Category: Liputan6.com Regional

  • Dituding Pemalas, Pria di Lampung Tengah Tega Habisi Nyawa Adik Kandung

    Dituding Pemalas, Pria di Lampung Tengah Tega Habisi Nyawa Adik Kandung

    Liputan6.com, Lampung – Seorang pria berinisial AS, 27 tahun di Lampung Tengah tega menghabisi nyawa adik kandungnya sendiri, AA, 24 tahun, usai terlibat cekcok mulut. Peristiwa berdarah itu terjadi di Kampung Tanjung Rejo, Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampung Tengah, pada Minggu (30/3/2025), menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H.

    Kapolsek Padang Ratu, Iptu Edi Suhendra mengonfirmasi peristiwa tersebut. Dia mengatakan pelaku telah diamankan pada Kamis malam, (10/4/2025), setelah diserahkan oleh pihak keluarga kepada polisi. “Motif pembacokan bermula dari pertengkaran yang dipicu ucapan korban yang menyebut pelaku sebagai pemalas dan beban keluarga karena tidak bekerja,” ujar Edi, Rabu (16/4/2025).

    Menurut Edi, hubungan antara kakak-beradik itu memang tidak harmonis dan kerap diwarnai pertengkaran. Puncaknya terjadi ketika AA memergoki AS memancing di kolam ikan milik keluarga yang selama ini dikelola AA untuk dijual jelang Lebaran. “Korban membandingkan dirinya yang bekerja keras dengan kakaknya yang dinilai malas. Pertengkaran pun sempat mereda usai dinasihati orang tua mereka,” tuturnya.

    Namun, suasana kembali memanas saat AA melempar puntung rokok ke arah pelaku dan mengacungkan sabit. AS yang panik sempat merebut sabit tersebut, namun AA lalu mengambil golok dan mencoba menyerang. Dalam kondisi terdesak, AS membalas dengan sabit dan mengenai kepala adiknya. Melihat adiknya terluka parah, AS langsung membawa AA ke klinik terdekat dan kemudian dirujuk ke RS Az-Zahra Kalirejo. Namun, nyawa AA tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia tepat di Hari Raya Idulfitri.

    “Pelaku kami amankan untuk proses hukum lebih lanjut. Ia dijerat dengan Pasal 44 Ayat 3 UU No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga dan/atau Pasal 351 Ayat 3 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian,” tegasnya.

  • Kompleks Guruminda Bandung Langganan Banjir, Tanggul Rusak Jadi Salah Satu Biang Keladi

    Kompleks Guruminda Bandung Langganan Banjir, Tanggul Rusak Jadi Salah Satu Biang Keladi

    Liputan6.com, Bandung – Wakil Wali Kota Bandung, Erwin berjanji akan memaksimalkan penanganan banjir yang kerap melanda Kompleks Guruminda, Cisaranten Kulon, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.

    Sebelumnya, Erwin menerima keluhan warga terkait banjir. Menurut laporan warga, salah satu penyebab utama banjir adalah tanggul yang rutin jebol setiap tahunnya.

    “Ternyata ada tanggul yang bocor, dan memang hampir tiap tahun jebol. Insya Allah sekarang sudah kami perbaiki. Kami pastikan kualitas dan kuantitas perbaikannya jauh lebih baik,” ujar Erwin di Bandung, pada Selasa, 15 April 2025.

    Selain masalah tanggul, Erwin juga menyoroti sistem drainase di komplek tersebut. Dia mengeklaim telah meminta DPKP untuk segera turun tangan.

    “Saya pun siap berkoordinasi langsung dengan dinas dan masyarakat untuk mempercepat penanganan,” kata Erwin.

    Warga setempat juga mengusulkan agar saluran air diperbaiki secara menyeluruh, mulai dari memperdalam, melebarkan, hingga memasang grill. Erwin menyebut, betonisasi penuh tidak disarankan agar aliran air tidak tersumbat dan mudah mengalir saat hujan deras.

    Sementara untuk solusi jangka pendek, Pemkot Bandung telah membangun kolam retensi, yang lokasinya terus ditambah setiap tahunnya.

    “Kami juga sedang cari lokasi tambahan. Selain itu, kami minta DSDABM tempatkan pompa penyedot air agar genangan cepat surut,” ucap Erwin.

    Sedangkan untuk jangka panjang, Pemkot Bandung mulai menggencarkan reboisasi di sejumlah titik sebagai upaya antisipatif dalam mengurangi risiko banjir akibat berkurangnya ruang hijau.

    “Kami ini bukan Superman atau Batman, seperti kata Pak Wali Kota. Tapi kami berusaha maksimal,” tutur Erwin.

    Ia lantas mencontohkan penanganan banjir di kawasan Gedebage dan Rancasari. Untuk menangani masalah banjir di kawasan tersebut, Pemkot melakukan sodetan air yang terbukti mempercepat surutnya banjir.

    Tak hanya membenahi infrastruktur, Pemkot Bandung juga memberikan bantuan langsung kepada warga yang terdampak banjir.

    “Hari itu juga kami turun dan memberikan bantuan. Karena tugas kami adalah memberikan yang terbaik untuk warga Kota Bandung,” ucapnya.

     

    Penulis: Arby Salim

  • Pembentukan Kopdes Merah Putih Andalan Prabowo Digodok di Blora, Butuh Penyamaan Persepsi

    Pembentukan Kopdes Merah Putih Andalan Prabowo Digodok di Blora, Butuh Penyamaan Persepsi

    Kiswoyo menuturkan mekanisme pembentukan Kopdes Merah Putih ada tiga model, yakni pembentukan baru, pengembangan dan revitalisasi koperasi yang sudah ada sebagaimana yang sudah diatur dalam Inpres Nomor 9 Tahun 2025 dan petunjuk teknis dari Kementerian Koperasi Nomor 1 Tahun 2025 melalui musyawarah desa (musdes) khusus di tiap-tiap desa/kelurahan yang melibatkan pemerintah desa, BPD, tokoh agama, tokoh masyarakat dan lain-lain. 

    Menurutnya, bahwa sosialisasi mengenai rencana pembentukan Kopdes Merah Putih, terakhir dilakukan olehnya pada seminggu yang lalu.

    “Sudah rapat internal kecil dipimpin pak Sekda. Ada dari DP4, DPMD, Perhutani sosial juga kita undang. Kenapa mereka kita undang? karena desa ada Gapoktan. Ada juga LMDH. Ada juga PKH yang simpan pinjam, kalau ini berjalan dan bisa dikembangkan, maka kita revitalisasi,” terangnya.

    Munculnya rencana pembentukan Kopdes Merah Putih, dianggap Dindagkop UKM Kabupaten Blora tidak akan mematikan keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) lantaran berbeda. Sekalipun faktanya seperti BUMDes, Kios Pupuk Lengkap (KPL), atau usaha lain yang bermitra dan dimodali pemerintah desa, maupun yang secara mandiri di desa-desa, ada yang menjalankan kegiatan usaha serupa juga banyak.

    Kiswoyo menjelaskan kalau bicara Kopdes Merah Putih, pihaknya harus bicara sebagai lembaga keuangan mikro yang memiliki badan usaha berbentuk koperasi dari dasar gotong royong dan kekeluargaan untuk mencapai kemakmuran bersama.

    “Tetapi kalau bicara BUMDes itu terobosan milik desa, sementara koperasi itu milik anggota. Kopdes dibentuk berdasarkan Inpres Nomor 9 tahun 2025. Tapi karena koperasi sudah ada undang-undangnya, itu ada turunannya. Contoh Ketika koperasi didirikan dan punya simpan pinjam, sesuai dengan permen (peraturan menteri) harus miliki modal Rp 500 juta. Tapi kalau Kopdes Merah Putih apakah mensyaratkan Rp 500 juta juga? Nah ini kan harus menyamakan persepsi. Kementerian harus duduk dulu, baru kita break down,” tutupnya.

  • Pramugari Wings Air Resmi Laporkan Anggota DPRD Sumut ke Polisi

    Pramugari Wings Air Resmi Laporkan Anggota DPRD Sumut ke Polisi

    Beredar video viral anggota DPRD Sumut Megawati Zebua ribut dengan seorang pramugari di dalam pesawat.

    Megawati Zebua membeberkan kronologi kejadian versinya soal cekcok antara dirinya dengan pramugari Wings Air yang viral di sosial media.

    Dia membantah koper yang viral di video itu adalah miliknya, dan kejadian viral bukan permasalahan bagasi miliknya yang jadi permasalahan.

    “Saat itu saya hanya mau membantu bapak tua yang tidak ingin bagasinya, eh barang atau tasnya dibagasikan. karena dia akan transit ke Padang,” ucapnya, usai menghadiri Rapat Paripurna Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Pemprov Sumut di Gedung DPRD Sumut, Kota Medan, Selasa (15/4/2025).

    Menurut Megawati, saat itu bapak tua yang dimaksud enggan memasukkan tasnya di bagasi karena menunggu ambil tas di bagasi cukup lama.

    “Nunggu bagasi itu satu jam bisa lah dia enggak kedapatan pesawat, karena hangus tiketnya, makanya saya niat membantu bapak tua itu. Tapi pramugari sangat bertahan sekali dengan alasan tas sudah dilabel ,tidak bisa diletakkan di kabin,” bebernya.

    Megawati Zebua berkali-kali membantah soal tasnya yang tidak ingin dibagasikan.

    “Bukan, tas saya sudah dibagasikan. Itu tas bapak tua, saya hanya membantu,” jelasnya.

  • Anak Muda di Tangerang Diajak Melek Literasi Keuangan Sejak Dini

    Anak Muda di Tangerang Diajak Melek Literasi Keuangan Sejak Dini

    Liputan6.com, Tangerang – Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024 menunjukkan indeks literasi asuransi pada 2024 meningkat pesat menjadi 76,25% dari posisi pada tahun 2022 sebesar 31,72%. Namun, indeks inklusi asuransi pada 2024 tercatat hanya 12,21% atau turun dari 2022 di level 16,63%. Masih terdapat gap yang cukup lebar antara indeks literasi dan indeks inklusi asuransi yang menandakan pemahaman terhadap produk asuransi belum diikuti dengan keinginan untuk membeli produk asuransi.

    Menghadapi hal tersebut, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) terus menggencarkan literasi kepada Masyarakat betapa pentingnya mengelola risiko sejak dini dengan menggelar kegiatan Literasi Asuransi kepada ratusan mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci, Tangerang, bertajuk “Protect Your Future, Secure Your Dream” yang digelar bersama Infobank Group pada Rabu, (16/4/2025).

    M Fankar Umran, Direktur Utama Askrindo, mengatakan pentingnya meraih mimpi untuk masa depan cerah tidak hanya cukup dikejar. Akan tetapi perlu juga strategi khusus melindungi diri dari pelbagai risiko. Kondisi tersebut banyak dialami masyarakat Indonesia. Terbukti, bahwa tingkat inklusi keuangan tidak sebanding dengan tingkat literasi keuangan dengan presentasi 80% dan 20%.

    “Banyak orang yang mempersiapkan masa depan seolah-olah masa depan itu hanya satu sisi dan mereka lupa mempersiapkan bagaimana akan terjadi risiko, sehingga tidak banyak masyarakat Indonesia yang aware terhadap risiko tersebut. Mimpi itu penting, tetapi melindunginya dari risiko adalah bagian dari proses menuju sukses,” jelas Fankar.

    Firman Daud Lenjau Lung, S. Sos., M. Sc selaku Ketua Program Studi Hubungan Internasional UPH, mengatakan pentingnya literasi keuangan bagi mahasiswa. Pengetahuan umum tak cukup menjadikan generasi muda yang tahan banting. Diperlukan juga literasi keuangan yang baik. Apalagi di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik yang saling bersinggungan saat ini.

    “Anak muda harus sudah mempersiapkan bekal mulai saat ini. Dari hal-hal kecil bisa kita lakukan seperti diskusi ini agar melek terhadap literasi keuangan,” tutupnya.

    Empat orang ditangkap di California, Amerika Serikat, karena menggunakan pakaian beruang dan merusak mobil mewah. Mereka merekayasa kerusakan mobil mewah untuk menipu perusahaan asuransi. Simak laporan VOA berikut.

  • Sambut Long Weekend, Intip Nikmatnya Soto Segeer Hj Fatimah di Boyolali

    Sambut Long Weekend, Intip Nikmatnya Soto Segeer Hj Fatimah di Boyolali

    Liputan6.com, Bandung – Makanan berkuah seperti soto merupakan salah satu hidangan tradisional yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Kehangatan kuahnya yang penuh rempah membuat soto cocok disantap di berbagai suasana baik saat pagi hari, makan siang, maupun malam hari.

    Selain itu, cita rasa gurih yang dihasilkan dari campuran bumbu-bumbu khas Nusantara membuat soto menjadi pilihan yang tak pernah membosankan. Masyarakat menyukai soto karena selain mengenyangkan kuahnya juga memberikan rasa nyaman dan menenangkan.

    Di antara berbagai jenis soto yang ada di Indonesia soto dari daerah Jawa menjadi salah satu yang paling banyak diminati. Soto Jawa dikenal memiliki kuah yang bening namun kaya rasa serta isian yang sederhana namun nikmat.

    Salah satu contohnya adalah sajian soto khas dari Boyolali yang memiliki ciri unik tersendiri. Soto Boyolali biasanya menggunakan daging ayam sebagai bahan utama, disajikan dengan bihun, kol, tauge, serta tambahan sambal dan jeruk nipis sebagai pelengkap rasa.

    Kemudian, soto khas Boyolali memiliki rasa yang cenderung manis dan ringan berbeda dengan soto dari daerah lain seperti Soto Betawi atau Soto Padang yang lebih kental dan berbumbu tajam.

    Hidangan ini bisa ditemukan dengan mudah di kota-kota besar lainnya karena permintaan masyarakat yang cukup tinggi. Selain kelezatannya soto juga dikenal sebagai makanan yang cukup fleksibel.

    Masyarakat bisa menyesuaikan bahan isian sesuai selera seperti menambahkan telur, perkedel, atau kerupuk. Adapun ketika berkunjung ke Boyolali bisa mencicipi tempat makan Soto Segeer Hj. Fatimah.

  • Babak Baru Kasus Konten Masak Rendang Willie Salim, 15 Orang Diperiksa, Bakal Ada Tersangka?

    Babak Baru Kasus Konten Masak Rendang Willie Salim, 15 Orang Diperiksa, Bakal Ada Tersangka?

     

    Liputan6.com, Pelambang – Kasus konten masak rendang Willie Salim memasuki babak baru. Pihak kepolisian menyebut sudah memanggil 15 orang saksi untuk menjelaskan soal konten yang disebut telah merusak citra Kota Palembang.

    “Kami sudah melakukan pemanggilan terhadap saksi, sebanyak 15 orang sudah dihadirkan untuk dimintai keterangan,” kata Plt Kasubag Humas Polrestabes Palembang Ipda Toto di Palembang, Kamis (17/4/2025).

    Toto juga menjelaskan, pemanggilan saksi tersebut tersebut dilakukan untuk mendalami laporan yang berasal dari masyarakat mengenai kejadian masak rendang di Benteng Kuto Besak (BKB) tersebut.

    Pihaknya juga tengah mengumpulkan bukti tambahan untuk melengkapi proses penyelidikan.

    Meski begitu, status Willie Salim masih sebatas terlapor, dan belum ada penetapan tersangka dalam kasus ini. Willie Salim kemungkinan jaga akan diperiksa dalam kasus tersebut.

    “Nanti kalau ada perkembangan akan diinfokan lebih lanjut,” jelasnya.

    Sebelumnya, konten kreator Willie Salim memasak rendang sebanyak 200 kilogram di BKB pada Selasa (18/3/2025), untuk dibagikan ke warga. Di tengah proses, ia meninggalkan lokasi dengan alasan ke toilet.

    Lalu, berselang satu menit (berdasarkan isi konten di media sosial), ia terkejut karena mendapati kenyataan bahwa rendang tersebut raib diambil warga.

    Atas kejadian itu membuat warga Palembang tersudut sehingga mendapatkan stigma negatif seiring dengan konten tersebut viral.

  • Polisi Bakal Gelar Rekonstruksi Dugaan Kekerasan Seksual Dokter PPDS Unpad di RSHS Bandung

    Polisi Bakal Gelar Rekonstruksi Dugaan Kekerasan Seksual Dokter PPDS Unpad di RSHS Bandung

    Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan kasus tersebut terungkap setelah korban berinisial FH (21) melapor ke pihak kepolisian pada 18 Maret 2025.

    Tersangka yang sedang mengambil spesialisasi dokter anestesi diduga memperdaya korban dengan dalih akan mengambil darahnya untuk transfusi. Tersangka pun membawa korban dari ruang IGD ke ruang 711 Gedung MCHC RSHS sekitar pukul 01.00 dini hari. Tersangka juga melarang adik korban untuk ikut.

    “Sesampainya di ruang 711, tersangka meminta korban mengganti pakaian dengan baju operasi dan melepas pakaian dalamnya. PAP kemudian melakukan pengambilan darah dengan sekitar 15 kali tusukan, lalu menyuntikkan cairan bening ke infus yang membuat korban pusing dan tak sadarkan diri,” kata Hendra dalam keterangan tertulis, dikutip pada Jumat, 11 April 2025.

    Sekitar pukul 04.00 WIB, korban baru sadar dan merasakan sakit pada bagian sensitifnya. Kemudian, korban melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian.

    Saat ini, polisi telah memeriksa 11 saksi dan mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk peralatan medis, obat-obatan seperti Propofol, Midazolam, Fentanyl, rekaman CCTV, pakaian korban, dan satu buah alat kontrasepsi.

    “Kasus ini masih dalam penanganan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Polda Jabar menegaskan komitmennya dalam menangani kasus kekerasan seksual dengan serius dan transparan,” ucap Hendra.

     

    Penulis: Arby Salim

  • Dedi Mulyadi Minta Cabut Izin dan Gelar Dokter Kandungan Tersangka Kekerasan Seksual di Garut

    Dedi Mulyadi Minta Cabut Izin dan Gelar Dokter Kandungan Tersangka Kekerasan Seksual di Garut

    Sebelumnya diberitakan, MSF, dokter kandungan pelaku pelecehan seksual kepada pasiennya di klinik kesehatan di Garut, Jawa Barat, yang tengah viral saat ini kini statusnya telah jadi tersangka. Diketahui MSF sudah beberapa kali melancarkan aksi bejatnya itu.

    Kapolres Garut AKBP Mochammad Fajar Gemilang, salam rilis kasus di Mapolres Garut, Kamis (17/4/2025) mengatakan, pelaku mengaku sudah melakukan aksi bejatnya itu sebanyak empat kali. 

    “Pelaku mengaku hanya empat kali, tapi nanti tentu kami akan memeriksa berapa korban yang telah mendapatkan perlakukan kekerasan seksual baik di dalam fasilitas kesehatan maupun di luar. Jadi untuk sementara yang diakui pelaku hanya empat kali, tapi nanti tentu kami akan memeriksa beberapa korban,” ujar Kapolres Garut AKBP Mochammad Fajar Gemilang, salam rilis kasus di Mapolres Garut, Kamis (17/4/2025).

    Menurutnya, pengungakan kasus tersangka MSF, berasal dari laporan AED (24), seorang korban di luar korban yang berada dalam video yang tengah viral saat ini.

    “Peristiwa dimulai saat korban konsultasi dengan pelaku, kemudian mendatangi klinik di wilayah Garut karena masalah kesehatan,” kata Fajar.

    Kemudian beberapa hari kemudian, pelaku menawarkan kunjungan praktik di kediaman korban, hingga tiga hari kemudian pelaku datang ke rumah korban dan melakukan pemeriksaan.

    “Pelaku melakukan pemeriksaan, seperti menyuntik dan pemeriksaan lainnya, namun pembayarannya diminta dilakukan di tempat tinggal pelaku,” kata Fajar menceritakan.

    Karena pelaku menggunakan ojek online, kemudian pelaku meminta korban untuk mengantarkannya, dengan alasan masih satu arah jalur perjalanan.

    “Kebetulan rumah korban dan pelaku satu arah,” katanya.

    Saat berencana melakukan pembayaran biaya perawatan sebesar Rp6 juta di luar rumah pelaku, tersangka MSF meminta korban untuk membayarnya di dalam rumah milik pelaku.

    “Saat di dalam rumah, pelaku mencium leher dan sebagainya, dan korban menolak bahkan korban mengancam akan melaporkannya,” ujar dia.

    Tak terima dengan perlakuan tak pantas itu, korban kemudian melaporkan tersangka MSF ke Mapolres Garut.

    “Jadi saya pastikan sampai hari ini, laporan polisi baru satu sesuai yang tadi sudah dilaporkan Kabid Humas Polda jabar,” ujar dia.

  • Bossman Mardigu Masuk Jajaran Komisaris Bank BJB

    Bossman Mardigu Masuk Jajaran Komisaris Bank BJB

    Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, diketahui telah mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 di Menara bank bjb, Kota Bandung, Rabu (16/4/2025). 

    Dengan struktur pimpinan yang baru, kata Dedi Mulyadi, Pemda Provinsi Jabar sebagai pemegang saham tertinggi akan mengedepankan profesionalitas dengan tidak adanya intervensi dalam setiap kebijakan. 

    “Dari Pemda Provinsi Jabar sebagai pemegang saham 36 persen, kami mengedepankan profesionalitas. Sikap profesional itu bisa dibuktikan dari komposisi (pimpinan) yang diusulkan, kemudian disepakati oleh seluruh pemegang saham,” kata Dedi Mulyadi dalam keterangannya.

    Menurutnya, penunjukkan komisaris utama di bank bjb berdasarkan aspek profesionalitas. 

    “Untuk jajaran komisaris, kami juga berdasarkan aspek profesionalitas, tidak ada satu pun aspek yang bersifat politik,” sebutnya. 

    Kemudian Dedi pun mengungkapkan bahwa yang diusulkan menjadi direktur utama bank bjb dilihat dari rekam jejaknya.

    “Yang diusulkan (menjadi pimpinan) didasarkan pada aspek-aspek profesionalitas,” ucap Dedi.