Category: Liputan6.com Regional

  • Banjir Bandang Terjang Lampung, 3 Orang Ditemukan Meninggal Dunia

    Banjir Bandang Terjang Lampung, 3 Orang Ditemukan Meninggal Dunia

    Dari hasil identifikasi awal, dua korban yang ditemukan di lokasi tersebut adalah laki-laki berinisial PN (15) dan DG (45). Keduanya ditemukan di titik berbeda di sepanjang Jalan Bahari.

    Sementara satu korban lainnya merupakan seorang perempuan berinisial KI (59). Dia ditemukan tak bernyawa di dalam rumahnya di Kampung Selirit, masih di kawasan Kelurahan Panjang Utara. Berdasarkan laporan petugas, tubuh KI ditemukan tertimpa lemari di salah satu ruangan rumah.

    “Ketika tim tiba di lokasi, kondisi rumah korban sudah tergenang cukup parah. Lemari diduga roboh akibat derasnya arus air yang masuk ke dalam rumah,” jelas Wahyu.

  • 5 Tanaman Hias Berwarna-warni untuk Mempercantik Ruangan

    5 Tanaman Hias Berwarna-warni untuk Mempercantik Ruangan

    3. Puring

    Puring atau yang sering disebut dengan nama croton (codiaeum variegatum) merupakan tanaman hias yang terkenal karena keindahan daunnya yang beraneka warna seperti merah, kuning, jingga, dan hijau. Keunikan dari tanaman ini terletak pada perubahan warna daunnya yang dapat bertransformasi seiring dengan pertumbuhan tanaman.

    Ketika daun masih muda, biasanya berwarna hijau atau kuning terang. Kemudian, secara perlahan akan berubah menjadi lebih mencolok dengan corak yang semakin kaya dan kompleks.

    Puring dapat tumbuh dengan baik di area yang mendapatkan cahaya matahari yang cukup, meskipun sebaiknya tidak terpapar sinar matahari langsung yang terlalu terik. Tanaman ini relatif mudah dirawat dengan penyiraman rutin dan sesekali pemupukan.

    4. Aglonema

    Aglaonema telah menjadi salah satu tanaman hias dalam ruangan yang sangat populer berkat ketahanannya terhadap kondisi cahaya rendah. Hal ini menjadikannya pilihan ideal untuk ruangan dengan pencahayaan minimal.

    Keunikan tanaman ini terletak pada keberagaman warnanya, mulai dari merah muda lembut, jingga cerah, hingga kombinasi tiga warna hijau. Corak dan pola pada daunnya yang bervariasi menciptakan visual yang menarik, dengan beberapa varietas menampilkan bintik-bintik, semburat, atau bahkan warna yang sepenuhnya berbeda antara bagian tengah dan tepi daun.

    Selain keindahannya, aglaonema juga dikenal sebagai tanaman yang tidak rewel dalam perawatannya. Hanya membutuhkan penyiraman moderat dan sesekali pemupukan, sehingga sangat cocok bagi pemula maupun mereka yang tidak memiliki banyak waktu untuk merawat tanaman.

    5. Tradescantia

    Tradescantia, yang juga dikenal dengan nama spiderwort, merupakan tanaman hias yang memikat dengan keindahan daunnya yang menampilkan perpaduan warna antara ungu, hijau, dan perak metalik. Tanaman merambat ini memiliki daun yang relatif kecil.

    Hal ini menciptakan efek visual yang padat dan menarik ketika ditanam dalam pot gantung atau diletakkan di rak yang memungkinkan bagian tanaman menjuntai dengan bebas. Varietas tradescantia seperti tradescantia zebrina dan tradescantia nanouk mempunyai pola garis-garis kontras pada permukaannya.

    Perawatannya tergolong mudah dengan kebutuhan air sedang dan adaptasi yang baik pada berbagai kondisi cahaya, meskipun akan menampilkan warna terbaiknya pada area dengan cahaya tidak langsung yang cukup. Kemampuannya untuk tumbuh cepat dan mudah diperbanyak melalui stek juga menjadi nilai tambah bagi para penggemar tanaman hias yang ingin menghadirkan sentuhan warna-warni eksotis dalam ruangan mereka.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Tips Ampuh dan Strategi Jitu Hadapi UTBK 2024

    Tips Ampuh dan Strategi Jitu Hadapi UTBK 2024

     

    Liputan6.com, Jakarta – Memasuki akhir tahun ajaran, genderang ‘perang’ untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit mulai ditabuh siswa-siswi SMA yang akan lulus. Salah satu tantangan untuk bisa masuk ke PTN favorit adalah Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). 

    Tahun ini, UTBK menjadi penentu utama bagi mereka yang ingin mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Ujian yang dilakukan secara online ini mengukur kemampuan calon mahasiswa, baik dari sisi potensi skolastik maupun kompetensi akademik. Bagaimana cara mempersiapkan diri agar sukses menghadapi tantangan UTBK? Simak tips dan strategi jitu berikut ini!

    Sebagai informasi, UTBK bertujuan untuk mengukur kemampuan calon mahasiswa dalam menghadapi perkuliahan. Nilai UTBK digunakan untuk mendaftar SNBT dan jalur seleksi mandiri di berbagai PTN dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Sistem ujian berbasis komputer menuntut kesiapan mental dan penguasaan materi yang baik. Keberhasilan dalam UTBK membutuhkan persiapan yang matang dan strategi belajar yang efektif. Oleh karena itu, persiapan yang matang dan strategi belajar yang tepat sangatlah krusial.

    Tes UTBK terdiri dari dua bagian utama: Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA). TPS mengukur kemampuan kognitif, seperti penalaran, kemampuan membaca, dan pemahaman. Sementara TKA mengukur penguasaan materi pelajaran SMA sesuai dengan rumpun ilmu yang dipilih, yaitu Saintek, Soshum, atau campuran. Komposisi soal dan bobot nilai setiap bagian dapat berubah setiap tahunnya, sehingga penting untuk selalu merujuk pada informasi resmi dari penyelenggara UTBK.

  • Masuk Kerja Usai Diberitakan Bolos ke Malaysia, Plh Sekretaris Dinkes Jember Pasrah Dapat Sanksi

    Masuk Kerja Usai Diberitakan Bolos ke Malaysia, Plh Sekretaris Dinkes Jember Pasrah Dapat Sanksi

    Liputan6.com, Jember – Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember dr Koeshar Yudyarto akhirnya muncul sehari setelah diberitakan bolos kerja. Ia mengakui sejak hari Selasa (15/04/2025) hingga Rabu (16/04/2025) memang pergi ke Malaysia, bukan untuk urusan pekerjaan.

    “Kami (saya) ada tugas studi dari kampus untuk presentasi internasional,” ujar dr Koeshar secara singkat saat saat dikonfirmasi, Sabtu (19/4/2025)

    Sebelumnya, dr Koeshar langsung ikut mendampingi bupati dan wabup Jember pada rapat paripurna yang digelar DPRD Jember pada hari Kamis (17/04). Selain sebagai Sekretaris Dinkes, dr Koeshar untuk sementara waktu juga ditunjuk menjadi Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinkes Jember, menggantikan pejabat definitif, dr Hendro yang sejak akhir bulan puasa lalu izin cuti untuk umroh ke tanah suci.

    Koeshar membenarkan, pergi ke luar negeri selama dua hari, sejak hari Selasa (15/04/2025). “Acaranya sehari, tapi kita harus siapkan sehari sebelumnya,” tuturnya.

    Koeshar enggan menanggapi terkait sorotan terhadap dirinya yang disebut melanggar disiplin ASN karena bolos kerja selama 2 hari dan malah pergi ke luar negeri tanpa izin atasan. Ia mengaku menyerahkan masalah ini kepada Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Jember. 

    “Untuk selanjutnya kami serahkan kepada BKPSDM,” jawabnya. 

    Sebelumnya, Kepala BKPSDM Jember, Sukowinarno menyebut, akibat bolosnya dr Koeshar, sekitar 2 ribu pegawai -baik ASN maupun non ASN- Dinkes Jember terlambat mendapat gaji. Karena itu, BKPSDM disebut akan melakukan terobosan agar gaji pegawai Dinkes Jember bisa segera cair.

     

    Menyedihkan, Bocah 12 Tahun berbobot Hanya 8,5 Kilogram

  • Kawa Daun, Jejak Budaya dalam Seduhan Daun Kopi dari Ranah Minang

    Kawa Daun, Jejak Budaya dalam Seduhan Daun Kopi dari Ranah Minang

    Di tengah derasnya arus modernisasi dan masuknya beragam budaya luar, kawa daun tetap bertahan sebagai simbol lokalitas yang kuat. Banyak kedai tradisional di Padang Panjang, Bukittinggi, dan wilayah lainnya di Sumatera Barat yang masih mempertahankan tradisi menyajikan kawa daun.

    Bahkan, minuman ini kini mulai mendapatkan tempat di hati para wisatawan domestik maupun mancanegara yang tertarik mengeksplorasi kekayaan kuliner Nusantara. Kawa daun bukan sekadar minuman yang memanjakan lidah, tetapi juga pintu masuk untuk mengenal lebih dalam falsafah hidup orang Minang yang menjunjung tinggi kearifan lokal dan semangat bertahan dalam kesederhanaan.

    Dalam secangkir kawa daun, terkandung filosofi gotong royong, kesetaraan, dan kesederhanaan hidup yang diajarkan sejak kecil dalam budaya Minangkabau. Maka tak heran jika kawa daun tidak hanya dinikmati, tetapi juga dihargai sebagai bagian dari perjalanan sejarah dan identitas masyarakat Sumatera Barat.

    Kini, di tengah tren kopi modern yang menjamur di berbagai kota besar di Indonesia, kawa daun perlahan-lahan mulai bangkit kembali. Para pegiat kuliner tradisional dan pelestari budaya mulai memperkenalkan kembali minuman ini ke generasi muda melalui festival, pameran kuliner, hingga media sosial.

    Banyak anak muda Minangkabau yang kini bangga menyuguhkan kawa daun sebagai simbol kecintaan terhadap tanah kelahiran mereka. Tak sedikit juga yang melakukan inovasi, seperti menambahkan rempah-rempah khas seperti jahe, serai, atau kayu manis untuk memberikan variasi rasa yang lebih beragam.

    Hal ini menunjukkan bahwa tradisi tidak harus berhenti di masa lalu, melainkan dapat bertransformasi dan hidup berdampingan dengan zaman. Kebangkitan kawa daun ini juga menjadi penanda bahwa masyarakat mulai kembali melihat pentingnya mempertahankan kearifan lokal sebagai bagian dari identitas nasional yang tak ternilai.

    Dalam perjalanan kuliner bangsa, kawa daun adalah secangkir kecil dari laut rasa yang luas dan mendalam, namun cukup kuat untuk membawa kita kembali pada akar budaya yang sesungguhnya.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Dahsyat Disertai Suara Dentuman Keras, Kolom Abu Capai 3 Km

    Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Dahsyat Disertai Suara Dentuman Keras, Kolom Abu Capai 3 Km

    Liputan6.com, Flores Timur – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali meletus hebat pada Minggu (20/4/2025) tengah malam pukul 23.59 Wita. Letusan tersebut menyemburkan abu vulkanik setinggi 3 kilometer dari puncak.

    “Telah terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 20 April 2025 pukul 23.59 Wita dengan tinggi kolom abu teramati 3.000 m di atas puncak (4.584 m di atas permukaan laut),” kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA), Herman Yosef Mboro melalui keterangan tertulis.

    Ia menjelaskan, saat letusan terjadi kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan condong ke arah utara serta barat laut.

    “Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi sementara ini sekitar 1 menit 40 detik,” ujarnya.

    Herman juga menyebut letusan itu disertai suara dentuman keras.

    “Letusan disertai suara dentuman kuat,” katanya dari PPGA Lewotobi Laki-Laki di Desa Pulolera, Kecamatan Wulanggitang.

    Sejauh ini, belum ada laporan mengenai dampak kerusakan atau korban. Namun, suara dentuman terdengar hingga Kota Larantuka yang berjarak puluhan kilometer dari pusat erupsi.

    Dentuman tersebut bahkan menyebabkan getaran pada atap dan plafon rumah warga.

    “Iya benar, dentumannya besar sekali, sampai plafon bergetar,” kata Paul, warga Kota Larantuka.

     

  • Daya Tarik Pictniq, Destinasi Menikmati Pemandangan Alam di atas Bukit Patuk Gunungkidul

    Daya Tarik Pictniq, Destinasi Menikmati Pemandangan Alam di atas Bukit Patuk Gunungkidul

    Liputan6.com, Bandung – Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikenal sebagai surga wisata yang menyimpan berbagai pesona alam menakjubkan. Wilayah ini memiliki bentang alam perbukitan yang menjulang serta panorama alam yang memesona.

    Salah satu daya tarik utama Gunungkidul adalah wisata dari ketinggian yang memungkinkan pengunjung menikmati keindahan Yogyakarta dari sudut pandang yang berbeda. Wisatawan bisa menyaksikan sunrise maupun sunset dengan latar belakang pegunungan.

    Saat ini, bahkan ada beberapa tempat wisata populer di Gunungkidul yang menyuguhkan pemandangan dari ketinggian. Tempat-tempat mengajak pengunjung dapat melihat hamparan perbukitan hijau yang berlapis-lapis disertai kabut pagi atau indahnya lampu kota saat malam.

    Spot-spot ini sangat cocok untuk menikmati waktu bersama keluarga, pasangan, atau sekadar merenung sambil menikmati udara segar. Tidak hanya menyuguhkan keindahan visual tempat wisata di Gunungkidul juga dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap.

    Banyak dari lokasi tersebut telah menyediakan gazebo, gardu pandang, hingga kafe dengan konsep outdoor yang ramah keluarga sehingga menjadikan pengalaman berwisata semakin menyenangkan bahkan untuk wisatawan yang datang bersama anak-anak atau lansia.

    Adapun salah satu yang wajib dikunjungi adalah Pictniq yang ada di kawasan Bukit Patuk Gunungkidul. Pengunjung tidak hanya bisa menikmati spot-spot foto cantik tetapi juga pemandangan yang memanjakan mata.

  • Inilah Alasan Mengapa Pantai di Bantul Banyak Pohon Cemara

    Inilah Alasan Mengapa Pantai di Bantul Banyak Pohon Cemara

    Liputan6.com, Yogyakarta – Pantai Bantul di Yogyakarta dipagari deretan pohon cemara yang bukan hanya memperindah pemandangan. Pohon-pohon ini berperan untuk menahan abrasi pantai dari gempuran ombak laut.

    Akar kuat cemara mampu mengikat pasir dan mencegah perpindahan gumuk pasir. Selain itu, rimbunnya daun cemara melindungi lahan pertanian sekitar dari angin laut yang mengandung garam. Mengutip dari berbagai sumber, pohon cemara (casuarina equisetifolia) banyak ditanam di kawasan pantai Bantul karena kemampuannya beradaptasi dengan kondisi lingkungan pesisir. Tanaman ini tahan terhadap terpaan angin kencang, udara asin, dan tanah berpasir yang kurang subur.

    Selain itu, struktur akar dan tajuknya memberikan manfaat ekologis bagi kawasan pantai. Salah satu fungsi utama pohon cemara di pantai Bantul adalah mencegah abrasi atau pengikisan daratan oleh gelombang laut.

    Akar cemara yang tumbuh kuat dan dalam mampu mengikat pasir pantai, sehingga mengurangi dampak erosi saat air laut pasang atau terjadi badai. Selain abrasi, pantai Bantul juga memiliki gumuk pasir atau bukit pasir yang mudah bergeser akibat tiupan angin.

    Pohon cemara berperan sebagai penstabil gumuk pasir karena akarnya menahan pergerakan pasir. Tanpa vegetasi ini, gumuk pasir dapat berpindah dan mengancam lahan pertanian atau permukiman di sekitarnya.

    Kawasan pantai Bantul tidak hanya berupa hamparan pasir, tetapi juga terdapat lahan pertanian yang dimanfaatkan warga untuk menanam sayuran dan palawija. Angin laut yang kencang dan mengandung garam dapat merusak tanaman pertanian.

     

  • Setup Tape, Sajian Musim Hujan Khas Betawi

    Setup Tape, Sajian Musim Hujan Khas Betawi

    Liputan6.com, Betawi – Setup tape merupakan salah satu sajian khas Betawi yang disantap dalam keadaan hangat. Sajian ini kerap disajikan saat musim hujan tiba sebagai penghangat tubuh.

    Bagi masyarakat Betawi, setup tape bukan sekadar kekayaan kuliner semata. Kudapan ini ternyata juga menyimpan sejarah panjang.

    Mengutip dari laman Seni & Budaya Betawi, setup tape merupakan sajian yang lahir dari hasil akulturasi budaya Betawi dan Belanda. Nama sajian ini, setup, berakar dari istilah stoof dalam bahasa Belanda yang berarti memasak menggunakan sedikit air.

    Dahulu, orang Belanda membuat stoof dengan memanfaatkan campuran buah-buahan, air, garam, dan gula. Oleh masyarakat Betawi, stoof dimodifikasi dengan menambahkan santan dan rempah, sehingga lahirnya setup. Setup tape pun hadir dengan cita rasa manis dan gurih yang sesuai dengan lidah masyarakat Betawi.

    Selain soal santan dan rempah, bagian isi stoof juga diubah oleh masyarakat Betawi. Ketimbang buah-buahan, masyarakat setempat lebih memilih tape, talas, atau singkong.

    Pada masa itu, ketersediaan pangan cukup berkurang. Sehingga, perubahan isi pada stoof sekaligus untuk mendukung program pemerintah dalam mengganti makanan pokok beras dengan makanan lain.

     

  • Keduk Beji, Ritual Pembersihan Sumber Mata Air ala Masyarakat Desa Tawun

    Keduk Beji, Ritual Pembersihan Sumber Mata Air ala Masyarakat Desa Tawun

    Ki Ageng Metawun memiliki dua putra, yaitu Seconegoro yang menjadi senopati Mataram dan Ludrojoyo yang tinggal di desa. Raden Ludrojoyo peduli dengan nasib petani yang kesulitan air karena sendang berada di lokasi yang lebih rendah.

    Pada suatu Kamis Kliwon, Raden Ludrojoyo pun melakukan tapa matirto, yakni bertapa dengan merendam diri ke dalam air atau topo kungkum di sendang. Ketika cahaya bulan tertutup awan tebal pada malam hari, terdengar suara ledakan yang sangat keras.

    Warga yang tinggal di sekitar desa pun segera berkerumun menuju sumber ledakan yang diduga berasal dari Sendang Beji. Raden Ludrojoyo pun menghilang.

    Sementara itu, lokasi sendang tiba-tiba berpindah dari tempat asalnya ke sebelah utara yang lebih tinggi dari sawah penduduk. Sayangnya, Raden Ludrojoyo tetap tidak ditemukan meski air sendang telah dikuras habis.

    Tradisi keduk beji kemudian dilaksanakan sebagai salah satu cara mengenang peristiwa tersebut sekaligus bentuk penghargaan atas pengorbanan Raden Ludrojoyo. Bersamaan dengan waktu tapa matirto Raden Ludrojoyo, prosesi keduk beji juga dilakukan setiap Kamis Kliwon. Tradisi ini umumnya berlangsung selama lima hari, mulai Kamis Kliwon hingga Selasa Kliwon. Ritual keduk beji di Desa Tawun sekaligus menjadi tradisi yang menyatukan masyarakat setempat yang terus dilestarikan.

    Penulis: Resla