Category: Liputan6.com Tekno

  • Tim Cook Diprediksi Tetap Menjabat Sebagai CEO Apple hingga 2026

    Tim Cook Diprediksi Tetap Menjabat Sebagai CEO Apple hingga 2026

    Liputan6.com, Jakarta – Tim Cook diperkirakan masih akan memegang jabatan sebagai Chief Executive Officer (CEO) Apple setidaknya hingga 2026.

    Meski sebelumnya laporan Financial Times menyebut Cook berpotensi mundur antara Januari hingga Juni 2026, analis Bloomberg, Mark Gurman, menilai informasi tersebut masih terlalu spekulatif.

    Pengamat teknologi Bloomberg, Mark Gurman, menyebut wacana Tim Cook mundur antara awal hingga pertengahan 2026, sebagaimana dilaporkan Financial Times, dinilai belum dapat dipastikan kebenarannya. Dalam buletin Power On terbaru, Gurman bahkan mengaku akan terkejut jika Cook benar-benar mengundurkan diri dalam kurun waktu tersebut.

    Menurut Gurman, dikutip Kamis (27/11/2025), hingga saat ini tidak ada tanda-tanda signifikan di internal Apple yang mengarah pada proses pergantian kepemimpinan.

    Sebaliknya, Cook yang baru menginjak usia 65 tahun masih terlibat langsung dalam perencanaan jangka panjang Apple, termasuk strategi pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang menjadi fokus baru perusahaan.

    Meski demikian, Gurman memastikan Apple sudah memiliki rencana jangka panjang terkait suksesi kepemimpinan.

    Nama John Ternus, Senior Vice President of Hardware Engineering Apple, masih menjadi kandidat terkuat secara internal untuk menggantikan Cook.

    Ternus bertanggung jawab atas pengembangan iPhone, Mac, hingga Vision Pro, serta kini memegang peran yang semakin strategis dalam struktur perusahaan.

  • Indonesia Jadi Target Ransomware Sepanjang 2025, Apa Penyebabnya?

    Indonesia Jadi Target Ransomware Sepanjang 2025, Apa Penyebabnya?

    Liputan6.com, Jakarta – Perubahan teknologi kian terlihat di tingkat yang tidak bisa dibayangnya. Di tengah modernisasi, Indonesia berada dalam ancaman keterlambatan Artificial Intelligence (AI) dan lonjakan kejahatan digital, khususnya ransomware yang kini menjadi model bisnis menguntungkan bagi hacker.

    Pengamat Teknologi Informasi (IT) dan Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menjelaskan AI saat ini merupakan kelanjutan dari big data. Teknologi tersebut saat ini dikuasai oleh negara maju, seperti Amerika Serikat dan China.

    “Kita bisa lihat data center-data center sekarang ada di Amerika Serikat (AS), dan sebagai gambaran data center AI berbeda dengan data center biasa,” tutur Alfons di seminar bertajuk ‘Evaluasi Malware 2025, Trend 2026 dan Antisipasinya’ yang digelar Vaksincom, Rabu (26/11/2025) di Jakarta.

    Alfons memberikan gambaran di mana AS sedang memonopoli data center yang disebutnya ada di “level chip”. Hal ini menyebabkan negara-negara lain yang ingin membuat data center harus memiliki chip dari AS.

    “Maka yang kita takuti bukan ini (monopoli data center), kita lebih takut kepada budaya digital. Jadi, budaya digital itu bisa memberi ancaman yang lebih besar,” Alfons menjelaskan.

    Kekhawatiran saat ini dialihkan dari AI ke program kejahatan digital. Ransomware menjadi model bisnis yang sudah berbeda dengan virus generasi awal (Malware 1.0), di mana tidak memiliki perisai dan tak berkembang dalam hal ekonomi.

    “Malware 1.0 yang waktu awal-awal virus love bug, yang kalau datang love letter, besoknya klik lalu kena virus, itu malware 1.0,” ucap Alfons.

    Selain 1.0, Alfons juga menjelaskan soal Malware 2.0 (Worm) yang membutuhkan koneksi ke jaringan dan akan aktif otomatis dengan mengeksploitasi celah keamanan atau vulnerability, sehingga saat seseorang tidak meng-klik, maka tidak akan terkena infeksi virus.

    “Kalau virus itu aktif, korban membutuhkan bantuan dari pihak ketiga. Jadi, kalau virus masuk ke komputer kita, kita terima virus secara teknis, secara definitif,” Alfons memaparkan.

    Bentuk malware terbaru adalah Extortion (Malware 4.0) di mana seseorang ketika sudah mencadangkan data dan tidak ingin membayar, pelaku akan mengancam menyebarkan data meskipun sudah di back-up.

  • Harga Poco F8 Pro dan F8 Ultra di Indonesia Tetap Kompetitif Meski Versi Global Naik

    Harga Poco F8 Pro dan F8 Ultra di Indonesia Tetap Kompetitif Meski Versi Global Naik

    Berbeda dari seri F sebelumnya, Poco F8 Ultra sudah langsung menggunakan chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5 teranyar milik Qualcomm. Perusahaan melengkapi ponsel ini dengan RAM 12GB dan 16GB, ditambah memori hingga 512GB.

    Poco F8 Ultra mengusung layar AMOLED 6,9 inci beresolusi 2608 x 1200, refresh rate 120Hz, dan sudah dilindung oleh Poco Shield Glass mampu menahan goresan dan benturan.

    Ditambah, perusahaan juga sudah didukung chipset VisionBoost D8. Dengan chip visual ini, perusahaan mengklaim ketajaman gambar di layar lebih meningkat berkat teknologi AI Super Resolution.

    Tampil sebagai paling premium, Poco juga tidak ingin setengah-setengah dalam hal teknologi yang digunakan untuk ponsel barunya ini. Salah satunya adalah audio.

    Berkolaborasi dengan Bose, Poco F8 Ultra hadir dengan kemampuan audio yang sudah di-tunning oleh Bose. Poco F8 Ultra akan membawa setup speaker 2.1 channel, terdiri dari speaker stereo atas-bawah dan woofer belakang khusus. Pengaturan ini diklaim akan memberikan pengalaman audio kencang, detail, dan bass lebih dalam.

    Poco F8 Ultra juga sudah menggunakan baterai berkapasitas 6.500mAh, dan dilengkapi dengan tiga kamera yang masing-masing memiliki kemampuan 50MP, 50MP telephoto periskop, dan 50MP ultra-wide. Untuk selfie-nya, ponsel ini menggunakan kamera 32MP.

    Poco F8 Ultra juga akan langsung menggunakan sistem operasi Xiaomi HyperOS 3 berbasis Android 16, IP68 untuk ketahanan terhadap debu dan cipratan air.

  • Poco Pad X1 dan Pad M1 Resmi Diperkenalkan, Cek Harganya di Indonesia

    Poco Pad X1 dan Pad M1 Resmi Diperkenalkan, Cek Harganya di Indonesia

    Liputan6.com, Bali – Poco resmi memperkenalkan dua tablet Android teranyarnya, Poco Pad X1 dan Poco Pad M1, bersamaan dengan diumumkannya smartphone F8 Series secara global di Bali, Indonesia, pada hari ini, 26 November 2025.

    Sebagai bentuk langkah besar perusahaan untuk masuk ke pasar tablet, tablet baru Poco ini digadang-gadang tampil dengan performa tinggi dengan harga kompetitif.

    “Poco Pad M1 dan Poco Pad X1 sudah mulai bisa dibeli mulai hari ini pukul 20.00 WIB,” kata Novita Krisutami, PR Manager Poco Indonesia, saat peluncuran global Poco F8 Series di Bali, Indonesia, Rabu (26/11/2025).

    Harga Poco Pad Series

    Poco Pad X1

    RAM 8GB + 512GB – Rp 5.699.000 
    RAM 8GB + 512GB – Rp 7.197.000 

    Poco Pad M1

    RAM 8GB + 256GB – Rp 3.999.000
    RAM 8GB + 256GB – Rp 5.297.000 (bundle pen+keyboard)

    Dia menambahkan, “kedua tablet baru Poco ini akan bisa fans beli langsung di situs e-commerce rekanan atau situs resmi secara online, seperti Mi.com, Shopee, Tokopedia, Tiktok Shop, Blibli, Lazada.”

    Poco Pad X1, Usung Chipset Snapdragon 7+ Gen 3

    Poco Pad X1 hadir sebagai model paling menarik perhatian banyak pihak. Mengusung layar berukuran 11,2 inci beresolusi 3.2K, tablet Android ini sudah mendukung kemampuan refresh rate hingga 144Hz, dan Dolby Vision.

    Perusahaan asal China itu juga menambahkan sederet sertifikasi TUV Rheinland untuk menjaga kenyamanan mata, serta fitur DC dimming, dan teknologi wet touch agar layar tetap responsif walau tangan basah.

    Dari segi performa, perusahaan sudah memasang chipset Snapdragon &+ Gen 3 dipadukan dengan RAM 8GB dan penyimpanan sebesar 512GB.

    “Untuk Pad X1, model ini hanya memiliki satu varian dengan RAM 8GB dan memori internal sebesar 512GB,” kata Novita saat ditemui disela-sela acara.

    Sektor audio juga mengalami peningkatan, di mana perusahaan melengkapi tablet barunya ini dengan empat speaker didukung teknologi Dolby Atmos yang diklaim memiliki output 200 persen lebih lantang.

    Poco tetap mempertahankan bobot ringan 500 gram dalam desain unibody aluminium setebal 6,18mm. Tablet ini hadir dalam dua pilihan warna, yakni Grey dan Blue.

    Sebagai cara untuk memberikan pengalaman seamless, perusahaan juga membawa aksesoris pendukung untuk tablet barunya ini mulai dari Floating Keyboard, Keyboard Case, Focus Pen, dan pelindung khusus.

     

  • Poco F8 Pro dan F8 Ultra Rilis Global, Kapan Meluncur di Indonesia?

    Poco F8 Pro dan F8 Ultra Rilis Global, Kapan Meluncur di Indonesia?

    Berkolaborasi dengan Bose, Poco F8 Ultra hadir dengan kemampuan audio yang sudah di-tunning oleh Bose. Poco F8 Ultra akan membawa setup speaker 2.1 channel, terdiri dari speaker stereo atas-bawah dan woofer belakang khusus. Pengaturan ini diklaim akan memberikan pengalaman audio kencang, detail, dan bass lebih dalam.

    Poco F8 Ultra juga sudah menggunakan baterai berkapasitas 6.500mAh, dan dilengkapi dengan tiga kamera yang masing-masing memiliki kemampuan 50MP, 50MP telephoto periskop, dan 50MP ultra-wide. Untuk selfie-nya, ponsel ini menggunakan kamera 32MP.

    Poco F8 Ultra juga akan langsung menggunakan sistem operasi Xiaomi HyperOS 3 berbasis Android 16, IP68 untuk ketahanan terhadap debu dan cipratan air.

    Spesifikasi Poco F8 Pro

    Dalam hal performa, HP baru Poco ini sudah menggunakan chipset Snapdragon 8 Elite milik Qualcomm. Ponsel ini juga sudah didukung dengan GPU Adreno, RAM 12GB, dan memori mulai dari 256GB hingga 512GB.

    Untuk mengatasi pemakaian HP secara intens, seperti bermain game dalam waktu lama, editing video, dan menjelajah internet, perusahaan sudah melengkapi HP Poco baru ini dengan LiquidCool Technology with 3D Triple-layer, IceLoop System, dan WildBoost Optimization.

    Berbicara tentang main game, konsumen akan mendapati layar Poco Hybrid RGB AMOLED berukuran 6.59 inci ini lebih dari cukup untuk memainkan sejumlah judul game, seperti Genshin Impact, Garena Delta Force, hingga Wuthering Waves.

  • Hidup di Dunia Digital, Saatnya Perkuat Keamanan dengan Jaminan Anti Penipuan

    Hidup di Dunia Digital, Saatnya Perkuat Keamanan dengan Jaminan Anti Penipuan

    Liputan6.com, Jakarta Hampir setiap aspek kehidupan kini bergeser ke ranah digital. Mulai dari belanja kebutuhan harian, bayar tagihan, kirim uang ke keluarga, sampai memesan makanan, semua bisa dilakukan lewat ponsel dalam hitungan detik. Hidup jadi jauh lebih praktis, namun di balik kemudahan itu, ancaman siber juga ikut tumbuh dan mengintai tanpa mengenal waktu maupun latar belakang korban. Tak sedikit kasus penipuan digital yang berawal dari hal sepele, seperti pesan dari nomor tak dikenal, akun media sosial yang mengaku resmi, hingga link berhadiah yang tampak meyakinkan.

    Di era seperti sekarang, penguatan keamanan digital bukan lagi sekadar imbauan, melainkan sudah menjadi kebutuhan. Bukan hanya untuk melindungi saldo dan akun keuangan, tetapi juga menjaga privasi, data pribadi, serta rasa aman saat beraktivitas di dunia maya. Di tengah maraknya modus penipuan yang kian halus, masyarakat perlu memiliki ‘tameng’ baru dalam bentuk jaminan anti penipuan, lapisan perlindungan ekstra yang membantu pengguna lebih waspada sekaligus memberi panduan sebelum mengambil keputusan saat berhadapan dengan nomor, akun, atau link yang terasa mencurigakan.

    Ancaman Nyata: Modus Penipuan Semakin Halus

    Perkembangan teknologi ternyata ikut ‘meng-upgrade’ cara kerja para pelaku penipuan. Kalau dulu penipuan identik dengan telepon gelap atau SMS acak, kini modusnya jauh lebih halus dan dibungkus dengan tampilan yang tampak meyakinkan.

    1. Akun Palsu yang Mirip Resmi

    Pelaku menyamar sebagai akun resmi layanan tertentu dengan menggunakan foto profil, nama, hingga gaya bahasa yang terlihat profesional. Mereka biasanya menghubungi melalui pesan instan atau media sosial dan menawarkan bantuan, hadiah, atau meminta verifikasi data. Banyak pengguna akhirnya terkecoh karena akun yang tampilannya meyakinkan ini sebenarnya tidak terkait dengan instansi mana pun.

    Modus lain yang juga marak adalah link berhadiah. Iming-imingnya beragam, mulai dari saldo gratis, voucher belanja, kuota internet, hingga undian berhadiah gadget. Link biasanya disebarkan lewat pesan instan atau media sosial, bahkan bisa juga dikirim oleh kontak yang sudah dikenal karena sebelumnya ikut menjadi korban dan akunnya diretas.

    Begitu link diklik, korban diarahkan ke situs yang tampilannya dibuat semirip mungkin dengan situs resmi. Di sana, mereka diminta mengisi data, memasukkan kode tertentu, atau login menggunakan akun yang sehari-hari dipakai. Dari sinilah data penting bisa dicuri tanpa disadari.

    3. Pesan OTP yang Dijadikan ‘Jalan Masuk’

    Kode One-Time Password (OTP) pada dasarnya adalah kunci sekali pakai untuk mengonfirmasi transaksi atau mengakses akun. Sayangnya, banyak pelaku kejahatan yang menjadikannya sebagai pintu masuk ke akun korban. Mereka mengatasnamakan layanan resmi dan berpura-pura membantu proses verifikasi, lalu meminta korban menyebutkan kode OTP yang baru saja diterima.

    Padahal, aturan utamanya jelas, kode OTP bersifat rahasia dan tidak boleh dibagikan kepada siapa pun, termasuk pihak yang mengaku resmi. Begitu kode ini diberikan, bukan hal yang mustahil jika akun korban langsung diambil alih, mulai dari dompet digital hingga layanan keuangan lain yang terhubung.

    Modus-modus ini dibuat sedemikian rapi untuk mengelabui pengguna di momen-momen mereka lengah. Di sinilah pentingnya memiliki alat bantu yang bisa digunakan untuk memverifikasi terlebih dulu, sebelum percaya begitu saja pada pesan, akun, atau link yang datang.

  • Ini Penyebab Google Meet Down, Gangguan Terjadi Sejak Selasa Malam!

    Ini Penyebab Google Meet Down, Gangguan Terjadi Sejak Selasa Malam!

    Google Meet down dikeluhkan sejumlah pengguna pada Rabu (26/11/2025) siang. Banyak pengguna mengeluh tak bisa login.

    Pantauan Tekno Liputan6.com di Down Detector, laporan Google Meet down mulai ramai sejak 12.33 WIB. Hingga berita ini naik, terpantau ada sekitar 219 laporan.

    Saat ingin mengakses Google Meet, muncul pemberitahuan “Server mengalami gangguan sementara dan tidak dapat memenuhi permintaan Anda.”

    Belum jelas apa yang menyebabkan Google Meet down. Google sendiri belum memberikan keterangan resmi.

    Mengutip Hindustan Times, beberapa pengguna meluapkan kekesalannya di platform X. Seorang pengguna menulis, “Google Meet tidak berfungsi!! Mengapa semua perusahaan teknologi besar tidak berfungsi bulan ini?”

    “Tidak bisa login Google Meet. Saya tidak pernah sebebas ini,” tulis seorang pengguna, sementara pengguna lain menulis, “Apa yang terjadi dengan Google Meet???”

    “Google Meet tidak berfungsi?…..Saya bisa bergabung, tetapi anggota tim saya yang lain mengalami masalah,” tulis pengguna lainnya.

     

  • Poco F8 Pro dan Poco F8 Ultra Resmi Meluncur di Bali, Ini Harga dan Spesifikasi Lengkapnya

    Poco F8 Pro dan Poco F8 Ultra Resmi Meluncur di Bali, Ini Harga dan Spesifikasi Lengkapnya

    Dalam hal performa, HP baru Poco ini sudah menggunakan chipset Snapdragon 8 Elite milik Qualcomm. Ponsel ini juga sudah didukung dengan GPU Adreno, RAM 12GB, dan memori mulai dari 256GB hingga 512GB.

    Untuk mengatasi pemakaian HP secara intens, seperti bermain game dalam waktu lama, editing video, dan menjelajah internet, perusahaan sudah melengkapi HP Poco baru ini dengan LiquidCool Technology with 3D Triple-layer, IceLoop System, dan WildBoost Optimization.

    Berbicara tentang main game, konsumen akan mendapati layar Poco Hybrid RGB AMOLED berukuran 6.59 inci ini lebih dari cukup untuk memainkan sejumlah judul game, seperti Genshin Impact, Garena Delta Force, hingga Wuthering Waves.

    Layar di Poco F8 Pro juga mendukung resolusi 2510 x 1156 piksel, refresh rate hingga 120Hz, dan sudah dilindungi dengan teknologi Corning Gorilla Glass 7i sehingga mampu bertahan dari benturan atau goresan.

    Bagi penikmat audio, Poco meningkatkan kemampuan suara di Poco F8 Pro berkat kolaborasi dengan merek terkenal, yakni Bose. Dibantu perusahaan yang biasanya memasang audio di sejumlah mobil terkenal, ponsel ini diklaim mampu menghasilkan suara yang menggelegar.

    Bagi pecinta fotografi, ponsel ini sudah dilengkapi dengan tiga kamera yang masing-masing memiliki kemampuan 50MP, 50MP telephoto, dan 8MP ultra-wide. Tak lupa, perusahaan menyematkan kamera 20MP untuk keperluan selfie.

    Untuk mendukung sehari-hari, Poco F8 Pro sudah menggunakan baterai berkapasitas 6210mAh yang memiliki kemampuan pengisian baterai 100W HyperCharge dan 22.5W.

    HP Android ini sudah langsung menggunakan Xiaomi HyperOS 3 berbasis Android 16, IP68, dan sensor sidik jari ultrasonic di dalam layar. Poco akan menjual ponselnya ini dalam tiga varian warna, yakni Titanium Silver, Black, dan Blue.

  • Kebijakan Komdigi Soal Pengenalan Wajah Registrasi Nomor HP Perlu Pengawasan Ketat

    Kebijakan Komdigi Soal Pengenalan Wajah Registrasi Nomor HP Perlu Pengawasan Ketat

    Meski mengikuti perkembangan teknologi modern, penggunaan face recognition tetap memiliki tantangan. Alfons mengatakan, penggunaan pengenalan wajah membutuhkan perangkat yang mendukung, terutama kualitas kamera ponsel masyarakat yang dimiliki berbeda-beda.

    “Ada yang handphone-nya, kameranya kurang tajam, dan ada yang sangat tajam,” imbuh Alfons.

    Ia menambahkan, akurasi data pengenalan wajah sangat bergantung pada perangkat yang digunakan masyarakat. Beberapa perangkat premium mampu menghasilkan data verifikasi yang akurat, tetapi harganya belum terjangkau untuk semua masyarakat.

    Selain itu, pemerataan informasi untuk masyarakat juga menjadi sorotan Alfons. Menurutnya, langkah yang diambil pemerintah sudah sesuai, di mana pemerintah akan menetapkan kebijakan ini secara bertahap.

    “Jadi ini langkahnya aku lihat sudah baik. Pertama-tama tidak wajibkan dulu. Pelan-pelan dalam setahun wajibkan. Jadi, menuju setahun itu masyarakat akan terbiasa,” tutur Alfons.

    Ia menyebut, prinsip pengenalan wajah sebenarnya baik. Namun, hal terpenting adalah menjaga data agar tidak bocor, karena data yang bocor bukan hanya menyulitkan pengelola data, namun yang utama adalah pemilik data.

    “Yang menderita itu bukan pengelola datanya. Kadang-kadang yang menderita itu yang punya data, kalau bocor datanya, mereka menderita,” Alfons memungkaskan.

  • Google Meet Down, Pengguna Mengeluh Tak Bisa Login

    Google Meet Down, Pengguna Mengeluh Tak Bisa Login

    Liputan6.com, Jakarta – Google Meet down dikeluhkan sejumlah pengguna pada Rabu (26/11/2025) siang. Banyak pengguna mengeluh tak bisa login.

    Pantauan Tekno Liputan6.com di Down Detector, laporan Google Meet down mulai ramai sejak 12.33 WIB. Hingga berita ini naik, terpantau ada sekitar 219 laporan.

    Saat ingin mengakses Google Meet, muncul pemberitahuan “Server mengalami gangguan sementara dan tidak dapat memenuhi permintaan Anda.”

    Belum jelas apa yang menyebabkan Google Meet down. Google sendiri belum memberikan keterangan resmi.

    Mengutip Hindustan Times, beberapa pengguna meluapkan kekesalannya di platform X. Seorang pengguna menulis, “Google Meet tidak berfungsi!! Mengapa semua perusahaan teknologi besar tidak berfungsi bulan ini?”

    “Tidak bisa login Google Meet. Saya tidak pernah sebebas ini,” tulis seorang pengguna, sementara pengguna lain menulis, “Apa yang terjadi dengan Google Meet???”

    “Google Meet tidak berfungsi?…..Saya bisa bergabung, tetapi anggota tim saya yang lain mengalami masalah,” tulis pengguna lainnya.