Category: Liputan6.com Regional

  • Fakta di Balik Insiden Mobil Siswa SMA Terbalik Usai Dikejar dan Diteriaki Mesum

    Fakta di Balik Insiden Mobil Siswa SMA Terbalik Usai Dikejar dan Diteriaki Mesum

    Sebelumnya, aksi nekat seorang pelajar mengendarai mobil jenis Honda BR-V hingga terguling di Jalan Sochari, Kelurahan Cipare, Kecamatan Serang, Kota Serang Banten, Senin (17/11/2025), sekitar pukul 16.00 WIB, viral di media sosial. Usai kecelakaan, kondisi mobil pelajar SMAN 1 Kota Serang itu tampak mengenaskan, kaca dan bagian depan depan mobil ringsek.

    “Kendaraan itu dikemudikan oleh MHRA (16) berpenumpang DZA (16),” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polresta Serkot Ipda Dedi Yuanto, saat dikonformasi, Selasa (18/11/2025).

    Dalam video yang beredar luas di media sosial (medsos), mobil yang dikendarai MHRA itu melaju dari arah Cijawa menuju Sumur Pecung karena dikejar sejumlah pelajar lainnya menggunakan sepeda motor.

    Bahkan kaca mobil Honda BR-V itu sempat digedor oleh pelajar lain yang mengejarnya. Diduga panik dikejar pelajar berpakaian putih abu-abu yang diduga pelajar SMK, mobil yang dikendarai MHRA dan berisikan DZA itu menabrak kendaraan lainnya di Jalan Sochari hingga terpelanting.

    “Diduga melaju dengan kecepatan tinggi dan kurang konsentrasi, di tempat kejadian menabrak bagian belakang kanan Toyota Calya dikemudikan AR yang berada di depannya, kemudian kendaraan Honda BR-V hilang kendali dan terguling,” terangnya.

    Belum diketahui pasti penyebab mobil itu dikejar pelajar lainnya hingga ramai di medsos. Saat ini, kendaraan yang terlibat kecelakaan berada di Polresta Serkot dan akan diperiksa lebih lanjut.

    Beruntung saat kecelakaan terjadi, tidak ada korban jiwa. Bahkan dalam video yang beredar, pengendara pria yang masih pelajar keluar dari jendela mobil yang kacanya pecah.

    “Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas mendapatkan kerusakan diamankan ke kantor unit Gakkum Satlantas Polresta Serang Kota,” jelasnya.

    Sementara itu, pihak SMAN 1 Kota Serang tidak menampik pengendara mobil yang alami kecelakaan itu adalah siswanya. Namun pihak sekolah membantah tuduhan mesum yang dilakukan siswanya di dalam mobil sehingga dikejar oleh pelajar lain.

    “(Tuduhan mesum) harus dibuktikan secara hukum. Tuduhan tanpa alat bukti, itu fitnah,” kata Komite SMAN 1 Kota Serang Muhammad Arif Kirdiat.

  • Jelang Natal dan Tahun Baru, Kemenhub Temukan 4.250 Bus di Berbagai Daerah Bermasalah

    Jelang Natal dan Tahun Baru, Kemenhub Temukan 4.250 Bus di Berbagai Daerah Bermasalah

    Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengawasi dan memeriksa persyaratan administrasi dan teknis kelaikan jalan armada bus, yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Tujuannya untuk meningkatkan keselamatan pada angkutan penumpang di periode angkutan Natal dan tahun baru 2026. Hasilnya, sebanyak 4.250 unit atau 17,14 persen melakukan pelanggaran teknis penunjang.

    “Tahun ini kita menargetkan sebanyak 15 ribu kendaraan dilakukan rampcheck. Hingga tanggal 19 November kemarin pukul 2 siang, sudah diperiksa sebanyak 24.790 armada bus. Artinya ini sudah melebihi target yang ditetapkan,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Aan Suhanan di Jakarta. Dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (20/11/2025).

    Meski sudah melebihi target, Kemenhub bakal terus melaksanakan inspeksi keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan hingga batas waktu yang telah diputuskan yakni mulai tanggal 7 November 2025 hingga 2 Januari 2026.

    “Dari kendaraan yang sudah diperiksa tersebut, rinciannya adalah sebanyak 17.165 unit atau 69,24 persen diizinkan operasional. Kemudian sebanyak 4.250 unit atau 17,14 persen melakukan pelanggaran teknis penunjang atau peringatan perbaikan,” terangnya.

    Sementara, kendaraan yang ditilang dan dilarang operasional (melanggar administrasi) sebanyak 791 unit atau 3,19 persen. Sedangkan kendaraan yang dilarang operasional (melanggar teknis utama) sebanyak 2.584 unit atau 10,42 persen.

    Adapun, kendaraan yang diperiksa terdiri dari bus AKDP sebanyak 10.793 unit (82 persen), bus AKAP sebanyak 1.163 (9 persen), bus pariwisata sebanyak 717 unit (5 persen), dan kendaraan lainnya sebanyak 485 unit (4 persen).

    “Pemeriksaan kendaraan bus ini kita fokuskan di empat titik yaitu di Terminal Tipe A, Pool – Pool Bus, lokasi rawan kecelakaan menuju lokasi wisata dan lokasi – lokasi wisata,” jelas Aan.

    Dia menambahkan, kegiatan ini merupakan awal dimulainya operasi pemeriksaan kendaraan secara menyeluruh. Rampcheck dilaksanakan untuk mendeteksi dini potensi kerusakan pada armada bus sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas dan memastikan perjalanan penumpang tetap aman dan lancar.

  • Semua Pelaku Bakal Tidak Enak Tidurnya

    Semua Pelaku Bakal Tidak Enak Tidurnya

    Liputan6.com, Makassar – Plh Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Muhammad Ridwan memastikan kondisi di Kampung Sapiria dan Lorong Borta, Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, kini berangsur kondusif setelah ketegangan memuncak akibat tewasnya ‘Panglima Perang’ bernama Civas beberapa waktu lalu.

    “Untuk tawuran beberapa hari terakhir ini sudah tidak ada lagi, kami di sini lakukan kegiatan sweeping maupun penggeledahan di beberapa tempat,” kata Ridwan yang juga menjabat sebagai Komandan Satuan Brimob Polda Sulsel, Kamis (20/11/2025).

    Dalam patroli dan penggeledahan yang dilakukan pada Rabu malam, aparat kepolisian berhasil menangkap delapan pemuda yang sedang asyik mengonsumsi narkoba. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti.

    “Tadi malam kita melaksanakan kegiatan (penyisiran) di beberapa tempat dan kita mengamankan delapan orang sedang mengonsumsi narkoba dan sementara kembangkan. Beberapa barang bukti seperti sabu, tembakau sintesis, dan obat daftar G kami amankan,” jelasnya.

    Selain itu, lanjut Ridwan, pihak kepolisian juga telah mengantongi identitas 10 pelaku yang diduga sebagai provokator dan pelaku pembakaran 13 rumah di Lorong Borta saat tawuran Makassar. Pembakaran itu diduga dilakukan oleh pemuda asal Kampung Sapiria yang tak terima atas kematian Civas.

    “10 DPO ini adalah pelaku (provokator) tawuran, baik itu menggunakan busur panah, baik melakukan pembakaran (rumah),” jelasnya.

    “Kami konsisten, semua pelaku kejahatan bakal tidak enak tidurnya dan tidak enak hidupnya di Sulsel, ke mana pun larinya akan kami kejar,” tegas Ridwan.

    Lebih jauh, Ridwan menjelaskan bahwa pihaknya kini telah mendirikan lima posko pengamanan sementara di sejumlah titik rawan di kawasan Kampung Sapiria dan Lorong Borta. Aparat gabungan TNI dan Polri juga disiagakan di setiap posko tersebut.

    “Kita juga sudah bentuk posko, ada lima yang kita dirikan menggunakan tenda bergabung dengan TNI. Kekuatan yang bersiaga dari Polri 250 orang, dari TNI 100 orang,” ucapnya.

    Terkait 13 rumah yang menjadi korban pembakaran, Ridwan menjelaskan bahwa seluruh rumah itu nantinya akan dibantu biaya perbaikannya oleh Pemerintah Kota Makassar. Saat ini para korban juga telah mendapat bantuan makanan dari pemerintah setempat.

    “Terkait (korban) pembakaran rumah, nantinya akan diperbaiki oleh pemerintah, kita sudah melakukan koordinasi juga dengan bapak Wali Kota,” ungkapnya.

     

     

     

  • Cerita Puluhan Rumah di Dua Dusun Hilang Tertimbun Abu Vulkanik

    Cerita Puluhan Rumah di Dua Dusun Hilang Tertimbun Abu Vulkanik

    Liputan6.com, Jakarta Rabu (19/11/2025) sore, suasana di kaki Gunung Semeru tidak seperti hari-hari sebelumnya. Awan hitam tebal menggantung. Suara gemuruh menggelegar. Iya, gunung tertinggi di tanah Jawa ini sedang memuntahkan isi perutnya.

    Lontaran batu berbagai ukuran mengarah ke segala penjuru. Abu panas vulkanik seolah berlomba, meluncur cepat dari Mahameru, puncak Gunung Semeru, terus turun melibas apapun yang ada di depannya.

    Dengan radius sekian kilometer, material-material itu menghantam permukiman di Dusun sumber sari dan Dusun kamar A, Desa Supit Urang Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

    Beni Irawan, relawan Markas Bersama As-Sunnah (MBA) dan LAZ SIP Bogor bercerita kepada Liputan6.com, sejak Rabu sore warga di dua dusun itu sudah diberi peringatan untuk segera mengosongkan rumah. Harus dievakuasi.

    Semua berburu dengan waktu. Telat sedikit, tentu sudah lain cerita. Warga berpacu sebelum awan panas menyapu. Harta benda, hewan ternak banyak yang ditinggal. Mereka hanya membawa apa yang melekat pada tubuh.

    “Saat terjadinya pas sore menjelang malam. Mulai sore sudah ada peringatan. warga, hampir semua sudah ada di tempat pengungsian. Ketika ada abu panas, hampir tidak ada di rumah-rumah,” kata Beni saat bercerita kepada Liputan6.com, Kamis (20/11/2025).

    Petaka itu kemudian datang. Tidak ada yang tersisa dari dua dusun, selain cerita dan kenangan. Puluhan rumah rusak dan tertimbun abu. Hewan-hewan ternak yang ditinggal di kandang, sama malangnya.

    “Jadi hewan ternak warga banyak tertimbun, dan perabotan rumah tangga mereka,” lanjut dia.

    Hari berganti. Suasana Kamis (20/11/2025) pagi terlihat masih kelabu. Tidak ada hangat sinar matahari. Warga yang sejak semalam istirahat di empat lokasi pengungsian, memutuskan untuk kembali ke dusun, melihat rumah dan harta benda yang ditinggalkan. Berharap semuanya baik-baik saja.

    Namun kenyataan berkata lain. Suasana pagi tadi tidak bisa dibayangkan dengan mudah. Batu-batu berbagai ukuran berserakan. Jalan dusun tertutup abu vulkanik yang basah diguyur hujan. Rumah mereka, lenyap.

    Bahkan satu bangunan sekolah dasar (SD) di sana rata dengan tanah, hanya menyisakan fondasi.

    Semua kalut dalam pikiran masing-masing. Ada yang sibuk menyelamatkan harta benda yang masih tersisa. Tidak sedikit juga warga termenung, tangan tersilang, sambil melihat dengan tatapan kosong.

    “Dua dusun tidak bisa ditinggali, tertimbun abu vulkanik dan tersapu banjir bandang. Kerusakan parah, tidak bisa ditinggali. Rumah-rumah hilang tertimbun abu. Ada yang hilang terbawa arus,” ucap Beni.

    Perbesar

    Kondisi dusun Lumajang porak poranda diterjang abu vulkanik Semeru. (Istimewa)… Selengkapnya

    Tidak kurang dari 300 warga ditempatkan di empat lokasi pengungsian. Dua di sekolahan, di masjid dan di kantor desa. Menjelang siang, warga sudah kembali ke tempat pengungsian untuk mengantisipasi jika terjadi bencana susulan.

    Menurut Beni, warga di pengungsian saat ini sudah didata untuk penyaluran bantuan. Beberapa bantuan mendesak yang mereka butuhkan adalah bahan pangan dan pakaian.

    “Kalau bantuan sudah didata. Semua harus melalui pos BPBD. Baru distribusi. Kebutuhan mendesak seperti bahan pangan, pampers dan pakaian,” pungkas Beni.

  • Guncang Ambon Maluku M6,0 Tidak Berpotensi Tsunami

    Guncang Ambon Maluku M6,0 Tidak Berpotensi Tsunami

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Ambon Maluku, Kamis (20/11/2025), pukul 13.59.44 WIB. Badan Meteorologi Kliamtologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Ambon Maluku ini berada pada koordinat 3.66 LS,128.33 BT, dengan episenter gempa berada di laut 15 km tenggara Ambon Maluku.

     “Kedalaman gempa 119 km,” tulis BMKG.

    BMKG menyebutkan, getaran gempa turut dirasakan pada skala (MMI), antara lain di III-IV Amahai, III Ambon, III Sorong, dan II Fak-Fak.

    BMKG juga memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

         

  • Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Ambon Maluku

    Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Ambon Maluku

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Ambon Maluku, Kamis (20/11/2025), pukul 13.59.44 WIB. Badan Meteorologi Kliamtologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Ambon ini berada pada koordinat 3.66 LS,128.33 BT, dengan episenter gempa berada di laut 15 km tenggara Ambon Maluku.

    “Kedalaman gempa 119 km,” tulis BMKG.

    BMKG juga memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.

    Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

  • Cerita Guru SMP Baru Lulus PPPK Ditemukan Tewas dengan Tangan, Kaki dan Mulut Terikat

    Cerita Guru SMP Baru Lulus PPPK Ditemukan Tewas dengan Tangan, Kaki dan Mulut Terikat

    Liputan6.com, Jakarta Warga Desa Sukapindah, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, geger dengan kematian seorang guru SMP berinisial SY (27) di kamar indekos. Korban diduga dibunuh karena tangan, kaki dan mulut dalam keadaan terikat.

    Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) itu ditemukan warga, Rabu (19/11) sore. Dia berasal dari Lampung, dan sehari-hari menjadi guru TIK di SMP Negeri 46 OKU.

    “Benar, korban ditemukan tewas kemarin sore,” ungkap Kasatreskrim Polres OKU Iptu Irawan Adi Candra, Kamis (20/11).

    SY baru dilantik menjadi PPPK di Ogan Komering Ulu (OKU). Korban merupakan guru TIK di SMP Negeri 46 OKU. Dia perantau asal Lampung dan tinggal sendiri di sebuah indekos. Korban tidak begitu aktif di media sosial dan jarang memposting apapun kegiatannya sehari-hari di akun pribadi.

    Namun terungkap fakta, korban mengunggah video kegiatan outbond bersama para siswa pada 25 Oktober 2025 di media sosialnya.

    Sebelumnya, ia memposting foto-foto pada Juni 2024 selama menjadi pengajar di Lampung.

    Kepala Dinas Pendidikan OKU Kadarisman menyebut indekos korban cukup jauh dari ibu kota kabupaten. Dia mengaku sudah mengecek lokasi untuk memastikan informasi kematian salah satu pegawainya.

    “Benar, penemuannya sore kemarin, sebelum Magrib,” ungkap Kadisdik OKU Kadarisman, Kamis (20/11).

    Kadarisman mengecam tindakan tragis terhadap korban. Dia meminta polisi bekerja profesional untuk mengungkap dan menangkap pelaku.

    “Semuanya kami serahkan ke polisi,” kata Kadarisman.

    Kadarisman menambahkan, korban diangkat sebagai guru PPPK pada 1 Oktober 2025. Korban tercatat memiliki golongan & TMT: IX & 01-10-2025.

    “Kejadian ini menjadi duka mendalam bagi dunia pendidikan,” kata Kadarisman.

    Sumber: Merdeka.com/Irwanto

  • Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Halmahera Barat, Getaran Terasa Sampai di Bitung

    Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Halmahera Barat, Getaran Terasa Sampai di Bitung

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 5,4 mengguncang wilayah Halmahera Barat, Kamis (20/11/2025), pukul 11.19.55 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa Halmahera Barat ini berada pada koordinat 1.59 LU, 127.15 BT, dengan episenter gempa berada di laut 55 km barat laut Halmahera Barat.

    “Kedalaman gempa 118 km,” tulis BMKG.

    BMKG juga menyebutkan, getaran gempa terasa dan berdampak pada skala MMI, antara lain di I Ternate, III Naha, III Halmahera Barat, III Bitung. 

    BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami. Belum ada laporan kerusakan akibat gempa, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

     

  • Potret Kamar Hotel Lokasi Tewasnya Dosen Perempuan Untag Semarang

    Potret Kamar Hotel Lokasi Tewasnya Dosen Perempuan Untag Semarang

    Liputan6.com, Jakarta Dosen Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang bernama Doktor Dwinanda Linchia Levi ditemukan tewas tanpa busana di kamar hotel sekaligus indekos di Jalan Telaga Bodas Raya No. 11, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/25).

    Meninggalnya korban menyisakan sejumlah teka-teki yang belum terungkap. Satu hal yang pasti, penyebab meninggalnya korban yang belum diketahui.

    Perbesar

    Kamar hotel tempat ditemukannya jenazah Dosen Untag Semarang. (SCTV)… Selengkapnya

    Dwinanda tidak tinggal sendirian di kamar hotel tersebut. Dia diduga hidup bersama seorang polisi AKBP Basuki.

    Basuki merupakan saksi penting untuk mengungkap tabir kematian Dwinanda. Dia merupakan orang yang bersama sebelum korban meninggal.

    Perbesar

    Jenazah dosen perempuan Untag Semarang. (SCTV)… Selengkapnya

    Sebelum ditemukan meninggal, Dwinanda mengeluh sakit. Bahkan dia sempat dua kali memeriksakan kondisi kesehatan ke rumah sakit. Saat itu, diketahui Dwinanda mengalami darah tinggi.

    Setelah pulang dari rumah sakit, korban meminta untuk tubuhnya dibaluri minyak kayu putih.

    Perbesar

    Kamar hotel tempat ditemukannya jenazah Dosen Untag Semarang. (SCTV)… Selengkapnya

    Pada keesokan harinya, Dwinanda ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi tanpa pakaian di lantai kamar.

    Dalam gelar perkara, Propam Polda Jateng menetapkan AKBP Basuki diduga melanggar kode etik profesi Polri, berupa tinggal bersama seorang perempuan tanpa ikatan pernikahan sah.

    AKBP Basuki akhirnya ditahan untuk memudahkan pemeriksaan lebih lanjut.

    Perbesar

    AKBP Basuki. (Liputan6.com/Felek Wahyu)… Selengkapnya

  • Ini Penjelasan Ratusan Pendaki di Ranu Kumbolo Tidak Terdampak Erupsi Gunung Semeru

    Ini Penjelasan Ratusan Pendaki di Ranu Kumbolo Tidak Terdampak Erupsi Gunung Semeru

    Liputan6.com, Jakarta Ranu Kumbolo, danau yang terbentuk dari area bekas kawah, tidak terdampak erupsi Gunung Semeru, Rabu (19/11/2025). Saat Erupsi, terdapat 129 pendaki yang berada di Ranu Kumbolo. Kondisi mereka dipastikan aman.

    Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menjelaskan, area Ranu Kumbolo tidak terdampak erupsi lantaran lokasinya berada di sisi utara. Sementara material erupsi bergerak ke arah selatan hingga tenggara.

    “Sedangkan posisi Ranu Kumbolo berada di sisi utara,” kata Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha melalui siaran video yang diterima di Kota Malang, Jawa Timur. Dikutip dari Antara, Kamis (20/11/2025).

    Dia memastikan semua pendaki beserta pihak-pihak terkait dalam kondisi aman. Mereka tidak terdampak erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Rabu kemarin.

    “Pendakinya 129 orang, kalau total semuanya 187 orang (bukan 178 orang seperti diberitakan sebelumnya) itu termasuk dengan saver, petugas TNBTS, porter dan Pendamping Pendakian Gunung Semeru Terdaftar (PPGST). Saat ini mereka sedang perjalanan menuju Ranupani,” ujarnya.

    Balai Besar TNBTS mengimbau kepada seluruh masyarakat supaya menaati penetapan zona berbahaya oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

    Terpisah, Pranata Humas Balai Besar TNBTS Endrip Wahyutama mengatakan tim dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) sudah bersiaga di wilayah Ranupani untuk menunggu kedatangan rombongan pendaki.

    “Evakuasi terkendali dan dikoordinasi oleh petugas (TNBTS) bersama rekan-rekan dari saver, aman semuanya,” ucap Endrip.

    Dia menyebutkan bahwa perjalanan dari Ranu Kumbolo menuju Ranupani memakan waktu sekitar 2,5 hingga 4 jam. “Itu perjalanan normal,” ujarnya.

    Balai Besar TNBTS telah melakukan penutupan pada jalur pendakian di Gunung Semeru setelah terjadinya erupsi.

    Penutupan jalur pendakian Gunung Semeru tertuang di dalam surat pemberitahuan yang diterbitkan oleh Balai Besar TNBTS per hari ini, dengan Nomor: PG.17/T.8/TU/HMS.01.08/B/11/2025 tentang Penutupan Pendakian Gunung Semeru.

    Penutupan itu juga mempertimbangkan rekomendasi bahaya radius dari PVMBG, yaitu delapan kilometer dari puncak dan sektoral 20 kilometer ke arah selatan-tenggara.

    Penutupan jalur pendakian Gunung Semeru dilakukan sampai kondisi di kawasan tersebut benar-benar dinyatakan aman untuk aktivitas pendakian.