Category: Liputan6.com Regional

  • Perayaan Dua Dekade JAFF, Manifesto Arsip Perfilman Indonesia Dikumandangkan di Yogyakarta

    Perayaan Dua Dekade JAFF, Manifesto Arsip Perfilman Indonesia Dikumandangkan di Yogyakarta

    Liputan6.com, Jakarta Perayaan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ke-20 bertema Transfiguration resmi dibuka Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK), Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Acara ini berlangsung mulai 29 November hingga 6 Desember 2025.

    Momen perayaan dua dekade ini tidak hanya menjadi ajang pemutaran 227 film dari 43 negara, tetapi juga menjadi penting bagi para penggagas festival untuk menyampaikan manifesto mendesak terkait tata kelola kearsipan film di Indonesia.

    Acara pembukaan dihadiri Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Para penggagas JAFF terdahulu, dipimpin oleh sineas senior Garin Nugroho, naik ke panggung utama untuk menyuarakan kekhawatiran mereka akan rapuhnya memori kolektif perfilman nasional.

    Festival Direktur Ifa Isfansyah mengungkapkan bahwa selama 20 tahun perjalanan JAFF, tantangan terbesar justru datang dari masalah fundamental: ketiadaan akses terhadap arsip dan artefak sejarah festival itu sendiri.

    “Banyak sekali arsip-arsip JAFF yang sekarang susah sekali kita akses. Artefak-artefak selama 20 tahun itu susah kita temukan,” ujar Ifa, Yogyakarta, Sabtu (30/11/2025).

    Ia menekankan bahwa 20 tahun adalah rentang waktu yang cukup untuk melihat ekosistem tumbuh, namun juga cukup pendek untuk membuktikan betapa rapuhnya ingatan bangsa.

    Ifa memberikan contoh ironis terkait film pembuka edisi pertama JAFF. “Hari ini, 20 tahun lalu, di edisi pertama, kami membuka festival dengan film Opera Jawa. Ironisnya, sekarang kami tidak lagi memiliki akses ke materi film tersebut di Indonesia,” tambahnya.

    Panitia terpaksa harus meminta materi film Opera Jawa dari Prancis, sebuah negara yang dinilai memiliki sistem kearsipan yang konsisten dan menghormati jejak perjalanan sejarah sinema.

    Melalui manifesto ini, Ifa menegaskan bahwa industri perfilman Indonesia saat ini tengah menghadapi kenyataan pahit yaitu kehilangan ingatan akan karya bangsa di tengah kebanggaan akan pencapaian film nasional kontemporer.

    “Apa gunanya film ditonton jutaan penonton orang hari ini, jika 10 tahun lagi, ia hilang tanpa jejak?” tegasnya.

    Ifa menyerukan agar pemerintah menempatkan arsip film sebagai prioritas budaya, investasi dan panggilan untuk menjaga memori bangsa. Hal ini mencakup penyediaan infrastruktur, laboratorium restorasi, dan digitalisasi yang memadai.

    Menanggapi manifesto tersebut, Fadli Zon menyatakan pihaknya telah menaruh perhatian serius pada arsip film sebagai warisan budaya. Fadli mengakui adanya kendala teknis dalam pengarsipan materi film yang mudah rusak, serta masalah Hak Kekayaan Intelektual (IP).

    “Dan memang film agak lebih sulit dibanding dengan mengarsipkan musik,” kata Fadli.

    Meski demikian, Kemenbud berjanji akan memulai inisiatif pengarsipan yang lebih terorganisir, berkolaborasi dengan berbagai pihak, dan menyediakan museum yang representatif untuk mengoleksi aset nasional tersebut.

  • Momen Tim SAR Bergelantungan di Tali Demi Selamatkan Dua Warga Terjebak Banjir

    Momen Tim SAR Bergelantungan di Tali Demi Selamatkan Dua Warga Terjebak Banjir

    Liputan6.com, Jakarta Personel tim SAR bergelantungan pada tali yang membentang sepanjang 50 meter, untuk mengevakuasi dua korban yang hanyut terbawa banjir bandang di aliran Sungai Silaing Bawah, Kabupaten Padang Panjang, Sumatera Barat.

    Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik menjelaskan, teknik penyeberangan tali atau tyrolean traverse diterapkan karena akses menuju lokasi korban terputus dan kondisi medan tidak memungkinkan tim menyeberang secara manual.

    “Untuk petugas rescuer Kantor SAR Padang, jaraknya kurang lebih 50 meter,” kata Abdul Malik. Dikutip dari Antara, Sabtu (29/11/2025).

    Menurut dia, banjir bandang beberapa hari lalu menerjang pengguna jalan lintas serta rumah warga di sisi sungai pada jalur Padang–Bukittinggi, hingga ada dua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

    Sebagaimana dilaporkan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Basarnas hingga saat ini tim di lapangan masih belum bisa mengevakuasi keduanya karena jenazah masih terhimpit material banjir.

    “Belum bisa. Masih terhimpit material,” kata dia.

    Namun, ia memastikan operasi SAR terus berlangsung dengan memperhatikan keselamatan personel, mengingat arus sungai masih deras dan kontur tebing dipenuhi material lumpur serta bebatuan. Proses pembersihan material sisa banjir dilakukan bertahap sebelum jenazah dapat diangkat.

    Selain itu, tim SAR juga melakukan pemantauan lanjutan di sepanjang bantaran sungai guna memastikan tidak ada korban lain yang belum terdeteksi.

    “Koordinasi dilakukan bersama BPBD, TNI-Polri serta relawan setempat,” katanya menambahkan.

    Dia memastikan tim dari Kantor SAR Padang bersama petugas tim gabungan lainnya disebar di beberapa titik rawan mengingat potensi hujan masih tinggi dan kondisi tanah di sekitar perbukitan labil.

    Peralatan vertical rescue dan perlengkapan air juga turut disiagakan tim SAR untuk mengantisipasi skenario evakuasi lain yang lebih kompleks.

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelumnya melaporkan sampai dengan Sabtu pukul 12.00 WIB Posko Terpadu Penanganan Bencana Provinsi Sumatera Barat mencatat total ada 88 orang meninggal dunia, dan 85 orang masih dinyatakan hilang karena banjir dan tanah longsor di daerah itu.

  • Seluruh SPPG Provinsi Aceh Bergerak, dari 94 SPPG, 282.000 Paket Makanan Telah Terdistribusi

    Seluruh SPPG Provinsi Aceh Bergerak, dari 94 SPPG, 282.000 Paket Makanan Telah Terdistribusi

    Liputan6.com, Jakarta Provinsi Aceh menjadi wilayah bencana banjir yang paling parah pada akhir pekan ini. Namun, para petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh Provinsi Aceh tetap bahu membahu melaksanakan tugas.

    Jika selama ini hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) diberikan kepada para siswa pemerima manfaat di sekolah-sekolah, mereka mengalihkan penerima manfaat kepada para warga yang terdampak banjir. Sebab, selama terjadinya bencana banjir sekolah-sekolah diliburkan.

    Menurut Kepala Regional BGN Nangroe Aceh Darussalam, Mustafa Kamal, di Kota Banda Aceh, dengan jumlah 15 SPPG, mereka telah mendistribusikan 45.000 paket makanan. Di Kota Subulussalam 9 SPPG mendistribusikan 27.000 paket makanan, sementara di Kota Sabang 2 SPPG mendistribusikan 6.000 paket makanan.

    “Adapun di Kabupaten Aceh Besar, 11 SPPG mendistribusi 33.000 paket makanan,” ujarnya dari Banda Aceh, Sabtu (29/11/2025).

    Selanjutnya, di Kabupaten Aceh Selatan 6 SPPG telah mendistribusikan 18.000 paket makanan, demikian pula dengan di Kabupaten Aceh Singkil. Sebanyak 6 SPPG yang telah beroperasi Kabupaten Aceh Singkil juga mendistribusikan 18.000 paket makanan. Sementara di Kabupaten Aceh Tengah yang baru ada 1 SPPG yang beroperasi, juga tetap bersemangat mendistribusikan 3.000 paket makanan.

    Di Kabupaten Aceh Tenggara dengan 18 SPPG yang telah beroperasi mampu mendistribusikan 54.000 paket makanan. Sementara di Kabupaten Aceh Timur, 5 SPPG mendistribusikan 15.000 paket makanan. “Sedangkan di Kabupaten Aceh Utara yang baru memiliki 1 SPPG mendistribusikan 3.000 paket makanan,” kata Kamal.

    Delapan SPPG di Kabupaten Pidie telah mengirim 24.000 paket makanan. Sedangkan di Kabupaten Nagan Raya 6 SPPG mendistribusi 18.000 paket makanan. Adapun di Kabupaten Aceh Barat yang baru memiliki 1 SPPG yang beroperasi, mendistribusikan 3.000 paket makanan. Sementara di Kabupaten Bireuen 5 SPPG telah mendistribusikan 15.000 paket makanan.

    Dari total 14 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh saat ini sudah terdapat 94 SPPG yang tersebar di seluruh Provinsi Serambi Mekkah itu. Seluruh Koordinator Wilayah maupun para Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) ikut hadir di garda terdepan untuk masyarakat terdampak bencana; “Sampai saat ini, selama bencana banjir yang melanda wilayah Provinsi Aceh, total telah terdistribusi sebanyak 282.000 paket makanan,” pungkas Mustafa Kamal.

  • 4 Eks Pejabat Baznas Enrekang Jadi Tersangka Korupsi Dana Zakat Rp 16,6 Miliar, Begini Modusnya

    4 Eks Pejabat Baznas Enrekang Jadi Tersangka Korupsi Dana Zakat Rp 16,6 Miliar, Begini Modusnya

    Dalam proses penyaluran, dana operasional kembali dipotong dari total bantuan untuk penerima. Seharusnya, dana operasional digunakan dari sumber dana amil yang mengakibatkan kurangnya penyaluran hak mustahik.

    “Pengurus Baznas Enrekang lebih mengutamakan kebutuhan amil daripada menyalurkan bantuan itu sendiri yang mana hal tersebut sangat jauh dari prinsip-prinsip pengelolaan dana zakat, infak dan sedekah oleh Baznas,” ungkap A. Fajar.

    Berdasarkan laporan hasil pengawasan dengan tujuan tertentu atau audit perhitungan kerugian keuangan negara oleh Inspektorat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor: 700.04/3030/B.5/ITPROV tanggal 13 Oktober 2025 serta dihubungkan dengan Hasil Audit Syariah oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, diketahui bahwa dugaan perbuatan para tersangka menyebabkan kerugian keuangan negara atau perekonomian negara sebesar Rp16.659.999.136.

    “Namun selama proses penyidikan, beberapa pihak melakukan pengembalian pada rekening penitipan negara melalui penyidik sebesar Rp1.115.000.000,” kata A. Fajar.

    Para tersangka ditahan selama 20 hari di Rutan Kelas IIb Enrekang terhitung sejak 27 November 2025. Sebelum penahanan dilakukan, para tersangka telah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim dokter pemeriksa dan dinyatakan dalam kondisi sehat sehingga proses penahanan dapat berlangsung lancar dan aman.

    “Penyidik akan menyelesaikan seluruh proses penyidikan sehingga tidak menutup kemungkinan adanya penetapan tersangka tambahan dan segera melimpahkan berkas perkara kepada Penuntut Umum untuk proses hukum lebih lanjut,” tegas A. Fajar.

    Dalam mempertanggungjawabkan perbuatannya, para tersangka disangkakan melanggar Pasal Primair yakni Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Subsidiair Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

    “Kejaksaan Negeri Enrekang berkomitmen untuk melaksanakan penegakan hukum secara profesional, transparan, dan berkeadilan serta memastikan seluruh proses penyidikan berjalan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” jelas A. Fajar.

    Dia mengimbau seluruh pihak yang memiliki keterkaitan dalam perkara ini agar tetap kooperatif dan tidak melakukan tindakan apa pun yang dapat menghambat proses hukum.

    “Kami meminta dukungan serta doa dari masyarakat luas agar proses penyidikan dapat berjalan dengan lancar dan profesional. Kepada rekan-rekan media juga kami harapkan pemberitaan yang berdasarkan informasi resmi bukan asumsi atau spekulasi yang dapat menyesatkan opini publik,” A. Fajar menandaskan.

  • Berdiri Sejak 1940, Gudeg Legendaris Mbok Lindu Tetap Eksis dengan QRIS BRI

    Berdiri Sejak 1940, Gudeg Legendaris Mbok Lindu Tetap Eksis dengan QRIS BRI

    Saat ini penggunaan QRIS sudah sangat masif. Warung kelontong, pedagang kaki lima hingga tukang parkir sudah menyediakan QRIS untuk pembayaran. Hanya tinggal membawa ponsel pintarnya, seseorang sudah bisa membayar barang hingga makanan dengan scan barcode yang tersedia.

    Warung Gudeg Mbok Lindu sudah satu tahun menerapkan sistem pembayaran digital dengan QRIS BRI. Dengan tersedianya QRIS di Warung Gudeg Mbok Lindu, tentunya memudahkan pelanggan dalam melakukan transaksi.

    “Satu tahunan kalau enggak salah. Sekitar satu tahunan, mbak,” ungkap Ratiyah.

    Harga gudeg di warung Mbok Lindu bervariasi mulai dari Rp15.000 hingga Rp60.000. Pendapatan usaha makanan cenderung berubah-ubah setiap hari, Djohar tidak menyebutkan total pemasukan harian warung gudeg tersebut, baik dari pembayaran manual maupun QRIS.

    Meski tak bisa menyebutkan secara pasti, namun Djohar menunjukkan bahwa pemasukan melalui QRIS pada Rabu (19/11/2025) hingga pukul 09.00, sejak warung dibuka pada 06.00 telah mencapai Rp3 juta. Djohar juga menambahkan jika pemasukan dari QRIS BRI pernah sampai Rp9 juta.

    “Ini aja sudah masuk 3 juta lah, apalagi sabtu minggu weekend,” jelas Djohar sembari menunjukkan pemasukan dari QRIS BRI.

    Meski awalnya tidak berencana untuk menerapkan QRIS di warungnya, pada akhirnya Ratiyah memasang QRIS agar memudahkan pelanggan. Pasalnya memberikan kemudahan pelanggan dengan sistem pembayaran menjadi prioritas setiap penjual, begitu juga dengan Ratiyah.

    “Iya, kalau pelanggannya memang memudahkan. Kan sekarang sistemnya, zamannya sudah itu (sudah serba digital),” jelas Ratiyah.

  • Berdiri Sejak 1960-an, Usaha Camilan Dusun Boyong Kini Jadi Oleh-Oleh Khas dan Populer di Jogja

    Berdiri Sejak 1960-an, Usaha Camilan Dusun Boyong Kini Jadi Oleh-Oleh Khas dan Populer di Jogja

    Purwanto menjelaskan bahwa slondok renteng produksinya dijual dalam beberapa jenis kemasan. Untuk kemasan besar dengan berat sekitar 400 gram, produk tersebut dibanderol dengan harga Rp14 ribu. Sementara untuk pembelian kiloan, slondok renteng dijual seharga Rp32 ribu per kilogram.

    “Untuk slondok rentengan itu kami jual yaitu untuk kemasan besar yaitu berat kurang lebih 400gram kami jual itu 14 ribu. Untuk kiloan nanti kami jual seharga 32 ribu, itu yang kemasan rentengan besar.” jelasnya.

    Ia bersyukur karena kini banyak reseller yang rutin mengambil produk dari rumah produksinya. Sebagian menjual langsung ke konsumen, sementara sebagian lainnya menyetorkannya ke pusat oleh-oleh di berbagai daerah.

    “Jadi alhamdulillah kami banyak reseller reseller yang ngambilin di tempat kami nanti ada yang langsung dijual sendiri ada, yang di setorkan ke pusat oleh-oleh juga banyak,“ katanya.

    “Kami ini yang konsisten itu kami (menjualnya) hingga ke daerah Banyumas, Purwokerto,” sambungnya.

    Meski permintaan semakin meningkat, Purwanto tetap memilih fokus pada produksi dan menjaga kualitas. Ia menyerahkan penjualan online sepenuhnya kepada para reseller yang jumlahnya saat ini mencapai lebih dari 30 orang aktif.

    “Kami cuma jualan offline di rumah. Jadi, kalo yang jualan online itu reseller reseller kami. Jadi kami tetap konsen ke produksinya. Jadi karena Alhamdulillah pasaran sudah ada, makanya kami fokus untuk meningkatkan mutu produksinya. Reseller kami sekitar 30-an lebih yang konsisten terus, untuk yang harian ada , ada yang seminggu 3 kali ada, seminggu sekali ada, sebulan sekali juga ada, jadi Alhamdulillah ada,” ujarnya.

    Purwanto menambahkan bahwa slondok renteng produksinya memiliki daya simpan yang cukup panjang. Menurutnya, produk tersebut sebenarnya mampu bertahan hingga dua bulan setengah. Akan tetapi, ia menekankan jika produknya hanya bisa bertahan 2 bulan saja demi mempertahankan kualitas slondok itu sendiri.

    “itu sampai dua bulan setengah, namun untuk lebih amannya kami 2 bulan aja dan juga produk kami juga ada ijin dari PIRT dan sertifikasi halal,” lanjutnya.

  • 3 Satpam Ditangkap usai Gondol Kamera dan HP Inventaris

    3 Satpam Ditangkap usai Gondol Kamera dan HP Inventaris

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi menangkap tiga satpam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek Bandar Lampung. Mereka diduga mencuri kamera dan telepon genggam yang merupakan inventaris fasilitas kesehatan milik pemerintah tersebut.

    Ketiga pelaku yang diamankan yakni Wawan Kurnia Jaya (29), Faried Ampasya (47), dan Danu Ragil Setiawan (22). Mereka ditangkap Unit Jatanras Satreskrim Polresta Bandar Lampung saat masih berjaga di lingkungan rumah sakit pada Kamis, 27 November 2025.

    Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Faria Arista, mengonfirmasi proses penangkapan ketiganya.

    “Betul, tiga orang sudah kami amankan. Mereka merupakan security di RSUD Abdul Moeloek,” ujarnya, Sabtu (29/11/2025).

    Faria mengungkapkan, kasus itu terbongkar setelah pihak rumah sakit melaporkan kehilangan satu unit kamera Sony A7 dan sebuah handphone yang digunakan dalam tugas operasional.

    “Kamera dan handphone tersebut adalah inventaris rumah sakit. Dari hasil penyelidikan, ketiganya yang mengambil,” bebernya.

     

  • Kepala Kantor Pos Takalar Dibacok Anak Buah yang Diduga Hendak Rampok Uang BLT, Begini Kronologinya

    Kepala Kantor Pos Takalar Dibacok Anak Buah yang Diduga Hendak Rampok Uang BLT, Begini Kronologinya

    Kesaksian tersebut turut dibenarkan oleh salah satu pegawai kantor pos, Daeng Senga, yang melihat langsung kondisi lokasi kejadian usai insiden berdarah itu.

    “Betul, yang menikam itu teman sekantor. Waktu saya lihat, lantai kantor sudah penuh darah,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Kantor Pos Indonesia Wilayah Makassar, Adi, yang mendatangi lokasi, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Ia pun enggan berspekulasi ihwal dugaan perampokan itu, ia mengaku menyerahkan seluruhnya kepada pihak kepolisian.

    “Kami sangat prihatin. Korban dan pelaku sama-sama merupakan karyawan kami. Saat ini kami menunggu hasil penyelidikan dari Polres Takalar,” ujarnya.

    Mendapat laporan dari warga, tim Satreskrim bersama Inafis Polres Takalar langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Dari lokasi, polisi mengamankan sejumlah barang bukti dan memastikan uang BLT ratusan juta rupiah masih tersimpan aman di dalam brankas.

    Hingga dini hari, Kantor Pos Cabang Takalar masih dijaga ketat aparat kepolisian untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Di sisi lain, tim Resmob Polres Takalar terus melakukan pencarian terhadap pelaku yang melarikan diri usai melakukan penganiayaan.

  • Dramatis, Wisudawan USU Medan Naik Pikap Terobos Banjir yang Menggenangi Jalanan Kampus

    Dramatis, Wisudawan USU Medan Naik Pikap Terobos Banjir yang Menggenangi Jalanan Kampus

    Liputan6.com melakukan konfirmasi kepada pihak USU. Pada Sabtu (29/11/2025), pihak USU mersepons konfirmasi melalui Kepala Humas, Promosi, dan Protokoler Universitas Sumatera Utara (USU), Amalia Meutia.

    Lewat pesan WhatsApp, Amalia mengatakan, Universitas Sumatera Utara (USU) memahami sepenuhnya kondisi banjir dan cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Medan. Situasi ini tentu menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran bagi banyak pihak, termasuk para wisudawan dan keluarga.

    “Namun perlu kami sampaikan bahwa pelaksanaan wisuda telah dipersiapkan jauh hari sebelumnya. Acara ini merupakan momen yang sangat penting bagi wisudawan dan keluarga (orang tua, wali, pasangan, serta kerabat) yang sudah meluangkan waktu dan mempersiapkan perjalanan untuk hadir menyaksikan capaian akademik anggota keluarganya,” kata Amalia.

    Dengan mempertimbangkan hal tersebut, USU berupaya mengambil keputusan secara bijak agar tidak mengecewakan para wisudawan maupun keluarga yang telah merencanakan kehadiran mereka sejak lama.

    “Pada saat yang sama, kami tetap memperhatikan aspek keselamatan dan situasi lapangan,” lanjutnya.

    Diungkapkan Amalia, secara umum, wisuda dapat berlangsung dengan kehadiran para wisudawan. Bagi wisudawan yang berhalangan hadir karena terdampak banjir atau kondisi cuaca, USU tetap menghargai dan memahami sepenuhnya.

    “USU juga memastikan hak-hak mereka tetap terpenuhi sesuai ketentuan yang berlaku,” pungkasnya.

  • Aktivitas Gunung Semeru Mereda, Status Diturunkan ke Siaga

    Aktivitas Gunung Semeru Mereda, Status Diturunkan ke Siaga

    Liputan6.com, Jakarta Badan Geologi resmi menurunkan status Gunung Semeru dari Level IV (Awas) ke Level III (Siaga) pada Sabtu (29/11/2025) pukul 09.00 WIB. Penurunan status ini dilakukan setelah evaluasi terpadu menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Semeru cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda suplai magma baru dari kedalaman.

    Meski demikian, ancaman awan panas guguran dan potensi lahar seiring meningkatnya intensitas hujan masih menjadi bahaya utama bagi masyarakat di sekitar lereng.

    Plt. Kepala Badan Geologi, Lana Saria, menjelaskan bahwa aktivitas Semeru pascaerupsi besar 19 November 2025 didominasi oleh proses permukaan. Letusan yang terjadi setelah kejadian awan panas tersebut umumnya berupa letusan kecil hingga menengah dengan kolom asap putih hingga kelabu setinggi 300 hingga 1000 meter.

    Menurut Lana, kondisi ini menunjukkan bahwa energi vulkanik yang tersisa berasal dari material di permukaan, bukan dari suplai magma baru.

    “Tidak ada indikasi peningkatan tekanan magmatik. Sistem vulkanik Semeru saat ini berada dalam fase relaksasi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/11/2025).

    Hasil pemantauan visual memperlihatkan perubahan morfologi yang cukup signifikan. Tumpukan material erupsi, lava, dan endapan guguran yang sebelumnya memenuhi lereng atas di sekitar Kawah Jonggring Seloko terlihat telah hilang atau tererosi usai awan panas tanggal 19 November.

    Lereng tampak lebih bersih dan curam, memperlihatkan batuan dasar yang segar, menandakan bahwa material labil telah tersapu oleh awan panas yang meluncur hingga 13,8 kilometer ke arah Besuk Kobokan. Guguran lava juga masih tampak, dengan jarak luncur 800 hingga 1000 meter dari puncak.

    Pada aspek kegempaan, aktivitas vulkanik tercatat rendah. Tidak ada pola yang menunjukkan penguatan suplai magma baru.

    “Parameter variasi kecepatan seismik (dv/v), yang sempat mengalami penurunan sebelum kejadian awan panas, kembali stabil sesudahnya. Data tiltmeter juga tidak mencatat pola inflasi atau deflasi yang konsisten, sementara pergerakan GPS menunjukkan perubahan acak tanpa adanya indikasi pemanjangan jarak yang akan menandakan adanya deformasi magmatik,” papar Lana.

    Kondisi ini memperkuat kesimpulan bahwa aktivitas Semeru saat ini bersumber dari permukaan dan bukan dari proses magmatik di kedalaman.