Category: Liputan6.com Regional

  • Taman Nasional Lorentz, Kawasan Konservasi Megah dan Memukau di Papua

    Taman Nasional Lorentz, Kawasan Konservasi Megah dan Memukau di Papua

    Taman ini merupakan rumah bagi sedikitnya delapan kelompok etnis asli seperti Suku Dani Barat, Suku Asmat, Suku Amungme, Suku Nduga, dan beberapa kelompok lainnya yang memiliki sistem kepercayaan, bahasa, serta tradisi yang berbeda-beda namun saling bersinggungan secara harmonis dengan alam.

    Hubungan antara manusia dan lingkungannya di Lorentz merupakan contoh nyata dari keselarasan hidup antara budaya dan alam yang telah berlangsung selama ribuan tahun. Kehidupan masyarakat adat di taman ini tidak bisa dipisahkan dari alam sekitarnya, baik dalam hal spiritualitas, sistem pertanian tradisional, hingga struktur sosial masyarakat.

    Oleh karena itu, pelestarian Taman Nasional Lorentz juga menyangkut upaya menjaga kelangsungan budaya dan hak-hak masyarakat adat yang telah lama menjadi penjaga alami kawasan tersebut.

    Taman Nasional Lorentz diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO sejak tahun 1999, sebuah pengakuan internasional yang menunjukkan pentingnya kawasan ini bagi dunia secara keseluruhan. Penetapan tersebut bukan hanya karena keanekaragaman hayati dan geologisnya, tetapi juga karena nilai universal luar biasa yang dimiliki taman ini dalam konteks ekologi dan budaya.

    Kendati demikian, pengelolaan kawasan seluas ini bukanlah hal yang mudah. Ancaman datang dari berbagai arah, mulai dari aktivitas penambangan, perubahan iklim global yang mempengaruhi ekosistem gletser tropis, hingga pembangunan infrastruktur yang tidak berkelanjutan.

    Oleh karena itu, keterlibatan semua pihak—pemerintah, masyarakat lokal, ilmuwan, dan komunitas internasional—diperlukan untuk memastikan bahwa Taman Nasional Lorentz tetap terjaga sebagai warisan alam dan budaya yang tak ternilai.

    Upaya konservasi yang bijaksana harus mampu menyelaraskan kepentingan ekologis dengan kebutuhan sosial masyarakat yang hidup di dalamnya agar keberlanjutan kawasan ini tetap terjamin bagi generasi yang akan datang.

    Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Lorentz adalah mahkota hijau Nusantara di ujung timur Indonesia, tempat di mana alam, manusia, dan waktu membentuk simfoni kehidupan yang agung dan tak tergantikan.

    Keberadaan taman ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga bumi dan isinya, serta menghormati kearifan lokal yang telah terbukti mampu merawat alam dengan cara-cara yang berkelanjutan. Dalam lorong waktu yang terus bergerak, Lorentz akan tetap menjadi saksi bisu dari keagungan alam Papua yang belum sepenuhnya terungkap dan selalu mengundang kekaguman siapa pun yang mengenalnya lebih dalam.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • Rafah Membara, Yogyakarta Bergerak: Ribuan Warga Tuntut Hentikan Genosida Palestina

    Rafah Membara, Yogyakarta Bergerak: Ribuan Warga Tuntut Hentikan Genosida Palestina

    Liputan6.com, Yogyakarta – Serangan brutal Israel yang terus menggempur wilayah Rafah di Jalur Gaza memicu gelombang solidaritas dari berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Di Daerah Istimewa Yogyakarta, ribuan warga turun ke jalan dalam Aksi Bela Palestina yang digelar oleh Forum Ukhuwah Islamiyah DIY, Sabtu (19/4), sebagai respons atas tragedi kemanusiaan yang masih berlangsung di Palestina.

    Aksi ini menjadi kelanjutan dari berbagai bentuk solidaritas yang telah dilakukan sebelumnya. Para peserta memenuhi sejumlah ruas jalan dengan membawa bendera Palestina dan poster kecaman terhadap agresi militer Israel.

    “Kami tidak bisa tinggal diam menyaksikan genosida yang dilakukan Israel di Gaza, terutama di Rafah. Ribuan warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, menjadi korban. Dunia harus bersuara,” tegas Totok Abusadad, Koordinator Lapangan aksi tersebut.

    Forum Ukhuwah Islamiyah DIY menyampaikan tiga tuntutan utama dalam aksi tersebut. Pertama, mendesak Israel untuk menghentikan genosida terhadap warga Palestina. Kedua, meminta pemerintah Indonesia agar lebih aktif secara diplomatik dan politik dalam membela Palestina, termasuk dengan menempuh langkah-langkah konkret sesuai amanat Pembukaan UUD 1945.

    “Penjajahan masih nyata terjadi, dan Indonesia punya kewajiban moral dan konstitusional untuk melawan itu,” ujar Totok.

    Tuntutan ketiga adalah seruan kepada masyarakat untuk memboikot produk-produk yang mendukung atau memiliki keterkaitan dengan rezim penjajah Israel.

    “Boikot adalah langkah damai tapi berdampak. Kita jangan ikut menyokong penjajahan dengan uang kita sendiri,” tambahnya.

    Selain menyampaikan orasi dan tuntutan, menariknya relawan Haus membagikan 1.000 cup minuman jenis Thai Tea dan Matcha kepada masa aksi. Aksi berlangsung damai dan tertib dengan pengawalan aparat keamanan.

     

     

    Selain menyampaikan orasi dan tuntutan, menariknya relawan Haus membagikan 1.000 cup minuman jenis Thai Tea dan Matcha kepada masa aksi. Aksi berlangsung damai dan tertib dengan pengawalan aparat keamanan.

    Unik, Balap Lari Panggul Gabah ‘Nyonggah’ Ala Petani Cilacap

  • Polda Jatim Turun Gunung Tangani Kasus Penahanan Ijazah oleh Perusahaan di Surabaya

    Polda Jatim Turun Gunung Tangani Kasus Penahanan Ijazah oleh Perusahaan di Surabaya

    Kasus penahanan ijazah mencuat setelah video Wakil Wali Kota Surabaya Armuji sidak di gudang UD SS di Margomulyo viral di media sosial beberapa pekan lalu. Armuji sidak setelah menerima aduan eks karyawan UD SS ditahan ijazahnya.

    Saat sidak, Armuji terlibat cekcok melalui telepon genggam dengan pengelola UD SS, Jan Hwa Diana. Sempat melaporkan Armuji ke Polda Jatim, Diana lalu mencabut laporan setelah dimediasi.

    Namun, mediasi tak jua meredakan isu penahanan ijazah. Pemkot Surabaya mendirikan posko pengaduan dan hasilnya 31 eks karyawan yang ditahan ijazahnya melapor ke polisi, dikawal langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

    Dalam beberapa kesempatan, Diana membantah telah menahan ijazah eks karyawan UD SS, termasuk saat hadir di hearing DPRD Surabaya. Pun saat UD SS disidak Wamenaker Immanuel Ebenezer, Diana tetap kukuh dengan bantahannya.

    Sebelumnya, Polda Jatim menerima laporan pencemaran nama baik yang menyeret nama Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya Armudji. Berdasarkan laporan dengan nomor LP/B/477/IV/2025/SPKT/Polda Jawa Timur, politisi asal PDIP itu dilaporkan dengan pasal 45 ayat (4) jo Pasal 27A Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

    “Betul kami terima laporan dari pelapor tanggal 10 April 2025 sekitar pukul 19.30 WIB, seorang wanita Jan Hwa Diana ke SPKT Polda Jatim melaporkan atas pencemaran nama baik,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, Jumat (11/5/2025).

    Dalam laporan itu, melaporkan pemilik atau pengguna akun Instagram, TikTok, YouTube atas nama @Cakj1 ke Polda Jatim. “Saat ini masih ditangani Dit Siber Polda Jatim untuk lebih lanjut,” ucap Dirmanto.

  • Biang Keladi Kenapa Harga Ikan di Gorontalo Naik Tajam

    Biang Keladi Kenapa Harga Ikan di Gorontalo Naik Tajam

    Berdasarkan pantauan di Pasar Sentral Kota Gorontalo, harga ikan cakalang kini melonjak dari Rp25 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram. Ikan tuna dan bobara pun mengalami lonjakan harga serupa.

    Pedagang ikan, Fitriani Usman, menyebut pasokan dari nelayan lokal turun hingga 40 persen dalam satu bulan terakhir.

    “Biasanya sehari kami jual hingga 100 kilogram, sekarang hanya 50 kilogram. Itu pun cepat habis karena permintaan tetap tinggi,” ungkapnya.

    Kenaikan harga ini diprediksi akan berlangsung hingga kondisi cuaca kembali normal dan pasokan ikan kembali stabil.Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bone Bolango Sugondo mengatakan bahwa kenaikan harga ikan dipicu oleh sejumlah nelayan yang belum sepenuhnya turun melaut.

    “Usai lebaran kemarin, belum semua nelayan turun. Makanya mungkin ini yang mempengaruhi harga ikan,” ia menandaskan.

  • Polda Jatim Periksa Polisi Pacitan Terkait Kasus Pelecehan Seksual Tahanan Wanita

    Polda Jatim Periksa Polisi Pacitan Terkait Kasus Pelecehan Seksual Tahanan Wanita

    Polda Jawa Timur juga menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas peristiwa yang mencoreng nama baik kepolisian tersebut.

    Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto, menurut Kombes Jules, telah memberikan atensi khusus terhadap kasus ini dan memastikan proses hukum berjalan transparan dan tegas.

    “Kejadian ini menjadi bahan evaluasi serius bagi kami. Kapolda menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan menegaskan komitmen untuk menindak tegas setiap pelanggaran hukum di lingkungan Polda Jawa Timur,” ucap Kombes Jules.

    Kasus ini menjadi pengingat bahwa aparat penegak hukum harus menjunjung tinggi etika dan integritas dalam menjalankan tugasnya.

    Polda Jatim menegaskan tidak akan ragu menindak siapa pun yang terbukti melakukan pelanggaran, demi menjaga kepercayaan publik terhadap institusi Polri.

  • Bebek Songkem Madura, Kuliner Tradisional yang Kaya Rasa dan Filosofi

    Bebek Songkem Madura, Kuliner Tradisional yang Kaya Rasa dan Filosofi

    Proses pembuatan Bebek Songkem pun menjadi daya tarik tersendiri. Pertama-tama, bebek pilihan yang biasanya masih muda dan tidak terlalu berlemak dibersihkan terlebih dahulu, lalu dibaluri dengan bumbu rempah khas Madura yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabai, kemiri, lengkuas, jahe, kunyit, ketumbar, garam, dan sedikit gula merah.

    Semua bumbu tersebut diulek atau diblender hingga halus, lalu dimasukkan dan dilumurkan merata ke seluruh bagian bebek, termasuk bagian dalam perutnya. Setelah bumbu meresap, bebek tersebut dibungkus rapat menggunakan daun pisang yang sudah dipanaskan agar lentur, kemudian dikukus selama beberapa jam.

    Proses pengukusan ini bukan hanya membuat daging bebek menjadi sangat empuk dan tidak amis, tetapi juga memungkinkan semua bumbu meresap ke dalam serat daging, menciptakan rasa yang sangat kaya dan menggoda. Daun pisang yang menjadi pembungkus pun memberikan sentuhan aroma alami yang khas, memperkaya cita rasa Bebek Songkem yang tak tertandingi.

    Di era modern seperti sekarang, Bebek Songkem mulai mendapatkan perhatian lebih luas, bahkan telah dipasarkan dalam bentuk beku atau siap santap di banyak kota besar di Indonesia.

    Beberapa restoran bahkan mulai menyajikan variasi Bebek Songkem dengan tambahan sambal pencit (mangga muda), nasi jagung, atau urap sayuran, menjadikannya hidangan komplet yang tidak hanya nikmat tetapi juga bernutrisi. Meski demikian, rasa autentik Bebek Songkem buatan rumahan di Madura tetap sulit untuk disaingi.

    Keaslian rasa dan nuansa budaya yang menyertai setiap gigitan menjadikannya jauh lebih dari sekadar makanan—ia adalah representasi dari kehangatan, penghormatan, dan warisan kuliner yang patut dilestarikan.

    Oleh karena itu, mengenalkan Bebek Songkem kepada generasi muda dan wisatawan merupakan langkah penting dalam menjaga identitas kuliner lokal Madura tetap hidup di tengah arus modernisasi yang cepat dan kadang menggerus kekayaan tradisi.

    Dengan semua keunikan dan keistimewaannya, Bebek Songkem layak disebut sebagai salah satu ikon kuliner Madura yang mampu bersaing dengan berbagai makanan khas daerah lain di Indonesia. Dalam sepiring Bebek Songkem, tersimpan cerita panjang tentang budaya, sejarah, dan kecintaan masyarakat Madura terhadap warisan nenek moyangnya.

    Setiap proses pengolahan yang dilakukan dengan penuh kesabaran dan ketelitian menjadi bukti bahwa makanan bukan hanya untuk mengenyangkan perut, tetapi juga dapat menjadi simbol identitas dan penghargaan terhadap nilai-nilai luhur.

    Maka jika suatu hari Anda berkesempatan mengunjungi Madura, jangan lewatkan untuk mencicipi Bebek Songkem—sebuah hidangan sederhana yang sarat makna dan rasa yang sulit dilupakan.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • Cerita Pria NTT yang Anaknya Diberkati Paus saat Dengar Kabar Duka dari Vatikan

    Cerita Pria NTT yang Anaknya Diberkati Paus saat Dengar Kabar Duka dari Vatikan

    Liputan6.com, Lembata – Duka mendalam bagi seluruh umat Katolik dunia setelah mendapat kabar wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025). Duka yang sama juga dirasakan Viligius Laba Malun dan Maksimiliana Mahi, pasangan asal Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang tinggal di Jakarta.

    Paus Fransiskus memiliki kenangan tersendiri dalam hidup mereka. Sebab pemimpin Gereja Katolik itu pernah secara langsung memberkati putri mereka, Theresia Wiliana Abong, saat kunjungannya ke Jakarta pada 4 September 2025 lalu.

    Viligius, yang akrab disapa Wili, mengaku terkejut saat mendengar kabar duka tersebut. Ia mengetahui berita itu dari grup WhatsApp keluarga dan kerabat.

    “Begitu dengar berita itu, kami kaget. Memang beberapa hari sebelumnya kami sudah mengikuti kabar beliau yang dirawat. Tapi saat mendengar kabar wafatnya, cukup mengagetkan,” ujar Wili saat dihubungi, Senin malam.

    Sebagai bentuk penghormatan dan rasa duka, keluarga Viligius berencana menggelar doa bersama di kediaman mereka di Jakarta. Doa akan digelar selama tiga malam berturut-turut, mulai Senin hingga Rabu (23/4/2025), bersama keluarga besar dan kerabat dekat.

    “Kebetulan kami tinggal di Jakarta dan keluarga besar sedang berkumpul. Jadi, kami sepakat mengadakan doa bersama tiga malam, mulai malam ini sampai hari Rabu,” jelasnya.

     

    Terharu, Polisi Pensiun Diarak Naik Vespa

  • Nenek di Jember Temukan Cucu Tewas Tergeletak di Lantai dengan Luka Sayatan di Leher

    Nenek di Jember Temukan Cucu Tewas Tergeletak di Lantai dengan Luka Sayatan di Leher

    Liputan6.com, Jember – Kesedihan mendalam nampak di raut wajah Sutama, nenek 65 tahun di Jember, Jawa Timur. Di tengah perjuangan guna sembuh dari sakit yang sedang dialami, dia harus kehilangan salah satu cucu tercinta, dengan cara yang cukup tragis.

    Padahal, beberapa jam sebelumnya, ia gembira karena dikunjungi oleh sang cucu. Moh Lutfi (29 tahun) berkunjung ke rumah kontrakan nenek Sutama yang sederhana yang berada di di Dusun Krajan, Desa Jenggawah, Kecamatan Jenggawah, Jember pada Minggu siang (20/4/2025). 

    Sang cucu yang berasal dari Dusun Loncatan, Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, datang menjenguk nenek Sutama yang sedang sakit. Namun beberapa jam kemudian, justru Moh Lutfi yang ditemukan tak bernyawa dengan kondisi bersimbah darah dan tergeletak di lantai. Jenazahnya ditemukan di dalam kamar belakang rumah kontrakan neneknya.

    Adalah nenek Sutama sendiri yang pertama kali menemukan sang cucu dalam kondisi tak bernyawa dan memprihatinkan. Saat itu, ia bermaksud mengecek kamar, tempat korban beristirahat. Lutfi diduga kuat melakukan aksi bunuh diri dengan cara menggorok lehernya menggunakan pisau dapur. “Saat itu, Lutfi memang sedang mengunjungi neneknya yang tinggal di rumah kontrakan di sini. Karena neneknya sudah tua, umur sekitar 65 tahun. Kalau kata warga lainnya, ya karena neneknya sakit-sakitan faktor umur,” kata tetangga nenek korban Usman Hadi (50), Senin (21/4/2025).

    Menurut Usman, korban datang sendiri ke rumah neneknya. Karena terlihat letih, sang nenek meminta cucunya untuk beristirahat di kamar belakang rumah. “Korban sempat ditawari makan oleh neneknya itu. Tetapi hanya dijawab nanti saja dari dalam kamar. Karena dikira mungkin mau tidur, sama neneknya ditinggal keluar ke rumah tetangga,” papar Usman.

    Lalu menjelang sore, sang nenek pulang ke rumah kontrakannya dan bermaksud menawarkan makananan kedua kalinya, yang telah disiapkan. “Tetapi di lihat kok lampu kamar mati. Neneknya kemudian masuk dalam kamar menghidupkan lampu. Tetapi terus melihat korban sudah tergeletak di lantai dengan banyak darah. Sontak teriak, neneknya itu lari ke rumah tetangga. Bilang kalau cucunya meninggal banyak darah,” tutur Usman.

  • Duka dari Flobamora untuk Bapa Suci Paus Fransiskus

    Duka dari Flobamora untuk Bapa Suci Paus Fransiskus

    Liputan6.com, Kupang – Di bundaran Tirosa, Kota Kupang, NTT, ribuan orang tengah merayakan Paskah dalam pawai tahunan yang meriah. Lagu rohani, tarian beragam etnis, dan koreografi parade budaya dan religi memenuhi jalan-jalan utama.

    Tapi irama itu mendadak terhenti saat Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, meminta semua umat berhening sejenak.

    “Hari ini, dunia berduka,” ucap Gubernur Melki dengan nada perlahan. Bukan hanya umat Katolik, bukan hanya Vatikan, tapi seluruh umat manusia.” ujar Laka Lena.

    Seketika, warga menundukkan kepala. Doa pun dipanjatkan, bukan hanya oleh umat Katolik, tapi juga oleh ribuan umat Kristen Protestan yang ikut serta dalam pawai Paskah terbesar di wilayah timur Indonesia itu. Beberapa bahkan terlihat meneteskan air mata saat lagu “Bapa Kami” dilantunkan dalam berbagai bahasa daerah.

    “Paus Fransiskus telah menjadi wajah belas kasih Tuhan di dunia,” ujar Gubernur Melki, usai doa bersama.

    “Ia membawa iman keluar dari tembok gereja. Ia hadir di antara pengungsi, korban bencana, dan mereka yang paling terlupakan,” sambungnya.

    Gubernur Melki Laka Lena tidak berlebihan. Ia mengenang bagaimana Paus Fransiskus membasuh kaki para migran dalam perayaan Kamis Putih, sebuah gestur yang ia sebut sebagai “liturgi dari luka dunia.” Ia juga mengingat peristiwa langka, kunjungan Paus ke Masjid Istiqlal di Jakarta.

    “Itu bukan sekadar simbol. Tapi itu pesan kuat bahwa kita bisa hidup berdampingan, menjahit keberagaman menjadi kekuatan bersama,” ucapnya.

     

    Polres Pemalang Sterilisasi Gereja jelang Natal 2024

  • Diduga Jadi Biang Kerok Banjir di Panjang hingga Telan 3 Korban Jiwa, PT Pelindo Buka Suara

    Diduga Jadi Biang Kerok Banjir di Panjang hingga Telan 3 Korban Jiwa, PT Pelindo Buka Suara

    Menanggapi tudingan tersebut, PT Pelindo Regional II Panjang akhirnya buka suara. Melalui Junior Manager Fasilitasi, Lingga, pihak Pelindo menyatakan bahwa penutupan itu bukan lah drainase melainkan tembok pelabuhan yang memang sudah berlangsung lama. 

    “Ini proses penutupan sudah lama, namun bukan drainase, tetapi pembangunan tembok sudah ada sejak 2010, untuk keamanan kawasan pelabuhan. Namun demikian, kita proses benahi saluran air di luar tembok yang tersumbat oleh sampah dan tanah,” kata Lingga, Senin (21/4/2025).

    Lingga mengklaim pihaknya tidak tinggal diam dan berkomitmen untuk membenahi sistem drainase. 

    Lingga menyatakan Pelindo siap bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk menuntaskan persoalan banjir di Panjang.

    “Yang jelas, kita siap berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kota. Kita berharap sama, mudah-mudahan banjir ini bisa segera ditangani,” jelasnya.

    Pelindo berjanji akan melakukan perbaikan drainase secara bertahap di sejumlah titik krusial agar distribusi air kembali lancar. 

    “Kita akan bagi beberapa titik sehingga distribusi air bisa berjalan. Untuk kepastian pengerjaannya, akan segera kami sampaikan ke manajemen,” ujarnya.