Category: Liputan6.com Tekno

  • Daftar Dirjen Komdigi yang Baru Dilantik Menkomdigi Meutya Hafid – Page 3

    Daftar Dirjen Komdigi yang Baru Dilantik Menkomdigi Meutya Hafid – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid baru saja melantik Direktur Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital (Dirjen Komdigi), pada Senin (13/1/2025) di Lapangan Anantakupa, Kementerian Komunikasi dan Digital, Jakarta.

    “Saya Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, dengan ini secara resmi melantik saudara-saudari dalam jabatan yang baru di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital,” ujar Meutya Hafid.

    Untuk diketahui, jabatan Dirjen Komdigi sendiri sebelumnya masih berstatus Pelaksana Tugas (Plt).

    Dari semua Dirjen Komdigi yang dilantik, masih ada beberapa wajah lama, seperti Ismail, Mira Tayyiba, Arief Tri Hadiyanto, Alexander Subur, dan Wayan Toni Supriyanto.

    Lebih lengkapnya, berikut daftar Dirjen Komdigi yang baru dilantik Menkomdigi Meutya Hafid.

    Sekretaris Jenderal: Ismail
    ⁠Dirjen Teknologi Pemerintah Digital: Mira Tayyiba
    ⁠Dirjen Infrastruktur Digital: Wayan Toni Supriyanto
    ⁠Dirjen Pengawasan Ruang Digital: Alexander Subur
    ⁠Dirjen Komunikasi Publik dan Media: Fifi Aleyda Yahya
    ⁠Dirjen Ekosistem Digital: Edwin Hidayat Abdullah
    ⁠Insprektur Jenderal: Arief Tri Hardiyanto

    Pada pelantikan dan sumpah jabatan ini, artis Raline Shah juga dilantik sebagai Staf Khusus Menkomdigi.

  • Jadwal Rilis Assassin’s Creed Shadows Kembali Kena Tunda, Hadir Maret 2025 – Page 3

    Jadwal Rilis Assassin’s Creed Shadows Kembali Kena Tunda, Hadir Maret 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Jadwal rilis game Assassin’s Creed Shadows dipastikan kembali mengalami penundaan. Informasi itu diungkapkan langsung oleh Ubisoft melalui akun media sosialnya.

    Dikutip dari Engadget, Senin (13/1/2025), berdasarkan informasi yang diumumkan, jadwal rilis Assassin’s Creed Shadows kini menjadi 20 Maret 2025, setelah sebelumnya dijadwalkan rilis pada 14 Februari 2025.

    Ini merupakan kali kedua penundaan rilisnya seri terbaru dari franchise Assassin’s Creed tersebut. Saat pertama kali diumumkan, game ini direncanakan rilis pertengahan 2024, sebelum akhirnya digeser ke 2025.

    Adapun alasan penundaan ini masih sama seperti sebelumnya. Pengembang menyatakan mereka butuh waktu tambahan untuk menyempurnakan game tersebut.

    Terlebih, game ini disebut akan menjadi salah satu yang terbesar dari waralaba Assassin’s Creed. Karenanya, Ubisoft juga menyebut mereka terus memperhatikan umban balik dari komunitas, termasuk melakukan perubahan sesuai kebutuhan.

    Di sisi lain, langkah penundaan semacam ini memang hal wajar dalam perilisan game AAA. Sejumlah pengembang juga pernah melakukan tersebut.

    Apalagi, Ubisoft tentu ingin benar-benar memuaskan para penggemar Assassin’s Creed. Oleh sebab itu, masuk akal jika pengembang memastikan game ini akan menawarkan pengalaman bermain terbaik saat rilis nanti.

    Namun tidak hanya itu, laporan Variety menyebut kalau penundaan ini terjadi karena Ubisoft memiliki rencana untuk menjual perusahaannya. 

    Kabar soal rencana penjualan ini memang sudah santer terdengar sejak tahun lalu. Kabarnya, Tencent merupakan perusahaan terdepan yang ingin mengakusisi pengembang asal Prancis tersebut. 

  • Dukung Keamanan Anak Remaja, Kini Atur Privasi Komentar di TikTok Bisa Dilakukan! – Page 3

    Dukung Keamanan Anak Remaja, Kini Atur Privasi Komentar di TikTok Bisa Dilakukan! – Page 3

    Di TikTok, anak remaja berusia minimal 14 tahun sudah bisa memiliki akun sendiri dan orangtua bisa jaga anak remaja dari komentar negatif yang bisa bikin suasana hatinya jadi jelek atau bahkan down, lho. Dengan pakai Mode Perlindungan Komentar di TikTok, fitur ini bikin lebih gampang ngatur pengalaman penggunanya, termasuk pengguna remaja.

    Dengan fitur ini, kamu bisa nambahin filter ekstra buat komentar yang muncul di kontenmu. Kalau mode ini diaktifin, komentar yang nggak pantas, nyebelin, atau yang udah kamu atau orang lain tandai bakal otomatis ke-filter. Jadi, lebih nyaman deh!

    Mode perlindungan komentar bakal nge-filter komentar yang nggak pantas, nyakitin hati, atau pake kata-kata yang tidak menyenangkan, udah banyak yang tandai atau laporin, dan mirip sama komentar yang sebelumnya udah kamu atau orang lain laporin, hapus, atau nggak suka.

    Cara Atur Privasi Komentar di Semua Video TikTok

    1. Buka aplikasi TikTok, terus ketuk Profil di bagian bawah.

    2. Ketuk tombol Menu ☰ di bagian atas.

    3. Pilih Pengaturan dan Privasi.

    4. Tap Privasi, lalu pilih Komentar.

    5. Ketuk Komentar, terus pilih siapa aja yang boleh komentar di video kamu. Kamu bisa pilih Semua orang (kalau akun publik), Pengikut (kalau akun privat), Pengikut yang kamu follow balik, atau Tak seorang pun.

    Cara Atur Privasi Komentar di Salah Satu Video TikTok

    Sebelum posting video, kamu bisa pilih apakah mau orang lain ngomenin video kamu di langkah terakhir sebelum posting.

    1. Buat video di aplikasi TikTok.

    2. Di layar Posting, ketuk Opsi lainnya.

    3. Nyalakan atau matikan pengaturan Izinkan komentar.

    Untuk video yang udah ada, kamu tinggal buka video yang pengen diubah.

    1. Buka aplikasi TikTok. Kamu bisa nemuin video itu di Profil.

    2. Ketuk tombol Opsi lainnya di samping video.

    3. Pilih Pengaturan privasi di bagian bawah, kadang perlu geser ke kiri.

    4. Nyalakan atau matikan pengaturan Izinkan komentar.

    Nah, itulah caranya jaga anak remaja kamu dari komentar yang bikin down di dunia digital, khususnya TikTok. Jadi, saatnya jaga privasi anak remaja kamu pas lagi enjoy scroll atau up konten di TikTok, ya!

     

    (*)

  • Nothing Ear (open) Resmi Meluncur di Indonesia: TWS Open Ear dengan Fitur AI – Page 3

    Nothing Ear (open) Resmi Meluncur di Indonesia: TWS Open Ear dengan Fitur AI – Page 3

    Tahun lalu, Nothing resmi mengumumkan kehadiran smartphone pertama mereka di bawah merek CMF. Diberi nama CMF Phone 1, smartphone ini ditawarkan dengan harga lebih terjangkau.

    Mengutip informasi dari GSM Arena, Selasa (9/7/2024), CMF Phone 1 hadir dengan layar Super AMOLED berukuran 6,67 inci beresolusi Full HD+ dan tingkat kecerahan mencapai 2.000 nits.

    Layar smartphone ini mendukung refresh rate 120H Hz dan touch sampling rate 240Hz. Desain disebut menjadi salah satu andalan yang ditawarkan CMF Phone ini.

    Panel bagian belakang smartphone ini bisa dilepas pasang dan diganti dengan warna lain. Selain itu, panel belakang ponsel CMF by Nothing ini dibekali sejumlah titik untuk memasang aksesoris.

    Untuk spesifikasi, smartphone ini dibekali dengan chipset MediaTek 7300. Beralih ke fotografi, ada dua kamera belakang yang terdiri dari lensa Utama 50MP dan depth sensor 2MP.

    Kebutuhan selfie diserahkan pada kamera depan 16MP. CMF Phone 1 menjalankan Nothing OS 2.6 berbasis Android 14.

     

  • Grok Rilis Sebagai Aplikasi Mandiri, Baru Hadir di iOS – Page 3

    Grok Rilis Sebagai Aplikasi Mandiri, Baru Hadir di iOS – Page 3

    Di samping itu, Elon Musk kembali bicara soal teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence. 

    Kali ini, pria yang baru saja meresmikan Starlink di Bali ini mengungkapkan bahwa kecerdasan buatan alias AI dapat mengambil alih segala jenis pekerjaan.

    “Mungkin tidak ada di antara kita yang akan memiliki pekerjaan,” ujar Elon Musk, saat konferensi teknologi tentang AI, seperti dikutip dari CNN. 

    Namun menurutnya hal ini tak selalu berampak negatif. Pasalnya, Elon Musk bilang, di masa depan pekerjaan akan menjadi pilihan. Dengan begitu, seseorang dapat melakukan pekerjaan yang sejalan dengan minat dan hobi mereka.

    Elon Musk juga mengatakan, AI dan robot akan menyediakan berbagai barang dan jasa yang diinginkan oleh manusia. Untuk mewujudkan skenario ini, ia menyebutkan perlunya penghasilan yang tinggi secara universal. Sayangnya, Elon Musk tidak bilang, bagaimana skenario tersebut akan diwujudkan. 

    Namun, Musk meyakinkan bahwa tidak akan ada kekurangan barang dan jasa. Pasalnya, kemampuan AI telah meningkat dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir.

    Oleh karena itu, regulator, perusahaan, dan konsumen masih mempertimbangkan cara penggunaan teknologi ini secara bertanggung jawab. 

  • Samsung Galaxy S25 Slim Muncul di Geekbench, Bagaimana dengan Performanya? – Page 3

    Samsung Galaxy S25 Slim Muncul di Geekbench, Bagaimana dengan Performanya? – Page 3

    Di sisi lain, hasil benchmark Galaxy S25 Ultra baru-baru ini beredar di internet, sekaligus mengonfirmasi HP Samsung ini pakai chipset Snapdragon 8 Gen 4.

    Sebelumnya, beredar rumor HP Android ini bakal menggunakan chipset Exynos. Dari hasil benchmark, tampaknya fans Samsung bisa berpuas diri dengan prosesor baru besutan Qualcomm ini.

    Dilansir GSM Arena, Rabu (25/9/2024), chipset ini memiliki dua core dengan kecepatan 4,2 GHz dan enam core lainnya beroperasi hingga 2,9 GHz.

    Dengan konfigurasi ini, Galaxy S25 Ultra mencetak skor single-core 3.069 dan multi-core 3.069, unggul 30 persen dari Galaxy S24 Ultra yang dirilis tahun lalu.

    Tercatat, hasil benchmark Galaxy S25 Ultra mencapai 3,069 di single core. Sedangkan untuk multi core, prosesor ini meraih skor 3,069.

    Selain performa, Galaxy S25 Ultra juga langsung hadir dengan OS Android 15, menjadikannya salah satu smartphone pertama yang menggunakan versi terbaru Android.

  • VIDEO: “Headphone Aneh,” Teknologi Pembersih Telinga Bebird di CES 2025

    VIDEO: “Headphone Aneh,” Teknologi Pembersih Telinga Bebird di CES 2025

    VIDEO: “Headphone Aneh,” Teknologi Pembersih Telinga Bebird di CES 2025

  • Waspada, Aplikasi Kebugaran Gratisan Diduga Jual Data dan Privasi Pengguna – Page 3

    Waspada, Aplikasi Kebugaran Gratisan Diduga Jual Data dan Privasi Pengguna – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sebuah penelitian yang dirilis oleh layanan VPN Surfshark mengungkap kalau 12 dari 15 aplikasi kebugaran yang populer rupanya aktif membagikan data pribadi pengguna dengan pihak ketiga. Hal ini dinilai telah melanggar privasi pengguna.

    Parahnya di antara aplikasi-aplikasi kebugaran, ada nama Strava dan Fitbit. Keduanya dituding mengumpulkan 84 persen data-data pengguna yang dianggap potensial.

    Chief Security Officer di Surfshark, Tomas Stamulis, menyebutkan, “Penelitian kami menunjukkan bahwa aplikasi gratis berbagi lebih banyak data dengan pihak ketiga, dibandingkan aplikasi berbayar, yang lebih menyoroti privasi.”

    Dikutip dari Tech Radar, Minggu (12/1/2025), aplikasi-aplikasi kebugaran yang dimaksud meliputi pelacak latihan, aplikasi latihan, dan hingga platform latihan pribadi.

    Para ahli mengambil informasi pengumpulan data untuk tiap aplikasi dari halaman App Store, pada 30 Desember 2024.

    App Store menyediakan daftar 35 titik data, yang dikategorikan ke dalam 16 kategori titik data unik. Tim kemudian mengamati kumpulan data itu berdasarkan jumlah, jenis, dan penanganan titik data yang dikumpulkan oleh setiap aplikasi.

    Surfshark mengungkap skenario yang cukup mengkhawatirkan bagi para pengguna aplikasi ini. Hasilnya, 80 persen aplikasi yang dianalisis membagikan data pelacakan pengguna dengan pihak ketiga.

    Tiga maraton utama dunia, Berlin, Chicago, New York, berlangsung di musim gugur. Cara ikut serta kalau tidak menembus kualifikasi waktu dan lotere, melalui pengumpulan dana. Mengapa para pelari memilih jalur ini? Dan apa manfaatnya bagi organisasi ya…

  • Huawei MatePad 12 X Resmi Meluncur: Ini Harga dan Spesifikasi Lengkapnya – Page 3

    Huawei MatePad 12 X Resmi Meluncur: Ini Harga dan Spesifikasi Lengkapnya – Page 3

    Salah satu keunggulan utama MatePad 12 X adalah kemampuannya untuk menggantikan laptop dalam berbagai tugas.

    Dilengkapi aplikasi PC-level WPS, tablet ini memungkinkan pengguna mengolah dokumen, spreadsheet, dan presentasi dengan fitur-fitur yang setara dengan aplikasi office pada komputer.

    Mulai dari pivot table, custom margin, hingga animasi, semuanya bisa Anda lakukan dengan mudah di MatePad 12 X.

    Selain itu, Huawei Notes hadir sebagai asisten cerdas dalam mencatat ide-ide. Fitur perekaman suara, pengeditan PDF, dan pencarian tulisan tangan membuat proses mencatat menjadi lebih efisien dan terorganisir.

  • Google Uji Fitur Daily Listen, Sulap Tampilan Discover Jadi Podcast – Page 3

    Google Uji Fitur Daily Listen, Sulap Tampilan Discover Jadi Podcast – Page 3

    Sebelumnya, Google membentuk tim baru untuk membangun model AI yang bisa mesimulasian dunia fisik.

    Tim baru ini dipimpin oleh Tim Brooks, ia adalah salah satu pimpinan di proyek generator video OpenAI, Sora, yang kemudian pindah ke lab penelitian AI Google DeepMind.

    Mengutip Tech Crunch, Kamis (9/1/2025), Brooks mengumumkan hal ini dalam sebuah unggahan di X alias Twitter. Nantinya tim ini akan menjadi bagian dari Google DeepMind.

    Advertisement “DeepMind memiliki rencana ambisius untuk membuat model generatif besar-besaran yang mensimulasikan dunia. Saya sedang merekrut tim baru dengan misi ini,” kata Brooks di unggahan X-nya.

    Menurut lowongan kerja yang ditautkan Brooks dalam unggahannya, tim pemodelan baru ini akan berkolaborasi dan membangun pekerjaan bersama tim Gemini, Veo, dan Genie Google. Mereka akan menskalakan model AI itu ke tingkat komputasi tertinggi.

    Sekadar informasi, Gemini merupakan seri model AI andalan Google untuk membantu tugas-tugas seperti menganalisis gambar dan menghasilkan teks. Adapun Veo merupakan model pembuatan video milik Google.