Category: Liputan6.com Regional

  • Dulu Saya Lahirkan Banyak Pemain Timnas

    Dulu Saya Lahirkan Banyak Pemain Timnas

    Liputan6.com, Jakarta – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana setiap kecamatan memiliki satu lapangan sepak bola. Sebagai salah satu olahraga yang paling populer di Indonesia, Dedi juga ingin memajukan sepak bola di Jawa Barat.

    “Satu kecamatan harus ada satu lapangan yang representatif standar nasional. Itu untuk pusat ekosistem sepak bola,” kata Dedi di Gedung DPRD Jawa Barat, Selasa (25/11/2025).

    Dedi mengatakan, perawatan fasilitas sebuah stadion sepak bola dipastikan akan sangat mahal. Namun berbeda dengan lapangan biasa namun nyaman digunakan untuk para anak muda di Jawa Barat.

    “Kalau tribun dan lainnya, sesuaikan dengan tanah tapi jangan terlalu mewah. Itu pemeliharannya mahal dan barangnya nanti banyak hilang,” ujarnya.

    Selain itu, Dedi juga berencana membuat kurikulum khusus sepak bola seperti yang telah dilakukan saat masih menjabat Bupati Purwakarta. Menurutnya, masalah yang terjadi saat ini adalah anak-anak yang memiliki potensi menjadi pemain profeisonal namun lingkungannya tidak mendukung.

    “Yang menjadi problem itu lingkungan, diajarin ngerokok, minum, motoran, bobogohan (pacaran). Saya minta ke Kadispora untuk merekrut anak SMP yang potensial untuk mengikuti sekolah sepak bola. Seperti saya dulu di Purwakarta yang melahirkan banyak pemain nasional,” tuturnya.

  • Hilang Tiga Hari, Kontraktor Asal Malaysia Ditemukan Tewas Tersangkut di Aliran Sungai Patek

    Hilang Tiga Hari, Kontraktor Asal Malaysia Ditemukan Tewas Tersangkut di Aliran Sungai Patek

    Liputan6.com, Kukar – Seorang warga negara asing (WNA) asal Malaysia bernama Wong Sie Tuong (65) ditemukan tewas setelah dinyatakan hilang selama tiga hari di Kecamatan Tabang, Kutai Kartanegara. Korban ditemukan tersangkut di aliran Sungai Patek, KM 32 Jalur Hauling KUD Beringin Mulia, Tabang, Kutai Kartanegara, Minggu (23/11/2025).

    Wong tercatat sebagai karyawan PT Cahaya Riski Persada, kontraktor KUD Beringin Mulia, dan lahir di Sarawak, Malaysia. Ia diduga meninggal akibat kecelakaan saat melintasi Sungai Patek dalam perjalanan kerja.

    Pencarian korban dipimpin langsung Kabag Ops Polres Kukar Kompol Roganda, bersama Kapolsek Tabang Iptu Aldino Subroto. Tim gabungan menghadapi medan berat karena lokasi berada di kawasan hutan belantara dan jalur sungai yang sulit diakses.

    “Pukul 09.00 WITA tim gabungan bergerak dari Polsek Tabang menuju lokasi pencarian. Tim kedua dipimpin relawan Jus, warga Desa Umaq Bekuay,” kata Roganda, Selasa (25/11/2025).

    Untuk mempercepat penyisiran, petugas dibagi menjadi dua tim. Tim pertama menyusuri Sungai Patek dari titik awal kejadian menggunakan perahu karet, sementara tim kedua bergerak dari arah muara ke hulu dipandu Jus, warga lokal yang mengetahui jalur sungai.

    Kedua tim memulai pencarian dari Raung eks Logpond PT MKP, menyeberangi Sungai Belayan dengan longboat dan perahu ces, lalu melanjutkan perjalanan darat menuju KM 32 sebelum menyisir aliran Sungai Patek.

     

     

  • Dua Geng Antar Desa di Pati Nyaris Bentrok, Satu Kelompok Kabur ke Kantor Polisi

    Dua Geng Antar Desa di Pati Nyaris Bentrok, Satu Kelompok Kabur ke Kantor Polisi

    Aparat gabungan Pamapta 1 SPKT Polresta Pati dan Polsek Pati Kota langung melakukan koordinasi cepat, setelah menerima aduan masyarakat adanya indikasi rencana perkelahian antar pemuda di wilayah Pati Kota sekitar pukul 03.00 WIB.

    “Kami merespon cepat setiap aduan masyarakat, terlebih yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan,” ujar Kepala SPKT Polresta Pati, Ipda Sismiyarto mewakili Kapolresta Pati.

    Setelah memastikan informasi yang diterima, Pamapta 1 segera menghubungi piket fungsi Sat Samapta dan piket Polsek Pati Kota.

    “Koordinasi dengan piket fungsi dan Polsek Pati Kota merupakan langkah penting untuk memastikan penanganan yang cepat dan terukur,” tambah Ipda Sismiyarto.

  • Gunung Semeru Erupsi 8 Kali Selasa Pagi, Luncurkan Abu hingga 1 Km

    Gunung Semeru Erupsi 8 Kali Selasa Pagi, Luncurkan Abu hingga 1 Km

    Liputan6.com, Jakarta – Gunung Semeru kembali erupsi sebanyak delapan kali pada Selasa sejak pukul 00.20 hingga 05.33 WIB dengan tinggi letusan mencapai 1 kilometer di atas puncak.

    Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto mengatakan erupsi pertama terjadi pukul 00.20 WIB dengan tinggi kolom letusan mencapai 700 meter di atas puncak.

    “Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara,” kata Liswanto dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang, dikutip dari Antara, Selasa (25/11/2025).

    Erupsi selanjutnya terjadi berturut turut pukul 00.41 WIB dengan letusan setinggi 600 meter, pukul 00.53 WIB dengan tinggi letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak, dan pukul 01.18 WIB dengan tinggi letusan 400 meter.

    Kemudian erupsi kembali pukul pukul 01.34 WIB dengan tinggi letusan sekitar 800 meter di atas puncak, pukul 01.37 WIB dengan tinggi letusan teramati 500 meter di atas puncak, serta pukul 04.45 WIB dengan tinggi letusan 800 meter di atas puncak.

    “Terjadi erupsi lagi pukul 05.33 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak,” tuturnya.

    Menurutnya, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah utara. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.

    Ia menjelaskan Gunung Semeru berstatus Level IV atau Awas, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi bahwa masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 20 kilometer dari puncak.

     

  • Tito Karnavian Pastikan Pembebasan BPHTB di Denpasar Berjalan Efektif

    Tito Karnavian Pastikan Pembebasan BPHTB di Denpasar Berjalan Efektif

    Liputan6.com, Denpasar Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meninjau layanan Mal Pelayanan Publik (MPP) Sewaka Dharma, Denpasar, Bali, Senin (24/11/2025).

    Dalam kunjungan tersebut, Tito ingin memastikan layanan MPP Sewaka Dharma berjalan efektif dalam menyederhanakan akses masyarakat, khususnya terkait pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) bagi warga yang ingin membangun rumah.

    Mal Pelayanan Publik (MPP) merupakan pusat layanan terpadu yang mengintegrasikan berbagai urusan publik dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah (pemda), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), hingga swasta dalam satu lokasi. Tujuannya adalah mempermudah, mempercepat, serta meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam pengurusan dokumen, perizinan, dan berbagai layanan lainnya.

    Tito mengatakan Presiden Prabowo Subianto tengah mempercepat realisasi Program 3 Juta Rumah. Untuk itu, ia meminta seluruh pemerintah daerah berperan aktif mendukung percepatan penyediaan hunian. 

    “Untuk perumahan, kami sudah menggratiskan BPHTB dan PBG. Ini sangat memudahkan masyarakat. Kami mendorong harga rumah bisa turun dan pengembang semakin semangat bekerja,” ujar Tito.

    Meski memahami keterbatasan anggaran Pemerintah Kota Denpasar, Tito tetap meminta Pemkot merancang program perumahan yang berpihak pada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan belum memiliki rumah. “Misalnya rumah susun untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Tidak harus di pusat kota, bisa di wilayah pinggiran Denpasar agar harganya lebih terjangkau,” katanya.

    Program 3 Juta Rumah merupakan program prioritas nasional yang bertujuan menyediakan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Targetnya mencakup pembangunan atau renovasi masing-masing 1 juta rumah di perkotaan, 1 juta di perdesaan, dan 1 juta di kawasan pesisir.

    Program ini diwujudkan melalui percepatan penyaluran pembiayaan bersubsidi seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), serta berbagai insentif pemerintah. Salah satunya adalah kebijakan pembebasan BPHTB dan PBG oleh Kementerian Dalam Negeri.

    Sementara, Tito yang hadir bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait di MPP Denpasar sempat mengejutkan masyarakat yang sedang mengurus administrasi kependudukan maupun layanan perumahan. Tak sedikit masyarakat yang kemudian meminta swafoto.

  • Semeru Masih Awas, Status Tanggap Darurat Bencana Diperpanjang

    Semeru Masih Awas, Status Tanggap Darurat Bencana Diperpanjang

    Liputan6.com, Jakarta – Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menetapkan perpanjangan status tanggap darurat bencana alam akibat erupsi Gunung Semeru. Keputusan ini diambil untuk memastikan perlindungan maksimal bagi masyarakat serta kelancaran penanganan dampak bencana.

    Keputusan Bupati Lumajang Nomor 100.3.3.2/610/KEP/427.12/2025 ini menegaskan bahwa upaya penanggulangan darurat harus tetap dilakukan secara cepat, tepat, dan terpadu.

    “Meski status tanggap darurat sebelumnya telah berakhir, dampak erupsi masih dirasakan warga dan berpotensi mengganggu kehidupan serta penghidupan masyarakat,” jelas Bunda Indah dalam keterangannya, Selasa (25/11/2025).

    Perpanjangan status tanggap darurat berlaku selama tujuh hari, terhitung mulai 26 November hingga 2 Desember 2025. Keputusan ini jadi landasan hukum bagi seluruh perangkat daerah, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk terus melakukan penanganan darurat, pemulihan infrastruktur, dan perlindungan warga terdampak.

    “Perpanjangan status tanggap darurat ini bukan sekadar prosedur administratif, tetapi bentuk komitmen pemerintah daerah untuk melindungi masyarakat dari risiko bencana yang masih ada. Semua pihak harus bersinergi, mulai dari aparat daerah, relawan, hingga masyarakat, agar penanganan pascabencana berjalan lancar dan tepat sasaran,” tegas Indah.

     

  • Dedi Mulyadi Bikin Geger, Gerbang Gedung Sate Diubah Mirip Candi hingga Bakar Kemenyan

    Dedi Mulyadi Bikin Geger, Gerbang Gedung Sate Diubah Mirip Candi hingga Bakar Kemenyan

     

    Liputan6.com, Bandung – Ada yang berbeda saat masuk ke Gedung Sate yang menjadi kantor pemerintahan Provinsi Jabar. Gerbangnya kini berbentuk seperti gapura candi, yang menyerupai peninggalan kerajaan di Indonesia zaman dahulu.

    Terkait hal itu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengatakan, pembangunan ulang gerbang Gedung Sate merupakan berdasarkan analisis ahli teknik sipil. Dia pun menegaskan, bahwa rekonstruksi yang dilakukan bukan di bangunan cagar budaya atau heritage.

    “Itu bukan heritage, namanya pagar. Yang kedua disusun berdasarkan analisis yang ahli, orang teknik sipil yang nyusunnya, dari dari sisi nilai itu. Kalau ngomongin peradaban Sunda yang peninggalannya batu itu tinggal candi ya,” kata Dedi di Gedung Sate, dikutip Senin (24/10/2025).

    Dedi mengatakan, gapura serupa candi itu mengadopsi arsitektur kerajaan Cirebon yang memiliki nilai budaya. Menurutnya, arsitektur tersebut juga hampir sama dengan peninggalam kerajaan Mataram dan Majapahit.

    “Nah, gapura itu kan berasal dari nilai-nilai budaya kecirebonan, kecirebonan mengadopsi dari kebudayaan Mataram dan Majapahit, di situ yang disebut dengan Candi Bentar,” jelas Dedi.

    Bukan Cagar Budaya

    Sementara itu, Humas Bandung Heritage Society sekaligus Ahli Cagar Budaya, Tubagus Adhi mengatakan, perubahan Gerbang Gedung Sate tidak salah untuk dilakukan. Sebab menurutnya, gerbang tersebut bukan termasuk bangunan cagar budaya.

    “Enggak ada pagar waktu masa kolonial itu. Sekarang ada pagar, itu penting. Gimana kalau seperti kemarin, yang ada pagar di DPRD aja dibakar,” kata Adhi.

    Adhi menejelaskan, dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, boleh mengembangkan cagar budaya dengan penyesuaian kebutuhan saat ini. Namun, pengembangan cagar budaya tidak boleh menghilangkan nilai-nilai yang terdapat dalam sebuah bangunan.

    “Pagar itu penting bagi saya, tapi harus memberikan aksesibilitas bagi pejalan kaki termasuk difabel,” kata dia.

    Dia mengatakan, perubahan gerbang Gedung Sate sah untuk dilakukan. Mengingat, arsitektur utama Gedung Sate, J. Gerber merancang gedung yang dominan warna putih itu mengusung konsep arsitektur Art Deco dengan perpaduan tradisional dan kolonial.

    “Desain Gedung Sate itu kan gaya eksentrik ya atau bisa sebut Art Deco,” ucap dia.

    Adhi menilai sentuhan Candi Bentar pada gapura di pintu masuk area Gedung Sate ini menarik, karena menjadi hal baru. Berbeda dengan di Bali, Jawa Timur, maupun Jawa Tengah yang sudah lebih dulu memberikan sentuhan Candi Bentar.

    “Gapura yang dapat sentuhan Candi Bentar itu keren, karena untuk saya pribadi ada nilai sejarah. Kalau di Bali, Jawa Timur, maupun Jawa Tengah kan sudah menerapkannya, kalau di sini kan baru,” kata Adhi.

  • Panglima Perang Sapiria yang Tumbang, Akar Masalah Tawuran Besar di Makassar

    Panglima Perang Sapiria yang Tumbang, Akar Masalah Tawuran Besar di Makassar

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, CB menembak Civas menggunakan senapan angin yang telah dimodifikasi.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulsel, Kombes Pol Setiadi Sulaksono, menjelaskan bahwa senapan tersebut akan diserahkan ke Laboratorium Forensik Polda Sulsel untuk memastikan tingkat mematikan senjata itu.

    “Senapan angin tersebut akan diuji di laboratorium forensik Polda Sulsel untuk mengetahui kalibernya sehingga bisa mematikan korban,” kata Setiadi.

    Dia menegaskan bahwa senapan itu bukan senjata rakitan, melainkan senapan berburu yang telah dimodifikasi.

    “Bukan (rakitan), ini modifikasi,” tuturnya.

    Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, senapan angin tersebut adalah senapan jenis PCP. Senapan PCP adalah jenis senapan yang menggunakan udara, dalam hal ini Karbon Dioksida (CO2) bertekanan tinggi, yang disimpan dalam silinder (reservoir) untuk mendorong proyektil keluar dari laras.

    PCP adalah singkatan dari Pre-Charged Pneumatic, yang berarti udara sudah diisi sebelumnya ke dalam senapan sebelum menembak. Hal ini memberikan tenaga yang konsisten pada setiap tembakan dan akurasi yang lebih tinggi dibandingkan senapan angin tradisional yang menggunakan pegas.

    Untuk proyektil yang digunakan adalah proyektil slug. Proyektil slug merupakan jenis amunisi proyektil padat tunggal yang digunakan dalam senapan atau senapan angin, berfungsi untuk memberikan daya hancur yang lebih besar dan jangkauan lebih jauh dibandingkan amunisi sebar seperti buckshot atau birdshot.

  • Melihat Senapan Modifikasi yang Bikin ‘Panglima Perang’ Sapiria Tumbang dan Picu Tawuran Besar di Makassar

    Melihat Senapan Modifikasi yang Bikin ‘Panglima Perang’ Sapiria Tumbang dan Picu Tawuran Besar di Makassar

    Liputan6.com, Makassar – Polisi terus mendalami kematian Nur Syam alias Civas (35), pria yang disebut sebagai ‘Panglima Perang’ Sapiria. Kematian Civas diduga menjadi pemicu tawuran besar antarwarga yang berujung pada pembakaran 13 rumah di Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Selasa (18/11/2025) lalu.

    Polisi kini telah menangkap pelaku penembakan, yakni CB (36), seorang mekanik. Selain menangkap CB, polisi juga menyita senapan angin modifikasi yang digunakan untuk menembak Civas.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulsel, Kombes Pol Setiadi Sulaksono, menjelaskan bahwa senapan tersebut akan diserahkan ke Laboratorium Forensik Polda Sulsel untuk memastikan tingkat mematikan senjata itu.

    “Senapan angin tersebut akan diuji di laboratorium forensik Polda Sulsel untuk mengetahui kalibernya sehingga bisa mematikan korban,” kata Setiadi, Senin (24/11/2025).

    Dia menegaskan bahwa senapan itu bukan senjata rakitan, melainkan senapan berburu yang telah dimodifikasi.

    “Bukan (rakitan), ini modifikasi,” tuturnya.

    Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, senapan angin tersebut adalah senapan jenis PCP. Senapan PCP adalah jenis senapan yang menggunakan udara, dalam hal ini Karbon Dioksida (CO2) bertekanan tinggi, yang disimpan dalam silinder (reservoir) untuk mendorong proyektil keluar dari laras.

    PCP adalah singkatan dari Pre-Charged Pneumatic, yang berarti udara sudah diisi sebelumnya ke dalam senapan sebelum menembak. Hal ini memberikan tenaga yang konsisten pada setiap tembakan dan akurasi yang lebih tinggi dibandingkan senapan angin tradisional yang menggunakan pegas.

    Untuk proyektil yang digunakan adalah proyektil slug. Proyektil slug merupakan jenis amunisi proyektil padat tunggal yang digunakan dalam senapan atau senapan angin, berfungsi untuk memberikan daya hancur yang lebih besar dan jangkauan lebih jauh dibandingkan amunisi sebar seperti buckshot atau birdshot.

     

  • Sinyal Mantan Pucuk Pimpinan NasDem Kepri Gabung PSI Menguat

    Sinyal Mantan Pucuk Pimpinan NasDem Kepri Gabung PSI Menguat

    Liputan6.com, Jakarta Sinyal mantan Ketua DPW NasDem Kepulauan Riau (Kepri) Muhammad Rudi bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) semakin menguat. Dia terlihat hadir di rapat koordinasi wilayah (Rakorwil) PSI Kepri di Batam pada Sabtu kemarin.

    Ketua DPW PSI Kepri Onward Siahaan menuturkan partainya terbuka untuk tokoh-tokoh besar di Kepri.

    “Kami sangat terbuka bagi para tokoh yang ingin bergabung dan membesarkan PSI,” ujar Onward kepada wartawan, Senin (24/11/2025.

    Saat Rakorwil PSI Kepri, Rudi duduk di barisan depan setelah dipersilakan langsung oleh Ketua Harian PSI, Ahmad Ali. Bahkan Ahmad Ali secara terbuka memberikan sinyal penerimaan.

    “Masa kader sebaik Pak Rudi tidak kita terima?” kata Ali saat rapat.

    Ali juga mengakui ada komunikasi yang terbangun dengan mantan mantan Wali Kota Batam dua periode sekaligus eks Kepala BP Batam tersebut.

    Meski mengaku tidak ingin mendahului, Onward tidak menampik potensi besar jika Rudi ingin merapat.

    “Kami ingin membesarkan partai ini. Tentu semua komponen harus dirangkul. Apalagi tokoh besar,” ujarnya.

    Terpisah, Ketua Bidang OKK DPW PSI Kepri, Yudhi Sanjaya, menepis isu yang menyebut Rudi sudah merapat ke PSI.

    “Isu Pak Rudi gabung PSI itu tidak benar. Kehadiran beliau hanya karena kedekatan dengan Ketua Harian PSI, Ahmad Ali,” ujar Yudhi.

    Yudhi menjelaskan, hubungan Rudi dan Ahmad Ali sudah terjalin lama sejak mereka berada di partai yang sama. Pertemuan di Rakorwil PSI Kepri disebutnya hanya pertemuan kawan lama.

    “Kebetulan Pak Ali datang ke Batam dan Pak Rudi tidak ada agenda. Jadi bertemu di Rakorwil itu,” bebernya.

    “Kalau Pak Rudi masuk PSI, kita sangat welcome. Siapa yang tidak senang? Beliau tokoh Kepri, politikus ulung, dan masih melekat di hati masyarakat,” ucapnya.

    Saat ditanya apakah PSI akan mencoba meminang Rudi, Yudhi memberikan jawaban yang menyiratkan peluang besar.

    “Ya bisa saja,” pungkasnya.