Category: Liputan6.com Regional

  • Malam Hari Badai Terjang 2 Kabupaten di Lampung, Puluhan Rumah Rusak

    Malam Hari Badai Terjang 2 Kabupaten di Lampung, Puluhan Rumah Rusak

    Liputan6.com, Jakarta Puluhan rumah di Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Way Kanan, Provinsi Lampung rusak setelah diterjang angin kencang, Selasa (4/11/2025) malam.

    Berdasarkan laporan Pusdalops PB BPBD Provinsi Lampung, bencana angin kencang pertama kali melanda Tiyuh Gilang Tunggal Makarta, Kecamatan Lambu Kibang, Tulang Bawang Barat, sekira pukul 19.30 WIB.

    Sementara di Way Kanan, hujan deras disertai puting beliung menghantam Dusun I dan II Kampung Banjar Sakti serta Kampung Suka Negeri, Kecamatan Gunung Labuhan, sekira pukul 19.00 WIB.

    Humas BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat, mengatakan akibat kejadian tersebut sebanyak 12 rumah rusak berat, 19 rumah rusak ringan, serta tiga fasilitas umum ikut terdampak di wilayah Tulang Bawang Barat.

    “Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Petugas bersama warga saat ini bergotong-royong memperbaiki rumah yang rusak dengan bantuan dari BPBD setempat,” ujar Wahyu, Rabu (5/11/2025).

    BPBD Tulang Bawang Barat telah menyalurkan bantuan logistik dan peralatan kepada warga terdampak, serta berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan aparat kampung untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi.

    Sementara di Way Kanan, hujan deras disertai puting beliung mengakibatkan puluhan rumah mengalami kerusakan pada bagian atap. Tercatat, tiga unit rumah rusak berat di Kampung Suka Negeri dan satu bangunan sekolah dasar ikut terdampak.

    “Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Way Kanan langsung turun ke lokasi untuk melakukan pendataan dan membantu warga terdampak. Proses pendataan masih terus berlangsung,” jelas Wahyu.

    Dia menambahkan, masyarakat di seluruh wilayah Lampung diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, angin kencang, dan petir yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

    “BPBD Provinsi Lampung terus berkoordinasi dengan BMKG serta BPBD kabupaten dan kota untuk memantau perkembangan cuaca. Masyarakat diimbau aktif mengikuti peringatan dini dan memastikan lingkungan sekitar aman dari pohon tumbang maupun atap yang mudah terlepas,” tutup Wahyu.

  • Ditinggal Ayah Main Tenis, Bocah 4 Tahun di Makassar Dibawa Wanita Misterius

    Ditinggal Ayah Main Tenis, Bocah 4 Tahun di Makassar Dibawa Wanita Misterius

    Liputan6.com, Jakarta Anak perempuan berusia 4 tahun bernama Bilqis dilaporkan hilang saat menemani orang tuanya berolahraga di kawasan Taman Pakui Sayang, Jalan AP Pettarani, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (2/11/2025) pagi. Hilangnya Bilqis pun ramai jadi perbincangan, lantaran hingga Rabu (5/11/2025) belum juga ditemukan.

    Dari informasi yang diterima Liputan6.com, Bilqis datang ke taman bersama ayahnya yang saat itu bermain tenis lapangan. Sementara itu, Bilqis bermain di area playground yang tidak jauh dari tempat sang ayah berolahraga.

    Sesekali ayahnya memanggil Bilqis untuk memastikan ia masih berada di sekitar lokasi. Namun, tak lama kemudian, panggilan tersebut tidak lagi mendapat respons. Bilqis pun menghilang tanpa jejak.

    Pihak keluarga segera melakukan pencarian di sekitar taman, namun hasilnya nihil. Mereka lalu melaporkan kehilangan tersebut ke Polsek Panakkukang.

    Ayah Bilqis, Dimas Pratama Mahyudin menjelaskan bahwa hingga saat ini dirinya masih mencari sang buah hatinya tersebut. Ia juga memastikan bahwa pihaknya telah membuat laporan ke polisi.

    “Kami masih tunggu informasi dari polisi sambil terus berupaya mencari,” kata Dimas dalam sambungan telepon.

    Dia juga menjelaskan bahwa dirinya sempat melihat unggahan di media sosial yang menyebut pihak kepolisian telah menangkap terduga pelaku penculikan Bilqis. Namun ia enggan percaya sebelum mendapat informasi langsung dari pihak kepolisian.

    “Iya saya lihat ada video katanya pelaku sudah ditangkap, tapi belum ada info dari polisi,” ucapnya.

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Nasrullah, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, dan polisi kini fokus menelusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

    “Iya sudah masuk laporannya. Kita masih selidiki,” kata Nasrullah terpisah.

    Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menemukan rekaman CCTV yang menunjukkan sosok seorang perempuan membawa Bilqis. Dalam video itu, perempuan tersebut terlihat berjalan tergesa-gesa di Jalan Pelita Raya, tak jauh dari Taman Pakui Sayang, sambil menenteng Bilqis dan menggandeng dua anak lainnya.

    “Iya, terdapat rekaman CCTV yang sempat merekam aktivitas korban. Dalam rekaman itu, Bilqis dibawa oleh seorang ibu-ibu bersama dua anak lainnya,” jelasnya.

    Ia menegaskan, pihak kepolisian masih menelusuri identitas perempuan tersebut dan mendalami keterkaitannya dengan hilangnya Bilqis. Polisi juga mengimbau masyarakat yang melihat anak dengan ciri-ciri mirip Bilqis untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat.

    “Kami masih telusuri dan dalami identitas dari ibu tersebut. Jadi, ini masih dalam tahap penyelidikan,” ujarnya.

  • Amukan Angin Setengah Jam di Ujungberung Bandung Bikin Rumah Rusak dan Pohon Tumbang

    Amukan Angin Setengah Jam di Ujungberung Bandung Bikin Rumah Rusak dan Pohon Tumbang

    Liputan6.com, Jakarta Sejumlah atap bangunan rusak dan pohon tumbang akibat angin kencang disertai hujan yang menerjang di Kawasan Bandung Timur, Ujungberung, Kota Bandung, Selasa (4/11/2025).

    Sejumlah pohon tumbang berada di depan Masjid Agung Ujungberung, Alun-alun Ujungberung dan di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung.

    Menurut Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Andrie Setiawan, hasil pendataan di lapangan dilaporkan terdapat 166 rumah terdampak.

    “Kerusakan terjadi di Kelurahan Pasirjati sebanyak 3 unit rumah rusak berat, 1 unit rumah rusak sedang dan 39 unit rumah rusak ringan. Kemudian di Kelurahan Pasanggrahan 11 unit rumah rusak berat, 7 unit rumah rusak sedang dan 14 unit rumah rusak ringan. Kelurahan Cigending 1 unit rumah rusak sedang serta Kelurahan Cisurupan sebanyak 90 unit rumah terdampak,” ujar Andrie saat dihubungi Liputan6, Bandung, Rabu (5/11/2025).

    Andrie mengatakan dari keempat kelurahan tersebut, terdapat enam korban dari dua kepala keluarga (KK) warga Kelurahan Cigending, Ujungberung, Kota Bandung.

    Andrie menegaskan seluruh data tersebut merupakan laporan per pukul 23.25 WIB Selasa (4/11/2025). Otoritasnya terus berkoordinasi dengan BPBD Kota Bandung dan aparat kewilayahan setempat dan tentara.

    “Mengimbau kepada warga sekitar agar berhati-hati dan tidak beraktivitas di area sekitar. Kondisi saat ini terus membersihkan puing-puing kerusakan rumah,” kata Andrie.

    Angin kencang disertai hujan kemarin berdampak pula terbang dan robohnya sejumlah papan reklame di depan Pasar Ujungberung. Beberapa tenda pedagang di depan pasar juga ikut terdampak

    Sementara itu asrama tentara Batalyon Zeni Tempur 9/Lang-Lang Bhuana di Jalan AH Nasution pun tak luput dari amukan angin kerap disebut puting beliung tersebut.

    Kejadian bencana alam cuaca ekstrem yang berlangsung sekira setengah jam tersebut berlangsung cepat dan berdampak kerusakan.

    Usai kejadian bencana alam cuaca ekstrem reda, sejumlah petugas gabungan dari pemerintah kota dan tentara serta polisi langsung membersihkan berbagai material yang mengganggu jalan raya tersebut. Proses itu berlangsung hingga hampir tengah malam.

  • Setelah Tiga Hari Hilang, Satu Korban Banjir di Dal Nduga Akhirnya Ditemukan

    Setelah Tiga Hari Hilang, Satu Korban Banjir di Dal Nduga Akhirnya Ditemukan

    Liputan6.com, Jakarta Jenazah Yupin Pokniangge (17), korban banjir di Distrik Dal Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan ditemukan di sekitar Ginid Bawah, Selasa (4/11/2025) sekira pukul 13.30 WIT.

    Salah satu keluarga korban, Walo menjelaskan sekitar pukul 08.00 WIT, keluarga melakukan ritual adat sebelum mencari korban jenazah. Dalam ritual diberikan petunjuk korban berada di Ginid Bawah terbawa arus Kali Kenyam hingga terhanyut di Ginid Bawah.

    “Dan betul, keluarga melakukan pencarian ke lokasi yang dimaksud dan menemukan mayat korban,” kata Walo.

    Pihak keluarga melaporkan kepada polisi dan rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

    Kapolres Nduga AKBP Alredo A Rumbiak mengirimkan delapan personel untuk membantu warga dan pihak rumah sakit mengevakuasi dan membersihkan jenazah. Setelah bersih, jenazah dibawa ke rumah duka.

    Alredo menjelaskan dari keterangan sejumlah saksi yang didapat, korban sebelum kejadian bencana bermain voli di Distrik Dal.

    Lalu, melanjutkan dengan berselancar dengan fasilitas wifi yang ada di sekitar lokasi. Setelah bermain wifi, korban yang ingin menyeberang Kali Dal hanyut terbawa arus banjir.

    “Rencananya jenazah akan dimakamkan esok di Kompleks Barak Merah Distrik Kenyam Kabupaten Nduga,” kata Kapolres.

    Banjir dan longsor melanda Distrik Dal pada Jumat (1/11/2025), usai hujan deras melanda daerah itu. Dilaporkan 15 orang hilang dalam bencana tersebut.

    Banjir dan longsor juga menghancurkan fasilitas publik hingga rumah warga.

  • Resah Bakal Direlokasi, Pedagang Pantai Sepanjang Gunungkidul Mengadu ke Bupati

    Resah Bakal Direlokasi, Pedagang Pantai Sepanjang Gunungkidul Mengadu ke Bupati

    Mendengar keluhan itu, Bupati Endah Subekti Kuntaringsih langsung merespons. Ia menurunkan kepala dinas terkait untuk melakukan mediasi ulang dengan para pedagang dan mencari solusi terbaik.

    Endah menegaskan bahwa penataan kawasan Pantai Sepanjang merupakan bagian dari upaya menjadikan kawasan tersebut sebagai pilot project pariwisata terpadu di wilayah selatan Yogyakarta.

    “Kami memahami keresahan pedagang, tapi penataan ini perlu dilakukan agar kawasan pantai bisa lebih tertata dan memberikan manfaat jangka panjang,” ujar Endah.

    Menurutnya, Pantai Sepanjang akan dikembangkan menjadi destinasi wisata yang bisa dinikmati tidak hanya pada siang hari, tetapi juga pada malam hari dengan konsep pencahayaan dan tata ruang yang lebih menarik.

    “Kami ingin kawasan ini menjadi ikon wisata baru yang ramah wisatawan, rapi, dan tetap mengangkat kearifan lokal masyarakat Gunungkidul,” Pungkas Bupati.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gunungkidul, Rakhmadian, menyampaikan bahwa sosialisasi yang dilakukan di lokasi beberapa waktu lalu kepada para pedagang berjalan lancar.

    “Sesuai dengan permintaan para pedagang dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis), sosialisasi kita laksanakan langsung di lokasi. Semuanya berjalan lancar, pertanyaan-pertanyaan dari pedagang pun sudah kita jawab dengan baik. Tidak ada masalah berarti dalam kegiatan tersebut,” ujar Rakhmadian.

    Namun, setelah sosialisasi berlangsung, muncul dinamika di internal kelompok pedagang dan Pokdarwis yang memerlukan pembahasan lanjutan. Menurutnya, hal ini bukan bentuk penolakan, melainkan upaya mencari kesepakatan waktu dan mekanisme relokasi yang tepat.

    “Hari ini setelah dilakukan musyawarah bersama Ibu Bupati, kami bersama tim kecil yang beranggotakan delapan orang dari pedagang dan unsur OPD sudah bersepakat bahwa para pedagang bersedia pindah ke lokasi yang baru. Mereka hanya memerlukan waktu untuk berembuk secara internal menentukan jadwal pastinya,” jelasnya.

    Rakhmadian menambahkan, prinsip utama penataan ini adalah agar keindahan Pantai Sepanjang bisa terlihat lebih luas dan tertata, sehingga menjadi daya tarik wisatawan tanpa menutupi panorama pantai oleh deretan lapak-lapak yang ada saat ini.

    “Tujuan kita sederhana, agar pantai ini semakin ramai dan pedagang juga semakin laris. Lapak baru nantinya akan seragam dengan ukuran 3×3 meter, menampung total 19 pedagang tanpa ada yang dikurangi. Kami mencontoh konsep taman kuliner, hanya di sini diberi ruang sedikit lebih luas,” ujarnya.

    Sementara itu, untuk mendukung rencana penataan kawasan, Pemkab sudah mempersiapkan pekerjaan pengaspalan jalan selebar 5 meter sesuai standar jalan kabupaten. Pekerjaan ini akan dilanjutkan tahun depan bersamaan dengan pembangunan lalu lintas pedestrian dan fasilitas pendukung lainnya, termasuk area Parkir di sekitar kawasan.

    “Para pedagang sudah mengizinkan kami untuk melaksanakan pengaspalan. Pekerjaan lain seperti pedestrian akan dilanjutkan di tahun 2026. Dalam waktu dekat, pedagang akan menandatangani surat pernyataan kesediaan pindah. Waktu pastinya akan ditentukan setelah kesepakatan internal mereka selesai,” pungkas Rakhmadian.

  • Wanita Tewas di Gamping Sleman Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Temukan 2 Pisau di Lokasi

    Wanita Tewas di Gamping Sleman Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Temukan 2 Pisau di Lokasi

    Liputan6.com, Jakarta – Pihak kepolisian tengah menyelidiki kasus dugaan pembunuhan terhadap seorang wanita berinisial R (39), warga Mejing Wetan, RT04 RW05, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta, yang ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamarnya pada Selasa (4/11/2025) pagi. Korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dengan luka sayatan di leher dan posisi telentang di samping tempat tidur.

    Menurut Kapolsek Gamping, AKP Bowo Susilo, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap pelaku di balik peristiwa tragis tersebut. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan dua pisau di atas wastafel dapur, yang kini telah diamankan sebagai barang bukti untuk pemeriksaan sidik jari.

    “Ditemukan dua pisau di dapur di atas wastafel dan sudah kami amankan. Saat ini masih kami dalami dan akan dilakukan pemeriksaan sidik jari,” ujar AKP Bowo Susilo saat ditemui di lokasi, Selasa (4/11/2025).

    Dari keterangan sejumlah saksi, termasuk asisten rumah tangga (ART) korban, diketahui bahwa pada pukul 06.15 WIB, korban masih sempat mengurus anaknya yang bersiap berangkat sekolah. Anak korban kemudian diantar oleh ART seperti biasa. 

    Namun satu jam kemudian, sekitar pukul 07.15 WIB, ART terkejut saat kembali ke rumah dan menemukan korban sudah tidak bernyawa di dalam kamar dengan kondisi mengenaskan.

    “Barang-barang korban semuanya ada dan tidak ada yang hilang di TKP,” tambah Kapolsek.

    Pihak kepolisian kini akan memeriksa beberapa saksi, termasuk ART, saudara, dan teman dekat korban. Selain itu, polisi juga tengah menelusuri rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi untuk mempersempit identifikasi pelaku. Kasus ini kini ditangani oleh Satreskrim Polresta Sleman.

     

  • Penemuan Mayat di Gamping Sleman Gegerkan Warga, Diduga Korban Pembunuhan

    Penemuan Mayat di Gamping Sleman Gegerkan Warga, Diduga Korban Pembunuhan

    Liputan6.com, Jakarta – Warga Padukuhan Mejing Wetan, Kalurahan Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, digegerkan dengan penemuan mayat seorang perempuan di rumah kontrakan, Selasa (4/11/2025) pagi. Korban ditemukan tewas dengan sejumlah luka di tubuhnya, diduga menjadi korban pembunuhan.

    Suasana di lingkungan yang biasanya tenang mendadak berubah mencekam sekitar pukul 07.30 WIB. Teriakan minta tolong dari salah satu rumah membuat warga sekitar berhamburan keluar. Beberapa di antara mereka segera menuju sumber suara, tak menyangka akan menemukan pemandangan mengenaskan.

    “Saat itu, ada warga yang berteriak minta tolong. Begitu saya dengar, saya bersama beberapa warga langsung menuju ke rumah itu. Saat kami masuk, korban sudah bersimbah darah di dalam kamarnya,” tutur Kepala Dukuh Mejing Wetan, Isti Setya Ningsih.

    Menurut Isti, ada empat orang warga yang pertama kali masuk ke kamar korban. Melihat kondisi korban yang sudah tidak bergerak dengan luka-luka di tubuhnya, mereka langsung melapor ke Bhabinkamtibmas Polsek Gamping. Tak lama berselang, petugas kepolisian dan tim inafis datang bersama tenaga medis untuk melakukan pemeriksaan awal.

    “Begitu petugas datang, kami semua diminta keluar dari rumah. Area sekitar lokasi juga langsung ditutup agar penyelidikan bisa dilakukan,” tambah Isti.

    Korban diketahui berinisial R, perempuan berusia sekitar 39 tahun. Ia merupakan warga pendatang yang sudah tinggal di rumah kontrakan tersebut selama lima tahun terakhir. Berdasarkan keterangan warga sekitar, korban hidup bersama anaknya dan seorang pembantu rumah tangga.

    “Di rumah itu hanya ada tiga orang, korban, anaknya, dan pembantunya,” jelas Isti.

    Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban serta mencari pelaku yang diduga terlibat dalam peristiwa tragis ini.

     

  • Putri PB XIII Hangabehi Ungkap Penerus Takhta Keraton Surakarta

    Putri PB XIII Hangabehi Ungkap Penerus Takhta Keraton Surakarta

    Liputan6.com, Jakarta Proses penentuan suksesi di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mulai menemukan arah, setelah wafatnya Raja Pakubuwono XIII (PB XIII) Hangabehi, Minggu (2/11/2025). Keluarga inti almarhum memastikan penerus takhta telah ditetapkan, sesuai pesan langsung yang pernah disampaikan oleh Sang Raja sebelum mangkat.

    Putri sulung PB XIII, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbay Kusuma Dewayani, mengungkapkan bahwa semasa hidup PB XIII telah menunjuk Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram sebagai calon penerus sekaligus pewaris sah kepemimpinan Keraton Surakarta.

    Penetapan itu, menurut GKR Timoer, bukan keputusan mendadak, melainkan kelanjutan dari pengangkatan Hamangkunegoro sebagai putra mahkota pada 27 Februari 2022, bertepatan dengan peringatan Tingalan Dalem Jumenengan ke-18 PB XIII.

    “Saya harus pertegas, Sinuhun (PB XIII) sudah menunjuk dan melantik putra mahkota,” ujar Timoer usai mendampingi Sri Sultan Hamengkubuwono X takziah di Keraton Kasunanan Surakarta, Selasa (4/11/2025).

    Dia menegaskan, keputusan tersebut merupakan bagian dari paugeran atau tata adat yang telah disepakati dan diketahui seluruh keluarga inti. Karena itu, semua putra-putri PB XIII berkomitmen melaksanakan amanah tersebut secara utuh.

    “Beliau mengamanatkan kepada kami, putra-putrinya dan kami harus menjalankan amanah itu,” ujarnya.

    Hamangkunegoro sendiri merupakan putra PB XIII dari permaisuri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) PB XIII atau KRAy Pradapaningsih. Sosok yang kini menjadi calon raja itu memiliki nama lahir Gusti Raden Mas Suryo Aryo Mustiko, sebelum kemudian dikukuhkan dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puruboyo, dan akhirnya bergelar KGPAA Hamangkunegoro.

    “Kami harus menjumenengkan (melantik) putra mahkota itu (menjadi raja), di mana itu adalah Kanjeng Gusti Adipati Arya (KGPAA) Hamangkunegoro,” ucap Gusti Timoer.

    GKR Timoer menegaskan, keputusan yang diambil ayahandanya bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat. Menurutnya, pihak di luar keluarga inti tidak memiliki otoritas untuk menentukan siapa penerus tahta Keraton Solo.

    “Yang jelas kami putra-putrinya Pakubuwono XIII, keluarga inti sudah sepakat untuk menjalankan amanah Sinuhun. Selain (keluarga inti) itu, ya sudah bukan ranahnya untuk menentukan siapa yang menjadi raja,” katanya.

    Dia menambahkan, segala bentuk penolakan terhadap penetapan Hamangkunegoro sebagai pewaris akan dianggap bertentangan dengan adat dan nilai-nilai yang berlaku di lingkungan keraton.

    Meski demikian, keluarga besar PB XIII belum menetapkan waktu pelaksanaan upacara jumenengan atau penobatan resmi Hamangkunegoro sebagai raja baru.

    “Nanti tunggu,” ucapnya singkat.

  • Duduk Perkara Mata Bocah SD di Palembang Lebam, Diduga Dianiaya Guru

    Duduk Perkara Mata Bocah SD di Palembang Lebam, Diduga Dianiaya Guru

    Kepala SDN 150 Gandus Palembang Eka Octa Nugraha membantah salah satu gurunya menganiaya korban. Bahkan dia berujar jika informasi yang sudah terlanjur beredar tersebut, tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di sekolahnya.

    “Kami dari pihak sekolah memastikan tidak ada tindak kekerasan yang terjadi. Karena sebelum ia datang ke sekolah, matanya sudah merah di sebelah kiri,” katanya.

    FT sudah membawa korban ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis. Lalu, korban juga dirujuk juga ke Rumah Sakit (RS) Bunda Palembang untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.

    Dia merasa kaget dengan informasi yang beredar jika diduga guru yang menganiaya korban, menggunakan cincin. Karena sepengetahuannya, tidak ada satu guru pun yang menggunakan cincin.

    Dinas Pendidikan (Disdik) Palembang ikut turun dalam menangani kasus tersebut. Bahkan Disdik Palembang sudah menanyakan ke para guru, seluruh teman sekelas korban dan keluarga korban.

    Kepala Disdik Palembang, Muhammad Affan Prapanca berkata, penyelidikan masih berlangsung dan sejauh ini belum ada indikasi adanya kekerasan yang dilakukan salah satu tenaga pendidik di SDN 150 Gandus Palembang.

    “Hasil klarifikasi sementara, tidak ada laporan atau pengakuan dari anak-anak bahwa terjadi penganiayaan. Pemeriksaan masih berjalan, masih menunggu hasil resmi dari dokter,” ujarnya.

    Dia berkata, pentingnya menjaga objektivitas publik agar kasus ini tidak berkembang menjadi spekulasi liar. Ia meminta masyarakat menunggu hasil pemeriksaan resmi.

    Kasus ini mendapat perhatian dari Wali Kota Palembang Ratu Dewa. Dia datang ke rumah FT di kawasan Gandus Palembang, Senin (3/11/2025) untuk melihat kondisi korban.

    Ratu Dewa berkata, seluruh biaya pengobatan dan pendampingan psikologis korban, akan ditanggung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang.

  • Dari CJIBF, 34 Investor Siap Investasi Senilai Total Rp5 Triliun di Jawa Tengah

    Dari CJIBF, 34 Investor Siap Investasi Senilai Total Rp5 Triliun di Jawa Tengah

    Liputan6.com, Semarang Gelaran Central Java Investment Business Forum (CJIBF) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membuahkan hasil. 

    Dari gelaran tersebut, sebanyak 34 investor siap menanamkan investasinya di Jawa Tengah. Bahkan, nilainya mencapai Rp5 triliun. Investor tersebut sudah menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah daerah tujuan investasi tersebut.

    “Hari ini kita mengadakan CJIBF yang sudah kesekian kalinya. Hari ini juga dilakukan beberapa MoU (memorandum of understanding atau nota kesepahaman) yang minat terkait investasi di wilayah kita,” kata Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi disela gelaran CJIBF di  Hotel Padma, Kota Semarang, Selasa, 4 November 2025.

    Sebagai informasi, CJIBF merupakan agenda rutin yang digarap oleh Pemprov Jateng berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia  Jawa Tengah. Tema CJIBF kali ini adalah “Promoting Central Java’s Investment Opportunity in Renewable Energy and Downstream Food Industry”. 

    Tema tersebut diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hijau dan berkelanjutan. 

    “Hari ini topiknya adalah bagaimana menciptakan ekonomi terbarukan dan produk-produk yang terintegrasi. CJIBF ini diikuti oleh perwakilan dari beberapa kedutaan besar seperti Duta Besar Pakistan dan Zimbabwe, para investor, dan kepala daerah. Lengkap,” katanya.

    Luthfi menjelaskan, investasi merupakan salah satu kekuatan  untuk membangun sebuah daerah. Oleh karenanya, sektor  tersebut terus digenjot oleh Pemprov Jawa Tengah.

    Hasilnya, realisasi investasi di Jawa Tengah sampai triwulan III tahun 2025 mencapai Rp66,13 triliun. Jumlah tersebut didominasi oleh penanaman modal asing (PMA).

    Ia berharap melalui CJIBF akan lebih banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di Jawa Tengah.  Dengan begitu, mampu menyerap banyak tenaga kerja.

    Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Sakina Rosellasari, menambahkan sudah ada 34 pelaku usaha yang akan melakukan pertemuan dengan bupati/wali kota untuk membahas mengenai penanaman investasinya.

    Sejumlah jenis investasi yang dibahas di antaranya mengenai hilirisasi pertanian,  perikanan, renewable energy, pengolahan sampah,  industri pariwisata, dan lainnya” jelasnya.

    Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra mengatakan, Pemprov Jateng dan Bank Indonesia selalu berkolaborasi untuk menarik investasi.