Category: Liputan6.com Regional

  • Fahira Idris DPD Dorong Pemerintah Kerahkan Semua Sumber Daya Atasi Banjir di Sumatera: Keselamatan Warga yang Utama

    Fahira Idris DPD Dorong Pemerintah Kerahkan Semua Sumber Daya Atasi Banjir di Sumatera: Keselamatan Warga yang Utama

    Saat ini dan ke depan, lanjut Fahira Idris ada sejumlah langkah mendesak yang perlu dilakukan pemerintah dan para pemangku kepentingan di semua level. Pertama, memperkuat koordinasi pusat–daerah sebagai satu komando penanganan bencana. Melihat besarnya dampak bencana yang simultan di tiga provinsi, koordinasi terpadu mutlak diperlukan. BNPB sudah mengaktifkan langkah ini, namun perlu dipastikan bahwa perintah, data, dan distribusi logistik berjalan cepat dan satu jalur.

    Kedua, mengaktifkan jalur transportasi alternatif untuk akses bantuan. Karena banyak jalan darat terputus, operasi udara baik helikopter maupun pesawat kargo, harus dimaksimalkan. Bantuan harus bergerak ke titik-titik pengungsian.

    Ketiga, memastikan layanan dasar tetap berfungsi. Walau, Kemenkes telah mengaktifkan puskesmas dan RS di wilayah terdampak, namun perlu dukungan tambahan antara lain berupa tim medis rotasi 24 jam, suplai obat-obatan penyakit banjir, penyediaan air bersih mobile, dan fasilitas sanitasi sementara.

    Keempat, memulihkan telekomunikasi dengan teknologi darurat agar upaya penangan cepat dan tepat. Dengan banyaknya site telekomunikasi lumpuh di Aceh dan Sumut, komunikasi darurat harus dipulihkan, antara lain melalui satelit multifungsi negara, konsolidasi operator satelit swasta, routing jaringan sementara dan genset darurat yang segera dimobilisasi ke titik-titik kritis.

    Kelima, penanganan pascabencana. Pemulihan tentunya tidak hanya infrastruktur. Untuk itu, Pemerintah perlu membuka akses jalan yang terputus secepat mungkin, melakukan pendataan kerusakan rumah dan fasilitas umum, memberikan bantuan stimulan untuk keluarga terdampak, dan melakukan rehabilitasi daerah rawan longsor dan banjir.

    “Bencana di Sumatera ini juga harus menjadi momentum untuk memperkuat tata ruang berbasis mitigasi risiko, memperbaiki DAS, membersihkan sedimentasi sungai, hingga menata kawasan rawan longsor dan banjir,” pungkas Fahira Idris yang juga relawan penanggulan bencana ini.

  • Bandung Raya Berpotensi Hujan Lebat hingga 3 Desember Dampak Monsun Asia Meningkat

    Bandung Raya Berpotensi Hujan Lebat hingga 3 Desember Dampak Monsun Asia Meningkat

    BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem seperti banjir, genangan, angin kencang, dan longsor.

    “Kami meminta masyarakat, terutama yang tinggal di lereng dan daerah rawan longsor, untuk waspada jika hujan turun beberapa hari berturut-turut. Begitu pula warga di daerah dataran rendah agar memastikan drainase berfungsi baik dan bebas dari sampah,” tegas Teguh.

    Ia juga meminta masyarakat aktif mengikuti pembaruan informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG.

    “Informasi kami selalu diperbarui. Silakan pantau melalui situs BMKG atau aplikasi resmi agar masyarakat dapat mengambil langkah antisipatif,” tuturnya.

  • Ketika Galodo Memporak-porandakan Seisi Rumah

    Ketika Galodo Memporak-porandakan Seisi Rumah

    Liputan6.com, Jakarta Banjir bandang dan longsor yang melanda sebagian besar wilayah Sumatera Barat menyisakan duka di hati warga. Di Kota Padang, salah satunya kawasan Lubuk Minturun, pada Kamis (27/11/2025), banjir bandang menghantam dan menghancurkan rumah-rumah penduduk.

    Upik (53), salah satu warga Lubuk Minturun, masih mengingat jelas saat air mulai masuk ke rumah selepas subuh. Sekitar pukul 05.00 WIB. Pintu rumahnya terhempas derasnya arus. Di rumah itu, Upik tinggal berlima bersama keluarga. Satu cucu balita bahkan harus segera diungsikan ke rumah kerabat.

    “Rusak semuanya sampai tiga rumah ke belakang. Rusak alat elektronik televisi, kasur juga tenggelam,” ujarnya, Jumat (28/11/2025).

    Rumah Upik berjarak hanya sekitar 15 meter dari jembatan yang runtuh akibat dihantam galodo (banjir bandang). Kayu-kayu dan lumpur terbawa arus hingga naik ke jalan setinggi hampir 20 meter.

    Ani (53), warga Lubuk Minturun lainnya, juga merasakan kepanikan serupa. Meski rumahnya berada sedikit lebih jauh dari bantaran sungai, dia tiba-tiba ditelepon saudaranya agar bersiap menghadapi kemungkinan terburuk.

    “Air sudah naik ini, kata saudara saya,” ujarnya.

    Selama puluhan tahun tinggal di kawasan itu, Ani mengaku baru kali ini melihat banjir setinggi itu, bahkan sampai menghantam jembatan.

  • Viral Kayu Glondongan saat Banjir Bandang di Sungai Batang Toru: Runtuhnya Benteng Kehidupan

    Viral Kayu Glondongan saat Banjir Bandang di Sungai Batang Toru: Runtuhnya Benteng Kehidupan

    Hendra menceritakan, harmoni mulai pecah ketika jalan perusahaan dibuka. Hutan ditebang, bukit digunduli, dan lahan-lahan ulayat beralih fungsi menjadi Hak Guna Usaha (HGU). Pembukaan hutan dalam skala luas ini menyebabkan tanah kehilangan kemampuan menyerap air, membuat aliran permukaan (run-off) meningkat drastis.

    “Mesin berat menggantikan tenaga manusia; suara burung berganti dengan deru ekskavator,” tambahnya.

    Kondisi in mencerminkan kegagalan negara dalam menjamin ruang hidup masyarakat. Kebijakan tata ruang yang tidak berpihak pada rakyat kecil, lemahnya pengawasan, serta izin yang diterbitkan tanpa mempertimbangkan daya dukung lingkungan telah menghasilkan konsekuensi yang kini harus ditanggung masyarakat berupa banjir dan longsor setiap musim hujan tiba.

    “Kerusakan ekosistem Batang Toru bukan hanya kerusakan ekologis, tetapi kerusakan sosial. Kemandirian ekonomi terganggu karena masyarakat berubah dari pemilik lahan menjadi buruh di tanah sendiri,” tegas Hendra.

     

  • 62 Orang Meninggal Dunia, 65 Masih Hilang

    62 Orang Meninggal Dunia, 65 Masih Hilang

    Polda Sumut memaksimalkan seluruh sumber dayanya dalam operasi penanggulangan bencana ini:

    • Sat Brimob: Bertugas membuka jalan yang tertutup material longsor, melakukan evakuasi dan SAR korban, serta mendirikan posko darurat dan dapur umum untuk pengungsi.

    • Bid TIK: Menjamin komunikasi tim SAR dan warga dengan menyediakan jaringan internet Starlink, sebuah inovasi teknologi untuk mengatasi blank spot akibat putusnya jaringan konvensional.

    • Bid Dokkes: Memberikan pelayanan kesehatan, pemeriksaan medis, dan memastikan sanitasi di lokasi pengungsian terjaga.

    • Ditlantas: Melakukan rekayasa lalu lintas dan pengawalan logistik kemanusiaan ke daerah sulit dijangkau.

    Dukungan juga datang dari Bhayangkari Daerah Sumut yang menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok, pakaian, selimut, dan perlengkapan anak ke Tapteng, Sibolga, dan Taput.

    Sebagai langkah lanjutan, Polda Sumut berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk meminta bantuan helikopter BKO guna mempercepat evakuasi dan distribusi logistik ke daerah yang terisolasi.

    “Sumber daya kami optimalkan. Kami terus bekerja sama dengan pemerintah daerah dan memperkuat operasi SAR terpadu untuk menemukan korban yang hilang dan membantu pemulihan masyarakat,” ujarnya.

  • WALHI Tuding 7 Korporasi Besar Dalang Utama Banjir Bandang Tapanuli

    WALHI Tuding 7 Korporasi Besar Dalang Utama Banjir Bandang Tapanuli

    Liputan6.com, Jakarta – Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda delapan kabupaten/kota di Sumatera Utara sejak Selasa (25/11/2025) bukan semata karena hujan ekstrem.

    Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Utara menilai ada tujuh perusahaan ekstraktif sebagai pihak yang bertanggung jawab atas bencana ekologis yang paling parah melanda wilayah Tapanuli Selatan dan Tapanuli Tengah.

    Kerusakan masif dilaporkan terjadi di wilayah-wilayah yang berdekatan dengan Ekosistem Harangan Tapanuli/Batang Toru, kawasan yang dikenal sebagai paru-paru dan penyangga hidrologis terakhir di Sumatera Utara.

    Bencana ini telah menyebabkan puluhan ribu warga mengungsi, ribuan rumah hancur, dan ribuan hektare lahan pertanian rusak. Total 51 desa di 42 kecamatan terdampak, melumpuhkan perekonomian dan infrastruktur vital.

    Tragisnya, kawasan ini merupakan habitat krusial bagi satwa dilindungi, termasuk Orangutan Tapanuli dan Harimau Sumatera.

     

  • Menu MBG di Ngawi Diduga Basi Bikin 79 Pelajar Keracunan

    Menu MBG di Ngawi Diduga Basi Bikin 79 Pelajar Keracunan

    Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 79 pelajar di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG). Para kroban mengeluh diare, mual hingga pusing. Mereka dirawat di Puskesmas Gemarang, Rabu (26/11/2025).

    Keracunan makanan dialami para siswa usia menyantap MBG dengan menu nasi, telur puyuh, acar, pisang dan susu. Diduga menu MBG yang disajikan pada para siswa tidak layak konsumsi lantaran basi.

    “Habis makan langsung mual-mual, muntah-muntah, enggak nunggu lama. Tadi lauknya telur puyuh. Katanya sudah bau,” kata Guru SD Negeri Jenggrik 6, Melinda.

    Rincian para korban adalah 31 siswa berasal dari tiga sekolah dasar, dan sisanya dari SMP. Guna mengetahui penyebab keracunan, sampel sisa makanan telah dibawa ke laboratorium untuk diuji.

    “Total ada 79. Sejumlah 32 anak SD, sisanya adalah anak SMP,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Ngawi Heri Nur Fahrudin.

    Karena banyaknya korban, orang tua siswa meminta program MBG dihentikan sementara untuk dilakukan evaluasi.

    “Wes-wes enggak usah diadain, insha Allah kalau cuma makan enak saya bisa, ngasih anak-anak saya semua enggak usah dikasih-kasih kayak gini Pak. Untuk anak saya pribadi saya tidak izinkan menerima, tapi kalau untuk anak-anak yang lain terserah,” terang orang tua siswa, Muntiani.

    Sementara pihak SPPG yang mendistribusikan menu MBG mengatakan akan memperbaiki proses pengolah makanan, namun masih menunggu keluarnya hasil uji di laboratorium.

    “Kita nunggu dari hasil lab, apakah ini terjadi karena hasil dari SPPG kami mengalami ada kendala atau ada yang lain. Nanti kita nunggu hasil lab dari Surabaya,” pungkas Kepala SPPG Desa Kawu Agus Wijayanti.

  • Komplotan Maling Satroni Kantor Koperasi di Lampung, Gasak 8 Sepeda Motor Sekaligus

    Komplotan Maling Satroni Kantor Koperasi di Lampung, Gasak 8 Sepeda Motor Sekaligus

    Liputan6.com, Lampung – Aksi pencurian sepeda motor di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, memicu keresahan di kalangan masyarakat. Komplotan pencuri nekat menggasak delapan unit motor yang terparkir di kantor koperasi simpan pinjam (PT PNM) Tulang Bawang pada Kamis (27/11/2025) malam.

    Rekaman kamera pengawas (CCTV) yang beredar luas di media sosial memperlihatkan bagaimana para pelaku pencurian bergerak terorganisir.

    Mereka terlihat mengendarai motor curian secara beriringan. Tak hanya itu, sebuah mobil pick up tampak ikut mengangkut dua motor lainnya.

    “Motor keluar, motor keluar! Itu tadi, terus ada mobil yang ngikutin. Di mobilnya ada orang dan motor juga tuh,” ucap seorang warga perekam video tersebut sambil menunjuk layar televisi rekaman CCTV.

    Kasatreskrim Polres Tulang Bawang, AKP Noviarif Kurniawan membenarkan kejadian tersebut.

    Dia mengungkapkan, penyidik kini tengah memburu para pelaku yang diduga merupakan komplotan spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

    “Benar, terjadi pencurian 8 unit sepeda motor di Kantor Bank Mekar Tulang Bawang pada Kamis malam. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan,” ujar Noviarif, Kamis (27/11/2025).

    Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pelaku masuk dengan cara merusak jendela dan pintu samping bangunan. Setelah berhasil masuk, mereka langsung mengeksekusi motor-motor yang sedang terparkir.

    “Enam unit motor dibawa dengan cara dikendarai langsung, dan dua unit lainnya diangkut menggunakan mobil pick up,” bebernya.

    Diketahui, motor yang hilang terdiri dari tiga unit Honda Beat tahun 2024 warna hitam, empat unit Honda Beat tahun 2023 warna hitam, serta satu unit Honda Beat tahun 2023 warna merah hitam.

    Hingga kini, polisi terus mendalami rekaman CCTV dan mengumpulkan sejumlah keterangan saksi demi mengungkap identitas serta menangkap seluruh pelaku.

  • Pria di Bengkulu Bakar Kios Kakak Ipar, Merembet Hingga Hanguskan 30 Bangunan

    Pria di Bengkulu Bakar Kios Kakak Ipar, Merembet Hingga Hanguskan 30 Bangunan

    Liputan6.com, Jakarta Ipar adalah maut, istilah ini tentu sangat familiar. Kejadian nyata terjadi di Bengkulu. Seorang pria berinisial FS nekat membakar kios milik kakak iparnya karena dipicu dendam pribadi. Masalahnya, api jadi merembet hingga membakar 30 kios pasar lain. Pelaku pun kiri dibekuk polisi.

    “Selamat ulang tahun, bakar kau,” kata pelaku dalam video. Dikutip dari SCTV, Kamis (27/11/2025).

    Kejadian itu berlangsung di kompleks Pasar Karmia Jaya Kota Bengkulu, selasa kemarin.

    Pelaku pembakaran terungkap karena videonya saat membakar salah satu kios tersebar luas di media sosial.

    Sebelum kejadian, pelaku sempat bertemu dengan kakak ipar dan terlibat cekcok. Pelaku yang tak terima, melampiaskan amarahnya dengan membakar kios kakak Ipar menggunakan bensin hingga berujung terbakarnya 30 kios lainnya.

    “Terduga Pelaku ini dendam terhadap masih di dalam lingkungan keluarganya itu. Sehingga dia melakukan pembakaran terhadap kios yang digunakan usaha dari keluarga,” kata Kasubnitpidum Polresta Bengkulu Ipda Revi Hari Sona.

  • Korban Tewas Bertambah Jadi 7 Orang, Evakuasi Terkendala

    Korban Tewas Bertambah Jadi 7 Orang, Evakuasi Terkendala

    Liputan6.com, Jakarta – Korban meninggal dunia akibat banjir bandang atau Galodo di Nagari Malalak Timur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, bertambah. Kepala BPBD Agam, Rahmad Lasmono, mengonfirmasi bahwa per Kamis (27/11/2025) sore, total korban tewas mencapai 7 orang.

    Sementara itu, tim pencarian masih terus mencari dua orang lainnya yang dilaporkan hilang.

    “Itu data sementara, masih ada tiga titik di lokasi galodo yang belum bisa dijangkau petugas,” katanya kepada Liputan6.com, Kamis (27/11/2025).

    Menurutnya, petugas gabungan terkendala dalam mengevakuasi korban karena jalannya tidak bisa dilalui dan titik galodo terkepung dari berbagai arah.

    “Sinyal komunikasi tidak ada, longsor di mana-mana, listrik padam. Di lokasi yang belum bisa dijangkau itu informasinya ada 50 orang, bisa jadi bertambah,” ujarnya.

    Ia mengatakan untuk menembus titik tersebut menembus titik titik itu, pihaknya menyewa alat berat, karena alat berat milik pemda sudah dipakai semua.

    “Iya ini segera didatangkan alat berat untuk membuka jalur ke titik yang terisolasi,” kata Rahmad.

    Kemudian untuk identitas tujuh orang meninggal, pihaknya belum bisa menginformasikan karena masih dalam proses identifikasi.

    “Lalu untuk pengungsi yang bisa dijangkau sudah dibuat dapur umum, peralatan sudah didistribusikan,” ia menambahkan.