Category: Liputan6.com Regional

  • Misteri Sepeda Motor di Cisokan Cianjur Akhirnya Terkuak, Herman Kabur Diduga Stres Ditinggal Istri

    Misteri Sepeda Motor di Cisokan Cianjur Akhirnya Terkuak, Herman Kabur Diduga Stres Ditinggal Istri

    Liputan6.com, Sukabumi – Misteri penemuan satu unit sepeda motor yang ditinggalkan di tepi Jembatan Cisokan, Jalan Raya Bandung, Kabupaten Cianjur, akhirnya terungkap. 

    Motor tersebut diketahui milik Herman (27), seorang penjual mainan anak-anak. Herman meninggalkan kendaraannya disertai surat wasiat, memicu keresahan dan dugaan tindakan yang mengkhawatirkan.

    Kapolsek Sukaluyu, AKP Akhmad Tri Lesmana, menjelaskan bahwa Herman bertindak demikian didorong oleh tekanan berat.

    “Yang pertama motifnya ekonomi, yang kedua dia ditinggalkan istrinya, mungkin stres berat juga,” ujar AKP Akhmad Tri Lesmana, dikonfirmasi Jumat (6/11/2025). 

    Polisi mengungkapkan, Herman diduga terinspirasi dari tayangan sinetron saat melakukan tindakannya. 

    Ia meletakkan motor di lokasi tersebut dan meninggalkan tulisan di atasnya, bermaksud agar ia dianggap sudah tiada.

    “Itu mungkin belakangan ini kejadiannya. Makanya dia mungkin terinspirasi dari sinetron. Intinya dia meletakkan motor di sana, di atasnya diberi tulisan supaya seolah-olah dia dianggap sudah tidak ada,” jelasnya.

    Rencana awal Herman adalah kabur ke Lampung. Namun, sebelum mencapai Lampung, ia sempat menuju rumah saudaranya di daerah Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, dengan menaiki angkot.

    Pencarian yang dilakukan oleh pihak kepolisian bekerja sama dengan tim SAR juga keluarga membuahkan hasil. 

    Setelah informasi ditelusuri dari Sukabumi, Herman akhirnya diketahui pulang ke rumah neneknya di Cugenang.

    “Dari Sukabumi kita cari informasi, ditelusuri dan lainnya, akhirnya dia pulang ke neneknya di Cugenang. Setelah itu, kami menjemputnya dari Cugenang,” kata AKP Akhmad.

    Pihak kepolisian kemudian melakukan komunikasi dengan keluarga dan aparat setempat untuk memastikan Herman dapat dibawa ke Polsek guna dimintai keterangan dan mendapatkan pendampingan. 

    Sebelumnya, keluarga Herman juga sempat mencari bersama polisi di lokasi penemuan motor di Cisokan.

     

  • Bintara Polres Pringsewu Tewas Tabrak Truk Parkir

    Bintara Polres Pringsewu Tewas Tabrak Truk Parkir

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang bintara Polres Pringsewu, Bripda Ferry Irawan, meninggal dunia setelah minibus yang dikemudikannya menabrak truk Colt Diesel yang sedang parkir di tepi Jalan Lintas Barat (Jalintabarat), Pekon Sidoharjo, Kamis (6/11/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.

    Ferry mengendarai Honda Mobilio putih bernomor polisi BE 1959 BS bersama seorang rekannya, Rafi Adam, dalam perjalanan dari Gadingrejo menuju pusat kota Pringsewu.

    Namun laju kendaraan diduga tak terkendali hingga menghantam keras bak belakang truk oranye BE 8271 UY yang terparkir di sisi kanan jalan. Sopir truk saat itu tengah beristirahat di pondok lesehan tak jauh dari lokasi.

    Benturan kuat membuat Mobilio ringsek parah dan bahkan mendorong truk tersebut beberapa meter.

    Ferry mengalami luka berat dan dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Husada, namun nyawanya tak tertolong. Penumpang, Rafi Adam, selamat meski mengalami luka pada bagian kepala.

     

  • 448 Ribu Orang di Sumut Masih Menganggur

    448 Ribu Orang di Sumut Masih Menganggur

    Liputan6.com, Jakarta Jumlah pengangguran di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) pada Agustus 2025 sebanyak 448 ribu orang, turun 10 ribu orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Hal tersebut berdadarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut. Penurunan ini membuat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sumut berada di level 5,32 persen, atau menurun 0,28 persen poin dibanding Agustus 2024.

    Kepala BPS Sumut, Asim Saputra mengatakan, penurunan pengangguran ini menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja di Sumut semakin membaik, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang solid.

    “Penurunan ini menjadi sinyal positif penyerapan tenaga kerja di Sumut semakin kuat. Meskipun masih ada tantangan, tren ini menunjukkan arah perbaikan,” kata Asim di Medan, Jumat (7/11/2025).

    Meski pengangguran menurun, berdasarkan data BPS Sumut, tingkat setengah pengangguran naik menjadi 9,05 persen, atau meningkat 0,34 persen poin dibanding Agustus 2024. Sedangkan tingkat pekerja paruh waktu turun menjadi 24,06 persen, menurun 1,02 persen poin.

    Setengah pengangguran adalah mereka yang jam kerjanya di bawah jam kerja normal, yaitu kurang dari 35 jam per minggu, dan masih mencari pekerjaan atau bersedia menerima pekerjaan lain.

    “Tingkat S”setengah pengangguran pada Agustus 2025 adalah sebesar 9,05 persen. Hal ini berarti dari 100 penduduk bekerja terdapat sekitar sembilan sampai sepuluh orang yang termasuk Setengah pengangguran,” Asim menjelaskan.

    Sementara, pada Agustus 2025, tingkat setengah pengangguran laki-laki sebesar 9,56 persen, sedangkan tingkat setengah pengangguran perempuan sebesar 8,32 persen.

    Dibandingkan Agustus 2024, tingkat setengah pengangguran laki-laki mengalami kenaikan sebesar 0,45 persen poin untuk tingkat setengah pengangguran laki-laki dan 0,18 poin untuk tingkat setengah pengangguran perempuan.

    Dari total 11,65 juta penduduk usia kerja, sebanyak 8,42 juta orang termasuk dalam angkatan kerja. Sedangkan 3,23 juta orang tergolong bukan angkatan kerja. Jika dibandingkan Agustus 2024, jumlah angkatan kerja naik 243 ribu orang, sementara jumlah penduduk bekerja meningkat 253 ribu orang.

  • Sopir Truk di Bali Gantung Diri, Tinggalkan Pesan ke Anak ‘Maaf Semua Salah Bapak’

    Sopir Truk di Bali Gantung Diri, Tinggalkan Pesan ke Anak ‘Maaf Semua Salah Bapak’

    Liputan6.com, Jakarta Seorang pria ditemukan tewas gantung diri di area lapangan parkir utara Lapangan Kapten Japa, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Kamis (6/11/2025) sore. Korban diketahui bernama I Nengah Sukrianta (42), seorang sopir truk asal Karangasem yang belakangan tinggal sementara di kawasan Kesiman Kertalangu.

    Peristiwa tragis itu pertama kali diketahui sekitar pukul 18.30 Wita. Berdasarkan laporan resmi Polresta Denpasar kepada Kapolda Bali, korban ditemukan dalam posisi tergantung di pohon bentaro menggunakan tali nilon sepanjang sekitar lima meter.

    Saat ditemukan, korban mengenakan kemeja hijau dan celana jeans biru. Di dekat lokasi, polisi juga menemukan satu botol minuman beralkohol berlabel Mojitu serta satu unit dump truck yang diduga milik korban.

    Dari hasil pemeriksaan awal dan keterangan saksi, korban diduga telah merencanakan perbuatannya. Anak kandung korban, Gede Yona Dwiva Widhin (18), mengaku menerima pesan WhatsApp dari ayahnya sekitar pukul 17.48 Wita, kurang dari satu jam sebelum korban ditemukan tewas.

    Dalam pesan itu, korban menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga dan menyatakan keinginannya untuk mengakhiri hidup. Tak hanya itu, korban juga mengirimkan foto dirinya sedang duduk dengan seutas tali plastik di sampingnya dan botol arak di dekatnya.

    “Dalam pesan tersebut korban menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga dan menyatakan bahwa pada hari itu korban akan mengakhiri hidupnya,” ujar Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar, Kompol I Ketut Sukadi.

    Menurut sang anak, korban memang sudah lama hidup sendiri setelah berpisah dengan istrinya. Sejak berpisah, korban kerap berpindah tempat tinggal dan diketahui menghadapi kesulitan ekonomi.

    “Menurut pengetahuan saksi, sebelum berpisah dengan istrinya, antara korban dan istrinya sering terjadi pertengkaran yang disebabkan oleh permasalahan ekonomi.,” tambah Sukadi.

  • BPN Akui Ada Dua Sertifikat dan Belum Ada Konstatering

    BPN Akui Ada Dua Sertifikat dan Belum Ada Konstatering

    Liputan6.com, Makassar Polemik Founder & Advisor Kalla Group, Jusuf Kalla (JK) dengan  PT Gowa Makassar Tourism Development (GMTD) terkait lahan seluas 16,4 hektare di depan Trans Mall, Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, Sulawesi Selatan, menuai banyak perhatian.

    Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Makassar, Muhammad Natsir Maudu, menjelaskan, di lahan tersebut memang terdapat dua perkara hukum dan dua sertifikat kepemilikan.

    “Seperti yang disampaikan Pak Menteri, memang ada dua perkara. Perkara perdata antara GMTD dengan Manyomballang Daeng Sosong, itu yang inkracht dan ingin dieksekusi oleh GMTD. Sementara satu perkara lagi adalah perkara TUN antara Mulyono dengan GMTD yang masih tahap kasasi,” ujarnya.

    Selain perkara hukum, BPN juga mencatat adanya dua sertifikat berbeda di area yang sama. Salah satunya tercatat merupakan Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama perusahaan milik Jusuf Kalla

    “Tanah yang mau dieksekusi oleh GMTD ternyata di lokasi tersebut juga terdapat sertifikat HGB atas nama NV Haji Kalla,” jelas Natsir.

    Terkait pernyataan JK yang menyoroti tidak adanya konstatering sebelum rencana eksekusi lahan oleh GMTD, Natsir membenarkan bahwa proses pengukuran dari BPN belum dilakukan.

    Ia menjelaskan, sesuai ketentuan PP Nomor 18 Tahun 2021 Pasal 93 Ayat 2, setiap pelaksanaan eksekusi lahan berdasarkan putusan pengadilan wajib diawali dengan konstatering atau pengukuran oleh Kantor Pertanahan.

    “Sebelum eksekusi putusan pengadilan, Panitera wajib mengajukan permohonan pengukuran ke kantor pertanahan untuk memastikan letak dan batas tanah yang akan dieksekusi. Itu diatur jelas dalam PP 18/2021,” terang Natsir.

    Meski demikian, BPN Makassar disebut sudah menerima surat permohonan dari pihak pengadilan, namun belum melaksanakan pengukuran di lapangan.

    “Kami sudah menerima surat untuk konstatering, tapi pelaksanaannya belum dilakukan,” tegasnya.

     

  • Polisi Tembak Spesialis Curanmor Lintas Daerah di Lampung, 1 Pelaku Buron

    Polisi Tembak Spesialis Curanmor Lintas Daerah di Lampung, 1 Pelaku Buron

    Liputan6.com, Lampung Tim Tekab 308 Polresta Bandar Lampung menembak seorang terduga pencuri sepeda motor yang kerap beraksi di wilayah Rajabasa.

    Pelaku bernama Irvan Virmansyah, 25 tahun, warga Lampung Timur, ditangkap setelah sempat kabur usai mencuri sepeda motor milik warga berinisial IAS pada Rabu malam (22/10/2025).

    Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay mengatakan, aksi pencurian itu dilakukan Irvan bersama rekannya, Eja Wahyudi, yang kini masuk daftar pencarian orang (DPO).

    “Pelaku merusak kunci kontak Honda Beat milik korban dengan kunci leter T sekitar pukul 20.30 WIB. Setelah mendapatkan laporan, tim langsung melakukan pengejaran,” ujar Alfret, Jumat (7/11).

    Keesokan harinya, patroli Tekab 308 menemukan dua pria dengan ciri yang sesuai. Polisi membuntuti keduanya hingga ke Jalan Ir. Sutami, Lampung Selatan.

    “Saat dilakukan penyergapan, salah satu pelaku melawan. Petugas terpaksa memberikan tindakan tegas terukur pada Irvan, sementara rekannya melarikan diri ke area perkebunan,” ungkap dia.

    Dalam penggeledahan, polisi mendapati Irvan membawa sepucuk senjata api rakitan jenis revolver berisi lima butir peluru aktif. Selain itu, turut diamankan Honda Beat hasil curian, motor yang digunakan pelaku dalam aksi mereka, serta kunci leter T.

     

  • Kapolda Aceh Beri Kuliah Umum Ribuan Mahasiswa di Auditorium UTU

    Kapolda Aceh Beri Kuliah Umum Ribuan Mahasiswa di Auditorium UTU

    Liputan6.com, Jakarta Kapolda Aceh, Irjen Pol Marzuki Ali Basyah mengisi acara kuliah umum berjudul “Polda Aceh Meutuah, Green Policing”. Acara tersebut dihadiri oleh ribuan peserta yang memenuhi Auditorium Universitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh, Aceh Barat pada Kamis, 05 November 2025.

    “Ini menjadi sejarah. Baru kali ini, peserta kuliah umum memenuhi balkon,” kata Rektor UTU Ishak Hasan.

    Kapolda memulai kuliahnya dengan meminta delapan perwakilan mahasiswa untuk maju ke panggung. Dia kemudian melontarkan pertanyaan sederhana, yaitu: “coba jelaskan tentang polisi, dan apa yang tidak diketahui tentang polisi.” Jawaban mahasiswa beragam. Ada yang serius menjelaskan tentang tugas dan fungsi kepolisian, yaitu merawat keamanan dan ketertiban masyarakat serta penegakan hukum.

    Ada juga yang mengatakan polisi ada penjaga lalu lintas. Sedangkan yang tidak diketahui mengenai polisi adalah berapa gaji polisi, dan apa yang dikerjakan oleh polisi selepas menjalankan tugasnya.

    Kapolda pun menjelaskannya dengan ringan mengenai tugas kepolisian. “Sedangkan yang tidak tahu gaji polisi, agar tahu jawabannya maka menikahlah dengan polisi,” kata Kapolda yang disambut riuh tawa mahasiswa.

    Selanjutnya, Kapolda menjelaskan tentang pentingnya merawat Aceh Barat-Selatan, agar investor mau masuk dan membuka usahanya di sini. “Untuk itu ada empat aspek keamanan yang perlu dijaga, yaitu keamanan fisik dan psikis (security), perlindungan dari bahaya (safety), kebebasan dari kekhawatiran (surety), serta kedamaian dan ketenangan (peace),” katanya.

    Selain itu, Kapolda juga menjelaskan mengenai visi dan misi Polda Aceh, yaitu Polda Meutuah menuju Aceh Meusyuhu. Di sini ada tujuh misi, yaitu: masyarakat ta peulindong (melindungi dan mengayomi masyarakat), etika ta jaga (menjaga etika), ureung meutuah (personel berbuat baik), tanggon jaweub (bertanggungjawab), udep sijahtra (hidup sejahtera), amanah dalam buet (bekerja sesuai dengan amanah), dan hukom ta patoh (mematuhi hukum).

    Perbesar

    Agenda kuliah umum di Auditorium Universitas Teuku Umar (UTU). (istimewa)… Selengkapnya

    Selanjutnya, Kapolda juga membahas persoalan yang kontekstual dengan wilayah Aceh Barat-Selatan, yaitu mengenai pertambangan dan perkebunan. “Paling utama adalah menjaga lingkungan hidup yang berkelanjutan,” katanya.

    Karena itu, Kapolda menyebutkan sudah menyelesaikan program kerja yang disebut Green Policing. “Konsepnya sudah selesai, kini tinggal kita terapkan di lapangan. Jadi salah satu yang kita upayakan adalah menyelesaikan masalah ekonomi masyarakat yang berada dalam ekosistem pertambangan illegal,” katanya.

    Penegakan hukum, kata Kapolda, harus juga humanis. Artinya, penegakan hukum harus jalan, namun sistem sosial kemasyarakat jangan sampai terganggu, mata pencaharian masyarakat untuk kehidupan sehari-hari tetap harus dipikirkan.

    Kuliah umum Kapolda yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB ini baru berakhir pukul 11.30. Mahasiswa tetap antusias mengikutinya, termasuk menjawab berbagai pertanyaan di ujung kuliah umum.

    Pada kesempatan tersebut, ada pula mahasiswa yang bertanya apakah mungkin jika ganja dilegalkan saja untuk medis. “Untuk penelitian ilmiah, tentu bisa dengan menempuh prosedur akademik yang dibenarkan. Namun untuk melegalkan ganja, sampai saat ini saya melihat lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya,” katanya.

  • Motor Bocor Saat Kabur, Dua Pencuri di Lampung Terkepung Massa, Satu Meninggal

    Motor Bocor Saat Kabur, Dua Pencuri di Lampung Terkepung Massa, Satu Meninggal

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang terduga pencuri tewas diamuk massa setelah kepergok membobol rumah warga di Desa Tri Darmayoga, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan, Selasa, 4 November 2025. Pelaku berinisial AS alias Ansori, 43 tahun, warga Rukti Basuki, Kecamatan Rumbia, Lampung Tengah. Ia beraksi bersama rekannya, ES, 30 tahun.

    Kasatreskrim Polres Lampung Selatan, AKP Indik Rusmono menjelaskan peristiwa itu bermula ketika AS menjemput ES menggunakan sepeda motor menuju Desa Tri Darmayoga sekitar pukul 06.30 WIB. Keduanya kemudian menyasar rumah milik korban berinisial PM. AS masuk ke rumah lewat bagian belakang, sementara ES menunggu di teras depan. Namun aksi mereka dipergoki saudara korban, INW.

    “Ketika ditanya keberadaan pemilik rumah, keduanya memberikan jawaban mencurigakan. Menyadari pintu belakang terbuka, Nyoman meminta keduanya menunggu pemilik rumah. Saat itulah AS dan ES melarikan diri,” jelas Indik, Jumat (7/11/2025).

    Dalam pelarian menuju Jalan Lintas Timur, ban motor mereka bocor sehingga kendaraan ditinggalkan di sebuah rumah makan di wilayah Ketapang. ES bersembunyi di kolong jembatan, sementara AS berenang menyeberangi sungai untuk kabur.

    Warga yang mengetahui kejadian itu kemudian melakukan pencarian. ES ditemukan lebih dulu oleh warga Desa Legundi dan diserahkan ke polisi.

     

  • 3 Orang Meninggal, 8 Rumah Hangus

    3 Orang Meninggal, 8 Rumah Hangus

    Liputan6.com, Jakarta – Musibah kebakaran melanda kawasan permukiman padat penduduk di Jl. Aes Nasution Gang Binjai, Kelurahan Gadang, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan, Jumat (7/11/2025) pagi. Peristiwa tragis ini menelan tiga korban jiwa dan menghanguskan sejumlah rumah warga.

    Menurut laporan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Banjarmasin, api mulai dilaporkan sekitar pukul 05.02 WITA, dan tim gabungan langsung bergerak ke lokasi lima menit kemudian.

    Operasi pemadaman berlangsung hingga pukul 07.00 WITA, dengan dukungan sumber air yang mencukupi dan tanpa kendala berarti di lapangan.

    Api berhasil dipadamkan berkat kerja cepat Regu 2 Disdamkarmat, dibantu unsur BPBD Kota Banjarmasin, Polsek Banjarmasin Tengah, Babinsa, Dinas Sosial, PMI, PLN, serta relawan BPK/PMK dan emergency gabungan.

    Meski demikian, kebakaran tersebut menyebabkan delapan rumah warga hangus terbakar, dengan empat rumah rusak berat dan empat lainnya rusak ringan.

    Tiga korban meninggal dunia diketahui satu keluarga, yaitu Tusradi (50 tahun), Marini (46 tahun), dan Nur Haliza (11 tahun).

    Mereka merupakan penghuni rumah yang mengalami kerusakan paling parah. Sementara itu, beberapa warga lainnya tercatat terdampak dan mengalami kerugian material cukup besar.

     

  • 4 WN China Jadi Spesialis Bobol Brankas Pabrik di Jateng, Miliaran Rupiah Raib

    4 WN China Jadi Spesialis Bobol Brankas Pabrik di Jateng, Miliaran Rupiah Raib

    Liputan6.com, Jakarta – Polrestabes Semarang mengungkap jaringan pencurian dengan target brankas berisi uang tunai di berbagai kawasan industri Jawa Tengah. Mereka terdiri dari empat warga negara asing (WNA) asal China.

    Warga China ini ditangkap di Kota Tegal. Sebelum ditangkap, mereka sudah berulangkali maling isi brankas dan merugikan sejumlah pabrik di Semarang, Ungaran, dan Klaten dengan total kerugian mencapai miliaran rupiah.

    Penangkapan dilakukan oleh Tim I Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang di Jalan Brigjend Katamso, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat.

    Kanit Resmob Polrestabes Semarang, Iptu Arel Dewanta dan timnya membuntuti mereka setelah menerima serangkaian laporan.

    Modus operandi sindikat ini menunjukkan bahwa serangkaian aksi yang dilakukan terencana dengan rapi dan profesional. Menurut Kepala Satreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Chandra Satria, para pelaku masuk Indonesia dengan visa turis dan menggunakan paspor asli.

    “Mereka kemudian melakukan survei lokasi selama empat hari sebelum eksekusi,” kata AKBP Chandra

    Ditambahkan bahwa mereka menargetkan brankas di ruang keuangan pabrik-pabrik. Dari pengakuan awal, kelompok ini telah beraksi minimal di tiga lokasi, sebuah pabrik tekstil di Semarang Raya, fasilitas produksi di Ungaran, serta unit industri di Klaten.

    “Uang hasil curian, diduga telah disalurkan ke jaringan internasional,” katanya.