Category: Liputan6.com Regional

  • Kisah Induk dan Anak Orang Utan Kalimantan Pulang ke Hutan

    Kisah Induk dan Anak Orang Utan Kalimantan Pulang ke Hutan

    Pagi itu, udara lembab bercampur aroma getah karet dan tanah basah. Tim YIARI bersiap dengan senapan bius. Tak ada heroisme di sana, hanya ketelitian.

    Dosis dihitung hati-hati, bukan untuk menaklukkan, tapi menenangkan. Saat peluru bius melesat, waktu seolah berhenti. Induk orang utan terjatuh lembut ke jaring, anaknya bergeming di pelukan udara yang dingin.

    Proses pembiusan orang utan ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Dihitung berdasarkan ukuran tubuh dan beratnya. Ini bukan sekadar pekerjaan, ini tanggung jawab hidup.

    Setelah pemeriksaan medis, hasilnya menggembirakan keduanya sehat. Tak ada luka, hanya trauma yang tak bisa dilihat.

    Dalam tiga jam perjalanan menuju kawasan Hutan Kencana Damai, mobil bak terbuka membawa mereka kembali ke rumah. Di jalan berlumpur itu, manusia menebus dosanya dengan langkah pelan.

    Setibanya di lokasi, warga ikut membantu membuka jalan. Di tengah hutan yang masih tersisa, mereka disambut rimba yang sunyi.

    Begitu dilepaskan, induk orang utan memeluk anaknya erat, lalu berlari menjauh. Tak ada kata perpisahan, hanya langkah kembali ke kebebasan.

    “Langkah ini merupakan win-win solution yang menguntungkan semua pihak,” kata Ketua Umum YIARI, Silverius Oscar Unggul.

    Translokasi ini bukan hanya menjamin keselamatan orang utan Kalimantan, tapi juga meminimalkan kerugian warga.”

    Namun di balik kisah heroik itu, ada kenyataan getir. Ketua Umum YIARI, Silverius Oscar Unggul menambahkan, kawasan tersebut sudah mengalami degradasi dan fragmentasi habitat parah akibat konversi lahan ke perkebunan dan encroachment di kawasan hutan.

    Sebuah kalimat sederhana, tapi menampar nurani. Artinya, rumah mereka tak lagi utuh. Hutan Kalimantan kini lebih sering diukur dengan hektare ekonomi bisnis ketimbang detak kehidupan di dalamnya.

    Translokasi mungkin menyelamatkan dua individu orang utan, tapi tidak seluruh spesies. Jika akar persoalannya perusakan habitat tak disembuhkan, translokasi hanya menjadi penangguhan penderitaan.

    Hutan bisa ditebang, tapi jejak kehilangan akan tumbuh kembali dalam bentuk konflik.

    YIARI sendiri adalah lembaga yang bekerja di garis depan penyelamatan primata Indonesia. Tak hanya mengevakuasi, mereka juga memulihkan, melepaskan kembali, dan memantau pasca-lepas.

    Pendekatan holistiknya memadukan manusia, hutan, dan satwa menjadi satu ekosistem yang seharusnya tak terpisahkan.

  • 5 Daerah di Lampung Berisiko Terdampak Megathrust, Basarnas Sebut Mitigasi Sudah Disiapkan, Masyarakat Jangan Panik

    5 Daerah di Lampung Berisiko Terdampak Megathrust, Basarnas Sebut Mitigasi Sudah Disiapkan, Masyarakat Jangan Panik

    Liputan6.com, Jakarta Isu potensi gempa megathrust kembali mencuat dan menimbulkan kekhawatiran masyarakat di Provinsi Lampung. Menanggapi hal itu, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Lampung meminta warga untuk tetap tenang, tidak panik, namun selalu waspada terhadap potensi bencana alam.

    Kepala Basarnas Lampung, Deden Ridwansah mengatakan, pihaknya bersama instansi terkait sedang menyusun rencana kontinjensi (Rencon) sebagai langkah antisipasi menghadapi ancaman gempa megathrust dan tsunami.

    “Lampung ini dikelilingi dua eduksi besar, Selat Sunda dan Enggano. Potensi ancaman memang ada, tapi yang penting kita memastikan kesiapan sumber daya manusia dan peralatan,” ujar Deden, Rabu (4/11/2025).

    Dalam pemetaan Basarnas, terdapat lima kabupaten/kota di Lampung yang berpotensi terdampak tsunami jika terjadi gempa besar, yakni Lampung Selatan, Kota Bandar Lampung, Pesawaran, Tanggamus, dan Pesisir Barat.

     

  • Ribuan Warga Antarkan PB XIII ke Peristirahatan Terakhir di Imogiri

    Ribuan Warga Antarkan PB XIII ke Peristirahatan Terakhir di Imogiri

    Liputan6.com, Jakarta Ribuan warga menyambut dan mengantarkan jenazah Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi ke peristirahatan terakhir di kompleks makam raja-raja Imogiri, Kabupaten Bantul, Rabu (5/11/2025).

    Bus pengangkut jenazah PB XIII tiba di kompleks pemakaman Imogiri pukul 12.36 WIB. Usai disalatkan di Masjid Pajimatam, jenazah yang diusung 30 penandu akan dimakamkan secara tertutup, khusus untuk keluarga.

    Bupati Pajimatan Imogiri yang membawahi kompleks pemakaman PB, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Joyo Adilogo, menyatakan dari pendopo tamu yang dibangun PB X, Jenazah kemudian dibawa menuju masjid.

    “Di pendopo tamu, perwakilan keraton Surakarta kemudian menyerahkan jenazah ke Bupati Pajimantam. Dari sini prosesi mengusung jenazah ke atas dimulai,” jelasnya.

    Warga yang sebelumnya menunggu kedatangan jenazah kemudian berbarengan dengan pengusungan jenazah naik ke atas.

    Proses pengangkatan peti jenazah menjadi momen krusial karena harus melewati sekitar 409 anak tangga di Kompleks Pemakaman Raja-raja Imogiri.

    Dalam proses pemakaman, sejumlah abdi dalem telah mendatangkan pasir khusus dari Purworejo, Jawa Tengah, yang dipilih karena teksturnya yang lembut.

    “Perjalanan melewati 409 anak tangga menuju area pemakaman usai dilakukan salat jenazah otomatis ditandu lewat tangga, harus itu wajib. Memang enggak boleh tidak,” tegasnya.

    Selama prosesi pemakaman, kawasan Imogiri tidak ditutup sehingga masyarakat umum dapat mengikuti prosesi dan menunaikan salat jenazah di Masjid Kagungan Dalem.

    Namun, untuk wilayah Kedaton Area Paku Buwono X, akses hanya dikhususkan bagi keluarga.

    KPH Adilogo mengapresiasi kehadiran masyarakat sebagai bentuk penghormatan pada salah satu raja Jawa dan melestarikan prosesi kebudayaan.

  • Penampakan Tumpukan Uang Rp 70 Miliar Barang Bukti Korupsi Pelindo Regional 3 dan PT APBS

    Penampakan Tumpukan Uang Rp 70 Miliar Barang Bukti Korupsi Pelindo Regional 3 dan PT APBS

    Liputan6.com, Jakarta Kejaksaan Negeri Tanjung Perak Surabaya menyita uang tunai sebesar Rp 70 miliar, dalam pengungkapan kasus korupsi proyek pemeliharaan dan pengusahaan kolam di Pelabuhan Tanjung Perak.

    Berdasarkan foto yang diterima Liputan6.com, barang bukti uang ditumpuk saat diperlihatkan oleh Kejari Tanjung Perak.

    “Proyek ini melibatkan dua perusahaan, yakni PT Pelindo Regional 3 dan PT Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), dalam pelaksanaan anggaran tahun 2023–2024,” ujar Kepala Kejari Tanjung Perak, Ricky Setiawan, Rabu (5/11).

    Ricky mengungkapkan bahwa penyitaan tersebut bertujuan untuk memperkuat pembuktian dan memulihkan kerugian negara.

    “Uang ini akan diajukan sebagai barang bukti di persidangan dan menjadi bagian dari pelaksanaan keadilan restoratif,” ucapnya.

    Ricky mengatakan, dana yang telah disita kini dititipkan ke rekening penampungan milik Kejaksaan RI melalui bank BUMN mitra, dan akan menunggu putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap untuk menentukan nilai kerugian negara serta besaran uang pengganti yang harus dibayarkan oleh pihak yang bertanggung jawab.

    “Dalam rangka mengusut kasus ini, tim penyidik Kejari telah memeriksa lebih dari 41 saksi serta sejumlah ahli,” ujarnya.

    Ricky menyebut, penggeledahan dilakukan pada 9 Oktober di kantor PT Pelindo Sub Regional 3 dan PT APBS, yang menghasilkan penyitaan dokumen proyek, dua unit laptop, dan beberapa telepon genggam yang diduga terkait dengan praktik korupsi.

    “Kami menemukan dokumen penting, baik cetak maupun digital, yang memperkuat konstruksi perkara,” ujarnya.

    Ricky menegaskan, penetapan tersangka akan dilakukan setelah seluruh alat bukti dinilai cukup dan selaras dengan keterangan para saksi serta dokumen yang telah dikumpulkan.

    “Begitu kami yakin, akan kami umumkan siapa saja yang dimintai pertanggungjawaban,” ucapnya.

    Ricky juga memastikan bahwa proses penanganan perkara ini berjalan sesuai prosedur dan mengikuti arahan Jaksa Agung dalam Rencana Aksi Program Prioritas Nasional.

    Ia menekankan bahwa Kejaksaan tidak hanya berfokus pada aspek penindakan, tetapi juga mendorong perbaikan tata kelola perusahaan agar sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance.

    “Langkah ini disebut sebagai bentuk dukungan terhadap visi pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka, khususnya dalam hal reformasi hukum dan pemberantasan korupsi,” ujarnya.

    “Pengembalian uang tidak menghentikan proses pidana. Kami akan menuntaskan perkara ini sesuai aturan yang berlaku,” pungkas Ricky.

  • Tersangka Penipuan Akpol Mengaku Adik Kapolri, Tipu Warga Pekalongan Rp 2,6 Miliar

    Tersangka Penipuan Akpol Mengaku Adik Kapolri, Tipu Warga Pekalongan Rp 2,6 Miliar

    Tindak pidana penipuan yang dialami korban bernama Dwi Purwanto, warga Kabupaten Pekalongan, itu terjadi antara bulan Desember 2024 hingga April 2025.

    Korban menerima tawaran dari dua anggota Polres Pekalongan berinisial F dan AUK. Pelaku mengatakan jika anak korban ingin masuk ke Akpol Semarang, syaratnya harus membayar Rp3,5 miliar.

    Korban yang menyetujui penawaran itu, kata Dwi Subagio, total sudah menyerahkan uang senilai Rp2,6 miliar kepada pelaku.

    Dalam perjalanannya, ternyata anak korban langsung dinyatakan gagal saat tes pemeriksaan kesehatan tahap pertama.

     

  • Mal Terbesar di Bengkulu Diduga Belum Bayar Piutang Hingga Rp 10 Miliar

    Mal Terbesar di Bengkulu Diduga Belum Bayar Piutang Hingga Rp 10 Miliar

    PT Impian Bengkulu Indah (IBI) sebagai pengelola Bencoolen Mall buka suara terkait persoalan ini. General Affair PT Bencoolen Mall Hery supandi menyampaikan bahwa telah dilakukan pertemuan awal antara PT IBI dengan Pemkot Bengkulu untuk membahas sejumlah hal, termasuk pengelolaan parkir di area Bencoolen Mall.

    Hery supandi memandang langkah ini sebagai upaya bersama untuk memperkuat sinergi dan memastikan pengelolaan kawasan berjalan sesuai prinsip transparansi, kepastian hukum, serta keberpihakan kepada masyarakat.

    Menurutnya, seluruh proses dialog yang dilakukan berlandaskan pada perjanjian kerja sama build, operate, and transfer (BOT) yang telah ditandatangani secara sah antara Pemkot Bengkulu dan PT IBI.

    “Perjanjian ini merupakan dasar hukum yang mengikat kedua belah pihak dan menjadi pedoman utama dalam pelaksanaan hak serta kewajiban, termasuk pengelolaan dan pengembangan kawasan Bencoolen Mall beserta fasilitas pendukungnya,” ujar Hery dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

    Dalam pelaksanaannya, PT IBI berupaya menjalankan seluruh kewajiban sebagaimana diatur dalam perjanjian, termasuk tanggung jawab perpajakan kepada pemerintah pusat dan daerah.

  • Gubernur Riau Sempat Sembunyi dari Kejaran KPK, Akhirnya Ditangkap di Kafe

    Gubernur Riau Sempat Sembunyi dari Kejaran KPK, Akhirnya Ditangkap di Kafe

    Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak mengungkap Gubernur Riau Abdul Wahid (AW) sempat sembunyi dari kejaran penyidik yang hendak menangkapnya. Abdul Wahid akhirnya ditangkap di sebuah kafe di Riau.

    “Tim KPK selanjutnya bergerak mencari saudara AW, yang diduga bersembunyi. Bahwa kemudian, Tim KPK berhasil mengamankan saudara AW di salah satu kafedi Riau,” kata Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak dalam konferensi pers, Rabu (5/11/2025).

    Penyidik KPK juga mengamankan orang kepercayaan Gubernur Riau Abdul Wahid, Tata Maulana alias TM di lokasi yang sama.

    “Tim KPK juga mengamankan saudara TM selaku orang kepercayaan Gubernur Riau di sekitar lokasi,” lanjutnya.

    Sesaat setelah mengamankan Abdul Wahid dan Tata Maulana, secara paralel, tim KPKjuga bergerak melakukan penggeledahan dan menyegel rumah Abdul Wahid di wilayah Jakarta Selatan.

    “Dari hasil penggeledahan tersebut, tim mengamankan sejumlah uang dalam bentuk pecahan asing, yakni 9.000 pound sterling dan USD 3.000 atau jika dikonversi dalam rupiah senilai Rp 800 juta. Sehingga total yang diamankan dari rangkaian kegiatan tangkap tangan ini senilai Rp 1,6 miliar,” pungkasnya.

  • Polisi di Mesuji Tewas Usai Tabrak Truk Tronton Mogok, Sopir Diamankan

    Polisi di Mesuji Tewas Usai Tabrak Truk Tronton Mogok, Sopir Diamankan

    Liputan6.com, Jakarta Seorang polisi tewas usai menabrak truk tronton mogok di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kilometer 194, tepatnya di dekat Jembatan Way Balak, Desa Agung Batin, Kecamatan Simpangpematang, Kabupaten Mesuji, Senin (3/11/2025) malam.

    Korban seorang anggota Samapta Polres Mesuji. Korban mengendarai sepeda motor Yamaha Aerox berwarna kuning dengan nomor polisi BE 4690 LE.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Mesuji Ipda Ferdyansyah mengatakan, korban melaju dari arah Palembang menuju Bandar Lampung. Korban menabrak bagian belakang tronton BG 8010 JG yang terparkir di bahu jalan karena mengalami kendala mesin.

    “Kejadian terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Pengendara motor menabrak tronton yang sedang parkir di badan jalan karena mengalami kerusakan,” ujar Ferdyansyah, Selasa (4/11/2025).

    Akibat benturan keras, korban mengalami luka berat di bagian kepala dan tubuh. Ia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Puri Husada, namun nyawanya tidak tertolong.

    Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka di Kabupaten Lampung Tengah untuk dimakamkan.

    Sementara itu, sopir tronton telah diamankan polisi untuk dimintai keterangan.

    “Sopir saat ini kami amankan untuk pemeriksaan. Dari keterangan awal, truk tersebut memang sedang mogok dan diparkirkan di bahu jalan. Kasusnya masih dalam penyelidikan,” tutup dia.

  • Ledakan Tabung Gas Oksigen di Aceh Tewaskan Dua Pekerja

    Ledakan Tabung Gas Oksigen di Aceh Tewaskan Dua Pekerja

    Liputan6.com, Jakarta Dua orang meninggal dunia akibat meledaknya tabung gas oksigen di gudang penyimpanan Gampong Gampa, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Rabu (5/10/2025) siang. Ledakan ini bahkan membuat enam rumah yang berada di dekat lokasi kejadian terdampak.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Teuku Ronald Nehdiansyah, menjelaskan ledakan terdengar sekira pukul 11.20 WIB. Warga setempat sempat panik mendengar suara ledakan yang besar tersebut.

    “Dua korban yang diidentifikasi meninggal dunia, yang satu meninggal di lokasi, satu lagi sempat dievakuasi ke rumah sakit Cut Nyak Dhien,” sebut Ronald menjawab Liputan6.com via sambungan telepon seluler.

    Salah satu korban selamat menurut Ronald tidak mengalami luka serius, dan sudah dibawa ke rumah sakit. Getaran dari ledakan ini membuat perabotan yang ada di rumah terdekat dalam radius puluhan meter berjatuhan ke lantai.

    “Kalau jarak, yang memang berefek langsung (rumah), itu sekitar 20 meter,” lanjutnya.

    Kondisi jenazah kedua korban sangat tragis. Video yang beredar luas di grup WhatsApp memperlihatkan situasi yang mencekam sewaktu warga berusaha mengevakuasi salah satu korban ledakan tersebut.

    Belum diketahui apa yang menyebabkan tabung gas oksigen yang disimpan di pangkalan tersebut meledak. Hingga Rabu siang, petugas masih berada di lokasi, di mana garis polisi dipasang agar warga tidak melewati batas dan masuk ke lokasi.

  • Malam Hari Badai Terjang 2 Kabupaten di Lampung, Puluhan Rumah Rusak

    Malam Hari Badai Terjang 2 Kabupaten di Lampung, Puluhan Rumah Rusak

    Liputan6.com, Jakarta Puluhan rumah di Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Way Kanan, Provinsi Lampung rusak setelah diterjang angin kencang, Selasa (4/11/2025) malam.

    Berdasarkan laporan Pusdalops PB BPBD Provinsi Lampung, bencana angin kencang pertama kali melanda Tiyuh Gilang Tunggal Makarta, Kecamatan Lambu Kibang, Tulang Bawang Barat, sekira pukul 19.30 WIB.

    Sementara di Way Kanan, hujan deras disertai puting beliung menghantam Dusun I dan II Kampung Banjar Sakti serta Kampung Suka Negeri, Kecamatan Gunung Labuhan, sekira pukul 19.00 WIB.

    Humas BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat, mengatakan akibat kejadian tersebut sebanyak 12 rumah rusak berat, 19 rumah rusak ringan, serta tiga fasilitas umum ikut terdampak di wilayah Tulang Bawang Barat.

    “Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Petugas bersama warga saat ini bergotong-royong memperbaiki rumah yang rusak dengan bantuan dari BPBD setempat,” ujar Wahyu, Rabu (5/11/2025).

    BPBD Tulang Bawang Barat telah menyalurkan bantuan logistik dan peralatan kepada warga terdampak, serta berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan aparat kampung untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi.

    Sementara di Way Kanan, hujan deras disertai puting beliung mengakibatkan puluhan rumah mengalami kerusakan pada bagian atap. Tercatat, tiga unit rumah rusak berat di Kampung Suka Negeri dan satu bangunan sekolah dasar ikut terdampak.

    “Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Way Kanan langsung turun ke lokasi untuk melakukan pendataan dan membantu warga terdampak. Proses pendataan masih terus berlangsung,” jelas Wahyu.

    Dia menambahkan, masyarakat di seluruh wilayah Lampung diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, angin kencang, dan petir yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

    “BPBD Provinsi Lampung terus berkoordinasi dengan BMKG serta BPBD kabupaten dan kota untuk memantau perkembangan cuaca. Masyarakat diimbau aktif mengikuti peringatan dini dan memastikan lingkungan sekitar aman dari pohon tumbang maupun atap yang mudah terlepas,” tutup Wahyu.