Category: Liputan6.com Regional

  • Cara Rahasia Mencuci Kaus Hitam Agar Warnanya Tidak Cepat Pudar

    Cara Rahasia Mencuci Kaus Hitam Agar Warnanya Tidak Cepat Pudar

    Liputan6.com, Jakarta – Kaus hitam memang favorit banyak orang, tapi seringkali warnanya cepat pudar setelah beberapa kali dicuci. Gak perlu khawatir lagi! Kali ini kita akan membahas cara mencuci kaus hitam agar tetap awet dan warnanya tetap pekat. Dengan mengikuti langkah-langkah sederhana ini, kamu bisa menjaga koleksi kaus hitam jadi tetap kece.

    Mencuci kaus hitam ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, mulai dari memisahkan cucian, memilih deterjen yang tepat, hingga cara menjemur yang benar. Semua ini bertujuan untuk mencegah lunturan warna dan kerusakan serat kain. Dengan perawatan yang tepat, kaus hitam kesayanganmu bisa tetap terlihat baru dalam waktu lama.

    Artikel ini akan memberikan panduan lengkap dan praktis, mulai dari persiapan sebelum mencuci hingga perawatan setelah pencucian. Siap-siap untuk mengucapkan selamat tinggal pada kaus hitam yang kusam dan pudar! Yuk, simak tips-tipsnya berikut ini.

  • Cara Klaim JHT Secara Online Melalui Handphone

    Cara Klaim JHT Secara Online Melalui Handphone

    Mengajukan klaim Jaminan Hari Tua (JHT) dari BPJS Ketenagakerjaan bisa dilakukan secara online melalui platform resminya. Berikut ini cara-cara klaim JHT secara online menggunakan handphone:

    Cara Klaim JHT Menggunakan Aplikasi JMO

    Peserta BPJS Ketenagakerjaan bisa mengajukan klaim JHT melalui aplikasi JMO di ponsel. Aplikasi tersebut dapat diunduh melalui Play Store bagi pengguna Android atau App Store untuk pengguna iPhone dan jika berhasil terunduh bisa mengikuti langkah berikut.

    1. Bagi peserta yang belum memiliki akun bisa melakukan pendaftaran dengan mengisi data pribadi yang diminta dan untuk peserta yang sudah memiliki akun bisa masuk menggunakan email atau password yang telah terdaftar.

    2. Ketika aplikasi berhasil terbuka pilih menu “Klaim Saldo JHT” di halaman utama.

    3. Pastikan internet dalam kondisi baik agar proses berjalan lancar.

    4. Setelah menu terbuka, isi formulir klaim dengan benar dan akurat terutama ketika mengunggah dokumen yang dibutuhkan.

    5. Setelah pengisian dan unduh dokumen selesai peserta dapat melakukan verifikasi melalui video call dengan petugas BPJS Ketenagakerjaan.

    6. Proses verifikasi bisa dilakukan di lokasi yang terang dan koneksi internet yang stabil.

    7. Setelah verifikasi selesai peserta tinggal menunggu proses evaluasi dan persetujuan dari BPJS Ketenagakerjaan.

    8. Peserta dapat memantau perkembangan status klaim di aplikasi JMO.

    9. Jika pengajuan telah disetujui maka dana JHT akan dikirimkan ke rekening bank yang sudah didaftarkan.

  • Jumlah Wisatawan di Sukabumi Menurun, Kenapa?

    Jumlah Wisatawan di Sukabumi Menurun, Kenapa?

    Liputan6.com, Sukabumi Meski akses jalan utama menuju Sukabumi, Jawa Barat terpantau ramai arus mudik, namun belum memberikan dampak peningkatan kunjungan pada sejumlah objek wisata di Kabupaten Sukabumi. 

    Pada hari kelima libur lebaran Idul Fitri jumlah wisatawan pada beberapa titik lokasi wisata Sukabumi, belum menunjukan lonjakan secara signifikan. Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Hafidz Fauzi mengatakan, jumlah wisatawan diperkirakan menurun dibanding lebaran tahun lalu. 

    “Kalau jumlah kunjungan belum bisa dipastikan, tapi ada kemungkinan sedikit berkurang dibandingkan tahun kemarin,” ujar Hafidz dalam keterangannya, Minggu (6/4/2025).

    Kendati begitu, sejumlah wisata khususnya yang dikelola oleh pemerintah daerah masih jadi pilihan banyak wisatawan, seperti wisata alam Sukabumi Pondok Halimun dan Geyser Cisolok. Dia menyebut, hingga hari keempat libur Lebaran, jumlah pengunjung diperkirakan 2.300 orang.

    “Sementara ini, yang paling banyak dikunjungi itu Pondok Halimun dan Geyser Cisolok. Kita pastikan pelayanan kepada wisatawan tetap maksimal, supaya tetap nyaman, aman, dan kondusif,” jelasnya. 

    Pihaknya menilai jika salah satu faktor utama menurunnya jumlah wisatawan adalah kondisi ekonomi masyarakat yang belum sepenuhnya pulih.

    “Kalau dari segi objek wisata sih tidak ada masalah. Tapi dari segi ekonomi, tahun ini tidak sekuat tahun lalu. Itu sangat mempengaruhi masyarakat dalam mengambil keputusan untuk berwisata,” ungkapnya.

    Selain itu, menurut Hafidz, pada libur akhir tahun lalu banyak masyarakat menunda liburan ke Kabupaten Sukabumi akibat bencana alam pada akhir Desember dan Februari. Karena itu seharusnya minat wisata tahun ini lebih tinggi.

    “Jadi seharusnya tahun ini ada peningkatan, tapi nyatanya justru ada potensi penurunan seperti yang sudah diprediksi,” lanjut dia. 

     

    Video Viral Pungli Rp 150 Ribu di Pantai Sodong Cilacap

  • Akses Jalan Menuju Kantor Kelurahan Jatihandap Bandung Longsor, Tak Ada Korban Jiwa

    Akses Jalan Menuju Kantor Kelurahan Jatihandap Bandung Longsor, Tak Ada Korban Jiwa

    Liputan6.com, Bandung – Akses jalan menuju Kantor Kelurahan Jatihandap, Kota Bandung, Jawa Barat longsor akibat hujan lebat pada Senin, 7 April 2025 lalu.

    Terkait itu, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Meski demikian, terdapat dua aliran air menuju sungai yang perlu diperbaiki. Pasalnya, aliran tersebut menuju akses jalan ke Kantor Kelurahan Jatihandap.

    “Ini adalah akses jalan ke kantor kelurahan, saya pastikan peruntukan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan,” kata Erwin dalam keterangannya pada Selasa, 8 April 2025.

    Menurut Erwin, gedung pelayanan publik harus berjalan dengan baik. Oleh karena itu, perbaikan jalan hingga gorong-gorong yang mempengaruhi akses masyarakat harus dilakukan secepatnya.

    “Secepatnya pak lurah dengan dinas terkait untuk diperbaiki. Buatkan gorong-gorong dan jalan yang baik untuk dilalui masyarakat,” imbuh Erwin.

    Adapun terkait dana, Erwin mengaku akan berkoordinasi dengan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan untuk mempercepat penanganan tersebut.

    Dia menjelaskan, dana yang digunakan dapat berasal dari Bantuan Tidak Terduga (BTT) maupun pergeseran anggaran. Dia menilai, BTT memiliki sifat tidak biasa dan atau tidak diharapkan berulang, seperti halnya penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tak diperkirakan sebelumnya.

    “Kita upayakan anggaran yang tersedia, harus cari solusi. Bisa memanfaatkan BTT atau pergeseran (anggaran) saya akan koordinasikan dengan PakWali,” dia menandaskan.

  • Lama Menunggu Masuk Kapal, Sopir Truk Terlibat Perkelahian di Pelabuhan Bandar Bakau Jaya

    Lama Menunggu Masuk Kapal, Sopir Truk Terlibat Perkelahian di Pelabuhan Bandar Bakau Jaya

    Liputan6.com, Lampung – Sejumlah sopir truk terlibat cekcok hingga perkelahian di Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ), Kabupaten Lampung Selatan, pada Senin (7/4/2025). Peristiwa itu terjadi diduga akibat lamanya antrean masuk kapal.

    Dalam video yang beredar, tampak beberapa sopir adu mulut dan terlibat baku hantam di depan barisan kendaraan angkutan barang. Petugas keamanan pelabuhan yang tengah berjaga segera melerai keributan tersebut.

    Insiden itu sempat menyita perhatian para pengguna jasa penyeberangan lainnya yang tengah menunggu giliran naik kapal.

    Direktur Pelabuhan BBJ, Tatang Rohadi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dia mengatakan keributan melibatkan sesama sopir kendaraan muatan.

    “Ada sopir mobil kosong yang mengaku sudah lama menunggu. Dia memprovokasi, lalu terjadi keributan dengan sopir truk bermuatan basah,” kata Tatang, Selasa (8/4/2025).

    Menurut dia, sebelum insiden terjadi, pengelola pelabuhan bersama para sopir sebenarnya telah menyepakati skema antrean untuk mendahulukan kendaraan pengangkut logistik agar barang tidak rusak. 

    Skema tersebut membagi prioritas antrean 70 persen untuk kendaraan besar dan 30 persen untuk angkutan kecil.

    “Sudah kita sosialisasikan bahwa barang prioritas harus diutamakan agar tidak busuk. Tapi tampaknya belum semua sopir memahami kebijakan ini, sehingga terjadi kesalahpahaman,” terang dia.

    Dia memastikan keributan telah diselesaikan secara damai dan situasi di area pelabuhan kembali kondusif. “Saat ini antrean kendaraan, khususnya angkutan barang, sudah terkendali. Kami juga sedang mengevaluasi kemungkinan perubahan skema antrean,” dia menandaskan.

  • Kapan Bansos BPNT April 2025 Cair, Simak Cara Cek Penerimanya

    Kapan Bansos BPNT April 2025 Cair, Simak Cara Cek Penerimanya

    Liputan6.com, Bandung – Bantuan sosial atau bansos merupakan salah satu program yang biasanya dibuat oleh pemerintah untuk membantu masyarakat yang membutuhkan mulai dari masyarakat miskin, rentan, hingga tidak mampu.

    Selain itu, jenis bansos bisa berbeda-beda mulai dari bansos uang tunai, barang, hingga jasa. Adapun pada bulan April 2025 Pemerintah Indonesia menyalurkan beberapa jenis bantuan sosial kepada keluarga penerima manfaat (KPM).

    Bantuan tersebut di antaranya Program Keluarga Harapan (PKH), Program Indonesia Pintar (PIP), Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Sosial Khusus untuk Lansia, hingga Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

    Sebagai informasi, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) merupakan salah satu bantuan yang bertujuan untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pangannya. Bantuan ini diberikan kepada penerima yang terdaftar dengan nominal Rp200 ribu per bulan.

    Kemudian bantuannya diberikan setiap tiga bulan sekali sehingga total bantuan yang diterima dalam tiga bulan adalah sekitar Rp600 ribu. Para penerima yang mendapatkan bantuan ini biasanya bisa membeli bahan pangan di e-warung yang telah disediakan.

    Jadwal pencairan BPNT dilakukan secara bertahap dengan tahapan 1 pada bulan Januari-Maret, tahap 2 pada April-Juni, dan Tahap 3 pada bulan Juli-September. Sementara itu, bagi masyarakat yang ingin memeriksa apakah termasuk penerima BPNT bisa dilakukan secara online.

  • Bapak di Jember Bertukar Nyawa Demi Selamatkan Buah Hati yang Tergulung Ombak

    Bapak di Jember Bertukar Nyawa Demi Selamatkan Buah Hati yang Tergulung Ombak

    Liputan6.com, Jember – Acara liburan yang dilakukan Sundrik Yuliadi (37) bersama keluarganya di akhir masa libur Lebaran tahun ini, berubah menjadi duka. Pria asal Dusun Bulurejo, Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Jember, itu memboyong keluarganya untuk berlibur di kawasan Pantai Karanganyar yang ada di desa setempat pada Senin (7/4/2025). 

    Nahas, saat salah satu anaknya, RF (12), mandi di pantai, tiba-tiba ombak datang menerjang. Sang anak sempat terseret ombak. Melihat hal itu, secara spontan sebagai seorang ayah, Sundrik langsung berenang untuk menyelamatkan buah hatinya.

    Namun, mereka berada di zona yang berbahaya. RF terseret ombak di wilayah yang masuk kategori ‘rip current’ atau arus rip, yakni arus laut yang kuat dan sempit yang bergerak menjauhi pantai. 

    Terseretnya dua orang itu memicu keramaian pengunjung pantai, yang langsung diketahui oleh tim gabungan yang sedang berpatroli. 

    “Kejadiannya tadi berlangsung sangat cepat. Saat itu, kami relawan dan bersama petugas lainnya sedang berpatroli untuk mengimbau pengunjung agar tidak bermain air. Karena ombak cukup besar,” kata Viky Septian, salah satu unsur tim patroli yang berasal dari Relawan Barat Daya Jember, Selasa (8/4/2025)

    Tim patroli langsung bergerak cepat untuk menyelamatkan kedua korban. Namun, nyawa sang ayah tak terselamatkan. 

    “Untuk anaknya selamat kembali ke pantai. Kami (relawan) hanya diperbantukan untuk memberikan imbauan. Tapi untuk yang menyelamatkan para korban (bapak dan anak), dari tim SAR Nelayan Karang Anyar, dibantu warga sudah berusaha menolong korban untuk menarik ke pinggir pantai,” sambung Viky.

    Sang ayah, Sundrik Yuliadi berhasil diselamatkan dengan ditarik ke bibir pantai. Namun, saat itu kondisinya sudah tak sadarkan diri. Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Cakru, Kecamatan Kencong, untuk mendapatkan pertolongan medis. 

    “Namun dari pemeriksaan medis, korban si bapak dinyatakan meninggal,” ungkap Viky. 

     

  • Nenek Nyoman Lihat Kain Bergerak-gerak di Depan Pintu Pagar, Ternyata Bayi Laki-Laki

    Nenek Nyoman Lihat Kain Bergerak-gerak di Depan Pintu Pagar, Ternyata Bayi Laki-Laki

    Liputan6.com, Kupang – Warga Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dihebohkan dengan penemuan seorang bayi laki-laki yang diletakkan di depan pintu pagar rumah warga, Selasa 1 April 2025, sekitar pukul 06.30 Wita.

    Bayi laki-laki yang masih sehat itu ditemukan oleh I Nyoman Winatha (70) di depan pagar rumah, Komang Subrata.

    I Nyoman mengatakan saat lari pagi, ia melihat sebuah bungkusan kain yang bergerak di depan pintu pagar masuk. Ia penasaran lau mendekati bungkusan itu. Ia kaget ternyata bungkusan itu berisi bayi laki-laki tanpa busana.

    “Saya langsung panggil warga sekitar untuk memberitahukan kejadian itu dan menghubungi polisi,” katanya.

    Mendapat laporan warga, Kapolsek Kota raja AKP Frid D. Mada bersama anggota langsung ke TKP. Bayi itu kemudian dibawa ke RSB Titis Uly Kupang untuk dilakukan pertolongan medis.

    “Bayi sudah dalam penanganan medis oleh pihak RSB titus Ully Kupang. Perlu perawatan medis karena berat badan bayi hanya 2,21 kg dengan panjang 49 cm,” ujar Kapolresta Kupang Kota Kombes Pol Aldinan R. J. H. Manurung.

    Diperkirakan bayi itu masih berumur kurang lebih empat hari. Polisi masih melakukan penyelidikan guna mengungkap siapa ibu bayi laki-laki itu.

    “Pada saat ditemukan, bayi sudah terlepas dari bungkusan kain. Ada juga kain sarung kasur di samping bayi yang kemungkinan digunakan untuk membungkus bayi,” jelasnya.

    Ia mengimbau kepada warga Kota Kupang yang mengetahui ibu dari bayi tersebut agar melapor ke pihak kepolisian terdekat agar bayi ini bisa mendapat asupan ais susu ibu dengan baik.

     

    Detik-Detik Menegangkan Kelahiran Bayi Kembar 3 di Cilacap

  • Serba-serbi Hari Anak Balita Nasional 8 April

    Serba-serbi Hari Anak Balita Nasional 8 April

    Liputan6.com, Yogyakarta – Hari Anak Balita Nasional diperingati setiap 8 April. Peringatan ini kali pertama diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).

    Masa balita merupakan periode emas untuk mengoptimalkan perkembangan anak. Hadirnya Hari Anak Balita Nasional bertujuan untuk meningkatkan perhatian terhadap kesehatan dan perkembangan anak-anak, khususnya mereka yang berusia di bawah lima tahun.

    Mengutip dari berbagai sumber, periode emas ini juga berkaitan dengan masa bayi balita. Anak-anak sejak lahir hingga usia 59 bulan harus melalui masa perkembangan baik yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan pesat.

    Perkembangan ini juga merujuk pada pertumbuhan fisik serta perkembangan mental yang sangat cepat. Oleh sebab itu, setiap orang tua harus memahami bahwa saat anak lahir hingga usia 59 bulan merupakan momen emas untuk mengoptimalkan pertumbuhan anak-anak.

    Hari Anak Balita Nasional hadir sebagai salah satu upaya untuk memberikan kesadaran kepada orang tua terkait pentingnya pemberian asupan gizi seimbang serta stimulasi untuk mengoptimalkan perkembangan anak. Selain itu, memberikan kasih sayang juga menjadi salah satu upaya untuk membentuk karakter anak.

    Hari Anak Balita Nasional juga bertujuan untuk memberikan peringatan kepada masyarakat untuk ikut memantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara teratur. Anak-anak di bawah lima tahun perlu mendapatkan imunisasi, vitamin A, dan obat cacing sesuai usia demi mencegah berbagai masalah kesehatan.

    Setiap bulannya, perlu dilakukan pemantauan kesehatan bayi dan balita yang meliputi tata laksana dan rujukan, gizi, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, imunisasi, rehabilitasi dan perawatan jangka panjang pada penyakit kronis atau langka, pola asuh dan stimulasi perkembangan, serta penyediaan lingkungan yang sehat dan aman. Hari Anak Nasional diharapkan dapat memenuhi berbagai tujuan tersebut.

    Penulis: Resla

  • Tiba-Tiba Meledak, Warga Temukan Ratusan Amunisi dan Granat saat Gali Lubang WC

    Tiba-Tiba Meledak, Warga Temukan Ratusan Amunisi dan Granat saat Gali Lubang WC

    Ratusan butir peluru dan granat yang ditemukan warga pengungsi itu diduga masih dalam kondisi aktif.

    Menurut Pius Kwuta, ketika sedang menggali lubang, salah satu dari ratusan butir peluru itu sempat meledak karena terkena besi linggis yang dipakai untuk mengeruk tanah pada kedalaman sekira 1 meter. Pius langsung memberi tahu personel TNI dan polisi.

    “Sempat meledak terkena tikaman linggis, saat dilihat ternyata peluru. Syukur bukan granat yang meledak,” katanya.

    Kondisi peluru dan granat sudah berkarat dan dilumuri lumpur. Personel TNI mengangkut granat dan peluru itu lalu diletakkan di atas sebuah karung putih.

    Kasi Humas Polres Flores Timur, Iptu Anwar Sanusi, mengatakan sebanyak 393 butir peluru dan 16 granat telah diamankan.

    “Hadir dalam pengamanan barang temuan tersebut, ada Danramil Boru Kapten Infantri Paulus Kedang Weking dan Kapolsek Titehena Ipda Fransiskus Ragalay,” katanya.

    Pihaknya telah berkoordinasi dengan personel Brimob Maumere untuk memeriksa amunisi dan bahan peledak tersebut.

    Saat ini, tim Penjinakan Bahan Peledak (Jihandak) Brimob Maumere sedang bergerak ke Huntara Desa Konga untuk memeriksa amunisi dan granat.