Category: Liputan6.com Tekno

  • CMF Watch 3 Pro dan Headphone Pro Resmi Hadir di Indonesia, Harga Mulai Rp 1,6 Jutaan

    CMF Watch 3 Pro dan Headphone Pro Resmi Hadir di Indonesia, Harga Mulai Rp 1,6 Jutaan

    Di sisi lain, Nothing, lewat Erajaya Digital resmi meluncurkan TWS (True Wirelss Stereo) terbarunya, Nothing Ear (3), di Indonesia. TWS flagship ini sudah tersedia dan bisa dibeli mulai 29 Oktober 2025 dengan harga Rp 2.999.000.

    Hadir dengan desain transparan khas Nothing, earbuds flagship ini memiliki bass lebih kuat dan fitur unggulan seperti Active Noise Cancellation (ANC) hingga 45 dB, serta Super Mic mampu merekam suara jernih di mana pun berada.

    Kehadiran Nothing Ear (3) menandai komitmen Erajaya Digital dalam menghadirkan inovasi teknologi terkini sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern.

    “Kami selalu bersemangat untuk terus menghadirkan berbagai inovasi unik dari Nothing ke pasar Indonesia,” tulis CEO Erajaya Digital, Joy Wahjudi, dalam keterangan resminya, Kamis (30/10/2025),

    Produk ini hadir dalam dua pilihan warna klasik, yaitu Hitam dan Putih, yang dapat disesuaikan dengan preferensi gaya pengguna.

    Nothing Ear (3) mempertahankan desain transparan menjadi ciri khas merek ini, namun dengan peningkatan pada material dan performa. Casing pengisi daya kini terbuat dari aluminium daur ulang, menggantikan bahan plastik pada model sebelumnya.

    Lapisan logam pada casing memberikan kesan kokoh dan dingin saat disentuh, serta mempertegas komitmen Nothing terhadap keberlanjutan. Meskipun sedikit lebih berat, penambahan bobot ini justru menambah kesan solid tanpa mengorbankan kenyamanan penggunaan.

  • Mahasiswa ISI Yogyakarta Sulap Drone Jadi Karya Seni Estetika Nusantara

    Mahasiswa ISI Yogyakarta Sulap Drone Jadi Karya Seni Estetika Nusantara

    Liputan6.com, Jakarta – Perusahaan penyedia drone, Frogs Indonesia, berkolaborasi dengan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta meluncurkan proyek kreatif bertajuk ‘Art on Drone’.

    Dalam hal ini mahasiswa ISI menjadikan atas top cover drone pertanian Sekar Agri milik Frogs Indonesia sebagai kanvas.

    Karya lukisan bernuansa Nusantara ini dipamerkan kepada publik dalam ajang Indonesia Drone Expo (IDE) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, yang berlangsung pada 28–30 Oktober 2025.

    Dua mahasiswa Seni Murni ISI Yogyakarta, yaitu Sintia Nurul Oktania dan Cruz Kyrie Pamangin, menjadi garda terdepan dalam proyek ini.

    Keduanya tidak sekadar merancang, melainkan melukis secara langsung di atas penutup badan drone. Produk unggulan Frogs Indonesia ini merupakan drone yang banyak digunakan dalam sektor pertanian modern.

    CEO Frogs Indonesia, Adhitya Chandra, mengatakan teknologi dan seni sama-sama lahir dari kreativitas manusia. Melalui Art on Drone, perusahaan ingin menghadirkan teknologi yang berjiwa budaya.

    “Kolaborasi ini menunjukkan bahwa inovasi bukan hanya tentang efisiensi, tetapi juga tentang karakter dan jati diri bangsa,” ujar Adhitya dalam keterangannya, Jumat (31/10/2025).

    Setiap lukisan yang tercipta membawa makna dan filosofi tersendiri, menggambarkan keindahan serta kekayaan budaya Indonesia. 

     

  • Hasil Playoff MPL ID S16 Jumat 31 Oktober: Evos Menang Telak 3-0, Bigetron by Vitality Ter…

    Hasil Playoff MPL ID S16 Jumat 31 Oktober: Evos Menang Telak 3-0, Bigetron by Vitality Ter…

    Hasil Playoff MPL ID S16 Jumat 31 Oktober: Evos Menang Telak 3-0, Bigetron by Vitality Ter…

  • Akhirnya, Mode Fox Hunt Resmi Hadir di Metal Gear Solid Delta Snake Eater

    Akhirnya, Mode Fox Hunt Resmi Hadir di Metal Gear Solid Delta Snake Eater

    Liputan6.com, Jakarta – Konami akhirnya merilis mode multiplayer online, Fox Hunt, di Metal Gear Solid Delta Snake Eater, dua bulan setelah game remake tersebut meluncur secara global pada 26 Agustus 2025 di PlayStation 5 (PS5), Xbox Series X|S, dan Windows.

    Tersedia lewat update secara gratis yang digulirkan pada hari ini, Jumat (31/10/2025), mode Fox Hunt menawarkan dua mode permainan yang bisa dimainkan hingga 12 pemain secara bersamaan.

    Adapun dua mode permainan tersebut adalah Survival Capture. “Pemain harus berburu katak legendaris bernama Kerotan sebanyak mungkin untuk menang. Semakin sedikit katak tersisa, pertarungan dengan player lain semakin sengit.” jelas Konami dalam keterangannya, Jumat (31/10/2025).

    Mode kedua adalah Survival Intrude. Di mode ini, gamer harus bersembunyi dan bertahan di zona tertentu yang semakin terus menyempit seiring waktu. Karenanya, player dituntut untuk menyamarkan diri dengan sempurna dan punya strategi.

    Di dalam mode ini, setiap agen dibekali pakaian AT-Camo berkemampuan untuk menyesuaikan warna dengan lingkungan sekitar, serta fitur Naked Sense untuk mendeteksi musuh di sekitarnya.

    Konami menyebutkan, mode ini sebagai bentuk penghormatan pada elemen “espionage tactics” sudah melekat di seri Metal Gear sejak 1987.

    Sayangnya, mode Fox Hunt di Metal Gear Solid Delta Snake Eater ini tidak mendukung opsi multiplayer lintas platform. Namun, pemain di konsol yang sama dapat membuat pertandingan privat dengan teman-teman mereka.

    Penjualan MGS Delta: Snake Eater telah melampaui 1 juta kopi pada awal September, di mana pada bulan lalu, Konami merilis patch yang menangani beberapa bug game dan memperkenalkan kamera terbalik. 

    Raksasa game asal Jepang ini juga sudah mengonfirmasi, Metal Gear Solid Master Collection Vol. 2 masih dalam tahap pengembangan, juga belum mengungkap tanggal rilis atau game apa saja yang akan disertakan.

  • 3 Fitur Baru TikTok Berbasis AI untuk Permudah Pengguna Bikin Konten

    3 Fitur Baru TikTok Berbasis AI untuk Permudah Pengguna Bikin Konten

    Liputan6.com, Jakarta – TikTok mengumumkan tiga fitur baru di Tiktok US Creator Summit, Amerika Serikat (AS). Fitur ini mencakup pembaruan sistem bagi hasil untuk kreator yang menawarkan langganan.

    Dilansir The Verge, Jumat (31/10/2025), fitur ini dapat membantu tahap awal membuat video dan saat menyunting video panjang menjadi lebih pendek.

    Fitur pertama adalah Smart Split, alat penyunting video panjang menjadi lebih pendek. Meskipun berfungsi untuk video yang lebih dari satu menit, TikTok menyarankan alat ini untuk rekaman podcast panjang atau rekaman seharian.

    Pengguna dapat memilih bagian video yang ingin dipendekkan. Nantinya Smart Split yang akan mengerjakan sisanya, seperti memilih durasi, membuat teks, dan bahkan membingkai ulang konten secara vertikal.

    Fitur ini tersedia global melalui platform manajemen web TikTok Studio.

    Fitur kedua adalah AI Outline, yang dirancang untuk digunakan bahkan sebelum rekaman. Sesuai namanya, alat ini menggunakan AI untuk membuat kerangka video berdasarkan permintaan atau topik yang banyak dicari.

    Kerangka ini mencakup judul video, tagar, hook, dan ide skrip yang dibuat otomatis. Nantinya, hasil dari konten masih bisa diedit dan disempurnakan oleh kreator sesuai preferensinya.

    Berbeda dengan Smart Split, AI Outline akan dirilis terbatas, hanya tersedia mulai Rabu (29/10/2025) untuk kreator TikTok di atas 18 Tahun di AS, Kanada, dan “pasar tertentu”.  Nantinya akan diluncurkan lebih luas dalam beberapa minggu mendatang.

    Fitur ketiga yaitu Pembaruan Pembagian Pendapatan Langganan yang memungkinkan kreator menerima hingga 90 persen dari bagi hasil keuntungan. Setelah dikurangi biaya, kreator menerima 70 persen pendapatan langganan.

    Namun, kreator yang memenuhi persyaratan tertentu dapat membuka hadiah bulanan tambahan sebesar 20 persen. Kreator harus memiliki minimal 10 ribu pengikut, menghasilkan 100 ribu views dalam sebulan terakhir, dan mengunggah tiga atau lebih video khusus langganan dalam sebulan terakhir.

    Dilansir Newsroom Tiktok, “Kami ingin memberdayakan kreativitas manusia dengan perangkat bertenaga AI yang memudahkan pembuatan, penemuan, dan koneksi seputar konten orisinal.”

  • Huawei FreeBuds SE 4 Masuk Indonesia, TWS ANC dan IP54 Cuma Rp 359 Ribu

    Huawei FreeBuds SE 4 Masuk Indonesia, TWS ANC dan IP54 Cuma Rp 359 Ribu

    Liputan6.com, Jakarta – Huawei resmi memperkenalkan FreeBuds SE 4, TWS teranyar milik raksasa teknologi asal China yang sudah dilengkapi teknologi Active Noise Cancellation (ANC) hingga 50dB dan daya tahan baterai lebih lama.

    TWS FreeBuds SE 4 ini menghadirkan tiga mode ANC: Ultra, General, dan Cozy, di mana fitur ini memastikan suara tetap jernih dan fokus.

    Dijelaskan, fitur ini sangat berguna saat pengguna berada di KRL, kafe, atau ruang kerja ramai tetap bisa menikmati musik dengan suara jernih.

    “Huawei FreeBuds SE 4 ANC memiliki kemampuan peredaman bising (ANC) rata-rata 24 dB, namun bisa mencapai hingga 50 dB pada situasi sangat bising,” kata Nadya Aliefya Tedjasukmana, Campaign Manager for Audio Huawei Device Indonesia, dalam acara peluncuran Huawei FreeBuds SE 4, di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

     

    Dia menambahkan, “ini adalah salah satu TWS dari seri entry level kami, dimana dari desainnya sendiri memang di desain untuk stylist dan juga minimalis,” tambahnya.

    Dalam sisi daya tahan baterai, FreeBuds SE 4 mampu bertahan hingga 50 jam waktu pemutaran dengan charging case-nya. Sekali pengisian penuh, pengguna bisa mendengarkan musik hingga 7 jam dengan ANC aktif, atau 10 jam tanpa ANC.

    Perusahaan juga melengkapi TWS anyar ini dengan teknologi pengisian cepat selama 10 menit sudah cukup untuk pemakaian selama 4 jam.

     

    Tiap earbuds memiliki bobot 4,3 gram dengan sertifikasi IP54, tahan terhadap debu dan percikan air. Huawei juga membekalinya dengan Bluetooth 5.4, dan material ramah lingkungan yang sudah melewati uji jatuh dari ketinggian 1,8 meter serta suhu ekstrem.

    Harga Huawei FreeBuds SE 4

    Harga Huawei FreeBuds SE 4 di Indonesia dibanderol Rp699.000, namun selama periode penjualan eksklusif 5–10 November 2025 di Shopee, TWS ini dijual hanya Rp359.000.

  • Indonesia Berpotensi Jadi Pusat Inovasi Teknologi Drone di Asia Tenggara

    Indonesia Berpotensi Jadi Pusat Inovasi Teknologi Drone di Asia Tenggara

    Liputan6.com, Jakarta – Asosiasi Sistem dan Teknologi Tanpa Awak (ASTTA) baru-baru ini menggelar Musyawarah Nasional 2025 di Jakarta dengan mengusung tema “Konsolidasi dan Sinergi Menuju Industri Sistem dan Teknologi Tanpa Awak Indonesia yang Berkelanjutan.”

    Musyawarah yang dihadiri seluruh anggota ASTTA ini menjadi penanda langkah strategis bagi industri sistem tanpa awak atau drone nasional untuk mencapai daya saing global dan keberlanjutan.

    Dengan proyeksi potensi pasar drone nasional yang diperkirakan menyentuh angka USD 93 juta (sekitar Rp 1,5 triliun) pada 2028, Indonesia diyakini memiliki peluang besar untuk menjadi pusat inovasi teknologi drone di Asia Tenggara.

    ASTTA optimistis industri drone dapat menjadi bagian integral dari transformasi ekonomi digital dan teknologi nasional melalui kolaborasi yang melibatkan lintas kementerian, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), institusi pendidikan, dan sektor swasta.

    Forum tahunan ini disebut menjadi momentum krusial bagi pelaku industri untuk memperkuat kolaborasi, memperjelas arah kebijakan, serta mempercepat transformasi menuju kemandirian teknologi.

    Kepercayaan Industri Meningkat 

    Ketua Umum ASTTA periode 2022–2025, Dian Rusdiana Hakim, menyampaikan bahwa hingga 2025, asosiasi telah menghimpun 22 badan usaha anggota.

    Angka ini menandakan meningkatnya kepercayaan industri terhadap ASTTA sebagai wadah profesional yang menyatukan visi dan langkah pelaku sistem tanpa awak di Indonesia.

    “Kepercayaan ini menjadi bukti bahwa ekosistem drone nasional mulai matang. ASTTA berperan bukan hanya sebagai forum diskusi, tetapi juga rumah bersama untuk membangun standar industri dan tata kelola yang transparan,” ujar Dian dalam keterangan resminya, Jumat (31/10/2025).

    Ia menegaskan tantangan industri sistem tanpa awak tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga struktural.

    “Kita harus memperkuat integrasi ruang udara rendah, memastikan standar keselamatan yang ketat, meningkatkan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) secara realistis, dan menyiapkan talenta unggul yang siap bersaing,” ucap Dian.

  • Top 3 Tekno: Spesifikasi dan Harga Realme 15T 5G Bikin Penasaran

    Top 3 Tekno: Spesifikasi dan Harga Realme 15T 5G Bikin Penasaran

    Liputan6.com, Jakarta – Spesifikasi dan harga Realme 15T 5G yang resmi meluncur di Indonesia membuat penasaran para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Kamis (30/10/2025) kemarin.

    Berita lain yang juga populer datang dari YouTube yang akan membatasi usia pengguna untuk game yang menampilkan grafis Kekerasan dan judi online.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Spesifikasi dan Harga Realme 15T 5G, HP Tipis dengan ‘Baterai Badak’ dan AI Canggih 

    Realme resmi meluncurkan Realme 15T, Kamis (30/10/2025) di Jakarta. Kehadirannya menjadi pelengkap dari deretan seri Realme 15 yang sebelumnya sudah hadir lebih dulu di Tanah Air.

    Smartphone ini mengandalkan ‘baterai badak’ berkapasitas 7000 mAh, namun tetap hadir dengan desain bodi tipis dan ringan.

    “Realme 15T dirancang untuk pengguna kelas menengah yang menginginkan ponsel berdesain elegan dengan harga terjangkau,” ujar Public Relations Lead Realme Indonesia, Krisva Angnieszca. 

    Realme 15T hadir dalam tiga varian warna: Flowing Silver, Silk Blue, dan Suit Titanium. Varian Flowing Silver menampilkan tekstur menyerupai seluloid, sementara varian lainnya mengusung finishing matte agar bebas sidik jari.

    Ponsel ini memiliki ketebalan hanya 7,79 mm dan bobot 181 gram, menawarkan kenyamanan saat digenggam dalam waktu lama.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Ini Alasan Lenovo Tetap Rilis Legion Go 2 di Tengah Hadirnya Legion Go S

    Ini Alasan Lenovo Tetap Rilis Legion Go 2 di Tengah Hadirnya Legion Go S

    Liputan6.com, Jakarta – Lenovo baru saja mengumumkan ketersediaan handheld gaming terbarunya, Legion Go 2, di pasar Indonesia, sekaligus melengkapi portofolio perangkat gaming baru milik perusahaan.

    Walau begitu, banyak gamer dibuat penasaran kenapa Lenovo akhirnya memutuskan untuk meluncurkan Legion Go 2, padahal perusahaan sudah merilis Legion Go S di segmen sama.

    Menurut Hendry Lim, Consumer Product Manager Lenovo Indonesia, kedua handheld gaming ternyata ditujukan untuk dua segmen gamer berbeda.

    “Legion Go 2 dirancang untuk gamer yang ingin perangkat paling powerful, lengkap, dan fleksibel. Sementara Legion Go S kami hadirkan untuk mereka yang ingin pengalaman gaming portabel dengan harga lebih terjangkau dan bobot lebih ringan,” jelas Hendry dalam sesi perkenalan di Jakarta.

    Perusahaan menjelaskan, tren handheld gaming terus tumbuh di Indonesia. Banyak gamer ingin performa setara laptop gaming, tetapi dalam bentuk lebih praktis. Di sisi lain, ada pula segmen ingin perangkat ringkas dengan daya tahan baterai panjang.

    “Kami sadar gamer tidak semuanya punya kebutuhan sama. Ada ingin kekuatan maksimal, ada juga ingin kepraktisan dan harga lebih terjangkau,” katanya.

    Perbedaan kedua perangkat terlihat jelas dari sisi spesifikasi Legion Go 2 memang ditujukan untuk kebutuhan gamer ingin performa dan kualitas premium. Hal ini didapatkan dengan chipset Legion AMD Ryzen Z2 Extreme, layar OLED 8,8 inci, serta RAM 32GB dan penyimpanan internal 1TB.

    Sementara untuk Legion Go S, perusahaan memang mendesain handheld gaming tersebut agar lebih ringan dan lebih hemat daya. “Perangkat ini cocok untuk gamer yang sering bepergian atau baru ingin mencoba handheld gaming untuk pertama kali,” katanya.

  • Hasil Lengkap Playoff MPL ID S16: Onic Singkirkan Evos, Alter Ego Tumbangkan Bigetron, Cek Jadwal Hari Ini

    Hasil Lengkap Playoff MPL ID S16: Onic Singkirkan Evos, Alter Ego Tumbangkan Bigetron, Cek Jadwal Hari Ini

    Liputan6.com, Jakarta – Laga playoff MPL ID Season 16 (MPL ID S16) memasuki hari ketiga pada Jumat, 31 Oktober 2025. Dua pertandingan penentuan akan tersaji, yakni:

    Bigetron by Vitality vs Evos – 13:00 WIB
    Alter Ego vs Onic – 18:15 WIB

    Laga hari ini akan menjadi pertandingan penentu tim mana yang akan mengamankan satu tiket ke grand final MPL ID, dan siapa yang pulang lebih awal.

    Alter Ego Tekuk Bigetron by Vitality

    Pertandingan MPL ID S16 yang mempertemukan Bigetron by Vitality vs Alter Ego berjalan panas, di mana Derby STM kali ini berakhir dengan skor 1-3 untuk kemenangan tim esports Alter Ego.

    El Familia tampil panas sejak awal berkat kemenangan sehari sebelumnya, membuat para pemain Alter Ego tampil lebih percaya diri.

    Bigetron by Vitality (BTR) sempat memperpanjang napas di game ketiga, namun Nino dkk tetap mengunci kemenangan berkat permainan yang solid.

    Onic Singkirkan Evos 

    Duel berikutnya mempertemukan dua tim besar, Onic vs Evos. Laga El Clasico antara landak kuning melawan macan putih ini membuat para fans kedua tim senam jantung.

    Berlangsung hingga lima game, pembuktian Alberttt sebagai jungler terbaik di MPL ID melawan Kairi juga berjalan panas. Kedua pemain bermain gemilang, dengan Alberttt mampu membawa timnya lebih unggul 1-2 atas Onic.

    Akan tetapi, sang landak kuning bangkit dan berhasil membalikkan keadaan. Skylar dkk sukses menutup laga dengan skor 3-2, setelah mereka berhasil targeting terhadap Alberttt. Karena pergerakannya terbatas, Evos pun akhirnya kehilangan kontrol permainan di game terakhir.

    Onic kini tinggal selangkah lagi menuju tiket M7 World Championship, namun mereka harus berhadapan dengan Alter Ego di laga berikutnya. Sementara itu, Evos harus berjuang dari lower bracket menghadapi BTR bila untuk mendapatkan kesempatan ke babak final MPL ID S16.