Category: Liputan6.com Regional

  • Belajar Peduli Lingkungan Lewat Lagu dan Permainan

    Belajar Peduli Lingkungan Lewat Lagu dan Permainan

    Liputan6.com, Jakarta – Menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan, khususnya dalam pengelolaan sampah, sebaiknya dimulai sejak dini. Anak-anak yang dilatih untuk memahami dan menerapkan kebiasaan baik dalam membuang dan mengelola sampah akan membawa dampak positif jangka panjang bagi mereka dan lingkungan.

    Dengan cara yang menyenangkan, seperti bermain, bernyanyi, dan kegiatan interaktif lainnya, anak-anak dapat memahami pentingnya menjaga kebersihan dan mencintai lingkungan.

    Anak-anak cenderung menyerap dan mengikuti perilaku yang mereka lihat di sekitar. Jika sejak kecil mereka diajarkan pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan mengurangi sampah, perilaku ini akan terbawa hingga dewasa.

    Kebiasaan ini akan membentuk karakter yang lebih peduli, berwawasan lingkungan, serta bertanggung jawab terhadap kebersihan dan keberlanjutan bumi.

    Hal ini yang dilakukan Komunitas Guna ulang Aja (GUA) salah satunya di Taman Kanak-kanak (TK) di bawah naungan Yayasan Aisyiyah, terutama yang berada di wilayah Tangerang Selatan.

    Ketua Yayasan Aisyiyah, Yayat Hayati Nufus mengatakan edukasi seperti ini perlu terus dilakukan. Ia berharap Komunitas GUA bisa menjangkau TK – TK lain di bawah Yayasan Aisyiyah, ” kata Yayat Hayati.

    Komunitas GUA adalah komunitas lingkungan yang kegiatan utamanya kampanye dan edukasi praktik guna ulang wadah atau kemasan untuk mengurangi sampah dan menjaga lingkungan lebih baik.

    Dalam praktiknya, komunitas GUA juga melakukan edukasi pengelolaan sampah dengan metode 3R, dengan penekanan pada “Reuse” untuk mengurangi sampah.

    Penggunaan totebag, tumbler, galon guna ulang dan kotak makan adalah contoh praktik guna ulang yang terus dikampanyekan oleh Komunitas GUA.

    Sejauh ini Komunitas GUA telah melakukan edukasi di sejumlah sekolah hingga universitas di kawasan Tangerang Selatan, Banten. Kehadiran Komunitas GUA di TK Aisyiyah 83 hari ini merupakan yang kedua. Sebelumnya Komunitas GUA telah mengedukasi murid -murid sekolah tersebut pada Februari 2023.

    Sebanyak 61 orang siswa menyambut kedatangan tim edukasi Komunitas GUA dengan ceria. Edukasi 3R dilakukan dalam dua sesi, masing-masing untuk siswa TK A dan TK B, dengan durasi 30 menit per sesi.

    “Kami sengaja memisahkan antara siswa TK A dan B karena tingkat pemahamannya berbeda. Alasan lainnya kalau digabung suasana bisa menjadi gaduh,” kata Wakil Koordinator Komunitas GUA, Nasuri.

    Baik siswa TK A maupun TK B tampak riang mengikuti paparan para mentor Komunitas GUA. Itu terjadi karena materi edukasi disampaikan dengan riang gembira sambil bermain.

    Misalnya, siswa diajak menyanyikan lagu-lagu yang mereka kenal namun liriknya diubah dengan himbauan penerapan praktik guna ulang wadah atau kemasan. Setelah pemaparan materi selesai, para siswa juga praktik langsung memilah sampah dengan memasukan sampah ke tempat sampah terpilah dengan benar.

     

  • Bahasa Enggano Terancam Punah, Begini Cara Mengatasinya

    Bahasa Enggano Terancam Punah, Begini Cara Mengatasinya

    Liputan6.com, Yogyakarta – Tim peneliti UGM menyebut eksistensi bahasa Enggano di pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu rentan terancam punah. Wening Udasmoro Peneliti Bahasa Enggano dari Fakultas Ilmu Budaya UGM mengatakan rentan punahnya bahasa Enggano karena masyarakat yang menggunakan bahasa Engggano di kehidpuan sehari hari hanya sekitar 30% dari penutur suku Enggano.

    “Saya mengamati beberapa kepala suku di Enggano. Ironisnya, mereka sama sekali tidak mengenali bahasa Enggano yang telah dituliskan oleh orang asing. Hal ini menunjukkan bahwa pengucapan dan pelafalan bahasa Enggano sangat berbeda dari bahasa lainnya secara umum,” ujar Wening dalam Talk Show “Sinergi dan Aksi dalam Upaya Preservasi Bahasa Daerah” dan screening film “Senja Kala Bahasa Enggano” di Auditorium Soegondo, Fakultas Ilmu Budaya UGM, Rabu 23 Oktober 2024.

    Ahli Bahasa dari FIB UGM Aprillia Firmonasari mengatakan ancaman serius Bahasa Enggano selain dari jumlah penutur yang berkurang juga dari data. Aprilia mengatakan dari data terbaru Summer Institute of Linguistics (SIL) menunjukkan ada sebelas bahasa yang terancam punah di Indonesia, dan hilangnya satu bahasa berarti hilangnya warisan budaya yang tak ternilai. “Sehingga mungkin ada perlu usaha-usaha preservasi bahasa agar bahasa-bahasa yang terancam punah itu bisa kita lakukan strateginya,” tuturnya.

    Sementara itu, Antropolog UGM Heddy Shri Ahimsa-Putramelihat fenomena ini maka perlu adanya strategi agar bahasa daerah ini tidak terancam punah dengan pengajaran bahasa daerah dilakukan secara sistematis di sekolah. Sehingga membutuhkan banyak guru yang mampu mengajarkan bahasa-bahasa ini. “Perlu adanya guru-guru yang mau untuk menjadi guru bahasa daerah. Sayangnya, banyak orang yang menggunakan bahasa daerah tidak mengetahui tata bahasanya,” ucapnya.

    Ia mengatakan saat ini masih sedikit orang yang menguasai tata bahasa daerah secara mendalam. Salah satu solusi yang ia usulkan adalah mendirikan museum bahasa, tempat orang bisa belajar dan mendengarkan percakapan dalam bahasa daerah. “Selain itu, kita juga bisa memanfaatkan ethnoscience untuk memperkaya pengetahuan tentang bahasa-bahasa ini.”

    Menurut Direktur Kajian dan Inovasi Akademik UGM sekaligus Produser Film dokumenter Senja Kala Bahasa Enggano, Hatma Suryatmojo, mengatakan banyak cara menyampaikan pesan penting salah satunya dengan membuat film dokumenter. Video dokumenter, khususnya, menjadi pilihan yang sangat relevan, terutama bagi generasi muda yang lebih menyukai konten dalam bentuk visual. “Dari sudut pandang ini, film dokumenter tentang bahasa Enggano bukan hanya berfungsi sebagai sarana untuk mengedukasi, tetapi juga sebagai alat untuk memperjuangkan pelestarian budaya dan bahasa yang tengah terancam punah,” katanya.

    Pemilihan bahasa Enggano selain untuk mengangkat berbagai aspek di Pulau Enggano juga karena Universitas Gadjah Mada (UGM) memiliki kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Kerja sama tersebut menjadikan pulau Enggano sebagai laboratorium lapangan bagi UGM, sehingga berbagai penelitian dan program pengabdian masyarakat dapat dilakukan di sana. “Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa UGM juga terlibat dalam penggalian informasi dan pemahaman tentang kondisi budaya dan bahasa di pulau tersebut,” tandasnya.

    Film dokumenter Senja Kala Bahasa Enggano menggambarkan kondisi kritis Bahasa Enggano dengan jumlah penutur yang kian menurun. Hal itu disampaikan oleh ketua suku, atau yang dikenal sebagai Papuki di Enggano. Ia mencatat bahwa orang tua di komunitas ini lebih sering menggunakan bahasa Indonesia dalam interaksi sehari-hari, sehingga anak-anak mereka jarang terpapar bahasa Enggano.

  • Wajah Baru Kelas Bisnis KA Ranggajati Mulai 2 November 2024

    Wajah Baru Kelas Bisnis KA Ranggajati Mulai 2 November 2024

    Liputan6.com, Jember – Kereta Api (KA) Ranggajati relasi Jember – Cirebon keberangkatan tanggal 2 November 2024 dari Stasiun Jember mengalami perubahan sarana.

    PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 Jember melakukan penggantian kereta Bisnis pada KA Ranggajati dengan kereta Ekonomi New Generation hasil modifikasi dari Balai Yasa Manggarai (tempat perawatan sarana perkeretaapian milik KAI di Manggarai, Jakarta Selatan).

    “Formasi rangkaiannya masih sama, hanya saja untuk kereta yang kelas bisnis diganti dengan kereta ekonomi new generation,” kata Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro Selasa (29/10/2024)

    Lebih lanjut Cahyo menjelaskan, perubahan pada sarana KA Ranggajati berdampak pada kapasitas tempat duduk yang tersedia. Jika Sebelumnya KA Ranggajati membawa 5 kereta kelas eksekutif, 4 kereta kelas bisnis, satu kereta makan dan satu kereta pembangkit dengan total kapasitas sebanyak 506 tempat duduk.

    Mulai 2 November 2024, untuk kereta kelas bisnis diganti dengan kereta ekonomi new generation sehingga kapasitasnya bertambah menjadi 538 tempat duduk.

    Dilakukannya penyesuaian sarana KA Ranggajati, juga berdampak terjadinya penyesuaian harga tiket. Sebelumnya, untuk kelas Bisnis pada KA Ranggajati dijual dengan harga Rp380–400 ribu, setelah menggunakan kereta ekonomi new generation harga tiketnya menjadi 450 ribu rupiah untuk relasi Jember – Cirebon.

    Pada kereta ekonomi new generation yang akan digunakan pada KA Ranggajati memiliki beberapa kelebihan, di antaranya tempat duduk menggunakan tipe captain seat (penumpang kiri dan kanan terpisah) dengan konfigurasi 2-2, sudut kemiringan sandaran yang bisa diatur (reclining) dan arah kursi dapat disesuaikan dengan arah laju kereta api (revolving).

    Selain pada kursi, upgrade juga dilakukan pada interior kereta dengan ditambahkan Public Information Display System (PIDS) yang dapat menampilkan jam dan suhu. Interior kereta juga dimodifikasi mirip dengan kereta eksekutif seperti bentuk bagasi dan nuansa interior yang lebih cerah. 

  • Gunung Awu di Sangihe Bereaksi, Warga Diimbau Tidak Dekati Radius 4 Kilometer dari Kawah

    Gunung Awu di Sangihe Bereaksi, Warga Diimbau Tidak Dekati Radius 4 Kilometer dari Kawah

    Liputan6.com, Sangihe – Warga dan pengunjung diimbau tidak mendekati radius bahaya 4 kilometer dari kawah Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut. Hal ini dikarenakan adanya aktifitas dari gunung tersebut.

    “Tingkat aktivitas Gunung Awu saat ini level 3 atau siaga,” ungkap Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku, Badan Geologi, Juliana DJ Rumambi pada, Senin (28/10/2024).

    Dia mengatakan, pada tingkat aktivitas level 3 tersebut, ada beberapa imbauan yang harus dipatuhi masyarakat yaitu masyarakat dan pengunjung/wisatawan, agar tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 4 kilometer dari kawah puncak Gunung Awu.

    Masyarakat di sekitar Gunung Awu diharapkan tetap tenang, tidak terpancing isu-isu mengenai aktivitas yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    “Masyarakat juga diajak mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe,” ujarnya.

    Hal selanjutnya adalah masyarakat maupun pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung Awu setiap saat.

    “Pemantauan ini melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses melalui website https://magma.esdm.go.id atau melalui aplikasi android MAGMA Indonesia,” ujarnya.

    Diketahui, dari kegempaan terekam sebanyak 9 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo antara 3-37 milimeter dengan durasi 7-16 detik.

    Terekam juga satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo enam milimeter S-P: 5 detik, durasi: 30 detik serta 6 kali gempa tektonik jauh amplitudo 4-10 mm, S-P: 12-19 detik berdurasi antara 48-208 detik.

  • 3 Paslon Pilgub Sumsel, Siapa yang Paling Siap Bersinergi dengan Kabinet Merah Putih?

    3 Paslon Pilgub Sumsel, Siapa yang Paling Siap Bersinergi dengan Kabinet Merah Putih?

    Liputan6.com, Palembang – Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Selatan (Sumsel) diramaikan dengan tiga pasangan calon (paslon). Yakni Herman Deru-Cik Ujang (HDCU), Eddy Santana Putra-Rizky Aprilia (ERA) dan Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (Matahati).

    Pada Senin (28/10/2024) malam, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel menggelar debat para paslon Pilgub Sumsel, yang akan memamerkan visi misi masing-masing.

    Dari kacamata pengamat politik Sumsel Bagindo Togar, dari tiga paslon Pilgub Sumsel tersebut, harus ada yang lebih menonjol terutama bisa membina komunikasi dan kerjasama dengan pemerintah pusat. Yang paling penting adalah, kemudahan meraih berbagai program dan bantuan yang dibutuhkan.

    Dia berkata, kebutuhan Sumsel untuk keluar dari jerat kemiskinan sangat tergantung pada kerjasama dengan pemerintah pusat. Yang dibutuhkan tak hanya dukungan finansial saja, tapi berbagai program strategis yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

    Namun, keterbatasan akses terhadap program-program pemerintah sering menjadi hambatan bagi provinsi ini untuk berkembang. Masalah seperti komunikasi yang kurang baik antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, serta perbedaan urusan politik menjadi faktor penghambat.

    Bagindo Togar menilai, paslon Matahati mempunyai kesamaan visi dan strategi dengan Kabinet Merah Putih saat ini. Terutama mencakup pembangunan berbasis rakyat, yang menekankan pentingnya program-program khusus.

    “Matahati menurut saya mempunyai program yang fokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat, pengurangan kemiskinan dan peningkatan akses terhadap layanan publik,” ucapnya, Senin (28/10/2024).

    Alasannya lebih percaya dengan potensi paslon Matahati di Pilgub Sumsel 2024, karena paslon nomor urut 3 itu didukung mayoritas partai yang berkolaborasi dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, serta memiliki kursi di Kabinet Merah Putih.

    Sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan pusat, lanjut Baginda, diperlukan agar Sumsel mendapatkan dukungan yang lebih besar dari pemerintah pusat, terutama anggaran dan program. Inovasi dan pemberdayaan ekonomi juga, harus mencakup pemberdayaan masyarakat melalui program-program yang mendukung UMKM dan peningkatan lapangan kerja.

    Lalu, pembangunan infrastruktur yang fokus pada peningkatan aksesibilitas dan pertumbuhan ekonomi juga sangat penting. Keadilan sosial harus menjadi komitmen untuk memastikan semua lapisan masyarakat, mendapatkan perhatian yang sama dalam hal pembangunan dan layanan publik.

    Namun berbeda dengan paslon Pilgub Sumsel lainnya, yakni Herman Deru dari Partai Nasdem dan Eddy Santana Putra dari PDI Perjuangan. Menurutnya, kedua calon gubernur (cagub) tersebut tak mempunyai perwakilan menteri dalam kabinet Merah Putih.

    “Ini bisa berpotensi menghambat akses mereka terhadap berbagai program dan bantuan yang diperlukan untuk pembangunan daerah,” ungkapnya.

     

  • Profil Tom Lembong, Eks Mendag yang Terseret Kasus Korupsi Impor Gula

    Profil Tom Lembong, Eks Mendag yang Terseret Kasus Korupsi Impor Gula

    Liputan6.com, Bandung – Kejaksaan Agung menetapkan mantan Menteri Perdagangan periode (2015-2016), Thomas Trikasih Lembong (TTL) atau Tom Lembong sebagai tersangka perkara dugaan tindak pidana korupsi impor gula periode 2015-2023 di Kementerian Perdagangan (Kemendag).

    Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qodar menuturkan dalam sebuah konferensi pers bahwa Tom Lembong merupakan satu dari dua saksi yang ditetapkan sebagai tersangka pada Selasa (29/10/2024).

    “Pertama adalah TTL selaku Menteri Perdagangan (Mendag) periode 2015-2016,” kata Qodar di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta.

    Abdul Qodar juga mengungkapkan bahwa tersangka kedua berinisial CS selaku Direktur Pengembangan Bisnis pada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) untuk periode 2015-2016.

    Pihaknya menjelaskan bahwa keterlibatan Tom Lembong dalam kasus tersebut bermula ketika tahun 2015 dalam rapat koordinasi antarkementerian disimpulkan bahwa Indonesia mengalami surplus gula sehingga tidak perlu impor gula.

    Namun, pada tahun yang sama Tom Lembong selaku Mendag saat itu memberikan izin persetujuan impor gula kristal mentah sebanyak 105.000 ton kepada PT AP yang kemudian diolah menjadi gula kristal putih.

    Kemudian, ia mengungkapkan bahwa persetujuan impor yang dikeluarkannya tidak melalui rapat koordinasi atau rakor dengan instansi terkait. Sehingga, tidak adanya rekomendasi dari Kementerian Perindustrian guna mengetahui kebutuhan real gula dalam negeri.

    “Tetapi berdasarkan persetujuan impor yang telah dikeluarkan oleh tersangka TTL, impor gula tersebut dilakukan oleh PT AP dan impor gula kristal mentah tersebut tidak melalui rapat koordinasi atau rakor dengan instansi terkait serta tanpa adanya rekomendasi dari Kementerian Perindustrian guna mengetahui kebutuhan real gula di dalam negeri,” ucapnya melansir dari Antara.

  • Cara Cek Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi PPPK 2024, Diumumkan Hari Ini

    Cara Cek Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi PPPK 2024, Diumumkan Hari Ini

    Pengumuman hasil administrasi PPPK 2024 bisa diakses melalui situs resmi SSCASN BKN atau melalui laman resmi instansi terkait. Berikut ini beberapa caranya yang bisa diperhatikan para peserta:

    Cara Cek di SSCASN BKN

    1. Peserta dapat membuka situs resmi SSCASN BKN atau melalui link https://sscasn.bkn.go.id/.

    2. Kemudian login atau masuk menggunakan NIK dan password peserta yang telah didaftarkan.

    3. Klik login dan tunggu hingga masuk.

    4. Setelah berhasil masuk peserta akan melihat informasi mengenai lolos tidaknya dalam tahap seleksi administrasi PPPK 2024.

    5. Peserta yang dinyatakan lolos maka bisa mengikuti tahapan berikutnya yaitu seleksi kompetensi.

    Cara Cek di Situs Resmi Instansi

    Pengumuman hasil administrasi PPPK 2024 juga dibagikan melalui situs resmi atau kanal resmi instansi terkait yang dilamar. Misalnya, peserta yang melamar PPPK di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bisa mengunjungi situs resminya.

    Ketika berhasil mengakses situs resmi instansi terkait, peserta dapat mencari hasil seleksi administrasi dan mengunduh file dalam pengumuman tersebut. Setelah file berhasil terunduh peserta dapat mencari nama dalam daftar pengumuman tersebut.

    Peserta yang berstatus MS/Memenuhi Syarat berarti seluruh data serta dokumen yang diunggah ketika pendaftaran telah dinyatakan memenuhi syarat oleh instansi yang dilamar dan lolos seleksi berikutnya.

    Sementara itu, peserta yang berstatus TMS berarti pelamar tidak memenuhi syarat dari instansi. Pelamar berstatus TMS juga dapat mengajukan sanggahan kepada verifikator pada jadwal yang telah ditentukan.

  • Peringati Sumpah Pemuda dengan Konservasi Terumbu Karang di Ambon

    Peringati Sumpah Pemuda dengan Konservasi Terumbu Karang di Ambon

    Liputan6.com, Ambon – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui cabangnya di Ambon berkolaborasi dengan generasi muda untuk melakukan konservasi terumbu karang sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan.

    Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PNM bekerja sama dengan komunitas pecinta lingkungan laut, Sea Soldier, menanam 600 bibit terumbu karang di Pantai Wisata Morella, Maluku.

    Langkah strategis ini merupakan bagian dari upaya PNM dalam mendukung revitalisasi kehidupan sosial, pelestarian lingkungan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat di Desa Morella. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan potensi pariwisata daerah guna menciptakan dampak positif bagi perekonomian lokal.

    Arief Mulyadi Direktur Utama PNM, mengungkapkan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam upaya pelestarian lingkungan.

    “Melalui kolaborasi ini, PNM berharap dapat mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat pesisir dengan mengutamakan nilai persatuan dan gotong royong,” jelasnya.

    Dengan adanya penanaman terumbu karang ini, diharapkan ekosistem laut yang terjaga mampu menjadi habitat bagi berbagai spesies ikan, sehingga meningkatkan hasil tangkapan dan kesejahteraan masyarakat nelayan setempat. Selain itu, keindahan terumbu karang di Pantai Morella diharapkan menarik minat wisatawan, sehingga mampu menggerakkan roda perekonomian di Desa Morella.

    Arief menambahkan bahwa keberhasilan pertumbuhan terumbu karang di Morella tidak terlepas dari dukungan faktor alam yang mendukung dan kepedulian masyarakat setempat dalam menjaga ekosistem pantai dan laut.

    “Keterlibatan masyarakat sangat penting, karena dengan edukasi dan kesadaran yang tinggi, mereka dapat menjaga kebersihan pantai serta memelihara terumbu karang secara berkelanjutan,” tambahnya.

    Melalui program ini, PNM juga mengedukasi masyarakat setempat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan pantai dan perairan sekitar, serta melibatkan mereka dalam perawatan rutin terumbu karang.

  • Wamenkeu: Kurikulum Pendidikan Harus Sejalan dengan Kebutuhan Dunia Kerja

    Wamenkeu: Kurikulum Pendidikan Harus Sejalan dengan Kebutuhan Dunia Kerja

    Liputan6.com, Yogyakarta – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu munculnya kesenjangan antara kurikulum pendidikan dan kebutuhan dunia kerja menjadi salah satu perhatian Presiden Prabowo Subianto. Sektor pendidikan diminta melakukan transformasi agar bisa menghasilkan lulusan siap pakai.

    Menurutnya, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dunia saat ini adalah semakin masifnya pemanfaatan Akal Imitasi (Artificial intelligence/AI) di semua sektor. Namun hal itu tidak dibarengi dengan tersediannya mata kuliah penyeimbang pemanfaatan AI. “Presiden Prabowo menerima banyak sekali keluhan. Memang program terapan dan vokasi mampu menjawab kebutuhan tenaga kerja yang banyak sekali,” terangnya di Sekolah Vokasi UGM, Senin (28/10/2024).

    Hadir sebagai pembicara kunci di Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-15 dan Lustrum III Sekolah Vokasi UGM Yogyakarta. Meskipun banyak, namun tenaga kerja yang tersedia mengalami mismatch antara keterampilan yang mereka miliki dengan kebutuhan industri.

    Ada kesenjangan antara kurikulum pendidikan dan kebutuhan dunia kerja. Sehingga pendidikan harus menyesuaikan diri untuk memastikan pekerja siap menghadapi perkembangan teknologi. Anggito lalu mencontohkan bagaimana disrupsi yang diakibatkan pemanfaatan teknologi AI memudahkan pengerjaan, tidak terkecuali di ranah akademik. Banyak tugas-tugas mahasiswa yang sekarang ini menggunakan Akal Imitasi sebagai rujukan. “Dengan AI kita bisa membikin musik yang lebih bagus dari Kahitna. AI bisa dimanfaatkan untuk menulis rencana bisnis hingga proyeksi keuntungan dengan sangat baik. Namun penggunanya tidak bisa mempresentasikan dengan baik,” katanya.

    Karena perkembangan teknologi sudah tidak diprediksi, Anggito yang juga Ketua Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM meminta perguruan tinggi menghadirkan mata kuliah penyeimbang AI. “Dunia pendidikan harus adaptasi dalam perkembangan AI. Distrupsinya jangan dianggap enteng. Mohon dikuatkan dengan membuat peta jalan program di semua jurusan tentang AI, machine learning dan robotic,” ucapnya.

    Tak hanya itu, terkhusus pada pendidikan vokasi, Anggito terus meningkatkan kolaborasi dengan industri untuk memastikan kurikulum yang diajarkan relevan dengan kebutuhan pasar dan mempersiapkan mahasiswa berkontribusi secara nyata. “Sekolah vokasi bukan hanya tempat untuk belajar, tetapi juga pusat inovasi dan kreativitas. Pendidikan vokasi, inovasi dan terapan sangat dibutuhkan dalam bidang pangan, energi, investasi dan proyek strategis nasional,” terangnya.

    Langkah-langkah ini menurutnya sebagai upaya meningkatkan kualitas SDM yang relevan dengan kebutuhan zaman dimana unggul dalam penguasaan teknologi, keterampilan abad ke-21, dan nilai-nilai karakter. Karenanya pendidikan yang berbasis kompetensi dinilai akan membantu mahasiswa menghadapi tantangan masa depan dan memastikan fasilitas pendidikan memadai. Infrastruktur yang baik mendukung proses belajar mengajar yang efektif.

  • Simak Alasan Malang Mendapat Julukan Kota Apel

    Simak Alasan Malang Mendapat Julukan Kota Apel

    Terletak di daerah dataran tinggi dengan panorama alam yang indah, kebun-kebun apel di Malang menawarkan pemandangan hijau yang menenangkan. Suasana perkebunan yang asri dan jauh dari hiruk pikuk kota membuat wisatawan merasa rileks dan nyaman selama berada di sana.

    Selain itu, pemandu wisata biasanya akan memberikan edukasi seputar jenis-jenis apel, cara perawatannya, hingga teknik memetik apel yang benar agar tidak merusak buah dan pohon.

    Adanya wisata petik apel juga memberikan dampak positif bagi para petani di Malang. Mereka tidak hanya mengandalkan penjualan apel secara grosir ke pasar atau distributor, tetapi juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari para wisatawan yang datang.

    Para petani memiliki kesempatan untuk memasarkan produk mereka langsung kepada konsumen, sehingga keuntungan yang didapat bisa lebih besar. Selain itu, interaksi langsung antara petani dan pengunjung juga mempererat hubungan serta memberikan edukasi tentang pentingnya pertanian lokal.

    Tak hanya memetik apel, kebun-kebun apel di Malang juga biasanya menyediakan berbagai aktivitas lain yang bisa dinikmati pengunjung. Mulai dari mencicipi produk olahan apel seperti sari apel dan keripik apel, berfoto dengan latar belakang kebun yang cantik, hingga mengikuti tur kebun yang dipandu oleh petani lokal.

    Dengan beragam kegiatan ini, wisata kebun apel bukan sekadar tempat untuk membeli buah, tetapi juga menjadi destinasi edukatif dan rekreasi yang lengkap. Hal ini tentunya membuat Malang semakin dikenal sebagai kota yang kaya akan potensi alam dan wisata agronya.

    Penulis: Belvana Fasya Saad