Category: Liputan6.com Tekno

  • Pemanfaatan Platform Berbasis AI Bantu Pebisnis Pemula dan UMKM Berkembang – Page 3

    Pemanfaatan Platform Berbasis AI Bantu Pebisnis Pemula dan UMKM Berkembang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pertumbuhan bisnis di Indonesia yang semakin pesat ikut mendorong munculnya pebisnis pemula serta pelaku usaha kecil dan menengah. Kendati demikian, pertumbuhan itu juga menghadapi beberapa tantangan, terutama dalam pengelolaan bisnis.

    Beberapa tantangan tersebut di antaranya adalah keterbatasan sumber daya, strategi pemasaran, hingga manajemen keuangan yang kurang optimal. Melihat hal tersebut, Bizpro.id pun hadir untuk menjawab kebutuhan para pelaku bisnis.

    Menurut Founder Bizpro.id Niki Nugraha Achmad, platform digital ini menyediakan berbagai alat bantu bisnis guna meningkatkan efisiensi dan pertumbuhan usaha.

    “Salah satu produk unggulan Bizpro.id adalah Social Maker, sebuah sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk mengelola banyak akun Instagram dalam satu dashboard,” tutur Niki dalam siaran pers yang diterima, Rabu (5/2/2025).

    Berbekal teknologi AI, Social Maker memiliki sejumlah kemampuan seperti menganalisis performa akun, merekomendasikan waktu terbaik untuk mengunggah, hingga mengoptimalkan interaksi dengan audiens dan mengelola banyak akun Instagram.

    “Fitur-fitur ini memungkinkan pengguna untuk menghemat waktu dalam mengelola media sosial mereka sekaligus meningkatkan efektivitas strategi pemasaran digital,” tuturnya lebih lanjut.

    Bizpro.id berusaha berkembangan menjadi solusi bisnis yang lebih luas dalam satu ekosistem. Platform ini berambisi menjadi mitra strategis bagi pebisnis menghadapi tantangan industri yang makin kompetitif.

    Ke depan, Bizpro.id berencana menambahkan fitur-fitur baru seperti integrasi dengan marketplace dan sistem pembayaran digital untuk memberikan kemudahan lebih baik bagi pengguna.

    Selain menyediakan alat bantu bisnis, Bizpro.id juga berkomitmen memberikan edukasi pada pengguna lewat sejumlah inisiatif, seperti webinar bisnis, artikel edukatif, serta forum diskusi.

    Dengan teknologi yang terus diperbarui dan dukungan fitur lengkap, Bizpro.id berupaya menawarkan solusi praktis bagi pebisnis pemula dan SME yang ingin berkembang lebih cepat dan terarah.

  • Trailer The Fantastic Four: First Steps Meledak! Ditonton 17 Juta Kali dalam 16 Jam Saja – Page 3

    Trailer The Fantastic Four: First Steps Meledak! Ditonton 17 Juta Kali dalam 16 Jam Saja – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – The Fantastic Four: First Steps menjadi salah satu film MCU (Marvel Cinematic Universe) paling ditunggu di tahun 2025.

    Terbukti, trailer The Fantastic Four: First Steps pun langsung menjadi fenomena global dan trending nomor 3 di kanal YouTube.

    Dalam waktu hanya 16 jam saja, trailer film MCU yang akan tayang pada 25 Juli mendatang ini sudah ditonton sebanyak 17,346,535 kali.

    Marvel Studios sepertinya tahu betul bagaimana membangung antusiasme fans dengan cara unik, dan berbeda dibandingkan peluncuran trailer film MCU sebelumnya.

    Teaser The Fantastic Four: First Steps ini menampilkan Reed Richards (Pedro Pascal), Sue Storm (Vanessa Kirby), Johnny Storm (Joseph Quinn), dan Ben Grimm (Ebon Moss-Bachrach) mendapatkan kekuatan mereka.

    Setelah kecelakaan kosmik, masing-masing mendapatkan kekuatan unik:

    Reed Richards (Mr. Fantastic) – Bisa meregangkan tubuhnya seperti karet.
    Sue Storm (Invisible Woman) – Mampu menghilang dan menciptakan pelindung.
    Johnny Storm (Human Torch) – Bisa mengendalikan api dan terbang.
    Ben Grimm (The Thing) – Tubuhnya berubah menjadi batu super kuat untuk selamanya.

    Trailer ini juga menekankan bagaimana kuartet ini menjadi keluarga superhero pertama di dunia, dan mendadak terkenal setelah kembali dari luar angkasa.

    Selain itu, Marvel Studios juga memperlihatkan cuplikan singkat dari Galactus yang diperankan Ralph Ineson saat tiba di Bumi.

    Sayangnya, ada satu karakter yang belum diperlihatkan dalam trailer ini, yaitu Silver Surfer. Diperankan oleh Julia Garner, kemungkinan Marvel Studio sengaja menyimpan karakter ini sebagai kejutan hingga debut film The Fantastic Four: First Steps pada 25 Juli 2025.

  • Perankan Sue Storm di The Fantastic Four, Vanessa Kirby Banjir Pujian Warganet – Page 3

    Perankan Sue Storm di The Fantastic Four, Vanessa Kirby Banjir Pujian Warganet – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Marvel Studios merilis trailer terbaru The Fantastic Four, Selasa, 4 Februari 2025. Empat superhero yang tergabung dalam The Fantastic Four dibintangi oleh wajah-wajah baru, mulai dari Pedro Pascal sebagai Mister Fantastic, Vanessa Kirby sebagai Sue Storm, Joseph Quinn sebagai Johnny Storm, dan Ebon Moss-Bachrach sebagai Ben Grimm (The Thing).

    Di antara nama-nama bintang ini, aktris asal Inggris Vanessa Kirby terpilih memerankan Sue Storm alias Invisible Girl dan kemunculannya dalam trailer pun menarik perhatian publik.

    Pemeran Princess Margaret di serial Netflix The Crown ini bahkan mendapatkan pujian dari warganet atas penampilannya di trailer The Fantastic Four yang kini telah ditonton lebih dari 17 juta kali kurang dari 24 jam.

    Tak sedikit warganet yang menyebut Vanessa Kirby paling cocok memerankan Sue Storm.

    “Vanessa Kirby begitu sempurna memerankan Sue Storm. Mungkin ia adalah pilihan terbaik di film ini,” kata seorang warganet @biz***.

    “Vanessa jadi yang terbaik dari semua pemeran Sue Storm sebelumnya,” kata @_cap***.

    “Vanessa Kirby tampak sangat bagus sebagai Sue Storm,” tulis netizen @dr3***.

     

  • Google Diam-Diam Ubah Prinsip AI, Tak Lagi Tolak Penggunaan di Militer? – Page 3

    Google Diam-Diam Ubah Prinsip AI, Tak Lagi Tolak Penggunaan di Militer? – Page 3

    Hanya pengguna X berspekulasi tentang penyebab perubahan mendadak kurs dolar AS di Google. Sebagian mengaitkan dengan peristiwa kecelakaan pesawat di Philadelphia, AS.

    Namun, tidak sedikit pula meyakini hal ini hanyalah kesalahan teknis atau bug pada sistem Google. Berikut adalah beberapa duitan warganet yang dihimpun dari X.

    “Pasti error. Simpen aja buat kenang2an,” cuit @f****.

    Akun @e**** mencuit, “sepertinya hanya bug kecil pada konversi kurs dollar ke rupiah dan euro ke rupiah. Kalau mau dihitung pakai perantara kurs lain, misal kurs jawa utara ’eng, 1 usd tetap 16ribuan rupiah.”

    “Ini beneran harga dollar cuma 8000an,” ujar @T**** di X.

    Akun  @k**** juga menulis, “DOLLAR KE RUPIAH 8000? WKWKWKWKKWKWKWKWKWK.”

    Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Google terkait tampilan kurs yang mengejutkan ini. Tim Tekno Liputan6.com pun sudah menghubungi pihak perusahaan, dan belum mendapatkan jawaban. 

    Namun, kesalahan serupa juga pernah terjadi di masa lalu, di mana data nilai tukar ditampilkan oleh mesin pencari tidak akurat karena masalah teknis dalam pengambilan data dari sumber pihak ketiga.

  • Cegah Bullying dengan Teknologi, Telkom Hadirkan IP Camera Berbasis AI ‘Antares Eazy’ – Page 3

    Cegah Bullying dengan Teknologi, Telkom Hadirkan IP Camera Berbasis AI ‘Antares Eazy’ – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Pemanfaatan teknologi di sektor pendidikan kini bukan lagi sekadar alat bantu, tetapi menjadi bagian penting dalam menciptakan lingkungan yang aman, kondusif dan mendidik.

    Pengawasan secara konvensional yang hanya mengandalkan staf atau petugas keamanan sering kali kurang memadai, terutama di lingkungan sekolah yang luas dengan ratusan anak didik. Tanpa memanfaatkan teknologi yang dapat mendeteksi bullying secara otomatis, risiko kejadian serupa di lingkungan pendidikan tetap tinggi dan sulit dicegah.

    Menjawab kebutuhan tersebut, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memberikan solusi melalui produk inovatifnya, Antares Eazy. Antares Eazy merupakan salah satu produk unggulan Telkom dalam mendukung keamanan cerdas di rumah, tempat usaha, termasuk di sektor pendidikan.

    Antares Eazy mengintegrasikan IP Camera berteknologi Artificial Intelligence (AI) yang dirancang khusus untuk mendeteksi dan mencegah kejadian seperti bullying di lingkungan sekolah, serta mengoptimalkan fasilitas sekolah secara berkelanjutan. Dengan teknologi ini, sekolah maupun perguruan tinggi dapat mendeteksi perilaku bullying dan kekerasan di lingkungan sekolah secara otomatis dan lebih efisien.

    EVP Digital Business and Technology Telkom Komang Budi Aryasa menjelaskan keunggulan utama IP Camera dari Antares Eazy, yaitu algoritma cerdas yang dapat meningkatkan pengawasan dengan mengenali perilaku tidak biasa. Kamera ini memiliki kapabilitas untuk mendeteksi kerumunan, kemudian memberi notifikasi langsung ke pihak sekolah untuk segera menindaklanjuti.

    “Antares Eazy dari Telkom hadir sebagai solusi inovatif untuk mendukung keamanan cerdas di sektor  pendidikan. Kami percaya bahwa teknologi AI tidak hanya sekadar mendukung efisiensi, namun juga menciptakan lingkungan yang kondusif melalui kemampuannya dalam mendeteksi bullying,” ujar Komang Budi Aryasa.

    Fitur video analytics yang ada di IP Camera Antares Eazy dapat mengidentifikasi area-area di sekolah yang membutuhkan perhatian. Sistem cloud recording pada IP Camera Antares Eazy turut memudahkan akses ke rekaman video, tanpa memerlukan perangkat penyimpanan lokal yang mahal.

  • The Beatles Raih Grammy Awards 2025 Berkat Lagu yang Rampung dengan Bantuan AI – Page 3

    The Beatles Raih Grammy Awards 2025 Berkat Lagu yang Rampung dengan Bantuan AI – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – The Beatles kembali mencatat sejarah dengan memenangkan Grammy ke-8 mereka, lewat lagu Now and Then. Yang menarik, kemenangan di kategori Best Rock Performance ini berhasil diraih berkat bantuan AI atau kecerdasan buatan.

    Dikutip dari The Verge, Rabu (5/2/2025), Now and Then berawal dari rekaman demo yang dibuat oleh salah satu punggawa The Beatles John Lennon pada akhir 1970-an. P

    ada pertengahan 1990-an, Paul McCartney, Ringo Starr, dan George Harrison mencoba menyelesaikan lagu tersebut.

    Rencananya, lagu itu dirampungkan untuk proyek The Beatles Anthology. Namun, keterbatasan teknologi saat itu membuat mereka kesulitan memisahkan vokal dan piano Lennon dari demo lo-fi yang asli.

    Baru kemudian di 2021, Paul McCartney dan Ringo Starr berhasil menyelesaikan lagu ini berkat bantuan Peter Jackson dan tim audionya.

    Mereka mengembangkan machine learning yang mampu mengisolasi dan memperjelas elemen rekaman John Lennon, tanpa mengubah atau menciptakan suara baru.

    Teknologi ini sebenarnya berbeda dari AI generatif yang populer saat ini, terutama kemampuan meniru suara atau gaya seorang artis. Sebab, suara yang diperdengarkan di lagu ini benar-benar suara John Lennon.

    Hal itu ditegaskan pula oleh Paul McCartney yang menyebut tidak ada elemen yang diciptakan secara sintetis dalam lagu ini.

    “Untuk memperjelas, tidak ada yang dibuat secara artifisial atau sintetis. Semuanya nyata dan kami semua bermain dalam lagu ini,” tutur McCartney di 2023.

    Ia menyatakan, mereka hanya membersihkan rekaman yang sudah ada, sebuah proses yang sebenarnya telah dilakukan selama bertahun-tahun.

    Kemenangan The Beatles di Grammy Awards 2025 ini menandai pertama kalinya sebuah lagu yang dibuat bantuan AI meraih penghargaan bergengsi ini.

    Lagu itu mengalahkan musisi lain di kategori yang sama seperti Pearl Jam, Green Day, The Black Keys, Idles, serta St. Vincent.

  • Top 3 Tekno: Apple Confetti hingga Kemkomdigi Investigasi Dugaan Peretasan Data Pegawai – Page 3

    Top 3 Tekno: Apple Confetti hingga Kemkomdigi Investigasi Dugaan Peretasan Data Pegawai – Page 3

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) saat ini tengah melakukan investasi terkait dugaan peretasan yang berdampak pada kebocoran data internal pegawai.

    Meskipun data yang terdampak bersifat umum, Kemkomdigi memastikan langkah-langkah cepat diambil untuk menjaga keamanan informasi serta mengungkap pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini.

    Dalam siaran pers yang diterima, Selasa (4/2/2025), Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kemkomdigi, Alexander Sabar mengungkapkan, kementerian telah mendeteksi adanya upaya peretasan pada Pusat Data dan Saran Informatika (PDSI) Kemkomdigi.

    Baca Selengkapnya di Sini

  • Xiaomi Setop Update untuk Sejumlah HP Redmi dan POCO, Ada Punya Kamu? – Page 3

    Xiaomi Setop Update untuk Sejumlah HP Redmi dan POCO, Ada Punya Kamu? – Page 3

    Xiaomi resmi memperkenalkan jajaran smartphone terbaru mereka di Indonesia yakni Redmi Note 14 Series.

    Di Indonesia, model yang dirilis terdiri dari Redmi Note 14 Pro Plus 5G, Redmi Note 14 Pro 5G, Redmi, Redmi Note 14 5G, dan Redmi Note 14.

    Menurut Country Director Xiaomi Indonesia Wentao Zhao, sejak awal kehadirannya, Redmi Note merupakan seri perangkat kelas menengah yang menawarkan pengalaman flagship, tapi dibanderol dengan harga yang kompetitif.

    “Redmi Note merupakan wujud komitmen kami dalam memberdayakan generasi muda agar selalu memiliki semangat siap sedia,” tutur Wentao dalam acara peluncuran Redmi Note 14 Series di Jakarta, Jumat (24/1/2025).

    Marketing Director Xiaomi Indonesia Andi Renreng menuturkan, empat model Redmi Note 14 ini hadir untuk memberikan opsi bagi generasi muda memilih perangkat yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

    Terlebih, lini baru ini hadir dengan sejumlah peningkatan dibandingkan generasi sebelumnya. Lantas, berapa harga Redmi Note 14 di Indonesia? 

  • DeepSeek AI Dituding Tiru ChatGPT, Sam Altman: Kami Tak Akan Menggugat – Page 3

    DeepSeek AI Dituding Tiru ChatGPT, Sam Altman: Kami Tak Akan Menggugat – Page 3

    DeepSeek, startup AI asal China besutan Liang Wengfeng ini sedang menjadi pembicaraan hangat di industri AI dan disebut-sebut mampu menyaingi model buatan OpenAI, Google, dan Meta.

    Tak hanya itu, biaya operasional DeepSeek sendiri diklaim jauh lebih rendah dibandingkan ChatGPT juga menjadi daya tarik tersendiri bagi Apple.

    Laporan terbaru menyebutkan, perusahaan tengah menguji integrasi DeepSeek ke dalam Apple Intelligence. Jika sukses, langkah ini dapat membuka peluang besar bagi Apple untuk kembali bersaing di pasar smartphone China, yang saat ini didominasi oleh produsen lokal.

    Walau integrasi DeepSeek ke Apple Intelligence dapat menjadi solusi penjualan iPhone di China, hal ini belum menjamin apakah fitur-fitur AI yang ditawarkan akan dirilis bersamaan.

    Hingga kini, fitur AI buatan Apple masih belum tersedia sepenuhnya untuk pengguna iPhone, iPad, maupun perangkat lainnya.

  • DeepSeek AI Disebut bakal Kalahkan ChatGPT Dkk, Benarkah? – Page 3

    DeepSeek AI Disebut bakal Kalahkan ChatGPT Dkk, Benarkah? – Page 3

    Asisten kecerdasan buatan (AI) DeepSeek belakangan ini membuat gempar dan mengguncang dominasi OpenAI di teknologi kecerdasan buatan.

    Pengembangan DeepSeek bahkan diklaim 10 kali lebih murah ketimbang model multimodal ChatGPT. Meskipun sama-sama mampu menghasilkan jawaban teks mirip manusia, DeepSeek disebut lebih akurat dan memiliki pemahaman lebih dalam mengenai informasi faktual dan pertanyaan kompleks.

    Sayangnya, tak lama setelah ramai dibicarakan, DeepSeek terkena serangan siber. Hal ini membuat sejumlah negara mewaspadai DeepSeek, terlebih startup ini menyimpan data pengguna di server Tiongkok dan mengatur data pengguna berdasarkan hukum setempat.

    Lantas, apakah DeepSeek aman digunakan orang Indonesia? Terkait hal ini Pakar Keamanan Siber dan IT dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menilai kalua kekhawatiran tersebut agak aneh.

    “Kekhawatiran ini agak aneh, mengapa ketika menggunakan ChatGPT, Google Maps, Instagram dan Whatsapp tidak pernah ditanyakan keamanan data pengguna? Servernya juga bukan di Indonesia dan datanya berada di bawah penguasaan perusahaan dan pemerintah Amerika Serikat (AS) setiap saat bisa meminta akses data tersebut,” ujarnya.

    Alfons mempertanyakan, apakah kalau data dibawa ke AS lebih tidak bahaya daripada dibawa ke China?

    “Harusnya secara logika bahayanya sama. Malah pengguna Deepseek di AS harus lebih khawatir daripada pengguna di Indonesia, tetapi kok Deepseek tetap menjadi aplikasi nomor 1 di AppStore dan Play Store di AS?,” ucapnya.

    Alfons menyebut hal itu agak berlebihan kalau kita sebagai pengguna menghindari menggunakan Deepseek hanya karena servernya dihosting di China.

    Sebagai informasi, ketika kamu menggunakan produk China seperti HP, mobil listrik, drone, dan IoT China, datanya juga banyak disimpan di server China.