Category: Liputan6.com Regional

  • 3 Pelaku Ditangkap, 1,5 Kg Sabu Disita

    3 Pelaku Ditangkap, 1,5 Kg Sabu Disita

    Liputan6.com, Jakarta – Polres Serang berhasil membongkar jaringan peredaran narkoba yang dikendalikan pedagang ikan asal Muara Baru, Jakarta Utara. Dalam pengungkapan kasus ini, polisi menyita 1,5 kilogram sabu, 39,22 gram tembakau gorila, 26,41 gram cairan untuk membuat tembakau sintetis, 657 butir tramadol, 312 butir hexymer, serta 84 butir trihexyphenidyl.

    Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, menjelaskan pengungkapan kasus ini berawal dari laporan warga yang curiga terhadap SU (38), warga Desa Bolang, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang, Banten, yang berjualan ikan di Muara Baru, Jakarta Utara.

    Setelah dilakukan pengintaian, polisi menangkap SU bersama temannya, JU (38), yang merupakan tetangga kampungnya.

    “Total sabu yang berhasil disita dari kedua lokasi terkait SU mencapai 1.375 paket atau seberat lebih dari 1,5 kg,” ujar AKBP Condro, Senin, (17/11/2025).

    Pengembangan kemudian dilakukan hingga ke kawasan Muara Baru, Jakarta Utara. Di lokasi ini, polisi berhasil menangkap bandar berinisial SH (52). Dengan penangkapan tersebut, total tiga orang telah diamankan.

    “Dari lokasi kedua ini, jumlah barang bukti sabu yang berhasil diamankan mencapai 600 paket. Dengan demikian, total sabu yang berhasil disita dari kedua lokasi terkait SU mencapai 1.375 paket atau seberat lebih dari 1,5 kg,” lanjutnya.

     

  • 12 Tahun Hidup Ketakutan Kini Bongkar Borok Guru Cabul

    12 Tahun Hidup Ketakutan Kini Bongkar Borok Guru Cabul

    Kepala DP3A Kabupaten Sukabumi, Agus Sanusi, membenarkan adanya laporan tersebut dan pihaknya telah memulai langkah awal berupa pendampingan terhadap korban.

    ​Kasus ini mencuat kembali setelah viral di media sosial Facebook. Informasi yang beredar bahkan menyebutkan bahwa jumlah korban dari terduga pelaku mencapai lebih dari sepuluh orang.

    ​”Begitu kami mendapatkan informasi dari medsos, langsung kami telusuri. Kami undang korban ke kantor dan lakukan wawancara awal untuk menggali kebenarannya,” ujar Agus Sanusi, dikonfirmasi Senin (17/11/2025).

    Ia juga menginformasikan data awal mengenai korban dan terduga pelaku. “GA ini usianya sekitar hampir 30 tahun lebih dan ia sudah berkeluarga serta sudah punya 2 orang anak. Sementara, untuk usia pelaku, sekitar 45 tahunan,” jelasnya.

    ​Dari asesmen awal, terduga pelaku yang berinisial ES diketahui merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di bawah naungan Kementerian Agama.

    Pihak Kementerian Agama disebut telah memanggil terduga pelaku, tetapi belum ada tindak lanjut yang jelas mengenai statusnya.

    ​“Kalau memang terbukti ada kekerasan seksual seperti ini, kami imbau korban lainnya untuk tidak takut melapor. Kami akan menjaga kerahasiaan identitas korban dan memberikan perlindungan,” tutur Agus.

  • Kronologi Gajah Dona Meninggal, Sempat Kritis Enam Hari dan Tak Mau Makan

    Kronologi Gajah Dona Meninggal, Sempat Kritis Enam Hari dan Tak Mau Makan

    Liputan6.com, Jakarta Seekor gajah betina jinak binaan Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) bernama Dona, mati di Camp Elephant Response Unit (ERU) Bungur, Minggu 16 November 2025. Gajah berusia sekitar 45 tahun itu mengembuskan napas terakhir setelah enam hari mengalami kondisi kritis akibat dugaan infeksi parasit.

    Humas TNWK, Nandri menyebut kematian Dona menjadi kehilangan besar bagi keluarga besar Way Kambas. 

    “Dona sudah lama menjadi bagian penting dari program konservasi. Upaya maksimal telah kami lakukan,” kata Nandri, Senin (17/11). 

    Nandri mengungkapkan, masalah kesehatan Dona mulai terdeteksi pada 6 November 2025 saat pemeriksaan rutin. 

    “Tim medis mendapati kadar eosinofil tinggi pada darah Dona, mengarah pada dugaan infeksi parasit. Sejak itu, Dona menjalani infus dan pengawasan ketat,” ungkapnya.

    Pada 13 November 2025, kondisi mulai memburuk. Dona tidak mau makan, meski masih mampu bergerak aktif. Sehari berikutnya, infus kembali dipasang karena tidak ada perkembangan signifikan. 

    “Memasuki 15 November, Dona hanya sanggup mengonsumsi sedikit makanan, sekitar satu sisir pisang. Gerakannya masih tampak, namun tubuhnya makin lemah,” jelas dia.

    Puncak kritis terjadi pada 16 November. Pukul 03.00 WIB, Dona masih menunjukkan respons ringan. Pukul 05.45 WIB, tubuhnya melemah drastis dan ia tak lagi mampu berdiri.

    Tim medis bersama Kepala SPTN Wilayah II Bungur langsung bergerak menuju lokasi. Namun ketika tiba di Camp ERU Bungur pada pukul 13.20 WIB, Dona telah mati sekitar pukul 13.00 WIB.  

    “Dona ditemukan tanpa napas dengan lidah pucat,” katanya.

  • Kronologi Pemuda Lampung Barat Tewas Ditusuk Cuma Karena Cipratan Air Hujan, Pelakunya Masih ABG

    Kronologi Pemuda Lampung Barat Tewas Ditusuk Cuma Karena Cipratan Air Hujan, Pelakunya Masih ABG

    Rinaldo menuturkan, peristiwa bermula pada Sabtu sekitar pukul 21.00 WIB. Korban Reno Ferdian datang ke Puncak Rest Area Sindang Pagar bersama beberapa temannya.

    “Tak lama kemudian, pelaku dan rombongannya tiba di lokasi yang sama.Masalah terjadi, saat salah satu teman pelaku menendang genangan air hujan hingga terciprat ke arah korban. Hal itu memicu cekcok mulut,” tuturnya.

    Meski sempat pergi, pelaku dan dua temannya kembali lagi dan adu mulut pun berulang. Salah satu teman pelaku bahkan menantang korban berkelahi, namun korban menolak.

    “Di tengah situasi panas itu, RD tiba-tiba mengeluarkan pisau dari balik jaketnya dan langsung menusukkan ke dada korban,” jelas dia.

    Korban tersungkur dan kemudian dinyatakan meninggal dunia akibat luka tusuk tersebut.

    Polisi Proses Hukum Pelaku yang Masih di Bawah Umur

    Meski masih berusia 16 tahun, RD tetap diproses sebagai Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).

    “Penyidikan akan dilakukan sesuai prosedur yang berlaku bagi pelaku di bawah umur,” tutup dia.

     

  • Truk Rombongan Mahasiswa Pertanian Unhas Terguling, 11 Mahasiswa Luka-Luka

    Truk Rombongan Mahasiswa Pertanian Unhas Terguling, 11 Mahasiswa Luka-Luka

    Liputan6.com, Jakarta Truk yang mengangkut 17 mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) mengalami kecelakaan tunggal di kawasan Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Minggu (16/11/2025) sekitar pukul 13.00 Wita. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. 

    “Di mana kendaraan truk yang ditumpangi oleh mahasiswa Unhas terbalik di jalan menurun di daerah Sierra, Malino, Kabupaten Gowa,” kata Kabid Humas Kantor Sekretariat Rektor Unhas, Ishaq Rahman, Senin (17/11/2025).

    Ishaq menjelaskan, sehari sebelumnya kejadian, sebanyak 70 mahasiswa Agronomi Fakultas Pertanian melaksanakan praktik lapang di Malino. Kegiatan tersebut didampingi oleh 16 dosen dan 3 tenaga kependidikan.

    “Sebelumnya, sejak Sabtu, 15 November 2025, sebanyak 70 mahasiswa Agronomi Fakultas Pertanian melaksanakan kegiatan akademik, yaitu praktik lapang, di Malino. Kegiatan ini didampingi oleh 16 dosen dan 3 tendik,” ujarnya.

    Kecelakaan terjadi saat rombongan dalam perjalanan kembali ke Makassar. Salah satu truk yang mengangkut 17 mahasiswa kehilangan kendali di jalan menurun dan berkelok hingga terguling.

    “Dalam perjalanan kembali ke Makassar, salah satu kendaraan truk yang ditumpangi oleh 17 mahasiswa alami kecelakaan yaitu terbalik di jalan menurun dan berkelok,” ungkap Ishaq. 

    Sebanyak 11 mahasiswa mengalami luka-luka dan langsung mendapat perawatan di puskesmas setempat. 

    “Kondisi para korban ini semua dalam keadaan sadar, kebanyakan alami luka memar dan benturan,” tambahnya.

  • Terbongkar Rekayasa Perampokan di Tol Lampung Ternyata Akal-akalan Sopir Truk

    Terbongkar Rekayasa Perampokan di Tol Lampung Ternyata Akal-akalan Sopir Truk

    Liputan6.com, Jakarta Polisi membongkar kebohongan seorang sopir truk yang sebelumnya mengaku menjadi korban perampokan bersenjata di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka), Kabupaten Mesuji. Peristiwa yang sempat membuat heboh itu ternyata hanya rekayasa.

    Kasatreskrim Polres Mesuji, AKP M. Prenanta Al Ghazali mengatakan laporan perampokan yang dibuat Soni Ramdhani (40), sopir truk asal Lampung, tidak sesuai dengan fakta di lapangan. 

    “Hasil penyelidikan dan analisis di lokasi menunjukkan bahwa tidak ada kejadian perampokan. Laporan yang dibuat itu fiktif,” ujar Prenanta, Senin (17/11). 

    Sebelumnya, Soni mengaku dirampok oleh tiga orang tak dikenal. Dia ditodong senjata api, lalu uang jalan sebesar Rp 9 juta raib digasak para pelaku. 

    Namun setelah diperiksa, dia mengakui telah menghabiskan uang tersebut dan merekayasa kejadian seolah-olah dirinya menjadi korban curas. 

    Untuk memperkuat skenario, Soni mengikat tangan dan kakinya dengan lakban serta menutup wajahnya agar tampak seperti benar-benar diserang.

    “Dia berusaha membuat kondisi yang meyakinkan, supaya pihak tol maupun kami percaya bahwa dia dirampok,” ungkapnya. 

    Polisi telah mengamankan Soni di Mapolres Mesuji untuk pemeriksaan lebih lanjut, termasuk menggali motif lengkap dari aksinya. 

     “Sopir ini sudah kami bawa ke kantor. Penyidik masih mendalami keterangannya,” jelasnya.

  • Viral Warga Geruduk SPBU Tutup, Diduga Ada Truk Sedot Solar dengan Modifikasi Tangki

    Viral Warga Geruduk SPBU Tutup, Diduga Ada Truk Sedot Solar dengan Modifikasi Tangki

    Setelah aksi penggerebekan, ratusan warga langsung membawa truk, satu kernet dan satu sopir ke Polsek Bandar Sribhawono  diproses hukum.  

    Kapolres Lampung Timur, AKBP Heti Patmawati membenarkan peristiwa tersebut. 

    “Sudah kami tindaklanjuti, pendalaman dan pemeriksaan saksi-saksi juga dilakukan. Barang bukti sudah kami amankan di Polres. Saat ini masih proses penyelidikan,” kata Heti saat dikonfirmasi, Senin (17/11).

    Kasat Reskrim Polres Lampung Timur, AKP Stefanus Boyoh mengatakan, penggerebekan terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.

    Warga menyerahkan truk modifikasi bermuatan tangki besi berikut dua sopirnya ke Mapolsek Sribhawono sebelum akhirnya kasus ditangani Polres.

    “Diduga kendaraan itu digunakan untuk pengecoran BBM bersubsidi. Dari pengecekan awal, truk tersebut sudah berisi lebih dari satu ton solar,” kata Stefanus.

    Dia menambahkan jumlah pasti solar yang disimpan belum diukur secara resmi. Polisi juga akan menguji sampel BBM tersebut melalui laboratorium forensik untuk memastikan jenisnya.

    “Keduanya masih dalam pemeriksaan dan pengembangan. Detail informasi akan kami sampaikan menyusul,” ujarnya.

    Selain memeriksa sopir dan kendaraan, polisi juga menelusuri kemungkinan keterlibatan petugas SPBU mengingat lokasi penggerebekan merupakan SPBU yang semestinya sudah tidak beroperasi pada jam tersebut.

    “Pendalaman terhadap pihak SPBU pasti kami lakukan. Prosesnya masih berjalan,” kata Stefanus, Senin (17/11).

    Dia memastikan akan menangani perkara tersebut secara profesional.

    “Kami proses sesuai prosedur. Masyarakat tidak perlu khawatir, dan terima kasih sudah berkolaborasi dalam penegakan hukum,” ucapnya.

  • Dua Guru Luwu Utara Kembali Aktif Jadi ASN, Ini Besaran Akumulasi Gaji yang Bakal Diterima

    Dua Guru Luwu Utara Kembali Aktif Jadi ASN, Ini Besaran Akumulasi Gaji yang Bakal Diterima

    Rasnal menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto yang dinilainya memberi perhatian besar terhadap nasib guru yang berhadapan dengan persoalan hukum dan administrasi.

    “Saya berterima kasih kepada Bapak Presiden yang begitu peduli terhadap guru. Ternyata benar, beliau sangat concern,” ucap Rasnal.

    Ia juga berterima kasih kepada sejumlah pejabat yang ikut membantu penyelesaian kasusnya, seperti Mensesneg Hadi Prasetyo, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Sekretaris Kabinet Teddy Indrawijaya, serta jajaran kementerian lainnya. Dukungan berbagai pihak itulah yang menurutnya membuat proses rehabilitasi berlangsung cepat.

    Di daerah, Rasnal menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Sulawesi Selatan yang sigap menindaklanjuti keputusan pusat. Ia melihat seluruh kejadian ini sebagai ujian kesabaran.

    “Ini skenario Allah. Tidak boleh saling menyalahkan. Semua ini rangkaian yang ditentukan untuk menguji keimanan kami,” ujarnya.

    Ia juga berterima kasih kepada Pemkab Luwu Utara, PGRI Luwu Raya, dan PGRI Luwu Utara yang terus mendampingi. Rasnal memastikan siap kembali mengajar dan menyebut PGRI telah menyiapkan penyambutan sebagai bentuk apresiasi.

    “Terima kasih teman-teman PGRI, utamanya PGRi Luwu raya, dan terkhusus Luwu Utara. Dengan segala kebanggaan saya kepada ketuanya, setelah dia yakin kami tidak bersalah, maka dia berjuang menyampaikan kepada guru-guru bahwa harus memperjuangkan teman kami yang tidak bersalah,” ucapnya.

    Sementara itu, Abdul Muis menilai Pemprov Sulsel merespons surat rehabilitasi dari pemerintah pusat dengan sangat cepat. Baginya, pengaktifan kembali status kepegawaian mereka merupakan bukti keberpihakan pemerintah daerah kepada masyarakat kecil.

    “Ini luar biasa. Pemprov, terutama Bapak Gubernur, berpihak kepada orang-orang kecil,” ujarnya.

    Ia menegaskan bahwa penerbitan SK pemberhentian sebelumnya tidak keliru secara prosedural karena dasar hukumnya sudah berkekuatan tetap.

    “Kami tidak pernah menyalahkan Gubernur. Justru kami berterima kasih, karena lewat tanda tangan beliau kami akhirnya bertemu Presiden,” katanya.

    Kepada para pendukung dan guru-guru yang selama ini menyuarakan solidaritas, Abdul Muis meminta agar polemik dihentikan. Menurutnya, semua tuntutan telah dipenuhi setelah terbitnya Keppres rehabilitasi.

    “Hentikan polemik ini. Tempatkan Gubernur pada posisi yang benar secara hukum,” tegasnya.

  • Bayi Perempuan Ditemukan di Pos Ronda, Ada Surat Pilu Singgung Ibunya Depresi

    Bayi Perempuan Ditemukan di Pos Ronda, Ada Surat Pilu Singgung Ibunya Depresi

    Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Kampung Babakan, Desa Warungkiara, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, dihebohkan penemuan bayi perempuan pada Minggu (16/11/2025).  

    Bayi mungil itu ditemukan terbungkus selimut merah di area Pos Ronda. Penemuan bayi tersebut pertama kali diketahui oleh Ibu Lili (34), warga setempat, sekitar pukul 18.30 WIB setelah dia mendengar suara tangisan bayi. 

    “Saya awalnya dengar suara bayi menangis. Lalu ada ibu yang ngontrak di dekat situ teriak-teriak minta tolong, katanya ada bayi tapi dia tidak berani pegang,” kata Ibu Lili, Senin (17/11/2025).

    Di samping bayi, ditemukan sepucuk surat berisi pesan dari diduga orang yang meninggalkannya.

    Surat itu memuat pesan yang sangat menyentuh. Penulis surat, yang tidak menyebutkan identitasnya, memohon maaf karena harus meninggalkan bayi bernama berinisial H tersebut.  

    “Assalamualaikum, dengan ini saya yg menulis surat, sebelumnya saya meminta maaf harus meninggalkan bayi ini di sini, dikarenakan tuntutan mental ibunya dan juga ekonomi. Beliau, ibunya mengalami depresi ketika mengandung bayi ini dikarenakan suaminya meninggalkan dia dan lebih memilih wanita lain,” tulis dalam kertas tersebut.  

    Penulis surat mengaku bingung karena statusnya yang masih lajang dan belum mampu mengurus bayi. 

    Dia sangat berterima kasih kepada “hamba Allah” yang menemukan bayi tersebut, baik jika akan membawanya ke panti asuhan atau merawatnya sendiri. 

    Penulis menutup surat dengan penyesalan, menyatakan bahwa jalan tersebut terpaksa ditempuh setelah kesulitan mencari panti asuhan di Sukabumi yang bersedia menerima bayi.

  • BGN Akui MBG Jadi Penyokong Inflasi Kenaikan Harga Sayuran

    BGN Akui MBG Jadi Penyokong Inflasi Kenaikan Harga Sayuran

    Liputan6.com, Jakarta Wakil Kepala I Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang mengakui bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu penyokong terjadinya inflasi harga sayuran dan bahan pokok lainnya. Salah satunya adalah wortel mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi.

    Nanik mengatakan, pihaknya akan melakukan bersama 11 kementerian untuk membahas hal tersebut. Dia mengungkapkan saat ini harga wortel per kg sudah mencapai Rp 23.000.

    “MBG sekarang sudah menjadi penyokong inflasi. Beberapa sayur harganya sudah naik, buncis, kacang panjang, pakcoy, wortel. Wortel di Jakarta sudah 23 ribu per kg. Saya akan rapat dengan 11 kementerian untuk membahas itu,” ucap Nanik saat pidato di Rapat Konsolidasi SPPG Kabupaten Bandung, Minggu (16/11/2025).

    Nanik mengimbau agar para Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mencari pengganti wortel untuk menjaga stabilitas harga sayuran yang lain. Menurutnya, saat ini kenaikan harga sayuran dan bahan makanan lainnya tidak hanya karena hari raya keagamaan saja, namun juga akibat dari program MBG.

    “Harus mencari subtitusi wortel. Kalau ada harga sayur jatuh, tolong dipakai untuk mengangkat sayur lainnya. Hari ini yang jatuh harga kentang, sekarang 10 ribu per kg. Tolong ahli gizi disiapkan, tidak selalu makan nasi tapi diganti kentang agar harganya naik,” ucap Nanik.

    Nanik mengatakan, mitra SPPG juga disarankan agar menampung hasil bumi dari petani untuk mendukung ekonomi rakyat. BGN juga akan berdiskusi dengan pemerintah daerah agar masyarakat dapat memanfaatkan lahan kosong di rumah untuk menanam sayuran.

    “Ingat tujuan pak presiden adalah menumbuhkan ekonomi rakyat. Para mitra harus menampung hasil petani, 10 petani bisa masuk ke SPPG. Jadi saran saya kepada mitra kumpulkan mereka tolong ditampung. Jadi mitra hanya mengambil dari bahan-bahan lokal. SPPG, ahli gizi tidak boleh menggunakan bahan pabrikan kecuali susu,” jelas dia.

    Sementara itu Bupati Bandung, Dadang Supriatna mengatakan, pihaknya akan merencanakan sejumlah program untuk mencegah terjadinya inflasi. Salah satunya adalah gerakan masyarakat menanam sayuran di halaman.

    “Setelah berbincang dengan Pak Waka tadi, bahwa Kabupaten Bandung nanti akan mulai ada program gerakan menanami halaman. Nah, ini kebutuhan-kebutuhan yang pokok ini yang setiap hari yang rutin selalu dimasak di SPPG, ini tentunya melayani kebutuhan sehingga inflasi kita stabil. Kita buatkan program per RW. Ya, nanti ada peternak ayam ya, sehingga ada peternak ayam telur dan segala segala macamnya kita siapkan,” jelas Dadang.