Category: Liputan6.com

  • Rano Karno Sambangi Pengungsi Korban Kebakaran di Tebet – Page 3

    Rano Karno Sambangi Pengungsi Korban Kebakaran di Tebet – Page 3

    Kebakaran terjadi di Jalan Kutilang nomor 28-2, RT 06/RW 02, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan pada Sabtu, 19 Juli 2025 pukul 06.20 WIB. Kebakaran diduga terjadi karena korsleting listrik.

    Kebakaran menimpa dua rumah tinggal dan satu rumah kos-kosan dengan rincian 16 Kartu Keluarga (KK) dan 46 jiwa.

    Imbas kebakaran ini, empat warga meninggal dunia, yakni ⁠Putri Lafina (13), Khairunisa (3), Azkia (7) Azizah (4). Sementara itu, empat korban lainnya mengalami luka ringan dengan rincian Angel (38), Mila (25), Novi (28), Anwar Sanusi (52).

    Saat ini, ada 8 KK dengan total 24 jiwa yang mengungsi di lapangan RW 01, Jalan Katik RT 02/01 Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan.

  • Pengurus Provinsi Inginkan Budi Djiwandono Jadi Ketua Umum Karang Taruna – Page 3

    Pengurus Provinsi Inginkan Budi Djiwandono Jadi Ketua Umum Karang Taruna – Page 3

    Dalam kaitan ini, Gus Ipul mengatakan telah berdiskusi dengan para pengurus Karang Taruna agar ke depan terwujud langkah nyata untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Di antaranya lewat berbagai aktivitas Karang Taruna di desa, kecamatan, kabupaten, hingga provinsi dan pusat.

    “Kita tahu Karang taruna telah banyak peran dalam meningkatkan kesejahteraan sosial. Ini adalah Langkah yang patut diteruskan dan ke depan perlu mempertajam program-program, langkah-langkah agar sesuai dengan misinya Bapak Presiden Prabowo,” katanya.

    Gus Ipul berterima kasih kepada Karang Taruna yang berkomitmen mengiringi program pemerintah lewat pemberdayaan pemuda di tingkat desa yang fokus dan peduli pada lingkungan dan bencana. Ia juga mendorong hadirnya pengusaha muda.

    “Ternyata juga banyak Karang Taruna yang berminat untuk terlibat dalam dunia pertanian yang semuanya itu tentu memiliki arti penting dalam rangka ketahanan pangan dan sebagainya,” tutup Gus Ipul.

  • Samsung Galaxy A33 dan Galaxy A53 bakal Kebagian Update One UI 8, Kapan? – Page 3

    Samsung Galaxy A33 dan Galaxy A53 bakal Kebagian Update One UI 8, Kapan? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kabar gembira bagi pengguna Samsung Galaxy A33 dan Galaxy A53. Perusahaan teknologi asal Korea Selatan ini dikabarkan tengah mempersiapkan One UI 8 berbasis Android 16 untuk kedua smartphone mid-range tersebut.

    Keberadaan firmware One UI 8 untuk kedua model ponsel pintar itu telah terdeteksi di server Samsung, mengindikasikan bahwa proses pengembangan sedang berjalan aktif.

    Mengutip Sam Mobile, Minggu (20/7/2025), informasi ini muncul tak lama setelah firmware One UI 8 untuk beberapa perangkat terpilih lainnya juga terlihat.

    Informasi itu mengisyaratkan perilisan yang tidak akan lama lagi setelah versi stabil diluncurkan secara resmi.

    Detail firmware yang terpantau adalah A336BXXUDGYG1 untuk Samsung Galaxy A33 dan A536BXXUGGYG1 untuk Samsung Galaxy A53.

    Pembaruan ini tidak hanya akan membawa One UI 8 dengan berbagai fitur dan peningkatan baru, tetapi juga mengadopsi Android 16 sebagai platform inti.

     

  • Industri Baja Jadi Penopang Pembangunan Nasional, Ini Buktinya – Page 3

    Industri Baja Jadi Penopang Pembangunan Nasional, Ini Buktinya – Page 3

    Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Akbar Djohan, menyambut baik dukungan pemerintah. Ia menilai bahwa Krakatau Steel saat ini telah menunjukkan perbaikan signifikan, terutama setelah resmi tergabung dalam holding Danantara Indonesia.

    “Kehadiran Danantara memberikan secercah harapan untuk Perseroan, karena Krakatau Steel dikategorikan sebagai salah satu industri strategis nasional yang memiliki fungsi kemandirian dan ketahanan bangsa,” jelas Akbar.

    Akbar berharap kunjungan ini dapat menghasilkan langkah nyata dan sinergi antar pihak untuk memperluas kapasitas produksi Krakatau Steel Group, meningkatkan investasi, serta menjadikan industri baja sebagai tulang punggung pembangunan ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan.

    Sebagai bagian dari rangkaian kunjungan, rombongan juga meninjau fasilitas produksi milik anak perusahaan Krakatau Steel Group seperti Pabrik Hot Strip Mill #1, Pabrik Cold Rolling Mill milik PT Krakatau Baja Industri, fasilitas PT Krakatau Pipe Industries, dan dermaga milik PT Krakatau Bandar Samudera.

  • Siap-siap, Madrasah Swasta dan Negeri di Jakarta Bakal Gratis – Page 3

    Siap-siap, Madrasah Swasta dan Negeri di Jakarta Bakal Gratis – Page 3

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah melaksanakan tahap pertama sekolah swasta gratis pada Senin, 14 Juli 2025. Ada 40 sekolah swasta dari jenjang SD, SMP, SMA, SMK, hingga SLB yang dipilih untuk mengikuti program ini.

    Sekolah-sekolah tersebut telah memenuhi syarat legalitas, akreditasi, dan komitmen transparansi keuangan serta ditetapkan sebagai pilot project sekolah gratis tahun ajaran 2025/2026.

    Adapun program sekolah swasta gratis menyasar siswa dari keluarga kurang mampu, khususnya penerima bantuan sosial, seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus.

    Meski begitu, aturan teknis berupa peraturan gubernur (pergub) terkait kebijakan sekolah swasta gratis di Jakarta saat ini belum rampung. Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno, mengatakan pergub masih digodok dan saat ini dalam tahap harmonisasi Biro Hukum.

    “Pergubnya sedang disusun. Memang kita telah melaksanakan program sekolah gratis di 40 sekolah swasta. Ini harus punya payung hukum supaya kita paham dari mana harus memulainya. Sekarang lagi tahap harmonisasi dengan DPRD, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Kementerian Dalam Negeri,” kata Rano Karno dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (16/7/2025).

    Dari sisi anggaran penyelenggaraan sekolah swasta gratis juga sedang disiapkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2025.

    Menurut Rano, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta terus melakukan monitoring terhadap uji coba sekolah swasta gratis, yakni dengan melakukan review terkait jumlah kehadiran siswa, sarana dan prasarana sekolah, serta kesiapan guru dan tenaga kependidikan.

    Tidak hanya itu, evaluasi terhadap kesiapan sekolah juga dilanjutkan. Hal ini guna memastikan semua aspek siap, termasuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam proses belajar mengajar dan pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan siswa dan industri.

    Adapun program sekolah swasta gratis diberikan kepada seluruh siswa yang bersekolah di lokasi yang telah ditetapkan. Sehingga, program ini bukan hanya bagi siswa baru kelas awal, tapi juga untuk siswa lanjutannya, yaitu kelas 2, 3, 4, 5, 6 SD, 8 dan 9 SMP, serta 11 dan 12 SMA/SMK).

    “Memang kita akan, istilahnya uji coba ya, uji coba di 40 sekolah swasta,” ucap Rano.

  • Kemiskinan dan Sistem, Dua Sekat Anak DIY ke Perguruan Tinggi

    Kemiskinan dan Sistem, Dua Sekat Anak DIY ke Perguruan Tinggi

    Liputan6.com, Gunungkidul – Yogyakarta selama ini dikenal luas sebagai Kota Pendidikan. Deretan kampus ternama berdiri megah di sudut-sudut kota, menjadi magnet bagi ribuan mahasiswa dari seluruh penjuru Nusantara. Mereka datang membawa mimpi dan harapan akan masa depan yang lebih baik melalui kuliah.

    Namun di balik gemerlap citra akademik itu, ada kenyataan pahit yang mulai menganga. Semakin sedikit anak muda asli Yogyakarta yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Mereka justru tersingkir secara diam-diam dari ruang-ruang kelas, bahkan di kampung halamannya sendiri.

    Fenomena ini bukan sekadar cerita bisik-bisik. Ketua Bapemperda Gunungkidul, Ery Agustin S, S.E., M.M, menyuarakan kegelisahan yang telah lama dirasakan warga. Dalam sebuah forum publik baru-baru ini, ia menyebut kondisi pendidikan di DIY, terutama Gunungkidul, sudah berada dalam titik rawan.

    “Banyak anak muda di DIY, terutama yang baru lulus sekolah menengah, tidak melanjutkan kuliah. Salah satu penyebab utamanya adalah kemiskinan,” ujarnya tegas.

    Pernyataan Ery bukan tanpa dasar. Data yang ia kutip data BPS menunjukkan bahwa 22,27 persen warga DIY hanya tamat SD, 39 persen berhenti di jenjang sekolah menengah, dan sisanya bahkan putus sekolah di tengah jalan.

    “Yang lebih mencengangkan, angka partisipasi kuliah anak-anak asli DIY hanya sekitar 15 persen, sangat timpang jika dibandingkan dengan citra Yogyakarta sebagai kota intelektual,” ulasnya.

    “Apakah ini karena mereka memang tidak mau kuliah? Atau karena keadaan yang memaksa mereka berhenti?” tanya Ery.

    Pemerintah daerah sebenarnya pernah mencoba menjawab lewat Program Kuliah Istimewa yang dijalankan Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) DIY. Namun menurut Ery, program itu masih jauh dari ideal.

    “kuotanya terbatas, hanya mencakup jenjang D4, dan hanya berlaku di beberapa universitas tertentu. Kenapa tidak dibuat lebih luas? Harusnya bisa untuk S1, dan bisa di semua kampus di DIY,” kritiknya.

    Ia menambahkan, pendekatan kebijakan seperti ini justru berpotensi menyandera anak muda dalam pilihan yang sempit. Anak-anak yang sebenarnya memiliki potensi besar akhirnya dipaksa kuliah di kampus yang bukan minat mereka, hanya karena itulah satu-satunya akses beasiswa yang tersedia.

    “Jangan sampai karena program kuliah gratis hanya di kampus tertentu, anak-anak kita jadi kuliah karena terpaksa, bukan karena sesuai pilihan mereka,” ungkapnya.

    Lebih jauh, Ery menyoroti sistem distribusi beasiswa yang tidak berpihak pada kondisi riil masyarakat. Ia mengkritisi kebijakan yang hanya mengarahkan bantuan kepada warga di zona “kantong kemiskinan” berdasarkan peta administratif.

    “Padahal, banyak warga miskin tinggal di luar zona itu. Jangan sampai Beasiswa Istimewa justru menyandera warga miskin, karena penyalurannya hanya berdasarkan data wilayah, bukan realitas ekonomi warga,” tegasnya.

     

    Berkah, Kursi Roda untuk Nenek Lumpuh

  • Mensos: Pendamping PKH Sejati Adalah yang Mampu Jadikan KPM nya Mandiri – Page 3

    Mensos: Pendamping PKH Sejati Adalah yang Mampu Jadikan KPM nya Mandiri – Page 3

    Dalam sesi tersebut, Gus Ipul juga menekankan bahwa bantuan sosial bersifat sementara, terutama bagi KPM yang berada dalam usia produktif. Maka dari itu, pendamping harus menjadi jembatan menuju pemberdayaan ekonomi, melalui akses pelatihan, bantuan usaha, peningkatan kapasitas, hingga akses pasar.

    “Pendamping PKH berperan sebagai fasilitator, motivator, edukator, pelatih, sekaligus pendamping sosial. Fungsi ini harus dijalankan dengan integritas tinggi,” ucapnya.

    Ia juga mengingatkan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi dalam sistem penyaluran bantuan sosial yang semakin berbasis data dan digital.

    “Jangan sampai teman-teman PKH tertinggal. Kalau perannya tidak terlihat, itu menjadi masalah buat kita semua,” Gus Ipul mengingatkan.

    Lebih jauh, Gus Ipul menyampaikan bahwa SDM PKH juga memiliki peran penting dalam menyukseskan Sekolah Rakyat, program Presiden Prabowo Subianto yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Menurutnya, peran para pendamping menjadi wajah pertama negara di mata masyarakat kecil.

    “Teman-teman SDM PKH adalah wajah sejati negara di mata rakyat kecil. Sekolah Rakyat bukan hanya sekolah, tapi gerbang masa depan,” katanya.

  • Sepak Terjang Tom Lembong, Mantan Mendag Era Jokowi yang Divonis 4,5 Tahun Penjara – Page 3

    Sepak Terjang Tom Lembong, Mantan Mendag Era Jokowi yang Divonis 4,5 Tahun Penjara – Page 3

    Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Menteri Perdagangan.

    Sebelumnya, pria kelahiran Jakarta ini pernah menduduki posisi sebagai Kepala BKPM pada 27 Juli 2016-20 Oktober 2019. Tom Lembong pernah menjadi Menteri Perdagangan (Mendag) di era Presiden Jokowi. Kala itu Tom Lembong menggantikan Rahmat Gobel menjadi Menteri Perdagangan pada 2015.

    Sebelum menduduki posisi penting di pemerintahan, Tom Lembong pernah berkarier di sejumlah lembaga keuangan internasional antara lain Deutshce Bank, Morgan Stanley serta Farindo Investments.

    Awal karier Tom Lembong  sebagai Sales and Trading Associate di Morgan Stanley and Company. Kemudian ia bekerja di Morgan Stanley Divisi Ekuitas (Singapura) menjabat sebagai Senior Manager di Departemen Corporate Finance Makindo. Kemudian investment banker dari Deutsche Securities.

  • 7 Fakta Terkait Vonis Tom Lembong dalam Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula – Page 3

    7 Fakta Terkait Vonis Tom Lembong dalam Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula – Page 3

    Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menyatakan bahwa mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong telah memahami bahwa penerbitan izin impor gula kristal mentah (GKM) kepada delapan perusahaan swasta tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

    Meski demikian, menurut Hakim, Tom Lembong tetap menerbitkan izin impor gula kepada delapan perusahaan swasta. Persetujuan impor dilakukan tanpa memenuhi syarat administratif dan tanpa kesepakatan dari forum koordinasi antar-kementerian.

    Pertimbangan itu disampaikan Hakim Anggota, Alfis Setyawan, saat membacakan amar putusan dalam perkara dugaan korupsi importasi gula dengan terdakwa Tom Lembong di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat 18 Juli 2025.

    Dalam pertimbangannya, Hakim menyatakan bahwa Tom Lembong selaku Menteri Perdagangan seharusnya mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 117 Tahun 2015 tentang Ketentuan Impor Gula.

    “Menimbang bahwa setelah pemberian persetujuan impor kepada 8 pabrik gula swasta, Karyoto Supri selaku Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri melaporkannya kepada terdakwa dengan nota dinas,” kata Alfis.

    Nota dinas tertanggal 21 Januari 2016 itu memuat keterangan bahwa delapan perusahaan gula rafinasi telah mengajukan permohonan impor gula kristal mentah (GKM) dan mengklaim bekerja sama dengan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) untuk menyalurkan hasil olahan menjadi gula kristal putih (GKP).

    Namun, kerja sama itu tidak pernah dibahas dan disepakati dalam rapat koordinasi antar-kementerian.

    Bahkan, dalam rapat koordinasi pemerintah pada 7 dan 28 Desember 2015, tidak terdapat pembahasan mengenai penugasan kepada PPI yang bekerja sama dengan pabrik gula swasta.

    Rapat tersebut hanya menyepakati impor gula kristal putih (GKP) oleh Bulog sebanyak 50.000 ton dan penugasan kepada PPI untuk melakukan operasi pasar bersama PTPN.

    “Terdakwa selaku Menteri Perdagangan tidak menjadikan pembahasan maupun kesimpulan rapat koordinasi sebagai pedoman,” ujar Hakim Alfis.

     

  • Satgas Damai Cartenz Tangkap Anggota KKB Papua Male Telenggen di Puncak Jaya – Page 3

    Satgas Damai Cartenz Tangkap Anggota KKB Papua Male Telenggen di Puncak Jaya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Satgas Operasi Damai Cartenz menangkap Male Telenggen, anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di wilayah Puncak Jaya. Penangkapan itu dilakukan di sebuah honai Kampung Wuyuneri, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, pada Sabtu, 19 Juli 2025 sekitar pukul 16.41 WIT.

    Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani menyampaikan, keberadaan Male Telenggen terdeteksi melalui observasi udara. Setelah lokasi dipastikan, tim langsung menangkapnya dan dibawa ke Polres Puncak Jaya.

    “Male Telenggen masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Ia diduga terlibat dalam dua kasus pembunuhan, yakni penembakan terhadap Serka Jefri pada 15 Agustus 2024 di Sport Center, Kampung Luguneri, Distrik Pagaleme, serta pembunuhan terhadap warga sipil Edi Hermanto di Pasar Sentral Kota Mulia pada 12 Juli 2025,” tutur Faizal kepada wartawan, Minggu (20/7/2025).

    “Dalam aksi terakhir, Male Telenggen berperan sebagai pengendara motor yang membonceng pelaku penembakan bernama Nanubingga Enumbi,” sambungnya.

    Male Telenggen diketahui merupakan anggota KKB Yambi yang berada di bawah komando Lekagak Telenggen. Hingga kini, Satgas Operasi Damai Cartenz masih terus melakukan pengembangan, khususnya terkait keberadaan senjata api yang masih dikuasai oleh kelompok Male Telenggen dan jaringan KKB Papua lainnya.