Category: Liputan6.com

  • Detik-Detik Pedagang Siomay Bunuh Pegawai Koperasi, Emosi Ditagih Utang Rp125 Ribu

    Detik-Detik Pedagang Siomay Bunuh Pegawai Koperasi, Emosi Ditagih Utang Rp125 Ribu

    Liputan6.com, Jakarta Kasus pembunuhan pegawai koperasi simpan pinjam bernama Pandra Apriliadi (21) di Lampung Selatan akhirnya terungkap. Tersangka, Salam Prayitno (46), seorang pedagang siomay nekat menghabisi korban karena tersulut emosi saat ditagih utang.

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Lampung Kombes Pol Indra Hermawan menjelaskan bahwa peristiwa berdarah itu terjadi pada Minggu (27/7) di wilayah Branti Raya, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.

    “Pandra datang seorang diri ke rumah Salam untuk menagih cicilan utang sebesar Rp125 ribu, bagian dari pinjaman total Rp500 ribu,” ujar Indra dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Jumat (1/8).

    Namun, Salam mengaku tidak punya uang. Dia sempat keluar rumah untuk mencari pinjaman, tapi gagal. Saat kembali, terjadi cekcok yang memicu amarah.

    “Ada kata-kata korban yang menyinggung perasaan tersangka. Saat itulah pelaku mulai merencanakan pembunuhan,” terang dia.

    Salam lantas meminjam golok milik tetangganya, yang kemudian dia sembunyikan. Indra menuturkan bahwa tersangka lalu mengajak Pandra pura-pura menuju rumah saudaranya untuk mencari uang.

    “Saat berboncengan dengan sepeda motor, pelaku duduk di belakang korban sambil menyembunyikan golok dan senar pancing yang telah dirangkap menjadi tiga lapis,” tuturnya.

    Kemudian, sekitar 15 menit perjalanan, saat motor melaju pelan, pelaku melilitkan senar pancing ke leher korban dari belakang hingga motor oleng dan jatuh ke sisi kiri.

    “Dalam kondisi korban tercekik dan terjatuh, pelaku langsung menggorok leher bagian depan dengan golok yang telah disiapkan,” terangnya.

    Untuk menyembunyikan jejak, tersangka membungkus jasad korban dengan mantel dari dalam jok motor, menutupinya dengan daun singkong, dan membonceng tubuh korban di tengah.

    “Dalam perjalanan, tersangka juga membuang tas korban. Sesampainya di lokasi pembuangan, tersangka mendorong tubuh korban agar terjatuh ke sungai, berharap jasad hanyut,” jelas dia.

    Tidak berhenti di situ, Salam menjual motor korban seharga Rp4,4 juta, lalu memberikan sebagian uang kepada anaknya untuk kabur ke Jakarta.

    Lalai, tersangka juga sempat berziarah ke daerah Tanggamus selama dua hari, lalu menjual dua ponsel milik korban.

    Dua hari kemudian, tersangka memutuskan menyerahkan diri ke Polsek Natar, Kamis (31/7) siang.

    “Kami telah memeriksa 11 saksi, termasuk tetangga, teman, anak, dan istri tersangka. Dari hasil penyelidikan, pelaku bertindak sendiri,” ungkap Indra.

    Motif utama pembunuhan disebut karena tersangka tersinggung dengan ucapan korban saat menagih utang. Kini polisi masih mencari dua barang bukti yang belum ditemukan, yaitu tas dan sepeda motor korban.

    “Kasus ini terus kami dalami, termasuk sistem penagihan di koperasi tempat korban bekerja,” bebernya.

    Akibat perbuatannya, Salam dijerat dengan empat pasal sekaligus, termasuk Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, yang ancamannya mencapai 20 tahun penjara atau bahkan hukuman seumur hidup.

    Selain itu, tersangka juga dikenakan Pasal 328 KUHP tentang penculikan, Pasal 333 KUHP tentang perampasan kemerdekaan seseorang, l dan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

    “Ini bukan sekadar pembunuhan biasa. Ada unsur perencanaan dan penculikan dalam kasus ini,” tegasnya.

  • Ini Penjelasan BMKG soal Gerhana Matahari Total 2 Agustus 2025 yang Bikin Heboh! – Page 3

    Ini Penjelasan BMKG soal Gerhana Matahari Total 2 Agustus 2025 yang Bikin Heboh! – Page 3

    Salah satu penyebab utama munculnya informasi keliru soal gerhana matahari total tampaknya berasal dari kesalahan tahun yang tersebar di media sosial.

    Banyak warganet mengira fenomena langka tersebut akan terjadi pada tahun 2025, padahal menurut data resmi dari situs NASA, gerhana matahari total yang dimaksud baru akan berlangsung pada 2 Agustus 2027.

    Tak hanya itu, jalur totalitas gerhana tersebut tidak melewati wilayah Indonesia, melainkan hanya melintasi beberapa negara seperti Maroko, Spanyol, Aljazair, Libya, Mesir, Arab Saudi, Yaman, dan Somalia.

    Artinya, tidak akan ada momen gelap total yang bisa disaksikan di Indonesia pada tanggal tersebut, meskipun gerhana sebagian masih mungkin terjadi di wilayah tertentu.

  • Kronologi Karyawati Bank di Parepare Dianiaya Pria Misterius Tengah Malam

    Kronologi Karyawati Bank di Parepare Dianiaya Pria Misterius Tengah Malam

    Liputan6.com, Jakarta Seorang karyawati bank berinisial UC (29) dianiaya pria misterius saat sedang terlelap di rumahnya, Jalan Jembatan Merah, Kelurahan Lakessi, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

    Korban mengatakan bahwa pelaku sempat mengambil kunci mobil yang berada di dekatnya, dan menggunakannya untuk melukai bagian mata dan bibir.

    “Dia tusuk mataku dan bibirku pakai kunci mobil. Saya sudah minta ampun sambil menangis, tapi dia terus menyerang. Sampai saya tidak bisa bernapas dan sempat tak sadarkan diri,” kata UC, Kamis (31/7).

    Awalnya UC mengaku terbangun karena mendengar suara pintu dibuka, sebelum akhirnya diserang oleh pria tak dikenal itu.

    “Jam 1 malam saya terbangun karena mendengar pintu terbuka. Tiba-tiba ada pria masuk ke kamar, langsung naik ke atas badan saya, mencekik dan menutup wajah saya pakai bantal,” ujar UC.

    Sementara itu, Kapolres Parepare AKBP Indra Waspada Yuda membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengaku bahwa pihaknya telah menerima laporan dari korban dan memastikan identitas pelaku sudah diketahui.

    “Benar, laporan korban sudah kami terima. Saat ini tim kami telah mengidentifikasi pelaku dan sedang melakukan pengejaran,” kata Indra kepada wartawan, Jumat (1/8).

    Menurut Indra, pelaku diduga masuk ke rumah korban saat dini hari dan langsung menuju kamar tidur korban. Di dalam kamar, pelaku kemudian melakukan aksi kekerasan secara brutal.

    “Pelaku masuk ke dalam kamar dan langsung menyerang korban. Ia menggunakan bantal untuk menutupi wajah korban dan mencekiknya hingga korban sempat kehilangan kesadaran. Setelah itu pelaku melarikan diri,” jelasnya.

    Meski begitu, polisi memastikan bahwa tidak ada barang berharga korban yang hilang dari lokasi kejadian, sehingga dugaan utama saat ini mengarah pada motif selain pencurian.

    “Kami telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sejumlah saksi. Tidak ditemukan adanya barang yang hilang, sehingga motif pelaku masih kami dalami lebih lanjut,” pungkasnya.

  • Pedagang Siomay Jadi Tersangka Pembunuhan Sadis Pegawai Koperasi di Lampung, Ini Motifnya

    Pedagang Siomay Jadi Tersangka Pembunuhan Sadis Pegawai Koperasi di Lampung, Ini Motifnya

    Liputan6.com, Jakarta Kepolisian Daerah (Polda) Lampung mengungkap motif di balik pembunuhan Pandra Apriliadi (21), pegawai koperasi simpan pinjam asal Lampung Utara yang ditemukan tewas di kawasan Branti Raya, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Lampung.

    Pelakunya adalah Salam, seorang pedagang siomay warga Desa Branti Raya, kecamatan setempat. Kini Salam telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka.

    Saat dihadirkan dalam konferensi pers, Salman tertunduk. Pria berkumis tersebut pasrah saat dikawal dua personel Polri.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Indra Hermawan mengatakan, pelaku nekat menghabisi nyawa korban karena sakit hati ditagih utang.

    Jumlahnya tak seberapa, Rp125 ribu, cicilan mingguan dari pinjaman koperasi sebesar Rp500 ribu.

    “Motifnya sakit hati karena merasa ditekan saat ditagih utang. Dari keterangan pelaku, korban menagih dengan kata-kata yang dinilai tidak sopan,” kata Indra dalam jumpa pers di Mapolda Lampung, Jumat (1/8).

    Cekcok antara keduanya sempat terjadi sebelum pembunuhan. Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban disebut terus mendesak Salam untuk membayar cicilan hari itu juga, sementara tersangka tengah kehabisan uang.

    Tersangka bahkan sempat mencoba meminjam uang ke tetangga dan kerabat, tapi tak satu pun berhasil.

    “Terdesak dan emosi, Salam lalu merancang pembunuhan. Ia menyiapkan sebilah senjata tajam dan senar sebagai alat eksekusi,” ungkap dia.

    Peristiwa pembunuhan berencana itu terjadi pada Minggu (27/7), ketika korban datang kembali menagih utang ke rumah tersangka.

    Korban, Pandra Apriliadi bekerja sebagai penagih pinjaman di koperasi simpan pinjam tempat tersangka meminjam uang untuk modal usaha.

    “Korban memang ditugaskan untuk menagih angsuran. Kami masih selidiki lebih lanjut apakah sistem koperasi ini menetapkan satu penagih per wilayah atau bergilir,” tutup Indra.

  • Samsung bakal Hapus Galaxy S26 Versi Standar dan Plus, Gantinya? – Page 3

    Samsung bakal Hapus Galaxy S26 Versi Standar dan Plus, Gantinya? – Page 3

    Di bagian depan, kamera selfie dikabarkan naik resolusinya dari 10MP menjadi 12MP. Meski begitu, Samsung tetap menggunakan kamera utama 50MP, telefoto 8MP 3x, dan ultrawide 12MP seperti pada Galaxy S24 FE.

    Salah satu peningkatan di ponsel adalah di bagian pengisian daya. Spesifikasi Galaxy S25 FE dikabarkan mendukung fast charging 45W, lebih cepat dari Galaxy S24 FE yang hanya 25W.

    Untuk dapur pacu, Samsung diprediksi akan menggunakan chipset Exynos 2400e, meski beberapa laporan menyebutkan varian lainnya akan menggunakan MediaTek Dimensity 9400, tergantung pasar.

    Soal harga, Galaxy S25 FE disebut-sebut akan dibanderol di angka mendekati USD 700, atau naik sekitar USD 50 dibandingkan Galaxy S24 FE.

    Perilisan ponsel ini diperkirakan berlangsung pada akhir kuartal ketiga atau awal kuartal keempat 2025.

  • Usai Tinjau Pembangunan Rumah Hadiah Negara, Jokowi Bandingkan Kenyamanan Kediaman Pribadi

    Usai Tinjau Pembangunan Rumah Hadiah Negara, Jokowi Bandingkan Kenyamanan Kediaman Pribadi

    Liputan6.com, Jakarta Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi sempat meninjau proyek pembangunan rumahnya yang merupakan hadiah dari negara sebagai mantan Presiden RI di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Bagaimana respons mantan Wali Kota Solo itu terhadap calon tempat tinggalnya yang baru?

    “Ya belum ada serah terima ke saya. Progress-nya semakin,” kata Jokowi ketika diminta tanggapan terkait hadiah rumah dari negara sebagai mantan presiden, Jumat (1/8).

    Hanya saja Jokowi enggan membocorkan lebih jauh terkait seberapa jauh perkembangan pembangunan rumah tersebut. Dia juga belum memutuskan apakah akan tinggal di rumah hadiah negara itu setelah pembangunannya selesai, atau tetap tinggal di rumah pribadinya di Jalan Kutai Utara No 1 Sumber, Banjarsari, Solo yang secara luas lebih kecil.

    “Belum tentu (apakah akan tinggal di rumah hadiah negara tersebut). Meskipun rumah kecil ini, rumahnya ini kecil tapi lebih enak dari yang gede. Tapi itu pemberian negara,” ujar dia.

    Sebelumnya, rumah pemberian negara untuk Jokowi mulai digarap. Rumah yang menempati lahan sekitar 12 ribu meter persegi itu mulai dibangun pada awal Juli 2024.

    Pemberian rumah tersebut sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1978 Tentang Hak Keuangan/Administratif Presiden dan Wakil Presiden Serta Bekas Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

    Hal ini juga tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2014. Aturan itu mengatur mantan Presiden dan atau mantan Wakil Presiden hanya berhak mendapatkan rumah sebanyak 1 kali. Termasuk yang menjalani masa jabatan lebih dari 1 periode.

  • Cerita Mahasiswa Asal Bogor di Jepang, Kondisi Hokkaido dan Tokyo Saat Gempa Rusia Picu Tsunami

    Cerita Mahasiswa Asal Bogor di Jepang, Kondisi Hokkaido dan Tokyo Saat Gempa Rusia Picu Tsunami

    Sebagai ketua PPI Jepang, Gandhi menjelaskan bahwa koordinasi antaranggota berjalan dengan sangat cepat. Melalui grup komunikasi untuk 45 ketua kampus anggota, informasi dan arahan dapat disampaikan secara instan kepada 7.314 mahasiswa Indonesia yang tersebar di Jepang.

    “Kami juga berkoordinasi dengan KBRI dan KJRI untuk memantau kondisi seluruh mahasiswa,” ujarnya.

    Gandhi menyoroti sistem mitigasi bencana di Jepang yang sangat canggih. Ia menjelaskan, jika kekuatan gempa di atas 5 skala richter, tiga detik sebelumnya HP akan berbunyi.

    “HP kita akan berbunyi sebagai peringatan, bahkan walau tidak pakai kartu SIM,” tambahnya.

    Menurutnya, ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi dan kedisiplinan bisa berjalan beriringan.

    Ia menilai kesiapan masyarakat Jepang dalam menghadapi bencana sangat tinggi. Hal ini karena sejak kecil mereka sudah diajarkan untuk tertib dan tanggap terhadap arahan pemerintah.

    Selain itu, Gandhi juga menyebutkan bahwa bangunan di Jepang sudah dirancang untuk tahan gempa, menambah keyakinan warga terhadap keselamatan.

  • Seorang Pria dengan 4 Identitas Beredar Bawa Koper, Saat Digeledah Isinya 20 Kg Sabu

    Seorang Pria dengan 4 Identitas Beredar Bawa Koper, Saat Digeledah Isinya 20 Kg Sabu

    Liputan6.com, Jakarta Seorang pria asal Jawa Barat ditangkap personel Polres Parepare di Pelabuhan Nusantara, lantaran berusaha menyelundupkan 20 kg sabu yang disimpan dalam koper. Dalam aksinya, pelaku menggunakan empat identitas berbeda. Kapolres Parepare AKBP Indra Waspada Yuda menyebutkan bahwa pelaku bernama Saripudin Hidayat, warga Kabupaten Bandung Barat.

    “Petugas kami dari Polsek Pelabuhan Nusantara mencurigai gerak gerik pelaku. Setelah koper biru tua miliknya diperiksa, ditemukan 20 bungkus sabu siap edar,” kata Indra saat konferensi pers, Jumat (1/8).

    Selain sabu, polisi juga mengamankan uang tunai Rp1,1 juta, dua ponsel, lima kartu SIM dari berbagai provider, serta empat KTP dengan nama berbeda yang semuanya diduga digunakan oleh pelaku.

    “Empat KTP itu atas nama Febriansyah, Deni Mulyadi, Muhammad Rezky Al Amin dan M Haikal,” ungkapnya.

    Indra menjelaskan bahwa identitas palsu dan banyaknya kartu SIM memperkuat dugaan bahwa pelaku bagian dari jaringan narkoba terorganisir.

    “Modus seperti ini umum digunakan dalam sindikat narkoba. Kami sedang mendalami peran pihak lain yang diduga jadi penghubung atau penerima,” lanjutnya.

    Pelaku dijerat dengan Pasal 114 Ayat (2) subsider Pasal 112 Ayat (2) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana mati, penjara seumur hidup, atau paling singkat 6 tahun.

    “Ini bukan akhir. Ini awal pengembangan besar-besaran. Kami akan buru pelaku lainnya, termasuk pengendali jaringan di balik layar,” tutupnya.

  • Kemenpar Manfaatkan AI untuk Dorong Transformasi Digital SDM Perhotelan – Page 3

    Kemenpar Manfaatkan AI untuk Dorong Transformasi Digital SDM Perhotelan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama Asosiasi Manajer SDM Hotel Indonesia (AMSIH), ELSA Speak, dan Paradigm mempertemukan lebih dari 50 pemimpin HR dari berbagai jaringan hotel terkemuka seperti Accor, Hyatt, dan Hilton.

    Acara bertajuk Hospitality Forum 2025 ini bertujuan untuk membahas transformasi sistem pembelajaran sumber daya manusia (SDM) di sektor perhotelan melalui pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).

    Transformasi digital ini menjadi fokus Utama, mengingat target Kemenpar untuk mencapai 25,75 juta tenaga kerja di sektor pariwisata pada 2025. Namun, peningkatan kualitas layanan menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal kapabilitas SDM.

    Sebuah survei yang dilakukan terhadap peserta forum mengungkapkan beberapa temuan signifikan. Mayoritas hotel, atau sekitar 94,4%, belum pernah melakukan pelatihan hyper-personalized berbasis AI.

    Dalam survei itu, dikutip Jumat (1/8/2025), 44,4% pemimpin HR menyebut variasi kemampuan bahasa Inggris antar karyawan sebagai tantangan terbesar.

    Hasil survei ini menunjukkan adanya kesenjangan serius dalam pendekatan pelatihan di industri perhotelan.

    Menurut Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Masyarakat Kemenpar, Kusuma Permana Sari, peningkatan kualitas SDM adalah prioritas dalam agenda transformasi pariwisata nasional.

    “Indonesia membutuhkan pengalaman layanan yang otentik dan berstandar internasional, yang hanya dapat dicapai dengan peningkatan kompetensi komunikasi yang merata,” ujarnya.

     

  • Jokowi Buka Suara Soal Prabowo Beri Tom Lembong Abolisi dan Amnesti ke Hasto

    Jokowi Buka Suara Soal Prabowo Beri Tom Lembong Abolisi dan Amnesti ke Hasto

    Liputan6.com, Jakarta Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi merespons keputusan Presiden Prabowo Subianto yang memberikan abolisi atau penghapusan proses hukum kepada mantan Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan amnesti ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

    Mantan Presiden RI dua periode itu menghormati keputusan pemberian abolisi dari Prabowo kepada Thomas Lembong.

    “Itu hak prerogatif, hak istimewa yang diberikan oleh undang-undang dasar kita kepada presiden. Saya kira ya setelah melewati pertimbangan-pertimbangan hukum, pertimbangan sosial poltik yang sudah dihitung semuanya,” kata Jokowi kepada wartawan di kediaman pribadinya di Solo, Jumat (1/8).

    Lebih lanjut, Jokowi juga ikut merespons terkait pemberian amnesti dari Prabowo kepada Hasto. Seperti diketahui Hasto divonis dengan pidana 3 tahun dan 6 bulan penjara ditambah denda sebesar Rp250 juta subsider 3 bulan.

    “Sama, itu adalah hak prerogatif, itu adalah hak istimewa presiden yang diberikan oleh undang-undang dasar kita. Dan kita menghormati,” ujar dia.

    Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan keputusan Prabowo untuk memberikan abolisi dan amnesti tersebut dipastikan telah melakukan berbagai pertimbangan dari berbagai aspek.

    “Ya semuanya (secara pertimbangan bertahap). Yang namanya pemerintah, presiden pasti memiliki pertimbangan-pertimbangan politik, pertimbangan-pertimbangan sisi hukum, pertimbangan-pertimbangan sosial politik. Saya kira semuanya pasti menjadi pertimbangan,” ucapnya.

    Ketika disinggung apakah Jokowi diajak berbicara oleh Prabowo terkait keputusan pemberian abolisi dan amnesti, Jokowi pun mengaku tidak dimintai pertimbangan oleh Presiden Prabowo. “Enggak (tidak diajak komunikasi),” katanya singkat.