Category: Liputan6.com

  • Polisi Selidiki Longsor Gunung Kuda Cirebon, Adakah Unsur Kelalaian?

    Polisi Selidiki Longsor Gunung Kuda Cirebon, Adakah Unsur Kelalaian?

    Sementara, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, mengatakan, Pemerintah Provinsi Jabar menyerahkan sepenuhnya aspek pidana kejadian di Gunung Kuda kepada Polda Jabar. 

    “Biarkan Polda yang mendalami pidananya, selain dilanggarnya standarisasi K3, juga misalnya aspek pencemaran, kemudian kan ini yayasan kopontren, benarkah yayasan kopontren ini bener-bener digunakan untuk kepentingan pondok pesantren atau tidak, atau hanya menggunakan baju kopontren saja? Biarkan itu penyidik yang melakukan pendalaman atas itu,” katanya.

    Saat ini, katanya, pihaknya akan fokus membantu tim Basarnas melakukan pencarian korban tertimbun. Di samping itu, upaya lain yang diaku akan dilakukan yakni menanggung bantuan sosial terhadap keluarga korban, mendorong penertiban izin pertambangan hingga pemulihan kawasan galian.

    “Pertama, tugas saya hari ini adalah bersama-sama tim Basarnas untuk melakukan pencarian korban sehingga bisa ditemukan lagi. Kedua, memberikan tanggungan terhadap keluarga yang ditinggalkan dari sisi aspek sosialnya. Ketiga, mendorong agar perizinannya tidak dibuka lagi, dan itu sudah dilakukan. Keempat, melakukan recovery lingkungan termasuk mencari pidana lingkungannya apabila terlanggar,” katanya.

  • Mendes Yandri: Tidak Boleh Pendirian Koperasi Hanya Kongkalikong – Page 3

    Mendes Yandri: Tidak Boleh Pendirian Koperasi Hanya Kongkalikong – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto berharap pembentukan Koperasi Desa/Koperasi Kelurahan Merah Putih tidak kongkalikong.

    “Tidak boleh pendirian koperasi hanya kongkalikong, atau dibuat-buat atau hanya ditunjuk,” harap Menteri Desa pada peluncuran dan dialog pembentukan koperasi merah putih di Manado, Sabtu (31/5/2025).

    Karena itu menurut dia, untuk memastikan proses pembentukan koperasi tidak menyalahi aturan, maka musyawarah desa dan kelurahan khusus harus dilakukan.

    “Kalau ada proses pendirian koperasi cacat secara administrasi akan dievaluasi,” ujarnya.

    Pada saat pelaksanaan musyawarah desa atau musyawarah kelurahan khusus, maka dibuat berita acara, dan pesertanya terdokumentasi dengan jelas.

    “Khawatirnya adalah akan ada gugatan ke pengadilan atau pengadilan tata usaha negara. Ini penting untuk diantisipasi,” harap Mendes dikutip dari Antara.

    Karena itu dia berharap, sejak awal pembentukan harus tertib secara administrasi apalagi ini menyangkut bisnis, sehingga semua orang mau terlibat. “Kalau pembentukannya fair, tidak ada masalah,” kata Menteri.

     

     

  • Pesona Pantai Watu Ulo, Wisata Alam Cantik di Jember

    Pesona Pantai Watu Ulo, Wisata Alam Cantik di Jember

    Liputan6.com, Jakarta – Jember adalah sebuah kabupaten di Jawa Timur yang dikenal luas sebagai salah satu penghasil tembakau berkualitas tinggi di Indonesia. Tembakau dari Jember telah lama diekspor ke berbagai negara dan menjadi komoditas unggulan daerah ini.

    Namun, selain dikenal sebagai kota tembakau Jember juga menyimpan wisata alam yang menakjubkan dan patut untuk dijelajahi terutama keindahan pantainya yang memukau. Letak geografis Jember menjadikannya memiliki banyak pantai dengan pemandangan yang eksotis.

    Salah satu pantai yang paling terkenal adalah Pantai Papuma yang menawarkan pemandangan batu karang besar yang unik dan pasir putih yang bersih menjadikannya destinasi favorit wisatawan lokal maupun mancanegara.

    Keindahan matahari terbit di Pantai Papuma juga menjadi daya tarik utama yang tidak boleh dilewatkan. Selain Papuma, ada juga Pantai Watu Ulo yang tidak kalah menarik untuk dijelajahi.

    Pantai ini memiliki legenda tersendiri di balik namanya yang berarti “batu ular” dalam bahasa Jawa. Julukan tersebut diberikan karena formasi batu memanjang menyerupai ular menjadi ciri khas yang membuat pantai ini unik.

    Di dekatnya juga terdapat Teluk Love yang jika dilihat dari atas akan membentuk pola menyerupai hati. Tempat ini kerap dijadikan lokasi berfoto yang romantis oleh para pengunjung.

    Adapun melalui artikel ini akan membahas lebih dalam daya tarik dari Pantai Watu Ulo yang populer dikunjungi pencinta alam.

  • Kenaikan Harga Hewan Kurban di Gunungkidul: Sapi Limosin Dibanderol Rp 90 Juta, Kambing Mulai Rp 4 Juta

    Kenaikan Harga Hewan Kurban di Gunungkidul: Sapi Limosin Dibanderol Rp 90 Juta, Kambing Mulai Rp 4 Juta

    Liputan6.com, Gunungkidul – Jelang perayaan Iduladha 2025, harga hewan kurban di Kabupaten Gunungkidul mengalami kenaikan signifikan. Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yunianto, menyebutkan harga sapi kurban di wilayahnya bervariasi, mulai dari Rp 40 juta per ekor, bahkan ada yang mencapai Rp 90 juta untuk jenis sapi Limosin.

    “Harga hewan kurban memang bervariasi tergantung kualitas, jenis, dan berat hewan. Untuk sapi, di Gunungkidul ada yang dijual mulai dari Rp 40 juta per ekor. Sementara untuk sapi Limosin yang bobotnya besar dan kualitasnya premium, harganya bisa mencapai Rp 90 juta,” jelas Kelik saat ditemui di kantornya.

    Tidak hanya sapi, harga kambing kurban di Gunungkidul juga mengalami kenaikan. Jika tahun lalu rata-rata berada di kisaran Rp3 juta per ekor, kini harga kambing mencapai Rp4 juta hingga Rp5 juta per ekor.

    Sementara itu, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) secara umum, harga hewan kurban juga mengalami kenaikan yang masih tergolong wajar. Berdasarkan data yang dihimpun, kenaikan harga hewan kurban di DIY berkisar antara Rp1 juta hingga Rp3 juta.

    Kelik memastikan ketersediaan hewan kurban di Gunungkidul mencukupi. Dengan stok yang memadai, pengawasan ketat, dan kesehatan hewan yang terjamin, masyarakat diharapkan dapat menjalankan ibadah kurban dengan tenang dan sesuai syariat Islam.

    “Kami rutin melakukan pemantauan kesehatan dan vaksinasi hewan. Semua hewan kurban yang akan disalurkan juga wajib memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH),” tegasnya.

    Untuk mencegah penyebaran penyakit hewan, pengawasan diperketat di wilayah perbatasan. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY meningkatkan pengawasan di tujuh pos lalu lintas hewan kurban, yang tersebar di perbatasan Gunungkidul, Sleman, dan Kulon Progo.

    “Ini (pengawasan) rutin dilakukan setiap tahun,” ujar Kepala Bidang Peternakan DPKP DIY, Erna Rusmiyati, belum lama ini.

    Berdasarkan catatan DPKP DIY Pada tahun 2025 ini, DIY diperkirakan memiliki 81.135 ekor hewan kurban, yang terdiri dari 30.969 ekor sapi, 38 ekor kerbau, 28.768 ekor kambing, dan 21.360 ekor domba. Kebutuhan hewan kurban di DIY pada 2024 lalu mencapai 78.876 ekor, sehingga ketersediaan hewan kurban cukup mencukupi.

    Sebagai perbandingan, Pada triwulan I 2024, populasi sapi siap potong di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tercatat sebanyak 294.839 ekor, sedangkan populasi kambing siap potong mencapai 455.889 ekor. Data ini menunjukkan bahwa DIY memiliki stok hewan kurban yang mencukupi, termasuk sapi dan kambing.

    Lebih lanjut, Kelik menambahkan bahwa harga di pasaran bisa berbeda dengan harga hewan kurban yang disalurkan melalui lembaga atau pemerintah. Pastikan hewan yang dipilih sehat, tidak cacat, dan tidak kurus. Jangan hanya tergiur harga murah, tapi perhatikan juga kelayakan hewan kurban.

     “Ada banyak faktor yang mempengaruhi harga, seperti biaya pemeliharaan, pakan, hingga permintaan pasar. Jadi, harga bisa berbeda-beda,” pungkasnya.

     

    Heboh Pasutri Berangkat Haji Naik Sepeda Ontel di Purwokerto

  • Polisi Buru Penganiaya Wanita di Halte Transjakarta Grogol Jakbar – Page 3

    Polisi Buru Penganiaya Wanita di Halte Transjakarta Grogol Jakbar – Page 3

    Setelah peristiwa yang terjadi pada Kamis (29/5) sekitar pukul 07.24 WIB, kepolisian segera menghubungi korban agar segera membuat laporan polisi.

    “Kemarin, Jumat (30/5) itu korban sudah membuat laporan. Korban sendiri yang datang membuat laporan. Jadi sekarang kita sedang selidiki,” kata Aprino.

    Pelaku, kata Aprino, dilaporkan dengan pasal 352 dan 315 KUHP tentang penganiayaan ringan dan penghinaan ringan. “Sejauh ini, baru korban yang kami periksa,” jelas Aprino.

    Dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagam @warga.jakbar, pelaku menggunakan baju lengan panjang berwarna putih, celana training, dan alas kaki berwarna hitam, serta memakai tote bag (tas jinjing) berwarna hijau.

    Pelaku menuruni tangga keluar halte bus Taman Anggrek sambil meneriaki pelaku dengan kata-kata teroris.

  • Asal Usul Teror Lampor, Urban Legend Pertanda Malapetaka

    Asal Usul Teror Lampor, Urban Legend Pertanda Malapetaka

    Liputan6.com, Bandung – Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya, tradisi, dan kisah-kisah mistis yang populer di setiap daerah. Adapun salah satu urban legend yang masih menjadi perbincangan hingga saat ini adalah kisah “Teror Lampor”.

    Lampor digambarkan sebagai iring-iringan kereta kuda gaib yang muncul pada malam hari dan sering dikaitkan dengan penculikan dan kejadian mengerikan lainnya. Masyarakat Jawa mengenal Lampor sebagai simbol kedatangan makhluk halus atau rombongan gaib.

    Menurut cerita turun-temurun, Lampor biasanya terdengar seperti suara derap kuda di malam hari lengkap dengan gemuruh roda kereta dan tiupan angin yang mendadak kencang. Banyak saksi mengaku mendengar suara tersebut tanpa melihat wujud nyata keretanya.

    Mereka yang menyaksikan atau sekadar mendengar konon akan mengalami nasib buruk seperti kesurupan, hilang kesadaran, bahkan kematian mendadak. Kisah ini menjadi semakin populer karena adanya berbagai kesaksian masyarakat desa yang merasa dihantui.

    Meski belum ada bukti ilmiah yang mendukung keberadaan Lampor, kisah ini telah menjadi bagian dari budaya lisan masyarakat. Kepercayaan terhadap Lampor juga menggambarkan bagaimana masyarakat Indonesia masih erat dengan nilai-nilai spiritual dan supranatural.

    Sementara itu, kisah Lampor tidak hanya menjadi sekadar cerita horor pengisi waktu melainkan juga bagian dari identitas budaya lokal yang menggambarkan perpaduan antara ketakutan, mitos, dan nilai-nilai tradisional yang diwariskan.

    Terlepas dari kenyataan atau tidaknya, kisah ini tetap hidup di tengah masyarakat sebagai bagian dari urban legend Indonesia.

  • Longsor Maut Tambang Galian C Cirebon, Badan Geologi Sebut Lokasi Masuk Zona Kerentanan Gerakan Tanah Sangat Tinggi

    Longsor Maut Tambang Galian C Cirebon, Badan Geologi Sebut Lokasi Masuk Zona Kerentanan Gerakan Tanah Sangat Tinggi

    Dilansir kanal Peristiwa, Liputan6, longsor terjadi di lokasi galian C di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, pada Jumat (30/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Akibat insiden tersebut, empat pekerja tambang dilaporkan tewas setelah tertimbun material longsor. Sementara itu, sembilan pekerja lainnya berhasil diselamatkan meski mengalami luka-luka.

    Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan menerangkan, material longsor turut menyebabkan tujuh dump truck serta tiga eskavator yang tengah beroperasi tertimbun.

    “Longsor yang terjadi di galian C ini menyebabkan tujuh unit mobil dump truck dan tiga unit alat berat jenis eskavator terkubur material longsoran. Berdasarkan laporan sementara, terdata sebanyak empat korban jiwa yang telah berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia,” kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (30/5/2025).

    Hendra menjelaskan, empat korban tewas yang berhasil dievakuasi yaitu Sanuri (47), warga Desa Semplo, Andri (40), warga Padabenghar, Sukadi (48), warga Buntet Pesantren, Kendra alias Bureng, warga Girinata.

    Selain itu, sebanyak sembilan korban lainnya berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Kini dirawat intensif di RS Sumber Urip. Mereka antara lain Rion Firmansyah, warga Gunung Santri, Rio, dan Rino warga Cikalahang, Suwandi warga Girinata, Ervan Hardiansyah warga Blok Siliasih, Aji warga Beberan, Safitri dan Abdul Rohim warga Kertajati.

    Dia mengatakan pendataan dan proses evakuasi masih terus berlangsung, Pihak Kepolisian bersama unsur TNI, BPBD, dan Relawan tengah melakukan pencarian lanjutan di lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal.

    “Kami menghaturkan doa terbaik bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan serta apresiasi setinggi-tingginya bagi seluruh petugas yang terlibat dalam proses penyelamatan,” tandas dia.

  • Mensos: Pendidikan Jalan Teruji untuk Memutus Kemiskinan – Page 3

    Mensos: Pendidikan Jalan Teruji untuk Memutus Kemiskinan – Page 3

    Ia menambahkan bentuk perhatian pemerintah bukan hanya dengan menyalurkan bantuan sosial bagi masyarakat, tapi juga melalui inisiasi Sekolah Rakyat, sebuah ruang pendidikan berasrama tanpa biaya, yang khusus ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.

    Menurut dia, gebrakan jalur pendidikan menjadi kunci penting mengangkat derajat sosial perekonomian generasi mendatang.

    “Kami gerakkan para pendamping sosial untuk tidak hanya menyalurkan bantuan, tapi mengantar 10 keluarga per tahun keluar dari kemiskinan, bukan sekadar keluar dari data penerima, tapi benar-benar naik kelas dalam kehidupan. Karena bansos itu sementara, tapi berdaya itu selamanya. Bantuan hanyalah awal. Tujuan kita adalah kemandirian,” jelas Gus Ipul.

    Gus Ipul pun mendorong para lulusan sarjana Universitas Islam Jember (UIJ) untuk mandiri.

    “Gunakan ilmu kalian untuk hadir di tengah masyarakat, bukan sekadar di atas panggung seminar. Bangun UMKM, ajari masyarakat digitalisasi, dampingi anak-anak desa belajar. Jangan hanya mengejar profesi, tapi kejarlah makna dan kontribusi. Yang tak hanya mencari pekerjaan, tapi menciptakan penghidupan bagi banyak orang,” kata Gus Ipul.

     

  • Legenda Urban: Botol Manci, Mitologi Lokal Bertubuh Kerdil Mirip Kurcaci

    Legenda Urban: Botol Manci, Mitologi Lokal Bertubuh Kerdil Mirip Kurcaci

    Orang-orang Maluku biasanya memanggil atau memancing botol manci dengan cara memain-mainkan lidi yang ujungnya dibakar. Cara ini dalam bahasa Maluku disebut mangael.

    Lidi tersebut dinyalakan di tempat yang gelap atau angker. Lebih bagus lagi jika dilakukan di bawah pohon bambu hias.

    Menurut cerita yang beredar, jika bertemu dengan botol manci dan berhasil mengambil topinya, maka segala permintaan akan dipenuhi. Syaratnya hanya harus mengembalikan topi tersebut sebelum matahari terbit.

    Sebaliknya, jika manusia kalah atau tidak kuat dalam perebutan topi, maka botol manci akan menggelitiki korbannya hingga meninggal. Dalam bahasa Maluku, hal ini disebut dapa gili-gili.

    Penulis: Resla

  • 2 Pelaku Penyiraman Air Keras Ibu dan Anak di Sukabumi Ditangkap, Sempat Kirim Hadiah untuk Korban

    2 Pelaku Penyiraman Air Keras Ibu dan Anak di Sukabumi Ditangkap, Sempat Kirim Hadiah untuk Korban

    Setibanya di Sukabumi, Pelaku H langsung mencari rumah korban di salah satu perumahan di daerah Kecamatan Cibeureum. Pelaku mengetahui alamat korban karena pernah mengirimkan sebuah sepeda untuk anak korban dari Kalteng ke Sukabumi.

    “H yang ditemani oleh YD yang telah menemukan alamat korban, pelaku menunggu di depan gerbang perumahan sejak pukul 4 pagi dan saat pelaku keluar rumah, kedua pelaku membuntuti korban hingga pada saat di Jalan Sudajaya, Baros kedua pelaku menyalip motor korban dan langsung menyiramkan air keras ke arah korban dan anaknya,” jelas dia.

    Usai menjalani aksinya kedua pelaku penyiraman air keras itu langsung melarikan diri. Rita menerangkan, setelah cintanya kandas bersama korban, pelaku diketahui sering memantau korban lewat media sosial dan merasa cemburu karena korban terlihat dekat dengan teman-teman pelaku. 

    Dari para pelaku, polisi menyita satu unit sepeda motor, sebuah helm dan kaleng bekas sisa makanan yang digunakan oleh pelaku untuk menyiramkan air keras kepada korban.

    Akibat perbuatannya kedua pelaku dijerat dengan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan yang menyebabkan luka berat dengan ancaman pidana 9 tahun, pasal 351 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan menyebabkan luka berat dengan ancaman pidana penjara maksimal 5 tahun, 

    “Kemudian pasal 76 C juncto pasal 80 ayat 1 Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman pidana penjara 5 tahun,” tutupnya.