Category: Liputan6.com

  • Heboh Warga Pangkep Meninggal karena Kencing Tikus, Ini Hasil Laboratorium

    Heboh Warga Pangkep Meninggal karena Kencing Tikus, Ini Hasil Laboratorium

    Liputan6.com, Jakarta Warga Kampung Bontoe, Desa Pitue, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, dihebohkan dengan temuan penyakit Leptospirosis atau yang lebih dikenal dengan sebutan kencing tikus. Salah seorang warga setempat bahkan telah dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit tersebut pada 14 Juli 2025.

    Menindaklanjuti laporan tersebut, tim gabungan dari Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Makassar, Dinas Kesehatan Pangkep, Babinsa, hingga Kementerian Kesehatan langsung bergerak cepat untuk melakukan surveilans dan penyelidikan epidemiologi.

    Kegiatan yang digelar sejak 16 hingga 18 Juli 2025 itu dilaksanakan di dua dusun yang berada di Desa Pitue. Sebanyak 118 perangkap tikus dipasang dan berhasil menangkap 12 tikus untuk diperiksa di Labkesmas Makassar. Selain menangkap tikus, tim surveilans juga melakukan wawancara dengan warga setempat.

    “Hasilnya, dari 12 ekor tikus yang tertangkap, tiga ginjal tikus dinyatakan positif mengandung bakteri Leptospira yang menjadi bakteri penyebab utama penyakit kencing tikus,” kata Kepala Balai Labkesmas Makassar, Rustam, Jumat (1/8).

    Dia menegaskan pentingnya edukasi dan langkah cepat pencegahan kepada masyarakat. Dia juga menyoroti bahwa kemunculan kasus ini terjadi di musim kemarau, padahal penyakit ini umumnya mewabah saat musim hujan.

    Rustam menambahkan bahwa kegiatan surveilans semacam ini merupakan bagian dari tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Balai Labkesmas Makassar untuk memastikan pengendalian penyakit di Regional 8.

    “Kita perlu segera tindak lanjuti dan libatkan stakeholder terkait. Bahkan, bila perlu, koordinasi dengan Labkesmas Tier-5 agar penanganan bisa maksimal,” ungkapnya.

    Terpisah, Ketua Tim Kerja Surveilans KLB Balai Labkesmas Makassar, Yulce Rakkang, menyebut bahwa kasus leptospirosis di Pangkep telah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Dia pun menyatakan bahwa Pangkep bakal masuk kandidat kuat untuk dilakukan surveilans sentinel pada 2026.

    “Karena sudah ada kejadian kasus, maka bisa kita masukkan dalam rencana surveilans sentinel tahun depan,” ujarnya.

    Yulce menjelaskan bahwa tim gabungan telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi. Di antaranya adalah mengingatkan pentingnya menyimpan peralatan pertanian di tempat yang aman dan tidak dapat dijangkau tikus, menjauhkan limbah budidaya dari lingkungan permukiman, serta membiasakan diri mencuci tangan setelah beraktivitas di luar rumah.

    “Langkah-langkah ini dianggap penting untuk mencegah penularan penyakit yang bisa berujung fatal jika tidak segera ditangani,” jelasnya.

    Selain itu, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, tim gabungan juga mengimbau agar warga menghindari kontak langsung dengan air, tanah, atau benda-benda yang dicurigai terkontaminasi, apalagi jika mereka memiliki luka terbuka di kulit.

    Penggunaan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan sepatu bot sangat dianjurkan bagi mereka yang bekerja di area berisiko seperti sawah, tambak, atau wilayah dengan genangan air.

    “Kebersihan lingkungan, terutama di sekitar rumah dan tempat kerja juga perlu dijaga untuk menekan populasi tikus. Makanan dan minuman juga harus disimpan dengan benar agar tidak menarik kehadiran hewan pengerat ini,” dia memungkasi.

  • Biaya Sekolah Masih Bakal Sumbang Inflasi hingga September 2025 – Page 3

    Biaya Sekolah Masih Bakal Sumbang Inflasi hingga September 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Juli 2025 sebesar 0,30 persen secara bulanan salah satunya disumbang biaya sekolah dasar. Adapun, biaya sekolah diperkirakan masih akan menyumbang inflasi pada Agustus-September 2025.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan, kelompok pendidikan mengalami inflasi pada Juli 2025 ini. 

    “Kelompok pendidikan mengalami inflasi pada Juli 2025 sebesar 0,82 persen dengan andil inflasi sebesar 0,05 persen,” kata Pudji dalam konferensi pers Berita Resmi Statistik, di Jakarta, Jumat (1/8/2025).

    Dia mencatat, kelompok pendidikan mengalami inflasi pada Juli dalam beberapa tahun terakhir. Inflasi ini diperkirakan terjadi hingga Agustus-September 2025.

    “Berdasarkan data historis, kelompok pendidikan masih berpotensi memberikan andil terhadap inflasi pada dua bulan berikutnya, yaitu Agustus dan September,” kata dia. 

    Adapun, pengumbang utama inflasi kelompok ini di antaranya biaya sekolah dasar dengan andil inflasi 0,02 persen, kemudian biaya sekolah menengah pertama dan biaya sekolah menengah atas, serta biaya bimbingan belajar dan biaya taman kanak-kanak masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen.

    Besaran Inflasi Biaya Sekolah

    Mengutip data yang ditampilkan Pudji, inflasi terjadi pada biaya taman kanak-kanak (TK), biaya SD, biaya SMP, biaya SMA, dan biaya bimbingan belajar. Seluruhnya mencatatkan inflasi pada Juli 2025.

    Rinciannya, biaya TK mengalami inflasi 1,59 persen, buaya SD mengalami inflasi 1,65 persen, biaya SMP mengalami inflasi 1,16 persen.Kemudian, biaya SMA mengalami inflasi 0,84 persen. Serta, biaya bimbingan belajar mengalami inflasi 1,91 persen. 

     

  • Fitur Baru TikTok: Update Kontrol Orangtua, Alat Kreator, hingga Sistem Cek Fakta Ditingkatkan – Page 3

    Fitur Baru TikTok: Update Kontrol Orangtua, Alat Kreator, hingga Sistem Cek Fakta Ditingkatkan – Page 3

    TikTok juga memperkenalkan “Creator Care Mode” yang secara otomatis menyaring semua komentar yang teridentifikasi sebagai ofensif, tidak pantas, atau kata-kata kotor. Fitur ini juga menyaring comment dari pengguna yang komentarnya dilaporkan, tidak disukai, atau dihapus.

    TikTok menjelaskan fitur ini menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memahami bagaimana pengguna memblokir dan menghapus konten.

    Jadi, jika seorang kreator berulang kali menghapus atau melaporkan jenis komentar tertentu, komentar serupa cenderung tidak akan muncul di bagian komentar mereka.

    Alat komentar baru untuk TikTok Live memungkinkan kreator untuk memblokir kata tertentu sepenuhnya dari komentar. Selain itu, pengguna yang sebelumnya mengomentari frasa tersebut atau yang mengomentari frasa tersebut di masa mendatang akan dibisukan selama durasi yang dipilih kreator.

    Untuk membantu kreator mengelola pesan dengan lebih baik, TikTok meluncurkan pengalaman kotak masuk profesional baru bernama “Creator Inbox”, yang mencakup folder “Belum Dibaca” dan “Berbintang”.

    Kreator juga dapat mengatur respons kustom untuk menjawab pertanyaan umum, dan membuat balasan cepat untuk membagikan respons ini dengan satu ketukan.

     

     

  • Cerita Tim SAR Sebelum Azka Hilang, Duduk Sendiri Hadap Laut di Sekitar Watu Togok

    Cerita Tim SAR Sebelum Azka Hilang, Duduk Sendiri Hadap Laut di Sekitar Watu Togok

    Liputan6.com, Jakarta Keberadaan wisatawan asal Jakarta Timur, Azka Nurfadillah masih menjadi misteri. Memasuki hari keenam pencarian, pengunjung Pantai Siung, Gunungkidul tersebut belum ditemukan.

    Sebelum dinyatakan hilang, anggota Tim SAR Satlinmas DIY Korwil 1 Sadeng, Catur Rahmanto mengaku sempat berinteraksi langsung dengan Azka di area tebing Watu Togok, yang sebenarnya termasuk zona terlarang untuk wisatawan karena medan curam dan membahayakan.

    “Saya waktu itu habis salat Jumat dan ngopi, lalu dapat laporan dari warga kalau ada pengunjung perempuan sendirian di sekitar Watu Togok. Saya langsung menuju lokasi bersama dua warga, dan benar saya temukan saudari Azka duduk menghadap laut,” ujar Catur, Jumat (1/8).

    Saat ditemukan, Azka duduk membawa kantong kresek besar, namun menolak ketika diminta untuk membuka isinya. Saat diajak bicara, ia tampak tidak fokus dan menghindari komunikasi. Ia mengaku datang sendiri dan menyatakan sudah ‘izin’, meski tak menyebut pihak mana yang diberi tahu.

    Setelah proses bujuk membujuk yang cukup lama, Azka akhirnya bersedia ikut turun menuju Pantai Siung, meski dengan langkah lambat dan sering berhenti bermain air.

    Sesampainya di pantai, ia tetap enggan diajak bicara. KTP tidak dibawa, dan saat diminta nomor keluarga, ia menolak. Karena ada keperluan pribadi, Catur menitipkan Azka kepada personel SAR lain. Namun sejak malam harinya, Azka tidak lagi terlihat hingga akhirnya dilaporkan hilang.

    Kesaksian juga datang dari Saido, warga sekitar Pantai Siung yang akrab disapa Ido, pemilik warung dekat lokasi tenda Azka. Menurut Ido, sejak Kamis (24/7), Azka terlihat beberapa kali mondar-mandir di jalan setapak dan bahkan sempat berbicara sendiri. Saat disapa, Azka tidak menjawab.

    “Pas saya sapa dia cuma jalan saja. Saya sempat heran juga, tapi saya pikir mungkin sedang ingin menyendiri,” kata Ido.

    Pada Jumat pagi, Ido melihat Azka salat subuh di depan tenda, tepat di depan pos SAR. Setelah itu, ia sibuk beraktivitas di warung. Menjelang siang sekitar pukul 08.00 WIB, ia mendapati tenda Azka sudah tampak sepi, seperti tidak berpenghuni.

    Belakangan, penjaga parkir mencurigai sebuah sepeda motor yang terparkir sejak Kamis hingga Sabtu di lokasi yang sama. Setelah diperiksa polisi dari Polsek Tepus, ditemukan SIM C atas nama Azka di tas yang tergantung di motor. Sejak itu, status Azka resmi dinyatakan hilang.

  • Wujudkan Net Zero, SCG Ubah 200 Ton Sampah Jadi Energi – Page 3

    Wujudkan Net Zero, SCG Ubah 200 Ton Sampah Jadi Energi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – SCG, melalui anak perusahaan PT Semen Jawa, meresmikan Fasilitas Refuse-Derived Fuel (RDF) di Tempat Pengolahan Sampah Akhir (TPSA) Cimenteng, Kabupaten Sukabumi. Proyek ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara perusahaan dengan Pemerintah Daerah Sukabumi untuk mengatasi masalah penumpukan sampah sekaligus mendukung target SCG mencapai Net Zero pada tahun 2050.

    Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, masalah sampah di Indonesia sangat serius. Sampai hari ini, timbunan sampah nasional mencapai angka 56,6 juta ton.

    “Dari 56,6 juta ton ini baru 10-14 persen yang kita kelola, sisanya benar-benar kita buang di lingkungan. Kehadiran Semen Jawa ini menjadi penting di dalam upaya Pemerintah Jawa Barat menyelesaikan sampahnya,” ungkap Hanif dalam keterangan tertulis, Jumat (1/8/2025).

    Country Director SCG Indonesia Warit Jintanawan menjelaskan pembangunan fasilitas teknologi RDF ini adalah wujud nyata dari visi SCG dalam mewujudkan Inclusive Green Growth.

    “SCG berkomitmen penuh untuk mendukung inisiatif Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam mengelola sampah sekaligus mewujudkan kawasan yang lebih hijau dan berkelanjutan melalui sistem pengelolaan sampah yang lebih optimal,” jelas Warit.

    Ia menambahkan, peresmian ini juga mencerminkan komitmen SCG dalam menghadirkan inovasi rendah karbon dengan mengubah sampah menjadi energi, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan menekan emisi karbon.

     

  • Ketika Suara Perempuan Rimba Menggema di Balai Desa

    Ketika Suara Perempuan Rimba Menggema di Balai Desa

    Liputan6.com, Jakarta Sekelompok perempuan orang rimba atau Suku Anak Dalam (SAD) dari Kelompok Tumenggung Yudi perlahan melangkah menuju Balai Desa Pelakar Jaya, Kecamatan Pamenang, Merangin, Rabu (30/7). Di antara mereka ada Mariam, Sinta dan Ponco. Berjalan berdampingan dengan Lukas dan Ngelelai, dua lelaki yang turut mewakili kelompok dalam kegiatan di balai desa.

    Langkah mereka mantap. Bukan sekadar menghadiri pertemuan, tetapi membawa harapan dan menyuarakan aspirasi komunitas mereka dalam agenda Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) pembahasan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes).

    Orang rimba, sebagai bagian dari masyarakat Desa Pelakar Jaya, tentu juga ingin sumber daya desa dialokasikan untuk masyarakat yang hingga ini masih tergolong marginal.

    Momen RKPDes cukup penting bagi orang rimba untuk bersuara dan memberikan usulan supaya pembangunan yang direncanakan di desa juga menyentuh komunitas mereka. Maklum, sebelumnya kelompok mereka tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan desa.

    Semangat ini yang mendorong Mariam dan perempuan rimba lainnya ke ruang pertemuan balai desa. Kegiatan yang tahun-tahun sebelumnya tidak pernah mereka jalani.

    Pagi itu, mereka duduk di deretan kursi tetamu undangan desa, berdampingan dengan tokoh-tokoh desa lainnya. Mereka bertekad, kehadirannya bukan sebagai tamu yang datang dan mendengarkan, tetapi sudah bersiap dengan usulan yang akan disuarakan.

    Ketika kesempatan itu datang, Mariam, seorang perempuan orang rimba, berdiri dan mengacungkan tangan. Dengan suara tegas namun bersahaja, dia menyampaikan harapan. Dia ingin sumber air di wilayah permukiman.

    “Kami ingin ada sumber air bersih, Pak. Selama ini kami hanya punya satu sumur, dan semua keluarga menggunakannya. Di musim kemarau ini, airnya semakin sedikit. Kami minta ada tambahan sumur,” tutur perempuan berusia sekitar 30 tahun itu dengan lantang.

    Pernyataan Mariam disambut anggukan setuju dari perempuan rimba lainnya. Keterbatasan air bersih dirasakan oleh komunitas orang rimba. Di permukiman mereka yang terdiri dari 25 rumah bantuan pemerintah, saat ini dihuni oleh 22 kepala keluarga.

    Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, mereka harus berjalan kaki cukup jauh ke sumber air Pamsimas. Setiap pagi, para perempuan berjalan beriringan membawa jeriken untuk menampung dan membawa air pulang ke rumah.

    Bagi orang rimba, ketersediaan air bersih untuk keperluan mandi cuci kakus (MCK) kini menjadi kebutuhan penting, tidak hanya untuk kebutuhan rumah tangga, tetapi juga untuk mendukung kesiapan anak-anak mereka bersekolah.

    Seiring bergabungnya anak-anak orang rimba di sekolah bersama masyarakat umum, mereka mulai menyesuaikan diri, termasuk dalam hal kebersihan pribadi. Kini, aktivitas mandi pagi sebelum berangkat sekolah mulai menjadi kebiasaan baru. Namun, keterbatasan air bersih sering menghambat mereka.

    “Kami ingin anak-anak kami terus bersekolah. Kami harap mereka bisa pergi ke sekolah dalam keadaan bersih dan mengenakan seragam yang layak. Kami juga berharap ada bantuan pakaian sekolah untuk anak-anak kami,” sambung Mariam.

    Mariam menyampaikan pendapatnya dengan lugas dan yakin. Wajahnya tak lagi ragu seperti tahun-tahun sebelumnya. Di sampingnya, Sinta—seorang ibu muda dengan dua anak—menyuarakan aspirasi yang tak kalah penting.

    “Kami juga ingin ada bantuan untuk beternak sapi. Perempuan rimba juga ingin maju seperti warga desa, punya penghasilan sendiri,” ujar Sinta dengan nada serius.

  • Trump Ubah Tarif Dagang, Negara Asia Beri Respons – Page 3

    Trump Ubah Tarif Dagang, Negara Asia Beri Respons – Page 3

    Berikut respons sejumlah negara di Asia terhadap pengumuman tarif terbaru Trump, di tengah ketidakpastian menjelang tenggat waktu pemberlakuan kebijakan tersebut.

    Kamboja

    Perdana Menteri Kamboja Hun Manet menyambut baik revisi tarif terbaru yang diumumkan Presiden Trump.

    “Ini adalah kabar baik bagi warga negara dan perekonomian Kamboja untuk terus membangun negara,” tulis Manet dalam sebuah unggahan di Facebook pada Jumat, tak lama setelah daftar tarif yang direvisi dirilis.

    Dalam kebijakan baru tersebut, Kamboja kini dikenai bea masuk sebesar 19 persen, jauh lebih rendah dibandingkan tarif “Hari Pembebasan” mencapai 49 persen yang sebelumnya termasuk tertinggi dalam daftar yang diumumkan pada 2 April lalu.

    Manet juga berterima kasih kepada Trump karena telah “memulai dan mendorong gencatan senjata antara tentara Kamboja dan tentara Thailand.” Pada pekan sebelumnya kedua negara tersebut sempat terlibat bentrokan di wilayah perbatasan.

    Thailand

    Menteri Keuangan Thailand, Pichai Chunhavajira, menyambut baik kebijakan tarif terbaru yang diumumkan Amerika Serikat.

    Dalam sebuah unggahan di platform X, ia menyatakan bahwa tarif yang dikenakan terhadap Thailand “mencerminkan persahabatan dan kemitraan yang erat antara Thailand dan Amerika Serikat,” menurut terjemahan Google dari pernyataannya dalam bahasa Thailand.

    Thailand kini menghadapi tarif sebesar 19 persen untuk ekspor ke AS, penurunan signifikan dari tarif awal yang sebelumnya ditetapkan sebesar 36 persen.

    Chunhavajira menambahkan bahwa tarif yang diumumkan membantu Thailand tetap kompetitif di pasar global, memperkuat kepercayaan investor, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

    Namun, ia juga mengakui bahwa kebijakan tersebut tetap berdampak pada para pelaku usaha dan petani. Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan “langkah-langkah dukungan komprehensif,” termasuk pinjaman berbunga rendah, subsidi, serta insentif perpajakan guna membantu sektor domestik beradaptasi.

     

  • Profil Bupati Gunungkidul, Pernah Lempar Asbak ke Penipu hingga Sebut Monyet semakin Cerdas

    Profil Bupati Gunungkidul, Pernah Lempar Asbak ke Penipu hingga Sebut Monyet semakin Cerdas

    Liputan6.com, Jakarta Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih menjadi sorotan masyarakat luas. beberapa waktu lalu, video Endah melempar asbak ke pelaku penipuan menjadi viral di media sosial.

    Kejadian tersebut terjadi di Padukuhan Ngunut, Kalurahan Playen, Kapanewon Playen, Gunungkidul, Senin (14/7) malam. Pria berinisial AB, pelaku penipuan dengan mencatut nama Endah berhasil diamankan warga.

    Tanpa menunggu lama, Bupati Endah yang saat itu didampingi asisten pribadi, beberapa anggota kepolisian, serta warga langsung mendatangi lokasi AB diamankan.

    Setibanya di lokasi, suasana makin memanas. Tatapan tegas Bupati Endah mengarah langsung ke sosok AB yang duduk di antara kerumunan warga. AB tampak gugup, keringat membasahi pelipisnya, dan sorot matanya tak mampu menatap balik wajah pemimpin daerah itu.

    Dengan nada tinggi dan wajah penuh emosi, Bupati langsung menyentak pelaku di depan umum. “Anda ini berani sekali mencatut nama saya!), seru Bupati Endah dalam bahasa Jawa halus.

    AB tak kuasa membela diri. Ia hanya menunduk, sesekali bergumam pelan, mencoba memberi penjelasan yang terdengar berbelit-belit. Namun, alih-alih meredakan suasana, jawaban itu justru menyulut kemarahan Bupati. Endah lantas melempar asbak hingga pecah.

    “Orang ini jelas-jelas mempermainkan nama baik saya dan institusi pemerintah. Ini mencederai kepercayaan masyarakat,” kata Bupati.

    Belum lama dari video tersebut, Endah kembali menjadi sorotan dalam forum dialog Rakordal Triwulan II 2025 yang dihadiri Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Yogyakarta, Selasa (29/7).

    Bicara dengan apa adanya, Endah mencurahkan keluh kesah perihal persoalan sektor pertanian yang dihadapi di daerahnya. Salah satu yang menjadi pembahasan serius adalah perihal populasi monyet.

    “Bapak Menteri, kami ini sudah bingung. Lahan kami luas, potensi produksi tinggi, tapi air belum tersedia optimal, dan monyet malah makin cerdas. Sudah sampai masuk rumah warga, merusak genteng masjid, dan melempari jalan pakai jagung,” kata Endah dalam paparannya, Rabu (30/7).

    Gunungkidul sendiri saat ini memiliki luas lahan pertanian siap panen untuk padi sebesar 35.351 hektare. Lahan sawah dilindungi mencapai 31.560 hektare atau 43% dari total LSD (Lahan Sawah Dilindungi) di DIY. Kabupaten ini juga tengah menghadapi musim panen jagung dengan hasil Januari–April mencapai 258.416 ton pipilan kering.

    “Kami ini punya potensi luar biasa, Pak Menteri. Tapi bagaimana mau maksimal kalau irigasinya tidak tuntas?” imbuhnya.

    Jika persoalan sumur bisa ditunggu, maka beda cerita dengan kawanan monyet ekor panjang yang kini kian meresahkan warga. Endah menggambarkan bagaimana monyet-monyet itu tak hanya merusak ladang jagung dan kacang, tapi juga mencuri makanan di dapur warga, memanjat rumah, hingga merusak atap masjid.

    “Mereka ini seperti manusia, Pak Menteri. Kami sampai mikir, mungkin Darwin benar. Karena sekarang mereka bisa membedakan hari: Jumat datang ke tempat pasar, Senin sampai Kamis balik lagi rusak ladang,” ucapnya.

    Lantas siapa sebenarnya Endah?

    Endah adalah seorang politikus yang lahir 23 Maret 1976. Dia resmi menjabat sebagai Bupati Gunungkidul per tanggal 20 Februari 2025.

    Sebelum menjadi bupati, Endah menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunungkidul periode 2019–2024.

    Endah merupakan warga asli Kapanewon Ponjong, salah satu wilayah pedesaan di Gunungkidul. Dia menempuh pendidikan dasar di SDN Kenteng 1 Ponjong, SMP Negeri 2 Ponjong dan SMA/SMEA Muhammadiyah Karangmojo.

    Endah kemudian menempuh pendidikan tinggi di AMP YKPN Yogyakarta untuk jenjang D3, lalu memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari STIE YKPN Yogyakarta.

    Di tahun 2023, dia melanjutkan pendidikan magister di Program Studi Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, dan dinyatakan lulus pada Februari 2024.

    Dalam dunia politik, Endah pernah tercatat sebagai tenaga ahli Fraksi PDI Perjuangan di DPRD DIY. Kemudian terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Gunungkidul.

    Saat Pilkada Gunungkidul tahun 2024, Endah mencalonkan diri berpasangan dengan Joko Parwoto. Pasangan ini diusung gabungan partai; PDIP, Golkar, PKB dan Partai Buruh.

  • Inovasi Teknologi Jadi Kunci Ciptakan Sistem Pangan Tangguh – Page 3

    Inovasi Teknologi Jadi Kunci Ciptakan Sistem Pangan Tangguh – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Indonesia menghadapi tantangan besar dalam sistem pangannya, mulai dari krisis iklim hingga isu gizi. Untuk menjawab tantangan ini, transformasi menuju sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan menjadi sangat krusial.

    Peneliti dan Analis Kebijakan dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Maria Dominika, bahwa inovasi teknologi pangan adalah kunci utama untuk mencapai transformasi tersebut.

    “Kunci transformasi tersebut tidak terlepas dari inovasi teknologi pangan. Perkembangan riset dan teknologi pangan mampu membuka peluang besar untuk mendorong upaya transformasi.” kata dia, dalam keterangan tertulis, Jumat (1/8/2025). 

    “Namun, inovasi tidak tercipta secara instan, melainkan perlu dukungan dari sebuah ekosistem yang suportif dan terbuka terhadap ide-ide baru,” jelas Maria.

    Menurut Maria, inovasi yang dibutuhkan mencakup berbagai aspek. Di antaranya, pengembangan benih unggul yang tahan terhadap perubahan iklim dan cuaca ekstrem, yang saat ini makin sulit diprediksi.

    Selain itu, diperlukan inovasi dalam proses produksi agar lebih efisien dan ramah lingkungan, serta teknologi untuk penyimpanan, distribusi, dan pengolahan pangan yang dapat menekan angka kerugian pascapanen. Inovasi harus dilakukan secara menyeluruh, dari hulu hingga hilir, untuk menjamin kelangsungan rantai pasok pangan.

     

  • Berstatus Siaga, Ini Sebaran Lokasi Karhutla di Palangka Raya

    Berstatus Siaga, Ini Sebaran Lokasi Karhutla di Palangka Raya

    Liputan6.com, Jakarta Kota Palangka Raya bertatus siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya mencatat sebanyak 62 kejadian karhutla terjadi sepanjang Januari hingga Juli 2025. Total luasan lahan yang terbakar akibat kejadian tersebut mencapai 18,25 hektare.

    Karhutla tersebar di beberapa lokasi di Kota Palangka Raya. Berdasarkan rincian yang ada, Kecamatan Jekan Raya menjadi wilayah dengan jumlah kejadian tertinggi, yakni 37 kejadian, dengan luas lahan terbakar mencapai 7,47 hektare.

    Untuk Kecamatan Sebangau mencatat ada 20 kejadian karhutla dengan luas terbakar 6,39 hektare. Kemudian di Kecamatan Bukit Batu mengalami 3 kejadian dengan 3,35 hektare lahan terbakar, dan Kecamatan Pahandut mencatat 2 kasus dengan luas 1,06 hektare.

    “Data setiap harinya terus berkembang. Untuk saat ini wilayah terbanyak kasus karhutla ada di Jekan Raya,” ungkap Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi, Jumat (1/8).

    Upaya penanganan karhutla melibatkan berbagai pihak, termasuk personel dari BPBD Kota Palangka Raya, TNI-Polri, Manggala Agni, Dinas Kehutanan, Satpol PP, Pemadam Kebakaran, dan Relawan Tim Serbu Api Kelurahan (TSAK).

    Selain melakukan pemadaman, tim juga melaksanakan patroli dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya pembakaran hutan dan lahan. Ia juga menghimbau masyarakt untuk tidak membakar lahan atau membuang putung rokok sembarangan.

    “Kami juga melakukan koordinasi dengan aparat perangkat desa dan instansi lainnya untuk melakukan patroli serta sosialisasi pencegahan karhutla,” tambahnya.