Category: Liputan6.com Regional

  • Ini Penjelasan Ratusan Pendaki di Ranu Kumbolo Tidak Terdampak Erupsi Gunung Semeru

    Ini Penjelasan Ratusan Pendaki di Ranu Kumbolo Tidak Terdampak Erupsi Gunung Semeru

    Liputan6.com, Jakarta Ranu Kumbolo, danau yang terbentuk dari area bekas kawah, tidak terdampak erupsi Gunung Semeru, Rabu (19/11/2025). Saat Erupsi, terdapat 129 pendaki yang berada di Ranu Kumbolo. Kondisi mereka dipastikan aman.

    Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menjelaskan, area Ranu Kumbolo tidak terdampak erupsi lantaran lokasinya berada di sisi utara. Sementara material erupsi bergerak ke arah selatan hingga tenggara.

    “Sedangkan posisi Ranu Kumbolo berada di sisi utara,” kata Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha melalui siaran video yang diterima di Kota Malang, Jawa Timur. Dikutip dari Antara, Kamis (20/11/2025).

    Dia memastikan semua pendaki beserta pihak-pihak terkait dalam kondisi aman. Mereka tidak terdampak erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Rabu kemarin.

    “Pendakinya 129 orang, kalau total semuanya 187 orang (bukan 178 orang seperti diberitakan sebelumnya) itu termasuk dengan saver, petugas TNBTS, porter dan Pendamping Pendakian Gunung Semeru Terdaftar (PPGST). Saat ini mereka sedang perjalanan menuju Ranupani,” ujarnya.

    Balai Besar TNBTS mengimbau kepada seluruh masyarakat supaya menaati penetapan zona berbahaya oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

    Terpisah, Pranata Humas Balai Besar TNBTS Endrip Wahyutama mengatakan tim dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) sudah bersiaga di wilayah Ranupani untuk menunggu kedatangan rombongan pendaki.

    “Evakuasi terkendali dan dikoordinasi oleh petugas (TNBTS) bersama rekan-rekan dari saver, aman semuanya,” ucap Endrip.

    Dia menyebutkan bahwa perjalanan dari Ranu Kumbolo menuju Ranupani memakan waktu sekitar 2,5 hingga 4 jam. “Itu perjalanan normal,” ujarnya.

    Balai Besar TNBTS telah melakukan penutupan pada jalur pendakian di Gunung Semeru setelah terjadinya erupsi.

    Penutupan jalur pendakian Gunung Semeru tertuang di dalam surat pemberitahuan yang diterbitkan oleh Balai Besar TNBTS per hari ini, dengan Nomor: PG.17/T.8/TU/HMS.01.08/B/11/2025 tentang Penutupan Pendakian Gunung Semeru.

    Penutupan itu juga mempertimbangkan rekomendasi bahaya radius dari PVMBG, yaitu delapan kilometer dari puncak dan sektoral 20 kilometer ke arah selatan-tenggara.

    Penutupan jalur pendakian Gunung Semeru dilakukan sampai kondisi di kawasan tersebut benar-benar dinyatakan aman untuk aktivitas pendakian.

  • Gunung Semeru Erupsi, Begini Nasib 178 Pendaki di Ranu Kumbolo

    Gunung Semeru Erupsi, Begini Nasib 178 Pendaki di Ranu Kumbolo

    Liputan6.com, Jakarta Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, mengalami erupsi hebat. 178 pendaki masih berada di jalur pendakian gunung Semeru, tepatnya di Ranu Kumbolo. Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) memastikan para pendaki dievakuasi dengan aman.

    “Hari ini 178 pendaki akan turun menuju Pos Pendakian Semeru di Ranu Pani,” kata Komandan Tim Rescue Basarnas Surabaya Novix Heryadi saat dikonfirmasi dari Lumajang, Kamis (20/11/2025). Dikutip dari Antara.

    Basarnas akan melakukan penjemputan untuk memastikan semuanya dalam kondisi baik-baik saja, dan kemungkinan 178 pendaki akan tiba di pos pendakian Ranu Pani sekira pukul 13.00 WIB.

    “Saat ini cuaca cukup cerah dan mudah-mudahan proses evakuasi para pendaki untuk turun ke Pos Ranu Pani berjalan lancar,” tuturnya.

    Sementara, Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani memastikan semua pendaki yang berada di Ranu Kumbolo dalam kondisi aman tidak terkena awan panas guguran Semeru.

    “Jumlah orang yang berada di Ranu Kumbolo sebanyak 178, terdiri atas 137 pendaki, satu petugas, dua saver, tujuh PPGST, 15 porter dan enam orang dari Kementerian Pariwisata,” ujarnya.

    Untuk alasan keselamatan, lanjut dia, evakuasi malam hari tidak direkomendasikan karena kondisi jalur yang gelap, licin, dan rawan longsor, sehingga tim TNBTS memastikan seluruh pendaki tetap bertahan di Ranu Kumbolo sambil siap siaga jika situasi mengharuskan turun.

  • Tujuh Tiang Listrik Kompak Roboh dan Timpa Pengendara, Ini Penyebabnya

    Tujuh Tiang Listrik Kompak Roboh dan Timpa Pengendara, Ini Penyebabnya

    Liputan6.com, Jakarta Tujuh tiang listrik di Jalan Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, roboh pada Kamis (20/11/2025) pukul 08.00 Wita. Akibatnya sejumlah kendaraan yang melintas di lokasi kejadian rusak akibat tertimpa tiang listrik.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Muhammad Fadli Tahar membenarkan kejadian tersebut. Dia menyebut dugaan sementara penyebab robohnya tiang listrik itu adalah karena pohon tumbang.

    “Iya betul ada beberapa tiang listrik roboh karena diduga tidak mampu menahan pohon yang tumbang,” kata Fadli saat dikonfirmasi.

    Akibat kejadian itu, akses jalan di Metro Tanjung Bunga tepatnya di depan kawasan wisata Pantai Akkarena sempat terhambat. Sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat pun rusak karena tertimpa tiang listrik.

    “Akses jalan depan Akkarena terhambat. Dua Unit Kendaraan roda empat dan dua unit kendaraan roda dua yang tertimpa,” jelasnya.

    Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Fadli mengaku bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan PLN untuk mencari solusi terkait tujuh tiang listrik yang roboh tersebut.

    “Kita sudah koordinasi PLN. Nanti update asesmennya kita rilis lebih jauh,” pungkasnya.

  • Tujuh Tiang Listrik Kompak Roboh dan Timpa Pengendara, Ini Penyebabnya

    Tujuh Tiang Listrik Kompak Roboh dan Timpa Pengendara, Ini Penyebabnya

    Liputan6.com, Jakarta Tujuh tiang listrik di Jalan Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, roboh pada Kamis (20/11/2025) pukul 08.00 Wita. Akibatnya sejumlah kendaraan yang melintas di lokasi kejadian rusak akibat tertimpa tiang listrik.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Muhammad Fadli Tahar membenarkan kejadian tersebut. Dia menyebut dugaan sementara penyebab robohnya tiang listrik itu adalah karena pohon tumbang.

    “Iya betul ada beberapa tiang listrik roboh karena diduga tidak mampu menahan pohon yang tumbang,” kata Fadli saat dikonfirmasi.

    Akibat kejadian itu, akses jalan di Metro Tanjung Bunga tepatnya di depan kawasan wisata Pantai Akkarena sempat terhambat. Sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat pun rusak karena tertimpa tiang listrik.

    “Akses jalan depan Akkarena terhambat. Dua Unit Kendaraan roda empat dan dua unit kendaraan roda dua yang tertimpa,” jelasnya.

    Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Fadli mengaku bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan PLN untuk mencari solusi terkait tujuh tiang listrik yang roboh tersebut.

    “Kita sudah koordinasi PLN. Nanti update asesmennya kita rilis lebih jauh,” pungkasnya.

  • Ketua DPRD Luwu Timur Alami Kecelakaan, Dilarikan ke RS karena Kepala Robek

    Ketua DPRD Luwu Timur Alami Kecelakaan, Dilarikan ke RS karena Kepala Robek

    Liputan6.com, Jakarta- Ketua DPRD Luwu Timur, Ober Datte mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan pada Rabu (19/11/2025) sekitar pukul 20.00 Wita. Akibatnya Ober harus dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka di bagian kepala.

    Kasat Lantas Polres Luwu Timur, Iptu Agusnawan membenarkan kejadian tersebut. Dia menyebut bahwa Ober mengalami kecelakaan saat mengendarai mobil pribadinya jenis Toyota Fortuner dengan nomor plat DP 1289 G.

    “Iya betul, mobil korban masuk ke saluran drainase,” kata Agusnawan, Kamis (20/11/2025).

    Lebih jauh dia menjelaskan bahwa kejadian itu bermula kala Ober mengendarai mobilnya dari arah Lioka menuju Wawondula dengan kecepatan sedang. Sebuah mobil dari arah depan lalu menyalakan lampu jarak jauh sehingga Ober silau dan kehilangan kendali.

    “Dari arah berlawanan mobil yang tidak diketahui identitasnya menggunakan lampu utama yang membuat pengemudi mobil Toyota Fortuner silau sehingga pengemudi mobil Toyota Fortuner menghindar dan membanting stir ke arah kiri dan turun di drainase kemudian terjadilah kecelakaan lalu lintas,” jelas Gunawan.

  • Rentetan Gempa Bumi Mengguncang Kabupaten Bandung, Ini Penjelasan BMKG

    Rentetan Gempa Bumi Mengguncang Kabupaten Bandung, Ini Penjelasan BMKG

    – Ketika Anda merasakan gempa dan sedang berada dalam bangunan, lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan. Jika memungkinkan, lari ke luar gedung untuk mencari tempat berlindung yang lebih aman.

    – Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, hindari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, dan pohon. Perhatikan juga tempat Anda berdiri, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda sedang mengendarai mobil, segera keluar, turun dan menjauh dari mobil. Hindari juga kendaraan Anda jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di area pantai, jauhi pantai dan cari medan yang tinggi untuk menghindari bahaya tsunami.

    – Jika Anda tinggal di daerah pegunungan, apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

    Setelah Terjadi Gempa

    – Jika gempa terjadi ketika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Tidak disarankan untuk keluar melalui tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau orang disekitar Anda.

    – Setelah terjadi gempa, segera periksa lingkungan sekitar Anda. Pastikan tidak terjadi kebakaran. Selain itu, disarankan juga untuk memeriksa aliran dan pipa air, untuk menghindari hal-hal yang membahayakan.

    – Hindari bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

    – Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, guna menghindari bahaya susulan.

    – Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio untuk mencari informasi apabila terjadi gempa susulan. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak diketahui jelas sumbernya.

    – Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

    – Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

  • Buron 16 Bulan, Terpidana Narkotika Ditangkap di Berau Kaltim

    Buron 16 Bulan, Terpidana Narkotika Ditangkap di Berau Kaltim

    Liputan6.com, Jakarta – Upaya intensif Tim Tangkap Buronan (Tabur) Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan membuahkan hasil. Setelah melakukan pengintaian selama dua hari dua malam, tim intelijen berhasil menangkap terpidana kasus narkotika yang telah buron selama 16 bulan.

    Terpidana bernama Hasnani binti Hartono alias Nani (38), masuk dalam DPO Kejaksaan Negeri Parepare.

    Hasnani dibekuk pada Selasa, 18 November 2025, sekitar pukul 19.18 WITA di Jalan Manunggal Karang Ambun, Kecamatan Tanjung Redep, Berau, Kalimantan Timur. Penangkapan dilakukan untuk mengeksekusi Putusan Mahkamah Agung Nomor 4507 K/Pid.Sus/2024, yang menghukumnya dengan 2 tahun penjara dan denda Rp800 juta subsider 2 bulan atas pelanggaran Pasal 112 Ayat (1) UU Narkotika.

    Asisten Intelijen Kejati Sulsel, Ferizal, menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan instruksi langsung Kajati Sulsel, Didik Farkhan Alisyahdi.

    “Bapak Kajati meminta jajaran untuk selalu memonitor dan segera mengamankan buronan demi kepastian hukum. Kami mengimbau seluruh buronan agar menyerahkan diri karena tidak ada tempat yang aman bagi para buronan,” ujarnya saat konferensi pers di Bandara Sultan Hasanuddin, Rabu (19/11/2025) malam.

     

  • Viral Jalan Ini Berubah Jadi Kubangan Lumpur, Bikin Dua Pelajar Celaka

    Viral Jalan Ini Berubah Jadi Kubangan Lumpur, Bikin Dua Pelajar Celaka

    Liputan6.com, Jakarta Sebuah video yang memperlihatkan dua pelajar terjatuh saat melintasi jalan berlumpur di Mahakam Ulu (Mahulu) Kalimantan Timur, viral di media sosial dan memicu keprihatinan publik.

    Video berdurasi singkat itu menampilkan kondisi jalan yang berubah menjadi kubangan lumpur setelah diguyur hujan. Dua remaja mengenakan seragam sekolah, tampak berusaha bangkit setelah sepeda motornya rebah.

    Seragam kedua pelajar perempuan ini tampak kotor berwarna kuning. Seorang pelajar berjilbab tampak berusaha bangkit setelah rebah bersama kendaraannya. Seragam yang kotor dan sepeda motor yang rebah memperlihatkan beratnya akses yang harus mereka lalui setiap hari.

    Ruas jalan yang muncul dalam video itu merupakan jalur Lutan–Datah Bilang, salah satu akses utama masyarakat. Ketika hujan turun, permukaan tanah berubah licin dan sulit dilalui.

    Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mahulu, Didik Subagya, mengatakan bahwa kondisi jalan tanah seperti di ruas Lutan–Datah Bilang memang sangat tergantung cuaca. Ketika hujan turun, permukaan jalan mudah berubah menjadi licin dan berlumpur sehingga menyulitkan pengguna.

    “Karena kondisi masih tanah, kalau hujan memang sangat mengganggu pengguna jalan,” kata Didik, Rabu (19/11/2025).

    Ia menambahkan, upaya peningkatan kualitas jalan tetap dilakukan, namun harus disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah. Pemerintah tetap melakukan pengecekan untuk menentukan prioritas penanganan.

    “Diupayakan peningkatan jalan sesuai ketersediaan anggaran. Nanti kita cek kembali,” katanya.

    Lebih jauh, Didik menjelaskan bahwa ruas Lutan–Datah Bilang sudah masuk dalam telaah staf dan akan dibawa ke Rencana Kerja (Renja) PUPR. Sebelum pekerjaan fisik dimulai, tim harus menuntaskan tahapan perencanaan yang diawali observasi lapangan untuk memastikan kebutuhan penanganan.

    “Tentunya dengan perencanaan dahulu sebagai dasar pelaksanaan fisiknya. Perencanaan dibuat dengan dilakukan observasi lapangan,” jelasnya.

    Terkait kemungkinan penanganan darurat, Didik menyebutkan bahwa alat berat milik UPTD masih digunakan untuk menangani kerusakan di titik lain. Saat ini, tim sedang fokus pada perbaikan jembatan yang runtuh di jalur Gunung Punan–Jangau.

    “Alat kami masih ada penanganan di lokasi lain, penanganan jembatan runtuh atau longsor. Teman-teman di lapangan observasi dulu,” terangnya.

    Ia menegaskan bahwa penanganan sementara bisa dilakukan jika alat memungkinkan, namun pengerjaan permanen tetap menunggu rampungnya perencanaan dan tersedianya anggaran.

    Warga berharap percepatan penanganan karena akses ini sangat vital untuk aktivitas sehari-hari, termasuk perjalanan pelajar menuju sekolah. Pemkab Mahulu memastikan peningkatan jalan sudah masuk agenda prioritas dan akan dikerjakan bertahap sesuai skala kebutuhan dan ketersediaan anggaran.

  • Dulu Lolos Kasus Pemerkosaan, Bripda Fauzan Kini Di-PTDH Karena Telantarkan dan KDRT Istri

    Dulu Lolos Kasus Pemerkosaan, Bripda Fauzan Kini Di-PTDH Karena Telantarkan dan KDRT Istri

    Liputan6.com, Jakarta – Nama Bripda Fauzan Nur Mukhti alias Bripda F kembali menjadi sorotan. Anggota Polri yang bertugas di Polres Toraja Utara itu resmi dijatuhi sanksi Pemecatan Tidak Dengan Hormat (PTDH). Ini menjadi kali kedua ia menerima sanksi serupa.

    Sebelumnya, pada 2023 lalu Bripda Fauzan dijatuhi PTDH setelah memperkosa kekasihnya, R (23) hingga memaksa korban menggugurkan kandungan. Ia disebut melakukan aksi pemerkosaan itu sebanyak 10 kali.

    Namun sanksi itu dibatalkan setelah Bripda Fauzan menyatakan siap bertanggung jawab dan bersedia menikahi R. Banding yang diajukan pun dikabulkan. Hukumannya berubah menjadi demosi 15 tahun. Keduanya kemudian menikah pada Desember 2023.

    Setelah menikah, Bripda Fauzan justru kembali dilaporkan oleh R, yang kini sudah menjadi istrinya, atas dugaan penelantaran dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Kasus ini diproses Bidang Propam Polda Sulsel hingga akhirnya kembali digelar sidang kode etik pada Rabu (19/11/2025).

    Kabid Propam Polda Sulsel, Kombes Pol Zulham Effendi membenarkan Bripda Fauzan kembali dijatuhi sanksi PTDH. “Iya (Bripda Fauzan di-PTDH),” kata Zulham.

    Ia menjelaskan putusan PTDH diambil berdasarkan fakta sidang yang menunjukkan adanya pelanggaran berat. Apalagi dugaan penelantaran dan KDRT telah diproses kasus pidananya oleh Ditkrimum Polda Sulsel.

    “Itu sudah diatur dalam Peraturan Polri Nomor 7 Tahun 2022,” ujarnya.

  • Erupsi Gunung Semeru Level Awas, Seluruh Aktivitas Tambang Ditutup Sementara

    Erupsi Gunung Semeru Level Awas, Seluruh Aktivitas Tambang Ditutup Sementara

    Liputan6.com, Jakarta Aktivitas pertambangan pasir yang berada di daerah rawan erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur ditutup sementara. Hal itu untuk memastikan keselamatan para pekerja tambang dan masyarakat yang berada di daerah aliran sungai (DAS) Semeru

    “Keselamatan warga dan pekerja tambang menjadi prioritas utama, sehingga pemerintah daerah akan segera mengeluarkan surat resmi penutupan sementara seluruh aktivitas pertambangan di kawasan rawan Gunung Semeru,” ujar Bupati Lumajang Indah Amperawati Kamis (20/11/2025).

    Menurut dia, langkah itu diambil menyusul peningkatan aktivitas gunung yang masih fluktuatif dan berpotensi menimbulkan risiko bahaya, termasuk awan panas, longsor, dan abu vulkanik seiring dengan status Gunung Semeru naik menjadi Awas sejak Rabu pukul 17.00 WIB.

    “Keselamatan manusia jauh lebih penting daripada produksi. Seluruh aktivitas pertambangan dihentikan sementara hingga situasi benar-benar aman,” tuturnya

    Bupati Indah mengaku telah melakukan koordinasi dengan Kepolisian Lumajang dan aparat gabungan untuk memastikan pelaksanaan penutupan berjalan efektif.

    “instruksi tegas juga sudah disampaikan agar tidak ada aktivitas tambang yang tetap berlangsung selama status rawan masih diberlakukan,” katanya