Category: Liputan6.com Regional

  • Daya Tarik Camping Ground Kampoeng Wisata Gowes, Destinasi Menarik untuk Kegiatan Anak Sekolah

    Daya Tarik Camping Ground Kampoeng Wisata Gowes, Destinasi Menarik untuk Kegiatan Anak Sekolah

    Liputan6.com, Bandung – Melakukan kegiatan di alam bisa jadi pilihan menarik untuk kegiatan bersama anak-anak terutama anak sekolah. Pasalnya lingkungan di luar kelas memberikan pengalaman belajar yang jauh berbeda.

    Salah satu kegiatan yang biasanya digelar oleh sekolah adalah pelaksanaan outing, outbond, atau berkemah. Diketahui kegiatan tersebut dilakukan untuk mengajarkan anak-anak mengenal lingkungan sekitar terutama alam.

    Kemudian anak-anak juga belajar cara untuk bertahan hidup dan memahami lebih dalam terkait alam. Selain itu, suasana alam yang asri juga membawa para peserta anak-anak untuk menghargai lingkungan.

    Biasanya ketika berkemah anak-anak dapat mengasah keterampilan yang bermanfaat seperti mendirikan tenda, memasak di alam, atau bahkan navigasi dengan peta atau kompas. Para pengurus juga biasanya melaksanakan aktivitas outdoor menarik untuk anak.

    Misalnya menggelar kegiatan yang mengasah kerja sama tim untuk mendukung pengembangan sosial antar anak-anak. Mereka juga bisa belajar bagaimana membangun kepercayaan satu sama lain.

    Selain itu, berkemah juga membantu anak-anak untuk melakukan aktivitas fisik yang sehat seperti menggerakan tubuh dengan berolahraga di alam. Anak juga mendapatkan udara yang segar karena biasanya area berkemah digelar di alam terbuka yang asri.

    Saat ini, di Indonesia sendiri sudah ada banyak tempat alam yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan berkemah. Salah satunya Camping Ground Kampoeng Wisata Gowes yang berlokasi di Kota Depok.

  • Pria Pengangguran Curi 5 Sepeda Motor lantas Membakarnya, Lho..

    Pria Pengangguran Curi 5 Sepeda Motor lantas Membakarnya, Lho..

    Liputan6.com, Jakarta – Polresta Kupang Kota menangkap seorang pria bernama Ricko Ati (22) lantaran mencuri lima sepeda motor di sejumlah lokasi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Seusai mencuri, pria berusia 22 tahun itu membakar motor curian tersebut lalu ditimbang dan dijual kepada pengepul besi.

    “Ini modus yang baru pertama kali terjadi di Kota Kupang karena dia mencuri, lalu motor curiannya dibakar untuk dijual rangkanya ke pengepul besi tua,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Kupang Kota, AKP Marselus Yugo.

    Marselus menjelaskan pria pengangguran itu awalnya beraksi di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Naikolan, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, pada 7 Oktober 2024.

    Motor itu lalu dibawa kabur dan dibakar hingga menyisakan rangka. Ricko kemudian menjual rangka motor itu kepada pengepul besi bernama Jibril Leo dengan harga Rp 150 ribu.

    Ricko kembali beraksi di Jalan Moto Ain, Kelurahan Naikoten I, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, pada 15 Oktober. Ia mencuri motor Honda Beat bercat hitam yang sedang terpakir di halaman salah satu warung di lokasi itu.

    Ia kemudian mempreteli motor itu dan disimpan di dalam Pasar Inpres Naikoten I dan digunakan saat beraktivitas. Namun, motor tersebut telah diamankan oleh polisi.

    Dua hari kemudian, Ricko kembali mencuri motor Honda Beat bercat merah-putih yang sedang terparkir di samping SMA Kristen, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang. Motor itu juga dibakar hingga menyisakan rangka dan dijual kepada pengepul besi seharga Rp150 ribu.

     

    Viral Kades Bertato Sekujur Tubuh di Banjarnegara

  • Tim Gabungan Menangkap Tiga Pemburu Rusa Timor di TN Tambora

    Tim Gabungan Menangkap Tiga Pemburu Rusa Timor di TN Tambora

    Liputan6.com, Jakarta – Tiga orang kawanan pemburu satwa yang dilindungi, rusa Timor, ditangkap oleh tim gabungan Kodim 1614/Dompu, patroli balai taman nasional tambora, manggala agni, dan mitra, di jalur Doro Tabe, Desa Soritatanga, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, Kamis (31/10).

    Kepala Balai Taman Nasional Tambora (TNT) Deny Rahadi mengungkapkan, ketiga orang tersebut inisial AB, MH, dan JB, berasal dari Desa Ta’a, Kecamatan Kempo, Dompu. Mereka ditangkap ketika membawa hasil buruan berupa tiga ekor Rusa betina yang sudah mati dan senjata api rakitan dengan amunisi 5,56 mm sebanyak 4 butir.

    Deny mengatakan, saat ditangkap, tim juga mengamankan magazen berisi 15 butir peluru, 3 unit sepeda motor, teleskop, handphone, parang serta lantak senpi rakitan.

    “Kami menangkap langsung para terduga pelaku dikarenakan sudah cukup bukti. Diduga peralatan tersebut untuk operasional perburuan,” jelas Deny, mengutip Serka Ilham, Jumat (01/11/2024).

    Dijelaskan, sekitar jam 11 siang, tim gabungan mengadakan patroli rutin lokasi Taman Nasional Tambora. Sekira pukul 11.20 WITA, tim gabungan menemukan masyarakat yang telah selesai melakukan perburuan satwa rusa. Termasuk dalam tim itu, Serka Ilham, dari Koramil 1614-05/Pekat.

    “Penangkapan ini menunjukkan betapa seriusnya pelanggaran hukum konservasi yang terjadi dan menjadi contoh penegakan hukum yang tegas terhadap aktivitas perburuan ilegal,” ucap Deny, mengutip Dandim 1614/Dompu, Letkol (Kav) Riyan Oktiya Virajati.

     

    Kakek Bejat Cabuli Cucu Kandungnya Selama 2 Tahun di Kebumen

  • IKN Dikhawatirkan Ancam Kelestarian Teluk Balikpapan dan Masyarakat Adat

    IKN Dikhawatirkan Ancam Kelestarian Teluk Balikpapan dan Masyarakat Adat

    Liputan6.com, Balikpapan – Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) menggelar diskusi yang membahas dampak pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. Diskusi ini menghadirkan berbagai organisasi lingkungan dan perwakilan masyarakat adat dan berlangsung di Hotel Four Points, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (30/10/2024).

    Dalam diskusi tersebut, sejumlah persoalan serius terungkap. Husein dari Forum Peduli Teluk Balikpapan mengungkapkan, pembangunan IKN telah menyebabkan berkurangnya 1.800 hektare hutan mangrove. “Kawasan IKN sangat erat kaitannya dengan Teluk Balikpapan, tetapi tidak ada jaminan perlindungan untuk wilayah tersebut,” kata dia.

    Menyambut Husein, Direktur Pokja Pesisir, Mapaselle mengatakan IKN juga berdampak pada nasib nelayan lokal. Ia juga mengkhawatirkan Teluk Balikpapan akan berubah menjadi tempat pembuangan limbah proyek IKN. Mapaselle kuatir kondisi teluk Balikpapan akan serupa teluk Jakarta baik dari segi ekosistem yang rusak dan hancurnya hidup nelayan.

    Persoalan lain datang dari masyarakat adat. Arman dari Pemuda Suku Balik mengkritisi minimnya pelibatan masyarakat adat dalam proses pembangunan, terutama terkait penghancuran situs-situs ritual yang sakral. “Masyarakat adat bukan titipan negara, tetapi titipan Tuhan. Mengapa hak lahan kami hanya sementara?” keluhnya.

    Direktur Eksekutif Walhi Kaltim, Fathur Roziqin, menyoroti adanya pengalihan tanggung jawab antara Otorita IKN dan pejabat daerah. Ia prihatin dengan kondisi Teluk Balikpapan yang terancam kehilangan status sebagai pusat biodiversitas. “Jangan mengajak kami bersabar hingga 2045. Kondisi Teluk Balikpapan saat ini sangat ironis, keanekaragaman hayatinya semakin terancam,” jelasnya.

    Sugiyono dari Otorita IKN beralasan, kerusakan mangrove dan pembukaan lahan di beberapa titik Teluk Balikpapan berada di luar wilayah kewenangan mereka. Sebagai solusi, ia mengusulkan pembentukan Badan Pengelola Teluk Balikpapan. Mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas 2014-2015, Andrinof Chaniago, dalam kesempatan yang sama mendorong agar pembangunan IKN sesuai dengan cita-cita awal. Untuk itu, dia meminta agar dalam prosesnya, kritik terhadap dampak IKN didasari data valid seperti peta dan citra satelit.

    Sementara itu, Ahmad Heri Firdaus dari INDEF mengingatkan pentingnya memperhatikan dampak lingkungan. Menurutnya, mengabaikan aspek lingkungan akan menimbulkan biaya lebih besar di masa depan, terutama terkait standar internasional dalam pembangunan berkelanjutan.

  • Aksi Bhabinkamtibmas jadi Guru bagi Siswa Terdampak Perang Tanding di Adonara

    Aksi Bhabinkamtibmas jadi Guru bagi Siswa Terdampak Perang Tanding di Adonara

    Liputan6.com, Jakarta – Perang tanding antara desa Ilepati dan desa Bugalima, kecamatan Adonara Barat, NTT berdampak pada aktivitas pendidikan di wilayah itu. Di Desa Bugalima, tiga sekolah terpaksa diliburkan akibat konflik berdarah itu.

    Tiga sekolah yang terdampak perang tanding adalah PAUD St. Elisabeth, SD Inpres Bugalima, dan SMP Negeri SATAP Bugalima. Situasi ini membuat anak-anak di desa tersebut kehilangan akses pendidikan dan rutinitas harian mereka, yang seharusnya menjadi bagian dari kehidupan normal.

    Di tengah kondisi ini, seorang Bhabinkamtibmas Polres Flores Timur, Briptu Kelen, tergerak hatinya untuk berbuat lebih. Pada Jumat pagi (25/10/2024), ia datang ke SMPN SATAP Bugalima, bukan sebagai petugas keamanan, tetapi sebagai sosok pengganti guru bagi anak-anak yang sedang menanti kehadiran seorang pembimbing. Dengan senyum dan ketulusan, Briptu Kelen masuk ke kelas berinteraksi dengan anak-anak, dan mulai mengajar layaknya seorang guru.

    “Kehadiran saya di sini bukan hanya untuk memberikan keamanan, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa kami peduli. Anak-anak ini butuh seseorang yang bisa mendampingi mereka dalam belajar, agar mereka tetap merasa ada harapan dan semangat untuk bangkit,” ungkap Briptu Kelen.

    Briptu Kelen mengajarkan berbagai hal sederhana namun penuh makna, hingga menanamkan nilai-nilai kebersamaan. Ia mengajak anak-anak untuk tetap fokus pada pendidikan dan tidak menyerah meski dalam situasi yang sulit.

    “Ketika saya melihat anak-anak ini, saya merasa bahwa mereka sangat membutuhkan perhatian. Tidak hanya untuk belajar, tetapi juga untuk mendapatkan semangat dan motivasi. Pendidikan adalah hak mereka, dan saya ingin berkontribusi meskipun hanya dengan cara sederhana,” tandasnya.

    Briptu Kelen berjanji akan terus membantu anak-anak selama aktivitas belajar-mengajar di sekolah-sekolah tersebut belum bisa berjalan normal.

    “Anak-anak ini adalah masa depan Adonara Barat. Kita tidak boleh membiarkan mereka putus asa. Saya akan terus datang dan mengajar mereka, karena saya yakin pendidikan bisa menjadi jalan untuk kebangkitan mereka,” ucapnya.

    Ia mengatakan, kehadirannya tidak hanya sebagai pengganti guru, tetapi juga menjadi simbol kasih dan dukungan bagi masyarakat Desa Bugalima.

    Ia berharap aksinya itu bisa memberikan kekuatan bagi anak-anak dan warga terdampak konflik di tengah masa sulit.

    “Ini menjadi bukti bahwa kehadiran polisi bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk menjadi sahabat dan pengayom di segala situasi,” tutupnya.

     

    Ngeri, Detik-Detik Mahasiswi Disapu Ombak Besar di Pantai Logending Kebumen

  • Heboh, Ada Jenazah Lelaki Tergantung di Gedung Serba Guna Gereja Rike Manado

    Heboh, Ada Jenazah Lelaki Tergantung di Gedung Serba Guna Gereja Rike Manado

    Liputan6.com, Manado – Warga Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Sulut, pada, Rabu (30/11/2024), sekitar pukul 18.17 Wita, dikejutkan dengan penemuan mayat seorang pria berusia 53 tahun yang ditemukan dalam keadaan tergantung di gedung serba guna Gereja Bukit Moria Rike.

    Pria tersebut diketahui berinisial HFS, merupakan warga Kelurahan Wanea, dan bekerja sebagai pegawai swasta di Kota Manado.

    Kejadian bermula saat Irvan Darsono, seorang saksi yang sedang mencari korban untuk mengambil kunci gereja, melihat korban tergantung di depan pintu kamar. Melihat keadaan tersebut, Irvan segera memanggil rekan sejawatnya, Fiandro Runtukahu, untuk mengecek kondisi korban. Setelah konfirmasi, mereka melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.

    Kapolsek Wanea AKP Michael Marwan beserta anggota tiba di lokasi sekitar pukul 19.22 Wita untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan lokasi.

    Tim Inavis Polresta Manado melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun, ditemukan adanya cairan di alat kelamin korban.

    Anak korban, MAS mengungkapkan bahwa ayahnya sempat mengalami depresi pasca-kalah dalam Pemilihan Legislatif 2014. Keluarga telah berupaya membawa korban untuk mendapatkan perawatan psikiatri.

    Dalam sebuah percakapan terakhir, korban sempat mengungkapkan niat untuk memberikan surat wasiat kepada MAS, namun surat tersebut tidak pernah sampai.

    “Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jasad korban dan mengirimkan surat penolakan kepada Kapolsek Wanea, di mana mereka bersedia bertanggung jawab atas segala kemungkinan yang terjadi di kemudian hari,” ujar Kapolresta Manado Kombes Pol Julianto Sirait melalui Kasie Humas Agus Haryono.

    Sekitar pukul 19.42 Wita, jenazah korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Sulut menggunakan mobil patroli Polsek Wanea untuk dilakukan verifikasi luar.

  • Mendag Budi Santoso Sambangi Pabrik Furnitur Ekspor, Disambut Adik Ipar Jokowi

    Mendag Budi Santoso Sambangi Pabrik Furnitur Ekspor, Disambut Adik Ipar Jokowi

    Dalam pernyataannya setelah pertemuan, Mendag Budi Santoso mengungkapkan tiga program Kemendag untuk meningkatkan daya saing produk lokal di di pasar dunia. Program pertama berfokus pada pengamanan pasar dalam negeri dengan meningkatkan daya saing produk lokal.

    “Jadi bagaimana pasar Indonesia yang besar ini justru diiisi barang-barang dalam negeri ya, caranya gimana? Ya caranya harus punya daya saing. Kita kalah dengan barang impor karena barang impor itu mempunyai kualitas yang lebih bagus ya. Jadi jangan hanya karena di dalam negeri daya saing kita rendah, kita harus punya daya saing, ” jelasnya. 

    Program kedua Kemendag adalah perluasan pasar ekspor untuk produk dalam negeri, yang dilakukan melalui berbagai kerjasama perdagangan internasional. Mendag menjelaskan tentang upaya penyelesaian perjanjian bilateral dengan beberapa negara.

    “Jadi kita sekarang ini akan menyelesaikan perjanjian bilateral dengan Kanada, Peru, dan Rusia yang mudah-mudahan dalam tiga bulan ini bisa selesai. Tujuannya adalah untuk memperluas akses pasar kita. Ya kita banyak perundingan-perundingan yang dilakukan, ” urainya. 

    Program ketiga berfokus pada peningkatan kapasitas UMKM untuk melakukan ekspor. Mendag menjelaskan pentingnya memajukan UMKM untuk go global, mengingat rasio kewirausahaan Indonesia baru mencapai 3,47 persen, sementara syarat negara maju adalah 10-12 persen. Ia  juga menekankan peran 40 perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri dalam memasarkan produk UMKM, khususnya furnitur.

  • Ada Empat Gunung Api di Sulut Berstatus Waspada

    Ada Empat Gunung Api di Sulut Berstatus Waspada

    Liputan6.com, Manado – Sebanyak empat gunung api aktif di Provinsi Sulut berada dalam status Waspada Level II. Terkait kondisi itu, warga di sekitar gunung diingatkan untuk tetap waspada terhadap potesi kenaikan aktifitas gunung tersebut.

    “Karena itu kami berharap warga tidak melakukan aktivitas dalam radius bahaya yang direkomendasikan,” kata Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku Badan Geologi Juliana DJ Rumambi pada, Kamis (31/10/2024).

    Juliana mengatakan, keempat gunung api yang berstatus Waspada itu yaitu Gunung Karangetang dan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau-Tagulandang-Biaro (Sitaro), Gunung Lokon di Kota Tomohon, serta Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara.

    Selanjutnya, dua gunung api dengan status Normal (level I) yaitu Gunung Tangkoko (Kota Bitung) dan Gunung Ambang (Kabupaten Bolaang Mongondow).

    Satu-satunya gunung api di provinsi ujung utara tersebut yang berstatus Siaga (Level III) adalah Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

    “Jadi memerlukan kewaspadaan sekaligus ajakan untuk tidak memasuki radius bahaya,” ujarnya.

    Juliana mencontohkan, dengan status Siaga atas Gunung Awu, maka masyarakat dan pengunjung/wisatawan diharapkan tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius empat kilometer dari puncak kawah.

    Masyarakat juga diharapkan tetap tenang, tidak terpancing isu-isu mengenai aktivitas Gunung Awu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    “Masyarakat diharapkan mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe,” ujarnya.

    Berikutnya, masyarakat maupun pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung Awu setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia.

  • BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Sulut Hingga dua Hari ke Depan

    BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Sulut Hingga dua Hari ke Depan

    Liputan6.com, Manado – Warga Sulut dan sekitarnya diminta untuk mewaspadai perubahan cuaca dalam beberapa hari ke depan. Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan dua hari ke depan Sulut berpotensi cuaca ekstrem.

    “BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di beberapa kabupaten dan kota hingga tanggal 2 November 2024,” kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben A Molle pada, Kamis (31/10/2024).

    Dia berharap warga mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana banjir, tanah longsor, ataupun pohon tumbang. Warga yang tinggal di daerah bantaran sungai dapat mewaspadai naiknya permukaan air.

    “Begitupun dengan warga yang tinggal di daerah berbukit dan curam diharapkan mewaspadai runtuhnya tanah atau bebatuan,” ujarnya.

    Dia menjelaskan, pada Jumat kondisi cuaca ekstrem berpeluang terjadi di Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Kepulauan Sitaro, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe.

    Selanjutnya pada 2 November potensi cuaca ekstrem terjadi di Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

    Sedangkan pada 3 November 2024 cuaca ekstrem diprakirakan terjadi di Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

    “Waspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang,” ujarnya.

  • Viral Fenomena Matahari Aneh di Dompu, Ini Penjelasan BMKG

    Viral Fenomena Matahari Aneh di Dompu, Ini Penjelasan BMKG

    Forecaster stasiun meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Ni Luh Jenitha Asdia Putri, menyebut fenomena itu dinamakan fenomena HALO.

    Fenomena ini adalah lingkaran sinar putih berbentuk melingkar yang muncul di sekitar matahari, disebabkan oleh kristal-kristal es yang terbentuk di awan cirrus pada ketinggian 5 hingga 10 kilometer.

    Proses ini terjadi ketika cahaya matahari dipantulkan atau dibiaskan oleh permukaan es berbentuk prisma, sehingga cahaya terpecah menjadi beberapa warna, mirip dengan pelangi.

    “HALO dapat muncul sebagai lingkaran penuh dengan bingkai warna-warni atau setengah lingkaran yang berpusat pada matahari,” jelas dia.

    Meskipun menarik sambungnya, fenomena ini adalah kejadian alam yang biasa dan tidak berkaitan dengan tanda-tanda cuaca ekstrim.

    Oleh karena itu pesan dia, masyarakat tidak perlu khawatir atau terpengaruh oleh mitos yang tidak benar mengenai fenomena ini.

    “Biasanya, HALO akan menghilang setelah beberapa saat matahari memanaskan partikel air yang sangat dingin di awan cirrus,” pungkas gadis asal pulau dewata tersebut.