Category: Liputan6.com Regional

  • Intip Kesibukan Keraton Solo Jelang Pelantikan Raja Pakubuwono XIV

    Intip Kesibukan Keraton Solo Jelang Pelantikan Raja Pakubuwono XIV

    Liputan6.com, Solo – Sejumlah abdi dalem mulai berdatangan di Keraton Kasunanan Surakarta untuk persiapan jumenengan dalem binayangkare atau penobatan Sampeyandalem Ingkah Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono XIV, hari ini Sabtu (15/21/2025).

    Kesibukan persiapan untuk acara penobatan putra mahkota KGPAA Hamangkunegoro sebagai PB XIV telah terlihat sejak pukul 07.00 WIB.

    Abdi dalem hilir mudik membawa sesaji dan perlengkapan untuk prosesi penobatan sang raja dari komplek keraton menuju Siti Hinggil terletak di sebelah utara Kori Kamandungan.

    Tak hanya itu kereta Garuda Kencana yang akan dinaiki PB XIV usai penobatan nanti juga telah disiapkan di depan Pagelaran Sasana Sumewa. Kereta tersebut telah dihiasi dengan hiasan bunga warna-warni yang cukup indah.

    Nantinya kirab dengan kereta kencana akan dilakukan setelah selesai acar penobatan Hamangkunegoro menjadi raja penerus Keraton Kasunanan Surakarta. Kirab teraebut akan mengeliling kota Solo sesuai dengan rute kirab pusaka saat malam 1 Sura.

    Penobatan ini menjadi tak biasa karena Keraton Kasunanan Surakarta tengah mengalami dualisme kepemimpinan. Sebelumnya, putri tertua PB XIII, GKR Timoer Rumbay Kusuma Dewayani mengaku sedih dengan munculnya dualisme raja di Keraton Kasunanan Surakarta setelah pertemuan putra-putri dalem PB XII dan PB XIII menetapkan adiknya, KGPH Hangabehi sebagai PB XIV.

    Padahal sebelumnya sang adik di depan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wali Kota Solo Respati Ardi saat melayat itu, telah sepakat jika putra mahkota KGPAA Hamangkunegoro menjadi raja penerusnya.

    “Saya cuma sedih saja, Gusti Mangkubumi (KGPH Hangabehi) bisa berkhianat dengan kami putra-putri, kakak-kakak dan adik-adiknya, itu saja yang saya sesalkan. Kan kami sudah berbicara, sebelumnya kami kan sudah berbicara bahkan di hadapan gubernur, Bapak Respati dan Mas Gibran sudah berbicara. Kami sudah bersepakat putra mahkota (menjadi PB XIV), di situ saya sudah menyebutkan itu,” ujarnya.

    Menurut GKR Timoer, munculnya dualisme raja di Keraton Kasunanan Surakarta yang terjadi saat ini seolah mengingatkan kembali saat muncul raja kembar di masa ayahnya, PB XIII Hangabehi dan PB XIII Tedjowulan, sepeninggal PB XII pada 2004 silam.

    Ia pu menilai penetapan KGPH Hangabehi sebagai PB XIV dalam pertemuan keluarga itu seperti memecah belah keutuhan Keraton Kasunanan Surakarta.

    “Saya hanya kasihan keraton dipecah belah seperti ini. Ini seperti suksesi PB XIII yang lalu,” kata dia sambil menahan tangis.

     

  • Badan Geologi Sebut Lokasi Longsor Cilacap Masuk Zona Gerakan Tanah Menengah

    Badan Geologi Sebut Lokasi Longsor Cilacap Masuk Zona Gerakan Tanah Menengah

    Badan Geologi Kementerian ESDM menebutkan informasi terkahir yang diterima soal dampak gerakan tanah atau tanah longsor terjadi di dua dusun, yaitu Tarukahan dan Cibaduyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah pada hari Kamis, 13 November 2025 pukul 20.00 WIB dengan koordinat diperkirakan 7.290648 derajat S, 108.742234 derajat E.

    Berdasarkan info Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD dan media massa, akibat kejadian tersebut 47 korban terdiri dari 3 orang meninggal dan diperkirakan setidaknya 21 orang hilang dan masih dalam pencarian serta 26 selamat.

    “Akibat kejadian itu diketahui aliran listrik dan sinyal juga ikut putus. Update korban masih berlanjut, pencarian 21 orang hilang akibat longsor di Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dilanjutkan pada Jumat (14/11/2025) mulai pukul 08.00 WIB,” tutur Wafid.

    Bencana gerakan tanah yang terjadi diperkirakan berupa longsoran atau gelinciran bahan rombakan bertipe rotasional.

    Dilansir Liputan6, longsor yang melanda Desa Cibeunying, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis malam, menyebabkan puluhan orang dilaporkan hilang, dan dua orang ditemukan meninggal dunia. Tim SAR sampai saat ini masih terus melakukan pencarian korban.

    “Pagi ini, tim SAR gabungan kembali melakukan evakuasi dan pencarian. Masih ada 21 warga yang dalam pencarian,” kata Camat Majenang Aji Pramono di Cilacap, Jumat (14/11/2025).

    Aji juga mengatakan tanah longsor yang melanda Dusun Cibuyut dan Tarukahan, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, terjadi pada Kamis (13/11/2025), sekitar pukul 20.00 WIB

    Longsor Cilacap berdampak terhadap 28 warga, dua orang di antaranya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, lima orang ditemukan dalam kondisi selamat, dan 21 orang dalam pencarian.

    Ia menduga tanah longsor tersebut sebagai dampak dari hujan lebat yang terjadi sejak akhir pekan lalu.

    “Kalau kemarin hujannya normal. Ini (longsor) mungkin dampak dari hujan lebat yang terjadi selama beberapa hari sebelumnya, terakumulasi, sehingga tanah tidak mampu menahan beban,” kata Aji.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Budi Setyawan mengatakan dua korban yang ditemukan meninggal dunia terdiri atas Julia (20) dan Maya (15), warga Dusun Tarukahan.

    Menurut dia, di Dukuh Tarukahan terdapat tujuh korban yang masih dalam pencarian, yakni Yuni, Nina, Fani, Fatin, Lilis, Danu, dan seorang balita anak Lilis.

     

  • Nasib Polisi Senior yang Rekam Aksi Pemukulan 2 Siswa SPN Polda NTT

    Nasib Polisi Senior yang Rekam Aksi Pemukulan 2 Siswa SPN Polda NTT

    Henry mengungkap penganiayaan yang dilakukan oleh Bripda Torino Tobo Dara, terhadap dua siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) itu dipicu karena kedua siswa itu kedapatan merokok.

    “Aksi pemukulan dipicu oleh rasa kesal senior karena kedua siswa kedapatan merokok,” katanya.

    Menurut Henry, setelah kejadian, keluarga dari kedua siswa langsung mendatangi Mapolda NTT untuk meminta pertanggung jawaban atas kejadian tersebut. Namun, setelah dilakukan komunikasi dan pendekatan persuasif, mereka menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kepada Polda NTT.

    “Hal ini menunjukkan adanya kepercayaan keluarga terhadap proses hukum yang sedang berjalan,” tandasnya.

    Henry menegaskan bahwa Polda NTT menjadikan kasus ini sebagai penegasan komitmen institusi dalam menjunjung tinggi nilai pembinaan personel.

    “Polda NTT berkomitmen menjadikan penanganan kasus ini sebagai contoh nyata penerapan nilai asah, asih, dan asuh dalam pembinaan, sekaligus menegaskan bahwa kekerasan tidak memiliki tempat di lingkungan Polri,” tutupnya.

  • Keren, Cuma Butuh Dua Hari Polsek Rengasdengklok Tangkap Pencuri Motor yang Dilaporkan Warga

    Keren, Cuma Butuh Dua Hari Polsek Rengasdengklok Tangkap Pencuri Motor yang Dilaporkan Warga

    Liputan6.com, Karawang – Polsek Rengasdengklok membekuk dua pelaku dalam pengungkapan kasus pencurian dengan pemberatan yang terjadi di wilayah Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

    Kasie Humas Polres Karawang Ipda Cep Wildan, mengatakan, dua pelaku kasus tindak pidana pencurian dengan pemberatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 363 KUHP tersebut masing-masing berinisial A (24) dan S (30).

    Keduanya ditangkap setelah melakukan aksi pencurian pada Rabu (12/11) di Dusun Puloharapan, Desa Kampungsawah, Kecamatan Jayakerta, Karawang.

    Korban bernama Rohmansyah (50), seorang buruh harian lepas, terbangun dan mendapati sepeda motor Honda Scoopy miliknya yang diparkir di dalam rumah telah hilang.

    Selain itu, pintu samping rumah, jendela, dan gerbang ditemukan dalam kondisi terbuka. Atas kejadian tersebut, korban segera melaporkan peristiwa itu kepada aparat desa dan diteruskan ke pihak kepolisian.

    Menerima laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Rengasdengklok yang dipimpin Panit Reskrim, Ipda Toni Ardiansyah, segera melakukan pengecekan ke lokasi.

    “Atas respons cepat anggota di lapangan serta bantuan masyarakat, hari ini satu orang pelaku berinisial A berhasil diamankan beserta barang bukti sepeda motor Honda Scoopy,” katanya, dikutip dari Antara, Sabtu (15/11/2025).

    Setelah melakukan pengembangan, anggota Reskrim Polsek Rengasdengklok kembali mendapatkan informasi bahwa salah satu pelaku lainnya, yaitu S, tengah berada di rumahnya di Dusun Puloharapan.

  • Pria di Lampung Ini Hirup Udara Kebebasan Super Singkat, Baru Keluar Rutan sudah Ditangkap lagi

    Pria di Lampung Ini Hirup Udara Kebebasan Super Singkat, Baru Keluar Rutan sudah Ditangkap lagi

    Liputan6.com, Jakarta Baru beberapa menit menghirup udara bebas, langkah Haryo Maha Mukti (26) terhenti di gerbang Rutan Kelas IIB Kotabumi. Lelaki yang baru saja menuntaskan hukuman kasus perjudian itu kembali dibekuk polisi, kali ini sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang dari hasil judi online.

    Penangkapan itu dilakukan Tim Tekab 308 Presisi bersama Unit Idik III Tipidkor Satreskrim Polres Lampung Utara, Kamis (13/11/2025) pukul 10.20 WIB.

    “Tersangka langsung kami amankan begitu keluar dari rutan,” kata Kapolres Lampung Utara AKBP Deddy Kurniawan, Jumat (14/11/2025).

    Kasus itu berawal dari pengungkapan judi togel oleh Polsek Kotabumi Kota pada 13 November 2024. Saat itu, Haryo ditangkap sebagai penyedia jasa pemasangan nomor. Dari rangkaian penyidikan, polisi menemukan pola transaksi mencurigakan.

    Sebagian uang hasil judi daring itu ternyata tak dihabiskan. Haryo menggunakannya membeli perangkat komputer dan token kripto, lalu mengonversi aset digital tersebut menjadi rupiah. Total nilai yang berhasil dilacak mencapai Rp 253,3 juta.

    Temuan itu membuat penyidik melimpahkan perkara ke Kejaksaan Negeri Lampung Utara. Pada Maret 2025, berkas perjudian dinyatakan lengkap (P-21). Namun polisi mencium dugaan lebih besar, praktik pencucian uang sebagaimana diatur Pasal 3, 4 dan 5 juncto Pasal 2 huruf T Undang-Undang 8/2010 tentang TPPU.

  • Isu BBM Tercampur Air, Pertamina Cek 17 SPBU di Kota Bogor Hasilnya Aman

    Isu BBM Tercampur Air, Pertamina Cek 17 SPBU di Kota Bogor Hasilnya Aman

    Liputan6.com, Bogor – Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) telah melakukan pengecekan kualitas BBM di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Bogor.

    Pengecekan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite maupun Pertamax tersebut sebagai bagian dari upaya memastikan keamanan dan mutu produk usai ramai dikeluhkan konsumen.

    Pengecekan dilakukan secara menyeluruh di 17 SPBU di wilayah Kota Bogor dan semua dinyatakan aman atau on spec.

    Kegiatan pengecekan SPBU ini dilakukan bersama Kepala UPTD Metrologi Legal Kota Bogor Deden Marlina, Section Head Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Regional JBB Muslim Dharmawan serta Pengawas SPBU Pajajaran Irawan.

    Kepala UPTD Metrologi Legal Kota Bogor, Deden Marlina, menegaskan bahwa hasil inspeksi terhadap SPBU di Kota Bogor menunjukkan kondisi aman dan sesuai standar.

    “Kami menegaskan bahwa isu BBM di Kota Bogor tidak terbukti. Hingga hari ini, dari 17 SPBU yang sudah diuji, tidak satu pun menunjukkan adanya off spec. Pengecekan dilakukan menggunakan pasta air metode sederhana namun akurat dengan hasil yang konsisten tidak berubah warna, baik pada Pertamax maupun Pertalite,” ujar Deden usai pengecekan BBM di SPBU Pajajaran Kota Bogor, 34.16.102, Jumat 14 Novemver 2025.

    Section Head Communication & Relation, Muslim Dharmawan mengungkapkan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kualitas produk BBM Pertamina.

    “Pertamina mengimbau masyarakat untuk tidak resah. Seperti yang dilihat, pasta air tidak berubah warnanya sehingga dipastikan aman. Hal ini karena setiap distribusi BBM berlangsung, Pertamina selalu uji kualitas dan kuantitasnya,” ujar Muslim.

     

  • Ruang Sauna Hotel Tebu Bandung Terbakar, Api Merambat ke Aula Pertemuan

    Ruang Sauna Hotel Tebu Bandung Terbakar, Api Merambat ke Aula Pertemuan

    Liputan6.com, Jakarta Ruang sauna Hotel Tebu di Jalan RE Martadinata, Bandung, terbakar, Jumat (14/11/2025). Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPMKP) Kota Bandung mengerahkan tujuh unit mobil pemadam untuk menjinakkan api.

    “Hari ini kami menerima laporan terjadi kebakaran di hotel. Kami menerjunkan tujuh unit pemadam kebakaran dengan respons-time sekitar tiga menit,” kata Kepala Dinas DPMKP Kota Bandung Soni Bakhtiyar. Dikutip dari Antara.

    Dia menjelaskan bahwa sumber api berasal dari ruang sauna hotel yang kemudian merambat ke ruang pertemuan di area bangunan tersebut.

    “Penyebab kebakaran berasal dari ruang sauna. Ada hall untuk pertemuan tadi sempat terbakar sepertiganya,” bebernya.

    Dia menambahkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya kebakaran di ruang sauna tersebut.

    “Kenapa ruang sauna ini bisa terbakar, sedang kita investigasi lebih lanjut supaya tahu penyebab pastinya,” ujarnya.

    Saat ini, proses pendinginan di lokasi telah dilakukan oleh petugas setelah api berhasil dipadamkan.

    “Saat ini kita sedang melakukan pendinginan,” ujarnya.

    Soni memastikan bahwa aktivitas operasional hotel secara umum sudah kembali normal setelah proses pemadaman dan pendinginan selesai dilakukan.

    Dia menjelaskan bahwa sejumlah area telah dibuka kembali untuk tamu maupun operasional internal, kecuali ruang sauna yang untuk sementara masih ditutup hingga proses pemeriksaan lebih lanjut dan perbaikan selesai dilakukan.

    Menurutnya, seluruh rangkaian penanganan kebakaran berlangsung lancar tanpa kendala teknis yang berarti.

  • Dari Jalan Kunti, Ini Awal Mula Terungkapnya 15 Pelajar SMP Surabaya Positif Narkoba

    Dari Jalan Kunti, Ini Awal Mula Terungkapnya 15 Pelajar SMP Surabaya Positif Narkoba

    Liputan6.com, Jakarta Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur menemukan 15 siswa SMP positif narkoba setelah tes urine acak dilakukan di sebuah sekolah yang berlokasi dekat kawasan Jalan Kunti, Semampir, Surabaya.

    Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Budi Mulyanto menjelaskan bahwa pemeriksaan tersebut dilakukan setelah timnya lebih dulu melakukan operasi di sejumlah bedeng di kawasan itu, yang diduga menjadi tempat transaksi maupun penggunaan sabu.

    “Kami berada pada satu lokasi SMP dan SMA, berdekatan. Petugas kami melaksanakan kegiatan kurang lebih mengambil sampling 50 siswa,” kata Budi, Jumat (14/11).

    Dari pemeriksaan itu, sebanyak 15 pelajar SMP terdeteksi positif. Budi menyebut temuan tersebut mencerminkan bahaya paparan narkoba yang sudah menjangkau anak usia sekolah.

    “15 orang itu adalah pengguna aktif terkait dengan narkotika, adik-adik kita yang usia SMP itu,” ujarnya.

    Ia menilai penanganan permasalahan narkoba di Jalan Kunti harus melibatkan banyak pihak. Menurutnya, kolaborasi antara aparat, pemerintah daerah, sekolah, hingga masyarakat mutlak dibutuhkan untuk menekan peredaran barang terlarang di kawasan padat penduduk tersebut.

    Budi menekankan bahwa penanganan harus dimulai dari anak-anak yang terpapar, didukung oleh peran orang tua, sekolah dan lingkungan sosial.

    “Satu kita kerjakan anaknya dulu, kedua keikutsertaan orang tua, kemudian lingkungan sekolah, baru lingkungan masyarakat. Empat ini yang harus kita kerjakan bersama,” tambahnya.

    Dia juga mengingatkan bahwa potensi kerusakan akibat sabu sangat besar. Satu gram sabu, lanjut Budi, dapat merusak enam hingga 10 orang.

    “Kalau misalkan Jalan Kunti menjadi pusat peredaran, yang kita ketemukan misalkan kurang lebih 400 gram sampai 600 gram, berarti daya rusaknya kurang lebih 600 orang,” tutupnya.

  • Kisah Polisi di Sukabumi Wakafkan Tanah untuk Bikin Kebun Edukasi

    Kisah Polisi di Sukabumi Wakafkan Tanah untuk Bikin Kebun Edukasi

    Program ini disambut antusias oleh para siswa dan guru. Tia Ariani, seorang siswi SMK Bhayangkara Cisolok, mengaku kegiatan ini sangat menyenangkan.

    “Menurut saya sangat mengasyikkan, selain bisa menambahkan wawasan baru. Selain mumet karena pelajaran, dengan diadakannya program kayak gini kita bisa belajar di luar biar lebih fresh dan kita bisa mengenal lebih jauh cara bertani tentang jagung,” tutur Tia.

    Tia menyebut, sebagai seorang pelajar yang juga lahir dari keluarga petani, adanya kegiatan tersebut semakin menambah pengetahuan tentang berkebun.

    “Kebetulan orang tua juga dari petani, terus di rumah juga tahu sedikit-sedikit cara berkebun, apalagi di sini dengan diadakannya program ini jadi lebih mengasah lagi. Hasilnya bisa dapat untung banyak walaupun modalnya sedikit, apalagi buat kita pelajar yang mau cari kerja sampingan bisa sambil berkebun,” tambahnya.

    Senada dengan Tia, guru tani di kebun edukasi, Dindin Wahyudin, melihat antusiasme siswa sangat luar biasa saat diajak praktik di lapangan.

    “Kami dari pihak guru berusaha menyampaikan manfaat dari pertanian karena leluhur kita khususnya di Kecamatan Cisolok itu petani, jadi bagaimana mempertahankan dunia pertanian dari generasi mudanya,” beber Dindin.

    Menurut Dindin, kegiatan edukasi berkebun ini disambut antusias para pelajar. Mempelajari hal baru, khususnya tentang pertanian.

    “Antusias, setelah kita melakukan observasi ke lapangan sangat luar biasa, mungkin jiwa dari bertaninya dari anak-anak yang ada dalam sanubari itu sudah ada,” imbuhnya.

    Sebagai informasi, data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 menunjukkan, selama kurun waktu 10 tahun terakhir (2013-2023), jumlah petani di Indonesia menurun drastis sebesar 7,42 persen, dari 31,72 juta unit usaha menjadi 29,36 juta unit usaha.

  • Jejak Pengabdian Prajurit Menjaga Merah Putih di Ujung Timur

    Jejak Pengabdian Prajurit Menjaga Merah Putih di Ujung Timur

    Liputan6.com, Jakarta Senja di Markas Yonif Raider 136/Tuah Sakti, Batam, tepatnya di halaman batalyon berubah menjadi saksi lautan doa dan haru untuk ratusan prajurit berseragam loreng yang duduk bersila, berbaur dengan anak-anak yatim.

    Dalam keheningan yang khidmat, Komandan Batalyon Letkol Inf Yudi Satria Prabowo memimpin doa bersama sebelum 450 prajuritnya diberangkatkan Pada 17 November ke medan tugas pengamanan Pucak Jaya Papua.

    Tradisi ini bukan sekadar seremoni. Bagi mereka, doa adalah bekal pertama dalam perjalanan panjang menjaga negeri.

    “Kita sebagai insan hamba Tuhan harus selalu mengingat Allah SWT di setiap langkah. Semoga tugas ini dimudahkan, diberi kelancaran dan kesuksesan,” ujar Yudi, suaranya tenang namun berwibawa, dalam cengkraman di Mako Yonif Raider TS 136, Trans Barelang, Batam, Rabu (12/11/2025).

    Dia akan turun langsung memimpin Sebanyak 450 prajurit Yonif Raider 136/Tuah Sakti akan berangkat ke Kabupaten Puncak Jaya, Papua, menjalankan misi pengamanan wilayah perbatasan (Satgas Pamtas RI–PNG) selama satu tahun penuh.

    Persiapan mereka bukan main-main. Sejak Januari 2025, pasukan ini sudah ditempa latihan bertahap, mulai dari home base di Batam, latihan medan gunung hutan, hingga latihan permukiman. Puncaknya nanti, pada akhir November, mereka akan mengikuti latihan pratugas di Pusdiklatpassus, Cipatat Bandung, sebelum berlayar ke timur Indonesia.

    “Kita berangkat dari Batu Ampar menuju Tanjung Priok, lalu melintas laut ke Papua. Semua sudah siap, baik personel, logistik, maupun dukungan medis,” jelas Yudi.

    Yudi bukan perwira biasa, ia pernah membawa nama Indonesia di misi perdamaian dunia PBB di Sudan Selatan (UNMISS) selama 15 bulan.

    “Waktu itu kami menjaga stabilitas di tengah perang saudara. Prinsipnya sama: netral, imparsial, dan melindungi masyarakat sipil,” kenangnya.

    “Di sana saya belajar, bahwa di manapun prajurit Indonesia bertugas — entah di Afrika atau di Papua — nilai utamanya tetap sama: kemanusiaan,” lanjutnya.

    Tugas Satgas bukan hanya soal menjaga keamanan dari ancaman bersenjata. Lebih dari itu, mereka mengemban misi memenangkan hati dan pikiran rakyat di wilayah tugasnya.

    “Kami berangkat bukan untuk perang,” kata Letkol Yudi pelan.

    “tapi untuk membawa damai, menjaga saudara-saudara kita, dan memastikan merah putih tetap berkibar di ujung timur negeri,” tegasnya.

    Dari kota industri di pesisir barat, mereka akan menempuh ribuan kilometer ke pegunungan timur. Dari Batam menuju Puncak Jaya, dari markas ke medan, dari doa ke pengabdian.

    Di sela-sela mendampingi Komandan Letnan Satu (Letu) Inf Ola Ditya Prabowo, perwira muda lulusan Akmil 2021, menceritakan pengalamannya pernah bertugas di Papua Barat pada 2022. Saat itu, ia menjabat Wadan Pos Meirga di Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni.

    “Sukanya banyak, terutama saat bisa berinteraksi dengan anak-anak Papua. Kami sering datang ke sekolah-sekolah — SD, SMP, SMA — untuk mengajar dan memberi semangat belajar,” cerita Letu Ola.

    “Dukanya, masih ada anak-anak yang lebih memilih membantu orang tua berkebun daripada sekolah. Jadi kami mendatangi rumah-rumah mereka, bicara baik-baik dengan orang tua, menjelaskan pentingnya pendidikan,” tutur Ola.

    Bagi mereka, pendidikan adalah bentuk nyata dari pertahanan. “Kalau anak-anak bisa membaca, menulis, dan punya mimpi, maka itulah kemenangan sejati,” ujar Ola dengan senyum kecil.

    Namun, di balik cerita manis, tugas di Papua tak selalu tenang. Dalam penugasannya di Moskona Barat, Letu Ola sempat menyaksikan peristiwa kelam — serangan oleh kelompok bersenjata (OPM) terhadap pekerja proyek jalan.

    “da empat korban. Dua dibakar, dua lainnya tewas dipotong,” menangnya pelan.

    “Kami dari Pos Meirga langsung evakuasi jenazah, mengamankan area, dan menyerahkan ke keluarga. Semua dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan rasa hormat.”

    Meski keras dan berisiko, tugas itu justru memperkuat tekad mereka. “Papua bukan tempat yang harus ditakuti, tapi disayangi. Di sana banyak saudara kita yang tulus dan bersahabat,” ucapnya.

    Bagi keluarga yang ditinggalkan, perasaan haru tak bisa disembunyikan. Ada sedih, ada bangga. Tapi setiap istri dan anak prajurit sudah tahu sejak awal, cinta kepada Tanah Air adalah bagian dari pengabdian.

    “Mereka sudah siap. Saat menikah dengan prajurit, sudah tahu konsekuensinya: tugas adalah panggilan jiwa,” ujar Ola Ditya.

    Malam itu, sebelum apel doa bersama ditutup, anak-anak yatim dari panti asuhan melantunkan doa dengan suara lirih.

    Para prajurit menunduk bersimpuh doa Di hadapan mereka terbentang dua medan: Batam yang modern dan damai, serta Papua yang penuh tantangan namun menyimpan harapan.