Category: Liputan6.com

  • Jadi Solusi Macet, Pengusaha Minta Tarif Tol Cibitung-Cilincing Dievaluasi – Page 3

    Jadi Solusi Macet, Pengusaha Minta Tarif Tol Cibitung-Cilincing Dievaluasi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Keberadaan Tol Cibitung-Cilincing kian terasa bermanfaat bagi sejumlah pihak, mulai dari pelaku usaha logistik. Ruas tersebut menjadi penghubung antara kawasan industri menuju Pelabuhan Tanjung Priok dengan jarak yang lebih dekat. Tidak hanya sebagai pemangkas jarak, Tol Cibitung-Cilincing juga bisa menjadi penghemat waktu tempuh.

    Ketua Umum Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) Jakarta Adil Karim mengatakan Tol Cibitung-Cilincing menjadi sebuah solusi mengurangi kemacetan.

    “Sebenarnya dibangunnya Jalan Tol Cibitung-Cilincing merupakan sebuah solusi untuk mengurangi kemacetan yang ada di Jakarta-Cikampek. Karena, sepengetahuan saya, tol itu dibangun dari Cibitung menuju Cilincing untuk mengefsienkan waktu tempuh Logistik dari kawasan industri langsung ke pelabuhan Tanjung Priok,” kata Adil.

    Di samping itu, Adil juga menyoroti tarif yang terlalu mahal. “Kita menyampaikan kepada pemerintah bahwa tol itu harga tarifnya itu harus dievaluasi kembali, baik juga pada pengelola, itu harus dievaluasi kembali tarif tolnya,” tegasnya.

    Kehadiran Tol Cibitung-Cilincing sebagai solusi mengurai kemacetan, salah satunya kepadatan di tol Cikampek, menjadikan Tol Cibitung Cilincing sebagai koridor ideal dalam bagian dari integrasi koridor wilayah logistik menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

     

  • Tersangka Manfaatkan Kelemahan Mbah Tupon untuk Kuasai 2 Sertifikatnya

    Tersangka Manfaatkan Kelemahan Mbah Tupon untuk Kuasai 2 Sertifikatnya

    Pada April 2024, atas perintah BR, Mbah Tupon diminta menemui TK dan diajak ke Banguntapan untuk menandatangani dokumen. Masih di bulan yang sama. Mbah Tupon dipertemukan VW di Krapyak, Sewon dengan tujuan sama, menandatangani dokumen yang diketahui kemudian adalah akta jual beli (AJB) fiktif.

    ‘Di Krapyak, Mbah Tupon dan istrinya langsung diajak masuk ke dalam rumah seperti kantor dan diminta tanda tangan oleh VW tanpa pernah dibacakan apa isi dari dokumen tersebut,” katanya.

    Oleh para tersangka, sertifikat nomor 24451 ini kemudian dialih namakan atas IF yang merupakan istri MA lewat notaris AH. Sertifikat ini kemudian diagunkan ke bank senilai Rp2,5 miliar oleh MA dengan penjamin IF istrinya. Sedangkan sertifikat nomor 24452, dengan menggunakan akta palsu No. 145/2022 digadaikan VW senilai Rp150 juta.

    “Dilihat dari modus operasinya, kami pastikan semua tersangka sudah mengenal karena terus berkoordinasi. Dari tindak kejahatan penipuan, penggelapan dan pemalsuan para pelaku mendapatkan uang mulai puluhan sampai ratusan juta,” papar Kombes Idham.

    Polisi menjerat pasal 378 KUHP tentang penipuan, Pasal 372 KUHPidana (penggelapan), Pasal 263 dan 266 KUHP (pemalsuan). Kemudian ada pasal 3, 4 dan 5 Undang-Undang Nomor 08 Tahun 2010 tentang pencucian uang dengan ancaman hukuman bervariasi dari empat sampai 20 tahun penjara.

    Kepala Bidang Pengendalian dan Penanganan Sengketa Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bantul, Yuni Andriyastuti mengatakan dalam kasus ini pihaknya menunggu putusan hukum inkrah dari pengadilan.

    “Perubahan sertifikat ke Mbah Tupon akan kami lakukan setelah adanya keputusan hukum dari kasus ini dari pengadilan,” paparnya.

    Di hadapan wartawan pada Kamis (19/6/2025) malam, Mbah Tupon sangat berharap kedua sertifikat yang dibawa oleh orang-orang yang dulu dikenal baik dan bersedia membantu proses pecah belahnya segera dikembalikan.

    Kuasa hukumnya, Sukiratnasari mengakui atas gugatan hukum dari MA, Mbah Tupon masih bingung karena proses hukum pidananya belum selesai namun sudah digugat perdata.

  • Top 3: Sekolah Kedinasan 2025 Buka 3.252 Formasi, Dijamin Bebas Kecurangan – Page 3

    Top 3: Sekolah Kedinasan 2025 Buka 3.252 Formasi, Dijamin Bebas Kecurangan – Page 3

    Memanasnya geopolitik global menimbulkan ketidakpastian ekonomi yang berimbas kepada semua negara, termasuk sektor pangan. Hal ini pula yang disadari oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan.

    Staf Ahli Bidang Transformasi Digital dan Hubungan Antar Lembaga, Kemenko Pangan, Bara Krishna Hasibuan menjelaskan, kondisi peperangan di Timur Tengah yang dipantik oleh Israel menjadi salah satu alasan memanasnya geopolitik global. Belum lagi berbicara mengenai perang dagang Amerika Serikat dan China.

    “Kalau kita lihat sekarang ini, dunia ini sangat-sangat bergejolak, very uncertain. Ada geopolitical tension, juga sekarang ada konflik baru antara Israel dengan Iran, konflik di Middle East yang aslinya itu, yang dilakukan oleh Israel. Kekerasan terhadap Gaza juga belum selesai,” kata Bara dalam Indonesia Connect by Liputan6, di SCTV Tower, Jakarta, Jumat (20/6/2025).

    Kondisi geopolitik ini direspons pemerintah dengan memperhatikan aspek paling penting, yakni sektor pangan. Maka, swasembada pangan diharapkan menjadi kekuatan Indonesia dalam bertahan dan memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

    Berita selengkapnya baca di sini

  • Makna Daun Dadap dalam Tradisi Among-Among di Cilacap

    Makna Daun Dadap dalam Tradisi Among-Among di Cilacap

    Liputan6.com, Cilacap – Daun dadap menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi among-among di Cilacap. Selain digunakan dalam among-among, daun dadap juga kerap hadir dalam ritual bersih desa dan upacara panen, dipercaya membawa perlindungan dan keberuntungan.

    Mengutip dari berbagai sumber, masyarakat di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, masih mempertahankan tradisi among-among sebagai bagian dari kehidupan budaya dan spiritual mereka. Tradisi ini dilaksanakan secara turun-temurun dengan tujuan menjaga nilai-nilai religius.

    Among-among juga merupakan sebuah bentuk penghormatan terhadap alam dan leluhur yang diyakini memengaruhi kehidupan sehari-hari. Daun dadap menjadi salah satu elemen penting dalam pelaksanaan among-among.

    Tanaman dengan nama ilmiah erythrina variegata ini sering digunakan sebagai bagian dari sajen dan perlengkapan ritual. Dalam kepercayaan masyarakat setempat, daun dadap memiliki kekuatan spiritual yang mampu memberikan perlindungan dari marabahaya sekaligus mendatangkan keberuntungan.

    Penggunaan daun dadap tidak terbatas pada tradisi among-among. Masyarakat Cilacap juga memanfaatkannya dalam ritual bersih desa dan upacara panen.

    Dalam konteks bersih desa, daun ini dianggap sebagai simbol pembersihan energi negatif dan pemanggilan berkah. Sementara dalam upacara panen, kehadirannya menjadi tanda syukur atas hasil bumi yang melimpah.

    Fungsi daun dadap dalam berbagai ritual tersebut tidak lepas dari kepercayaan masyarakat akan hubungan antara manusia dan alam. Tanaman ini dipandang sebagai perantara yang menghubungkan dunia nyata dengan alam spiritual.

     

  • Keindahan Telaga Cebong, Wisata Alam Mempesona di Wonosobo

    Keindahan Telaga Cebong, Wisata Alam Mempesona di Wonosobo

    Liputan6.com, Bandung – Wonosobo dikenal sebagai salah satu daerah dengan keindahan alam yang memukau. Suasana sejuk, udara segar, serta lanskap perbukitan menjadikan Wonosobo sebagai destinasi ideal untuk healing atau mencari ketenangan dari hiruk-pikuk kehidupan kota.

    Kemudian banyak wisatawan datang ke daerah ini bukan hanya untuk sekadar berlibur tetapi juga untuk menyegarkan pikiran dan menikmati keindahan wisata alam yang masih asri. Salah satu daya tarik utama Wonosobo adalah banyaknya telaga indah yang tersebar di berbagai wilayah.

    Telaga Menjer, misalnya menjadi destinasi favorit karena memiliki air jernih dikelilingi perbukitan hijau dan kebun teh yang luas. Ketika pagi hari tiba, kabut tipis sering menyelimuti permukaan air menciptakan suasana tenang dan menenangkan.

    Selain Telaga Menjer terdapat juga Telaga Warna yang menjadi ikon wisata Wonosobo. Tempat tersebut dikenal dengan fenomena perubahan warna airnya sehingga telaga ini sering tampak kehijauan atau kebiruan tergantung pantulan cahaya matahari.

    Ada pula Telaga Cebong yang berada di kaki Gunung Sikunir tempat ini menawarkan keindahan telaga berlatar pegunungan dengan udara sangat sejuk. Pemandangan alam dan suasana sunyi di malam hari menambah pengalaman healing lebih berkesan.

    Aktivitas seperti berjalan kaki di tepi telaga, naik perahu, memancing, atau bahkan hanya duduk diam mendengarkan suara alam mampu mengembalikan energi positif dalam diri seseorang.

  • Bolivia Hadapi Risiko Gagal Bayar Utang Jika Tak Ada Pendanaan Baru – Page 3

    Bolivia Hadapi Risiko Gagal Bayar Utang Jika Tak Ada Pendanaan Baru – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Bolivia yang tengah berjuang melawan krisis ekonomi yang telah menjerumuskannya ke dalam keresahan sosial. Presiden Bolivia, Luis Arce menuturkan, pihaknya berisiko gagal bayar utang jika tidak memperoleh pembiayaan asing baru.

    “Kami berusaha untuk tidak gagal bayar. Kami memiliki niat untuk membayar utang, tetapi bagaimana jika kami tidak memiliki sumber daya?,” ujar dia seperti dikutip dari Yahoo Finance, ditulis Minggu (21/6/2025).

    Utang luar negeri Bolivia mencapai USD 13,3 miliar atau sekitar Rp 218,02 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.393). Kreditor utama adalah the Inter-American Development Bank, the Development Bank of Latin America and the Caribbean (CAF), Bank Dunia dan China.

    Arce tidak dapat meyakinkan parlemen untuk mengizinkannya mencari pinjaman baru USD 1,8 miliar atau sekitar Rp 29,50 triliun dari lembaga multilateral.

    Negara itu membutuhkan USD 2,6 miliar atau Rp 42,62 triliun pada Desember untuk impor bahan bakar dan pembayaran utang luar negeri.

    “Kita membuat kesepakatan terburuk sebagai sebuah negara. Karena ketika seseorang memiliki utang luar negeri, Anda membayar pokok dan bunga kepada kreditor, dan arus keluar dolar AS itu dikompensasi oleh arus masuk pencairan baru dari utang baru yang tidak terjadi,” ujar presiden.

    Utang Bolivia mewakili lebih dari 37 persen dari pendapatan nasional brutonya, menurut Bank Dunia. Terakhir kali negara itu gagal bayar adalah pada tahun 1984.

    Arce telah menolak seruan untuk mundur karena krisis ekonomi yang ditandai dengan kekurangan mata uang asing, bahan bakar, dan kebutuhan pokok lainnya.

     

     

     

     

     

  • Kurangi Dampak Abu Vulkanik Gunung Raung, Warga Banyuwangi Diimbau Gunakan Masker

    Kurangi Dampak Abu Vulkanik Gunung Raung, Warga Banyuwangi Diimbau Gunakan Masker

    Liputan6.com, Banyuwangi – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengimbau kepada masyarakat Banyuwangi yang berada di wilayah sekitar Gunung Raung dan wilayah selatan agar menggunakan masker untuk mengurangi dampak dari erupsi semburan abu vulkanik.

    Disampaikan oleh Prakirawan BMKG Kelas III Banyuwangi, Ganis Dyah Limaran, berdasarkan update pengamatan langsung pada Kamis, (19/6/2025), jika aktivitas vulkanologi Gunung Raung masih ada erupsi di kolom abu teramati kurang lebih 2000 meter diatas puncak.

    “Dan saat ini Gunung Raung berada dalam status Level 2 atau waspada,” jelasnya, Jumat (20/6/2025).

    Kemudian, masih kata Ganis, diprakirakan beberapa jam kedepan, sebaran debu atau abu vulkanik Gunung Raung menuju ke arah tenggara sehingga barat daya Banyuwangi. Dari hal tersebut akan berdampak pada wilayah-wilayah yang dilalui oleh abu.

    “Wilayah yang terdampak seperti, Sempu, Genteng hingga mencapai Siliragung,” terangnya.

    Sedangkan, untuk wilayah sebaliknya yakni wilayah utara seperti Banyuwangi dan sekitarnya tidak akan terdampak oleh abu vulkanik. Hal tersebut didukung oleh hasil paper tes yang dilakukan di Bandara Banyuwangi, yang mana abu tidak sampai ke wilayah Banyuwangi.

    “Khususnya dengan kecepatan angin yakni 10 knots atau 20 kilometer per jam untuk pergerakan dari debu vulkanik menuju ke selatan hingga barat daya,” papar Ganis.

    Melihat kondisi itu, BMKG mengimbau, agar masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Raung selalu waspada. Bagi pendaki diperingatkan agar tidak mendekati bahkan bermalam dipusat erupsi di kawah atau kaldera maupun puncak gunung dengan radius 3 Kilometer.

    Tak hanya itu, Ganis menambahkan, adanya debu vulkanik dapat mengganggu kesehatan terutama sistem pernapasan, termasuk visibilitas atau jarak pandang yang akan mempengaruhi penerbangan.

    “Oleh sebab itu, masyarakat sekitar gunung raung seperti Songgon, Kalibaru dan lainya, termasuk masyarakat yang wilayahnya dilalui oleh persebaran debu vulkanik Gunung Raung bisa menggunakan masker,” imbaunya.

    “Tetap pantau update informasi terbaru BMKG terkait sebaran erupsi Gunung Raung yang bisa di akses melalui Instagram, Telegram maupun X,” imbuhnya.  

     

    Kondisi Arus Mudik 2025 di Tol dan Jalur Pantura Pemalang Jateng

  • Sekubal, Warisan Rasa Lampung Melekat Erat dalam Setiap Lapisan Ketan dan Santan

    Sekubal, Warisan Rasa Lampung Melekat Erat dalam Setiap Lapisan Ketan dan Santan

    Sekubal tidak hanya memiliki rasa yang menggoda dengan tekstur kenyal dan rasa gurih dari santan yang menyerap hingga ke dalam, tetapi juga menyimpan simbol filosofi masyarakat Lampung tentang ketekunan dan kesabaran.

    Setiap lapis dalam proses pembuatannya menggambarkan nilai kerja keras, keterikatan keluarga, dan penghormatan terhadap leluhur. Di masa lalu, Sekubal kerap dijadikan sebagai bekal perjalanan jauh atau hantaran pernikahan, karena daya tahannya yang cukup lama.

    Dalam tradisi Lebaran, Sekubal menjadi suguhan istimewa yang dihidangkan bersama serundeng kelapa, rendang, atau gulai, menciptakan kombinasi rasa yang tak terlupakan. Bahkan, hingga kini, banyak keluarga di Lampung yang tetap mempertahankan tradisi membuat Sekubal sendiri, sebagai wujud pelestarian budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.

    Sayangnya, seiring dengan bergesernya pola hidup modern dan semakin jarangnya masyarakat yang membuat makanan tradisional secara manual, eksistensi Sekubal mulai mengalami tantangan. Banyak generasi muda yang mengenal makanan cepat saji lebih dalam daripada kudapan-kudapan adat seperti Sekubal.

    Namun demikian, beberapa komunitas pecinta kuliner tradisional di Lampung kini mulai bergerak, mengadakan festival makanan, pelatihan membuat Sekubal, hingga menjadikannya sebagai oleh-oleh khas daerah yang dijual secara daring.

    Upaya-upaya semacam ini menjadi harapan baru untuk menjaga Sekubal tetap hidup dan dikenal luas, bukan hanya oleh masyarakat Lampung, tetapi juga oleh seluruh penjuru Indonesia, bahkan dunia. Sebab, Sekubal bukan sekadar makanan, melainkan cerminan jati diri dan kebanggaan dari tanah Sai Bumi Ruwa Jurai.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Gunung Raung Erupsi, Warga Diimbau Jauhi Puncak Kawah

    Gunung Raung Erupsi, Warga Diimbau Jauhi Puncak Kawah

    Liputan6.com, Banyuwangi – Gunung Raung yang berada di perbatasan tiga kabupaten yaitu Kabupaten Banyuwangi, Jember dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur kembali menunjukkan aktivitasnya dengan erupsi pada hari Jumat, 20 Juni 2025, pukul 02.24 WIB.

    Erupsi kali ini menghasilkan kolom abu setinggi sekitar 1.000 meter di atas puncak, atau sekitar 4.332 meter di atas permukaan laut.

    Menurut Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Raung, Burhan Althea, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang, condong ke arah selatan. Kata dia, erupsi  Gunung Raung berlangsung secara menerus.

    “Rekaman seismik juga menunjukkan dominasi tremor menerus dengan amplitudo maksimum 5 mm, menandakan aktivitas vulkanik yang sedang berlangsung,” ujar Burhan Jumat (20/6/2025).

    Burhan mengatakan, hingga laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung. Saat ini, status Gunung Raung berada pada Level II (Waspada). Oleh karena itu, masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau untuk tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer.

    “Selain itu, warga juga kami minta untuk tidak menuruni kaldera dan bermalam di kawasan kawah demi keselamatan,” paparnya.

    Burhan menambahkan, pihaknya terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Raung dan akan memberikan informasi terbaru jika ada perubahan status atau rekomendasi lebih lanjut.

    “Masyarakat di sekitar lereng Gunung Raung diharapkan tetap tenang namun waspada, serta mengikuti arahan dari petugas,” pungkasnya.

     

    Satgas Pangan Cek Ketersediaan Bahan Pokok di Pasar Tradisional jelang Lebaran Idul Fitri 2025

  • Ngadulag, Tradisi Menabuh Bedug Penyambut Tahun Baru Hijriah di Jawa Barat

    Ngadulag, Tradisi Menabuh Bedug Penyambut Tahun Baru Hijriah di Jawa Barat

    Liputan6.com, Bandung – Masyarakat Jawa Barat, khususnya di Sukabumi dan Bogor, memiliki tradisi unik dalam menyambut 1 Muharam atau tahun baru Hijriah. Tradisi yang disebut ngadulag ini melibatkan penabuhan bedug dan kentungan sebagai bentuk syukur serta penyambutan bulan muharam.

    Mengutip dari berbagai sumber, ngadulag berasal dari kata dulag yang berarti menabuh. Tradisi ini merupakan kegiatan menabuh bedug secara berirama, biasanya diiringi dengan suara kentungan.

    Tabuhan bedug dan kentungan ini memiliki makna spiritual dan sosial dalam masyarakat. Tradisi ini umumnya dilakukan pada malam menjelang 1 Muharam.

    Masyarakat berkumpul di masjid atau lapangan desa untuk bersama-sama menabuh bedug. Selain sebagai bentuk syukur, ngadulag juga sering menjadi pengiring pawai obor yang dilakukan oleh warga.

    Pawai ini melambangkan penerangan atau cahaya dalam memasuki tahun baru. Beberapa daerah bahkan mengkombinasikan ngadulag dengan pembacaan doa dan dzikir bersama.

    Beberapa wilayah di Jawa Barat, ngadulag tidak hanya dilakukan pada malam 1 Muharam, tetapi juga berlanjut selama bulan Muharam sebagai bagian dari kegiatan keagamaan. Meski terlihat sederhana, ngadulag memiliki nilai sejarah yang dalam.

    Tradisi ini dipercaya telah ada sejak lama dan diwariskan turun-temurun sebagai bagian dari budaya Islam di Jawa Barat. Dahulu, tabuhan bedug juga berfungsi sebagai sarana komunikasi antarwarga atau penanda waktu.