Category: Liputan6.com Tekno

  • Google Meet Down, Pengguna Mengeluh Tak Bisa Login

    Google Meet Down, Pengguna Mengeluh Tak Bisa Login

    Liputan6.com, Jakarta – Google Meet down dikeluhkan sejumlah pengguna pada Rabu (26/11/2025) siang. Banyak pengguna mengeluh tak bisa login.

    Pantauan Tekno Liputan6.com di Down Detector, laporan Google Meet down mulai ramai sejak 12.33 WIB. Hingga berita ini naik, terpantau ada sekitar 219 laporan.

    Saat ingin mengakses Google Meet, muncul pemberitahuan “Server mengalami gangguan sementara dan tidak dapat memenuhi permintaan Anda.”

    Belum jelas apa yang menyebabkan Google Meet down. Google sendiri belum memberikan keterangan resmi.

    Mengutip Hindustan Times, beberapa pengguna meluapkan kekesalannya di platform X. Seorang pengguna menulis, “Google Meet tidak berfungsi!! Mengapa semua perusahaan teknologi besar tidak berfungsi bulan ini?”

    “Tidak bisa login Google Meet. Saya tidak pernah sebebas ini,” tulis seorang pengguna, sementara pengguna lain menulis, “Apa yang terjadi dengan Google Meet???”

    “Google Meet tidak berfungsi?…..Saya bisa bergabung, tetapi anggota tim saya yang lain mengalami masalah,” tulis pengguna lainnya.

     

  • Nano Banana Pro Berbasis Gemini 3 Pro Meluncur, Apa Saja Kecanggihannya?

    Nano Banana Pro Berbasis Gemini 3 Pro Meluncur, Apa Saja Kecanggihannya?

    Liputan6.com, Jakarta – Google kembali meluncurkan inovasi terbaru di bidang kecerdasan buatan (AI) dengan memperkenalkan Nano Banana Pro, model generasi gambar dan pengolah visual paling mutakhir yang didukung oleh teknologi Gemini 3 Pro.

    Produk ini merupakan pengembangan lanjutan dari Nano Banana versi sebelumnya yang sempat mencuri perhatian karena kemampuannya menghidupkan kembali foto lama hingga menciptakan figur mini berbasis AI.

    Bila versi sebelumnya menyasar kebutuhan dasar kreator kasual, Nano Banana Pro kini menawarkan performa jauh lebih tinggi. Dengan sistem penalaran yang lebih canggih serta pemahaman terhadap dunia nyata yang lebih luas, model ini mampu memvisualisasikan ide secara lebih akurat, detail, relevan, dan bermakna.

    Ubah Ide Menjadi Visual Visual Siap Pakai

    Mengutip The Keyword, Rabu (26/11/2025), Nano Banana Pro dirancang untuk membantu pengguna mewujudkan berbagai ide kreatif, mulai dari membuat prototipe produk, mengubah data menjadi infografis, hingga mentransformasikan catatan tulisan tangan menjadi diagram visual yang mudah dipahami.

    Dengan peningkatan kemampuan berpikir logis pada Gemini 3, model ini tidak hanya menghasilkan gambar yang estetis, tetapi juga informatif. Pengguna kini dapat membuat materi edukatif, infografis, dan diagram berbasis fakta dari dunia nyata.

    Bahkan teknologi ini bahkan terhubung dengan sistem pencarian Google, memungkinkan pengguna menampilkan visual berbasis informasi terkini seperti prediksi cuaca, hasil pertandingan olahraga, atau rangkuman visual sebuah resep.

    Tampilan Teks Lebih Tajam dan Siap Multibahasa

    Keunggulan lain dari Nano Banana Pro terletak pada kemampuannya menampilkan teks yang lebih jelas, presisi, dan mudah dibaca langsung di dalam gambar. Baik dalam bentuk slogan singkat maupun narasi panjang, teks dapat disajikan secara rapi dan akurat.

    Model ini juga mendukung berbagai bahasa, membuka peluang bagi pengguna untuk membuat konten dalam versi internasional atau menyesuaikannya dengan kebutuhan lokal. Variasi font, gaya tulisan, dan efek visual kini bisa disesuaikan dengan lebih leluasa.

  • Bocoran Samsung Galaxy S26 Ultra: Kapasitas Baterainya Naik Jadi 5200 mAh?

    Bocoran Samsung Galaxy S26 Ultra: Kapasitas Baterainya Naik Jadi 5200 mAh?

    Bocoran Samsung Galaxy S26 Ultra: Kapasitas Baterainya Naik Jadi 5200 mAh?

  • Registrasi Nomor HP Wajib Pakai Pengenalan Wajah Jadi Sorotan

    Registrasi Nomor HP Wajib Pakai Pengenalan Wajah Jadi Sorotan

    Liputan6.com, Jakarta – Peraturan Menteri (PM) baru disiapkan Komdigi terkait registrasi nomor HP baru yang wajib menggunakan verifikasi wajah, menjadi sorotan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Selasa (25/11/2025) kemarin.

    Informasi lain yang juga populer yaitu mengenai cara daftar program Internet Rakyat dengan tarif Rp 100 ribu per bulan.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Komdigi Siapkan Aturan Registrasi Nomor HP Wajib Pakai Pengenalan Wajah

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah menyiapkan Rancangan Peraturan mengenai Registrasi Jasa Telekomunikasi melalui jaringan seluler. Aturan ini merupakan salah satu program kerja Komdigi Tahun Anggaran 2025.

    Sebelumnya selama Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (PM 5/2021), mewajibkan dilakukan dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (No.KK) sebagai identitas calon pelanggan jasa telekomunikasi. Namun, sering kali registrasi ini disalahgunakan dengan menggunakan identitas orang lain untuk tujuan tertentu.

    Akibat hal tersebut, Komdigi menilai perlu ada penyempurnaan dari ketentuan registrasi pelanggan jasa telekomunikasi untuk memastikan validasi data pelanggan aman, efektif, dan efisien.

    Pada pasal 153 ayat (2) PM 5/2021, penyelenggara jasa telekomunikasi diwajibkan menggunakan prinsip (Know Your Customer/KYC) yang dilakukan dengan menggunakan data kependudukan biometrik pengenalan wajah (face recognition). Akan tetapi keputusan ini belum diatur dalam PM tersebut.

    “Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, perlu adanya Peraturan Menteri yang mengatur ketentuan teknis registrasi pelanggan jasa telekomunikasi menggunakan data kependudukan biometrik pengenalan wajah (face recognition) untuk meningkatkan validitas data pelanggan guna memperkuat keamanan digital secara nasional melalui Peraturan Menteri tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi Melalui Jaringan Bergerak Seluler (RPM Registrasi Pelanggan),” tulis Komdigi dalam siaran resmi, dikutip Selasa (25/11/2025).

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Bocor Tipis Spesifikasi Poco F8 Pro dan F8 Ultra Jelang Rilis Global di Bali Hari Ini

    Bocor Tipis Spesifikasi Poco F8 Pro dan F8 Ultra Jelang Rilis Global di Bali Hari Ini

    Liputan6.com, Bali – Poco dipastikan akan meluncurkan secara global lini smartphone flagship teranyarnya, F8 Pro dan F8 Ultra, di Bali, Indonesia pada hari ini 26 November 2025 jam 16.00 WIB.

    Walau belum diungkap secara langsung, media sosial (medsos) Poco Global sudah mengungkap bocoran tipis spesifikasi Poco F8 Ultra dan Poco F8 Pro sehari sebelum debut.

    Spesifikasi Poco F8 Ultra

    Tampil sebagai model paling tinggi, Poco F8 Ultra menggunakan chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5 teranyar milik Qualcomm. Sayang, perusahaan asal China ini masih sungkan mengungkap varian RAM dan memori yang akan diumumkan.

    Bagi konsumen yang gemar bermain game, menonton konten, dan editing, layar Poco F8 Ultra yang berukuran 6,9 inci mampu mengakomodir segala kebutuhan tersebut.

    Ditambah, perusahaan juga sudah didukung chipset VisionBoost D8. Dengan chip visual ini, perusahaan mengklaim ketajaman gambar di layar lebih meningkat berkat teknologi AI Super Resolution.

    Poco F8 Ultra juga sudah menggunakan baterai berkapasitas 6.500mAh, dan dilengkapi dengan kamera telephoto 5x. Seperti varian Pro, kemampuan audio varian ini juga sudah di-tunning oleh Bose.

    Poco F8 Ultra akan membawa setup speaker 2.1 channel, terdiri dari speaker stereo atas-bawah dan woofer belakang khusus. Pengaturan ini diklaim akan memberikan pengalaman audio kencang, detail, dan bass lebih dalam.

    Konsumen bisa memilih satu dari dua pilihan warna, yakni Denim Blue dan Black Matte.

    Sayangnya, masih belum banyak informasi detail tentang spesifikasi kedua HP baru Poco ini, seperti RAM, memori, hingga berapa harga Poco F8 Pro dan Poco F8 Ultra saat diumumkan secara global, termasuk di Indonesia.

     

  • Hands-on Redmi 15, HP Rp 2 Jutaan dengan Layar 144 Hz dan Baterai 7000 mAh

    Hands-on Redmi 15, HP Rp 2 Jutaan dengan Layar 144 Hz dan Baterai 7000 mAh

    Liputan6.com, Jakarta – Xiaomi kembali memperkuat lini smartphone terjangkaunya melalui kehadiran Redmi 15. Perangkat ini hadir dengan sederet peningkatan signifikan, terutama pada sektor daya tahan baterai, layar, dan ketahanan bodi–menjadikannya salah satu pilihan menarik di kelas harga Rp 2 jutaan. 

    Redmi 15 dibekali baterai berkapasitas 7000 mAh yang diklaim mampu menemani aktivitas tanpa perlu sering mengisi ulang. Dengan teknologi anoda silikon-karbon pada sistem Xiaomi Surge Battery, perangkat ini sanggup bertahan hingga lebih dari 2 hari dalam penggunaan normal.

    Dalam pemakaian sehari-hari, ponsel ini mampu bertahan hingga 46 jam untuk panggilan suara dan 29 jam untuk mengakses konten digital. Bahkan ketika daya tersisa 1 persen, perangkat masih dapat digunakan hingga 64 menit untuk telepon atau tetap aktif selama 10 jam dalam kondisi siaga.

    Ketahanan baterai Redmi 15 juga tetap andal di suhu ekstrem hingga -20°C. Pada kondisi tersebut, baterai masih mampu memutar video selama 14 jam dan menelepon selama 7 jam. Menariknya, meskipun sudah melalui 1.600 siklus pengisian, kapasitas baterai tetap terjaga di atas 80 persen.

    Perangkat ini mendukung pengisian cepat 33W, serta pengisian daya terbalik 18W yang memungkinkan Redmi 15 digunakan sebagai sumber daya bagi perangkat lain.

    Layar Besar, Halus, dan Nyaman di Mata

    Redmi 15 mengusung layar FHD+ berukuran 6,9 inci yang dirancang untuk pengalaman visual lebih luas dan imersif. Didukung refresh rate hingga 144 Hz, tampilan layar terasa lebih mulus, baik saat scrolling, bermain game, maupun menonton video.

    Untuk kenyamanan mata dalam penggunaan jangka panjang, Xiaomi menyematkan DC Dimming serta sertifikasi TÜV Rheinland. Selain itu, teknologi Wet Touch 2.0 memungkinkan layar tetap responsif walaupun dalam kondisi basah atau berminyak.

    Pada sisi kanan bodi ponsel terdapat tombol power dan volume. Sementara sisi kiri bodinya terdapat lubang SIM Ejector dan slot SIM hybrid (2 SIM atau 1 SIM + microSD).

    Pada sisi bawah terdapat speaker Hi-Res AudioDolby Atmos dan port USB Type C.

  • 10 Trik dari Google agar Hasil Prompt Gemini 3 Sesuai Keinginan, Wajib Kamu Coba!

    10 Trik dari Google agar Hasil Prompt Gemini 3 Sesuai Keinginan, Wajib Kamu Coba!

    Google baru saja memperkenalkan Gemini 3, model kecerdasan buatan terbaru perusahaan yang langsung terintegrasi ka layanan Search.

    Dikutip ZDnet, Rabu (19/11/2025), Gemini 3 membawa peningkatan besar dalam pemahaman konteks, penalaran, serta kemampuan menjawab dengan bantuan visualisasi.

    Raksasa mesin pencari itu menjelaskan, Gemini 3 membuka akses informasi lebih dalam dari web. Model ini dirancang untuk memahami maksud pengguna dengan lebih akurat, membaca pertanyaan ambigu, hingga menjelajah web yang belum tersentuh model AI saat ini.

    “Penalaran Gemini 3 membuat proses pencarian lebih cermat dan komprehensif,” tulis Google dalam blog resmi. Perusahaan juga menyebut, teknik pencarian berantai di Search kini bekerja lebih cerdas berkat kemampuan reasoning lebih maju.

    Integrasi kecerdasan buatan (AI) ini menjadi langkah penting, karena ini pertama kalinya Google menggabungkan model AI langsung ke mesin pencari sejak pertama kali Search dirilis.

    Perusahaan melihat momentum kuat di tengah persaingan ketat teknologi AI dengan OpenAI, Microsoft, Meta, hingga Perplexity yang saat ini sama-sama mendorong AI ke layanan pencarian.

    Google sendiri memiliki keuntungan lebih besar ketimbang pesaing mereka, yakni pada skala pengguna. Jutaan orang di dunia menggunakan Search setiap hari.

    Banyak pihak meyakini, integrasi Gemini 3 bisa berarti perubahan besar di rutinitas pencarian tanpa perlu menginstal layanan lain atau mengubah kebiasaan.

    Dalam beberapa minggu mendatang, Google juga akan memperbarui sistem pemilihan model otomatis di Search. Pertanyaan kompleks akan ditangani Gemini 3, sementara pertanyaan ringan akan tetap memakai model lebih cepat agar respons lebih singkat dan efisien.

  • WiFi vs Data Seluler, Mana yang Lebih Hemat dan Ngebut?

    WiFi vs Data Seluler, Mana yang Lebih Hemat dan Ngebut?

    Liputan6.com, Jakarta Saat menghubungkan smartphone ke internet, pengguna memanfaatkan jaringan WiFi dan data seluler. Kira-kira mana yang lebih efisien?

    Dilansir Digital Trends, Rabu (26/11/2025), WiFi menghubungkan pengguna melalui router nirkabel yang terhubung ke layanan internet broadband. Sementara data seluler menggunakan koneksi ponsel pengguna ke menara seluler yang dioperasikan oleh penyedia jaringan seluler.

    Keduanya menyediakan konektivitas internet, tetapi transmisi data, infrastruktur, dan pengaruh terhadap perangkat berbeda. Ketika pengguna paham perbedaan antara WiFi dan data seluler, mereka dapat mengambil keputusan kapan harus menggunakan kedua jenis koneksi tersebut.

    Perbedaan WiFi dan Data Seluler

    WiFi merupakan teknologi jaringan nirkabel yang menghubungkan perangkat ke internet melalui router, terhubung ke koneksi fix broadband, sedangkan data seluler menghubungkan perangkat melalui sinyal radio yang ditransmisikan antara ponsel dan menara jaringan seluler terdekat.

    Perbedaan mendasar dari keduanya terletak pada infrastruktur, di mana WiFi membutuhkan koneksi internet fisik di lokasi tetap, sementara data seluler berfungsi di mana pun selama masih dalam jangkauan operator.

    Perbedaan utama WiFi dan data seluler:

    Infrastruktur: WiFi beroperasi melalui router yang terhubung broadband, sementara data seluler menggunakan menara seluler di wilayah geografis yang luas.
    Jangkauan: WiFi mencakup area terbatas, sementara data seluler mengikuti ke mana pun selama dalam jangkauan operator.
    Frekuensi: WiFi beroperasi pada pita 2,4GHz atau 5GHz, sementara data seluler menggunakan berbagai frekuensi untuk teknologi 4G dan 5G.
    Akses: WiFi memerlukan kata sandi untuk koneksi, sementara data seluler terhubung otomatis melalui SIM-card.
    Batasan data: WiFi biasanya menawarkan pengguna tanpa batas, sementara data seluler dihitung dari jatah bulanan.

    Perbedaan teknis juga memengaruhi cara data bergerak. WiFi biasanya menyediakan koneksi lebih stabil meski kinerjanya bergantung pada kecepatan broadband dan berapa banyak perangkat yang terhubung. Berbeda dengan data seluler yang berdasarkan kekuatan sinyal, kepadatan jaringan, dan seberapa jauh dari menara seluler.

  • Perplexity Hadirkan Comet di Android, Browser AI dengan Fitur Suara dan Pembokir Iklan

    Perplexity Hadirkan Comet di Android, Browser AI dengan Fitur Suara dan Pembokir Iklan

    Liputan6.com, Jakarta – Perplexity resmi memperluas jangkauan browser berbasis kecerdasan buatan miliknya, Comet, ke platform Android.

    Sebelumnya, Comet hanya tersedia untuk versi desktop yang diluncurkan pada Juli 2025. Kehadiran versi mobile ini menjadi upaya Perplexity untuk menghadirkan pengalaman menjelajah internet yang lebih cerdas langsung dari perangkat ponsel.

    Pengguna yang mengunduh aplikasi ini dapat menjadikannya sebagai mesin pencari utama. Namun, keunggulan Comet tidak berhenti di situ.

    Browser ini dibekali teknologi AI yang memungkinkan pengguna memberi perintah melalui suara, termasuk menanyakan informasi terkait seluruh tab yang sedang terbuka secara bersamaan.

    Dikutip dari Digitaltrends, Selasa (25/11/2025), Comet juga mampu menyajikan ringkasan hasil pencarian secara otomatis. Dengan demikian, pengguna tidak perlu membuka banyak situs untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan satu per satu.

    Lebih dari sekadar mencari informasi, Comet \bahkan dapat membantu proses riset hingga mendampingi pengguna saat berbelanja online.

    Menariknya, versi Android Comet sudah langsung dilengkapi fitur pemblokir iklan bawaan. Fasilitas ini belum tersedia pada versi desktop, sehingga menjadikan versi mobile lebih unggul dari sisi kenyamanan penggunaan.

    Perplexity berencana menambahkan fitur pengelola kata sandi serta meningkatkan kemampuan agen AI agar dapat melakukan tindakan tertentu di dalam situs web, sesuai dengan perintah pengguna.

    Strategi Perplexity Masuk ke Pasar Mobile

    Langkah Perplexity merilis Comet di Android dinilai sebagai strategi penting di tengah persaingan pengembangan browser berbasis AI. Sejumlah perusahaan teknologi seperti OpenAI dan The Browser Company, selama ini lebih memprioritaskan pada pengalaman desktop.

    Dengan masuk ke pasar Android, Perplexity menyasar basis pengguna terbesar di dunia, yakni pengguna ponsel pintar. Apalagi perusahaan ini juga telah menjalin kerja sama dengan Motorola sejak awal 2025, yang membuka peluang integrasi bahwa Perplexity ingin teknologi AI-nya tertanam langsung di perangkat yang digunakan sehari-hari.

    Melalui Comet, Perplexity ingin mendorong perubahan fungsi browser bukan lagi sekadar alat untuk membuka situs web, melainkan asisten digital yang dapat berperan aktif dalam membantu berbagai aktivitas penggunanya.

  • Begini Cara ASEAN Foundation dan TikTok Live Dorong Kreator Jadi Agen Perubahan Sosial

    Begini Cara ASEAN Foundation dan TikTok Live Dorong Kreator Jadi Agen Perubahan Sosial

    Liputan6.com, Jakarta – ASEAN Foundation dan TikTok LIVE meluncurkan inisiatif kolaboratif lewat program bertajuk ‘ASEAN Live Creators for Change 2025’.

    Program ini mempertemukan kreator muda dari berbagai negara Asia Tenggara dalam sebuah perjalanan kreatif, menunjukkan bagaimana perbedaan tujuan dan latar belakang dapat menemukan ruang yang sama dan bermakna melalui platform digital TikTok.

    Director of Public Policy for Southeast Asia TikTok, Chanida Klyphun, menyatakan bahwa Program ASEAN Live Creators for Change mencerminkan misi inti TikTok untuk menginspirasi kreativitas dan menghadirkan kegembiraan.

    “Kami sangat tergerak melihat para kreator menggunakan TikTok Live untuk menyebarkan pengetahuan, melestarikan budaya, dan menjaga bahasa daerah tetap hidup. Storytelling digital membuka jendela ke dunia sekaligus menyoroti kekayaan keragaman Asia Tenggara,” ujar Chanida, dikutip Selasa (25/11/2025).

    Sebagai kolaborasi resmi antara ASEAN Foundation dan TikTok, inisiatif ini membekali 20 kreator muda terpilih dari seluruh kawasan Asia Tenggara dengan serangkaian dukungan komprehensif.

    Dukungan tersebut mencakup mentorship, dukungan dana, dan perangkat teknis untuk menyelenggarakan sesi TikTok Live yang berdampak, mulai dari sektor edukasi, kewirausahaan, hingga promosi budaya.

    “Berlangsung dari 2024 hingga 2025, inisiatif ini tidak hanya mendorong pengaruh digital yang bertanggung jawab, tetapi juga memperkuat kemampuan generasi muda dalam menceritakan kisah mereka sendiri di ASEAN yang semakin terhubung,” ucap Chanida menambahkan.