Category: Medcom.id News

  • Jaringan Distribusi Makin Kuat, Inovasi Teknologi Pelumas PanaOIL Makin Canggih

    Jaringan Distribusi Makin Kuat, Inovasi Teknologi Pelumas PanaOIL Makin Canggih

    Jakarta: PT Pana Oil Indonesia, produsen pelumas otomotif dan industri dengan fasilitas blending plant berstandar internasional di Cilegon, Banten, terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan pelumas berkualitas juga memperkuat jaringan distribusi di seluruh wilayah Indonesia.

    Selain melalui distributor resmi, PanaOil telah membentuk titik-titik stok (stock point) di berbagai wilayah untuk memastikan ketersedian barang sehingga lebih mudah dijangkau oleh pelanggan.

    Raymond Widjaja, Managing Director PT Pana Oil Indonesia, mengatakan bahwa distributor sebagai mitra kerja memiliki peran penting sebagai ujung tombak dalam membangun kepercayaan pelanggan dan memperluas pasar Pana Oil di wilayahnya masing-masing.

    Untuk itu, PanaOIL akan terus menambah distributor resmi karena titik-titik stok sudah tersedia di berbagai wilayah. Pemasaran pelumas PanaOIL juga diperkuat dengan unit bisnis yang melayani kebutuhan oli dengan volume cukup besar (bulk) di sektor pertambangan.

    “Kami percaya bahwa distributor adalah mitra utama kami dalam membangun kepercayaan pasar. Oleh karena itu, kami terus memperkuat hubungan dengan distributor serta menyediakan infrastruktur pendukung agar mereka bisa tumbuh bersama,” kata Raymond, Rabu 16 April 2025.

    Menurutnya, hal ini sejalan dengan PanaOIL yang telah tersertifikasi ISO 9001:2015. PanaOIL percaya bahwa kualitas tidak hanya diukur dari produk yang dihasilkan, tetapi juga dari mendengarkan, melibatkan, dan merespons kebutuhan pelanggan.

    Salah satu wujud nyata dari implementasi komitmen tersebut adalah melalui kegiatan “Celebration of PanaOIL Community in Riau” yang digelar bersama distributor resmi PT Patria Riau Jaya Perkasa (PRJP) pada 7 Maret 2025 di Hotel Grand Central.

    Direktur Executive B2B Commercial Pana Oil Indonesia, Effendy Liemuel mengapresiasi acara yang dilaksanakan PRJP. Menurutnya, acara ini memberikan dampak positif, karena membuka ruang bagi para konsumen untuk mengenal lebih dekat produk-produk PanaOIL. 

    Effendy menambahkan, PanaOIL berkomitmen menghadirkan pelumas berkualitas tinggi yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan, tidak hanya dari sisi performa, tetapi juga efisiensi biaya. “Kami menggunakan base oil dengan kualitas Virgin Base dan additive dari OEM ternama, serta memastikan dukungan penuh dalam hal monitoring performa pelumas di lapangan,” jelasnya.

    Sementara itu, Bala Chandra, Direktur Utama PT Patria Riau Jaya Perkasa, distributor pelumas PanaOil di wilayah Riau, mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara PRJP dan prinsipal Pana Oil serta para pelanggan.

    “Kami ingin membangun ekosistem yang kuat di mana tidak hanya produk berkualitas yang kami tawarkan, tetapi juga kepercayaan dan pelayanan terbaik bagi semua customer kami. Acara ini memiliki makna yang lebih dari sekedar pertemuan bisnis, tapi juga menjadi momen kebersamaan untuk memperkuat komunitas PanaOIL di wilayah Riau.”
     
    Dalam event tersebut PanaOil memperkenalkan inovasi pelumas ramah lingkungan. PanaOIL berhasil melakukan inovasi melalui rangkaian produk pelumas sintetik generasi terbaru melalui pengembangan Ester Dura Technology, yang dirancang untuk menjawab tantangan efisiensi energi sekaligus menurunkan emisi gas buang. Teknologi ini memungkinkan pengurangan friksi mesin hingga 15%, sehingga berdampak pada efisiensi bahan bakar sebesar 5% dan penurunan emisi partikulat serta hidrokarbon hingga 20%. 

    Ester Dura Technology stabil terhadap degradasi oksidatif dan termal, sedangkan pengikat kandungan ester merupakan tempat yang rentan bagi bakteri sehingga tingkat biodegredasi tinggi. Dengan tingkat biodegredasi tinggi maka kemampuan untuk mengurai lebih bagus, sehingga lebih ramah lingkungan. Selain itu, kemampuan pelumas dalam mempertahankan kestabilan pada suhu tinggi, melindungi mesin dari oksidasi dan memperpanjang interval penggantian oli turut membantu pelanggan menekan biaya operasional sekaligus mendukung program hijau pemerintah.

    Riset dan pengembangan dilakukan dengan mengacu pada standar OEM, API, ILSAC, dan JASO untuk memastikan kesesuaian optimal dengan berbagai tipe kendaraan dan mesin industri. Dengan dukungan teknologi, distribusi yang luas, dan hubungan erat dengan para mitra, PanaOIL menegaskan visinya untuk menjadi pelumas andalan yang mendukung kemajuan industri nasional.

    “Dengan terus melakukan inovasi ini, kami mampu menghasilkan pelumas berkualitas yang memberikan dampak positif bagi pelanggan seperti penghematan penggunaan BBM, biaya perawatan, peningkatan produktivitas sekaligus mampu menurunkan emisi gas buang. Hal ini bentuk dukungan solid kepada distributor sehingga mereka bisa bersaing di pasar,” tegas Raymond.

    Jakarta: PT Pana Oil Indonesia, produsen pelumas otomotif dan industri dengan fasilitas blending plant berstandar internasional di Cilegon, Banten, terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan pelumas berkualitas juga memperkuat jaringan distribusi di seluruh wilayah Indonesia.
     
    Selain melalui distributor resmi, PanaOil telah membentuk titik-titik stok (stock point) di berbagai wilayah untuk memastikan ketersedian barang sehingga lebih mudah dijangkau oleh pelanggan.
     
    Raymond Widjaja, Managing Director PT Pana Oil Indonesia, mengatakan bahwa distributor sebagai mitra kerja memiliki peran penting sebagai ujung tombak dalam membangun kepercayaan pelanggan dan memperluas pasar Pana Oil di wilayahnya masing-masing.

    Untuk itu, PanaOIL akan terus menambah distributor resmi karena titik-titik stok sudah tersedia di berbagai wilayah. Pemasaran pelumas PanaOIL juga diperkuat dengan unit bisnis yang melayani kebutuhan oli dengan volume cukup besar (bulk) di sektor pertambangan.
     
    “Kami percaya bahwa distributor adalah mitra utama kami dalam membangun kepercayaan pasar. Oleh karena itu, kami terus memperkuat hubungan dengan distributor serta menyediakan infrastruktur pendukung agar mereka bisa tumbuh bersama,” kata Raymond, Rabu 16 April 2025.
     
    Menurutnya, hal ini sejalan dengan PanaOIL yang telah tersertifikasi ISO 9001:2015. PanaOIL percaya bahwa kualitas tidak hanya diukur dari produk yang dihasilkan, tetapi juga dari mendengarkan, melibatkan, dan merespons kebutuhan pelanggan.
     
    Salah satu wujud nyata dari implementasi komitmen tersebut adalah melalui kegiatan “Celebration of PanaOIL Community in Riau” yang digelar bersama distributor resmi PT Patria Riau Jaya Perkasa (PRJP) pada 7 Maret 2025 di Hotel Grand Central.
     
    Direktur Executive B2B Commercial Pana Oil Indonesia, Effendy Liemuel mengapresiasi acara yang dilaksanakan PRJP. Menurutnya, acara ini memberikan dampak positif, karena membuka ruang bagi para konsumen untuk mengenal lebih dekat produk-produk PanaOIL. 
     
    Effendy menambahkan, PanaOIL berkomitmen menghadirkan pelumas berkualitas tinggi yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan, tidak hanya dari sisi performa, tetapi juga efisiensi biaya. “Kami menggunakan base oil dengan kualitas Virgin Base dan additive dari OEM ternama, serta memastikan dukungan penuh dalam hal monitoring performa pelumas di lapangan,” jelasnya.
     
    Sementara itu, Bala Chandra, Direktur Utama PT Patria Riau Jaya Perkasa, distributor pelumas PanaOil di wilayah Riau, mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara PRJP dan prinsipal Pana Oil serta para pelanggan.
     
    “Kami ingin membangun ekosistem yang kuat di mana tidak hanya produk berkualitas yang kami tawarkan, tetapi juga kepercayaan dan pelayanan terbaik bagi semua customer kami. Acara ini memiliki makna yang lebih dari sekedar pertemuan bisnis, tapi juga menjadi momen kebersamaan untuk memperkuat komunitas PanaOIL di wilayah Riau.”
     
    Dalam event tersebut PanaOil memperkenalkan inovasi pelumas ramah lingkungan. PanaOIL berhasil melakukan inovasi melalui rangkaian produk pelumas sintetik generasi terbaru melalui pengembangan Ester Dura Technology, yang dirancang untuk menjawab tantangan efisiensi energi sekaligus menurunkan emisi gas buang. Teknologi ini memungkinkan pengurangan friksi mesin hingga 15%, sehingga berdampak pada efisiensi bahan bakar sebesar 5% dan penurunan emisi partikulat serta hidrokarbon hingga 20%. 
     
    Ester Dura Technology stabil terhadap degradasi oksidatif dan termal, sedangkan pengikat kandungan ester merupakan tempat yang rentan bagi bakteri sehingga tingkat biodegredasi tinggi. Dengan tingkat biodegredasi tinggi maka kemampuan untuk mengurai lebih bagus, sehingga lebih ramah lingkungan. Selain itu, kemampuan pelumas dalam mempertahankan kestabilan pada suhu tinggi, melindungi mesin dari oksidasi dan memperpanjang interval penggantian oli turut membantu pelanggan menekan biaya operasional sekaligus mendukung program hijau pemerintah.
     
    Riset dan pengembangan dilakukan dengan mengacu pada standar OEM, API, ILSAC, dan JASO untuk memastikan kesesuaian optimal dengan berbagai tipe kendaraan dan mesin industri. Dengan dukungan teknologi, distribusi yang luas, dan hubungan erat dengan para mitra, PanaOIL menegaskan visinya untuk menjadi pelumas andalan yang mendukung kemajuan industri nasional.
     
    “Dengan terus melakukan inovasi ini, kami mampu menghasilkan pelumas berkualitas yang memberikan dampak positif bagi pelanggan seperti penghematan penggunaan BBM, biaya perawatan, peningkatan produktivitas sekaligus mampu menurunkan emisi gas buang. Hal ini bentuk dukungan solid kepada distributor sehingga mereka bisa bersaing di pasar,” tegas Raymond.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)

  • Kadin Kelautan dan Perikanan Ajak Semua Pihak Bersinergi Menghadapi Kebijakan Ekonomi AS

    Kadin Kelautan dan Perikanan Ajak Semua Pihak Bersinergi Menghadapi Kebijakan Ekonomi AS

    Jakarta: Masyarakat dan pemerintah diajak selalu optimis dan bersinergi menghadapi tantangan ekonomi, termasuk dampak kebijakan tarif dari Amerika Serikat (AS). Pemerintah harus aktif melibatkan dunia usaha dalam proses perundingan terkait isu-isu perdagangan internasional, terutama perang tarif yang sedang berlangsung.
     
    Hal itu terungkap saat halalbihalal yang digelar Kadin Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta Pusat.
     
    “Dengan kondisi ekonomi sekarang dan kebijakan AS, kita sudah diskusi bareng-bareng. Insyaallah, pengusaha tidak boleh pesimistis,” kata Wakil Ketua Umum Koordinator (WKUK) Bidang Pangan Kadin Indonesia, Mulyadi Jayabaya.

    Wakil Ketua Umum Bidang Kelautan dan Perikanan Kadin Indonesia Yugi Prayanto menekankan pentingnya keterlibatan aktif dunia usaha dalam proses perundingan terkait isu-isu perdagangan internasional, terutama dalam perang tarif yang sedang berlangsung.
     
    “Intinya kita harus memberi masukan setiap ada isu-isu yang perlu di-update dalam masalah perang tarif ini yang lagi in,” ujar Yugi.
     
    Menurutnya, meski proses negosiasi dengan AS masih berlangsung, perwakilan pelaku usaha tetap harus menyampaikan aspirasi mereka.
     
    “Kalau seumpama tarifnya sangat tinggi, sudah pasti pelaku tidak bisa membeli produk, contohnya udang,” katanya.
     
    Yugi juga menyoroti pentingnya perbaikan data dalam sektor perikanan. Ia menyebut pemerintah bersama BPS dan para pemangku kepentingan sedang mencari solusi untuk membenahi big data perikanan. Langkah ini dinilai krusial untuk menghitung target pertumbuhan sektor secara akurat.
     
    “Pemerintah, BPS dan stakeholder mencari solusi untuk memperbaiki big data perikanan. Setelah big data clear, target pertumbuhan 8 persen bisa terkalkulasi dengan baik,” ujarnya.
     
    Yugi menegaskan, usulan ini sejalan dengan tujuan menjadikan perikanan sebagai komoditas ekspor unggulan Indonesia. “Karena ini dampaknya ke orang kecil, nelayan dan petambak yang jumlahnya sampai jutaan,” katanya.
     
    Yugi yakin isu sosial dapat menjadi pertimbangan penting bagi pemerintah AS dalam mengambil keputusan dagang.
     
    “AS biasanya sangat prihatin kalau berkaitan dengan social issues. Mereka tidak ada swasembada perikanan, jadi pasti perlu perikanan dari kita. Jadi push and pull factor ini penting,” kata Yugi.
     
    Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk KKP Tornanda Syaifullah menegaskan, Pemerintah sedang menyiapkan solusi konkret dalam waktu 90 hari ke depan sejak ketetapan tarif diberlakukan.
     
    “Ini momen penting untuk merombak sektor dari hulu ke hilir. Kita harus menata ulang semua agar produk kita tetap kompetitif di pasar internasional. Jika pasar AS tidak lagi memungkinkan karena tarif terlalu tinggi, kita harus membidik pasar baru, seperti Uni Emirat Arab, Asia Tenggara, atau Eropa,” kata Tornanda.
     
    Bedasarkan data KKP, AS menjadi negara tujuan utama ekspor produk perikanan nasional di 2024. Nilai ekspor ke Negeri Paman Sam mencapai USD1,90 miliar atau 31,97% dari total ekspor perikanan Indonesia di 2024.
     
    Posisi selanjutnya ditempati China sebesar 20,88% dari total ekspor perikanan Indonesia, diikuti ASEAN 14,39%, Jepang sebesar 10,06%, dan Uni Eropa 6,96%.
     
    AS juga tercatat menjadi negara tujuan utama ekspor udang Indonesia yakni 63% dari total volume ekspor udang di 2024 yang mencapai 214.575 ton. Disusul Jepang 15%, China dan Asean 6%, Uni Eropa 4%, serta Rusia, Taiwan, dan Korea 1%.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Konferensi Asia Afrika dalam Kenangan Saksi Hidup, Dunia yang Berubah dan Semangat Melestarikan

    Konferensi Asia Afrika dalam Kenangan Saksi Hidup, Dunia yang Berubah dan Semangat Melestarikan

    Jakarta: Tahun ini genap 70 tahun sejak diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika. Namun, Popong Otje Djunjunan masih ingat betul betapa berbedanya wajah Bandung, dan Indonesia secara keseluruhan, pada 1955 ketika pertemuan tingkat tinggi bersejarah itu diadakan. 
     
    Saat itu, Popong, yang masih berusia 17 tahun dan duduk di bangku SMA, menjadi salah satu pemandu muda yang menyambut para pemimpin dunia di Hotel Savoy Homann, Bandung.
     
    Bandung menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika pertama pada 1955, yang mempertemukan para presiden, perdana menteri, dan pemimpin dari 29 negara dan kawasan dalam semangat bersama untuk membebaskan diri dari kolonialisme dan imperialisme.
     
    Menurut Popong, Indonesia telah mengalami kemajuan yang signifikan selama tujuh dekade terakhir melalui kemajuan di bidang pendidikan, ekonomi, dan transportasi.

    Khususnya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), hasil kerja sama Indonesia-China, telah mempersingkat waktu tempuh antara kedua kota dari empat jam menjadi hanya 30 menit.
     
    Baca juga: Festival Asia Afrika Kembali Digelar
     
    “Begitu pula Bandung, yang kini sudah dikenal secara global, menarik banyak sekali wisatawan mancanegara,” kata Popong kepada Xinhua baru-baru ini di rumahnya di Bandung.
     
    Patung-patung figur para penggagas Konferensi Asia Afrika dipajang di dekat Gedung Merdeka dalam upacara peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada 24 April 2015. 
     
    Dalam konferensi tahun 1955, Popong dan sembilan remaja lainnya mengenakan kebaya tradisional dengan rambut disanggul. Mereka ditugaskan untuk memperkenalkan masakan Sunda, salah satu makanan paling populer di Indonesia, dan minuman Sunda kepada para pemimpin negara dalam bahasa Inggris. 
     

    (Patung-patung figur para penggagas Konferensi Asia Afrika dipajang di dekat Gedung Merdeka dalam upacara peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada 24 April 2015. Foto: Dok. Istimewa)
     
    Sajian yang diberikan termasuk rangginang, colenak, opak, dan minuman seperti bandrek dan bajigur. “Kami bertindak sebagai pemandu di hotel, menyambut para tamu,” kenang Popong. 
     
    Dia dengan gembira menceritakan kembali pertemuannya dengan perdana menteri Mesir saat itu, Gamal Abdel Nasser, yang bertanya tentang bajigur. 
     
    “Dengan tinggi badan yang hanya 150 sentimeter, saya harus menjulurkan leher selama beberapa menit untuk berbicara dengannya,” tutur Popong sambil tersenyum.
     
    Kala itu, dia pun menjelaskan resep minuman yang terbuat dari santan, jahe, dan gula aren tersebut. Popong menyampaikan bahwa Indonesia bukan satu-satunya negara yang telah berubah sejak saat itu. 
     
    “Kolonialisme telah memudar, dan kini negara-negara Asia dan Afrika sedang membangun kembali diri mereka secara ekonomi dan politik.”
     
    Baca juga: Konferensi Asia-Afrika: Peran Indonesia Hentikan Penjajahan dan Kekerasan
     
    Dia menyoroti bahwa pembangunan global bergantung pada hubungan antarmanusia, khususnya hubungan lintas perbatasan. “Kerja sama internasional harus terus berlanjut, tanpa diskriminasi.”
     
    Popong, yang kini berusia 87 tahun, telah mengabdi selama 25 tahun di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan spesialisasi di bidang pendidikan dan kebudayaan, sebelum pensiun pada 2019. 
     
    Dia mengajak generasi muda untuk menjunjung tinggi semangat Konferensi Asia Afrika guna berkontribusi bagi kemajuan dunia.
     
    “Kerja sama internasional harus terus berlanjut, tanpa diskriminasi,” kata Popong Otje Djunjunan, salah satu pemandu muda yang menyambut para pemimpin dunia di Hotel Savoy Homann Bandung pada 1955.
     
    “Di dunia yang mengglobal ini, kita harus belajar dari orang lain, baik itu semangat, etos kerja, maupun disiplin mereka,” kata Popong, seraya menyebut China sebagai contoh. “Ada pepatah berbunyi, ‘Carilah ilmu sampai ke negeri China’,” imbuhnya. 

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • Kenangan Abadi Pasangan Suami Istri tentang Konferensi Asia-Afrika 1955

    Kenangan Abadi Pasangan Suami Istri tentang Konferensi Asia-Afrika 1955

    Jakarta: Inen Rusnan adalah fotografer termuda Indonesia yang ditugaskan untuk meliput Konferensi Asia-Afrika 1955 yang diselenggarakan di Bandung, Provinsi Jawa Barat. Pada usia 18 tahun, Inen hilir mudik tanpa lelah untuk mengabadikan foto para delegasi dari setiap negara yang berpartisipasi selama acara bersejarah tersebut.
     
    Ketika Xinhua mewawancarainya belum lama ini di kediamannya di Bandung, Inen sudah berusia 88 tahun. Dia menjawab pertanyaan dengan bantuan istrinya, Dedeh Kurniasih (78), yang juga menyaksikan konferensi monumental tersebut.
     
    Pada 18 April 1955 pagi, Inen mengendarai sepeda motornya menyusuri jalan-jalan di Bandung menuju Hotel Savoy Homann. Di
    dalam tasnya, dia membawa hingga 20 rol film, yang akan ditambahnya kembali setelah semua film digunakan. 

    Tugas pertamanya adalah di lobi hotel, tempat dia memotret para delegasi yang sedang menunggu kedatangan presiden Republik Indonesia saat itu, Soekarno. Setelah menyelesaikan tugas tersebut, Inen pun berangkat menuju Gedung Merdeka, lokasi utama penyelenggaraan konferensi.
     
    Dari balkon yang menghadap ke aula, Inen memotret jalannya konferensi, termasuk pidato Soekarno yang penuh semangat. 
     
    “Foto adalah saksi sejarah,” kata Inen kepada Xinhua. “Saya memotret semua delegasi, terutama mereka yang duduk di bagian VIP, serta setiap momen penting.” 
     
    Baca juga: Bendera PBB dan Negara Asia Afrika Dikibarkan di Museum KAA Bandung
     
    Pada 1955, teknologi fotografi masih terbatas. Gambar masih dalam bentuk hitam putih, dan hanya segelintir orang yang tahu cara memakai kamera. Inen termasuk di antara mereka. Dia belajar fotografi pada usia 16 tahun dari ayah angkatnya, James Adiwijaya, pemilik James Press Photo Agency. 
     
    James-lah yang membawa Inen ke konferensi tersebut, dan foto-foto bidikannya didistribusikan ke surat kabar dan panitia acara.
     
    Di sela-sela sesi, Inen bergegas ke studio foto yang berjarak 5 km untuk mencetak foto-fotonya. Sebagian fotonya dikirim ke surat kabar untuk dijadikan berita utama keesokan harinya, sementara yang lainnya diberikan sebagai cendera mata untuk para delegasi. 
     
    Saat ini, banyak karyanya yang dipajang di Gedung Merdeka, yang kini menjadi Museum Konferensi Asia-Afrika.
     
    Sementara itu, Dedeh Kurniasih, yang saat itu duduk di bangku kelas dua sekolah dasar, termasuk salah satu anak yang terpilih untuk menyambut para delegasi. 
     
    Dedeh teringat bangun pagi-pagi sekali pada hari itu, kegembiraannya terlihat jelas saat dia dan kawan-kawan sekelasnya naik delman menuju Gedung Merdeka.
     
    Baca juga: Wapres Tegaskan Komitmen Indonesia bagi Negara Asia-Afrika
     
    “Bandung saat itu sangat ramai,” kenang Dedeh. “Orang-orang berjejer di jalan, pria, wanita, lansia, dan anak-anak, semua bersorak- sorai ketika para delegasi melintas dalam busana tradisional mereka.” 
     
    Dedeh dan kerumunan orang melambaikan bendera dan menyanyikan lagu “Halo-Halo Bandung” selama prosesi bersejarah tersebut dari Hotel Savoy Homann.
     
    Setelah menikah dengan Inen, Dedeh mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang konferensi tersebut melalui foto-fotonya. 
    Kini, pasangan tersebut kerap menerima kunjungan dari para jurnalis dan peneliti, dan sesekali mengajak cucu-cucu mereka ke museum untuk berbagi kenangan.
     
    Meskipun tujuh dekade telah berlalu, Konferensi Asia-Afrika 1955 tetap menjadi babak yang menentukan dalam hidup mereka, bukti sebuah momen ketika dunia berkumpul di Bandung. Dan seorang fotografer muda, bersama seorang anak sekolah, menjadi bagian dari sejarah. 

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • Di Tengah Paceklik Pendanaan, Eratani Raup Rp105 Miliar

    Di Tengah Paceklik Pendanaan, Eratani Raup Rp105 Miliar

    Jakarta: Saat banyak startup berguguran karena sulit mendapatkan dana, Eratani justru mencetak prestasi. Startup agritech ini sukses meraih pendanaan Seri A sebesar USD6,2 juta atau sekitar Rp105 miliar. 
     
    Putaran ini dipimpin oleh Clay Capital dengan dukungan dari TNB Aura, SBI Ven Capital, AgFunder, Genting Ventures, dan IIX.
     
    Kucuran dana segar ini membuktikan kepercayaan investor terhadap visi besar Eratani dalam mentransformasi sektor pertanian padi di Indonesia, sekaligus mendukung ambisi swasembada pangan nasional pada 2027.

    Pendanaan besar untuk dampak nyata di sawah
    Didirikan pada 2021, Eratani hadir sebagai solusi menyeluruh bagi petani kecil di sektor padi. Lewat platform digitalnya, Eratani telah memberdayakan lebih dari 34.000 petani di Jawa dan Sulawesi, mengelola 13.000 hektar lahan pertanian padi, meningkatkan hasil panen hingga 29 persen dan pendapatan petani sampai 25 persen di 2024, memproduksi 112.000 ton beras dan gabah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

    “Di Eratani, kami membuktikan bahwa dampak ekonomi dan sosial dapat berjalan beriringan dengan keberlanjutan lingkungan,” ujar Co-founder dan CEO Eratani Andrew Soeherman, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 19 April 2025.
     
    “Fokus kami bukan pada ekspansi yang serba cepat, melainkan pada pembangunan fondasi yang kokoh agar kami dapat tumbuh secara strategis,” imbuh dia.
     

    Menyatukan ekosistem pertanian 
    Menurutnya, masalah utama sektor pertanian padi di Indonesia adalah ekosistemnya yang tercerai-berai. Oleh karena itu, Eratani menjawab tantangan ini lewat pendekatan digital yang menyatukan berbagai pemangku kepentingan.
     
    Petani bisa mengakses pendanaan terjangkau, bibit dan pupuk berkualitas, layanan konsultasi agronomi, hingga akses pasar. Semua disediakan dalam satu platform yang terintegrasi.
     
    “Dengan memanfaatkan wawasan berbasis data, kami dapat mengelola risiko dengan lebih efektif dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih cerdas di lapangan,” ujar Susilo, Co-founder dan CFO Eratani, Bambang Cahyo.
    Petani kecil beri dampak besar
    Eratani tak hanya membantu meningkatkan kesejahteraan petani, tapi juga berkontribusi besar terhadap lingkungan. Pasalnya, budidaya padi diketahui menyumbang 1,5–2 persen dari total emisi gas rumah kaca global, setara dengan seluruh sektor penerbangan.
     
    “Eratani meredefinisi apa yang bisa dicapai oleh petani kecil di Indonesia,” kata Partner di Clay Capital, Gerard Chia.
     
    “Model terintegrasi dan berorientasi pada petani yang diterapkan Eratani membedakannya dari platform agritech pada umumnya. Eratani punya potensi mendorong perubahan sistemik melalui praktik berkelanjutan dan membuka peluang baru di pasar karbon,” jelas dia.
     
    Dengan tambahan pendanaan ini, Eratani akan memperluas adopsi teknologi pertanian presisi, mekanisasi, dan praktik budidaya ramah lingkungan. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas, profitabilitas, serta mendukung target iklim dan ketahanan pangan nasional.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Deretan Pekerjaan Ini Terancam Hilang karena AI dalam 20 Tahun ke Depan

    Deretan Pekerjaan Ini Terancam Hilang karena AI dalam 20 Tahun ke Depan

    Jakarta: Teknologi kecerdasan buatan (AI) memang menjanjikan kemudahan dan efisiensi. Namun, di balik manfaatnya, para ahli memperingatkan bahwa sejumlah pekerjaan berisiko hilang dalam 20 tahun ke depan akibat otomatisasi. 
     
    Fakta ini terungkap dalam laporan Pew Research Center yang mewawancarai lebih dari 1.000 pakar AI dan 5.400 orang dewasa di Amerika Serikat.
     
    Sebanyak 56 persen ahli AI optimistis bahwa teknologi ini akan memberikan dampak positif bagi pekerjaan dan ekonomi, dibandingkan hanya 17 persen dari masyarakat umum. 

    Namun, mereka juga mengakui bahwa sejumlah pekerjaan memang rentan digantikan oleh AI.

    Daftar pekerjaan yang paling terancam oleh AI
    Merangkum artikel CNBC International, Sabtu, 19 April 2025, berikut beberapa jenis pekerjaan yang dinilai paling berisiko hilang dalam dua dekade ke depan:
     
    Kasir: 73 persen ahli setuju profesi ini mudah tergantikan mesin otomatis.
    Pengemudi truk: 62 persen ahli yakin kendaraan tanpa awak akan jadi tren masa depan.
    Jurnalis: 60 persen menyebut profesi ini akan terdampak, terutama pada aspek penulisan berita standar.
    Pekerja pabrik: 60 persen menyatakan otomatisasi akan menggantikan tenaga manusia.
    Insinyur perangkat lunak: 50 persen menilai AI bisa menulis kode dan menganalisis data lebih cepat.
     
    Menariknya, masyarakat umum tak sejalan dengan para ahli soal pengemudi truk. Hanya 33 persen publik yang percaya profesi ini akan tergantikan, padahal para peneliti AI melihat potensi besar dalam kendaraan otonom.
     

    AI dan ekonomi
    Para ahli melihat bahwa AI akan membantu banyak orang bekerja lebih efisien dan produktif. Beberapa bidang yang dinilai akan paling diuntungkan termasuk sektor kesehatan, di mana AI bisa mempercepat diagnosis dan meningkatkan pelayanan pasien.
     
    Namun, tak semua bidang akan diuntungkan. Bidang media dan jurnalisme, misalnya, dinilai kurang mendapatkan manfaat AI, terutama terkait penyebaran berita akurat dan independen.
    Kesenjangan Gender di Kalangan Ahli AI
    Satu temuan menarik lainnya adalah soal perbedaan pandangan antara pria dan wanita di kalangan pakar AI:
     
    – 63 persen pria merasa AI akan berdampak positif, dibandingkan hanya 36 persen wanita.
    – 53 persen pria lebih semangat ketimbang khawatir terhadap AI, sementara hanya 30 persen wanita yang berpandangan sama.
    – 81 persen pria percaya AI akan membawa manfaat pribadi bagi mereka, sedangkan hanya 64 persen wanita yang setuju.
     
    Ketimpangan gender ini juga disoroti karena profesi di bidang AI masih didominasi laki-laki. 
    Padahal, jika perempuan kurang terlibat dalam pengembangan AI, teknologi ini dikhawatirkan tidak akan merefleksikan kebutuhan seluruh masyarakat secara adil.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Orang Termuda yang Bermain Ski Sendirian ke Kutub Selatan!

    Orang Termuda yang Bermain Ski Sendirian ke Kutub Selatan!

    Jakarta: Namanya Karen Kyllesø. Di usia 21 tahun, ia menjadi orang termuda yang bermain ski sendirian ke Kutub Selatan, menaklukkan rute sejauh 1.130 km dari Hercules Inlet ke titik geografis kutub. Prestasi ini memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang Pierre Hedan saat berusia 26 tahun.
     
    Tumbuh di Norwegia, Karen terbiasa dengan kehidupan luar ruangan. Ia sering membuat api unggun, berkemah, dan bermain ski sejak kecil. Tak heran jika ia sudah memiliki mimpi besar sejak remaja.
    Mimpi besar sejak usia 14 tahun
    Merangkum dari The Guardian, Sabtu, 19 April 2025, dia menceritakan kisahnya. Pada usia 14 tahun, Karen memutuskan ingin menjadi wanita termuda yang bermain ski melintasi Greenland. Walau tubuhnya kecil dan tingginya kurang dari 5 kaki, semangatnya besar. 
     
    Ia sempat ditolak beberapa perusahaan ekspedisi karena dianggap terlalu muda, sampai akhirnya bertemu dengan Lars Ebbesen, pemandu kutub berpengalaman yang percaya pada mimpinya.

    Sebelum menyeberangi Greenland, Karen harus membuktikan kemampuannya dengan ekspedisi ke daerah terpencil di Norwegia utara, Finnmark. Suhu bisa turun hingga -35°C, tapi dia jatuh cinta pada tantangan itu. Ekspedisi Greenland memakan waktu 28 hari dan membuatnya cepat tumbuh dewasa.
     
    “Ibu saya bahkan tidak ingat saya remaja,” katanya mengenang.
     

    Menyiapkan misi ke Antartika diam-diam
    Di ulang tahunnya yang ke-15, Karen memutuskan untuk bermain ski ke Kutub Selatan. Awalnya hanya ayahnya yang tahu, karena sang ibu lebih realistis dan penuh kekhawatiran. Namun pada akhirnya, kedua orang tuanya menjadi pendukung utama mimpinya.
     
    “Mereka adalah teladan yang luar biasa. Banyak orang tua meminta anaknya menunggu sampai dewasa untuk mengejar mimpi. Tapi kalau terlalu lama menunggu, hidup keburu penuh komitmen lain,” ujar Karen.
    54 hari yang tak terlupakan
    Karen menghabiskan dua bulan sebelum keberangkatan dengan latihan fisik intensif dan makan besar, termasuk dua kali makan malam, es krim, dan puding cokelat. Ia harus menaikkan berat badan sebanyak 10 persen demi menarik kereta luncur penuh perbekalan.
     
    Selama ekspedisi, ia mendengarkan podcast dan playlist buatan saudaranya, namun seiring waktu, ia lebih menikmati kesunyian. Hari-hari berat dihabiskan melawan salju setinggi lutut dan suhu ekstrem di dataran tinggi 2.800 meter.
     
    “Saya kesulitan bernapas, paru-paru saya terasa sakit,” katanya.
     
    Namun fokusnya tetap kuat sampai tiba di tujuan setelah 54 hari. 
    “Saya tidak membiarkan diri saya merasakan banyak hal sebelum sampai, karena harus tetap fokus. Tapi ketika tiba, rasanya luar biasa,” ucapnya.
    “Telur Kutub” yang menetas
    Julukan “telur kutub” diberikan Lars Ebbesen saat Karen pertama kali menjajal Greenland. Julukan itu berarti suatu saat ia akan menetas dan melakukan ekspedisi besar sendirian. Dan itu benar-benar terjadi.
     
    Setelah mencapai Kutub Selatan, Karen mengirim emoji anak ayam yang baru menetas tanda bahwa ia bukan sekadar pemimpi lagi. Kini, ia adalah panutan sejati bagi para penjelajah muda di seluruh dunia.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Jangan Asal Belanja! Ini Cara Terapkan Sustainable Fashion yang Bisa Selamatkan Bumi

    Jangan Asal Belanja! Ini Cara Terapkan Sustainable Fashion yang Bisa Selamatkan Bumi

    Jakarta: Setiap 22 April, dunia merayakan Hari Bumi untuk mengingatkan kita bahwa menjaga bumi bukan hanya tugas para aktivis atau pemerintah saja, tapi juga tanggung jawab setiap individu. 
     
    Salah satu cara paling sederhana namun berdampak besar untuk ikut serta adalah dengan memperhatikan cara kita berpakaian. Ya, pilihan pakaianmu bisa jadi penyelamat bumi.
     
    Menurut data UN Environment Programme (UNEP), setiap tahun ada sekitar 92 juta ton limbah tekstil yang diproduksi secara global. 

    Limbah ini membutuhkan waktu puluhan tahun untuk terurai dan menghasilkan gas rumah kaca yang berbahaya bagi lingkungan.

    Kenapa fesyen bisa merusak bumi?
    Industri fesyen sangat bergantung pada energi non-terbarukan dalam proses produksinya, mulai dari pengolahan bahan baku hingga distribusi. 
     
    Belum lagi budaya fast fesyen yang mendorong produksi dan konsumsi berlebihan, memperparah dampak terhadap lingkungan.
     
    Sejalan dengan tema Hari Bumi 2025 “Energi Kita, Planet Kita”, Allianz Indonesia mengajak karyawannya untuk mulai mengadopsi budaya sustainable dan slow fesyen. 
     
    Gerakan ini dibahas dalam acara NgobrAZ (Ngobrol Bareng Allianz Citizens) yang menghadirkan Intan Anggita Pratiwi, pendiri social enterprise yang fokus pada limbah fesyen.
     
    Head of Corporate Communications Allianz Indonesia Wahyuni Murtiani juga menegaskan pentingnya kontribusi individu terhadap lingkungan. 
     
    “Dengan memiliki kesadaran dan pengetahuan mengenai keberlanjutan yang tepat, setiap aksi nyata akan dapat berdampak positif bagi lingkungan,” kata Wahyuni dalam keterangan tertulis, Sabtu, 19 April 2025.
     

    4R: Kunci utama fesyen ramah lingkungan
    Konsep 4R (Reuse, Reduce, Repair, Recycle) bisa menjadi panduan praktis untuk fesyen ramah lingkungan:
     
    Reuse: Gunakan kembali pakaian, tas, atau sepatu yang masih layak. Bisa dengan mendonasikan, menukar, atau menyulapnya jadi barang baru.
    Reduce: Kurangi konsumsi fesyen baru. Pilih produk berkualitas tinggi yang tahan lama dan ramah lingkungan.
    Repair: Perbaiki barang yang rusak sebelum memutuskan membuangnya.
    Recycle: Daur ulang pakaian yang sudah tidak digunakan agar tidak berakhir di TPA.

    Tips cerdas belanja oakaian anti impulsif

    Kenali gaya personal kamu biar enggak gampang tergoda tren.
    Pilih model pakaian yang timeless dan bisa dipakai di banyak kesempatan.
    Lebih baik punya 1-2 tas dan sepatu berkualitas tinggi daripada punya banyak tapi cepat rusak.

    Cek label! Pilih kain yang lebih bersahabat dengan alam
    Kamu juga bisa mulai dengan memilih bahan pakaian yang ramah lingkungan. Cek label bahan dan cari yang tertulis “100 persen katun” atau serat alami seperti wol, sutra, flax, atau serat dari pisang dan nanas. Hindari bahan sintetis seperti polyester dan nylon yang sulit terurai.

    Dukung brand lokal yang peduli bumi
    Brand lokal yang memproduksi batik, tenun, atau fesyen dari bahan alami dan pewarna ramah lingkungan layak kamu dukung. Begitu juga dengan produk fesyen seperti tas dari plastik daur ulang atau sepatu berbahan kanvas dan karet daur ulang.
     
    Jadi, mulai sekarang, yuk pilih gaya yang enggak cuma bikin kamu tampil kece, tapi juga bantu selamatkan bumi!

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Daftar Harga Pangan Hari Ini

    Daftar Harga Pangan Hari Ini

    Jakarta: Harga pangan hari ini kembali mengalami fluktuasi. Melansir Antara, berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Sabtu, 19 April 2025, harga cabai rawit merah dan bawang merah tercatat mengalami penurunan.
     
    Harga cabai rawit merah turun dari Rp80.961 menjadi Rp74.103 per kilogram. Begitu juga dengan harga bawang merah yang kini di angka Rp44.306 per kilogram dari sebelumnya Rp45.306.
     
    Namun, meski turun, harga dua komoditas ini masih terbilang mahal dan cukup membebani kantong rumah tangga.
    Harga beras premium dan medium naik tipis
    Kenaikan harga juga terlihat pada komoditas beras. Beras premium kini berada di harga Rp16.097 per kilogram, naik tipis dari Rp15.546. Beras medium naik menjadi Rp13.903 dari sebelumnya Rp13.695. Sementara itu, beras SPHP Bulog juga ikut naik ke harga Rp12.744 dari Rp12.615 per kilogram.
     

    Daging sapi turun, ayam dan telur naik
    Kabar baik datang dari harga daging sapi murni yang turun ke Rp131.348 dari sebelumnya Rp136.085 per kilogram. 

    Sebaliknya, daging ayam ras naik tipis dari Rp34.535 ke Rp35.691, begitu pula telur ayam ras yang naik menjadi Rp29.020 dari Rp28.925.

    Minyak goreng dan gula konsumsi bervariasi
    Untuk minyak goreng, harga kemasan naik ke Rp20.612 per liter dari sebelumnya Rp20.565. Minyakita juga ikut naik ke Rp17.653 per liter. Sedangkan minyak goreng curah justru turun tipis ke Rp17.781 dari Rp17.908 per liter.
     
    Gula konsumsi mengalami penurunan harga dari Rp18.522 menjadi Rp18.431 per kilogram.
    Harga ikan dan tepung terigu ikut bergeser
    Harga ikan juga turut bergeser. Ikan kembung turun ke Rp39.603 dari Rp41.108 per kg, ikan tongkol naik ke Rp36.853 dari Rp33.957, dan ikan bandeng naik ke Rp36.135 dari sebelumnya Rp34.015.
     
    Untuk tepung terigu curah naik ke Rp10.197 dari Rp9.777 per kg, sementara tepung kemasan justru turun ke Rp12.694 dari Rp12.917.
     
    Garam konsumsi juga turun harga dari Rp11.673 menjadi Rp10.703 per kg. Sementara itu, daging kerbau beku impor merosot signifikan ke harga Rp87.500 dari Rp107.674 per kg.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Jumlah Uang Tunai Ideal yang Harus Kamu Simpan di Rumah Menurut Para Ahli

    Jumlah Uang Tunai Ideal yang Harus Kamu Simpan di Rumah Menurut Para Ahli

    Jakarta: Di tengah ketidakpastian ekonomi dan potensi gangguan sistem pembayaran digital, banyak orang mulai berpikir ulang soal pentingnya menyimpan uang tunai di rumah. 
     
    Meski zaman sekarang serba digital, para ahli keuangan menyarankan agar tetap ada cadangan uang fisik sebagai antisipasi jika terjadi kondisi darurat seperti pemadaman listrik, bencana alam, atau sistem pembayaran yang terganggu.
    Berapa jumlah yang disarankan oleh ahli keuangan?
    Melansir CNBC International, Sabtu, 19 April 2025, menurut Matthew Saneholtz, CFP dari Tobias Financial Advisors di Florida dirinya merasa nyaman dengan menyimpan uang tunai USD500-USD1.000 untuk masalah tidak terduga. Jika dirupiahkan uang tunai yang harus disiapkannya itu minimal sekitar Rp8 juta.
     
    Sementara itu, Crystal McKeon dari TSA Wealth Management menyarankan nominal yang sedikit lebih kecil namun tetap fungsional.
     
    “Menyimpan USD300 hingga USD500 di rumah untuk keadaan darurat atau pengeluaran tunai yang tak terduga adalah hal yang masuk akal,” ujar dia.
     

    Risiko menyimpan uang tunai terlalu banyak
    Menyimpan uang tunai di rumah memang tergantung preferensi pribadi. Tapi jangan sampai berlebihan. Melissa Caro, CFP dan pendiri My Retirement Network mengingatkan agar tidak menyimpang uang berlebihan.

    “Saya tidak akan berlebihan dalam menggunakan uang tunai, karena tidak diasuransikan oleh FDIC dan tidak menghasilkan bunga,” ucap dia.
     
    FDIC hanya menjamin uang yang disimpan di rekening bank, bukan uang fisik di rumah. Selain itu, uang tunai juga rawan hilang, dicuri, atau bahkan digunakan tanpa perencanaan matang. 
     
    Nicole Sullivan dari Prism Planning Partners juga menyebutkan, jika kamu memiliki sejumlah besar uang fisik, kamu mungkin akan lebih tergoda untuk membelanjakan uang tersebut untuk hal-hal yang seharusnya dihindari.

    Jangan lupa dana darurat di rekening
    Selain uang tunai fisik, jangan lupakan dana darurat dalam bentuk tabungan di bank. Umumnya, ahli keuangan menyarankan menabung tiga hingga enam bulan pengeluaran penting di rekening yang mudah diakses. 
     
    Bahkan di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti, disarankan untuk menyiapkan dana hingga setahun penuh pengeluaran, terutama jika bekerja di industri yang rawan pemutusan hubungan kerja.
     
    “Jika kamu berada di industri yang kemungkinan besar akan mengalami PHK… simpanlah untuk jangka waktu sekitar sembilan hingga 12 bulan,” ujar Saneholtz.
     
    Namun faktanya, banyak orang belum memiliki dana darurat sama sekali. Berdasarkan survei U.S. News & World Report 2025, sekitar 42 persen warga Amerika tidak memiliki tabungan darurat, dan 40 persen tidak bisa menutupi pengeluaran tak terduga sebesar USD1.000.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)