Category: Liputan6.com Regional

  • Persekongkolan Jahat Polwan dan 3 Anggota TNI di Gowa Peras Sopir Travel Puluhan Juta

    Persekongkolan Jahat Polwan dan 3 Anggota TNI di Gowa Peras Sopir Travel Puluhan Juta

     

    Liputan6.com, Gowa – Seorang anggota polisi wanita (Polwan) di Kabupate Gowa, Sulsel, tersandung kasus pemerasan sopir travel puluhan juta. Penyidik Bidang Propam Polda Sulsel tengah menyelidiki kasus pemerasan yang melibatkan Polwan tersebut. 

    “Kapolres sudah saya hubungi, kemudian anggota yang dilaporkan terlibat langsung kita periksa (Propam),” kata Kapolda Sulsel Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro di Makassar, Jumat (14/11/2025).

    Informasi yang berkembang, oknum Polwan tersebut bertugas di Polretabes Makassar diduga ikut serta bersama tiga oknum prajurit TNI dan tiga warga sipil lainnya memeras sopir travel bernama Aidil Isra. Sopir itu dituduh membawa tenaga kerja ilegal dan terlibat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

    “Intinya, saat ini masih dalam proses pemeriksaan (di Propam) dan sementara proses pemeriksaan ini sedang berjalan. Ada gambaran yang kiranya berkaitan dengan ini juga akan terus kita telusuri,” tegasnya.

    Meski demikian, mantan Kasubdit IV/Poldok Direktorat Tindak Pidana Umum (Tipidum) Bareskrim Mabes Polri ini mengemukakan pihaknya tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah.

    “Salah satu oknum menyampaikan bahwa ada anggota polisi yang terlibat. Di situ kita sampaikan kepada seluruh masyarakat yang mengalami yang kita duga tindak pidana, kita tetap mengedepankan praduga tak bersalah,” katanya lagi.

    Dari pemeriksaan awal disampaikan, bahwa uang Rp30 juta tersebut ditransfer korban ke rekening seseorang.  

    “Tapi, kami tidak percaya begitu saja, kami akan melihat berkaitan dengan pembuktian, transaksi keuangan yang ada. Kami akan bekerjasama dengan perbankan, sejauh mana proses itu,” tuturnya.

    “Kalau nanti dalam pembuktian anggota kami turut terlibat, kami tidak akan sungkan dan tidak akan melindungi anggota yang salah,” katanya lagi.

    Mantan Direktur Tipidum Bareskrim Polri ini mempertegas, apabila ada tindak pidana yang dilakukan anggota, maka tidak akan mentolerir semua terkait kejahatan jalanan dan perilaku lainnya terjadi di masyarakat.

    Djuhandhani berprinsip, bagi anggota berprestasi diberikan penghargaan sama seperti pengungkapan kasus penculikan anak korban Bilqis mengarah ke TPPO, sedangkan yang melanggar atau bersalah diberikan hukuman setimpal atas perbuatannya melanggar etika dan disiplin Polri.

     

  • Viral Menu MBG di SMAN 6 Medan Ditemukan Cacing, BGN Langsung Bergerak

    Viral Menu MBG di SMAN 6 Medan Ditemukan Cacing, BGN Langsung Bergerak

    Liputan6.com, Medan- Video hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMAN 6 Medan viral karena didapati ada ulat di dalamnya. Ulat tersebut bahkan terlihat masih hidup.

    Informasi dihimpun Liputan6.com, penemuan MBG bercacing itu terjadi pada Jumat, 13 November 2025.

    “Cacing itu we, cacing itu we. Ini cacingnya,” ucap seorang siswa dalam video viral.

    Diketahui, SMAN 6 Medan beralamat di Jalan Ansari, Sei Rengas I, Kecamatan Medan Area, Kota Medan.

    Badan Gizi Nasional wilayah Sumatera Utara (BGN Sumut) turun langsung melakukan pengecekan usai video MBG bercacing itu viral di media sosial.

    “Masya Allah, bentar, ya,” kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Sumut, Agung Kurniawan saat dikonfirmasi wartawan.

  • Kesaksian Warga Dengar Suara Gemuruh Saat Detik-Detik Longsor Menerjang Cilacap

    Kesaksian Warga Dengar Suara Gemuruh Saat Detik-Detik Longsor Menerjang Cilacap

    Liputan6.com, Cilacap – Longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis Malam (13/11/2025) memicu duka mendalam. Bagaimana tidak, hingga Jumat siang, sebanyak tiga korban meninggal dunia dan 20 orang lainnya diperkirakan masih tertimbun material longsor.

    Kusnana, warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi longsor Cilacap menceritakan, area longsoran cukup luas. Longsor terjadi di Dusun Nagari, yang dari lokasi berjarak sekitar dua kilometer. Material longsor lantas meluncur dan menerjang perbatasan dua dusun, Cibonto dan Cibuyut.

    Berdasarkan penuturan warga setempat, longsor mendekat dengan cepat dan terdengar gemuruh seperti gerungan mobil yang terjebak atau tak kuat menanjak. Suaranya begitu menakutkan. Kusnana, mendengar langsung kesaksian korban selamat, Dariah dan suaminya, Esok.

    “Pak Esok cerita, sekitar jam delapan malam dia penasaran karena mendengar suara gerung seperti mobil yang nggak kuat berlari. Suaranya lama dan terdengar berat,” kata Kusnana ketika ditemui.

    “Begitu keluar rumah, dia lihat tanah dari arah utara sudah bergerak dan semakin mendekat. Melihat tanah bergerak cepat menuju rumahnya, Esok langsung memanggil istrinya dan anaknya yang saat itu sedang bersantai di dalam rumah. Untungnya dia berhasil membawa istri dan anaknya keluar,” kata Kusnana.

    Kusnana juga menceritakan, dirinya sempat lari ke rumah adiknya di sebelah utara untuk memperingatkan, tapi tanah sudah terlalu cepat. Ketika berusaha menyelamatkan diri, Esok sempat tertimbun material hingga sebatas perut sebelum akhirnya berhasil keluar tepat ketika aliran tanah berhenti. Titik berhentinya longsor berada di sekitar rumahnya.

    Sayangnya, beberapa tetangganya tak seberuntung Dariah dan keluarga. Termasuk rumah adiknya yang kini tertimbun.

    Lokasi bencana berada di cekungan yang ternyata merupakan jalur luncuran tanah dari Dusun Nagari. Asal longsoran jauh lebih tinggi dan berjarak sekitar dua kilometer dari titik berhentinya material longsor.

    Jumlah Rumah Tertimbun

    Di Dusun Cibonto, Kusnana menyebutkan ada tujuh rumah terdampak langsung. Dua rumah hancur dan lima lainnya tertimbun material setinggi sekitar lima meter.

    “Yang di Cibuyut kemungkinan sekitar empat rumah. Itu masih simpang siur, tapi kawasan itu memang berbatasan langsung dengan jalur longsor,” ujarnya.

    Material longsor yang bergerak dari Dusun Nagari berhenti setelah meluncur sekitar dua kilometer, mengubur sebagian besar area rendah yang dilewatinya.

     

  • Alasan Polisi Senior Hajar Bertubi-tubi 2 Siswa SPN Polda NTT: Ketahuan Merokok

    Alasan Polisi Senior Hajar Bertubi-tubi 2 Siswa SPN Polda NTT: Ketahuan Merokok

    Liputan6.com, Kupang – Polda NTT akhirnya mengungkap alasan penganiayaan yang dilakukan oleh Bripda Torino Tobo Dara, terhadap dua siswa Sekolah Polisi Negara (SPN). Terungkap jika aksi kekerasan itu dipicu karena kedua siswa itu kedapatan merokok. Kedua siswa yang dihajar bertubi-tubi itu adalah KLK dan JSU.

    “Aksi pemukulan dipicu oleh rasa kesal senior karena kedua siswa kedapatan merokok,” ujar Kabid Humas Polda NTT, Kombes Henry Novika Chandra.

    Henry menjelaskan Bidpropam Polda NTT telah melakukan langkah-langkah cepat dengan melakukan interogasi terhadap anggota Ditsamapta Polda NTT itu.

    Selain itu, seorang saksi kunci, yakni Bripda GP yang merekam aksi penganiayaan pada Kamis (13/11/2025) itu juga sudah diperiksa.

    “Kami sudah lakukan pengecekan medis terhadap kedua siswa. Hasil pemeriksaan tidak menunjukkan adanya luka atau memar pada tubuh korban,” jelas Henry.

    Menurut Henry, setelah kejadian, keluarga dari kedua siswa langsung mendatangi Mapolda NTT untuk meminta pertanggung jawaban atas kejadian tersebut. Namun, setelah dilakukan komunikasi dan pendekatan persuasif, mereka menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kepada Polda NTT.

    “Sehingga hal ini menunjukkan adanya kepercayaan keluarga terhadap proses hukum yang sedang berjalan,” tandasnya.

     

  • Longsor Parah di Cilacap, 2 Orang Ditemukan Tewas, 21 Masih Hilang

    Longsor Parah di Cilacap, 2 Orang Ditemukan Tewas, 21 Masih Hilang

    Sementara di Dusun Cibuyut terdapat 14 korban terdiri atas beberapa keluarga yang masih dalam pencarian, yakni Rastum, Rahma, Aca, Cahyanto, Kasri, Zahra, Nilna, Asmanto, Isna beserta anaknya, serta keluarga Dani (istri dan dua anak).

    Berdasarkan pendataan sementara yang dilakukan BPBD, tanah longsor tersebut merusak 12 rumah serta mengancam 16 rumah lainnya di antaranya milik Surip, Ahmad, Kuswoyo, Subakir, Muslihin, Rohman, Abdul, Econg, Hendrik, Ayu, Atit, Ekem, Warim, Tarim, Warko, dan Imong.

    “Warga di zona rawan telah dievakuasi. Tanah masih bergerak di sejumlah titik sehingga kami meminta warga menjauhi area dan mengikuti arahan petugas,” kata Budi.

    Ia mengimbau warga tetap waspada dan segera menjauhi lokasi rawan mengingat retakan tanah masih terpantau di beberapa titik.

    Data terkait korban dan kerusakan diperkirakan masih akan berkembang seiring proses pencarian yang terus berlangsung.

    Sementara itu, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Cilacap Priyo Prayudha Utama mengatakan operasi akan dilanjutkan hingga seluruh korban ditemukan.

    “Tim langsung melakukan asesmen dan menyusun rencana pergerakan. Pencarian terus dilakukan meski kondisi medan cukup menantang,” katanya.

    Ia mengatakan proses pencarian dilakukan secara manual karena medan terjal dan kondisi tanah yang masih bergerak.

  • Suksesi Keraton Solo Kian Panas, GKR Timoer Sebut Sang Adik Berkhianat

    Suksesi Keraton Solo Kian Panas, GKR Timoer Sebut Sang Adik Berkhianat

    Liputan6.com, Solo – Prosesi Hajad Dalem Jumeneng Dalem Nata Binayangkare KGPAA Hamangkunegoro sebagai SISKS Pakubuwono (PB) XIV dipastikan tetap digelar pada Sabtu (15/11/2025) besok.

    Kepastian itu disampaikan putri tertua PB XIII, GKR Timoer Rumbay Kusuma Dewayani usai muncul penetapan KGPH Hangabehi sebagai PB XIV dalam pertemuan keluarga pada Kamis di Keraton Kasunanan Surakarta pada Kamis (13/11/2025).

    “(Untuk penobatan KGPAA Hamangkunegoro sebagai PB XIV) masih berjalan, masih berjalan (sesuai rencana pada Sabtu). Persiapan sudah 70 persen berjalan. Prosesi ya tetap seperti prosesi adat yang harus kita jalankan,” kata GKR Timoer kepada wartawan di Keraton Kasunanan Surakarta, Kamis (13/11/2025).

    GKR Timoer mengaku sedih dengan munculnya dualisme raja di Keraton Kasunanan Surakarta setelah pertemuan putra-putri dalem PB XII dan PB XIII menetapkan adiknya, KGPH Hangabehi sebagai PB XIV.

    Padahal sebelumnya sang adik di depan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wali Kota Solo Respati Ardi saat melayat itu, telah sepakat jika putra mahkota KGPAA Hamangkunegoro menjadi raja penerusnya.

    “Saya cuma sedih saja, Gusti Mangkubumi (KGPH Hangabehi) bisa berkhianat dengan kami putra-putri, kakak-kakak dan adik-adiknya, itu saja yang saya sesalkan. Kan kami sudah berbicara, sebelumnya kami kan sudah berbicara bahkan di hadapan gubernur, Bapak Respati dan Mas Gibran sudah berbicara. Kami sudah bersepakat putra mahkota (menjadi PB XIV), di situ saya sudah menyebutkan itu,” ujarnya.

    Menurut GKR Timoer, munculnya dualisme raja di Keraton Kasunanan Surakarta yang terjadi saat ini seolah mengingatkan kembali saat muncul raja kembar di masa ayahnya, PB XIII Hangabehi dan PB XIII Tedjowulan, sepeninggal PB XII pada 2004 silam.

    Ia pu menilai penetapan KGPH Hangabehi sebagai PB XIV dalam pertemuan keluarga itu seperti memecah belah keutuhan Keraton Kasunanan Surakarta.

    “Saya hanya kasihan keraton dipecah belah seperti ini. Ini seperti suksesi PB XIII yang lalu,” kata dia sambil menahan tangis.

     

     

  • Suksesor Pakubuwono XIV, Maha Menteri Tedjowulan Kaget Ada Penobatan Hangabehi Saat Rembug Keluarga

    Suksesor Pakubuwono XIV, Maha Menteri Tedjowulan Kaget Ada Penobatan Hangabehi Saat Rembug Keluarga

    Meski mengaku tidak tahu menahu tetapi Tedjowulan tetap memberi restu karena menghormati posisinya sebagai sesepuh dalam rembug keluarga putra-putri dalem PB XII dan PB XIII.

    “Saya ini wong tuwek, sesepuh. Ya sudah saya pangestoni saja. Tapi prinsipnya, saya tidak tahu ada tambahan acara seperti itu. Tidak tahu tentang perencanaannya,” jelasnya.

    Seperti diketahui adanya penetapan KGPH Hangabehhi sebagai PB XIV dapat memunculkan dua raja kembat di Keraton Kasunanan Surakarta. Karena adiknya yang merupakan beda ibu itu telah mengikrarkan sebagai PB XIV saat prosesi tutup jenazah ayahnya mendiang PB XIII sebelum diberangkatkan menuju tempat peristirahatannya di Pajimatan Imogiri pada Rabu (5/1/2025) lalu.

    Tedjwolan pun menyingung bahwa ikrar KGPH Hangabehi sebagai PB XIV dalam pertemuan kemarin harusnya melalui mekanisme adat yang helas serta lembaga yang berwenang. Pengangkatan kemarin disaksikan oleh Gusti Moeng yang merupakan Ketua Lembaga Adat Keraton Kasunanan Surakarta, sentana dalem dan lainnya.

    “Kalau penobatan itu kan duduk bersama, membahas siapa leluhurnya dan seterusnya. Harus ada lembaganya. Ini belum ada penobatan apa-apa. Ya belum sah,” ucapnya.

    Ia menilai proses suksesi tidak boleh dilakukan tergesa-gesa, mengingat sejarah Keraton menunjukkan penetapan raja dapat berlangsung berbulan-bulan setelah raja sebelumnya wafat.

    “Contohnya Sri Sultan Hamengku Buwono X itu tujuh bulan baru dinobatkan. Kalau sekarang kesusu-susu, ngoyak apa?” katanya.

    Tedjowulan menyatakan akan tetap berpegang pada masa tunggu 40 hari, atau diperpanjang hingga 100 hari bila belum tercapai kesepakatan. “Kalau 40 hari belum rukun ya 100 hari. Yang penting rukun dulu siapa yang pantas Nanti bicara visi misi lima tahunn ke depan,” kata dia.

    Lebih lanjut, Gusti Tedjowulan mengungkapkan bahwa pada pertemuan keluarga di Keraton Kasunanan Surakarta itu juga turut mengundang putra-putri mendiang PB XIII seperti GKR Timoer RUmbay Kusuma Dewayani dan adik-adiknya. Tetapi dalam pertemuan itu mereka tidak hadir. Rencananya pertemuan keluarga itu akan digelar kembali dengan mengundang semua putra-putri dalem.

    “Sebenarnya tadi sudah mengundang semuanya tapi belum bisa. Pasti nanti saya undang lagi di pertemuan keluarga lanjutan,” ujarnya.

    Ia juga memastikan tidak bahwa dirinya berpihak pada Hangabehi maupun Purboyo. “Nggak ada dukung-dukungan. Dari awal sudah saya sampaikan saya itu dunungke,” ujarnya.

    Saat ditanya apakah ia merasa dijebak karena tiba-tiba diminta menjadi saksi, Tedjowulan menjawab singkat, “Ya saya tidak diberitahu. Tahu-tahu diminta jadi saksi dan memberi restu di hadapan banyak orang. Wes ngono tok,” tegasnya

    Tedjowulan menutup dengan menegaskan bahwa penetapan raja Keraton Kasunanan Surakarta harus memenuhi tiga unsur, yakni adat, agama, dan hukum negara. “Semua itu harus lulus dari tiga hal itu,” bebernya.

     

  • Isi Surat Tulisan Tangan Mahasiswa Universitas Pakuan yang Jatuh dari Lantai 3 Gedung Kampus

    Isi Surat Tulisan Tangan Mahasiswa Universitas Pakuan yang Jatuh dari Lantai 3 Gedung Kampus

     

    Liputan6.com, Bogor – Kasus mahasiswi Universitas Pakuan yang terjatuh dari lantai 3 Gedung Manajemen kampus tersebut menemukan fakta baru. Kapolsek Bogor Tengah Kompol Waluyo di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/11/2025) mengatakan, polisi menemukan surat tulisan tangan yang ditemukan di barang pribadi korban, dan kini menjadi bagian dari proses penyelidikan.

    Berikut isi surat tersebut:

    “Maafkan Ira bu, ayah, Ira cape Ira nyerah mental Ira rusak mental Ira hancur maafin Ira nyuhunkeun hampura saageung – ageung an hate ira tos teu kiat dinyenyeri ira cape maaf bu, ayah ira gagal jadi anak ibu sareng ayah teu cocok jadi anak yg baik.”

    Arti dari isi surat itu “Maafkan Ira, bu, ayah. Ira lelah Ira menyerah, mental Ira rusak, mental Ira hancur. Maafkan Ira, mohon maaf sebesar-besarnya, hati Ira sudah tidak kuat menahan sakit, Ira lelah, maaf bu, ayah, Ira gagal menjadi anak ibu dan ayah, tidak pantas menjadi anak yang baik”.

    Waluyo menegaskan, hingga kini polisi belum menyimpulkan penyebab insiden terjatuhnya Ira dari ketinggian.

    Pihaknya juga menjelaskan, insiden terjatuhnya Ira dari lantai tiga agedung kampus terjadi pada Kamis (12/11/2025), sekitar pukul 12.15 WIB saat tiga saksi melihat korban berada seorang diri di lantai tiga sebelum kemudian terjatuh dan tidak sadarkan diri.

    Pihak kampus mengevakuasi korban menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Mayapada (BMC) Bogor Timur. Korban diketahui bernama Ira Siti Nurazizah (21), mahasiswa semester tiga Program Studi Manajemen.

    Rekaman kamera pengawas di sekitar lokasi juga diperiksa untuk melengkapi keterangan saksi dan memastikan rangkaian peristiwa secara objektif.

     

  • Dualisme Suksesor Pakubuwono XIII dan Penobatan KGPH Hangabehi Sebagai Raja

    Dualisme Suksesor Pakubuwono XIII dan Penobatan KGPH Hangabehi Sebagai Raja

    Seolah menegaskan posisi sang kakak usai Hangabehi merespons, Putri sulung PB XIII, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbay Kusuma Dewayani, juga memberikan penjelasan. Penuturannya, sang ayah semasa hidup telah menunjuk Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram sebagai calon penerus sekaligus pewaris sah kepemimpinan Keraton Surakarta.

    Penetapan itu kelanjutan dari pengangkatan Hamangkunegoro sebagai putra mahkota pada 27 Februari 2022, bertepatan dengan peringatan Tingalan Dalem Jumenengan ke-18 PB XIII.

    “Saya harus pertegas, Sinuhun (PB XIII) sudah menunjuk dan melantik putra mahkota,” ujar Timoer usai mendampingi Sri Sultan Hamengkubuwono X takziah di Keraton Kasunanan Surakarta, Selasa (4/11/2025).

    Dia menegaskan, keputusan tersebut merupakan bagian dari paugeran atau tata adat yang telah disepakati dan diketahui seluruh keluarga inti. Karena itu, semua putra-putri PB XIII berkomitmen melaksanakan amanah tersebut secara utuh.

    “Beliau mengamanatkan kepada kami, putra-putrinya dan kami harus menjalankan amanah itu. Kami harus menjumenengkan (melantik) putra mahkota itu (menjadi raja), di mana itu adalah Kanjeng Gusti Adipati Arya (KGPAA) Hamangkunegoro,” ucap Gusti Timoer.

    GKR Timoer menegaskan, keputusan yang diambil ayahandanya bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat. Menurutnya, pihak di luar keluarga inti tidak memiliki otoritas untuk menentukan siapa penerus tahta Keraton Solo.

    Dia menambahkan, segala bentuk penolakan terhadap penetapan Hamangkunegoro sebagai pewaris akan dianggap bertentangan dengan adat dan nilai-nilai yang berlaku di lingkungan keraton.

    Meski demikian, keluarga besar PB XIII belum menetapkan waktu pelaksanaan upacara jumenengan atau penobatan resmi Hamangkunegoro sebagai raja baru. Rencananya, penetapan baru akan dilakukan pada Sabtu (15/11/2025) besok.

     

  • Hanya Rp 360 Juta Bisa Selamatkan

    Hanya Rp 360 Juta Bisa Selamatkan

    Sebelumnya, sebuah mobil boks milik perusahaan pengelola uang yang mengangkut uang tunai sebuah bank BUMN terbakar di Dusun Palippis, Desa Bala, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar, Rabu (12/11/2025) sekitar pukul 12.35 Wita. Uang senilai Rp4,6 miliar hangus dilalap api.

    Mobil Daihatsu Grandmax bernomor polisi B 9345 PCU itu diketahui milik perusahaan pihak ketiga, PT Swadaya Sarana Informatika (SSI). Kendaraan tersebut sedang bertugas mengisi uang ke sejumlah mesin ATM di wilayah Polman dan Majene.

    Kapolsek Tinambung, Iptu Muhammad Azharil Naufal, membenarkan kejadian itu. Setelah menerima laporan, personel Polsek langsung menuju lokasi untuk mengamankan area kebakaran dan berkoordinasi dengan Polres Polman.

    “Personel langsung bergerak ke lokasi dan mengamankan area kebakaran. Kami juga berkoordinasi dengan Polres Polman untuk melakukan olah TKP,” ujar Azharil, Rabu (12/11/2025).

    Sekitar pukul 14.00 Wita, tim dari Polres Polman yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Budi Adi bersama Kasat Intelkam Iptu Haspar dan Kanit Pamobvit Iptu Indah Dewi tiba untuk melakukan pemeriksaan.

    Menurut Indah Dewi, insiden itu bermula saat tim pengawalan dari Polres Polman mendampingi pihak pengelola uang melakukan pengisian di beberapa mesin ATM. Sekitar pukul 10.30 Wita, petugas dijemput oleh Aditia Hismunandar, wakil pimpinan perusahaan pengelola uang, untuk melanjutkan proses pengisian.

    Dalam perjalanan, salah satu petugas mencium bau bensin di dalam mobil dan sempat memeriksa, namun tidak menemukan kebocoran. Setelah pengisian di ATM Amazon Wonomulyo, posisi sopir digantikan oleh Surya (31), salah satu karyawan perusahaan.

    Ketika mobil melintas di wilayah Palippis menuju Majene, asap tiba-tiba muncul dari bawah jok tengah, disusul kobaran api. Petugas meminta sopir menepi dan keluar dari kendaraan, tetapi uang tunai tidak sempat diselamatkan karena kunci kontak tertinggal di dalam mobil.

    “Api langsung membesar, kami tidak sempat menyelamatkan uang. Semua terbakar,” ujarnya.

    Mobil itu awalnya membawa uang tunai sebesar Rp5,2 miliar, terdiri dari Rp3,4 miliar pecahan Rp100 ribu dan Rp1,8 miliar pecahan Rp50 ribu. Sekitar Rp1 miliar sudah digunakan untuk mengisi dua mesin ATM, yakni Rp400 juta di depan Kantor Bupati Polman dan Rp600 juta di Amazon Wonomulyo.

    “Dengan demikian, uang yang diduga ikut terbakar diperkirakan mencapai Rp4,6 miliar,” imbuhnya.

    Api berhasil dipadamkan setelah dua unit mobil pemadam kebakaran dari Kecamatan Tinambung dan Campalagian tiba pada pukul 12.50 Wita. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

    Kasat Reskrim Polres Polman, AKP Budi Adi, mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran.

    “Dugaan sementara bisa karena kebocoran bahan bakar atau korsleting listrik. Namun, kami masih menunggu hasil olah TKP dan pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.

    Budi menegaskan bahwa timnya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Hingga kini, pihak bank bersama Polres Polman masih melakukan pendataan untuk mengetahui apakah ada uang yang dapat diselamatkan.

    “Kegiatan olah TKP selesai sekitar pukul 16.00 Wita dalam keadaan aman dan terkendali,” pungkas Budi.