Category: Liputan6.com Regional

  • Bontang Masih Dilirik Investor Asing, Realisasi PMA Didominasi Sektor Perumahan

    Bontang Masih Dilirik Investor Asing, Realisasi PMA Didominasi Sektor Perumahan

    Liputan6.com, Bontang Arus penanaman modal asing (PMA) di Kota Bontang pada Triwulan III 2025 menunjukkan geliat yang semakin stabil, terutama pada sektor-sektor penunjang pertumbuhan kota industri. Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), total realisasi investasi pada periode tersebut mencapai Rp32,4 miliar.

    Kepala DPMPTSP Bontang, Muhammad Aspiannur, menyebut kontribusi terbesar PMA berasal dari sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran dengan porsi mencapai 68,83 persen. Sektor tersebut dinilai relevan dengan kebutuhan Bontang yang saat ini berada dalam fase pertumbuhan populasi dan peningkatan aktivitas ekonomi.“Sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran menjadi penyumbang terbesar dari realisasi PMA dengan persentase 68,83 persen,” kata Aspiannur, Selasa (4/11/2025).

    Di bawahnya, sektor industri makanan mencatat kontribusi 27,99 persen, diikuti industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi sebesar 2,09 persen. Sektor hotel dan restoran menyumbang 0,99 persen, sementara perdagangan dan reparasi berada pada 0,11 persen. Data ini menunjukkan bahwa investor asing masih menaruh minat pada sektor pelayanan dan hilirisasi industri, meskipun dalam porsi terbatas.

    Jika dibandingkan dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), kontribusi PMA masih relatif kecil. PMDN pada periode yang sama mencapai Rp510 miliar atau sekitar 88,73 persen—melanjutkan tren dominasi pelaku usaha lokal yang sebelumnya juga mendominasi investasi hingga 96 persen pada realisasi Rp821 miliar di periode triwulan III.

  • Nelayan Lihat Kapal Mencurigakan di Rote, Saat Digerebek Ternyata Isinya 7 Warga China Ilegal

    Nelayan Lihat Kapal Mencurigakan di Rote, Saat Digerebek Ternyata Isinya 7 Warga China Ilegal

    Sebelumnya, Polres Rote Ndao berhasil mengamankan satu unit kapal laut tanpa identitas di perairan selatan Pulau Rote, tepatnya di wilayah Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao. Dari operasi itu, petugas mengamankan tujuh warga negara asing (WNA) asal China dan tiga anak buah kapal (ABK) asal Sulawesi Tenggara.

    Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono menuturkan informasi awal diperoleh sekitar pukul 16.00 WITA, ketika sekelompok nelayan yang sedang memancing di perairan dekat Pulau Ndana melihat sebuah kapal berwarna putih yang mencurigakan. Kapal tersebut tampak terparkir dengan mesin masih menyala tanpa tanda identitas yang jelas.

    Salah satu nelayan bernama Muhidin kemudian melaporkan penemuan itu kepada Bhabinkamtibmas Desa Dalek Esa, Bripka Edy Suryadi, yang segera meneruskan laporan tersebut ke Polres Rote Ndao.

    Setelah mendapat laporan, polisi kemudian menggiring kapal tersebut menuju Pelabuhan Oebou, Kecamatan Rote Barat Daya.

    “Dari hasil pemeriksaan awal, ditemukan tiga ABK WNI dan tujuh penumpang WNA asal China di atas kapal,” ujarnya, Selasa 28 Oktober 2025.

    Ketiga ABK yang diamankan masing-masing berinisial AC (22), JS (32), dan IDR (46), seluruhnya berasal dari Desa Pasipadanga, Kecamatan Maginti, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara.

    Sementara tujuh imigran ilegal asal China yang diamankan berinisial LWS (34), CXB (46), LSJ (39), ZJ (42), HX (46), ZZY (48), dan SY (35).

  • Gadis 17 Tahun Tak Bisa Baca Diperkosa Ayah Temannya hingga Hamil

    Gadis 17 Tahun Tak Bisa Baca Diperkosa Ayah Temannya hingga Hamil

    Liputan6.com, Kupang – Kisah miris dialami, ARK (17), gadis yang tinggal di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia diperkosa HBM alias Husen, ayah dari salah satu temannya sendiri.

    Kasat Reskrim Polres Flores Timur, Iptu Edi Purnomo mengatakan, korban diperkosa di tiga tempat berbeda sepanjang Mei hingga Juni 2025.

    Pemerkosaan pertama terjadi di semak belukar di belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Santo Fransiskus Asisi Larantuka. Kejadian kedua di samping ruangan incenerator RSUD Hendrikus Fernandez Larantuka.

    Sementara kejadian ketiga di dalam kamar rumah terduga pelaku HBM di wilayah Kelurahan Ekasapta, Larantuka.

    Kejadian bermula pada Mei 2025 saat korban ARK menerima panggilan telepon dari HBM menggunakan nomor baru. Karena tidak bisa membaca dan menulis, ARK lalu meminta kerabatnya, Ratna untuk menyimpan nomor tersebut di kontak handphone miliknya dengan nama ‘orang’.

    Beberapa hari kemudian, HBM menelpon ARK untuk menemuinya di dekat bekas bangunan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Larantuka.

    Dari situ, ARK kemudian mengetahui kalau yang menelpon dirinya selama ini adalah HBM, orang tua dari temannya, April.

    Saat tiba di dekat bekas bangunan Rutan Kelas IIB Larantuka, HBM menyuruh ARK ikut bersamanya naik sepeda motor.

    HBM kemudian membawa ARK ke semak-semak belakang sekolah SMAK Fransiskus Asisi Larantuka. Setelah tiba di lokasi tersebut, HBM lalu menyetubuhi korban.

    “Usai menyetubuhi korban di semak-semak belakang sekolah SMK Fransiskus Asisi Larantuka, HBM kembali mengantarkan ARK ke bekas bangunan Rutan Kelas IIB Larantuka,” tuturnya, Sabtu 8 November 2025.

    Pemerkosaan itu kembali terulang beberapa hari kemudian. HBM memerkosa ARK di ruang incinerator Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Larantuka. Pemerkosaan juga dilakukan di kamar rumah HBM.

  • Motif Cemburu dan Istri Diduga Selingkuh

    Motif Cemburu dan Istri Diduga Selingkuh

    Sebelumnya, polisi menangkap anggota DPRD Kabupaten Sinjai berinisial KM (31) usai diduga menjadi menjadi otak dibalik kasus teror pembakaran mobil milik Iskandar yang merupakan kader Partai Demokrat. Anggota dewan dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu pun kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

    Dari informasi yang dihimpun, peristiwa itu bermula pada Kamis dini hari, 23 Oktober 2025, sekitar pukul 03.38 WITA. Korban, Iskandar, yang merupakan pengurus DPC Demokrat Sinjai, baru tiba di rumah sekitar pukul 02.00 WITA dan memarkir mobil Toyota Fortuner hitamnya di halaman rumahnya yang berada di di Perumahan Lappa Mas 3, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

    Sekitar satu jam kemudian, seorang saksi yang tinggal di sekitar lokasi mendengar suara ledakan keras disusul munculnya kobaran api dari halaman rumah korban. Saat saksi keluar, mobil Fortuner milik Iskandar sudah terbakar hebat.

    Saksi kemudian membangunkan korban dan warga sekitar berupaya memadamkan api, namun mobil sudah hangus dilalap si jago merah. Setelah kejadian, korban melapor ke Polres Sinjai dengan nomor laporan LP/B/256/X/2025/SPKT/Res Sinjai.

    Polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Petugas menemukan beberapa barang bukti seperti pakaian, handphone, serta sisa bahan bakar yang diduga digunakan untuk membakar mobil.

    Setelah serangkaian penyelidikan dan pemeriksaan saksi, polisi berhasil menangkap dua orang terduga pelaku, yakni KM, anggota DPRD aktif dari PAN, dan SF (35), seorang petani asal Dusun Batu Lohe, Desa Sukamaju. Dari hasil pemeriksaan, KM diduga sebagai otak pembakaran, sementara SF berperan sebagai pelaksana di lapangan.

    “Benar, kami telah mengamankan dua orang tersangka dalam kasus pembakaran mobil di wilayah Sinjai Utara. Salah satunya merupakan anggota DPRD aktif Kabupaten Sinjai,” kata Kasi Humas Polres Sinjai, Ipda Agus Santoso, Rabu (5/11/2025).

    Polisi belum mengungkap motif di balik aksi pembakaran ini. Penyidik masih mendalami hubungan antara pelaku dan korban, termasuk kemungkinan adanya latar belakang politik menjelang tahun politik 2025–2026.

    “Kami masih menyelidiki motifnya. Semua masih didalami,” tambahnya.

    Kedua tersangka kini ditahan di Mapolres Sinjai dan dijerat dengan Pasal 187 ayat (1) KUHP tentang tindak pidana pembakaran juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

    Selain itu, penyidik juga menyiapkan pasal alternatif yakni Pasal 170 ayat (1) KUHP tentang pengeroyokan dan Pasal 406 ayat (1) KUHP tentang perusakan barang.

    “Yang jelas kedua tersangka saat ini kami tahan di Rutan Mapolres Sinjai,” pungkasnya.

  • Begini Strategi BGN Jangkau Daerah Terpencil di Lampung

    Begini Strategi BGN Jangkau Daerah Terpencil di Lampung

    Liputan6.com, Lampung – Badan Gizi Nasional (BGN) menyiapkan skema layanan Satuan Penyediaan Pangan Gizi (SPPG) khusus untuk wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Provinsi Lampung. Langkah itu dilakukan guna memastikan distribusi makanan bergizi bagi penerima manfaat berjalan tanpa kendala, termasuk di daerah yang belum memiliki SPPG mandiri.

    Direktur Wilayah I Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN, Wahyu Widistyanta, mengatakan bahwa pelatihan bagi para penjamah makanan menjadi bagian dari program BGN Road to Zero Gistik. Bimtek itu dirancang untuk mencegah terjadinya keracunan dan memastikan makanan tidak basi saat distribusi.

    “Peserta dibekali cara memilih bahan pangan yang baik, menyimpan, mengolah hingga memproses makanan menjadi hidangan bergizi. Selain itu juga diajarkan manajemen waktu agar makanan tiba tepat sasaran,” ujar Wahyu di Bandar Lampung, Sabtu (8/11/2025).

    BGN juga mulai menerapkan sertifikasi SLHS (Segel Layak Higienis dan Sanitasi) bagi seluruh SPPG. SPPG yang tidak memenuhi standar akan dihentikan operasionalnya sementara hingga syarat dipenuhi. Jika tetap tidak memenuhi dalam waktu yang ditentukan, izin akan dicabut permanen.

    Menurut Wahyu, Lampung termasuk daerah dengan akselerasi tercepat dalam penyiapan SPPG di Sumatera. Dari target yang ditetapkan, kesiapan operasional di Lampung telah mencapai 82 persen.

    Secara nasional, BGN mencatat dari 1,4 miliar porsi makanan yang disalurkan sejak awal program, terjadi 8.000 kasus gangguan, jumlah yang disebut Presiden sebagai kurang dari 0,01 persen, sehingga program dinilai berjalan efektif.

    “Di Lampung, tingkat kasus masih lebih rendah dibanding provinsi lain,” kata dia.

    Untuk menjangkau wilayah terpencil, BGN menyiapkan SPPG 3T dengan desain dapur lebih kecil dari SPPG reguler. Bila dapur standar berukuran 20×20 meter, maka SPPG 3T dibangun dengan layout sekitar 10×15 meter dan mampu melayani maksimal 1.000 penerima manfaat.

    BGN menargetkan 4.770 titik percepatan SPPG 3T secara nasional. Batasan kapasitas terbaru per 11 November mengatur bahwa dapur SPPG hanya boleh menyiapkan maksimal 3.000 porsi per hari, dengan nilai sewa porsi 2.000 rupiah dikalikan jumlah penerima manfaat.

    “Pada 2025, berdasarkan arahan Presiden, BGN menargetkan 5.000 SPPG siap beroperasi agar seluruh penerima manfaat mendapatkan haknya secara penuh menjelang akhir tahun,” tutup dia.

  • Terungkap Identitas 7 Orang yang Dibawa ke Jakarta dari OTT KPK di Ponorogo

    Terungkap Identitas 7 Orang yang Dibawa ke Jakarta dari OTT KPK di Ponorogo

    KPK mulai melakukan OTT pada tahun 2025 dengan menjaring anggota DPRD dan pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, yakni pada Maret 2025.

    Kedua, pada Juni 2025, OTT terkait dugaan suap proyek pembangunan jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sumut, dan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Sumut.

    Ketiga, OTT selama 7-8 Agustus 2025, di Jakarta; Kendari, Sulawesi Tenggara; dan Makassar, Sulawesi Selatan. OTT tersebut terkait kasus dugaan korupsi proyek pembangunan rumah sakit umum daerah di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.

    Keempat, OTT di Jakarta pada 13 Agustus 2025, mengenai dugaan suap terkait dengan kerja sama pengelolaan kawasan hutan.

    Kelima, pada 20 Agustus 2025, OTT terkait kasus dugaan pemerasan pengurusan sertifikasi K3 di Kementerian Ketenagakerjaan yang melibatkan Immanuel Ebenezer Gerungan selaku Wakil Menteri Ketenagakerjaan pada saat itu.

    Keenam, OTT terhadap Gubernur Riau Abdul Wahid pada 3 November 2025, yakni mengenai dugaan pemerasan di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau tahun anggaran 2025.

     

  • Jelang Natal dan Tahun Baru 2026, Tol Bakter Berlakukan Penyesuaian Tarif

    Jelang Natal dan Tahun Baru 2026, Tol Bakter Berlakukan Penyesuaian Tarif

    Liputan6.com, Lampung – Pengguna Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) diminta bersiap menghadapi penyesuaian tarif yang bakal diberlakukan menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru 2026.

    PT Bakauheni-Terbanggi Besar Toll (BTB) Lampung mulai menggencarkan sosialisasi ihwal rencana kenaikan tersebut.

    Direktur PT BTB, I Wayan Mandia, mengatakan penyesuaian tarif merupakan regulasi berkala yang wajib dilaksanakan badan usaha jalan tol.

    “Tol Bakter merupakan objek vital nasional dan kebanggaan masyarakat Lampung. Kami ingin memastikan informasi yang disampaikan akurat, transparan, dan tetap mengedepankan kepentingan masyarakat,” ujar I Wayan, Sabtu (8/11).

    I Wayan menjelaskan bahwa penyesuaian tarif jalan tol mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 07/PRT/M/2022.

    Aturan tersebut mewajibkan evaluasi dan penyesuaian tarif setiap dua tahun sekali, termasuk untuk ruas Bakter yang menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

    “Penyesuaian tarif bukan semata kenaikan angka, tetapi bentuk tanggung jawab kami menjaga keberlanjutan investasi dan mutu layanan,” katanya.

    Menurut I Wayan, penyesuaian tarif memungkinkan pengelola terus meningkatkan kualitas fasilitas dan infrastruktur, mulai dari aspek keamanan, kenyamanan, hingga pengembangan layanan digital bagi pengguna jalan.

    Dia menyebut keberadaan Tol Bakter membawa dampak signifikan bagi ekonomi daerah, terutama dalam memperlancar arus logistik, membuka akses wisata, hingga menggerakkan UMKM di Lampung.

    “Tol ini memperkuat konektivitas antarwilayah di Pulau Sumatera,” katanya.

    Komitmen Pelayanan BerkelanjutanSejalan dengan rencana pemberlakuan tarif baru, PT BTB memastikan komitmen tetap berkontribusi bagi pemerintah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

    “Penyesuaian tarif ini menjadi langkah penting untuk menjamin layanan yang prima, aman, dan berkelanjutan bagi seluruh pengguna jalan tol,” tutup dia.

  • Warga Luwu Hilang Misterius di Pegunungan Parembonan, Pencarian Terkendala Medan yang Berat

    Warga Luwu Hilang Misterius di Pegunungan Parembonan, Pencarian Terkendala Medan yang Berat

    Liputan6.com, Luwu – Seorang warga Lamasi Hulu, Kecamatan Walenrang Barat, bernama Sondak (40), dilaporkan hilang misterius saat hendak memantau kebunnya di kawasan pegunungan Dusun Parembonan, Desa Walenrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, sejak Kamis (6/11/2025). Hingga kini, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian.

    Menurut keterangan warga, Sondak berangkat seorang diri pada Kamis pagi. Ia berjalan kaki melewati jalan setapak yang dikelilingi hutan lebat menuju kebunnya. Namun hingga malam tiba, ia tak kunjung kembali ke rumah. Keluarga yang cemas akhirnya meminta bantuan warga untuk mencari, sebelum kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada aparat desa.

    Koordinator Unit Siaga SAR Palopo, Rifman, mengatakan pihaknya menerima laporan dari BPBD Luwu pada Kamis siang. Setelah mendapat arahan dari Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Makassar, tim SAR segera dikerahkan ke lokasi kejadian.

    “Hingga sore kemarin, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian di sekitar area pegunungan,” ujar Rifman, Sabtu (8/11/2025).

    Biasanya, Sondak hanya memerlukan waktu beberapa jam untuk pergi dan kembali dari kebunnya, yang berjarak sekitar tiga kilometer dari rumah. Karena itu, hilangnya pria tersebut tanpa jejak membuat keluarga dan warga diliputi kecemasan.

    Saat pertama kali diketahui hilang, warga sempat melakukan pencarian mandiri dengan peralatan seadanya dan menggunakan penerangan sederhana. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil.

    Pencarian kini dilakukan secara gabungan oleh tim SAR, aparat desa, relawan, dan warga setempat. Medan berat dan cuaca yang tidak bersahabat menjadi kendala utama. Kabut tebal dan hujan ringan sempat menghambat langkah tim menuju area yang diduga sebagai jalur terakhir korban terlihat.

    “Kemarin, pencarian terpaksa dihentikan sementara karena kondisi cuaca tidak mendukung. Tim akan melanjutkan pencarian hari ini dengan harapan korban dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat,” tambah Rifman.

     

  • Bakso Viral Remaja Gading Solo Diserbu Warga Usai Dinyatakan Halal

    Bakso Viral Remaja Gading Solo Diserbu Warga Usai Dinyatakan Halal

    Liputan6.com, Solo – Ratusan warga berebut kupon gratis warung bakso Remaja Gading, Solo, yang sempat viral dituding mengandung bahan nonhalal. Namun berdasarkan hasil uji laboratorium bakso tersebut dinyatakan halal.

    Pantauan Liputan6.com, antrean warga mulai berdatangan ke warung bakso Remaja Gading yang beralamat di Jalan Veteran, Joyosuran, Pasar Kliwon, Solo. Mereka telah memadati warung bakso itu sejak pukul 07.30 WIB.

    Kemudian kupon dibagikan pada pukul 08.00 WIB lebih. Warga pun berebut untuk mendapatkan kupon makan bakso gratis itu. Dua dan muda ikut berdesakan untuk mendapatkan kupon gratis yang dibagikan oleh Polresta Solo dan Hipmi Solo.

    Warga yang mendapatkan kupon langsung berebut masuk ke dalam warung yang terlihat sempit. Mereka juga berebut tempat duduk. Pelayan mulai membagikan seporsi mangkuk bakso dan segelas minuman. 

    Meski demikian antrean warga yang belum mendapatkan kupon masih terlihat antre di luar warung sembari menunggu petugas membagikan kupon makan bakso gratis. Sejumlah petugas polisi dan Satpol PP terlihat ikut mengamankan antrean warga berebut bakso.

    Salah seorang warga, Deca mengaku sejak awak tidak percaya jika bakso Remaja Gading mengandung bahan nonhalal. Ia merupakan pelanggan bakso tersebit sejak lama sehingga ketika muncul isu itu pun dinilai sangat menyesatkan.

    “Menurut saya sebenarnya kayak ada pencemaran nama baik karena memang sejak dulu baksonya halal, nggak mungkin kalau nggak halal. Saya itu pelanggan tetap di sini,” kata dia ketika mencicipi bakso Remaja Gading pada hari pertama buka, Jumat (7/11/2025).

    Ia pun berharap tidak ada lagi pihak-pihak yang mengecam terhadap warung bakso tersebut yang menudingnya tidak halal. Deca pun merasa kasihan dengan penjualnya setelah muncul isu berbahan nonhalal baksonya.

    “Kasihan pedagangya karena benar-benar halal malah diviralkan mengandung nonhalal” ujar dia.

    Sementara itu, putri pemilik bakso Remaja Gading, Thirtania Laura Damayanthi mengaku sangat bahagia karena setelah muncul isu baksonya mengandung bahan nonhalal dan viral, kini baksonya kembali ramai usai hasil laboratorium Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Solo menyatakan halal.

    “Happy banget bisa ramai banget seperti ini. Iya sudah lega banget, akhirnya bisa buka,” kata dia.

    Sedangkan mengenai jumlah kupon, Thirtania menyebutkan pada gelombang pertama dibagikan sebanyak 200 kupon untuk warga. Kupon tersebut hasil dari Polresta Solo yang dibagikan secara gratis untuk warga. Selain itu juga ada Hipmi Solo yang ikut membagikan kupon untuk melarisi bakso Remaja Gading yang buka pada hari pertama usai diterpa isu nonhalal.

    “Total untuk porsinya itu mungkin sampai 500 porsi ya tapi tadi dari Pak Polresta membagikan 200 porsi,” sebutnya.

  • Misteri Sepeda Motor di Cisokan Cianjur Akhirnya Terkuak, Herman Kabur Diduga Stres Ditinggal Istri

    Misteri Sepeda Motor di Cisokan Cianjur Akhirnya Terkuak, Herman Kabur Diduga Stres Ditinggal Istri

    Liputan6.com, Sukabumi – Misteri penemuan satu unit sepeda motor yang ditinggalkan di tepi Jembatan Cisokan, Jalan Raya Bandung, Kabupaten Cianjur, akhirnya terungkap. 

    Motor tersebut diketahui milik Herman (27), seorang penjual mainan anak-anak. Herman meninggalkan kendaraannya disertai surat wasiat, memicu keresahan dan dugaan tindakan yang mengkhawatirkan.

    Kapolsek Sukaluyu, AKP Akhmad Tri Lesmana, menjelaskan bahwa Herman bertindak demikian didorong oleh tekanan berat.

    “Yang pertama motifnya ekonomi, yang kedua dia ditinggalkan istrinya, mungkin stres berat juga,” ujar AKP Akhmad Tri Lesmana, dikonfirmasi Jumat (6/11/2025). 

    Polisi mengungkapkan, Herman diduga terinspirasi dari tayangan sinetron saat melakukan tindakannya. 

    Ia meletakkan motor di lokasi tersebut dan meninggalkan tulisan di atasnya, bermaksud agar ia dianggap sudah tiada.

    “Itu mungkin belakangan ini kejadiannya. Makanya dia mungkin terinspirasi dari sinetron. Intinya dia meletakkan motor di sana, di atasnya diberi tulisan supaya seolah-olah dia dianggap sudah tidak ada,” jelasnya.

    Rencana awal Herman adalah kabur ke Lampung. Namun, sebelum mencapai Lampung, ia sempat menuju rumah saudaranya di daerah Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, dengan menaiki angkot.

    Pencarian yang dilakukan oleh pihak kepolisian bekerja sama dengan tim SAR juga keluarga membuahkan hasil. 

    Setelah informasi ditelusuri dari Sukabumi, Herman akhirnya diketahui pulang ke rumah neneknya di Cugenang.

    “Dari Sukabumi kita cari informasi, ditelusuri dan lainnya, akhirnya dia pulang ke neneknya di Cugenang. Setelah itu, kami menjemputnya dari Cugenang,” kata AKP Akhmad.

    Pihak kepolisian kemudian melakukan komunikasi dengan keluarga dan aparat setempat untuk memastikan Herman dapat dibawa ke Polsek guna dimintai keterangan dan mendapatkan pendampingan. 

    Sebelumnya, keluarga Herman juga sempat mencari bersama polisi di lokasi penemuan motor di Cisokan.