Category: Liputan6.com Regional

  • Geledah Kantor PT Lampung Energi Berjaya, Kejati Amankan Rp2,17 Miliar

    Geledah Kantor PT Lampung Energi Berjaya, Kejati Amankan Rp2,17 Miliar

    Liputan6.com, Lampung – Penanganan kasus dugaan tindak pidana korupsi (Tipidkor) yang melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Lampung, PT Lampung Energi Berjaya (LEB), resmi naik ke tahap penyidikan. Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung melalui bidang Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) melakukan langkah ini setelah menemukan indikasi penyimpangan dalam pengelolaan dana participating interest (PI) sebesar 10 persen di wilayah kerja offshore South East Sumatera (WK OSES) senilai 17,286 juta USD.

    Aspidsus Kejati Lampung, Armen Wijaya mengungkapkan bahwa pihaknya telah menggeledah kantor PT LEB serta enam lokasi lainnya. PT LEB, sebagai anak perusahaan dari PT Lampung Jaya Utama (LJU), menerima dana PI tersebut dari Pertamina Hulu Energi Overseas Southeast Sumatera (PHE OSES). “Pada 17 Oktober 2024, tim penyidik meningkatkan status penanganan dari penyelidikan ke penyidikan. Sejauh ini, penyidik telah melakukan penggeledahan di kantor PT LEB dan di enam lokasi berbeda di wilayah Bandar Lampung dan Lampung Timur,” ujar Armen saat konferensi pers di Kejati Lampung, Kamis (31/10/2024).

    Dalam penggeledahan itu, tim penyidik menemukan sejumlah uang tunai, baik dalam bentuk mata uang asing maupun rupiah, serta beberapa dokumen terkait dana PI. Total uang yang berhasil diamankan mencapai Rp2.176.433.589, termasuk Rp867.433.589 dalam bentuk tunai dan Rp1,3 miliar di rekening bank yang telah diblokir. “Apabila pemilik uang tidak dapat membuktikan asal usul dana tersebut, dan apabila terbukti terkait dengan tindak pidana korupsi, maka uang akan disita oleh penyidik. Namun, jika tidak ada kaitan, dana akan dikembalikan,” ungkapnya. 

    Selain uang, beberapa barang yang turut diamankan dalam penggeledahan tersebut antara lain satu unit mobil Jimny, satu sepeda motor RX King, sejumlah dokumen, dan jam tangan. Armen menambahkan bahwa sejumlah saksi telah diperiksa, termasuk AS selaku direktur BUMD LJU, DH selaku Dirut PT LJU, RNV Kepala Biro Perekonomian Provinsi Lampung, serta beberapa pejabat lainnya. Penyidikan kini difokuskan pada keterkaitan pihak-pihak terkait serta aliran dana sebesar 17,286 juta USD yang diterima oleh Provinsi Lampung melalui PT LEB dari Pertamina.

    “Untuk modus operandi nanti disampaikan setelah ditetapkan tersangka. Masalah kerugian negara, nanti kami kordinasi dengan lembaga terkait untuk menghitung kerugian negara sehingga kerugian negara yang disampaikan sesuai dengan lembaga terkait,” pungkasnya.

  • Pemerasan di Pringsewu, Anggota LSM Mengaku Wartawan Ditangkap Polisi

    Pemerasan di Pringsewu, Anggota LSM Mengaku Wartawan Ditangkap Polisi

    Doni dijerat Pasal 45 Ayat 2 UU No. 1 Tahun 2024 yang mengatur perubahan atas UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), sementara Abidin dikenakan Pasal 368 KUHP tentang pemerasan. 

    “Kedua pelaku terancam hukuman 7 tahun pidana penjara,” ujarnya.

    Dia menerangkan, banyak oknum yang mengaku sebagai wartawan berasal dari luar Pringsewu, seperti Kabupaten Pesawaran, Lampung Tengah, Tanggamus, dan Kota Bandar Lampung. 

    Akibatnya, banyak anggaran yang seharusnya dialokasikan untuk pendidikan, kesehatan, dan pertanian justru digunakan untuk biaya publikasi di media yang tidak terverifikasi oleh Dewan Pers.

    Menurut data dari Dinas Kominfo, terdapat sekitar 450 media yang berlangganan publikasi di Pringsewu pada tahun 2024, namun hanya sekitar 50 media yang tersertifikasi oleh Dewan Pers.

    Yunus menegaskan, pihaknya akan terus menindak tegas oknum-oknum yang mencemarkan nama baik profesi wartawan dengan cara-cara pemerasan.

    “Tindakan tegas ini kami lakukan untuk melindungi profesi wartawan yang berintegritas, sehingga mereka dapat terus memberikan informasi yang bermanfaat dan membangun. Kami siap menindak oknum-oknum dari wilayah luar yang mencoba melakukan tindakan serupa di Pringsewu,” imbuhnya.

  • Gus Yusuf: Saatnya Jawa Tengah Dipimpin Santri

    Gus Yusuf: Saatnya Jawa Tengah Dipimpin Santri

    Liputan6.com, Magelang Pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo, Magelang, KH Chudlori Muhammad Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Yusuf, menyatakan dukungannya terhadap kepemimpinan dari kalangan santri untuk Provinsi Jawa Tengah. 

    Menurutnya, sudah waktunya masyarakat Jawa Tengah dipimpin oleh sosok santri, yang memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat. 

    Gus Yusuf yang juga dikenal sebagai budayawan ini menyebut pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin (Gus Yasin) sebagai sosok yang layak mewakili kalangan santri. 

    “Ahmad Luthfi itu santri dan warga NU yang kebetulan lama berkiprah di kepolisian. Sedangkan Gus Yasin punya pengalaman di birokrasi, dan merupakan putra almarhum KH Maimoen Zubair, ulama dan guru yang sangat dihormati,” katanya, di acara pengajian rutin di Pondok Pesantren API Al Huda, Mertoyudan, Magelang, Jumat (1/11/2024).  

    Pengajian tersebut dihadiri sekitar lima ribu santri dan warga dari berbagai daerah di Jawa Tengah.

    Menurutnya, kombinasi keduanya menjadi kekuatan besar untuk ngopeni dan nglakoni masyarakat, jika kelak terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng. 

    Dia menilai, kehadiran pemimpin dengan latar belakang santri akan memastikan pemerintahan yang lebih dekat dan peduli pada rakyat. “Jika ada calon yang benar-benar mewakili santri, maka para santri wajib hukumnya mendukung,” ujar Gus Yusuf  

    Dia menjelaskan, sebelum berkarier di kepolisian, Ahmad Luthfi pernah nyantri di Al Islah, Kediri, di bawah asuhan KH Toha, sebelum berkarier di kepolisian.  

    “Dengan latar belakang dan pengalamannya, Pak Luthfi menjadi sosok yang pas memimpin Jawa Tengah. Saya yakin pasangan Luthfi-Yasin bisa membawa perubahan positif di Jawa Tengah, sekaligus membawa aspirasi santri ke ranah pemerintahan,” tambahnya lagi.

  • Festival dan Tradisi Unik di Sumatera Barat yang Masih Dilestarikan

    Festival dan Tradisi Unik di Sumatera Barat yang Masih Dilestarikan

    Liputan6.com, Padang – Sumatera Barat terkenal dengan kekayaan budaya dan adat istiadat yang kental, salah satunya terlihat melalui berbagai festival dan tradisi unik yang masih dilestarikan hingga saat ini.

    Beberapa tradisi ini menjadi bukti nyata bagaimana masyarakat Minangkabau menjaga warisan leluhur yang memiliki nilai sejarah, sosial, dan spiritual yang mendalam.

    Berikut beberapa festival dan tradisi unik di Sumatera Barat yang tetap hidup di tengah arus modernisasi yang dilansir dari berbagai sumber:

    1. Tabuik

    Tabuik adalah sebuah tradisi yang digelar setiap tahun di Kota Pariaman untuk memperingati peristiwa Asyura, yakni mengenang cucu Nabi Muhammad SAW, Hussein bin Ali, yang wafat dalam Pertempuran Karbala.

    Perayaan ini tidak hanya memiliki makna spiritual bagi masyarakat setempat, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang menarik ribuan pengunjung.

    Tabuik adalah struktur besar berbentuk menara yang dihias dengan kain dan ornamen warna-warni. Pada puncak perayaan, tabuik-tabuih ini diarak menuju laut dan kemudian dilarung sebagai simbol perpisahan dan penghormatan.

    Tradisi ini biasanya berlangsung selama sepuluh hari dengan berbagai kegiatan seperti pawai, pertunjukan kesenian, dan bazar kuliner yang memperkaya pengalaman pengunjung.

    2. Pacu Jawi – Balapan Sapi Tradisional di Tanah Datar

    Pacu Jawi adalah salah satu tradisi balapan sapi yang unik di Indonesia. Tradisi ini biasanya digelar di Tanah Datar pada musim panen sebagai bentuk perayaan.

    Dalam Pacu Jawi, para joki berdiri di atas bajak kayu yang ditarik oleh dua ekor sapi, lalu berlomba di tengah sawah berlumpur. Sapi-sapi ini berlari tanpa lintasan yang tetap, dan joki akan menggigit ekor sapi untuk memacu kecepatan mereka.

    Keunikan dari Pacu Jawi tidak hanya menarik masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan mancanegara dan fotografer profesional yang ingin mengabadikan momen spektakuler ini. Selain sebagai hiburan, Pacu Jawi juga menjadi ajang jual beli sapi unggulan dan sarana menjaga keakraban antarwarga.

    3. Balimau

    Balimau adalah tradisi unik yang dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramadan. Kata balimau berasal dari kata limau (jeruk nipis), yang digunakan dalam ritual mandi. Tradisi ini dilaksanakan di sepanjang sungai dan tempat-tempat permandian umum, di mana masyarakat berkumpul untuk membersihkan diri, baik secara fisik maupun spiritual.

    Balimau tidak hanya dilakukan di Sumatera Barat, tetapi di provinsi ini memiliki nilai khusus. Warga datang bersama keluarga untuk berpartisipasi dalam kegiatan mandi berlimau yang melambangkan penyucian diri sebelum menjalani ibadah puasa.

     

  • Sinopsis dan Daftar Pemain Film Pangku, Debut Penyutradaraan Film Panjang Reza Rahadian

    Sinopsis dan Daftar Pemain Film Pangku, Debut Penyutradaraan Film Panjang Reza Rahadian

    Liputan6.com, Yogyakarta – Lebih dikenal sebagai aktor untuk film-film box office Indonesia, Reza Rahadian bakal memulai debut penyutradaraan untuk film panjang. Adalah film Pangku yang menjadi debut penyutradaraan film panjangnya.

    Selain menjadi film panjang pertama garapan Reza, film ini juga merupakan rilisan pertama rumah produksi Gambar Gerak. Rumah produksi tersebut merupakan besutan Reza dan Arya Ibrahim.

    “Pangku, menjadi film pertama produksi Gambar Gerak dan film pertama Reza Rahadian sebagai sutradara,” tulis caption di akun Instagram @filmpangku dan @gambargerakfilm.

    Melalui akun Instagram tersebut juga telah dirilis sedikit cuplikan proses produksi film Pangku. Akun tersebut juga telah menbocorkan deretan pemain film ini.

    Film Pangku akan dibintangi oleh Claresta Taufan sebagai Sartika, Fedi Nuril sebagai Hadi, Christine Hakim sebagai Maya, Shakeel Aisy sebagai Bayu, dan Devano Danendra sebagai Gilang. Film Pangku rencananya bakal tayang 2025.

    Film Pangku mengangkat tradisi kopi pangku di daerah pesisir Pantai Utara atau Pantura. Tradisi ini merupkan sejenis praktik berjualan kopi yang berbeda.

    Dalam pelayanannya,terdapat teman perempuan yang menemani tamu mengobrol. Para pembeli juga bisa memangku para teman perempuan tersebut.

    Adapun film ini mengisahkan Sartika, seorang ibu yang memiliki seorang anak laki-laki. Ia digambarkan sebagai ibu yang tangguh dan pekerja keras. Film ini akan menggambarkan bagaimana perjuanhan Sartika dalam menghadapi kerasnya dunia dan mencoba bertahan hidup.

    Melalui film ini, Reza Rahadian mencoba mengembangkan tradisi yang ia lihat beberapa tahun lalu menjadi sebuah film. Reza memang dikenal sebagai aktor yang selalu sukses memerankan karakternya di setiap film. Aktor kelahiran 5 Maret 1987 ini juga telah banyak berkutat di belakang layar.

    Pada 2011, ia menyutradarai film pendek berjudul Sebelah. Pada 2013, Reza menyutradarai film Isyarat untuk segmen Gadis Indigo. Tahun yang sama, ia juga menyutradarai film Wanita Tetap Wanita untuk segmen With or Without bersama Lily Nailufar Mahbob.

    Selanjutnya pada 2020, ia menyutradarai serial web berjudul Sementara, Selamanya. Setelah beberapa karya tersebut, Reza Rahadian akhirnya bakal mendebutkan film panjang pertamanya yang berjudul Pangku.

    Film Pangku dijadwalkan tayang pada 2025. Detail lain terkait film ini akan diinformasikan segera.

     

    Penulis: Resla

  • Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Indonesia Kunjungi Banyuwangi, Ada Apa?

    Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Indonesia Kunjungi Banyuwangi, Ada Apa?

    Liputan6.com, Banyuwangi – Selama ini Banyuwangi dikenal sebagai daerah yang peduli dan mengangkat arsitektur lokalnya di setiap bangunan publik pemerintahan. Hal ini menjadi perhatian banyak pihak, khususnya para pemerhati bangunan. Termasuk Forum Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Indonesia yang datang untuk studi bagaimana Banyuwangi bisa mengimplementasikan arsitektur lokal di bangunan publiknya.  

    Ketua Forum Ketua Jurusan (Kajur) Teknik Sipil Politeknik se-Indonesia Dr. Ing. Luthfi Muhammad Mauludin mengatakan bahwa kedatangannya bersama rombongan dalam rangka melaksakan melihat langsung arsitektural kombinasi modern dan kearifan lokal yang ada di Banyuwangi. Mengingat selama ini Banyuwangi cukup konsisten dalam menerapkan kearifan lokal pada berbagai karya bangunannya.

    Salah satu yang dikunjungi adalah Pendopo Sabha Swagata. Sebanyak 30 orang angota forum tersebut mempelajari setiap sudut pendopo Banyuwangi yang hijau dan asri. “Kami ingin tahu banyak bagaimana Banyuwangi memadukan unsur unsur teknik sipil didalam desain desain bangunan yang memadukan dengan kearifan lokal. Dan yang penting adalah bagaimana kebijakan ini bisa diterapkan,” ujar Luthfi, Kamis (31/10/2024)

    Selama di Pendopo, rombongan tersebut mendapatkan penjelasan mengenai setiap bagian Pendopo. Bangunan utama pendopo sendiri merupakan salah satu ikon heritage daerah yang telah berusia hampir 250 tahun.  Bangunan ini sempat di renovasi tanpa mengubah pondasi utamanya dengan melibatkan arsitek nasional kenamaan, Adi Purnomo.

    Mereka menikmati setiap sudut pendipo, seperti bukit hijau yang mengapit sisi belakang pendopo. Di dalam bukit itu terdapat guest house yang terdiri atas sejumlah  kamar eksklusif. Guest house ini pernah disinggahi sejumlah tamu kehormatan seperti Duta besar AS, para menteri, dan tokoh-tokoh nasional lainnya.

    Selanjutnya rombongan masuk ke bangunan rumah adat yang menjadi replika rumah Suku Osing Banyuwangi. Mereka juga melakukan cuci muka di sumur Sritanjung yang terletak di paling belakang Pendopo yang dipercaya menjadi bagian dari legenda Banyuwangi.

    “Pendopo ini kearifan lokalnya lebih menonjol sehinga bangunannya terasa asri, sirkulasinya udara dan pencahayaannya juga lebih baik karena memadukan material unsur alam,” ucap Luhtfie.

  • Kenali, Cara Mengobati Asam Urat dan Mencegah Risiko Penyakitnya

    Kenali, Cara Mengobati Asam Urat dan Mencegah Risiko Penyakitnya

    Asam urat bisa diobati tentunya dengan menjalani pengobatan terutama jika kondisinya sudah parah harus mendapatkan pengobatan lebih dan mengonsumsi obat asam urat. Biasanya obat asam urat yang diberikan berfungsi untuk meredakan nyeri dan mencegah seragam asam urat di kemudian hari.

    Melansir dari Kemenkes dokter juga biasanya menyarankan orang yang menderita asam urat untuk mengubah gaya hidupnya. Terutama untuk membantu mengelola gejala asam urat serta mengurangi risiko serangan asam urat kemudian hari.

    Misalnya untuk seseorang yang mempunyai gaya hidup gemar mengonsumsi alkohol harus mulai menguranginya. Kemudian, seseorang dengan berat badan berlebih dianjurkan a untuk menurunkan berat badan.

    Selain itu, bagi seseorang yang memiliki kebiasaan merokok juga disarankan untuk berhenti merokok. Sementara itu dengan cara yang alami asam urat juga bisa diobati dengan mengonsumsi sejumlah obat asam urat alami.

    Contohnya mengonsumsi beberapa bahan alami seperti ceri atau  jus ceri asam, jahe, cuka sari apel, jus lemon dan kunyit, seledri atau biji seledri, hingga makanan lain yang mengandung vitamin C.

  • Gamahumat, Pupuk Alami dari Limbah Batu Bara Kalori Rendah Karya Peneliti UGM

    Gamahumat, Pupuk Alami dari Limbah Batu Bara Kalori Rendah Karya Peneliti UGM

    Liputan6.com, Yogyakarta – Peneliti UGM menemukan cara bagaimana limbah tambang batu bara dapat bermanfaat sebagai pembenah tanah atau soil stabilizer yang diberi nama Gamahumat. Gamahumat adalah senyawa humat berupa asam humat dan asam fulvat yang berasal dari ekstraksi batu bara dengan kalori rendah sehingga mampu menjadi pendamping pupuk sehingga proporsi penggunaan pupuk dapat dikurangi.

    Ketua tim peneliti Gamahumat Ferian Anggara mencontohkan, dalam demplot padi yang diujicobakan di kawasan persawahan Bimomartani cukup menggunakan 15% NPK dan urea dari jumlah yang seharusnya. Menggunakan prosentase 15% Gamahumat, memiliki andil 80% hasil yang seperti full NPK-urea sehingga pupuk bisa dikurangi menjadi 15% sampai 20% dari takaran normal. “Hasil panen dapat mendekati layaknya produktivitas padi yang sepenuhnya menggunakan NPK dan urea,” kata Ferian kepada wartawan, Rabu 30 Oktober 2024.

    Ferian menyebut Indonesia memilik sumberdaya batu bara kalori rendah mencapai 30%, sehingga ia menggandeng PT. Bukit Asam yang memiliki batu bara peringkat rendah dan teruji sesuai untuk memproduksi Gamahumat demi ketersediaan bahan baku. Kerja sama yang sudah terjalin sejak 2018 dengan pemberian research funding dan pada tahun 2023, PT. Bukit Asam memberi dana padanan dalam skema matching fund Kedaireka untuk melakukan analisis laboratorium guna mendapat proses ekstraksi yang paling optimal dan membuat prototipenya. “Saat ini, alat tersebut mampu memproduksi 20 liter senyawa humat basah per hari dari 5 kg batu bara umpan,” kata Guru besar termuda Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik UGM ini.

    Ferian mengaku dirinya tengah melakukan Gamahumat ke level pilot project dan akan melakukan fabrikasi alat di Jogja. Kemudian, tahun 2025 akan dioperasikan di Peranap, Riau, tepatnya di lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Bukit Asam yang mempunyai cadangan batu bara mencapai 600 juta ton. Nantinya, pabrik ini akan berskala komersial dengan kemampuan produksi mencapai 60 ton senyawa humat per tahun. ”Obsesi kami sebagai peneliti adalah bagaimana kami bisa mengoptimalkan pemanfaatan limbah hasil pertambangan sehingga memiliki nilai tambah tinggi dengan konsep ekonomi sirkular,” tuturnya.

    Pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Tinggi (LPDP) dengan skema penelitian INSPIRASI juga mendukung pengembangan produk ini dengan memberikan pendanaan selama 3 tahun hingga tahun 2026 mendatang. Selain Gamahumat, dukungan ini dialokasikan juga untuk mengembangkan inovasi, yakni produk nanosilika berukuran kurang dari 10 mikron yang dibutuhkan tanaman dengan keunggulan mudah untuk diserap. “Penggabungan produk ini menyasar pada lahan yang kekurangan unsur hara agar dapat ditanami dan ditingkatkan produktivitasnya,” terangnya.

    Ferian mengatakan ada pula produk hidrogel yang digunakan sebagai media tanam dengan diberi air di dalamnya, asam humat, dan nanosilica. Hidrogel ditempatkan di lahan yang sulit air seperti lahan reklamasi tambang atau tadah hujan sehingga awal masa tanam tidak perlu rutin disiram. “Saat akar tanaman sudah kuat, tanaman dapat mencari air secara mandiri. Ketiga produk itu dihasilkan sebagai salah satu luaran penelitian yang didanai LPDP Inspirasi dengan topik circular economy,” ujarnya.

    Ia berharap, Gamahumat ini mampu mendukung terciptanya swasembada pangan yang sejalan dengan misi pemerintahan Prabowo Subianto.

  • Menilik Filosofi di Balik Megahnya Lambang Garuda Pancasila

    Menilik Filosofi di Balik Megahnya Lambang Garuda Pancasila

    Liputan6.com, Yogyakarta – Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memliki lambang negara berupa Garuda Pancasila. Lambang berbentuk burung garuda ini bukan sekadar lambang biasa, melainkan memiliki filosofi dan makna simbolis yang mendalam.

    Sebagai burung mitologi yang kuat, garuda mewakili kebesaran dan kekuatan bangsa Indonesia. Mengutip dari berbagai sumber, berikut makna di setiap bagian lambang Garuda Pancasila:

    1. Garuda

    Garuda dalam Garuda Pancasila digambarkan sebagai burung yang sedang terbang dengan sayap terbentang lebar. Gambaran tersebut melambangkan kekuatan, keberanian, dan kebebasan.

    Dalam berbagai mitologi Hindu dan Buddha, garuda dikenal sebagai simbol kekuatan dan pelindung. Sementara itu sebagai lambang negara, garuda melambangkan persatuan dan keutuhan bangsa.

    2. Pancasila

    Pada bagian kaki garuda terdapat pita berwarna putih. Terdapat tulisan Bhineka Tunggal Ika pada pita tersebut.

    Bhineka Tunggal Ika berarti Berbeda-beda Tetapi Tetap Satu. Frasa ini mencerminkan perbedaan harus dirangkul sebagai kekuatan, bukan penghalang.

    3. Lima Bagian Perisai

    Pada bagian dada garuda, terdapat lima simbol. Kelima simbol tersebut melambangkan lima sila Pancasila sebagai dasar negara.

    Setiap sila memiliki makna yang mendalam, dimulai dari bintang yang melambangkan Ketuhanan yang Maha Esa, rantai melambangkan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, dan pohon beringin melambangkan Persatuan Indonesia. Selanjutnya ada simbol kepala banteng yang melambangkan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan serta padi dan kapas yang melambangkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

     

  • Alasan Bonus Demografi Indonesia Harus Dibarengi Budaya Gemar Membaca

    Alasan Bonus Demografi Indonesia Harus Dibarengi Budaya Gemar Membaca

    Liputan6.com, Jakarta – Pernyataan menarik dilontarkan Kepala Perpustakaan Universitas Siliwangi, Budi Riswandi. Apakah bonus demografi yang dimiliki Indonesia bersifat kuantitatif atau kualitatif? Jika dinilai kuantitatif, maka akan menjadi bencana. Namun, jika ingin dinilai dari kualitas maka harus melek literasi.

    “Kita masih terlalu sibuk dengan urusan jargon. Bukan esensi,” ucapnya pada Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca di Tasikmalaya, Jumat (1/11/2024).

    Budi mencontohkan korban-korban judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol). Mereka bukannya tidak mampu membaca, namun tidak mampu membaca keadaannya sendiri. Literasi saat ini punyai banyak motif, tapi tetap budaya membaca yang menjadi dasarnya.

    Urusan soal bisa membaca, Indonesia sudah termasuk maju. Lain soal jika dari segi literasi, masyarakat Indonesia masih tertinggal.

    Pegiat literasi Nero Taopik Abdillah menjelaskan salah satu penyebabnya adalah bahan bacaan yang kurang. Tidak banyak institusi yang concern terhadap budaya baca dan literasi.

    “Diksi literasi untuk kesejahteraan sebetulnya agak berat, karena akan menjadikan literasi sebagai praktik sosial,” ujar Opik, sapaan akrabnya.

    Namun, Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas, Adin Bondar, justru mengatakan makna kesejahteraan itu multidimensional. Orang yang literat pasti berbasis ilmu pengetahuan. Kemampuan hidup yang baik harus dilandaskan pada literasi yang kuat agar mampu bersaing.

    “Kualitas sumber daya manusia bisa didorong dengan perilaku membaca dan memperbanyak aksesibiltas terhadap ilmu pengetahuan. Karena kemiskinan dan stunting tidak semata-mata dinilai dari indikator ekonomi,” urai Adin.

    Justru yang perlu dikedepankan adalah tugas perpustakaan dan TBM untuk mendiseminasi pengetahuan agar dapat dijamah oleh masyarakat agar persoalan kemiskinan dan stunting dapat diantisipasi. Kecakapan literasi selalu berkorelasi dengan kemakmuran.

    “Membangun ruang-ruang baca bagi masyarakat dan memberikan pelatihan pada fasilitator daerah seperti pengelola perpustakaan dan taman bacaan adalah tugas pemerintah,” tambah Adin.