Category: Liputan6.com Tekno

  • Jadwal Rilis GTA 6 Resmi Mundur ke 2026, Fans Harus Bersabar – Page 3

    Jadwal Rilis GTA 6 Resmi Mundur ke 2026, Fans Harus Bersabar – Page 3

    Di sisi lain, berdasarkan dari rumor yang beredar di internet dan pengguna forum GTA bernama “lxr”, peta GTA 6 diperkirakan memiliki luas sekitar 125 kilometer persegi. Ini berarti sekitar 2,55 kali lebih besar dibandingkan dengan peta GTA V yang memiliki luas sekitar 81 km per segi.​

    GTA VI dikabarkan akan membawa pemain kembali ke Vice City, versi fiksi dari Miami, dalam negara bagian baru bernama Leonida yang terinspirasi dari Florida.

    Peta ini tidak hanya mencakup kawasan urban, tetapi juga berbagai lingkungan seperti rawa-rawa, pantai, dan pedesaan, menawarkan variasi eksplorasi lebih kaya dibandingkan GTA V. 

    Reaksi komunitas terhadap spekulasi ukuran peta ini sangat positif. Di subreddit GTA VI, seorang penggemar game GTA VI menulis, “sejujurnya, menjelajahi peta itu sendiri adalah permainan bagi saya. Cerita akan menjadi pelengkap yang sempurna.” 

    Lainnya mengatakan, “maaaaannn, saya butuh permainannya sekarang.” Antusiasme ini menunjukkan betapa tingginya ekspektasi terhadap dunia yang akan dihadirkan dalam GTA VI .​ 

    Perbandingan ini menunjukkan Rockstar Games berambisi menghadirkan dunia game yang lebih luas dan mendalam. Sebagai perbandingan, peta Red Dead Redemption 2 memiliki luas sekitar 75 km per segi, menjadikan peta game ini sebagai terbesar dalam sejarah game open-world buatan Rockstar Games.​ 

  • Top 3 Tekno: Pertimbangan Apple Produksi iPhone di AS hingga Penyebab Punahnya Dinosaurus – Page 3

    Top 3 Tekno: Pertimbangan Apple Produksi iPhone di AS hingga Penyebab Punahnya Dinosaurus – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Apple tengah menjadi sorotan di tengah tingginya tensi hubungan antara Amerika Serikat dan China. Sebagai perusahaan AS, Apple diketahui masih mengandalkan China untuk memproduksi perangkat mereka.

    Terlebih, dengan penetapan tarif impor baru dari pemerintahan Presiden Donald Trump, hingga 145 persen terhadap produk China, wacana agar produksi iPhone bisa dilakukan dalam negeri pun semakin mengemuka.

    Terbaru, pernyataan soal Menteri Perdagangan Amerika Serikat Howard Lutnick tentang syarat yang dibutuhkan Apple untuk memproduksi iPhone di Amerika Serikat pun ternyata menjadi artikel terpopuler yang ada di kanal Tekno Liputan6.com, Sabtu (3/5/2025).

    Selain itu, laporan terbaru mengenai penjualan smartphone secara global juga menarik perhatian para pembaca. Laporan terbaru Canalys mengungkap soal posisi puncak pasar ponsel pintar global di kuartal pertama 2025 (Q1 2025).

    Tak kalah menarik, studi terbaru dari sejumlah peneliti dari University College London tentang penyebab punahnya dinosaurus juga menjadi salah satu artikel yang dicari pembaca. Untuk tahu lebih lengkap, simak informasinya berikut ini:

    1. Apple Pertimbangkan Produksi iPhone di AS, Ini Syarat dari Tim Cook

    Wacana untuk memproduksi iPhone langsung di Amerika Serikat ternyata sudah sempat dibahas bersama CEO Apple Tim Cook. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Perdagangan Amerika Serikat Howard Lutnick.

    Dalam wawancara dengan CNBC seperti dikutip dari Phone Arena, Sabtu (3/5/2025), Howard menuturkan, sempat bertanya langsung pada Tim Cook Apple soal kapan Apple akan mulai memproduksi iPhone di wilayah Amerika Serikat.

    Menjawab hal tersebut, Tim Cook menegaskan ada satu syarat penting agar upaya ambisius itu benar-benar bisa terjadi. Adapun syarat tersebut adalah kehadiran teknologi robotik yang mumpuni.

    Baca selengkapnya di sini. 

  • Komdigi Bekukan Izin Worldcoin dan WorldID Besutan Bos OpenAI, 2 Perusahaan Bakal Dipanggil – Page 3

    Komdigi Bekukan Izin Worldcoin dan WorldID Besutan Bos OpenAI, 2 Perusahaan Bakal Dipanggil – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Komdigi (Komunikasi dan Digital) resmi membekukan sementara TDPSE (Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik) atas layanan Worldcoin dan WorldID. Hal ini dilakukan menyusul laporan masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan yang melibatkan perusahaan tersebut.

    Menurut Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar, langkah ini bersifat preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi risiko dalam ruang digital.

    “Pembekuan ini merupakan langkah preventif untuk mencegah potensi risiko terhadap masyarakat,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers yang diterima, Minggu (4/5/2025).

    Lebih lanjut Alexander menuturkan, Komdigi juga akan segera memanggil PT. Terang Bulan Abadi dan PT. Sandina Abadi Nusantara guna memberikan penjelasan atas dugaan pelanggaran terhadap regulasi penyelenggaraan sistem elektronik.

    Untuk diketahui, dua perusahaan itu terindikasi berhubungan dengan layanan Worldcoin. Hasil investigasi awal menujukkan PT. Terang Bulan Abadi belum terdaftar sebagai PSE (Penyelenggara Sistem Elektronik) dan tidak memiliki TDPSE sebagaimana diwajibkan oleh regulasi.

    Sementara, layanan Worldcoin terdeteksi menggunakan TDPSE yang terdaftar atas nama badan hukum lain, yakni PT. Sandina Abadi Nusantara.

    Langkah tegas Kementerian Komdigi ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, serta Peraturan Menteri Kominfo Nomor 10 Tahun 2021 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat.

    Dalam aturan tersebut, setiap penyelenggara layanan digital wajib memiliki legalitas operasional yang sah dan bertanggung jawab secara langsung kepada publik.

    “Ketidakpatuhan terhadap kewajiban pendaftaran dan penggunaan identitas badan hukum lain untuk menjalankan layanan digital merupakan pelanggaran serius,” ujar Alexander lebih lanjut.

    Alexander pun menekankan kalau pengawasan ruang digital dilakukan secara adil dan tegas demi menjaga keamanan ekosistem digital nasional. Ia juga mendorong masyarakat aktif berpartisipasi dalam menjaga integritas ruang digital.

    Untuk diketahui, Worldcoin didirikan oleh Sam Altman, Alex Blania, dan Max Novendstern yang keluar dari dari proyek tersebut di Juli 2021. Sam Altman sendiri dikenal sebagai pendiri dan CEO OpenAI.

  • Wajib Tahu Sebelum Beli, Ini 5 Kelebihan dan Kekurangan HP Lipat! – Page 3

    Wajib Tahu Sebelum Beli, Ini 5 Kelebihan dan Kekurangan HP Lipat! – Page 3

    1. Biaya yang Mahal

    Ponsel lipat saat ini masih tergolong sebagai perangkat dengan harga tinggi. Hal ini disebabkan oleh teknologi canggih dan konstruksi yang rumit, sehingga harganya lebih mahal dibandingkan ponsel biasa.

    Sebelum memutuskan membeli, pastikan untuk menyesuaikan nilai manfaatnya dengan kemampuan finansial kamu.

    2. Isu Ketahanan

    Struktur lipat pada ponsel ini menimbulkan pertanyaan terkait ketahanan jangka panjang. Bagian seperti layar yang bisa dilipat dan engsel berisiko lebih mudah rusak—baik tergores, retak, maupun mengalami gangguan mekanis. Walau produsen terus melakukan peningkatan, sebagian orang tetap meragukan keawetan perangkat ini.

    3. Konsumsi Baterai yang Lebih Besar

    Ukuran layar yang besar dan resolusi tinggi pada ponsel lipat membuat konsumsi baterainya lebih tinggi dibandingkan smartphone biasa.

    Pengguna mungkin harus mengisi daya lebih sering dalam sehari, tergantung cara pemakaian. Bila daya tahan baterai penting bagi kamu, faktor ini patut diperhatikan.

    4. Garis Lipatan Terlihat

    Teknologi layar lipat dapat menyisakan garis lipatan di bagian tengah saat layar dibuka. Meskipun beberapa produsen sudah berupaya menguranginya, lipatan tersebut tetap dapat terlihat dalam sudut pandang tertentu atau saat menampilkan konten tertentu, yang bisa mengganggu pengalaman visual bagi sebagian pengguna.

    5. Perbaikan yang Terbatas

    Karena masih terbilang baru, perangkat lipat belum didukung oleh infrastruktur servis yang memadai. Proses perbaikan bisa lebih sulit dilakukan, teknisi ahli lebih jarang, dan harga suku cadang atau jasa servis bisa jauh lebih mahal karena dibutuhkan keterampilan serta alat khusus.

  • Seperti Apa Kondisi Bumi Jika Tak Ada Nyamuk? – Page 3

    Seperti Apa Kondisi Bumi Jika Tak Ada Nyamuk? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pan American Health Organization (PAHO) mengumumkan pemberantasan nyamuk Aedes aegypti–vektor penyakit mematikan seperti demam berdarah dengue (DBD), chikungunya, dan demam kuning–dari Brasil pada 1958.

    Keberhasilan ini merupakan tonggak sejarah tertinggi dari kerja keras selama beberapa dekade. Pada era 1930-an, pemberantasan ambisius diterapkan untuk menghilangkan seluruh sumber air tergenang (tempat perkembangbiakan utama nyamuk) di area terdeteksinya A. aegypti.

    Setelah Perang Dunia II, otoritas melonggarkan sistem pemberantasan nyamuk ini seiring dengan keberhasilan memberantas nyamuk menggunakan senjata baru: insektisida DDT.

    Upaya PAHO tidak berhenti di perbatasan Brasil. Pada pertengahan 1970-an, Argentina, Bolivia, Cile, dan Paraguay termasuk di antara sembilan negara di Amerika Selatan dan Tengah yang berhasil memberantas A. aegypti.

    Dampak epidemiologisnya signifikan, di mana DBD dan penyakit lainnya nyaris menghilang dari negara-negara yang terpapar DDT. Ancaman penyakit-penyakit mematikan itu pun surut dari benua tersebut.

    Namun sayangnya, upaya pengendalian nyamuk gagal memperhitungkan betapa gigihnya A. aegypti. Nyamuk ini tidak pernah sepenuhnya musnah dari Kolombia atau Guyana. Dalam beberapa dekade setelah deklarasi PAHO, DBD kembali merebak.

    Nyamuk Bangkit Kembali

    Lebih buruk lagi, DDT (insektisida andalan PAHO), terungkap memiliki dampak mengerikan terhadap keanekaragaman hayati di lingkungan yang disemprot. Sentimen publik berbalik menentang alat yang tidak pandang bulu ini setelah publikasi buku seperti ‘Silent Spring’ karya Rachel Carson.

    Ya, kini situasinya berbeda. 2024 menjadi salah satu tahun terburuk untuk kasus DBD di Amerika Selatan akibat kemunculan kembali A. aegypti.

    Mengutip Popular Science, Minggu (4/5/2025), penyakit bawaan nyamuk baru seperti Zika juga muncul. Impian Amerika Selatan yang bebas hama kini terasa semakin jauh.

    Namun, tujuan untuk memberantas penyakit bawaan nyamuk di Bumi tetap menjadi prioritas utama bagi Scott O’Neill, CEO World Mosquito Program (WMP), sebuah jaringan perusahaan yang lahir dari Monash University.

     

     

  • Kalahkan Apple, Samsung Jadi Merek HP Terlaris pada Q1 2025 Berkat Galaxy S25 – Page 3

    Kalahkan Apple, Samsung Jadi Merek HP Terlaris pada Q1 2025 Berkat Galaxy S25 – Page 3

    Pasar ponsel pintar global menunjukkan stabilitas meskipun tidak mengalami pertumbuhan yang pesat. Lini produk Samsung yang solid, terutama seri Galaxy S25 dan Galaxy A, menjadi kunci keberhasilannya mempertahankan posisi nomor satu.

    Sementara itu, Apple menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan, namun belum berhasil merebut kepemimpinan pasar kali ini.

    Seiring berjalannya waktu, berbagai model ponsel baru akan terus bermunculan. Menarik untuk disaksikan apakah Apple mampu mengejar ketertinggalannya atau Samsung akan terus mempertahankan dominasinya di puncak pasar ponsel global.

     

  • Top 3 Tekno: Pertimbangan Apple Produksi iPhone di AS hingga Penyebab Punahnya Dinosaurus – Page 3

    Apple Pertimbangkan Produksi iPhone di AS, Ini Syarat dari Tim Cook – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wacana untuk memproduksi iPhone langsung di Amerika Serikat ternyata sudah sempat dibahas bersama CEO Apple Tim Cook. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Perdagangan Amerika Serikat Howard Lutnick.

    Dalam wawancara dengan CNBC seperti dikutip dari Phone Arena, Sabtu (3/5/2025), Howard menuturkan, sempat bertanya langsung pada Tim Cook Apple soal kapan Apple akan mulai memproduksi iPhone di wilayah Amerika Serikat.

    Menjawab hal tersebut, Tim Cook menegaskan ada satu syarat penting agar upaya ambisius itu benar-benar bisa terjadi. Adapun syarat tersebut adalah kehadiran teknologi robotik yang mumpuni.

    “Saya butuh lengan robotik yang mampu bekerja dengan skala dan presisi tinggi untuk memungkinkan produksi dilakukan di sini (Amerika Serikat),” tutur Tim Cook menjawab pertanyaan tersebut.

    Untuk diketahui, meski tidak dikenal sebagai pendukung Presiden Donald Trump, Tim Cook merupakan salah satu pemimpin industri teknologi yang masih memiliki hubungan baik dengan Gedung Putih.

    Hubungan ini pun disebut telah memberikan keuntungan strategis bagi Apple. Salah satunya adalah pembebasan sementara iPhone dari beban tarif tinggi selama masa pemerintahan Donald Trump.

    Sebagai informasi, Pemerintahan Donald Trump memang tengah menetapkan tarif impor hingga 145 persen terhadap produk dari China, termasuk smartphone.

    Padahal, China merupakan lokasi utama perakitan dan produksi iPhone, yang sebagian besar dilakukan oleh perusahaan manufaktur termasuk Foxconn.

    Robotisasi pabrik juga disebut sebagai upaya perusahaan untuk menekan biaya tenaga kerja. Sebagai gambaran, di China, pekerja perakitan iPhone dilaporkan hanya menerima bayar antara USD 3 (Rp 48.000) hingga USD 3,7 (59.200) per jam.

    Sementara di Amerika Serikat, Apple harus membayar setidaknya upah minimum federal yakni USD 7,25 (Rp 116.000) per jam, dua kali lipat dari biaya di China.

    Oleh sebab itu, pemakaian lengan robotik untuk tugas presisi tinggi dan berulang disebut bisa jadi solusi untuk menggantikan pekerja manusia. Kendati demikian, belum diketahui, kapan Apple akan merealisasikan rencana tersebut.

  • Studi Terbaru Ungkap Dinosaurus Mungkin Masih Hidup, jika Asteroid Tak Hantam Bumi – Page 3

    Studi Terbaru Ungkap Dinosaurus Mungkin Masih Hidup, jika Asteroid Tak Hantam Bumi – Page 3

    Di sisi lain, predator karnivora terbesar dan terkuat di Amerika Utara ternyata bukan dinosaurus, melainkan seekor buaya purba. Deinosuchus, yang dalam bahasa Yunani berarti ‘buaya mengerikan’–diperkirakan hidup pada 75 juta tahun silam.

    Mengutip National Geographic, Kamis (1/5/2025), buaya purba ini diperkirakan memiliki panjang lebih dari 10 meter dan berat mencapai lebih dari lima ton.

    Bekas gigitan pada tulang-belulang purba menjadi bukti tak terbantahkan bahwa reptil raksasa ini memangsa dinosaurus. Namun, bagaimana Deinosuchus bisa tumbuh menjadi predator yang begitu besar dan tersebar luas menjadi misteri yang belum terpecahkan.

    Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Communications Biology mengklaim telah memecahkan teka-teki tersebut. Penelitian ini mengubah posisi Deinosuchus dalam bagan keluarga buaya dan berpotensi menjelaskan toleransi reptil purba ini terhadap habitat air asin.

    “Kami ingin memahami lebih baik bagaimana Deinosuchus menjadi predator puncak yang sukses di lahan basah pesisir di seluruh Amerika Utara, dan mengapa ia tumbuh begitu besar,” ujar Márton Rabi, seorang paleontolog dari Universitas Tübingen di Jerman yang juga merupakan salah satu penulis studi ini.

    Jejak Deinosuchus telah diikuti oleh para paleontolog sejak sepasang gigi fosil ditemukan di Carolina Utara pada 1858. Sejak saat itu, fosil gigi, perisai tulang, potongan tengkorak, dan bagian kerangka reptil ini telah ditemukan di Meksiko, Utah, Texas, Montana, Carolina Selatan, New Jersey, dan banyak lagi.

    Fosil-fosil buaya purba ini muncul di sepanjang tepi garis pantai prasejarah Amerika Utara dalam batuan berusia 82 hingga 72 juta tahun. Di rawa-rawa dataran rendah Amerika Utara pada Zaman Kapur, Deinosuchus mengintai dan menunggu mangsanya mendekat cukup untuk diterkam.

  • Waspada, Apple Kirim Peringatan Serangan Spyware ke Pengguna iPhone di 100 Negara – Page 3

    Waspada, Apple Kirim Peringatan Serangan Spyware ke Pengguna iPhone di 100 Negara – Page 3

    Di sisi lain, sejumlah bocoran seputar iPhone 17 series mulai muncul di internet. Dari segi desainnya yang dirombak, iPhone 17 tipis yang kemungkinan akan dinamai iPhone 17 Air, sampai ke bocoran fiturnya.

    Namun, tampaknya Apple tak akan memberikan peningkatan kapasitas RAM di smartphone barunya nanti.

    Informasi ini berdasarkan pernyataan analis Ming-Chi Kuo. Ia menyebut kalau Apple tidak akan meningkatkan kapasitas RAM iPhone 17 di seluruh model iPhone 17.

    Alih-alih meng-upgrade RAM iPhone 17 series, peningkatan RAM hingga 12GB justru diperkirakan akan ada di iPhone 18 series yang dirilis pada 2026 mendatang.

    Mengutip Gizchina, Senin (28/4/2025), Apple sebelumnya berencana untuk meningkatkan kapasitas RAM di seluruh model iPhone 17. Namun, adanya masalah pada sumber komponen dan biaya produksi yang lebih tinggi mendorong mereka untuk berubah pikiran.

    Hanya model kelas atas, yakni iPhone 17 Air, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max yang akan didukung RAM 12GB. Sisanya, iPhone 17 akan tetap memakai RAM 8GB. 

  • Top 3 Tekno: Layanan SMS hingga Internet Sempat Mati Gara-Gara Bali Blackout Jadi Sorotan – Page 3

    Top 3 Tekno: Layanan SMS hingga Internet Sempat Mati Gara-Gara Bali Blackout Jadi Sorotan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Layanan SMS, telepon hingga internet sempat mati karena Bali blackout atau mati listrik total. Berita ini menjadi sorotan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Jumat (2/5/2025) kemarin.

    Namun saat ini layanan dari sejumlah operator seluler berangsur pulih, bersamaan dengan layanan PLN yang juga mulai kembali normal.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Bali Blackout, Layanan SMS dan Internet Tri dan IM3 Ikut Terganggu

    Bali blackout. Sebagian Pulau Dewata mengalami pemadaman listrik pada Jumat, 2 Mei 2025.

    Imbas Bali mati lampu di sebagian wilayah Pulau Dewata ini, layanan SMS, telepon, hingga internet (data) di berbagai operator ikut terhambat.

    Hal ini dibenarkan oleh akun media sosial dari operator Tri Indonesia dan IM3 yang sama-sama di bawah naungan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).

    Melalui akun Twitter resminya, Tri memohon maaf atas ketidaknyamanan dan gangguan kesulitan akses layanan telepon, SMS, dan data mereka.

    Meski begitu, Tri menyebut pihaknya melakukan upaya perbaikan layanan secepatnya agar bisa kembali normal.

    “Gangguan listrik massal di sebagian area Bali berdampak pada kesulitan akses layanan telepon, SMS, dan data. Tapi jangan khawatir, kami dan tim terkait berupaya melakukan perbaikan layanan secepatnya agar layanan segera kembali normal,” kata Tri melalui kanal Twitter resminya.

    Hal serupa juga dikicaukan oleh akun Twitter resmi IM3 melalui @CareIM3.

    “Saat ini layanan telepon, SMS, dan data di sebagian area Bali tengah mengalami kendala sehubungan gangguan listrik massal,” kata IM3.

    Pihaknya menyebut, akan segera menginformasikan kembali ketika layanan sudah normal.

    Baca selengkapnya di sini