Category: Liputan6.com Tekno

  • 5 Bos Perusahaan Teknologi yang Pernah Kunjungi Paus Fransiskus – Page 3

    5 Bos Perusahaan Teknologi yang Pernah Kunjungi Paus Fransiskus – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin, 21 April 2025, dalam usianya yang ke-88 tahun. Paus Fransiskus meninggal dunia karena sakit yang dideritanya yakni bronkitis kronis.

    Dibandingkan dengan para pope pendahulunya, Paus Fransiskus adalah sosok yang terbuka tentang berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi.

    Paus Fransiskus bahkan kerap mendapat kunjungan dari bos-bos perusahaan teknologi. CEO Apple Tim Cook bahkan tercatat pernah mengunjunginya sebanyak dua kali.

    Pembicaraan Cook dan Paus Fransiskus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio ini tidak diungkapkan ke publik.

    Namun, selain bos Apple Tim Cook, sebenarnya ada sejumlah bos dan pemimpin perusahaan teknologi yang pernah mengunjungi Paus Fransiskus. Siapa saja mereka?

    1. CEO Cisco Chuck Robbins

    Paus Fransiskus pernah bertemu sebentar dengan CEO Cisco Systems Chuck Robbins pada April 2024. Mengutip Detroit Catholics, Robbins merupakan konglomerat AS yang usahanya bergerak di bidang komunikasi digital.

    Ia bertemu dengan Paus Fransiskus setelah menandatangani “Seruan Roma untuk Etika AI”, proyek yang dikoordinasikan oleh Pontificial Academy for Life.

    Pembicaraan antara Paus Fransiskus dan Chuck Robbins kala itu juga seputar AI, etika, serta kajian mengenai dampak AI.

    “AI pada dasarnya mengubah dunia, menghadirkan peluang besar tetapi juga tantangan baru. Saat ini kami tengah membangun infrastruktur penting dan solusi keamanan untuk mendukung revolusi AI,” kata Robbins, dalam siaran pers Pontificial Academy for Life tentang pertemuan seputar AI itu.

    Robbins juga menyebutkan, prinsip-prinsip Seruan Roma untuk Etika AI ini sejalan dengan keyakinan Cisco, bahwa teknologi perlu dibangun di atas fondasi kepercayaan untuk mendukung masa depan inklusif bagi semua.

  • Paus Fransiskus Tidak Menonton TV Selama 35 Tahun, Alasannya Bikin Terenyuh! – Page 3

    Paus Fransiskus Tidak Menonton TV Selama 35 Tahun, Alasannya Bikin Terenyuh! – Page 3

    Selama kepemimpinannya, Paus Fransiskus dikenal sebagai pemimpin Gereja Katolik yang lebih terbuka dan reformis di zaman modern saat ini, termasuk soal sudut pandangnya terhadap teknologi.

    Pada awal April 2025, ia menyampaikan intensi doanya yang berfokus pada teknologi baru, menekankan pentingnya penggunaan teknologi yang tidak mengorbankan hubungan antarmanusia, menghormati martabat individu, dan membantu mengatasi krisis.

    Di tengah maraknya tren media sosial dan perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI), Paus Fransiskus menegaskan bahwa teknologi adalah buah dari kecerdasan yang diberikan Tuhan kepada kita. Ia pun memperingatkan bahaya teknologi jika disalahgunakan.

    “Ada yang salah jika kita menghabiskan lebih banyak waktu di ponsel daripada dengan manusia,” ujarnya, dikutip dari Vatican News.

    Ia mengingatkan bahwa penggunaan layar (HP dan gadget lainnya) yang semakin meningkat dalam berbagai bentuk “membuat kita lupa bahwa ada orang-orang nyata di baliknya yang bernapas, tertawa, dan menangis.”

    “Akibatnya, perundungan siber dan kebencian mulai berkembang di jaringan media sosial,” ia menuturkan.

    Lebih lanjut, Paus menekankan bahwa teknologi adalah kebaikan yang seharusnya tidak hanya menguntungkan segelintir orang sambil mengecualikan yang lain, karena hal ini menyebabkan ketidaksetaraan ekonomi, sosial, tenaga kerja, pendidikan, dan lainnya.

  • Paus Fransiskus Meninggal, Ini Pesan Terakhir Pope Francis di Medsos yang Menyentuh Jutaan Umat – Page 3

    Paus Fransiskus Meninggal, Ini Pesan Terakhir Pope Francis di Medsos yang Menyentuh Jutaan Umat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Paus Fransiskus meninggal dunia. Kabar duka ini muncul pada Senin pagi waktu Vatikan, setelah pemimpin Gereja Katolik Roma itu tampil di hadapan ribuan peziarah dalam misa Paskah di Lapangan Santo Petrus.

    Paus Fransiskus meninggal dunia dalam usia 88 tahun, di tengah proses pemulihan dari serangan pneumonia ganda dideritanya.

    Kabar duka ini disampaikan langsung oleh Kardinal Kevin Farrel melalui siaran video resmi dari Vatikan. “Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita, Fransiskus,” katanya.

    Dia menambahkan, “pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya,” kata kardinal tersebut.

    Dalam momen terakhirnya di hadapan publik pada Hari Raya Paskah, Paus Fransiskus masih sempat menyampaikan seruan kuat untuk gencatan senjata di Gaza.

    Tak hanya itu, ia juga meninggalkan pesan spiritual yang menyentuh lewat akun X (dulu bernama Twitter).

    “Kristus telah bangkit! Kata-kata ini menggambarkan seluruh makna keberadaan kita, karena kita tidak diciptakan untuk kematian melainkan untuk kehidupan,” cuit Paus Fransiskus.

    Hingga berita ini ditulis, cuitan Paus Fransiskus tersebut sudah dikomentari 1,200 pengguna X dan mengantongi like sebanyak 26 ribuan.

    Pesan ini kini menjadi simbol warisan iman dan harapan ditinggalkan oleh Paus Fransiskus bagi jutaan umat Katolik di seluruh dunia.

    Paus Fransiskus tercatat sebagai Paus pertama berasal dari Benua Amerika. Ia dikenal luas atas sikap rendah hati, perhatian terhadap isu kemanusiaan, dan keberaniannya menyuarakan perdamaian, termasuk dalam konflik Gaza yang kembali memanas.

  • Paus Fransiskus Serukan Penggunaan Teknologi Beretika, Sedih Lihat Orang Pakai HP saat Misa – Page 3

    Paus Fransiskus Serukan Penggunaan Teknologi Beretika, Sedih Lihat Orang Pakai HP saat Misa – Page 3

    Paus Fransiskus merupakan pemimpin agama katolik yang dihormati. Pasalnya, selain sebagai pemimpin agama katolik, Paus Fransiskus juga peduli dengan isu-isu terkini di dunia, termasuk isu berkaitan dengan teknologi.

    Paus yang berasal dari Buenos Aires, Argentina ini, sempat mengungkapkan kesedihannya karena saat ini banyak orang melakukan ibadah misa di gereja tetapi justru sibuk dengan smartphone.

    Terbaru, sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Vatican News, Paus Fransiskus menyoroti tentang teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence.

    Dalam laporan tahun lalu, pada konvensi internasional tentang AI Generatif dan Paradigma Teknokratis, Paus Fransiskus sempat menegaskan bahwa kecerdasan buatan hanya boleh digunakan untuk memberi manfaat bagi umat manusia.

    Menurut pria bernama asli Jorge Mario Bergoglio ini, kemajuan teknologi yang dahsyat seperti halnya AI, perlu dipergunakan secara etis, terutama untuk melayani kemanusiaan.

    Ia juga mengingatkan, dalam perkembangan AI, risiko yang melekat dari kecerdasan buatan perlu dimitigasi.

  • Saat Paus Fransiskus Ingatkan Tentang Penggunaan AI dan Mitigasi Risikonya – Page 3

    Saat Paus Fransiskus Ingatkan Tentang Penggunaan AI dan Mitigasi Risikonya – Page 3

    Paus Fransiskus juga mengingatkan bahwa saat meneliti tentang AI, orang harus kembali lagi, apa tujuan AI?

    “Apakah AI berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia, meningkatkan kesejahteraan, dan pengembangan integral manusia? Atau AI justru berfungsi untuk memperkaya dan meningkatkan kekuatan beberapa raksasa teknologi yang sudah tinggi meski membahayakan manusia?” katanya, mengingatkan.

    Menurutnya, pertanyaan tersebut harus jadi dasar bagi mereka yang ingin mengembangkan AI ke level yang lebih tinggi.

    Pasalnya, kata Paus Fransiskus, masa depan umat manusia akan ditentukan oleh inovasi teknologi.

    “Kita tidak boleh melewatkan kesempatan untuk berpikir dan bertindak dengan cara baru, dengan pikiran, hati dan tangan untuk mengarahkan inovasi menuju tujuan yang berpusat pada keutamaan martabat manusia,” katanya.

     

  • Strava Akuisisi Runna untuk Perkuat Fitur Latihan Lari – Page 3

    Strava Akuisisi Runna untuk Perkuat Fitur Latihan Lari – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Raksasa aplikasi kebugaran sosial, Strava, resmi mengakuisisi Runna, platform penyedia rencana latihan lari berbasis kecerdasan buatan (AI).

    Langkah strategis ini dipandang sebagai upaya Strava untuk mengatasi kekurangan signifikan dalam platformnya, yaitu tak adanya fitur rencana latihan terintegrasi.

    Proses Strava akuisisi Runna ini terjadi di tengah fenomena running boom global, di mana jam tangan pintar dan akun Strava telah menjadi perlengkapan wajib bagi para pelari di seluruh dunia.

    “Lari sedang booming di seluruh dunia, hampir 1 miliar orang lari yang terekam oleh Strava pada 2024. Dan misi Runna adalah untuk memberikan setiap pelari sebuah rencana yang terpersonalisai untuk mencapai goal yang fit sempurna,” ujar Chief Executive Officer Strava, Michael Martin, dikutip Kamis (21/4/2025).

    Dilaporkan The Verge, ketiadaan fitur latihan yang mumpuni di Strava selama ini dianggap sebagai sebuah anomali yang mencolok.

    Co-founder Runna, Ben Parker, mengatakan bahwa perusahaan akan berkomitmen memberikan setiap pelari program latihan dan bimbingan profesional yang luar biasa.

    “Maka dari itu, strategi bisnis ini memungkinkan Runna untuk menghadirkan penawaran yang lebih baik dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi para pelari di seluruh dunia,” ucapnya.

    Kesepakatan akuisisi ini dipandang sebagai simbiosis yang saling menguntungkan. Bagi Strava, Runna akan mengisi kekosongan fitur rencana latihan yang selama ini menjadi kelemahan utama.

    Sementara itu, Runna akan mendapatkan akses ke komunitas pelari daring terbesar di dunia dan sumber daya finansial yang dimiliki Strava. Detail finansial terkait akuisisi ini belum diungkapkan oleh kedua perusahaan.

     

  • Waspada Penipuan Online dan Ancaman Siber Meningkat di Tengah Ketidakpastian Tarif Trump – Page 3

    Waspada Penipuan Online dan Ancaman Siber Meningkat di Tengah Ketidakpastian Tarif Trump – Page 3

    Temuan Kaspersky baru-baru ini menyoroti kekhawatiran itu dengan terungkapnya varian canggih Trojan Triada yang sudah terinstal pada ponsel pintar Android palsu yang dijual melalui pengecer tidak resmi.

    Beroperasi di level firmware, malware ini memberikan kendali penuh kepada penyerang atas perangkat korban, memungkinkan pencurian aset kripto, pembajakan akun media sosial, hingga pengalihan panggilan ilegal.

    Kasus ini menggarisbawahi betapa seriusnya risiko yang ditimbulkan oleh rantai pasokan yang telah disusupi.

    Ketiga, volatilitas pasar menciptakan peluang bagi maraknya penipuan investasi. Para penipu dapat menyamar sebagai lembaga keuangan terpercaya, menjanjikan keuntungan tinggi “terjamin” berdasarkan informasi orang dalam, atau melancarkan kampanye phishing dan membuat situs web palsu untuk mencuri data sensitif.

    Sebagai contoh, unggahan media sosial yang belum terverifikasi mengenai potensi penangguhan tarif baru-baru ini sempat memicu lonjakan pasar senilai triliunan dolar sebelum akhirnya dibantah.

    Peristiwa ini menunjukkan betapa cepatnya informasi keliru dapat menyebar dan memicu potensi skema pump-and-dump.

     

  • Sam Altman: ‘Terima Kasih’ dan ‘Tolong’ di ChatGPT Rugikan OpenAI Puluhan Juta Dolar! – Page 3

    Sam Altman: ‘Terima Kasih’ dan ‘Tolong’ di ChatGPT Rugikan OpenAI Puluhan Juta Dolar! – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – CEO OpenAI, Sam Altman, belum lama ini mengungkap hal mengejutkan dan sangat menggelitik. Ia mengaku, perusahaannya “merugi” secara finansial gara-gara pengguna ChatGPT terlalu sopan saat berinteraksi dengan chatbot AI.

    Pernyataan ini disampaikan Sam Altman saat menjawab pertanyaan pengguna di X (sebelumnya Twitter) soal berapa besar biaya listrik terpakai hanya karena pengguna ChatGPT mengatakan “tolong” dan “terima kasih” ke dalam prompt mereka.

    “Puluhan juta dolar dihabiskan dengan baik. Anda tidak pernah tahu,” jawab CEO OpenAI itu dalam cuitannya, sebagaimana dikutip Senin (21/4/2025).

    Pengguna Tetap Sopan Meski Tahu AI Tak Punya Perasaan

    Mengucapkan “terima kasih” dan “tolong” kepada chatbot AI memang menjadi hal unik di mana manusia berinteraksi dengan kecerdasan buatan (AI) dalam sehari-hari.

    Meski chatbot seperti ChatGPT tidak memiliki emosi atau rasa tersinggung, banyak pengguna tetap memilih menyapa atau menutup percakapan dengan kata-kata sopan.

    Fenomena ini semakin lumrah terjadi, seiring dengan semakin dalam dan sering dipakai pengguna dalam kehidupan sehari-hari.

    Sebuah survei TechRadar pada akhir 2024 mengungkap, 67 persen pengguna AI di Amerika Serikat mengaku bersikap sopan saat pakai chatbot–baik ChatGPT, Copilot, atau Gemini.

    Dari jumlah itu, 55 persen mengatakan mereka bertindak sopan karena merasa itu hal benar, sementara 12 persen lainnya mengaku melakukannya untuk “menenangkan AI” jika suatu hari kecerdasan buatan melakukan pemberontakan melawan manusia.

    Meskipun terdengar sepele, kata-kata tambahan seperti “terima kasih” atau “tolong” sebenarnya membuat sistem AI bekerja lebih lama dan lebih kompleks. Artinya, daya listrik yang dikonsumsi pun semakin meningkat.

    Berdasarkan beberapa laporan, pusat data digunakan untuk menjalankan LLM (Large Language Model) seperti ChatGPT sekarang mengonsumsi sekitar 2 persen dari total energi global.

    Angka ini diprediksi terus meningkat dengan seiring meningkatnya pemakaian chatbot AI secara masif di dunia.

  • Samsung Tunda Jadwal Pembaruan One UI 7 untuk Galaxy S23, Galaxy S22, Galaxy A Series – Page 3

    Samsung Tunda Jadwal Pembaruan One UI 7 untuk Galaxy S23, Galaxy S22, Galaxy A Series – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Dengan adanya penundaan lama pada peluncuran One UI 7 untuk trio Galaxy S24, Z Fold 6, dan Z Flip 6, seharusnya Samsung memberikan komitmen pasti kapada pengguna yang kecewa.

    Mengutip PhoneArena, Senin (21/4/2025), meskipun perusahaan teknologi besar asal Korea Selatan ini untuk menetapkan target ambisius untuk berbagai pembaruan perangkat lunak berikutnya, jadwal yang diumumkan tampaknya tidak realistis, mengingat banyaknya penundaan dan kesalahan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

    Misalnya, perangkat Samsung Galaxy S23, S22, dan A series dilaporkan baru akan mendapat pembaruan One UI 7 pada Juli 2025.  

    Padahal, Samsung telah menyiapkan jadwal pembaruan perangkat lunak yang sangat padat untuk tahun 2025, dimulai dari April hingga Juli.

    April 2025, pembaruan akan menyasar lini flagship seperti Galaxy S24, S24 Plus, dan S24 Ultra, serta ponsel lipat Galaxy Z Flip 6 dan Z Fold 6.

    Mei 2025, daftar perangkat yang akan menerima pembaruan semakin banyak, termasuk Galaxy Tab S10 Plus dan S10 Ultra, serta sejumlah model lawas seperti Galaxy Z Flip 5, Z Fold 5, Galaxy S23 Series, S24 FE, Z Flip 4, Z Fold 4, hingga Galaxy Z Flip 3 dan Z Fold 3.

    Jajaran seri Galaxy S21, S22, dan beberapa model Fan Edition (FE), serta Tab S8 dan Tab S9 series juga termasuk dalam gelombang ini.

    Juni 2025 mencakup lebih banyak perangkat kelas menengah dan entry-level. Antara lain Galaxy Tab S9 FE dan FE Plus, serta berbagai model dari lini Galaxy A, F, dan M seperti A16 5G, A35 5G, A55 5G, hingga A05s, M05, dan lainnya. Bahkan perangkat tahan banting Galaxy XCover 7 juga akan kebagian pembaruan.

    Juli 2025 giliran Galaxy Tab A9 yang akan mendapat pembaruan One UI 7.

  • Edifier WH700NB Pro Dirilis, Headphone Harga di Bawah Rp 700 Ribu dengan Fitur ANC – Page 3

    Edifier WH700NB Pro Dirilis, Headphone Harga di Bawah Rp 700 Ribu dengan Fitur ANC – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Edifier baru saja memperkenalkan headphone nirkabel terbarunya, Edifier WH700NB Pro, ke pasar Indonesia pada 14 April 2025.

    Hadir sebagai bagian dari lini baru Edifier, headphone ini sudah dilengkapi dengan teknologi Active Noise Canceling (ANC).

    Tak hanya itu, perusahaan asal China ini juga sudah melengkapi Edifier WH700NB Pro dengan daya tahan baterai tinggi, dan di desain agar tetap nyaman dipakai dalam jangka panjang.

    Beberapa spesifikasi yang dihadirkan WH700NB Pro mencerminkan tren saat ini, terutama bagi pengguna yang mencari headphone fleksibel untuk berbagai aktivitas—dari mendengarkan musik, menghadiri rapat daring, hingga bermain game.

    “Edifier WH700NB Pro sudah dilengkapi dengan teknologi hybrid ANC yang mampu meredam suara luar hingga -43dB,” jelas perusahaan dalam keterangannya, Senin (21/4/2025).

    Perusahaan menambahkan, “headphone baru ini juga sudah dilengkapi mode gaming latensi rendah mampu mengurangi jeda suara saat bermain game dengan latensi hanya 0,06 detik.”

    Agar baterai bisa bertahan lama, pengguna bisa mematikan fitur ANC. Dengan ini, headphone pun bisa bertahan lebih dari dua hari pemakaian.

    “Seri headphone ANC baru kami ni juga tersedia fitur pengisian cepat, di mana pengguna hanya perlu isi baterai 15 menit untuk bisa bertahan selama 10 jam penggunaan,” papar perusahaan.

    Mengikuti tren pengguna yang banyak menggunakan perangkat mobile lebih dari satu, Edifier WH700NB Pro sudah mendukung koneksi ke dua perangkat sekaligus, dengan konsumsi daya rendah dan koneksi lebih stabil.