palu dan banjir Malaysia. Serta, lebih dari USD 670.000 dalam bentuk hibah kepada wirausaha sosial di tujuh negara ASEAN.
     
    Donasi terbaru ini melengkapi dukungan maskapai terhadap pemerintah Filipina melalui penerbangan kemanusiaan. AirAsia telah membantu mengangkut tim pencarian dan penyelamatan dari Metropolitan Manila Development Authority (MMDA) dan peralatan penting ke Cebu pascagempa.
     
    Komitmen tersebut diumumkan oleh CEO dan Presiden AirAsia Philippines, Capt. Suresh Bangah, dalam seremoni penerbangan perdana Kuala Lumpur–Cebu sekaligus meresmikan Cebu sebagai hub baru AirAsia.
     
    AirAsia sendiri kini mengoperasikan 202 penerbangan mingguan ke 10 destinasi internasional dari Filipina, dan memperluas rute domestik dari Cebu.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)