Category: Liputan6.com Tekno

  • Pemerintah China Buka Opsi Penjualan TikTok, Kenapa? – Page 3

    Pemerintah China Buka Opsi Penjualan TikTok, Kenapa? – Page 3

    Dengan perintah eksekutif tersebut, Departemen Kehakiman tidak akan memberlakukan “Undang-Undang Melindungi Warga Amerika dari Aplikasi yang Dikendalikan Musuh Asing” selama 75 hari, yang secara efektif memperpanjang jangka waktu untuk mencapai kesepakatan.

    “Waktu yang tidak tepat dari undang-undang tersebut, yang mulai berlaku selama jam-jam terakhir masa jabatan Presiden Joe Biden, mengganggu kemampuan saya untuk menilai implikasi keamanan nasional dan kebijakan luar negeri dari larangan Undang-Undang tersebut sebelum berlaku,” ujar Donald Trump memberikan alasan menunda larangan TikTok, dikutip Selasa (21/1/2025).

    Ia akan meninjau ‘informasi sensitif’ yang terkait dengan masalah keamanan nasional dan mengevaluasi tindakan mitigasi yang telah diambil TikTok hingga saat ini.

    Induk perusahaan TikTok, ByteDance, sebelumnya telah melakukan upaya bertahun-tahun (dikenal sebagai Project Texas) untuk memindahkan data pengguna AS ke server yang di-hosting oleh Oracle.

    Pengaturan tersebut dibuat setelah bernegosiasi dengan Committee on Foreign Investment in the United States (CFIUS), tetapi pembicaraan itu terhenti tahun lalu.

    TikTok (dan aplikasi ByteDance lainnya) offline pada Sabtu malam (18/1/2025), sebelum undang-undang tersebut mulai berlaku pada Minggu (19/1/2025). Namun, penghentian TikTok hanya berlangsung beberapa jam.

    Layanan dipulihkan secara bertahap setelah Donald Trump berjanji untuk menandatangani perintah eksekutif untuk menangguhkan undang-undang tersebut setelah ia dilantik pada Senin (20/1/2025).

    Ia menegaskan “Tidak akan ada tanggung jawab bagi perusahaan mana pun yang membantu mencegah TikTok ditutup sebelum perintah saya.” Donald Trump juga mengusulkan usaha patungan yang akan membuat kepentingan AS mengambil 50 persen saham di TikTok. 

  • Selamat Tinggal, Lenovo Akhirnya Hilangkan Trackpoint Merah Ikonik di Laptop ThinkPad – Page 3

    Selamat Tinggal, Lenovo Akhirnya Hilangkan Trackpoint Merah Ikonik di Laptop ThinkPad – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Desain khas dalam teknologi terkadang bertahan cukup lama dan sudah menjadi kebiasaan sehari-hari pengguna. Namun seiring waktu, fitur yang paling ikonik pun bisa mengalami perubahan.

    Seperti yang terjadi pada Lenovo, baru-baru ini Lenovo membuat keputusan penting terkait seri ThinkPad-nya.

    Mengutip Gizchina, Rabu (22/1/2025), Lenovo memutuskan untuk menghilangkan Trackpoint merah legendarisnya dari model laptop Lenovo ThinkPad generasi terbarunya.

    Langkah ini pun membuat banyak orang bertanya-tanya, apa alasan di balik perubahan?

    Sekadar informasi, Trackpoint warna merah yang ada di tengah keyboard laptop ThinkPad telah jadi fitur utama sejak 1992. Namun, Lenovo kini mengucapkan selamat tinggal pada trackpoint tersebut.

    Nantinya, model ThinkPad X9 Aura Edition yang baru tidak akan lagi menghadirkan trackpoint di keyboardnya.

    Keputusan tersebut diumumkan di CES 2025, Lenovo pun menyatakan ingin memodernisasi desainnya. Perusahaan pun yakin touchpad kini sudah menjadi hal umum alih-alih masih menghadirkan trackpoint warna merah tersebut.

  • Polisi AS Bagikan AirTag ke Pengendara Demi Hindari Pencurian Mobil – Page 3

    Polisi AS Bagikan AirTag ke Pengendara Demi Hindari Pencurian Mobil – Page 3

    Sementara itu, bicara tentang AirTag, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, mengungkap telah bertemu Nick Amman, Vice President of Global Policy Apple.

    Dalam pertemuan tertutup tersebut, Rosan mengatakan telah ada kesepakatan investasi dengan Apple untuk membangun pabrik di Batam.

    “Pada intinya mereka berkomitmen penuh untuk pembangunan tahap pertama vendor AirTag senilai USD 1 miliar,” ujar Rosan di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, sebagaimana dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com, Rabu (8/1/2025).

    Dia menjelaskan, nantinya 65 persen dari kebutuhan Apple AirTag global akan diprodukksi dari pabrik berdiri di Batam. Disebutkan, ini adalah langkah awal investasi Apple ke Indonesia dengan nilai sekitar USD 1 miliar atau setara Rp 16 triliun.

    “Rencana pembangunan pabrik Apple di Batam jadi satu langkah positif. Harapannya, ke depan bisa memboyong lebih banyak vendor untuk membangun pabrik di Tanah Air,” ucapnya.

  • Presiden Donald Trump Sebut Apple Siap Investasi Besar-Besaran di AS – Page 3

    Presiden Donald Trump Sebut Apple Siap Investasi Besar-Besaran di AS – Page 3

    Di sisi lain, Presiden Donald Trump menandatangani serangkaian perintah eksekutif, yang salah satu isinya adalah penangguhan sementara undang-undang yang melarang TikTok di Amerika Serikat (AS).

    Dengan perintah eksekutif tersebut, Departemen Kehakiman tidak akan memberlakukan “Undang-Undang Melindungi Warga Amerika dari Aplikasi yang Dikendalikan Musuh Asing” selama 75 hari, yang secara efektif memperpanjang jangka waktu untuk mencapai kesepakatan.

    “Waktu yang tidak tepat dari undang-undang tersebut, yang mulai berlaku selama jam-jam terakhir masa jabatan Presiden Joe Biden, mengganggu kemampuan saya untuk menilai implikasi keamanan nasional dan kebijakan luar negeri dari larangan Undang-Undang tersebut sebelum berlaku,” ujar Donald Trump memberikan alasan menunda larangan TikTok, dikutip Selasa (21/1/2025).

    Ia akan meninjau ‘informasi sensitif’ yang terkait dengan masalah keamanan nasional dan mengevaluasi tindakan mitigasi yang telah diambil TikTok hingga saat ini.

    Induk perusahaan TikTok, ByteDance, sebelumnya telah melakukan upaya bertahun-tahun (dikenal sebagai Project Texas) untuk memindahkan data pengguna AS ke server yang di-hosting oleh Oracle.

    Pengaturan tersebut dibuat setelah bernegosiasi dengan Committee on Foreign Investment in the United States (CFIUS), tetapi pembicaraan itu terhenti tahun lalu.

     

  • OPINI: Melampaui Pusat Data, Mengapa Komputasi AI di Indonesia Harus Terdistribusi? – Page 3

    OPINI: Melampaui Pusat Data, Mengapa Komputasi AI di Indonesia Harus Terdistribusi? – Page 3

    PC saat ini sedang berada di titik balik dengan kehadiran AI PC. Dengan kombinasi CPU, GPU dan Neural Processing Unit (NPU) – produktivitas, kreativitas, gaming dan banyak lagi, kini bisa ditingkatkan dengan AI secara lokal dengan efisiensi yang luar biasa.

    Jadi bayangkan bagaimana beberapa baris instruksi di PowerPoint bisa membantu membuat presentasi dengan visual yang menakjubkan hanya dalam beberapa detik.

    Beberapa mungkin mengatakan bahwa mereka sudah melakukan hal tersebut melalui browser di laptop yang sudah berusia tiga tahun. Hal itu mungkin saja bisa, namun PC yang lebih tua butuh waktu lebih lama untuk memproses, mengonsumsi energi lebih besar, memakan biaya yang lebih tinggi untuk mengirimkan data bolak balik antara cloud dan PC, dan hal ini akan jadi rumit ketika Anda sedang menangani data sensitif yang tidak bisa meninggalkan lokasi atau negara Anda.

    Masalah-masalah ini menjadi semakin besar dalam lingkungan enterprise. Semakin banyak karyawan menggunakan aplikasi AI dalam pekerjaan mereka sehari-hari; semakin banyak perusahaan yang harus melatih atau menyempurnakan model AI mereka dengan proprietary data; dan perhatikan bahwa banyak software enterprise seperti aplikasi manajemen database memiliki model lisensi yang membebankan biaya kepada perusahaan berdasarkan jumlah core dari CPU di cloud yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tersebut.

    Dengan AI PC, perangkat-perangkat ini dapat mengoptimalkan jalannya beban kerja AI, sehingga pemanfaatan sumber daya hardware menjadi lebih baik.

    Bayangkan betapa jauh lebih cepat dan lebih hemat biaya jika perusahaan dapat menjalankan banyak aplikasi AI ini langsung di PC karyawan, tanpa harus terus-terusan membayar biaya untuk komputasi cloud. Potensi pengurangan biaya operasional, peningkatan efisiensi, dan produktivitas dapat menghasilkan manfaat bisnis yang signifikan dari waktu ke waktu.

    Memiliki ‘Edge’ di Era AI

    Selain pusat data dan AI PC, semakin banyak AI akan pindah ke “edge”. Edge tersebut meliputi pengaplikasian Internet of Things (IoT), kendaraan otonom, dan perangkat untuk kota cerdas, yang akan melengkapi pengalaman AI sehari-hari.

    Komputasi untuk edge tersebut membutuhkan pemrosesan data ‘di sekeliling’ atau di edge suatu jaringan, lebih dekat dengan lokasi di mana data dihasilkan, alih-alih mengandalkan pusat data yang tersentralisasi.

    Kebutuhan akan komputasi edge sangat penting di era AI. Pertama, ia memungkinkan pemrosesan sesuatu yang sangat penting secara real-time ketika keputusan dalam sekian detik bisa memberikan dampak terhadap keselamatan, seperti automasi di industri.

    Untuk yang lain, memproses data secara lokal akan menurunkan volume data yang dikirimkan ke cloud, yang akan mengurangi ‘kemacetan’ dalam jaringan, memangkas biaya transfer data, dan meningkatkan keamanan dengan meminimalkan paparan data sensitif selama transmisi.

    Terakhir, saat koneksi internet mengalami gangguan, komputasi edge akan memastikan aplikasi-aplikasi yang penting dapat terus berfungsi – sangat vital bagi industri layanan kesehatan.

    Kasus-kasus penggunaan AI yang memanfaatkan model machine learning terlatih untuk membuat prediksi atau keputusan berdasarkan input data baru yang disebut inferencing.

    Berbeda dengan pelatihan, yang seringkali membutuhkan infrastruktur komputasi yang lebih demanding untuk mendukungnya, inferencing bisa dengan lebih mudah dilakukan di edge melalui server komputasi umum, dengan hardware yang sudah dikenal, konsumsi daya yang lebih rendah, dan fleksibilitas yang menjadi keunggulannya untuk bertahan di lingkungan yang berbeda.

    Faktanya, IDC memperkirakan bahwa pada tahun 2025, sebanyak 75% data yang dihasilkan oleh enterprise di dunia tidak akan dihasilkan dan diproses di pusat data tradisional atau cloud, melainkan di edge.

    Penting untuk diketahui bahwa tidak hanya akan ada lebih banyak AI dan komputasi di edge, beban kerja yang utama juga akan mengalami proses inferencing.

    Pikirkan berapa banyak orang yang “membangun” model cuaca versus berapa banyak orang yang “menggunakan” model cuaca. Ini adalah pelatihan versus inferencing, dan yang terakhir akan mengambil alih beban kerja AI dalam jumlah besar di masa yang akan datang. Mengetahui hal ini akan membantu perusahaan-perusahaan mempersiapkan infrastruktur komputasi yang tepat di masa depan.

     

  • Sebulan Bersama Oppo Find X8, Bagaimana Pengalamannya? – Page 3

    Sebulan Bersama Oppo Find X8, Bagaimana Pengalamannya? – Page 3

    Sebagai sebuah smartphone flagship, performa Oppo Find X8 jelas tidak usah diragukan. Dibekali chipset MediaTek Dimensity 9400, kami merasa pengalaman memakai smartphone ini begitu mulus.

    Saat dibutuhkan untuk melakukan aktivitas multitasking, kami tidak merasakan adanya kendala sama sekali. Peralihan antar aplikasi pun bisa dilakukan dengan responsif.

    Jika bicara soal performa, pengalaman saat bermain game pun saat ini bisa menjadi salah satu pertimbangan. Dan, Oppo Find X8 berhasil membuktikan kalau smartphone ini bisa diandalkan saat bermain game.

    Berdasarkan pengalaman, Find X8 berhasil melibas beragam judul game, mulai dari Marvel Snap, Arena Breakout, hingga PUBG Mobile dengan apik.

    Yang menarik, selama pemakaian, kami jarang merasakan suhu smartphone ini panas berlebih. Dalam beberapa kali pemakaian yang cukup intensif, bodinya memang terasa hangat, tapi tidak terasa panas yang begitu mencolok.

     

  • Tecno Pamer Pocket Go dan Mega Mini Gaming G1, bakal Rilis di Indonesia? – Page 3

    Tecno Pamer Pocket Go dan Mega Mini Gaming G1, bakal Rilis di Indonesia? – Page 3

    Berapa fitur TecnoAI yang tersedia di ponsel ini, antara lain AIGC Imaging, kemampuan menghapus objek tidak diinginkan di foto, fitur guntingan (cut-out), AI Artboard, hingga Ask AI.

    Tecno Spark 30 Pro ditopang baterai 5.000 mAh dengan dukungan pengisian cepat (fast charging) 33W, dan dilengkapi teknologi bypass charging.

    Fitur pendukung lain termasuk speaker stereo, Dolby Hi-Res Audio, Radio FM, NFC, USB-C, serta sistem operasi Android 14 yang dipoles dengan tampilan antarmuka HIOS 14.

    Tecno Spark 30 Pro sudah bisa dipesan mulai Selasa, 21 Januari 2025, di Shop Tokopedia, Shopee, Lazada, Akulaku, Blibli, Erafone, dan Tecno Authorized Store.

  • Ekspresi Barron Trump Berdiri Dekat Elon Musk saat Pelantikan Donald Trump Disorot Warganet – Page 3

    Ekspresi Barron Trump Berdiri Dekat Elon Musk saat Pelantikan Donald Trump Disorot Warganet – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Putra bungsu Donald Trump, Barron Trump, turut hadir dalam pelantikan sang ayah menjadi Presiden ke-47 Amerika Serikat, Senin, 20 Januari 2025 malam waktu AS.

    Dalam pelantikan menjadi Presiden AS, Donald Trump memperkenalkan Barron ke para pendukung dan hadirin yang menghadiri acara tersebut.

    Mendengar namanya disebut, Barron pun berdiri dan melambaikan tangan. Ia juga tampak tersenyum dan mengacungkan jempolnya.

    Kerumunan pun memberikan applause meriah kepada putra Trump dan Melania ini.

    Namun, ada momen menarik lainnya di pelantikan Donald Trump yang tersorot kamera dan jadi perhatian warganet di dunia maya.

    Momen tersebut adalah cuplikan ketika Barron Trump berdiri di samping Elon Musk, bos X dan SpaceX sekaligus pendukung Donald Trump dalam kampanye presiden AS lalu.

    the way he spends more time with barron trump than with his own kids … pic.twitter.com/E5K3o7k0Ni

    — Hurt CoPain (@SaeedDiCaprio) January 20, 2025

    Dalam cuplikan video tersebut, Elon Musk dan Barron Trump tersorot kamera. Elon Musk tampak bertepuk tangan heboh dengan muka kegirangannya.

    Di sampingnya, Barron Trump juga bertepuk tangan, namun dengan ekspresi yang terlihat kurang antusias.

    Video berdurasi singkat ini pun ramai dikomentari oleh warganet. Dalam unggahan akun Twitter @SaeedDiCaprio video tersebut sudah disaksikan lebih dari 9 juta kali.

    Presiden Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden akan hadir dalam pelantikan Donald Trump pada Januari mendatang. Hal tersebut dikonfirmasi oleh juru bicara Gedung Putih pada Senin (25/11/2024).

  • X Umumkan Kehadiran Tab Khusus Video Vertikal, Siap Bersaing dengan TikTok? – Page 3

    X Umumkan Kehadiran Tab Khusus Video Vertikal, Siap Bersaing dengan TikTok? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Akhir pekan lalu, layanan TikTok sempat diblokir di wilayah Amerika Serikat. Akibatnya, pengguna TikTok di negara tersebut tidak bisa mengakses platform video pendek itu untuk sementara waktu.

    Menariknya, momen pemblokiran tersebut ternyata menjadi waktu bagi para platform media sosial lain, terutama di Amerika Serikat, untuk mengumumkan kehadiran layanan yang mirip dengan TikTok.

    Salah satunya adalah X yang mengumumkan kehadiran tab khusus untuk video vertikal bagi pengguna di Amerika Serikat. Tab baru ini diletakkan di bagian bawah aplikasi, yang ditunjukkan dengan ikon tombol play.

    Dikutip dari Engadget, Selasa (21/1/2025), tab ini akan memudahkan pengguna untuk mengakses konten di aplikasi X. Sebelumnya, pengguna harus mengklik sebuah video, lalu menggulirkan ke atas atau ke bawah untuk melihat banyak konten.

    Pengembangan tab khusus ini disebut merupakan upaya X untuk meningkatkan pengalaman menonton video yang ada di platformnya. Sebelum tab khusus ini, sebelumnya perusahaan juga sempat merilis aplikasi TV khusus sendiri.

    Tidak hanya X, Instagram juga diketahui sempat memanfaatkan momen diblokirnya TikTok untuk meluncurkan fitur baru. Sebelum pemblokiran dilakukan, Instagram mengungkap mereka akan menambah durasi video yang diunggah di Reels.

    Menurut Head of Instagram Adam Mosseri, pengguna kini bisa mengunggah Reels dengan durasi hingga tiga menit, lebih panjang dari sebelumnya yang hanya 90 detik.

  • Jess No Limit Jadi Gaming Ambassador Realme, Tugasnya Bukan Sekadar Promosi – Page 3

    Jess No Limit Jadi Gaming Ambassador Realme, Tugasnya Bukan Sekadar Promosi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Brand smartphone anak muda Realme menunjuk gamer sekaligus konten kreator gaming Jess No Limit sebagai Gaming Ambassador mereka. Kolaborasi ini dilakukan untuk memperkuat posisi Reame di bidang gaming.

    Apalagi, Realme juga memiliki visi membangun ekosistem gaming secara global dan menawarkan pengalaman main gim mobile imersif ke seluruh anak muda.

    Fokus ke ekosistem gaming, Realme berupaya untuk menciptakan ekosistem gaming global, saling terhubung, dan inovatif. Untuk membantu visi tersebut, Realme menekankan kolaborasi strategis dengan sosok-sosok penting di industri game.

    “Untuk menciptakan ekosistem bagi gamer dan pembuat konten, Realme berupaya memberi pengalaman gaming terbaik, dengan mengintegrasikan gaming powerful, software canggih, dan pendekatan berbasis komunitas,” kata Public Relations Lead Realme Indonesia, Krisva Angnieszca.

    Salah satunya dengan menghadirkan smartphone gaming performa tinggi serta mengembangkan platform yang dibutuhkan gamer untuk meningkatkan gameplay. Selain itu Realme juga bekerja sama dengan Jess No Limit dalam jangka panjang.

    Jess No Limit digandeng lantaran ia dinilai sebagai sosok yang inspiratif, penuh semangat, berdedikasi, serta selalu penuh inovasi dalam dunia gaming.

    Pria yang dikenal dengan keahliannya dalam mobile gaming serta penuh semangat ini diklaim akan ikut membentuk masa depan ekosistem gaming Realme.